Anda di halaman 1dari 4

1.

perbedaan kualitatif dan kuantitatif


Penelitian kuantitatif berupa analisis hitungan dengan angka.
penelitian kualitatif jenis penelitian berupa analisis deskrifsi dari suatu permasalahan.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk mengungkapkan gejala secara holistik-
konstektual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai
instrumen kunci. Penelitian kuantitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis
pendekatan induktif.
Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-
induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun pemahaman
peneliti berdasarkan pengalamannya yang kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan
beserta pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan
data empiris di laporan.
2. Perbeaan eksperimen semu (quasi) dan eksperimen sejati (true)
Perbedaan keduannya antara lain :
Pada penelitian murni peserta diuji dengan metode yang acak, sedangkan penelitian semu tidak
Dalam eksperimen kuasi, kontrol kendali dan kelompok perlakuan berbeda tidak hanya dalam hal
penelitian yang diterapkan, tetapi juga dengan cara lain.Peneliti juga harus membuat statistik dan mencoba
kemungkinan-kemungkinan metode yang ada.
Kurangnya kontol pada penelitian semu, membuat adanya hipotesis yang sama kuat. Hal ini bisa
dijelaskan dengan manipulasi beberapa variabel data.
3. perbedaan proportional random sampling, classter random sampling. Stratified random sampling
Proportional random sampling adalah pengambilan sampel yang memperhatikan pertimbangan unsur-
unsur atau kategori dalam populasi penelitian.
Cluster Random Sampling/sampel gugus :
Merupakan cara pengambilan sampel dengan cara gugus. Populasi dibagi keadalam satuan-satuan
sampling yang besar yang disebut cluster. Berbeda dengan pembentukan
strata, satuan sampling yang ada dalam tiap kluster harus relatif heterogen.
Stratified Random Sampling :
Merupakan suatu teknik sampling dimana populasi kita bagi kedalam sub populasi(strata), karena
mempunyai karakteristik yang heterogen dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan
terhadap pencapaian tujuan penelitian, maka penelitian dapat mengambil dengan cara ini. Setiap stratum
dipilih sampel melalui proses simple random sampling.
4. Nominal, Ordinal, interval, rasio
1. Nominal
Data berjenis nominal membedakan data dalam kelompok yang bersifat kualitatif. Dalam ilmu statistika,
data nominal merupakan data dengan level pengukuran yang paling rendah.
Contohnya :
data jenis kelamin pada sampel penelitian Departemen Pendidikan, data siswa dikategorikan menjadi
’laki-laki’ yang diwaliki angka 1 dan ’perempuan’ yang diwakili angka 2. Konsekuensi dari data nominal
adalah tidak mungkin seseorang memiliki dua kategori sekaligus dan angka yang digunakan di sini hanya
sebagai kode/simbol saja sehingga tidak dapat dilakukan operasi matematika.
Mengelompokan eskul disuatu SMA dari bidang olahraga, data eskul dikategorikan menjadi “basket”
yang diwakili dengan huruf A, kemudian “footsal” diwakili dengan huruf B dan “bolavoli” diwakili oleh
huruf C.
Pengelompokan rumah-rumah dalam suatu perumahan, misal dari sebelah “utara” komplek A, “barat”
adalah komplek B, “selatan” adalah C dan arah “timur” adlah komplek D.
Sebuah gedung bioskop, para penonton diberikan no kursi duduk yang berbeda agar tidak terjadi
perebutan kursi.
Dalam salah pesantren antara santriwan dan santriwati asramanya dipisahkan dengan diberisimbol untuk
santriwan A2 sedangkan untuk santriwati adalah B2.
2. Ordinal
Dalam ilmu statistika, data berjenis ordinal mempunyai level pengukuran yang lebih tinggi daripada data
nominal dan termasuk data kualitatif. Pada data nominal semua data dianggap bersifat kualitatif dan
setara, sedangkan pada data ordinal terdapat klasifikasi data berdasarkan tingkatannya.
Contohnya:
Mengenai tingkat pendidikan yang dikategorikan menjadi ’SD’ yang diwakili angka 1, ’SMP’ yang
diwakili angka 2, ’SMA’ yang diwakili angka 3, ’Diploma’ yang diwakili angka 4, dan ’Sarjana’ yang
diwakili angka 5. Sama halnya dengan data nominal, meskipun tingkatannya lebih tinggi, data ordinal
tetap tidak dapat dilakukan operasi matematika. Angka yang digunakan hanya sebagai kode/simbol saja,
dalam contoh tadi tingkat pendidikan tertinggi adalah ’Sarjana’ dan terendah adalah ’SD’ (Sarjana >
Diploma > SMA > SMP > SD).
Suatu peringkat ranking disuatu kelas misalkan Ihsan ranking 1 dan udin ranking 2 berarti ihsan lebih
pintar dari pada udin.
Penghitungan suara dalam pemilu, misalkan total suara Demokrat 60%, PDI 30%, Golkar 20% berarti
suara tertinggi di pegang oleh demokrat sebagai peringkat 1, sehinnga menjadi pemenang dalam pemilu
tersebut.
Dalam suatu survei bahwa pelajar di jawa barat 67% mengaku mengalami seks pranikahsedangkan
pelajar di jawa timur hampir 84% mengalami seks pranikah, dalam hal ini jawatimur memegang angka
tertinggi dalam survei ini.
· Pada tingkatan Taekwondo memiliki beberapa tahapan sabuk misalkan dari awal sabuk putih,kuning,
hijau, biru, merah dan yang terakhir hitam.
3. Interval
Data berjenis interval termasuk dalam kelompok data kuantitatif. Dalam ilmu statistika, data Interval
mempunyai tingkat pengukuran yang lebih tinggi daripada data nominal maupun ordinal. Angka yang
digunakan dalam data ini, selain menunjukkan urutan juga dapat dilakukan operasi matematika. Angka
nol yang digunakan pada data interval bukan merupakan nilai nol yang nyata.
Contohnya:
Interval nilai pelajaran matematika siswa SMA 4 Surabaya adalah antara 0 sampai 100. Bila siswa A dan
B masing-masing mempunyai nilai 45 dan 90, bukan berarti tingkat kecerdasan B dua kali A. Nilai 0
sampai 100 hanya merupakan rentang yang dibuat berdasarkan kategori pelajaran matematika dan
mungkin berbeda dengan mata pelajaran lain.
Dasar Pemrograman memiliki 1 SKS, waktunya adalah 50menit, begitupun dengan Teknik Digital yang
memiliki 2 sks berarti waktunya 100 menit, dan yangterakhir yaitu kalkulus memiliki 3 SKS waktunya
adalah 150 menit sehingga dapat disimpulkan bahwa selisih data diatas adalah 50 menit.
Kecepatan masing – masing orang dalam berkendara di jalan raya, Maharani jika berkendaraan dengan
kecepatan 20 – 40 km/jam masuk keukuran pelan, untuk Ichsan dalam berkendaraan memiliki kecepatan
50 – 60 km/jam maka masuk ke dalam ukuran sedang dan yang terakhir Valentina Rosi dalam
berkendaraannya selalu berkecepatan 70 – 80 km/jam maka masuk ke ukuran cepat.
Rata – rata tinggi badan berdasarkan usia, untuk anak – anak yang berusia 6 – 12 memiliki rata – rata
tinggi badan 130 – 145 cm, untuk remaja yang berusia 13 – 18 memilikirata – rata tinggi badan 146 –
160 cm, dan untuk dewasa yang berusia 19 – 26 cm memiliki rata – rata tinggi badan 161 – 199 cm.
Pengiriman barang ke berbagai tempat, seperti contoh diatas Sintamengirimkan barang dari Bandung ke
Jakarta dengan harga Rp. 10.000,- /kg, dan Santimengirimkan dari bandung ke Yogyakarta dengan harga
Rp. 20.000,- /kg sedangkan Santamengirimkan barang dari Bandung ke Surabaya dengan harga Rp.
30.000,- /kg.
4. Rasio
Dalam ilmu statistika, data rasio merupakan tipe data dengan level pengukuran yang paling tinggi
dibandingkan dengan tipe data lain. Data ini termasuk dalam kelompok data kuantitatif. Angka yang
digunakan pada data ini menunjukkan angka yang sesungguhnya, bukan hanya sebagai symbol dan
memiliki nilai nol yang sesungguhnya. Pada data ini, dapat dilakukan berbagai operasi matematika.
Contohnya :
Dalam sebuah bank, seseorang mempunyai tabungan dengan saldo 10.000.000 rupiah. Angka tersebut
menunjukkan bahwa orang tersebut benar-benar mempunyai saldo sebesar 10.000.000 rupiah. Jika
seseorang mempunyai saldo -1.000.000 rupiah berarti orang tersebut mempunyai hutang sebesar
1.000.000 rupiah. Sedangkan jika seseorang mempunyai saldo 0 rupiah berarti orang tersebut tidak
mempunyai tabungan maupun hutang.
Nilai raport siswa SMA dimana masing – masing siswa memiliki nilaiyang berbeda yaitu Muiz
mendapatkan nilai 100 (A), Cinta 80 (B), dan Putri 60 (C) jika dilihat dariskala rasio nilai Muiz memiliki
nilai lebih 20 dari pada nilai Cinta, Cinta memiliki nilai lebih 20dari pada nilai Putri, dan nilai putri kurang
40 untuk sama dengan Muiz.
Berat bayi dimana bayi A beratnya adalah 3, B adalah 2, dan C adalah 1, jika dilihat menggunakan skala
rasio berat badan bayi A tiga kalilipat dari berat badan bayi C, berat badan bayi B dua kalilipat dari C.
Tinggi badan dari masing – masing data yang dikumpulkan, jika dilihat dari skala rasio Ichsan lebih
tinggi 10 cm dari pada Muiz, dan Muiz lebih tinggi 10 cm dari pada Chaby, dan chaby paling pendek
diantara Ichsan dengan Muiz.
Pekerjaan dan penghasilan bulanan, dimana gajihnya bermacam – macam, jika dilihat berdasarkan skala
rasio gajih Ichsan lebih besar dari pada gajihKosim sebagai karyawan, dan gajih Udin lebih lebih kecil
dari pada gajih Kosim.
5. Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif
Adapun penjelasan dan keempat komponen dalam teknik analisis data kualitatif tersebut, antara lain adalah
sebagai berikut;

 Pengumpulan data. Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan seluruh catatan lapangan yang telah dibuat
berdasarkan wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan.
 Reduksi dan kategonisasi data. Pada tahap ini dilakukan proses penyederhanaan dan pengkategorian
data.
 Display data, merupakan proses menampilkan data hasil reduksi dan kategorisasi dalam matriks
berdasarkan kritenia tertentu.
 Penarikan kesimpulan, apabila hasil display data menunjukkan bahwa data yang diperoleh telah cukup
dan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan, dimulailah penarikan kesimpulan menggunakar teori dan
hasil data di lapangan.
Teknik Analisis Data Kuantitatif
Teknik analisis dalam penelitian kuantitatif dahuhu dilakukan secara manual. Artinya, data yang telah
terkumpul dihitung menggunakan rumus statistik. Seiring perkembangan zaman, teknik analisis data dalam
penehitian kuantitatif dapat dilakukan menggunakan software khusus untuk analisis data yang dinamakan
statistical product and service Solutions (SPSS).

Secara umum ketika melakukan analisis data baik secara manual maupun menggunakan SPSS, analisis data
mehewati tahap-tahap berikut.

Pemeriksaan Data (Editing)


Langkah pertama untuk mengolah data yang telah terkumpul adalah proses editing. Proses ini bertujuan
mengetahui kelayakan data guna melanjutkan analisis data penelitian pada tahap berikutnya. Editing digunakan
untuk mengecek jawaban responden yang terdapat pada kuesioner.

Melalui tahap editing diharapkan peneliti dapat meningkatkan kualitas data yang hendak diolah dan dianalisis.
Aspek-aspek yang sering diperhatikan dalam proses editing ialah kelengkapan jawaban, kejelasan tulisan,
kejelasan makna jawaban, konsistensi antarjawaban, relevansi jawaban, dan keseragaman data.

Pembuatan Kode (Coding)


Setelah tahap pemeriksaan data dianggap memadai, tahap selanjutnya ialah pembuatan kode (coding) yang
dilakukan berdasarkan item pertanyaan pada kuesioner. Coding bertujuan untuk menyederhanakan data dengan
cara memberikan simbol angka atau huruf pada setiap jawaban.

Coding juga menunjukkan proses klarifikasi jawaban responden berdasarkan jenis data penelitian yang telah
terkumpul sehingga dapat dinamakan scoring. Mànfaat pembuatan Coding adalah mempermudah peneliti dalam
proses analisis data dan mempermudah penyimpana data dalam jumlah besar.

Coding erat kaitannya dengan bentuk data yang diperoleh Ada dua jenis data, yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif berupa angka (1, 2, dan 3). Sementara itu, data kualitatif berhubungan dengan
kategori misalnya (wanita manis, peserta didik berprestasi dan kekerasan terhadap anak). Kedua bentuk data
tersebut dapat digunakan untuk pembuatan coding sesuai bentuk datanya.

Memasukkan Data (Tabulating)


Tabulating merupakan proses memasukkan data yang sudah dikelompokkan dalam tabel-tabel yang mudah
dipahami. Melalui tabulatmg, data lapangan terlihat Iebih ringkas dan dapat dibaca dengan mudah.

Mencatat skor secara sistematis memudahkan pengamat data dan memperoleh gambaran analisisnya Dan
tabulasi data, analisis dapat dilakukan secara sederhana, yaitu mencari jumlah skor, nilai rata-rata (mean),
median dan modus. Tabulasi data dimulai dan membuat tabel yang berisi kumpulan skor dan kuesioner yang
telah dibuat, misalnya tabulating untuk variabel fasilitas perpustakaan dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai