Anda di halaman 1dari 38

OM SWASTYASTU

IPA SEKOLAH III


“Pewarisan
Sifat pada
Mahluk
Hidup”
OLEH KELOMPOK 4:
• NI PUTU AYU PRADNYA PARAMITA 1713071007
• NI LUH PUTU PRADNYA PARAMITA DEWI 1713071025
• NI LUH PUTU OKTIYANA RISTA AYUNI 1713071031
IPA SEKOLAH III Molekul yang Mendasari Pewarian Sifat

Hukum Pewarisan Sifat

Pewarisan Sifat-sifat Manusia

“Pewarisan Kelainan Sifat Manusia yang


Diturunkan
Sifat pada Pewarisan Sifat Pemuliaan

Mahluk Tumbuhan

Pewarisan Sifat Pemuliaan


Hidup” Hewan
MOLEKUL YANG MENDASARI PEWARIAN SIFAT

A. Materi Genetik
Materi genetik mengandung molekul pembawa sifat yaitu asam
nukleat. Asam nukleat terdiri atas DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA
(ribonucleic acid). Pada suatu untaian DNA terdapat unit instruksi atau
perintah yang mempengaruhi sifat atau karakteristik setiap mahluk
hidup yang disebut dengan gen.

Gambar. Gambaran Untaian Molekul DNA pada Suatu Sel


MOLEKUL YANG MENDASARI PEWARIAN SIFAT

2. Struktur DNA dan RNA


Asam nukleat baik pada DNA ataupun RNA terdiri atas sub-unit
nukleotida yang masing-masing tersusun atas gugus fosfat, gula, dan
basa nitrogen.

Gula pada DNA berupa deoksiribosa, sedangkan pada RNA


berupa ribosa.

Nukleotida ini dapat dibagi menjadi struktur yang lebih kecil lagi
disebut dengan nukleosida. Satu unit nukleosida tersusun atas gula dan
basa nitrogen (tanpa gugus fosfat).
MOLEKUL YANG MENDASARI PEWARIAN SIFAT

Ada empat senyawa basa nitrogen yang menyusun DNA diantaranya:


adenin (A) yang selalu berpasangan dengan timin (T)
guanin (G) yang selalu berpasangan dengan sitosin (C).

Basa nitrogen adenin dan guanin dikelompokkan dalam basa purin,


sedangkan timin dan sitosin dikelompokkan dalam basa pirimidin

Pada RNA tidak terdapat basa nitrogen timin (T), basa nitrogen ini
digantikan oleh urasil (U).
MOLEKUL YANG MENDASARI PEWARIAN SIFAT

3. Peranan Materi Genetik dalam Penentuan Sifat

Jika kita telusuri dan amati karakteristik tersebut dalam pewarisan sifat
dikenal dengan istilah sifat dominan dan sifat resesif.
Karakter yang mampu mengalahkan atau menutupi karakter yang lain
disebut dengan sifat dominan. Karakteristik yanga kalah (dalam
fenomena ini karakter cuping melekat) disebut sifat resesif.
MOLEKUL YANG MENDASARI PEWARIAN SIFAT

Susunan kromosom pada sel penyusun tubuh berbeda dengan susunan


kromosom pada sel kelamin (sel telur atau ovum dan sel sperma).
Kromosom pada sel tubuh susunannya berpasangan.
Jumlah kromosom sel tubuh sebanyak 23 pasang. Karena dalam
keadaan diploid atau 2n, jumlah total kromosomnya 23x2= 46 buah
kromosom. Kromosom nomor 1 sampai dengan nomor 22 disebut
autosom (kromosom tubuh), sedangkan kromosom nomor 23
(gonosom) inilah yang membedakan antara jenis kelamin laki-laki dan
perempuan.
MOLEKUL YANG MENDASARI PEWARIAN SIFAT

Penulisan kromosom kelamin atau


gonosom laki-laki ditulis dengan pasangan
huruf XY dan untuk perempuan ditulis
dengan pasangan huruf XX. Kariotipe atau
susunan kromosom laki-laki dapat ditulis
dengan rumus 22AA+XY dan untuk
perempuan ditulis dengan rumus
22AA+XX. Karena pada sel kromosom
tidak dalam keadaan berpasangan
(haploid), maka kariotipe sel kelamin
jantan (sel sperma) yaitu 22A+X atau
22A+Y, sedangkan kariotipe sel kelamin
betina (sel ovum) yaitu 22A+X.
MOLEKUL YANG MENDASARI PEWARIAN SIFAT

Pada sel ovum hanya terdapat autosom dan kromosom kelamin X saja.
Jadi, ketika sel telur yang mengandung kromosom kelamin X bertemu
dengan sel sperma yang mengandung kromosom X maka akan
menghasilkan anak (keturunan) dengan jenis kelamin perempuan (XX).
Jika sel telur yang mengandung kromosom X bertemu dengan sel
sperma yang mengandung kromosm Y maka akan menghasilkan anak
(keturunan) berjenis kelamin laki-laki (XY).
Hukum Pewarisan Sifat
Penelitian pertama tentang penurunan sifat
dilakukan oleh Gregor Mendel, seorang pendeta
dan juga ahli botani dari Austria. Mendel mulai
meneliti tentang pewarisan sifat pada tahun 1856
dan mencatat hasil temuannya pada Natural
Science Society of Brunn, Austria pada tahun 1866.
Beberapa tahun kemudian pada tahun 1900 para
ahli botani lainnya meneliti kembali hasil penelitian
Mendel dan mereka menemukan kesimpulan yang
sama dengan apa yang telah dilakukan oleh Mendel
sebelumnya.
Mendel menggunakan kacang kapri
sebagai obyek penelitiannya karena
kacang kapri memiliki pasangan sifat
yang kontras, dapat melakukan
penyerbukan sendiri, mudah
dilakukan penyerbukan silang,
mempunyai daur hidup yang relatif
pendek, dan menghasilkan
keturunan dalam jumlah banyak.
Mendel juga orang yang dikenal
pertama kali memperkenalkan teori
penurunan sifat. Teorinya dikenal
dengan Hukum Mendel. Atas jasanya
dalam bidang pewarisan sifat beliau
dijuluki sebagai Bapak Genetika.
Persilangan
Monohibrid
(Satu Sifat
Beda)
Gen terdapat pada suatu untai DNA. Saat sel akan membelah
DNA akan menggulung atau memadat membentuk kromosom. Bunga
yang berwarna ungu (UU) lebih dominan daripada bunga berwarna
putih (uu). Bunga yang berwarna ungu memiliki zat warna ungu yang
disebut antosianin. Antosianin ini akan menyerap warna cahaya
selain ungu, sedangkan warna ungu sendiri akan dipantulkan dan
diteruskan sehingga dapat ditangkap oleh mata, sehingga kita dapat
melihat warna ungu pada bunga tersebut. Antosianin ini dikode oleh
gen tertentu misalkan gen U. Gen U ini terdapat dalam kromosom
tertentu. Jadi, dalam sel tubuh (sel somatik) ada sepasang gen U,
sehingga dapat kita tulis genotipnya UU. Bunga yang berwarna putih
tidak memiliki antosianin karena tidak memiliki gen U, sehingga dapat
kita tulis genotipnya uu.
Pada sel-sel benang sari bunga ungu terdapat kromosom
yang awalnya dalam keadaan diploid atau berpasangan,
termasuk gen U atau memiliki genotip UU. Ketika akan
membentuk serbuk sari (termasuk di dalamnya bakal sel
sperma) sel-sel pada benang sari membelah secara meiosis
menyebabkan semua kromosom, termasuk kromosom yang
mengandung gen U memisah. Selanjutnya, terbentuk sel
sperma yang memiliki kromosom yang mengandung gen U
atau dapat ditulis genotipnya U. Begitu pula pada sel-sel putik
bunga putih yang akan menghasilkan sel telur (ovum). Di
dalamnya terdapat kromosom yang awalnya dalam keadaan
diploid atau berpasangan, namun tidak memiliki gen U atau dapat
ditulis genotipnya uu.
Ketika akan membentuk sel
telur, sel-sel pada putik bunga
putih juga membelah secara
meiosis. Hingga akhirnya
terbentuk sel telur yang memiliki
genotip u. Ketika sel sperma yang
bergenotip U bertemu dengan sel
telur yang bergenotip u akan
terbentuk zigot yang bergenotip
Uu. Artinya, zigot tersebut
memiliki kromosom yang salah
satunya mengandung gen U atau
mengandung gen yang mengkode
antosianin. Oleh karena itu dalam
bunga yang memiliki genotip Uu
memiliki warna ungu.
Ketika bunga yang memiliki genotip Uu disilangkan
dengan sesamanya, maka akan dihasilkan sperma yang
memiliki genotip U dan sperma yang memiliki genotip u.
Begitu juga sel telur, akan dihasilkan sel telur yang
memiliki genotip U dan sel telur yang memiliki genotip u.
Jika sel sperma yang memiliki genotip U bertemu dengan
sel telur yang bergenotip U atau u akan terbentuk bunga
yang berwarna ungu. Namun, jika sel sperma yang
memiliki genotip u bertemu dengan sel telur yang
memiliki genotip u, maka akan dihasilkan bunga berwarna
putih dengan genotip uu (tidak ada gen pembentuk
antosianin).
Individu yang memiliki karakter atau sifat yang dikontrol oleh
dua gen (sepasang) identik disebut dengan homozigot. Dalam hal
ini, karakter yang bergenotip UU disebut homozigot dominan,
sedangkan karakter yang bergenotip uu disebut homozigot resesif.
Individu yang memiliki karakter atau sifat yang dikontrol oleh dua
gen (sepasang) tidak identik (berlainan) disebut dengan heterozigot.
Dalam hal ini yaitu individu yang bergenotip Uu. Berdasar penelitian
yang telah dilakukan ini Mendel menyatakan suatu hukum yang
berbunyi “pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan
alternatif gen atau variasi gen yang disebut juga alel secara bebas”.
Hukum ini dikenal dengan hukum I Mendel atau Hukum Pemisahan
Bebas (segregasi) Mendel.
Persilangan Dihibrid (Dua Sifat Beda)
Mendel mengawinkan dua kacang kapri yang memiliki dua sifat
berbeda. Salah satu kacang kapri berbiji bulat dan berwarna kuning
sedangkan pasangannya berbiji kisut dan berwarna hijau. Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya Mendel menetapkan
genotip untuk berbiji bulat dan berwarna kuning dengan genotip BBKK
(dominan) dan kacang kapri berbiji kisut dan berwarna hijau dengan
genotip bbkk (resesif).
Berdasarkan hukum pemisahan bebas Mendel atau hukum
segregasi, setiap gen dapat berpisah secara bebas, dan
menghasilkan gamet (sel sperma dan sel ovum) dengan
pasangan gen BK dan bk. Keturunan pertama semua bergenotip
BbKk sehingga semua kacang kapri berbiji bulat dan berwana
kuning. Selanjutnya Mendel melakukan persilangan kedua
antarsesama keturuan pertama (BbKk >< BbKk).
Jika gamet dari induk adalah BbKk
maka kemungkinan gamet yang
muncul adalah BK, Bk, bK, dan bk.
Sifat biji bulat dan berwana kuning
merupakan sifat dominan,
sehingga setiap genotip dengan
bentuk BBKK, BBKk, BbKK, BbKk
akan berbiji bulat dan berwarna
kuning.
C. Pewarisan Sifat-sifat pada Manusia

1. Warna Kulit

2. Bentuk Pertumbuhan Rambut Pada Dahi

3. Tipe Perletakan Cuping Telinga

4. Bentuk Rambut
1. Warna Kulit
gen A, B, C yang mengkode pembentukan
pigmen kulit yaitu melanin sehingga kulit
menjadi gelap. Variasi atau alternatif gen
lain pada kulit (alela) yaitu gen a, b, c.
Orang yang memiliki gen AABBCC akan
memiliki kulit sangat gelap, sedangkan
yang memiliki gen aabbcc akan memiliki
kulit sangat terang. Orang yang memiliki
gen AaBbCc akan memiliki warna kulit
sawo matang (tengah-tengah antara sangat
gelap dan sangat cerah). Selain akibat gen
faktor lingkungan, faktor lain seperti
paparan sinar matahari juga berpengaruh
pada fenotip warna kulit.

Gambar. Model Pewarisan Warna Kulit pada Manusia


2. Bentuk Pertumbuhan Rambut Pada Dahi
Rambut yang tumbuh melingkar
biasa atau tumbuh seperti huruf “V”
atau yang dikenal dengan widow’s
peak. Tumbuhnya rambut seperti
huruf “V” dikontrol oleh gen W
(diambil dari widow’s peak). Gen W
ini bersifat dominan, orang yang
memiliki pertumbuhan rambut pada
dahi memiliki gen WW (homozigot
dominan) atau gen Ww
(heterozigot), sedangkan orang yang
Gambar. Pertumbuhan Rambut pada Dahi (a) seperti
tidak memiliki pertumbuhan rambut Huruf “V” (Memiliki Gen WW atau Ww), (b)
seperti huruf “V” memiliki genotip Melengkung (Memiliki Gen ww).
homozigot resesif (ww).
3. Tipe Perletakan Cuping Telinga

Tipe perlekatan cuping telinga ini juga


dikontrol oleh gen, yaitu gen G untuk
cuping telinga terpisah atau terlepas
dan gen g untuk cuping telinga
melekat. Jadi, seseorang yang memiliki
gen G (baik bergenotip GG atau Gg)
akan memiliki tipe perlekatan cuping
telinga terpisah, sedangkan yang
memiliki tipe perlekatan cuping
melekat memiliki gen gg.
4. Bentuk Rambut
Ada dua versi gen yang mengendalikan
tipe rambut, gen C (dominan) mengkode
rambut keriting, dan gen s (resesif)
mengkode rambut lurus. Bentuk rambut
merupakan kasus yang menarik yang
dikenal dominansi tidak sempurna.
Artinya, jika memiliki salah satu dari
kedua jenis gen tersebut (gen C dan gen
s), maka akan mendapat campuran dari
keduanya yaitu rambutmu akan menjadi
berombak (Cs). Jadi, orang yang memiliki
rambut keriting memiliki genotif CC,
orang yang memiliki rambut berombak
memiliki genotif Cs, dan yang memiliki
rambut lurus memiliki genotip ss. Gambar. Bentuk Rambut (a) Rambut Keriting, (b)
Rambut Lurus, dan (c) Rambut Bergelombang/ Ikal.
D. Kelainan Sifat Pada Manusia yang Diturunkan

1. Albino

2. Buta Warna

3. Kanker

4. Hemofilia
1. Albino
Orang albino adalah orang dengan ciri-ciri
memiliki mata, bulu mata, dan kulit
berwarna putih. Hal ini terjadi karena
penderita albino tidak memiliki pigmen
warna melanin. Pigmen melanin dihasilkan
oleh enzim pembentuk melanin.
Sedangkan, orang albino tidak dapat
menghasilkan enzim melanin. Enzim
melanin diproduksi berdasarkan perintah
gen melanin. Jadi, penderita albino, gen
melaninnya tidak dapat memerintah untuk
memproduksi enzim. Gen albino tidak
terletak pada kromosom kelamin,
melainkan pada autosom. Oleh karena itu,
penderita albino dapat berjenis kelamin
Gambar. Anak yang Normal (Kiri) dan Albino (Kanan)
laki-laki atau perempuan.
2. Buta Warna

Penderita buta warna tidak dapat melihat warna tertentu karena tidak
dapat menangkap panjang gelombang cahaya tertentu. Buta warna
terdiri dari bermacam-macam tipe, yaitu:
1) buta warna biru - hijau
2) buta warna biru - merah
3) buta warna merah - hijau (paling umum)
Penyakit ini diturunkan secara resesif pada kromosom X nonhomolog
(kromosom X yang tidak memiliki pasangan gen di kromosom Y).
Penyakit ini jarang diderita oleh wanita. Wanita pembawa mewariskan
cacat tersebut kepada anak laki-lakinya
3. Kanker
Kanker sebenarnya merupakan
perkembangan dari sel tumor, yaitu
sel yang terus membelah diluar
kendali. Pembelahan diluar kendali
ini terjadi akibat adanya mutasi atau
kerusakan pada gen pengontrol
pembelahan sel. Mutasi ini dapat Gambar. Kanker Kulit yang Terus Berkembang
disebabkan oleh sinar X, sinar UV,
sinar gamma, zat kimia berbahaya,
atau akibat infeksi virus.
4. Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan darah sulit untuk
menggumpal saat terjadi luka pada bagian tubuh
tertentu yang disebabkan tidak dihasilkannya faktor
penggumpalan darah dalam tubuh seseorang.
Gen hemofilia terletak pada kromosom X dan
sering ditandai dengan lambang Xh (huruf X sebagai
penanda jenis kromoson, huruf h sebagai penanda
gen hemofilia). Jika wanita memiliki salah satu
kromoson X yang mengandung gen hemofilia
(memiliki genotip XhX) maka ia akan menjadi
pembawa (carrier) kelainan hemofilia. Wanita dengan
kromoson X mengandung gen hemofilia (memiliki
genotip Xh Xh) akan langsung meninggal (letal) pada
saat dilahirkan. Orang laki-laki memiliki satu kromoson
X saja, sehingga orang laki-laki yang menderita
hemofilia adalah laki-laki yang memiliki kromoson X
yang mengandung gen hemofilia (Xh Y).
E. Penerapan Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Mahluk Hidup

Pewarisan Sifat dalam


Pemuliaan Tumbuhan

Pewarisan Sifat dalam


Pemuliaan Hewan
Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Tumbuhan
Varietas hibrida merupakan suatu jenis tumbuhan
yang merupakan keturunan dari persilangan antara dua
atau lebih jenis tumbuhan yang memiliki karakteristik
genetik yang berbeda.
Padi hibrida dapat menghasikan beras 30% lebih
banyak daripada padi pada umumnya, lebih tahan
terhadap lahan yang kering, lebih pulen, lebih wangi, dan
lebih cepat dipanen. Contoh padi hibrida misalnya
varietas Arize, Intani, PPH, Bernas Prima, dan varietas IPB
4S. Varietas padi IPB 4S merupakan varietas padi yang
dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB). Padi ini
dikembangkan dalam rangka membantu pemerintah
mencegah krisis pangan. Padi varietas ini dapat dipanen
setelah ± 112 hari setelah penanaman, memiliki tekstur
yang pulen, tahan terhadap hama tungro, dan mampu
menghasilkan hasil panen sebesar 10,5 ton/ Ha.
Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Hewan

Pewarisan sifat juga berperan penting


dalam pemuliaan hewan, yaitu dalam
rangka untuk menghasilkan hewan
ternak berkualitas tinggi, misalnya
unggas yang mampu menghasilkan
banyak telur atau sapi dengan kualitas
susu dan daging yang baik.
1. Sifat-Sifat Unggul pada Hewan 2. Sifat-Sifat Unggul pada Tanaman
Sifat-sifat unggul yang terdapat pada Sifat-sifat unggul yang terdapat pada
hewan adalah: tanaman adalah:
a) Tidak mudah terserang penyakit. a) Tidak mudah terserang hama dan
b) Pemeliharaannya mudah. penyakit tanaman.
c) Pada jenis hewan pedaging b) Pemeliharaannya mudah.
menghasilkan daging dengan mutu c) Mudah tumbuh di kondisi yang tidak
baik. menguntungkan.
d) Pada unggas petelur dihasilkan telur d) Mempunyai umur pendek dan cepat
yang banyak dengan mutu baik. dipanen.
e) Umur pendek, tapi cepat diperoleh e) Batang, ranting dapat tumbuh
hasil sehingga mengurangi biaya dengan kokoh.
pemeliharaan. f) Dapat menghasilkan buah yang
f) Mudah dan cepat dikembangbiakkan. bermutu tinggi (rasa manis, besar,
g) Dapat menyesuaikan dengan banyak, tidak berbiji).
lingkungan yang tidak menguntungkan. g) Mudah untuk dikembangbiakkan.
Q&A
NO NAMA/NIM PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.

Anda mungkin juga menyukai