Anda di halaman 1dari 173

TELAAH KURIKULUM

“MANGANALISIS UNSUR-UNSUR KURIKULUM, MENGIDENTIFIKASI DAN


MENGANALISIS JENIS PENGETAHUAN, DAN MENGANALISIS RELEVANSI
RUMUSAN KI, KD, INDIKATOR, DAN PENILAIAN DALAM DOKUMEN 1 DAN
DOKUMEN 2 SMP NEGERI 6 SINGARAJA”

Disusun oleh:

Ni Putu Ayu Pradnya Paramita 1713071007

Ni Wayan Adnyani Suari 1713071024

Ni Luh Putu Pradnya Paramita Dewi 1713071025

Ni Luh Putu Oktiyana Rista Ayuni 1713071031

Ni Nyoman Tri Anggreani 1713071056

JURUSAN PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah Telaah Kurikulum ini dengan
judul “Manganalisis Unsur-Unsur Kurikulum, Mengidentifikasi Dan Menganalisis
Jenis Pengetahuan, Dan Menganalisis Relevansi Rumusan Ki, Kd, Indikator, Dan
Penilaian Dalam Dokumen 1 Dan Dokumen 2 SMP Negeri 6 Singaraja”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum di
Semester Ganjil.

Dengan selesainya Makalah ini, tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah memberikan masukan serta bimbingan kepada kami. Untuk itu kami
mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Ida Bagus Nyoman Sudria, M.Sc. dan Bapak Kompyang
Selamet,S.Pd,.M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Telaah Kurikulum di Jurusan
Pendidikan IPA Program Studi S-1.
2. Orang tua kami yang telah memberikan dorongan moral maupun material, serta
3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan Makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan pada Makalah
ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat terbatasnya pengetahuan
dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan guna menyempurnakan makalah ini.

Singaraja, 08 Oktober 2018

penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ...................................................................................................... 1


1.2.Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
1.3.Tujuan .................................................................................................................... 2
1.4.Manfaat .................................................................................................................. 2

BAB II. PEMBAHASAN

2.1.Analisis Unsur-unsur Kurikulum dari Setiap Dokumen Kurikulum .............. 5


2.2.Deskripsi Komponen-komponen dari Setiap Dokumen Kurikulun ............... 19
2.3.Mengientifikasi Pengetahuan Dan Menganalisis Jenisnya
Yang Membangun Suatu Pokok Bahasan IPA ................................................. 24
2.4.Menganalisis Relevansi Rumusan KI, KD, Indikator Dan Penilaian............. 27

BAB III. PENUTUPAN

3.1.Kesimpulan .......................................................................................................... 28
3.2.Saran ..................................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kurikulum merupakan suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas


pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu pengalaman belajar.
Pembahasan pengertian dianggap penting karena dua alas an utama. Pertama, seringkali
kurikulum diartikan dalam pengertian yang sempit dan teknis. Alasan kedua adalah
karena definisi yang akan sangat berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh para
pengembang kurikulum. Menurut Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 yang
menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (pasal
1 ayat 19).

Perbedaan pemikiran atau ide yang akan menyebabkan terjadinya perbedaan


dalam kurikulum yang dihasilkan, baik sebagai dokumen maupun sebagai pengalaman
belajar. Perbedaan pendapat para ahli didasarkan pada isu sebagai berikut: filosofi
kurikulum, ruang lungkup komponen kurikulum, polarisasi kurikulum-kegiatan belajar,
dan posisi evaluasi dalam pengembangan kurikulum.

Konsep kurikulum yang terpenting dibagi menjadi tiga yaitu kurikulum sebagai
substansi, sebagai system, dan sebagai bidang studi. Kurikulum sebagai substansi, suatu
kurikulum dipandang orang sebagaisuatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid
disekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Kurikulum sebagai
suatu system yaitu system kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari
system kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis.
Kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum, ini merupakan
bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran.

Seperti diketahui bersama bahwa SMP Negeri 6 Singaraja merupakan salah satu
sekolah negeri di Singaraja yang mulai tahun 2010 berstatus menjadi Sekolah Standar
Nasional. Sebagai salah satu satuan pendidikan di Indonesia, tentunya SMP Negeri 6
Singaraja menyelenggarakan pendidikan mengacu pada delapan standar nasional
pendidikan. Secara nyata kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja telah mengakomodir
peraturan yang ada, meliputi: (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, (3) Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang SKL,
(4) Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi (SI), (5) Permendikbud
Nomor 22 tentang Standar Proses, Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
penilaian,
(6) Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD, (7) Permendikbud
No. 68 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SMP.

1.2.Tujuan
1. Untuk mengetahui unsur-unsur kurikulum yang terdapat di dokumen 1 dan dokumen
2, SMP Negeri 6 Singaraja.
2. Untuk mengidentifikasi pengetahuan dan menganalisis jenisnya yang membangun
suatu pokok bahasan IPA pada dokumen 2 di SMP Negeri 6 Singaraja.
3. Untuk menganalisis relevansi rumusan KI, KD, indikator, dan penilaian pada
dokumen 2 di SMP Negeri 6 Singaraja.

1.3.Rumusan Masalah
1. Bagaimana unsur-unsur kurikulum di SMP Negeri 6 Singaraja?
2. Bagaimana jenis pengetahuan yang ada di SMP Negeri 6 Singaraja yang membangun
suatu pokok bahasan IPA?
3. Bagaimana relevansi rumus KI, KD, indikator, dan penilaian pada dokumen 2 SMP
Negeri 6 Singaraja?

1.4.Manfaat
 Bagi Penulis

Dengan adanya penulisan makalah ini, maka bagi penulis dapat dijadikan
sebagai latihan penulisan karya ilmiah dan mengasah daya serap kami dalam
meminjam pembelajaran khususnya pada mata kuliah Telaah Kurikulum yang
tertuang pada tulisan makalah ini yang berjudul “Manganalisis Unsur-Unsur
Kurikulum, Mengidentifikasi Dan Menganalisis Jenis Pengetahuan, Dan Menganalisis
Relevansi Rumusan Ki, Kd, Indikator, Dan Penilaian Dalam Dokumen 1 Dan
Dokumen 2 Smp Negeri 6 Singaraja”

 Bagi Pembaca

Dengan adanya penulisan makalah ini, diharapkan kepada pembaca sebagai


sumbangan atau tambahan referensi pembelajaran yang terkait dengan menganalisis
kurikulkum, mengidentifikasi pengetahuan, menganalisis relevansi KI, KD, indikator,
dan penilaian untuk menunjang hasil pembelajaran pada mata kuliah Telaah
Kurikulum.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Seperti diketahui bersama bahwa SMP Negeri 6 Singaraja mulai tahun 2010
berstatus menjadi Sekolah Standar Nasional. Sebagai salah satu satuan pendidikan di
Indonesia, tentunya SMP Negeri 6 Singaraja menyelenggarakan pendidikan mengacu
pada delapan standar nasional pendidikan. Sebagaimana pengertian pendidikan itu, yaitu
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu,
SMP Negeri 6 Singaraja selalu berupaya dengan kesadaran penuh untuk meningkatkan
kondusifitas kegiatan guru, kualitas pembelajaran, kemananan dan kenyamanan siswa,
serta kesehatan lingkungan.

Secara nyata kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja telah mengakomodir peraturan


yang ada, meliputi: (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, (3) Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang SKL,
(4) Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi (SI), (5) Permendikbud
Nomor 22 tentang Standar Proses, Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
penilaian, (6) Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD, (7)
Permendikbud No. 68 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SMP.

SMP Negeri 6 Singaraja berlokasi di jalan Bisma No. 3 Singaraja, Kelurahan


Banjar Tegal, Kecamatan Buleleng. Sekolah ini berdiri di atas lahan 4400 meter persegi.
Lokasinya agak masuk, sekitar 100 meter dari jalan protokol, sehingga suasana
lingkungan sekolah cukup representatif untuk ruang belajar. Selain itu, SMP Negeri 6
Singaraja hanya berjaraj 300 meter dari pusat pemerintahan (Pemkab) dan Dinas
Pendidikan, sehingga relatif cepat mendapat informasi-informasi baru. Konsekuensinya,
sekolah ini paling sering dijadikan sampel pemeriksaan atau monitoring dan evaluasi
(monev), dari berbagai pihak yang ingin memperoleh informasi cepat tentang kondisi

3
nyata pendidikan di Buleleng. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi sekolah untuk
terus berbenah dan menunjukkan yang terbaik.

Kondisi nyata sarana prasarana SMP Negeri 6 Singaraja sebagai penunjang


proses pembelajaran saat ini cukup memadai yaitu : memiliki 20 ruang belajar, 1 ruang
multi media, 4 ruang ketrampilan (Keterampilan Logam,Listrik,Bangunan dan Seni
Budaya ),Perpustakaan, Lab.Komputer, Lab.IPA,Lingkungan Sekolah yang
bersih,sehat,aman dan nyaman.

Pada tahun pelajaran ini jumlah siswa seluruhnya adalah 1005 orang yang berasal
dari Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di Kabupaten Buleleng dan ada pula pindahan dari
luar Kabupaten Buleleng. Tenaga pendidik sebanyak 62 guru PNS dan sebagian besar
sudah berkwalifikasi pendidikan S-1. Dalam upaya untuk kelancaran proses pengelolaan
satuan pendidikan di SMP Negeri 6 Singaraja bekerja sama dengan Komite SMP Negeri
6 Singaraja.

Kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja disusun dengan maksud dan tujuan untuk :

1. Kepemilikan dokumen kurikulum sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi
sekolah yang mengacu pada delapan standar nasional pendidikan sebagai dasar
hukum penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan..
2. Digunakan sebagai pedoman dalam upaya penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan pada SMP Negeri 6 Singaraja dalam rangka mewujudkan
tujuan pendidikan nasional dan tujuan SMP Negeri 6 Singaraja.
3. Memungkinkan sekolah untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan inovasi-
inovasi program pendidikan dalam upaya mewujudkan terselenggaranya pendidikan
di SMP Negeri 6 Singaraja yang sesuai dengan kondisi, tuntutan, dan kebutuhan
siswa, sekolah, daerah, dan nasional.
Berikut adalah hasil analisis pada masing-masing dokumen SMP Negeri 6 Singaraja

4
2.1.Analisis Unsur-unsur Kurikulum dari Setiap Dokumen Kurikulum

A. Dokumen 1 SMP Negeri 6 Singaraja

Analisis unsur-unsur kurikulum pada dokumen 1 SMP Negeri 6 Singaraja pada BAB I.
Pendahuluan.

No Unsur Kurikulum Bagian Dokumen Keterangan


1. Organisasi Pada halaman 9, Menjelaskan mengenai sarana dan
Bab 1 prasarana di SMP Negeri 6
Pendahuluan Singaraja
2. Tujuan Institusional Pada halaman 15 Berisi tentang standar isi, standar
Bab 1 mengenai kompetensi kelulusan, standar
Tujuan proses, standar sarana prasarana,
Pengembangan standar pengelolaan, standar
Kurikulum biaya operasional sekolah,
standar evaluasi dan akreditasi
3. Tujuan Pendidikan Pada halaman 15 Membahas mengenai maksud dan
Nasional Bab 1 mengenai tujuan kurikulum di SMP Negeri
Tujuan 6 Singaraja
Pengembangan
Kurikulum
4. Tujuan Institusional Pada halaman 15 Membahas mengenai prinsip
Bab 1 mengenai pengembangan kurikulum dan
Prinsip Prinsip Pelaksanaan KTSP
pengembangan
Kurikulum

5
Analisis unsur-unsur kurikulum pada dokumen 1 SMP Negeri 6 Singaraja pada BAB II.
Tujuan Pendidikan.

No Unsur Bagian Dokumen Keterangan


1. Tujuan Tujuan Pendidikan Tujuan Pendidikan Dasar dikatakan
Pendidikan Dasar (BAB II tujuan pendidikan nasional karena
Nasional Halaman 26) termasuk tujuan umum yang
diberikan langsung oleh
pemerintah. Berisi Undang-undang
No 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Tujuan Tujuan Pendidikan Tujuan Pendidikan Tingkat Provinsi
Pendidikan Tingkat Provinsi dikatakan tujuan pendidikan
Nasional (BAB II Halaman nasional karena termasuk tujuan
27) umum yang diberikan langsung
oleh pemerintah. Berisi tujuan yang
menjadi acuan dalam pendidikan
tingkat Provinsi.
3. Tujuan Visi dan Misi Visi dan Misi Pendidikan Nasional
Pendidikan Pendidikan dikatakan tujuan pendidikan
Nasional Nasional (BAB II nasional karena termasuk tujuan
Halaman 27) umum yang diberikan langsung
oleh pemerintah.
4. Tujuan Visi dan Misi Visi dan Misi Pendidikan Kabupaten
Pendidikan Pendidikan Buleleng dikatakan tujuan
Nasional Kabupaten pendidikan nasional karena
Buleleng (BAB II termasuk tujuan umum yang
Halaman 28) diberikan langsung oleh
pemerintah.
5. Tujuan Visi dan Misi SMP Visi dan Misi SMP Negeri 6 Singaraja
Pendidikan Negeri 6 Singaraja dikatakan tujuan Pendidikan
Institusiona (BAB II Halaman Institusional karena memiliki
l 28) tujuan umum yang dirumuskan
untuk mencapai tujuan pendidikan
di sekolah.

6
Analisis unsur-unsur kurikulum pada dokumen 1 SMP Negeri 6 Singaraja pada BAB III.
Struktur dan Muatan Kurikulum.

Bagian
No Unsur Keterangan
Dokumen
1. Evaluasi Kenaikkan Kelas Kenaikkan Kelas dan Kelulusan
dan Kelulusan merupakan Evaluasi karena
dirumuskan dalam bentuk
kompetensi lulusan setiap jenjang
pendidikan. Dimana penilaian
mengacu pada permendiknas No 20
tahun 2007.
Tujuan Kurikuler Pendidikan Pendidikan Kecakapan Hidup termasuk
Kecakapan tujuan kurikuler karena bertujuan
Hidup untuk mengembangkan kemampuan
yang dimiliki seseorang untuk berani
menghadapi problema hidup dan
kehidupan dengan wajar tanpa
merasa tertekan, dan secara proaktif
dan kreatif mencari serta
menemukan solusi sihingga mampu
mengatasinya.
3 Organisasi Pada Halaman 83 Membahas mengenai keunggulan local
Bab III dan keunggulan global yang
mengenai memiliki langkah-langkah untuk
pendidikan bertumpu kepada menguasai
berbasis keterampilan
keunggulan
local dan
global
4 Tujuan Pada Halaman 84 Membahas tentang nilai nilai yang
Institusional Bab III melandasi perilaku manusia sesuai
mengenai dengan norma
pendidikan
karakter
bangsa
5 Tujuan kurikuler terdapat pada Menjelaskan mengenai tujuan dari setiap
BAB 3, mata pelajaran yang ada dengan
halaman 33- melalui kegiatan pembelajaran di
35 setiap mata pelajarannya
6 Tujuan Terdapat pada Berisi fungsi dan tujuan pembelajaran
pembelajaran halaman 41- mata pelajaran bahasa bali. Dan

7
42 memaparkan ruang lingkup
pembelajaran bahasa bali yang
meliputi: mendengarkan/menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis.
7 Isi kurikulum terdapat pada Berisi mengenai kelompok mata
BAB 3 pelajaran dan mata pelajaran yang
halaman 37 terdapat di dalamnya. Dan pada
halaman tersebut juga terdapat
program muatan lokal yang berisi
mengenai kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang
dikembangkan sesuai ciri khas dan
potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah.
8 Tujuan kurikuler Terdapat pada Memaparkan mengenai Standar
BAB 3 Kompetensi dan Kompetensi Dasar
halaman 43- mata pelajaran bahasa bali pada
48 setiap jenjang tingkat (kelas VII,
VIII, IX)
9 Tujuan Terdapat pada Memaparkan mengenai fungsi dan
pembelajaran halaman 51- tujuan mata pelajaran budi pekerti.
52 Dan juga memaparkan ruang lingkup
mata pelajaran budi pekerti yang
mencakup 4 pilar yaitu:

1. Memahami dan menerapkan


nilai-nilai budi pekerti melalui
hakekat luhur manusia dan tuhan
2. Memahami dan menerapkan
nilai-nilai budi pekerti melalui
kreatifitas (potensi diri)
3. Memahami dan menerapkan
nilai-nilai budi pekerti melalui
hubungan antar manusia
4. Memahami dan menerapkan
nilai-nilai budi pekerti melalui
hakekat hubungan manusia
dengan lingkungan.

10 Tujuan kurikuler Terdapat pada Memaparkan mengenai Standar


BAB 3 Kompetensi dan Kompetensi Dasar
halaman 54- mata pelajaran budi pekerti pada

8
56 setiap jenjang tingkat (kelas VII,
VIII, IX)
11 Tujuan Terdapat pada Memaparkan mengenai fungsi dan
pembelajaran BAB 3 tujuan mata pelajaran ketrampilan
halaman 57- teknologi. Dan juga memaparakn
58 ruang lingkup dari mata pelajaran ini
sendiri.
12 Tujuan kurikuler Terdapat pada Memaparkan mengenai Standar
BAB 3 pada Kompetensi dan Kompetensi Dasar
halaman 58- mata pelajaran ketrampilan teknologi
60 pada setiap jenjang tingkat (kelas
VII, VIII, IX)
13 Isi kurikulum Terdapat pada Memaparkan mengenai pengembangan
BAB 3 pada diri yang meliputi kegiatan
halaman terprogram dan ekstrakurikuler yang
ada sebanyak 27 jenisnya.
10. Tujuan kurikuler Terdapat pada Memaparkan mengenai tujuan pada
BAB 3 pada setiap mata pelajaran dan ruang
halaman 66- lingkupnya.
70
11. Organisasi Terdapat pada Memaparkan mengenai metode
BAB 3 pembelajaran yang dilakukan dengan
halaman 70- cara penugasan baik secara
71 terstruktur maupun tidak terstruktur.
12. Evaluasi Terdapat pada Memaparkan mengenai ketuntasan
BAB 3 belajar yang berisi kriteria
halaman 71- ketuntasan minimal (KKM) di setiap
73 mata pelajarannya. Selain itu juga
dibahas mengenai prosedur
penentuan KKM/TPM (target
pencapaian minimal) yang
diberlakukan oleh sekolah

Analisis unsur-unsur kurikulum pada dokumen 1 SMP Negeri 6 Singaraja pada BAB IV.
Struktur dan Muatan Kurikulum.

No Unsur Bagian Dokumen Keterangan


1. Organisasi Pada halaman 94 Membahas tentang kalender pendidikan
BAB IV dan alokasi waktu
mengenai

9
Kalender
Pendidikan

B. Dokumen 2 SMP Negeri 6 Singaraja


 Pada Silabus
No Unsur Bagian Dokumen Keterangan
1 Tujuan Kurikuler Pada halaman 1 Menjelaskan mengenai
“silabus” Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar
(KD)yaitu KI 1, KI 2, KI
3, dan KI 4
2 Isi Kurikulum Pada halaman 1 “ Menjelaskan mengenai materi
silabus” yang akan disajikan dilihat
dari Kompetensi Dasar
3 Organisasi Pada halaman 1 Menjelaskan bagaimana
“silabus” urutan kegiatan yang kan
dilaksanakan, Alokasi
Waktu pada setiap
pertemuan
4 Evaluasi Pada halaman 1 Menjelaskan mengenai
“silabus” penilaian apa saja yang
akan dilakukan pada saat
selesainya pembelajaran
atau sebelum
pembelajaran yang
menjelaskan materi
tertentu

10
 Pada RPP

No Unsur Bagian Dokumen Keterangan


1. Tujuan kurikuler Halaman 1 pada Terdapat kompetensi inti yang harus
RPP dicapai siswa yang terdiri dari 4
jenis. Serta terdapat kompetensi
dasar dan indikator pencapaian
kompetensi
2. Tujuan Halaman 2 pada Terdapat tujuan yang harus tercapai
pembelajaran RPP pada setiap materinya, serta
terdapat cara pencapaiannya yang
dilakukan dengan berkelompok
dan praktikum
3. Isi kurikulum Halaman 2-3 pada Dipaparkan mengenai materi yang
RPP akan disajikan di setiap
pertemuan
4. Organisasi Halaman 3-5 pada Menjabarkan mengenai metode,
RPP media dan bahan yang akan
digunakan pada setiap
pertemuan, langkah-langkah
pembelajaran serta alokasi waktu
pada setiap pertemuan
5. Evaluasi Halaman 5-9 pada Menjelaskan mengenai penilaian
RPP yang dilaksanakan dari setiap
pertemuan dan adanya penilaian
pada setiap pertemuan seperti
ulangan harian dan remedial
6. Organisasi Halaman 11 pada Berisikan LKS untuk melakukan
RPP praktikum

 Muatan Lokal yang diselenggarakan di SMP Negeri 6 Singaraja adalah sebagai


berikut.:
a. Kelas VII ,VIII dan IX:
- Seni budaya dan Bahasa bali
- Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
- Prakarya
- Budi pekerti
 Ekstrakurikuler sudah sesui dengan visi dan tujuan sekolah, ekstrakurikuler yang
terdapat di SMP N 6 Singaraja yaitu :

11
1. PMR

2. PRAMUKA

3. BASKET

4. VOLLY

5. SILAT

6. SENI TABUH

7. CATUR

8. TENIS MEJA

9. SENI TARI

10. SENI LUKIS

11. TENIS LAPANGAN

12. ATLETIK

13. BULUTANGKIS

14. FUTSALL

15. KARATE

16. RENANG

17. SPM.MATEMATIKA

18. SPM.BHS.INGRIS.

19. SPM.FISIKA

20. SPM BIOLOGI

21. NYASTRA

12
22. PESANTIAN

23. SEPAK BOLA

24. SENI MUSIK/VOKAL

25. KSPAN

26. MADING/ JURNALISTIK

27. MADING/KIR

 Pengaturan beban belajar itu 39/40 yaitu

Beban belajar pada SMP Negeri 6 Singaraja adalah 40 jam kelas 7 dan kelas 8, dan
36 jam kelas 9, pemanfaat tambahan jam pelajaran pada muatan lokal wajib yaitu Bahasa
Daerah Bali 2 jam dan Budi Pekerti.1 jam (Berdasarkan Surat Edaran Gubernur ) dan
muatan lokal yaitu Ketrampilan Teknologi dan Budaya 2 jam.. Dapat dituangkan dalam
table berikut :

SAT. KELAS SATU JML.JAM MINGGU WAKTU/TH JAM/TH


PEND JAM PER EFEKTIF/ JAM PEL 60 MNT
PEMBLJ MINGGU THN
SMP VII - IX 40 40/36 34-38 1.088/1.326
(43.520/53.040 725-884-
menit)-
1216/1.482
(48640/59280 811/988

menit)

 Apakah menerapkan full day school atau alokasi waktu?

SMP N 6 Singaraja tidak menerapkan full day school karena kelas IX masih
menggunakan KTSP dan kelas VIII dan VII menggunakan kurikulum 2013 serta sekolah
masih menggunakan waktu kelas pagi dan kelas siang.
13
 Rentangan jam pelajaran per minggu yaitu

Untuk kelas IX masih menggunakan kurikulum 2006, yaitu:

KELAS
KOMPONEN
VII VIII IX
A. MATA PELAJARAN:

1. PEND.AGAMA
2 2

2. PEND.KEWARGANEGARAAN
2 2

3. BAHASA INDONESIA
4 4

4. BAHASA INGGRIS
4 4

5. MATEMATIKA
4 4

6. IPA
4 5

7. IPS
4 4

8. SENI BUDAYA/ KTKS


2 2

9. PENJAS/ORKES
2 2

10. T I K
2 1

14
2 2

B. MULOK :
2* 2*

* BAHASA BALI
1 1

*KETRAMPILAN TEKNOLOGI DAN


BUDAYA

* BUDI PEKERTI

C. PENGEMBANGAN DIRI :

Terdiri dari: 2 2

 EKSTRA KURIKULER
 BIMBINGAN KONSELING

JUMLAH 36

Untuk kela VII dan VIII, struktur kurikulumnya mengacu pada kurikulum 2013, yaitu
sebagai berikut:

ALOKASI WAKTU PER


MATA PELAJARAN MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3

15
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya 3 3
3
Bahasa Bali 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah jam pelajaran per minggu 40 40 38

 Cara menetapkan KKM di SMP Negeri 6 Singaraja didasari pada:

Kurikulum ini menerapkan sistem pembelajaran tuntas (mastery learning). Artinya


seluruh Indikator dari masing-masing Kompetensi Dasar, dan Standar Kompetensi, untuk
seluruh mata pelajaran harus dicapai secara tuntas oleh peserta didik. Ketuntasan belajar
setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator 75%. Dengan mempertimbngkan tingkat kemampuan rata – rata peserta didik
serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran, sekolah
menentukan kriteria ketuntasan minimal masing – masing indikator untuk seluruh mata
pelajaran adalah 75 % . Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan
peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM) yang ditetapkan SMP Negeri 6 Singaraja


melalui rapat dewan pendidik pada tanggal 15 Januari 2018 dengan bersandar pada
Permendiknas Nomor 20 Tahun 2006 dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 adalah
sebagai berikut: (1) KKM untuk siswa kelas VII mengacu pada standar ketuntasan
nasional, (2) KKM untuk siswa kelas VIII dan IX ditetapkan sekolah dengan

16
mempertimbangkan intake, daya dukung, dan kompleksitas. Untuk KKM siswa kelas VII,
VIII dan IX dapat dilihat pada tabel berikut.

KKM
VII VIII IX
Komponen
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 70 72 81

2. Pendidikan Kewarganegaraan 70 72 80

3. Bahasa Indonesia 70 72 78

4. Bahasa Inggris 70 72 75

5. Matematika 70 72 75

6. Ilmu Pengetahuan Alam 70 72 75

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 72 76

8. Seni Budaya 70 72 78

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 70 72 75


Kesehatan

10. Teknologi Informasi dan 70 72 75


Komunikasi

B. Muatan Lokal
1. Bahasa Bali. 70 72 75
2. Budi Pekerti. 70 72 75

17
3. Keterampilan Tehnologi dan 70 72 75
Budaya

C. Pengembangan Diri B B B
KKM Sekolah 70 72 75

Catatan: Untuk KKM kelas VII menggunakan standar KKM nasional.

Landasan Yuridis Penyusunan Kurikulum di SMP Negeri 6 Singaraja yaitu:

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1)
3. Permendikbud No. 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum.
4. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
5. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi (SI)
6. Permendikbud No. 22 tentang Standar Proses, Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang penilaian
7. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar
8. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:
0259/O/1994 Tanggal 5 Oktober 1994 tentang Ahli Fungsi ST/SKKP menjadi
Sekolah Menengah Pertama (SMP).
9. Peraturan Gubernur No. 20 Tahun 2013 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali
10. Surat Edaran Disdikpora Bali No. 421.3/9940/Disdikpora Perihal Struktur 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
11. PP nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
2015-2019 mengenai Panduan Penilaian oleh Pedidik dan Satuan Pendidikan untuk
Sekolah Menengah Pertama
12. Permendiknas No. 41 Tahun 2007, Permendikbud No. 54 Tahun 2013, Permendikbud
6 Tahun 2007, PP No. 32 tahun 2013

18
2.2.Deskripsi Komponen-komponen dari Setiap Dokumen Kurikulum

DESKRIPSI KOMPONEN-KOMPONEN DOKUMEN I

SMP N 6 SINGARAJA

No Unsur/Bagian Landasan Yuridis Pejelasan


1. Tujuan Didasarkan pada a. Tercapainya rata-rata hasil Ujian
Institusional/B tujuan pendidikan Nasional minimal sebesar 6,70
AB II halaman nasional (UU No b. Terbentuknya tim olahraga yang
20 di bagian 20 tahun 2003 tangguh mampu meraih juara pada
tujuan sekolah pada bagian tujuan tingkat kabupaten dan provinsi dalam
umum pendidikan cabang atletik, bola volly, sepak bola,
nasional) dan basket,futsal, bulutangkis, pencak
tujuan pendidikan silat, karate, tenis meja, tenis
tingkat provinsi lapangan, catur,Taekwondo,Renang
dan Wushu
c. Terbentuknya kelompok matembang
dan nyastra bali yang mampu bersaing
di tingkat kabupaten dan provinsi.
d. Terbentuknya tim kesenian bali yang
mampu tampil di tingkat kabupaten.
e. Terbentuknya kelompok siswa yang
mampu berbahasa Inggris dengan baik
dengan target 25 persen.
f. Terciptanya suasana kondusif dan
peningkatan disiplin warga sekolah
dalam bentuk peningkatan kinerja
dalam tugas dan kewajiban sehari –
hari.
g. Terciptanya lingkungan sekolah yang
bersih, aman, indah, tertib, rindang
dan sehat, dalam suasana
kekeluargaan.
h. Terwujudnya kelompok Guru Mata
Pelajaran ( MGMP) yang solid,
kreatif, dan inovatif dan berdaya guna
dalam peningkatan PBM.
i. Terwujudnya siswa yang terampil,
dalam bidang keterampilan bangunan,
Keterampilan logam, keterampilan
kelistrikan dan keterampilan budaya
lokal sebagai bekal kemandirian
19
peserta didik.

2. Organisasi/BAB I Standar Nasional SMP Negeri 6 Singaraja selalu berupaya


halaman 9 di Pendidikan BAB dengan kesadaran penuh untuk
bagian potensi VII, Standar meningkatkan kondusifitas kegiatan
SMP Negeri 6 Sarana dan guru, kualitas pembelajaran,
Singaraja Prasarana Pada kemananan dan kenyamanan siswa,
pasal 42 serta kesehatan lingkungan
3. Evaluasi/ Bab III Standar Nasional SMP Negeri 6 Singaraja menjelaskan
Halaman 67 di pendidikan BAB mengenai syarat-syarat kenaikan kelas
bagian kenaikan X, Standar serta kelulusan, prinsip penilaian dan
kelas dan Penilaian teknik penilaian, mekanisme dan
kelulusan Pendidikan prosedur penilaian
4. Tujuan 1. Permendiknas No. Permendiknas no 22 th 2006 berisi
nasional/bab 1 22, Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
hal 6 2. Permendiknas No Pendidikan Dasar dan Menengah.Peraturan
ini sebagai wujud Implementasi Undang-
23 Tahun 2006
Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
3. Permendiknas No Sistem Pendidikan Nasional
24 Tahun 2007
4. Permendiknas No. 6 Permendiknas No 23 Tahun 2006 berisi
Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk
5. Permendiknas No. Satuan Pendidikan Dasar dan
19 Tahun 2007 Menengah digunakan sebagai pedoman
penilaian dalam menentukan kelulusan
6. Permendiknas No.
peserta didik, yang meliputi standar
20 Tahun 2007 kompetensi lulusan minimal satuan
7. Permendiknas No. pendidikan dasar dan menengah, standar
41 Tahun 2007 kompetensi lulusan minimal kelompok
mata pelajaran, dan standar kompetensi
lulusan minimal mata pelajaran.

Permendiknas NO 24 Tahun 2007


tentang Pelaksanaan Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar
Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun
2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan
Menengah
5. Organisasi/BAB I Permendiknas no 41 Komponen SNP yang pertama adalah
halaman 7 Tahun 2007 Standar isi, yaitu kurikulum pendidikan.
tentang standar Dalam pengembangan kurikulum
proses dilakukan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan

20
pendidikan nasional. Kurikulum pada
semua jenjang dan jenis pendidikan,
termasuk didalamnya adalah kurikulum
Sekolah Menengah Pertama Negeri 6
Singaraja dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan: peningkatan iman dan
takwa; peningkatan akhlak mulia;
peningkatan potensi; kecerdasan, dan
minat peserta didik; keragaman potensi
daerah dan lingkungan; tuntutan
pembangunan daerah dan nasional;
tuntutan dunia kerja; perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi; seni; agama;
dinamika perkembangan global; persatuan
nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

6. Isi/BAB III Peraturan Pemerintah Adapun kelompok mata pelajaran terdiri


halaman 27 Nomor 19 tahun dari:
2005 pasal 6 ayat
(1) menyatakan a. Kelompok mata pelajaran agama dan
bahwa kurikulum akhlak mulia
untuk jenis b. Kelompok mata pelajaran
pendidikan umum, Kewarganegaraan dan kepribadian
kejuruan, dan c. Kelompok mata pelajaran Ilmu
khusus pada pengetahuan dan teknologi
jenjang pendidikan d. Kelompok mala pelajaran estetika
dasar dan e. Kelompok mata pelajaran jasmani,
menengah olah raga dan kesehatan

7. Evaluasi/BAB III Permendiknas Nomor Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM) yang


halaman 66 20 Tahun 2006 ditetapkan SMP Negeri 6 Singaraja
(tentang standar melalui rapat dewan pendidik pada
penilaian) tanggal 15 Januari 2018 dengan
Permendikbud bersandar pada Permendiknas no 20
Nomor 23 Tahun Tahun 2006 dan Permendikbud no 23
2016 (tentang Tahun 2016
standar penilaian)
adalah sebagai berikut: (1) KKM untuk
21
siswa kelas VII mengacu pada standar
ketuntasan nasional, (2) KKM untuk
siswa kelas VIII dan IX ditetapkan
sekolah dengan mempertimbangkan
intake, daya dukung, dan kompleksitas.
8. Evaluasi/BAB III Permendiknas No 20 Penilaian di SMP Negeri 6 Singaraja
halaman 68 Tahun 2007 dan mengacu kepada Permendiknas no 20
PP nomor 2 Tahun Tahun 2007 dan PP no 2 Tahun 2015
2015 tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka Menengah
Nasional 2015-
2019 mengenai
Panduan Penilaian
oleh Pedidik dan
Satuan Pendidikan
untuk Sekolah
Menengah
Pertama
9. Evaluasi/BAB III Sesuai dengan Peserta didik dinyatakan lulus dari SMP
halaman 76 keputusan sekolah Negeri 6 Singaraja setelah:
yang mengacu
pada ketentuan PP a. Menyelesaikan seluruh program
19/2005 Pasal 72 pembelajaran;
Ayat (1) dan PP b. Memproleh nilai sikap/prilaku minimal
nomor 2 Tahun Baik;
2015 tentang c. Lulus ujian satuan pendidikan;
Rencana d. Mengikuti Ujian Nasional untuk
Pembangunan seluruh mata pelajaran yang diujikan;
Jangka Menengah e. Memperoleh nilai minimal 70 atau
Nasional 2015- sesuai kreteria ketuntasan minimal
2019 mengenai yang ditetapkan oleh sekolah pada
Panduan Penilaian penilaian akhir untuk seluruh mata
oleh Pedidik dan pelajaran kelompok mata pelajaran
Satuan Pendidikan agama dan akhlak mulia, kelompok
untuk Sekolah kewarganegaraan dan kepribadian,
Menengah kelompok mata pelajaran ilmu
Pertama pengetahuan dan teknologi, kelompok
mata pelajaran estetika, dan kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga, dan

22
kesehatan.

Deskripsi Komponen-komponen Kurikulum Dokumen 1 SMP Negeri 6 Singaraja:

Dasar hukum yang mendasari Kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja meliputi: UU


No. 20 Tahun 2003, PP No. 19 Tahun 2005, PP No. 32 Tahun 2013, Permendiknas No.
22, 23, dan 24 Tahun 2006, Permendiknas No. 6 Tahun 2007, Permendiknas No. 19
Tahun 2007, Permendiknas No. 20 Tahun 2007, Permendiknas No. 41 Tahun 2007,
Permendikbud No. 54 Tahun 2013, dan Permendikbud No. 20, 21, 22, 23, 24 Tahun
2016, Peraturan Gubernur No. 20 Tahun 2013 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali,
Surat Edaran Disdikpora Bali No. 421.3/9940/Disdikpora Perihal Struktur Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

Dasar hukum yang digunakan oleh SMP N 6 Singaraja sudah sesuai dalam
penerapan dan pelaksanaannya dalam pengembangan kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja.
Dalam beberapa dasar hukum tersebut, terdapat persamaan dalam Permendiknas dan
Permendikbud dalam beberapa topik.

23
2.3 Mengientifikasi Pengetahuan Dan Menganalisis Jenisnya Yang Membangun Suatu Pokok Bahasan IPA

ANALISIS PENGETAHUAN
Kelas: VIII Semester: 1

Jenis Pengetahuan
Kompetensi Dasar Materi Pokok P. F P. K P. P P. P. Pr Penjelasan
M
3.1 Memahami gerak Pengertian gerak pada √ Berdasarkan definisi pengetahuan
pada makhluk hidup, mahluk hidup konseptual yaitu pengetahuan berbentuk
system gerak pada klasifikasi, kategori, prinsip dan
manusia dan upaya generalisasi. Pada KD 3.1 Memahami
menjaga kesehatan gerak pada makhluk hidup, system gerak
system gerak pada manusia dan upaya menjaga
kesehatan system gerak. Sudah sesuai
dengan RPP yang telah disusun oleh guru,
dan sesuai dengan KD yang telah
dirancang.
Pengertian system gerak √ Berdasarkan definisi pengetahuan
pada manusia konseptual yaitu pengetahuan berbentuk
klasifikasi, kategori, prinsip dan
generalisasi. Pada KD 3.1 Memahami
gerak pada makhluk hidup, system gerak
pada manusia dan upaya menjaga
kesehatan system gerak. Sudah sesuai
dengan RPP yang telah disusun oleh guru,
dan sesuai dengan KD yang telah
dirancang.
Fungsi system rangka pada √ Berdasarkan definisi pengetahuan
manusia konseptual yaitu pengetahuan berbentuk
klasifikasi, kategori, prinsip dan
generalisasi. Pada KD 3.1 Memahami

24
gerak pada makhluk hidup, system gerak
pada manusia dan upaya menjaga
kesehatan system gerak. Sudah sesuai
dengan RPP yang telah disusun oleh guru,
dan sesuai dengan KD yang telah
dirancang.
Jenis tulang penyusun yang √ Berdasarkan definisi pengetahuan
terdapat pada system rangka konseptual yaitu pengetahuan berbentuk
manusia klasifikasi, kategori, prinsip dan
generalisasi. Pada KD 3.1 Memahami
gerak pada makhluk hidup, system gerak
pada manusia dan upaya menjaga
kesehatan system gerak. Sudah sesuai
dengan RPP yang telah disusun oleh guru,
dan sesuai dengan KD yang telah
dirancang.
Upaya menjaga kesehatan √ Berdasarkan definisi pengetahuan
system rangka pada manusia konseptual yaitu pengetahuan berbentuk
klasifikasi, kategori, prinsip dan
generalisasi. Pada KD 3.1 Memahami
gerak pada makhluk hidup, system gerak
pada manusia dan upaya menjaga
kesehatan system gerak. Sudah sesuai
dengan RPP yang telah disusun oleh guru,
dan sesuai dengan KD yang telah
dirancang.
Menyusun model rangka √ Berdasarkan definisi pengetahuan
manusia prosedural yaitu pengetahuan bagaimana
melakukan sesuatu termasuk pengetahuan
keterampilan, algoritma (urutan langkah-
langkah logis pada penyelesaian masalah
yang disusun secara sistematis), teknik,

25
dan metoda. Pada KD 3.1 Memahami
gerak pada makhluk hidup, system gerak
pada manusia dan upaya menjaga
kesehatan system gerak. Sudah sesuai
dengan RPP yang telah disusun oleh guru,
sesuai dengan KD yang telah dirancang,
dan LKS yang dirancang.
Mengamati model/gambar √ Berdasarkan definisi pengetahuan factual
rangka manusia untuk yaitu pengetahuan tentang fakta-fakta yang
mendapatkan data tentang detail dan elementer. Pada KD 3.1
nama tulang, bentuk Memahami gerak pada makhluk hidup,
tulang,sifat tulang serta system gerak pada manusia dan upaya
fungsi rangka bagi tubuh menjaga kesehatan system gerak. Sudah
manusia sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh
guru, dan sesuai dengan KD yang telah
dirancang.
Mengolah data tentang jenis √ Berdasarkan definisi pengetahuan
tulang berdasakan bentuk metakognitif yaitu pengetahuan tentang
dan ukurannya. kognisi (mengetahui dan memahami) yang
merupakan tindakan atas dasar suatu
pemahaman meliputi kesadaran dan
pengendalian berpikir, serta penetapan
keputusan tentang sesuatu. Pada KD 3.1
Memahami gerak pada makhluk hidup,
system gerak pada manusia dan upaya
menjaga kesehatan system gerak. Sudah
sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh
guru, sesuai dengan KD yang telah
dirancang, dan sesuai dengan kurikulum
yang telah diterapkan yang membuat siswa
mengolah data dari eksperimen yang telah
dibuat..

26
4.1 Membuat tulisan Menyusun sebuah brosur √ Berdasarkan definisi pengetahuan
tentang berbagai tentang upaya menjaga prasyarat yaitu pengetahuan yang
gangguan pada kesehatan rangka manusia dipelajari guna menunjang suatu
system gerak, serta dikaitkan dengan zat gizi bahan/materi yang baru, pada KD 4.1
upaya menjaga makanan dan prilaku sehari- terdapat materi pokok yaitu menyusun
kesehatan system hari sebuah brosur tentang upaya menjaga
gerak manusia. kesehatan rangka manusia, berdasarkan
definisi materi pokok tersebut termasuk
dalam pengetahuan prasayart yang harus di
miliki siswa untuk melanjutkan ke jenjang/
ke materi selanjutnya.

2.4.Menganalisis Relevansi Rumusan KI, KD, Indikator Dan Penilaian


MENGANALISIS RELEVANSI RUMUSAN KI, KD, INDIKATOR DAN PENILAIAN
Pada KD 3.1 Memahami gerak pada makhluk hidup, system gerak pada manusia dan upaya menjaga kesehatan system gerak, pada
indikator 3.1.1 Menjelaskan fungsi system rangka bagi tubuh manusia dan pada proses penilaiannya diberikan instrument berupa soal uraian
yang menanyakan mengenai dungsi system rangka bagi tubuh manusia sudah sesuai dengan KD dan Indikator. Kemudian pada Indikator 3.1.2
Mengidentifikasi jenis tulang penyusun system gerak manusia dan pada proses penilaiannya diberikan LKS yang menyebutkan jenis-jenis
tulang berdasarkan bentuk dan ukurannya, sehingga pada indicator tersebut sudah sesuai dengan penilaian yang diancangkan oleh guru. Pada
indicator 3.1.3 Mendeskripsikan struktur tulang manusia dalam penilaiannya diberikan soal uraian yang menuntut siswa untuk menyebutkan
struktur/penyusun dari tulang manusia tetapi pada penilaiannya kurang relevan dikarenakan tidak sesuai dengan indicator yang dituntut yaitu
mendeskripsikan struktur tulang, dalam penilaiannya hanya di tuntut menyebutkan struktur tulang manusia saja. Dan pada KD 4.1 Membuat
tulisan tentang berbagai gangguan pada system gerak, serta upaya menjaga kesehatan system gerak manusia. Dan indicator yang disusun yaitu
Menyusun sebuah brosur tentang upaya menjaga kesehatan rangka manusia dikaitkan dengan gizi makanan dan perilaku sehari-hari, dalam
penilaiannya yaitu membuat tugas proyek sudah sesuai dengan indikator yang diberikan. RPP ini kurang relevan karena pada indikator 3.1.3
tidak sesuai antara penilaiannya dengan indikator yang diberikan, dikarenakan tuntutan dalam indikator tersebut mendeskripsikan tetapi dalam
penilaian diberikan menyebutkan.

27
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Dokumen kurikulum SMPN 6 Singaraja memiliki unsur-unsur penting dan sebagai


penunjang yang dapat mendukung operasinya secara baik. Unsur-unsur pembentuk ini
satu sama lainnya saling berkaitan. Unsur-unsur tersebut yaitu unsur tujuan, unsur isi,
unsur organisasi dan unsur evaluasi

 Adapun keterkaitan antara kurikulum dengan silabus dan RPP sangat erat, karena
tanpa memahami kurikulum terlebih dahulu maka silabus dan RPP sulit untuk
dirumuskan/dibuat oleh seorang pendidik.

 RPP di SMP N 6 Singaraja kelas VIII Semester 1 memiliki jenis pengetahuan yang
membangun pokok bahasan IPA, dimana pengetahuan yang ada di dalam RPP SMP
N 6 Singaraja Kelas VIII Semester 1 meliputi pengetahuan faktual, pengetahuan
konseptual, pengetahuan prosedural, pengetahuan metakognitif, pengetahuan
prasyarat.

 Relevansi suatu KI, KD, Indikator, dan Penilaian di SMP N 6 Singaraja ini kurang
relevan karena pada indikator 3.1.3 tidak sesuai antara penilaiannya dengan indikator
yang diberikan, dikarenakan tuntutan dalam indikator tersebut mendeskripsikan tetapi
dalam penilaian diberikan menyebutkan.

 Kurikulum di SMPN 6 Singaraja sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan
standar pendidikan nasional. Hal ini dapat dilihat dari muatan kurikulum yang sudah
mencakup keseluruhan standar pendidikan nasional.

3.2 Saran

Mengingat bahwa penyusunan kurikulum KTSP di SMPN 6 Singaraja dilakukan oleh


sekolah dan satuan pendidikan, maka saran yang dapat diberikan oleh penulis yaitu
diharapkan kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan dewan pendidikan harus diupayakan
kebijakan pendidikan bebas dari kepentingan atau pengaruh politik sehingga sungguh-
sungguh mengabdi pada generasi muda (peserta didik) dan peserta didik mendapatkan
pelayanan pendidikan yang optimal.

28
DAFTAR PUSTAKA

Hasan S. H. (2004). Kurikulum dan Tujuan Pendidikan. Makalah Disajaikan dalam Seminar
Pascasaarjana UPI 21-12-2004

Sanjaya, W (2008) Kurikulum dan Pembelajaran- Teori dan Praktek Pengembangan


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakartra: Kencana Prenada Media Group.

Sukmadinata N. S. (1997). Pengembangan kurikulum Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja


Rosda Karya
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KURIKULUM
SMP NEGERI 6 SINGARAJA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 6 SINGARAJA
Jl. Bisma No. 3 Singaraja
Telp. (0362) 22847, Kode Pos: 81117
E-mail: smpn_6_singaraja@yahoo.com

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rakhmat-Nya
dokumen Kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja dapat diselesaikan untuk diimplementasikan pada
tahun pelajaran 2018/2019. Proses penyusunan dokumen ini melalui beberapa tahapan, yaitu:
pendalaman landasan hukum yang dijadikan dasar penyusunan, penyusunan draf, rapat
pembahasan tim penyusun dengan komite dan pengawas manajerial, finalisasi, validasi, dan
pengesahannya.
Dokumen ini berhasil disusun tidak lepas pula bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh
karena itu, disampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada:
1. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Buleleng, atas inspirasi dan
semanagt yang diberikannya.
2. Pengawas Manajerial SMP Negeri 6 Singaraja atas bantuannya dalam mengoreksi dan
memvalidasi dokumen ini.
3. Ketua Komite SMP Negeri 6 Singaraja atas masukan moril yang diberikannya.
4. Anggota Tim Pengembang Kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja atas tenaga, waktu, dan
perhatian yang dicurahkannya untuk menyelesaikan dokumen ini.
5. Guru dan pegawai SMP Negeri 6 Singaraja atas dukungan morilnya, serta semua pihak
yang 2ember dukungan baik langsung maupun tidak langsung.
Atas pengabdian dan dharma bhkatinya itu semoga mendapat pahala yang sepadan dari
Tuhan Yang Maha Esa. Disadari sepenuhnya bahwa walaupun disusun dengan mengerahkan
kemampuan yang maksimal, tetapi tentu masih memiliki kekurangan dan kelemahan. Oleh karena
itu tegur sapa membangun dari kalangan pembaca sangat diharapkan.

Singaraja, Juli 2018


Tim Penyusun,
LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM SMP NEGERI 6 SINGARAJA


TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2018/2019 ini telah dievaluasi dan
divalidasi pada tanggal 14 Juli 2018 berdasarkan rapat dewan pendidikan dan komite sekolah,
dan dinyatakan baik dan benar, selanjutnya disyahkan serta siap digunakan di SMP Negeri 6
Singaraja.

Ditetapkan di Singaraja
Mengetahui /Menyetujui, Pada tanggal, Juli 2017
Komite Sekolah Kepala SMP Negeri 6 Singaraja

Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si. Drs. I Gusti Agung Oka Yadnya, M.Pd.
(Ketua) Nip. 19631231 198411 1 143

Mengesyahkan,
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Buleleng

Drs. Gede Suyasa, M.Pd.


Pembina Utama Muda
NIP. 19670710 199203 1 014
DOKUMEN 2
KURIKULUM SMP NEGERI 6
SINGARAJA

LAMPIRAN DOKUMEN 1 :
1. SK DAN KD
2. SKL
3. PEMETAAN STANDAR ISI
4. SILABUS DAN RPP
5. SISTEM PENILAIAN
6. SK TIM PENGEMBANG KURIKULUM

Alamat : Jln.Bisma Nomor 3 Singaraja


2018

STANDAR KOMPETENSI DAN


KOMPETENSI DASAR
PERHITUNGAN KKM
(MENGACU K-13 DAN KURIKULUM 2006)

Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM) yang ditetapkan SMP Negeri 6 Singaraja melalui rapat
dewan pendidik pada tanggal 23 Juni 2018 adalah sebagai berikut :

Aspek KKM
Komponen
Penilaian VII VIII IX

A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 70 72 80

2. Pendidikan Kewarganegaraan 70 72 72

3. Bahasa Indonesia 70 72 78

4. Bahasa Inggris 70 72 72

5. Matematika 70 72 72

6. Ilmu Pengetahuan Alam 70 72 72

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 72 73

8. Seni Budaya 70 72 75

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 70 72 75


Kesehatan
10. Teknologi Informasi dan 70 72 72
Komunikasi
A. Muatan Lokal 70 72 75
1. Bahasa Bali.

2. Budi Pekerti. 70 72 73

11. Keterampilan 70 72 74
Dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran, sekolah menentukan kriteria
ketuntasan minimal masing-nasing indikator untuk seluruh mata pelajaran adalah 75%.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria
ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………......…………. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………. 1
1.2 Landasan Hukum........................................................................................................ 6
1.3 Tujuan Pengembangan Kurikulum............................................................................. 8
1.4 Prinsip Pengembangan Kurikulum ................................................................ 8

BAB II TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN


2.1 Tujuan Pendidikan Menengah ............................................................................. 17
2.2 Visi Satuan Pendidikan ......................................................................................... 18
2.3 Misi Satuan Pendidikan........................................................................................... 20
2.5 Tujuan Satuan Pendidikan....................................................................................... 20

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


3.1 Kerangka Dasar ................................................................................................ 23
3.2 Struktur Kurikulum .................................................................................... 25
3.3 Muatan Kurikulum ................................................................................... 26
3.4 Program Muatan Lokal .................................................................................... 26
3.5 Pengembangan Diri ..................................................................................... 43
3.6 Beban Belajar .................................................................................................. 49
3.7 Ketuntasan Belajar ..................................................................................... 55
3.8 Prosedur Penentuan KKM/TPM .......................................................................... 56
3.9 Upaya Sekolah Untuk Meningkatkan TPM/KKM ...................................... 57
3.10 Kenaikan Kelas dan Kelulusan .............................................................. 57
3.11 Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global ....................................... 68
3.12 Pendidikan Karakter Bangsa ........................................................................... 68
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
4.1 Perhitungan Minggu Efektif .......................................................................... 78
4.2 Penyusunan Kalender Pendidikan........................................................................... 79
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ................................................................................................................. 80
5.2 Saran……….......................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN
 SK Tim Pengembang KTSP
 Daftar hadir rapat Penyusunan Kurikulum
 Nutulen Rapat Penyusunan Kurikulum
 Berita acara Rapat penyusunan Kurikulum
 KKM masing-masing mata pelajaran
 TUPOKSI Guru
PENDAHULUAN.
BAB
I

A. Latar Belakang

1. Rasional
Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang dapat melakukan fungsinya untuk
mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia
Indonesia dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan tersebut tergantung dari keberhasilan
kegiatan belajar mengajar yang merupakan keterpaduan dari komponen pendidikan yaitu
ketenagaan, sarana dan prasarana, sistem pengelolaan, lingkungan dan termasuk didalamnya
adalah kurikulum.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
daerah.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU No. 20/2003)
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 ( PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh
satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), panduan penyusunan kurikulum yang dikeluarkan Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP), serta Permendikbud No. 68 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan
struktur kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan
khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
1
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

2. Potensi SMP Negeri 6 Singaraja

Seperti diketahui bersama bahwa SMP Negeri 6 Singaraja mulai tahun 2010 berstatus
menjadi Sekolah Standar Nasional. Sebagai salah satu satuan pendidikan di Indonesia,
tentunya SMP Negeri 6 Singaraja menyelenggarakan pendidikan mengacu pada delapan
standar nasional pendidikan. Sebagaimana pengertian pendidikan itu, yaitu usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, SMP Negeri 6 Singaraja selalu
berupaya dengan kesadaran penuh untuk meningkatkan kondusifitas kegiatan guru, kualitas
pembelajaran, kemananan dan kenyamanan siswa, serta kesehatan lingkungan.
Secara nyata kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja telah mengakomodir peraturan yang
ada, meliputi: (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, (3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang SKL, (4) Permendikbud
Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi (SI), (5) Permendikbud Nomor 22 tentang Standar
Proses, Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang penilaian, (6) Permendikbud Nomor 24
Tahun 2016 tentang KI dan KD, (7) Permendikbud No. 68 Tahun 2013 tentang kerangka
dasar dan struktur kurikulum SMP.
Untuk memperhatikan kebutuhan dan potensi daerah,
peserta didik, serta perkembangan masyarakat, sekolah seyogianya mengkaji faktor
internal dan faktor eksternal sekolah. Faktor internal seperti : letak geografis, demografis,
ekonomi, sosial, budaya, serta keamanan di lingkungan sekitarnya. Faktor eksternal seperti :
Konteks, Input, Proses, Output, Outcome. Seiring dengan itu, penyusunan dan pengembangan
Kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja disamping melibatkan seluruh guru dan tenaga
kependidikan yang ada di SMP Negeri 6 Singaraja juga menyertakan instansi terkait serta
stakeholder yang ada. Bagian yang tidak dapat dipisahkan adalah komite sekolah. Kebetulan
ketua komite sekolah saat ini adalah seorang intelektual dan sebagai anggota DPR, sehingga
2
beliau sangat responsive dan apresiatif terhadap peningkatan mutu pendidikan. Hal ini
memudahkan sekolah untuk mengembangkan program-program inovatif, seperti pelatihan
guru secara intensif tentang model pembelajaran.
SMP Negeri 6 Singaraja berlokasi di jalan Bisma No. 3 Singaraja, Kelurahan Banjar
Tegal, Kecamatan Buleleng. Sekolah ini berdiri di atas lahan 4400 meter persegi. Lokasinya
agak masuk, sekitar 100 meter dari jalan protokol, sehingga suasana lingkungan sekolah
cukup representatif untuk ruang belajar. Selain itu, SMP Negeri 6 Singaraja hanya berjaraj
300 meter dari pusat pemerintahan (Pemkab) dan Dinas Pendidikan, sehingga relatif cepat
mendapat informasi-informasi baru. Konsekuensinya, sekolah ini paling sering dijadikan
sampel pemeriksaan atau monitoring dan evaluasi (monev), dari berbagai pihak yang ingin
memperoleh informasi cepat tentang kondisi nyata pendidikan di Buleleng. Hal ini
merupakan tantangan tersendiri bagi sekolah untuk terus berbenah dan menunjukkan yang
terbaik.
Kondisi nyata sarana prasarana SMP Negeri 6 Singaraja sebagai penunjang proses
pembelajaran saat ini cukup memadai yaitu : memiliki 20 ruang belajar, 1 ruang multi
media, 4 ruang ketrampilan (Keterampilan Logam,Listrik,Bangunan dan Seni Budaya
),Perpustakaan, Lab.Komputer, Lab.IPA,Lingkungan Sekolah yang bersih,sehat,aman dan
nyaman.
Pada tahun pelajaran ini jumlah siswa seluruhnya adalah 1005 orang yang berasal dari
Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di Kabupaten Buleleng dan ada pula pindahan dari luar
Kabupaten Buleleng. Tenaga pendidik sebanyak 62 guru PNS dan sebagian besar sudah
berkwalifikasi pendidikan S-1. Dalam upaya untuk kelancaran proses pengelolaan satuan
pendidikan di SMP Negeri 6 Singaraja bekerja sama dengan Komite SMP Negeri 6 Singaraja.
SMP Negeri 6 Singaraja berstatus sebagai Sekolah Standar Nasional adalah
merupakan harapan kita semua. Untuk mencapai kondisi ini sangat berat karena harus
memenuhi standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan seperti standar isi, proses,
ketenagaan, manajemen dan sebagainya.Yang terpenting adalah manajemen pengelolaan dan
pembiayaan serta proses harus baik niscaya akan dapat menghasilkan lulusan yang bermutu.
Sekolah yang ingin mengembangkan diri untuk menjadi sekolah yang berstandar nasioanal
selalu mencari inovasi-inovasi baru utuk kemajuan pendidikan di sekolahnya.

3. Karakteristik Sekolah
SMP Negeri 6 Singaraja sedang berkembang menjadi sekolah kompetitif dengan
dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Deretan sarana/prasarana tersebut berupa:
3
ruang belajar, lapangan untuk berolah raga, laboratorium IPA, laboratorium bahasa,
perpustakaan, lab. komputer, ruang keterampilan,ruang multi media, ruang TU, ruang kepala
sekolah dan sebagainya. Disamping itu juga kurikulum yang dikembangkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran CTL dan metode pembelajaran yang tepat serta
didukung oleh suasana belajar yang kondusif. Kini juga mengembangkan pembelajaran
model saintifik.
Suasana belajar nyaman karena jauh dari pusat kebisingan kota. Dengan terciptanya
suasana nyaman, serta lingkungan belajar yang bersih dan sehat, tenang, tertib serta halaman
dengan penataan tanaman yang cukup akan memberi keteduhan sehingga proses belajar
menjadi lebih efektif. Yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan prestasi belajar siswa.
Seiring dengan itu, SMP Negeri 6 Singaraja sebenarnya memiliki potensi dan
karakteristik yang berbeda dengan sekolah lain. Potensi untuk meraih kemajuan relatif lebih
tinggi karena memiliki daya dukung yang kuat seperti: (1) mudah memperoleh akses
informasi karena dekat dengan pusat pemerintahan, (2) mudah mengembangkan program-
program inovatif karena mendapat dukungan penuh dari komite, (3) suasana belajar nyaman
karena tidak terganggu kebisingan kota, dan (4) sering memperoleh saran dan masukan dari
pihak-pihak terkait karena sering menjadi sampel monitoring dan evaluasi. Selain potensi
tersebut, ternyata SMP Negeri 6 Singaraja memiliki tantangan yang tidak ringan seperti
kesulitan memperbaiki kualitas input (siswa baru) karena adanya tradisi unik dimana
kewajiban menerima lulusan SD di Banjar tegal. Jumlah siswa yang besar juga tidak mudah
dalam pengelolaannya.
SMP Negeri 6 Singaraja memiliki karakteristik sebagai sekolah plus keterampilan,
meningat sekolah ini berlatar belakang sebagai sekolah kejuruan, yaitu Sekolah Teknik (ST).
Karakteristik lain, SMP Negeri 6 Singaraja sebagai sekolah berbudaya. Hal ini ditandai
dengan Surat Keputusan Bupati Buleleng Tahun 2004 tentang penunjukan sekolah berbudaya
dan bernuansa Hindu di Buleleng. Dengan demikian, SMP Negeri 6 Singaraja dapat
dikatakan sebagai sekolah doble plus, yaitu sekolah plus keterampilan dan plus budaya.
Untuk saat ini tingkat kelulusan siswa tahun pelajaran 2017/2018 mencapai 100 %,
Namun kita tidak terlena begitu saja. Apalagi dengan memperhatikan kehidupan sosial
ekonomi yang sulit pada saat ini, dengan adanya program sekolah gratis dari pemerintah
maka angka putus sekolah dapat dihindarkan disamping dengan memberikan bea siswa dari
berbagai instansi. Hal ini dapat mengurangi angka putus sekolah. Sehingga tidak ada lagi
istilah bagi siswa tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya.

4
Mengenai tata tertib sekolah dengan begitu banyaknya siswa tentu ada yang
melanggar, namun tidak begitu serius karena masih bisa diselesaikan oleh guru-guru di
sekolah. Pendidikan di SMP Negeri 6 Singaraja pada saat ini sangat kondusif walaupun
input siswa memiliki rata-rata nilai sedang, namun berkat kerja keras semua guru ,pegawai
dan dukungan dari semua pihak maka sekolah kami bisa meluluskan siswa 100% dengan
perolehan nilai rata-rata yang cukup memuaskan.
Dibidang non akademik misalnya dibidang olah raga dan seni dalam even-even
tingkat kabupaten, provinsi dan nasional tahun pelajaran 2017/2018 mampu memperoleh
peringkat seperti cabang karate, tenis lapangan,bulu tangkis,
Catur,Taekwondo,Wushu,Renang dll. Sedangkan di bidang akademis prestasi yang diperoleh
seperti : bidang Penyuluhan HIV/AIDS oleh kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba,
Lomba Karya Tulis Ilmiah.Dengan prestasi yang diraih tersebut ada beberapa siswa kelas tiga
yang melanjutkan ke SMA/SMK negeri bisa diterima lewat jalur prestasi bidang olah raga
dan seni.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Singaraja merupakan kelanjutan dari
Sekolah Tehnik (ST) Negeri Singaraja. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan
Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 0259/O/1994 Tanggal 5 Oktober 1994
Tentang Alih Fungsi ST/SKKP menjadi Sekolah Menengah Pertama (SMP). Karena
merupakan kelanjutan dari Sekolah Tehnik,maka seluruh sumber daya yang ada masih
dikembangkan secara berkelanjutan sesuai tuntutan prinsip penyusunan dan pelaksanaan
Kurikulum Satuan Pendidikan . Terkait dengan keberlanjutan itu, maka struktur kurikulum
SMP Negeri 6 Singaraja memuat mata pelajaran keterampilan yang terdiri dari; Keterampilan
Bangunan,Keterampilan Pengerjaan Logam Keterampilan Kelistrikan dan Keterampilan
Budaya. Proses pembelajaran untuk mata pelajaran Ketrampilan menggunakan sistem team
teaching,mengingat mata pelajaran ini bersifat khusus yaitu masing-masing menggunakan
bengkel. Dalam proses pembelajarannya ada yang memberikan materi dan ada pula yang
mengawasi siswa dalam memanfaatkan alat-alat bengkel. Merujuk pada proses pembelajaran
yang sama dengan Sekolah Tehnik tersebut,maka masing-masing program keterampilan itu
ada kepala bengkel yang mengkondisikan semua alat yang ada disetiap program keterampilan
bersangkutan

5
4. Dasar Hukum

Dasar hukum yang mendasari Kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja meliputi: UU No.
20 Tahun 2003, PP No. 19 Tahun 2005, PP No. 32 Tahun 2013, Permendiknas No. 22, 23,
dan 24 Tahun 2006, Permendiknas No. 6 Tahun 2007, Permendiknas No. 19 Tahun 2007,
Permendiknas No. 20 Tahun 2007, Permendiknas No. 41 Tahun 2007, Permendikbud No. 54
Tahun 2013, dan Permendikbud No. 20, 21, 22, 23, 24 Tahun 2016, Peraturan Gubernur No.
20 Tahun 2013 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, Surat Edaran Disdikpora Bali No.
421.3/9940/Disdikpora Perihal Struktur Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Menengah. Dari beberapa peraturan tersebut, pasal-pasal terkait dapat disebutkan sebagai
berikut.
1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Ketentuan dalam Undang Undang 20/2003 yang mengatur
KTSP adalah Pasal 1 Ayat 19, Pasal 18 Ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 23 ayat (1), (2),
(3); Pasal 35 ayat (2)Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 Ayat (1), (2), (3); Pasal
38 ayat (1), (2).

2. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar


Nasional Pendidikan.
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP adalah Pasal 1 ayat (5), (13),
(14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 Ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6),
(7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3) Pasal 11 ayat (1), (2), (3),
(4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4; Pasal 14 Ayat (1), (2), (3); Pasal 16 Ayat (1), (2),
(3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3) dan Pasal 20.

3. Standar Isi Mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi. Lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI
adalah Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum, Standar Kompetensi (SK),
Kompetensi Dasar ( KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis
dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Permendiknas No.
22 Tahun 2006.

6
4. Standar Kompetensi Lulusan
S K L merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Permendiknas
No. 23 Tahun 2006.

5. Standar Proses
Standar proses adalah standar perencanaan, pelaksanaan dan supervisi proses
pembelajaran yang diatur dalam Permendiknas no. 41 tahun 2007.

Komponen SNP yang pertama adalah Standar isi, yaitu kurikulum pendidikan.
Dalam pengembangan kurikulum dilakukan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan, termasuk didalamnya adalah kurikulum Sekolah
Menengah Pertama Negeri 6 Singaraja dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan memperhatikan: peningkatan iman dan takwa; peningkatan akhlak
mulia; peningkatan potensi; kecerdasan, dan minat peserta didik; keragaman potensi
daerah dan lingkungan; tuntutan pembangunan daerah dan nasional; tuntutan dunia
kerja; perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi; seni; agama; dinamika
perkembangan global; persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Komponen SNP Yang kedua adalah Standar Proses Pembelajaran. Proses


pembelajaran ini terselenggaranya sedemikian rupa sehingga terasa hidup, interaktif,
inspiratif, memotivasi, menantang, menyenangkan, dan memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologinya. Banyak jenis dan model proses
pembelajaran yang dapat dipakai sesuai dengan tuntutan tersebut, diantaranya adalah
Contextual Teaching and Learning (CTL). Diharapkan proses pembelajaran yang
diterapkan adalah model yang mampu memberikan bekal kemampuan peserta didik
untuk memahami, melakukan, dan mampu mengimplementasikan di masyarakat
setelah lulus, sehingga proses yang terjadi dalam pembelajaran tersebut benar-benar
bermakna.

7
Komponen SNP Ketiga, standar kompetensi lulusan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan ketamatan
dan atau kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang selanjutnya akan
dikembangkan oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan ( BSNP).

Komponen SNP keempat adalah Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.


Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.

Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan


melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta dimungkinkan untuk melakukan penelitian dan
pengabdian pada masyarakat. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sesuai dengan SNP. Kompetensi akademik
adalah kompetensi keilmuan yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian
yang relevan yang terdiri dari kompetensi : Pedagogik, Kepribadian, Professional, dan
Sosial sesuai SNP. Pendidik pada jenjang SMP Terdiri dari guru mata pelajaraan yang
penugasannya ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan
keperluan. Rasio antara pendidik dengan jumlah peserta didik adalah 1 pendidik
dengan sebanyak banyaknya 36 peserta didik.
Tenaga kependidikan di SMP sekurang-kurangnya terdiri dari Kepala sekolah, Tenaga
guru, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, dan tenaga kebersihan sekolah.

Komponen kelima dalam SNP adalah Standar Sarana dan Prasarana. Setiap
satuan pendidikan harus menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.

Komponen keenam dalam SNP adalah, Standar Pengelolaan., Pengelolaan


satuan pendidikan SMP dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan
prinsip manajemen berbasis sekolah. Standar pelayanan minimal dalam bidang
pendidikan adalah tolak ukur kinerja pelayanan pendidikan yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
8
Komponen ketujuh dalam SNP adalah Standar Biaya Operasional Sekolah
Pembiayaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah Pusat ,
pemerintah daerah, dan masyarakat. Sumber pendanaan pendidikan ditentukan
berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan.
Komponen kedelapan dalam SNP dalah Standar Evaluasi dan Akreditasi.
Standar penilaian pendidikan adalah Standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik
sesuai ketentuan yang digariskan.
Agar seluruh komponen yang disyaratkan dalam SNP dapat direncanakan ,
dilaksanakan, dan terevaluasi secara sistematis maka setiap Satuan Pendidikan wajib
memiliki Dokumen Kurikulum yang berlaku saat ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan atau KTSP sebagaimana diisyaratkan dalam Permen Diknas RI Nomor 22,
23, 24 Tahun 2006.

B. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja disusun dengan maksud dan tujuan untuk :
1. Kepemilikan dokumen kurikulum sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi
sekolah yang mengacu pada delapan standar nasional pendidikan sebagai dasar
hukum penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan..
2. Digunakan sebagai pedoman dalam upaya penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan pada SMP Negeri 6 Singaraja dalam rangka mewujudkan
tujuan pendidikan nasional dan tujuan SMP Negeri 6 Singaraja.
3. Memungkinkan sekolah untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan inovasi-
inovasi program pendidikan dalam upaya mewujudkan terselenggaranya pendidikan
di SMP Negeri 6 Singaraja yang sesuai dengan kondisi, tuntutan, dan kebutuhan
siswa, sekolah, daerah, dan nasional.

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum.


Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi
lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
9
b. Beragam dan terpadu
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
f. Belajar sepanjang hayat
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

1. Prinsip Pengembangan KTSP


Ada 7 (tujuh) prinsip pengembangan KTSP sesuai Panduan Penyusunan KTSP yang
dikeluarkan BSNP tahun 2006, yaitu:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis,
bertanggung jawab. Untuk mendukung suatu tujuan tersebut pengembangan potensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada
potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan
pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan
dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
Berkaitan dengan prinsip tersebut maka SMP Negeri 6 Singaraja yang
awalnya berasal dari Sekolah Tehnik Negeri Singaraja, memiliki pasilitas tehnik dan
sumber daya guru yang memadai.Berangkat dari keberadaan iti,maka SMP Negeri 6
Singaraja menjadikan Pendidikan Keterampilan Teknologi sebagai muatan Nasional
dan Budaya sebagai mata pelajaran muatan lokal sebagai sebuah kebutuhan dalam
rangka memberikan bekal keterampilan ( Life Skill) kepada peserta didik .

2. Beragam dan terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik tanpa membedakan agama, serta status sosial ekonomi serta gender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
10
kesinambungan yang bermakna dan tepat substansi. Kurikulum dilaksanakan dengan
menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c)
belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk
hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.

3. Tanggap terhadap perkembangaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum


dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum
mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Pelaksanaan kurikulum
memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,
pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan
kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan
pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan
moral. Mengingat perkembangan IPTEK begtu pesat, maka SMP Negeri 6 Singaraja
mencoba untuk mengembangkan pembelajaran berbasis IT, dengan menyediakan
fasilitas IT yang permanen di kelas unggulan maupun meyiapkan ruang multi media
bagi guru-guru yang mengajar di kelas paralel. Pengembangan seni dilaksanakan
melalui kegitan pengembangan diri yang bernuansa estetis.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan pengembangan kurikulum dikembangkan


dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakesholders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kebutuhan kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu maka pengembangan
keterampilan pribadi, ketrampilan berpikir, ketrampilan sosial, ketrampilan akademik,
ketrampilan -vokasional merupakan keniscayaan. Kurikulum dilaksanakan dalam
suasana hubungan peserta didik dan pend idik yang saling menerima dan menghargai,
akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun
karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah
membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
Dalam rangka ini pula kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja dikembangkan dengan
11
melibatkan komite,Dinas Pendidikan guna mendapatkan dukungan,baik moril
maupun materiil dalam pelaksanaannya, sehingga harmonisasi selalu terjaga dengan
baik.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. Kurikulum dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi
yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan
prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di
masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber
belajar, contoh dan teladan).
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat, dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang berkembang dan arah
pengembangan manusia seutuhnya. Kurikulum dilaksanakan dengan
mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum
dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Adapun
prinsip keseimbangan itu oleh SMP Negeri 6 Singaraja diaplikasikan dalam
penerapan Standar Nasional Pendidikan , program keterampilan teknologi sebagai
muatan Nasional dan Ketrampilan Budaya yang merupakan keunggulan lokal sebagai
mata pelajaran muatan lokal. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen
kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai
antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
Dari paparan kondisi ideal dan kondisi riil tersebut di atas, dapat dilihat bahwa SMP
Negeri 6 Singaraja tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam pengembangan kurikulum
sekolah, karena dukungan pengembangan kurikulum yang dibutuhkan cukup baik. Secara
utuh kesenjangan dan upaya pemenuhan dapat disajikan dalam tabel berikut.

12
Kesenjang Upaya
No Prinsip Kondisi Ideal Kondisi Real
an Pemenuhan
1 Berpusat Kurikulum Kurikulum SMP Implement Pelaksanaa
pada dikembangkan Negeri 6 Singaraja asi n
potensi, berdasarkan prinsip dikembangkan berpusat pembelajar
perkemban bahwa peserta didik dengan orientasi pada an
gan, memiliki posisi sentral kebutuhan siswa siswa mengutama
kebutuhan, untuk mengembangkan untuk belum kan student
dan kompetensinya agar mengembangkan optimal center
kepentinga menjadi manusia yang kompetensi dan
n peserta beriman dan bertakwa menjadi manusia
didik dan kepada Tuhan Yang yang beriman dan
lingkungan Maha Esa, berakhlak bertakwa kepada
nya mulia, sehat, berilmu, Tuhan Yang Maha
cakap, kreatif, mandiri Esa, berakhlak
dan menjadi warga mulia, sehat,
negara yang demokratis berilmu, cakap,
serta bertanggung jawab. kreatif, mandiri
Untuk mendukung dan menjadi warga
pencapaian tujuan negara yang
tersebut pengembangan demokratis serta
kompetensi peserta didik bertanggung
disesuaikan dengan jawab.
potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik
serta tuntutan
lingkungan. Memiliki
posisi sentral berarti
kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta
didik.

13
Kesenjang Upaya
No Prinsip Kondisi Ideal Kondisi Real
an Pemenuhan
2 Beragam Kurikulum Kurikulum SMP - -
dan terpadu dikembangkan dengan Negeri 6 Singaraja
memperhatikan dikembangkan
keragaman karakteristik dengan
peserta didik, kondisi memperhatikan
daerah, jenjang dan jenis karakteristik
pendidikan, serta peserta didik SMP
menghargai dan tidak Negeri 6
diskriminatif terhadap Singaraja, kondisi
perbedaan agama, suku, daerah Bali,
budaya, adat istiadat, perbedaan agama,
status sosial ekonomi, status sosial
dan jender. Kurikulum ekonomi, dan
meliputi substansi jender. Kurikulum
komponen muatan wajib SMP Negeri 6
kurikulum, muatan lokal, Singaraja meliputi
dan pengembangan diri substansi
secara terpadu, serta komponen muatan
disusun dalam wajib kurikulum,
keterkaitan dan muatan lokal, dan
kesinambungan yang pengembang-an
bermakna dan tepat antar diri secara terpadu.
substansi

3 Tanggap Kurikulum Kurikulum SMP - -


terhadap dikembangkan atas dasar Negeri 6 Singaraja
perkemban kesadaran bahwa ilmu dikembangkan atas
gan ilmu pengetahuan, teknologi dasar kesadaran
pengetahua dan seni yang bahwa ilmu
n, teknologi berkembang secara pengetahuan,
dan seni dinamis. Oleh karena itu, teknologi dan seni

14
Kesenjang Upaya
No Prinsip Kondisi Ideal Kondisi Real
an Pemenuhan
semangat dan isi yang berkembang
kurikulum memberikan secara dinamis,
pengalaman belajar yang ditandai
peserta didik untuk dengan isi
mengikuti dan kurikulum yang
memanfaatkan memberikan
perkembangan ilmu pengalaman
pengetahuan, teknologi, belajar peserta
dan seni. didik untuk
mengikuti dan
memanfaatkan
perkembangan
ilmu pengetahuan,
teknologi, dan
seni.
4 Relevan Kurikulum Pengembang-an - -
dengan dikembangkan atas dasar kurikulum SMP
kebutuhan kesadaran bahwa ilmu Negeri 6 Singaraja
kehidupan pengetahuan, teknologi dilakukan dengan
dan seni yang melibatkan
berkembang secara pemangku
dinamis. Oleh karena itu, kepentingan
semangat dan isi (stakeholders) dan
kurikulum memberikan pengembang-an
pengalaman belajar keterampilan
peserta didik untuk pribadi,
mengikuti dan keterampilan
memanfaatkan sosial, dan
perkembangan ilmu keterampilan
pengetahuan, teknologi, akademik.
dan seni.

15
Kesenjang Upaya
No Prinsip Kondisi Ideal Kondisi Real
an Pemenuhan
5 Menyeluru Substansi kurikulum Substansi - -
h dan mencakup keseluruhan kurikulum SMP
berkesinam dimensi kompetensi, Negeri 6 Singaraja
bungan bidang kajian keilmuan mencakup
dan mata pelajaran yang keseluruhan
direncanakan dan dimensi
disajikan secara kompetensi,
berkesinambungan antar bidang kajian
semua jenjang keilmuan dan mata
pendidikan. pelajaran yang
direncanakan.

6 Belajar Kurikulum diarahkan Kurikulum SMP - -


sepanjang kepada proses Negeri 6 Singaraja
hayat pengembangan, diarahkan kepada
pembudayaan, dan proses
pemberdayaan peserta pengembang-an,
didik yang berlangsung pembudayaan, dan
sepanjang hayat. pemberdayaan
Kurikulum peserta didik yang
mencerminkan berlangsung
keterkaitan antara unsur- sepanjang hayat.
unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal
dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu
berkembang serta arah
pengembangan manusia
seutuhnya.

16
Kesenjang Upaya
No Prinsip Kondisi Ideal Kondisi Real
an Pemenuhan
7 Seimbang Kurikulum Kurikulum SMP - -
antara dikembangkan dengan Negeri 6 Singaraja
kepentinga memperhatikan dikembangkan
n nasional kepentingan nasional dan dengan
dan daerah untuk memperhatikan
kepentinga membangun kehidupan kepentingan
n daerah bermasyarakat, nasional dan
berbangsa, dan daerah untuk
bernegara. Kepentingan membangun
nasional dan daerah kehidupan
harus saling mengisi dan bermasyarakat,
memberdayakan sejalan berbangsa, dan
dengan Bhineka Tunggal bernegara.
Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
(NKRI).

D. Prinsip Pelaksanaan KTSP


Panduan penyusunan KTSP yang dikeluarkan BSNP menyatakan bahwa KTSP
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan Kabupaten/Kota untuk
pendidikan dasar. Selain terdapat prinsip-prinsip pengembangan, KTSP juga harus mengacu
pada acuan operasional sebagai berikut:
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik

17
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom
dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya
harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta
akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung
peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
18
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa,
yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar
bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing
serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa
lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong
berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan Jender


Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
memperhatikan kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan


Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri
khas satuan pendidikan.

19
BAB TUJUAN PENDIDIKAN
II

A. TUJUAN PENDIDIKAN DASAR

Pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa; Melalui pendidikanlah bangsa


akan tegak mampu menjaga martabat. Dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 3, disebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Sisdiknas), tujuan umum pendidikan adalah :

1. Tujuan pendidikan dasar adalah melatakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, ahklak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengiktui
pendidikan lebih lanjut.
2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, ahklak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengiktui
pendidikan lebih lanjut.
3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengiktui pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

Tujuan pendidikan tingkat SMP (pendidikan dasar) dirumuskan mengacu pada


tujuan umum pendidikan, yaitu : meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

20
B. TUJUAN PENDIDIKAN TINGKAT PROVINSI
Di tingkat provinsi, tepatnya di Provinsi Bali, tujuan pendidikan yang diacu adalah
sebagai berikut:

1. Menyediakan layanan Pendidikan bermutu yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat;
2. Mengembangkan kebijakan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan dan
pengelolaan pendidikan;
3. Memberikan ruang dan kesempatan bagi para pakar pendidikan dalam mencari,
menemukan, mengembangkan konsep, metode dan teknik-teknik pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik;
4. Menjamin keberpihakan terhadap masyarakat kurang mampu/miskin untuk
memperoleh akses pendidikan bermutu;
5. Terpolakannya sistem tata kelola pendidikan yang berbasis pemberdayaan masyarakat
Bali secara utuh;
6. Terbangunnya sekolah menengah SMA/SMK model “BALI MANDARA” dengan
reputasi nasional dan internasional;
7. Mengembangkan kebijakan untuk meningkatkan kualitas sekolah, prestasi peserta
didik, dan kredibilitas penyelenggaraan pembinaan SMA;
8. Mengembangkan kebijakan untuk meningkatkan kualitas, kapasitas, fungsi sekolah,
prestasi peserta didik, dan kredibilitas penyelenggaraan pembinaan SMK;
9. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan khusus yang merata di Kabupaten/Kota;
10. Meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional, berkualitas
dan bertanggungjawab;
11. Mengembangkan kebijakan untuk memperkuat dan memperluas pemanfaatan TIK
dalam penyelenggaraan dan pengelolaan serta proses belajar mengajar;
12. Memperluas layanan tugas pembantuan kepada masyarakat untuk bidang pendidikan.

C. VISI DAN MISI PENDIDIKAN

1. VISI dan Misi Pendidikan Nasional

Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya system pendidikan sebaga


pranata social yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara
Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

21
Dengan visi pendidikan tersebut, pendidikan nasional mempunyai misi sebagai
berikut:
1. mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;
2. membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh
sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat
belajar;
3. meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;
4. meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai
pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan
nilai berdasarkan standar nasional dan global; dan
5. memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.

2. VISI dan MISI Pendidikan Kabupaten Buleleng.

2.1. VISI.
“ Terwujudnya Setiap Satuan Pendidikan Yang Bermutu “.
2.2. MISI.
1. Meningkatkan profesionalisme Tenaga Kependidikan
2. Mengupayakan pemerataan pendidikan
3. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan
4. Memantapkan program MBS di sekolah

3. Visi dan Misi SMP Negeri 6 Singaraja

1. VISI SEKOLAH :
“Berprestasi,berbudaya berlandaskan “Tri Hita Karana ”.
INDIKATOR VISI:

1. Terwujudnya peningkatan hasil Ujian Nasional.


2. Terwujudnya tim olahraga cabang atletik, bola volly, sepak bola, basket,
bulutangkis,futsal, pencak silat, karate, tenis meja, tenis, dan catur.

22
3. Terwujudnya kelompok matembang dan nyastra bali.
4. Terbentuknya tim kesenian bali.
5. Terbentuknya kelompok siswa yang mampu berbahasa Inggris aktif.
6. Terciptanya suasana kondusif dan peningkatan disiplin warga sekolah dalam
bentuk peningkatan kinerja dalam tugas dan kewajiban sehari – hari.
7. Terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, aman, indah, tertib, rindang dan
sehat, dalam suasana kekeluargaan.
8. Terwujudnya kelompok Guru Mata Pelajaran ( MGMP) yang solid, kreatif, dan
inovatif dan berdaya guna dalam peningkatan PBM.
9. Terwujudnya siswa yang terampil, dalam bidang keterampilan bangunan,
keterampilan logam, keterampilan kelistrikan dan keterampilan budaya lokal
sebagai bekal kemandirian peserta didik

2. MISI SATUAN PENDIDIKAN


1. Mewujudkan pelaksanaan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga
setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya
2. Mewujudkan kinerja dan semangat keunggulan secara intensif kepada semua
personal sesuai dengan bidang tugas masing-masing
3. Mewujudkan pengembangan Model Pembelajaran yang sesuai di Sekolah
4. Mewujudkan pengembangan SDM Pendidikan
5. Mewujudkan pengembangan Media Pembelajaran di Sekolah
6. Mewujudkan pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan
7. Mewujudkan pengembangan ekstra kurikuler
8. Mewujudkan pencapaian ketuntasan belajar dan nilai rata-rata akademik
9. Mewujudkan pembangunan fisik dan non fisik
10. Mewujudkan komputerisasi dalam era globalisasi
11. Mewujudkan pengembangan strategi penilaian
12. Mewujudkan Manajemen partisifatif dengan melibatkan semua komponen
sekolah
13. Mewujudkan ketaatan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan tetap
berpijak pada budaya bangsa

23
D. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

Dari visi dan Misi tersebut maka SMP Negeri 6 Singaraja menetapkan
pencapaian tujuan dalam tahun pelajaran 2018/2019 sebagai berikut :
1. Tercapainya rata-rata hasil Ujian Nasional minimal sebesar 6,70
2. Terbentuknya tim olahraga yang tangguh mampu meraih juara pada tingkat
kabupaten dan provinsi dalam cabang atletik, bola volly, sepak bola,
basket,futsal, bulutangkis, pencak silat, karate, tenis meja, tenis lapangan,
catur,Taekwondo,Renang dan Wushu
3. Terbentuknya kelompok matembang dan nyastra bali yang mampu bersaing di
tingkat kabupaten dan provinsi.
4. Terbentuknya tim kesenian bali yang mampu tampil di tingkat kabupaten.
5. Terbentuknya kelompok siswa yang mampu berbahasa Inggris dengan baik
dengan target 25 persen.
6. Terciptanya suasana kondusif dan peningkatan disiplin warga sekolah dalam
bentuk peningkatan kinerja dalam tugas dan kewajiban sehari – hari.
7. Terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, aman, indah, tertib, rindang dan
sehat, dalam suasana kekeluargaan.
8. Terwujudnya kelompok Guru Mata Pelajaran ( MGMP) yang solid, kreatif, dan
inovatif dan berdaya guna dalam peningkatan PBM.
9. Terwujudnya siswa yang terampil, dalam bidang keterampilan bangunan,
Keterampilan logam, keterampilan kelistrikan dan keterampilan budaya lokal
sebagai bekal kemandirian peserta didik.

ACUAN OPERASIONAL PENYUSUNAN KURIKULUM SMP NEGERI 6 SINGARAJA

Kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja disusun dengan memperhatikan hal -hal


sebagai berikut :
1. Peningkatan Iman dan Taqwa serta ahklak mulia
Keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar sejauh
mungkin semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan taqwa
serta akhlak mulia.
24
1. Peningkatan potensi kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif,
kognitif dan psikomotor ) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan,
minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spiritual dan kinestik
peserta didik.
2. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan dan keragaman karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu
kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan apa yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
3. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
a. Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang
otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk
itu keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
4. Tuntutan dunia usaha
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa wirausaha dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi, Denagn menerapkan program keterampilan Teknologi &
Keterampilan Budaya di SMP Negeri 6 Singaraja, diharapkan Out put
nantinya memiliki kecakapan hidup dalam memasuki dunia kerja.
5. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan dimana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus-menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEK sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu kurikulum harus dikembangkan secara

25
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
6. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan
taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan
umat beragama. Oleh karena, itu muatan kurikulum semua mata pelajaran
harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.

26
BAB STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
III

A. KERANGKA DASAR

Kerangka dasar, muatan, dan Struktur Kurikulum SMP meliputi substansi


pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas
VII sampai dengan kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan yang tertuang dalam
Permen Diknas RI No. 22, 23, 24:
Penjabaran dari Peraturan tersebut adalah sebagai berikut :

B. STRUKTUR KURIKULUM :
1. Kelompok Mata pelajaran
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan
pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum,
kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri dari :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mala pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan
Adapun cakupan setiap kelompok mata pelajaran adalah :
Kelompok
Cakupan Melalui
Mata Pelajaran
Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan Kegiatan keagamaan,
Akhlak Mulia akhlak mulia dimaksudkan untuk pembelajaran kewarganegaraan
membentuk peserta didik menjadi manusia dan pembinaan
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan kepribadian/akhlak mulia,
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. pembelajaran ilmu pengetahuan
Akhlak mulia mencakup etika, budi dan teknologi, estetika, jasmani,
pekerti, atau moral sebagai perwujudan olahraga dan kesehatan, dan
dari pendidikan agama. pengembangan
diri/ekstrakurikuler

27
Kelompok
Cakupan Melalui
Mata Pelajaran
Kewarganegaraa Kelompok mata pelajaran Kegiatan keagamaan, pembinaan
n dan kewarganegaraan dan kepribadian kepribadian/akhlak mulia,
Kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran pembelajaran kewarganegaraan,
dan wawasan peserta didik akan status, bahasa, seni dan budaya, dan
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan pendidikan jasmani, dan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, pengembangan
serta peningkatan kualitas dirinya sebagai diri/ekstrakurikuler
manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk
wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme
bela negara, penghargaan terhadap hak-hak
asasi manusia, kemajemukan bangsa,
pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan
gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
Ilmu Kelompok mata pelajaran ilmu Kegiatan pembelajaran bahasa,
Pengetahuan dan pengetahuan dan teknologi pada matematika, ilmu pengetahuan
Teknologi SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk alam, ilmu pengetahuan sosial,
memperoleh kompetensi dasar ilmu keterampilan/kejuruan, dan/atau
pengetahuan dan teknologi serta teknologi informasi dan
membudayakan berpikir ilmiah secara komunikasi, serta muatan lokal
kritis, kreatif dan mandiri. yang relevan.
Estetika Kelompok mata pelajaran estetika Kegiatan bahasa, seni dan
dimaksudkan untuk meningkatkan budaya, keterampilan, dan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan muatan lokal yang relevan, dan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan pengembangan
dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi diri/ekstrakurikuler
dan mengekspresikan keindahan serta
harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga
mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan

28
Kelompok
Cakupan Melalui
Mata Pelajaran
sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.

Jasmani, Olah Kelompok mata pelajaran jasmani, Kegiatan pendidikan jasmani,


Raga, dan olahraga dan kesehatan pada olahraga, pendidikan kesehatan,
Kesehatan. SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk ilmu pengetahuan alam, dan
meningkatkan potensi fisik serta muatan lokal yang relevan, dan
membudayakan sportivitas dan kesadaran pengembangan
hidup sehat. diri/ekstrakurikuler
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran,
sikap, dan perilaku hidup sehat yang
bersifat individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang
potensial untuk mewabah.

B. STRUKTUR KURIKULUM
Untuk kelas IX masih menggunakan kurikulum 2006, yaitu:

KELAS
KOMPONEN
VII VIII IX
A. MATA PELAJARAN:
1. PEND.AGAMA 2 2
2. PEND.KEWARGANEGARAAN 2 2
3. BAHASA INDONESIA 4 4
4. BAHASA INGGRIS 4 4
5. MATEMATIKA 4 4
6. IPA 4 5
7. IPS 4 4
8. SENI BUDAYA/ KTKS 2 2
9. PENJAS/ORKES 2 2

29
10. T I K 2 1
B. MULOK :
* BAHASA BALI 2 2
*KETRAMPILAN TEKNOLOGI
C. PENGEMBANGAN DIRI : DAN 2*
2 2*
2
BUDAYA
Terdiri dari: 1 1

* BUDI PEKERTI
EKSTRA
JUMLAH KURIKULER 36
 BIMBINGAN KONSELING
Untuk kela VII dan VIII, struktur kurikulumnya mengacu pada kurikulum 2013, yaitu
sebagai berikut:
ALOKASI WAKTU PER
MATA PELAJARAN MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya 3 3
3
Bahasa Bali 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
3 3 3
Kesehatan
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah jam pelajaran per minggu 40 40 38

C. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik.

30
Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam
isi kurikulum.
1. Mata pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan
yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode
dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keluasan
dan kedalaman pada masing-masing mata pelajaran. Metode dan pendekatan pada
mata pelajaran bergantung pada ciri khas dan karakteristik masing-masing mata
pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah
mata pelajaran tersebut terdiri dari 5 kelompok mata pelajaran yaitu :
a. Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia yang meliputi Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Hindu, Agama Islam, Agama Katolik, Agama Protestan, dan
Agama Budha.
b. Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian meliputi Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
c. Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi meliputi Mata Pelajaran
Matemátika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Bali, Teknologi
Informasi dan Komunikasi
d. Kelompok Mata Pelajaran Estétika meliputi Mata Pelajaran Seni Budaya.
e. Kelompok Mata Pelajaran Jasmani Olahraga dan Kesehatan meliputi Mata Pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

2. Program Muatan Lokal


Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran
lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Muatan
lokal yang dikembangkan di SMP Negeri 6 Singaraja adalah Bahasa Bali dan
Pendidikan Budi Pekerti dan Keterampilan. Mata pelajaran Bahasa Bali dan Budi
Pekerti diberikan di sekolah ini, sesuai dengan Instruksi Gubernur Provinsi Bali yang
mewajibkan pada semua jenjang pendidikan agar memasukkan Bahasa Bali dan
Pendidikan Budi Pekerti sebagai muatan kurikulum. Sedangkan mata pelajaran
Keterampilan Tehnologi ( Ketrampilan Bangunan,Keterampilan Pengerjaan Logam
dan Keterampilan Kelistrikan ) diberikan di SMP Negeri 6 Singaraja, memngingat
31
SMP Negeri 6 Singaraja merupakan kelanjutan dari Sekolah Tehnik Negeri
Singaraja,dimana seluruh sumber daya yang ada baik menyangkut tenaga pendidik
dan sarana prasarana perlu terus dikembangkan dalam rangka memberikan
keterampilan kecakapan hidup kepada siswa sebagai bekal dalam menghadapi
tantangan kehidupan diera global saat ini. Dan Keterampilan Budaya diberikan di
SMP Negeri 6 Singaraja,sebagai tindak lanjut dari dikeluarkannya Keputusan Bupati
Kepala Daerah Tingkat II Buleleng yang menetapkan SMP Negeri 6 Singaraja
sedagai sekolah Bernuansa Hindu dan Berwawasan Budaya. Aplikasi dari program
pemerintah daerah dimaksud,serta didukung oleh sumberdaya yang ada ( tenaga
pendidik dan sarana prasarana ) maka SMP Negeri 6 Singaraja melaksanakan mat
pelajaran Keterampilan Budaya.
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan
keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik.
Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah meningkatkan rasa empati, apresiasi,
pengembangan jiwa kewirausahaan, dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan
lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif,
berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-
nilai budaya yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan
terhadap lingkungan, dan kerja sama.
Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di
dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat
menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus
mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap
muatan lokal yang diselenggarakan.
Muatan Lokal yang diselenggarakan di SMP Negeri 6 Singaraja adalah
sebagai berikut.:
Kelas dan Alokasi Waktu
Muatan local
VII VIII IX
Bahasa Daerah Bali 2 2 2
Pendidikan Budi Pekerti 1 1 1
Pendidikan Keterampilan/prakarya* 2* 2* 2

32
SMP Negeri 6 Singaraja yang merupakan kelanjutan dari Sekolah Tehnik (
ST ) seperti dalam penjelasan pada rasional di atas,maka pembelajaran untuk mata
pelajaran Keterampilan ,baik Keterampilan Tehnik maupun Keterampilan Budaya
dilaksanakan secara Tim Teaching. Hal ini dikarenakan mata pelajaran ini sifatnya
khusus dimana dalam pembelajarannya menggunakan alat-alat perbengkelan yang
merupakan warisan dari sekolah terdahulu dan didukung oleh sumber tenaga pendidik
yang memadai.Kegiatan tim teaching ini dilakukan dengan asumsi satu orang guru
memberikan materi ajar sedangkan guru yang lainnya mengawasi,membimbing
pemanfaatan alat-alat bengkel yang digunakan terkait dengan materi yang diajarkan.
Karena masing-masing keterampilan itu ada bengkelnya maka masing-masing
bengkel itu ada kepala bengkelnya yang bertanggung jawab terhadap pengaturan,
penyimpanan dan penginventarisan alat-alat bengkel yang ada.

1 Muatan Lokal Bahasa Bali


Kurikulum diperbaharui dalam arti disempurnakan untuk meningkatkan
mutu pendidikan secara nasional. Mutu pendidikan yang tinggi diperlukan untuk
menciptakan kehidupan yang cerdas, terbuka, demokratis, damai, dan mampu
bersaing sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia.
Penyempurnaan kurikulum dilakukan secara responsif terhadap penerapan Hak Asasi
Manusia. Kehidupan demokratis globalisasi dan otonomi daerah.
Kesejahteraan bangsa bukan lagi bersumber pada daya lama dan modal yang
bersifat fisik tetapi bersumber pada modal intelektual, modal sosial dan kredibilitas
sehingga tuntutan untuk terus menerus memutakhirkan pengetahuan menjadi suatu
keharusan. Oleh karena itu perlu dikembangkan budaya belajar sepanjang hayat,
memperkokoh jati diri yang berkarakter sehingga mampu bersaing di era globalisasi
ini.
Untuk menjamin mutu lulusan hasil belajar Pendidikan Bahasa Bali, maka
kurikulum pengajaran Bahasa Daerah Bali perlu disesuaikan dengan kurikulum
nasional yaitu kurikulum standar kompetensi, terkenal dengan nama Kurikulum
Berbasis Kompetensi.
Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
menegaskan adanya kewenangan provinsi, kabupaten dan kota untuk setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Untuk pembinaan bahasa
dan sastra daerah. Pemerintah Daerah Bali telah menerbitkan Peraturan Daerah No. 3
33
tahun 1992 tentang Bahasa, Aksara dan Sastra Bali. Selanjutnya Kongres Bahasa Bali
V tahun 2001 merumuskan kebijakan pembinaan bahasa Bali sebagai berikut :
1. Meningkatkan sikap positif dan kebanggaan penuturannya terhadap Bahasa Daerah
Bali.
2. Meningkatkan pengetahuan penuturnya bahasa Bali.
3. Meningkatkan keterampilan penutur bahasa Bali, yang dilaksanakan melalui
pendidikan, pengajaran dan pemasyarakatan bahasa Bali.
Pembinaan melalui pendidikan dan pengajaran dilakukan melalui pendidikan
formal (taman kanak-kanak, pendidikan dasar, sekolah menengah dan perguruan
tinggi) dan pendidikan formal. Pengembangan pengajaran bahasa Bali perlu
disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan hakikat pembelajaran bahasa yaitu
belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi, dan belajar sastra adalah belajar
menghargaimanusia dan nilai-nilai kemanusiaannya. Oleh karena itupembelajaran
Bahasa Bali diarahkan untuk kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Bali. Sesuai
dengan tatakrama masyarakat dan pengajaran sastra Bali diarahkanuntuk
menimbulkan penghargaan terhadap hasil karya sastra Bali, baik yang klasik maupun
yang baru.
Kurikulum pengajaran Bahasa Bali tidak lepas dari penyesuaian dengan
kurikulum nasional yang berbasis kompetensi (KBK) karena bahasa Bali adalah
bahasa daerah, dan Bali sendiri adalah bagian integral dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Kurikulum berbasis kompetensi pengajaran Bahasa Daerah Bali ini mengharapkan
1. Siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan kebutuhan dan
minatnya serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil intelektual bangsa
sendiri, termasukhasil cipta karya masyarakat Bali.
2. Guru dapat memusatkan perhatian pada pengembangan kompetensi bahasa siswa
dengan menyediakan beragam kegiatan berbahasa (berkomunikasi), sumber belajar,
dan apresiasi sastra.
3. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan atau materi ajar sesuai
dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswa.
4. Orang tua murid dan masyarakat terlibat secara aktif dalam pelaksanaan program di
sekolah.
5. Sekolah dapat menyusun Rencana Pembelajaran sesuai dengan keadaan siswa dan
sumber belajar yang tersedia.
34
1. PENGERTIAN
Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan (berkomunikasi),
saling berbagai pengalaman, saling belajar dari yang lain dan untuk meningkatkan
kemampuan intelektual dan kesusastraan merupakan salah satu sarana untuk menuju
pemahaman tersebut. Dengan demikian pembelajaran Bahasa dan Sastra Bali adalah
program untuk mengembangkan pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik),
dan sikap positif (afektif) terhadap Bahasa, Aksara dan Sastra Bali.
2. FUNGSI DAN TUJUAN
1. Fungsi
Kurikulum Standar Kompetensi mata pelajaran Bahasa Daerah Bali ini
disiapkan dengan mempertimbangkan kedudukan dan fungsi bahasa, aksara dan sastra
Bali yang dapat dirinci sebagai berikut :
Kedudukan dan Fungsi
Bahasa Bali adalah salah satu bahasa daerah yang besar di Indonesia, sebagai
bahasa ibu masyarakat etnis Bali yang berfungsi sebagai :
a. lambang kebanggaan daerah masyarakat Bali
b. Lambang identitas daerah dan masyarakat Bali
c. Alat penghubung di dalam keluarga dan masyarakat Bali
d. Pendukung sastra daerah Bali dan sastra Indonesia
e. Sarana pendukung budaya daerah dan budaya Indonesia
Aksara Bali memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan
budaya masyarakat Bali dan berfungsi :
a. Perekam kebudayaan daerah Bali
b. Penumbuh solidaritas kemanusiaan
c. Sarana peningkatan harkat kemanusiaan
2. Tujuan
Secara umum tujuan pengajaran Bahasa Daerah Bali, sebagai berikut :
1. Siswa menghargai dan membanggakan Bahasa Bali sebagai bahasa ibu, bahasa
pergaulan dan bahasa pengantar kebudayaan daerah Bali.
2. Siswa memahami Bahasa dan Sastra Bali dari segi bentuk, makna dan fungsi serta
menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan,
keperluan dan keadaan.
3. Siswa memiliki disiplin, kebiasaan dalam berpikir, berbahasa dan bertindak.
35
3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Daerah Bali :

1. Mendengarkan/menyimak
Mampu berdaya tahan dalam berkonsentrasi sampai dengan enam puluh
menit, dan mampu menyerapgagasan pokok dari berita lisan, radio, TV, petunjuk,
perintah, pengumuman pesan, penjelasan (pelajaran), cemarah, pidato, laporan,
dialog, dan percakapan, memberi respons secara tepat, pembacaan wacana, serta
mengapresiasi dan berekpresi sastra dan sastra gending, berupa cerita rakyat, gending
dan pupuh macepat, prosa, puisi dan drama.

2. Berbicara
Mampu mengungkapkan gagasan pikiran dan perasaan, menyapa,
penyampaikan sambutan, pidato, widyatula/diskusi, berdialog dan bercakap-cakap
pengalaman sehari-hari, peristiwa, laporan, serta mengapresiasi dan berekspresi
secara lisan,melalui cerita rakyat, babad, itihasa, teka-teki, memparafrasa gending,
pupuh macepat, wacana prosa (satua bawak, novel, drama) dan puisi.

3. Membaca
Mampu membaca wacana yang tulis dengan huruf latin dan aksara Bali, teks
bacaan, petunjuk, materi pelajaran, pengumuman, kamus, notasi bali, serta
mengapresiasi dan berekspresi sastra, cerita rakyat, gending dan sastra gending,
pupuh macepat, babad, itihasa, satua bawak, novel, drama dan puisi. Kompetensi
membaca diarahkan juga menumbuhkan minat dan gemar membaca, budaya
membaca, nyastra, dan untuk belajar sepanjang hayat.

4. Menulis
Mampu menulis dengan Ejaan Bali Latin yang disempurnakan dan Pedoman
Pasang Aksara Bali suku kata, kata, kalimat, paragraf wacana dengan rapi dan jelas.
Menulis karangan sederhana, prosa dan puisi, surat pribadi, pengumuman, laporan,
mendiskrifsikan sesuatu/seseorang, peristiwa, rangkuman, teks pidato, gending pupuh,
macepat, dan catatan harian. Perkembangan teknologi komputer dapat diajarkan untuk

36
menulis aksara Bali. Kompetensi menulis diarahkan juga menumbuhkan kebiasaan
menulis.
4. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
5.1. Mata Pelajaran : Bahasa Bali
Kelas / Smt : VII / I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami dan menanggapi berbagai 1.1 Menyimpulkan isi berita yang
ragam wacana lisan nonsastra melalui dibicarakan melalui siaran atau
mendengarkan berbagai informasi (siaran rekaman.
berita dan nonsastra) dari radio, TV cerita 1.2 Mengidentifikasi cerita itihasa wacana
petunjuk yang disampaikan langsung atau dengan sikap yang sesuai dengan isi
melalui rekaman. cerita.
Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran, pendapat, 2.1 Menceritakan pengalaman yang paling
gagasan, dan perasaan secara lisan mengesankan dengan menggunakan
melalui bercerita, berdialog, berpidato, pilihan kata dan kalimat efektif.
dan bertanya jawab dengan teman. 2.2 Menyampaikan dialog dan pidato
dengan intonasi yang tepat, serta
menggunakan tata karma
berkomunikasi.
2.3 Menyimpulkan hasil diskusi dengan
teman tentang masalah yang dibahas.
Membaca
3. Memahami ragam teks nonsastra dengan 3.1 Membaca lancar wacana aksara Bali.
berbagai cara (cepat, diam, lancer, 3.2 Menyimpulkan isi bacaan setelah
intensif), mengungkapkan gagasan pokok membaca diam wacana yang diberikan.
isi teks yang menggunakan aksara Bali 3.3 Mengungkapkan gagasan pokok isi teks
dan latin. yang menggunakan aksara Bali dan
latin setelah membaca intensif teks
yang diberikan.
Menulis
4. Mengungkapkan pikiran, gagasan, 4.1 Menulis buku harian atau pengalaman

37
pendapat, dan perasaan dalam pribadi dengan memperhatikan cara
berbagai komposisi (cerita, pengungkapan dan bahasa yang baik
argumentasi, deskpripsi, petunjuk), dan benar.
menulis buku catatan harian. 4.2 Menyalin teks beraksara Bali.
4.3 Menulis pengalaman dalam bentuk
karangan.

Kelas / Smt : VII / 2


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
5. Memahami wacana sastra prosa, puisi, 5.1 Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan
drama, serta gending Bali dan macepat. gagasan dari cerita prosa dan drama serta
gending Bali dan macepat
5.2 Mengidentifikasi isi karya sastra Bali
Berbicara
6. Mengungkapkan tanggapan terhadap 6.1 Menceritakan tokoh idola dengan
pembacaan karya sastra prosa, puisi, mengemukakan identitas dan keunggulan
drama, esai, dan karya sastra gending. tokoh, serta alasan dari pembacaan karya
sastra.
6.2 Mengidentifikasi puisi Bali anyar, sastra,
dan gending Bali.
Membaca
7. Memahami wacana tulis berbagai teks 7.1 Mengungkapkan hal-hal yang dapat
karya sastra prosa, puisi, drama, dang diteladani dari bacaan prosa, puisi, dan
ending atau pupuh berbahasa Bali dan drama yang dibaca secara intensif.
menanggapi isi karya sastra melalui 7.2 Menemukan informasi secara cepat
kegiatan membaca intensif dan membaca dalam wacana yang dibaca.
memindai. 7.3 Memahami unsur-unsur karya sastra
berbahasa Bali.
Menulis
8. Mengungkapkan berbagai informasi dan 8.1 Merumuskan unsur kreatif puisi, prosa,
gagasan dalam berbagai bentuk tulisan, dan pupuh.
prosa, puisi, dan pupuh (macepat). 8.2 Menulis puisi Bali, prosa, dan pupuh

38
sederhana.

5.2. Kelas / Smt : VIII / 1


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami wacana lisan melalui 1.1 Mengidentifikasi isi pidato dan laporan.
kegiatan berpidato dan baca berita. 1.2 Menanggapi isi pidato dan laporan.
Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran, informasi, dan 2.1 Menyampaikan pidato dengan bahasa
pengalaman melalui kegiatan berpidato yang tegas dan sederhana.
dan berpuisi. 2.2 Menyampaikan sebuah puisi bali anyar
di depan kelas.
Membaca
3. Memahami ragam teks sastra dan 3.1 Memahami wacana beraksara Bali yang
nonsastra dengan berbagai cara menggunakan pasang pageh dan kata
membaca. serapan dalam sebuah teks.
3.2 Membaca lancar wacana berbahasa
Bali.
Menulis
4. Mengungkapkan pikiran dan pengalaman 4.1 Menulis laporan karya wisata sesuai
melalui penulisan laporan. dengan tempat yang dikunjungi dengan
menggunakan bahasa yang baik dan
benar.
4.2 Menulis petunjuk melakukan sesuatu
dengan urutan yang tepat dan
menggunakan bahasa yang efektif.

Kelas / Smt : VIII / 2


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
5. Memahami bentuk puisi Bali tradisional 5.1 Memahami penjabaran dari
dalam kesusastraan Bali. perkembangan kesastraan Bali dalam
bentuk puisi Bali tradisional.

39
5.2 Mengidentifikasi isi teks dalam bentuk
karya sastra Bali.
Berbicara
6. Mengemukakan pikiran, perasaan, dan 6.1 Memainkan peran dalam sebuah drama
informasi melalui pementasan drama dan di depan kelas.
menyampaikan pengumuman. 6.2 Menyampaikan pesan-pesan yang
berkaitan dengan sekolah dengan
bahasa yang lugas dan sederhana.
Membaca
7. Memahami ragam wacana tulis sastra 7.1 Mengemukakan gagasan utama dari
Bali anyar dengan berbagai cara wacana yang dibaca melalui membaca
membaca. diam.
7.2 Menyimpulkan isi bacaan melalui
membaca intensif.
7.3 Membacakan teks sastra Bali dengan
intonasi yang tepat serta artikulasi dan
volume suara yang jelas.
Menulis
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan 8.1 Menulis bentuk cerpen dengan
pengalaman penulis pada puisi, cerpen, memperhatikan cara penulisan dan
dan prosa beraksara Bali. bahasa yang sederhana.
8.2 Menulis sebuah puisi Bali anyar secara
sederhana.
8.3 Menyalin teks beraksara Bali ke dalam
aksara latin dengan tanda-tanda
diakritik.

5.3. Kelas / Smt : IX / 1


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami beragam wacana lisan, 1.1 Menyimpulkan isi dialog interaktif
pidato, dan dialog dalam berbagai situasi beberapa narasumber pada tayangan
dan tujuan, berita radio, dan televisi. televisi/siaran radio berbahasa Bali.

40
1.2 Mengomentari pendapat narasumber
dalam dialog interaktif pada tayangan
televisi/siaran radio berbahasa Bali.
Berbicara
2. Mengungkapkan pendapat, gagasan, dan 2.1 Mengkritik/memuji berbagai karya (seni
perasaan secara lisan, membawakan atau produk) dengan bahasa yang lugas
pidato, berbicara menurut anggah- dan santun.
ungguhing basa, mengomentari suatu 2.2 Membaca pidato dengan bahasa yang
wacana, menyampaikan perasaan sesuai lugas sesuai dengan anggah-ungguhing
suasana hati. basa.
2.3 Mengungkapkan pengalaman dengan
kalimat sendiri sesuai dengan anggah-
ungguhing basa.
Membaca
3. Memahami ragam wacana nonsastra 3.1 Membaca lancar wacana yang disajikan
dengan bermacam cara atu teknik dalam tulisan latin dan aksara Bali.
membaca (membaca lancar, memindai, 3.2 Menyimpulkan isi wacana yang ditulis
diam, intensif) teks beraksara Bali dan dalam huruf latin dan aksara Bali.
latin. 3.3 Menanggapi isi bacaan yang disajikan
menggunakan aksara Bali dan huruf
latin.
Menulis
4. Mengungkapkan gagasan, pikiran, dan 4.1 Menyalin wacana yang ditulis dengan
perasaan dalam bentuk tulisan latin dan huruf latin ke dalam aksara Bali dan
aksara Bali dalam berbagai kompetensi. sebaliknya.
4.2 Menulis karangan suatu objek dengan
bentuk tulisan latin dan aksara Bali.

Kelas / Smt : IX / 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
5. Memahami dan menanggapi prosa, 5.1 Menyimpulkan pesan yang tersurat pada
puisi, drama, dan geguritan. prosa, puisi, dan drama yang didengar.

41
5.2 Menanggapi pesan yang tersurat pada
prosa, puisi, dan drama yang didengar.
5.3 Menirukan geguritan sesuai dengan lafal
dan intonasi yang tepat.
Berbicara
6. Berkomunikasi dengan bahasa yang 6.1 Berpidato / berceramah dengan intonasi
komunikatif, menggunakan sor singgih yang tepat dan artikulasi, serta volume
basa dengan mengemukakan gagasan, suara yang jelas menggunakan sor
perasaan, dan imajinasi. singgih basa.
6.2 Menanggapi gagasan yang dikemukakan
dengan bahasa yang komunikatif.
Membaca
7. Memahami ragam gender sastra, 7.1 Menemukan gagasan utama dari
mengapresiasi karya sastra klasik dan beberapa artikel dan buku melalui
modern (prosa, cerpen, novel, kutipan kegiatan membaca intensif.
drama, satuan klasik, dan geguritan). 7.2 Menanggapi isi wacana karya sastra
klasik dan modern.
7.3 Melantunkan geguritan sederhana.
Menulis
8. Mengungkapkan gagasan, perasaan, 8.1 Menulis puisi Bali klasik dan anyar..
dan imajinasi dalam karya sastra tulis 8.2 Menulis prosa sederhana.
prosa, puisi, dan pupuh. 8.3 Menulis gending Bali (pupuh) yang
sederhana.

6. Rambu-Rambu
1. Pendekatan Pembelajaran
Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat berkomunikasi. Dengan demikian setiap
warga Bali dituntut terampil berbahasa Bali, sesuai dengan tatakrama, sehingga
komunikasi antar warga berlangsung dengan baik. Oleh karena itu penerapan dalam
pembelajaran dapat diacu berbagai pendekatan pembelajaran bahasa terutama pendekatan
komunikasi. Keterampilan proses belajar aktif serta pendekatan budaya atau apresiatif.
Dalam berkomunikasi ada pihak berperansebagai penyampaian maksud (pendengar,
pembaca). Agar komunikasi terjalin dengan baik, kedua belah pihak harus dapat

42
kerjasama dengan baik. Untuk itu wajib diperhatikan beberapa faktor penentu dalam
berkomunikasi yaitu tujuan berkomunikasi, siapa lawan komunikasi, situasi, tempat, isi
pembicaraan dan media atau saluran yang digunakan. Fungsi tema sastra adalah sebagai
sarana penghalus budi, peningkatan rasa keharusan, rasa kemanusiaan, budi pekerti luhur
dan kepedulian sosial, serta penyalur gagasan, imajinasi, citra dan ekspresi secara kreatif
dan komunikatif serta penumbuh apresiasi sastra dan budaya.

2. Pengorganisasian Materi
Kurikulum standar kompetensi, KBK, mata pelajaran Bahasa Daerah Bali ini
merupakan kerangka standar kompetensi bagi matapelajaran bahasa daerah Bali yang
harus diketahui, dimahirkan, dilakukan oleh siswa pada setiap tingkatan kerangka ini
disajikan dalam empat komponen utama, yaitu : standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator dan materi pokok.

2.2 Muatan Lokal Budi Pekerti

1. Pendahuluan
Dewasa ini terdapat perilaku menyimpang atau perilaku negatif seperti
perkelahian, penyalahgunaan narkoba, penyebaran HIV-AIDS, dan pelanggaraan tata
tertib. Untuk menangkal atau mencegah makin merebaknya perilaku amoral pada
peserta didik, diperlukan pendidikan budi pekerti yang menanamkan nilai-nilai moral
pada diri peserta didik. Pendidikan Budi Pekerti dilaksanakan untuk pembentukan
watak kepribadian peserta didik secara utuh yang tercermin pada perilaku berupa
pikiran, ucapan, perbuatan, sikap, perasaan, kerja dan hasil karya yang baik.
Realisasi pendidikan budi pekerti perlu diwujudkan dalam lingkungan
keluarga, masyarakat, dan sekolah secara terpadu. Dengan sendirinya pelaksanaan
pendidikan budi pekerti di sekolah perlu didukung oleh keluarga dan masyarakat,
penerapan pendidikan budi pekerti tersebut dapat diwujudkan melalui upaya
keteladanan, pembiasaan, pengamalan, pembinaan perolaku, perbuatan-perbuatan
yang baik dan pengkondisian lingkungan.
Sehubungan dengan itu pelaksanaan pendidikan budi pekerti diwujudkan
dalam bentuk mata pelajaran wajib yang menentukan kenaikan kelas/kelulusan
peserta didik. Adapun alokasi waktu mata pelajaran budi pekerti ditetapkan 1 jam

43
pelajaran yang merupakan cerminan nilai-nilai moral peserta didik secara utuh dari
hasil akumulasi nilai-nilai moral semua mata pelajaran.

2. Pengertian

Budi pekerti berisi nilai-nilai perilaku manusia yang akan diukur menurut
kebaikan dan keburukannya melalui ukuran norma agama, norma hukum, tata krama
dan sopan santun, norma budaya/adat istiadat masyarakat. Budi pekerti akan
mengidentifikasi perilaku positif yang diharapkan dapat terwujud dalam perbuatan-
perbuata, pikiran, sikap, perasaan, dan kepribadian peserta didik.
Pendidikan budi pekerti adalah mata pelajaran yang menanamkan akhlak yang
mulai kepada peserta didik agar dapat membedakan perbuatan yang baik dan buruk
melalui budhi (wiweka) dan menerapkan perbuatan baik tersebut dengan tidak
merugikan pihak lain yang dilandasi dengan ucapan, pikiran, dan tindakan yang benar
(tri kaya parisudha)
Secara konsepsional pengertian pendidikan budi pekerti mencakup hal-hal
sebagai berikut :
1. Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia seutuhnya yang
berbudi pekerti luhur dalam segenap peranannya sekarang dan masa yang akan
datang.
2. Upaya pembentukan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan, dan perbaikan
perilaku peserta didik agar mereka mau dan mampu melaksanakan tuas-tugas
hidupnya secara selaras, serasi, seimbang (lahir-batin-material, spiritual, dan
individual social).
3. Upaya pendidikan untuk membentuk peserta didik menjadipribadi seutuhnya yang
berbudi pekerti luhur melalui kegiatan bimbingan, pembiasaan, pengajaran, dan
pelatihan serta keteladanan.
Pengertian pendidikan budi pekertisecara operasional adalah upaya untuk
membekali peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihanselama
pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai bekal masa depannya, agar memiliki
hati nurani yang bersih, berpengarai baik, sertamenjaga kesusilaan dalam
melaksanakan kewajiban terhadap Tuhan, terhadap sesama mahluk dan lingkungan,
sehingga terbentuk pribadi seutuhnya yang tercermin pada perilaku berupa ucapan,

44
perbuatan, sikap, pikiran, perasaan, kerja dan hasil karya berdasarkan nilai-nilai
agama, norma hukum dan moral luhur bangsa.

3. Tujuan dan Fungsi


Tujuan pendidikan budi pekerti adalah sebagai berikut :
1. Mendorong kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan
nilai-nilai universal, nasional, dan tradisi budaya bangsa yang religius.
2. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai penerus
bangsa.
3. Memupuk ketegaran dan kepekaan mental, peserta didik terhadap situasi sekitarnya
sehingga tidak terjerumus ke dalam perilaku yang menyimpang baik secara individual
maupun sosial.
4. Meningkatkan kemampuan untuk menghindari sifat-sifat tercela yang dapat merusak
diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

Fungsi pendidikan budi pekerti bagi peserta didik adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan yaitu untuk meningkatkan perilaku yang baik bagi peserta didik yang
tertanam dalam lingkungan keluarga masyarakat.
2. Penyaluran, yaitu untuk membantu peserta didik yang memiliki bakat tertentu agar
dapat berkembang dan bermanfaat secara optimal sesuai dengan budaya bangsa.
3. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, dan kelemahan peserta
didik dalam perilaku sehari-hari.
4. Pencegahan, yaitu untuk mencegah perilaku negatif yang tidak sesuai dengan ajaran
agama dan budaya bangsa.
5. Pembersih, yaitu untuk membersihkan diri dari penyakit hati seperti sombong, egois,
iri, dan dengki, agar peserta didik tumbuh dan berkembang sesuai dengan ajaran
agama dan budaya bangsa.
6. Penyaring, yaitu untuk menyaring budaya-budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa
lain yang tidak sesuia dengan nilai-nilai budi pekerti luhur.

4. Rung Lingkup
Ruang lingkup pendidikan budi pekerti bersumber dan hakekat manusia,
hakekat sikap dan perilaku hubungan manusia dengan Tuhan, hakekat sikap dan
45
perilaku hubungan manusia dengan manusia, dan hakekat sikap dan perilaku
hubungan manusia dengan lingkungan sehingga standar kompetensi pendidikan budi
pekerti dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) pilar yakni :
1. Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakekat luhur
manusia dan Tuhan.
2. Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui kreatifitas (potensi
diri)
3. Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hubungan antar
manusia dengan manusia.
4. Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakekat hubungan
manusia dengan lingkungan (lingkungan alam, sosial, dan budaya).
Kompetensi dasar nilai-nilai Budi Pekerti yang merupakan sikap dan perilaku
dasar yang diharapkan dimiliki peserta didik sebagai dasar dalam pembentukan
pribadinya. Nilai-nilai budi pekerti tersebut antara lain :
1. Mayakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dan selalu menaati ajaran-Nya
2. Menaati ajaran agama
3. Memiliki dan mengembangkan sikap toleransi
4. Memiliki rasa menghargai diri sendiri
5. Tumbuhnya disiplin diri
6. Mengembangkan etos belajar/kerja
7. Memiliki rasa tanggung jawab
8. Memiliki rasa keterbukaan
9. Mampu mengendalikan diri
10. Mampu berpikir positif
11. Mengembangkan potensi diri
12. Menumbuhkan cinta dan kasih sayang
13. Memiliki kebersamaan dan gotong royong
14. Memiliki rasa kesetiakawanan
15. Saling menghormati
16. Memiliki tata krama dan sopan santun
17. Memiliki rasa malu
18. Menumbuhkan kejujuran
Pengembangan nilai-nilai berdasarkan kontekstualnya dapat diidentifikasi
antara lain adalah sebagai berikut :
46
1. Nilai-nilai terkait prestasi/kualitas
 Semangat membaca dan mencari referensi
 Keterampilan siswa dalam mengkritisi data dan memecahkan masalah hidup
 Kecerdasan emosional siswa
 Keterampilan komunikasi siswa baik secara lisan maupun tertulis
 Kemampuan siswa untuk berpikir obyektif dan sistematis.
2. Nilai-nilai terkait kehidupan sosial
 Nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan
 Nilai-nilai keterbukaan
 Nilai-nilai kejujuran
 Nilai-nilai semangat hidup
 Nilai-nilai semangat belajar
 Nilai-nilai menyadari diri sendiri dan keberadaan orang lain
 Nilai-nilai untuk selalu menghargai orang lain
 Nilai-nilai persatuan dan kesatuan
 Nilai-nilai untuk selalu bersikap dan prasangka positif
 Nilai-nilai disiplin diri
 Nilai-nilai tanggung jawab
 Nilai-nilai kebersamaan
3. Nilai-nilai terkait moral
 Berkurangnya pelanggaran disiplin
 Berprilaku wajar percaya diri dan tidak sombong
 Tumbuhnya persaingan sehat antara siswa, kelas dan guru
4. Nilai-nilai terkait multicultural
 Kebersamaan lintas kelompok etnik atau agama
 Menghormati perbedaan pandangan atau pendapat
 Menjunjung tinggi kepentingan yang lebih besar
 Menyelesaikan masalah dengan musyawarah
5. Nilai-nilai terkait mutu
 Kreativitas
 Motivasi intrinsic/ekstrinsik
 Kreatif dan produktif
 Rasa keberhasilan (sense of success)

47
5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas VII – IX, semester 1 dan 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Kelas VII
1. Memahami dan Menerapkan Nilai- 1.1 Meyakini Adanya Tuhan Yang Maha
nilai Hubungan Manusia Dengan Esa
Tuhan Yang Maha Esa 1.2 Rasa Bakti Kepada Tuhan Yang Maha
Esa

2. Potensi Diri 2.1 Memiliki Rasa Menghargai Diri


Sendiri Dan Orang lain
2.2 Memiliki Rasa Disiplin Diri
2.3 Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab

3. Mengenal dan Menerapkan Nilai- 3.1 Tanggung Jawab


nilai Hubungan Manusia dengan 3.2 Rasa Hormat dan Bakti Kepada Orang
manusia Tua
3.3 Rasa Hormat Kepada Pendidik
3.4 Rasa Hormat Kepada Para Pemimpin
3.5 Pengaruh teman dalam pergaulan
3.6 Menjaga Hubungan Baik
3.7 Mengedepankan Musyawarah

4. Hubungan Manusia Dengan 4.1 Menunjukkan Identifikasi nilai-nilai


Lingkungan lingkungan
Kelas VIII
1. Memahami dan Menerapkan Nilai – 1.1 Meyakini adanya Tuhan Yang Maha
nilai hubungan Manusia dengan esa
tuhan Yang Maha Esa 1.2 Mentaati ajaran agama

48
2. Memahami dan Menerapkan Nilai – 2.1 Memiliki dan Mengembangkan sikap
nilai konsep hubungan manuia toleransi
dengan manusia 2.2Menumbuhkan cinta dan kasih sayang
2.3 Memiliki kebersamaan dan gotong
royong
2.4 Memiliki rasa kesetiakawanan
2.5Menunjukkan sikap saling menghormati
2.6 Memiliki tata karma dan sopan santun
3. Memahami dan Menerapkan Nilai – 3.1 Mengelola lingkungan dengan baik dan
nilai konsep hubungan manuia berkelanjutan
dengan lingkungan 3.2Melestarikan lingkungan alam yang
berkelanjutan
3.3Memanfaatkan lingkungan alam yang
berkelanjutan
3.4Mengungkapkan rasa indah terhadap
alam
Kelas XI
1. Membina Lingkungan harmonis 1.1 Sikap dan kebiasaan dalam
Beriman dan Bertakwa
1.2 Sembahyang
1.3 Menaati ajaran Agama
1.4 Kesucian
1.5 Sifat – sifat budi pekerti yang
berhubungan dengan Tuhan
2. Potensi Diri 1.6 Memahami Makna Harga Diri
1.7 Disiplin Diri
1.8 Kemandirian
1.9 Rasa Malu
1.10 Keterbukaan
3. memahami dan Menerapkan Konsep 2.1 Memiliki dan Mengembangkan Sikap
Hubungan Manusia Dengan Manusia Toleransi
2.2 Menumbuhkan Cinta dan Kasih
Sayang

49
2.3 Memiliki Kebersamaan dan Gotong
Royong
2.4 Memiliki Sikap Kesetiakawanan
2.5 Menunjukkan Sikap Saling
Menghormati
2.6 Memiliki Tata Krama dan sopan
Santun

4. Memahami dan menerapkan nilai – 2.7 Hubungan Manusia dengan


nilai konsep hubungan manusia Lingkungan Hidup
dengan lingkungan 2.8 Menghargai Keindahan
2.9 Melestarikan Lingkungan Alam

6. Rambu-rambu
Dalam menerapkan pendidikan budi pekerti, guru perlu memperhatikan rambu-rambu
berikut ini :
1. Penerapan nilai budi pekerti tidak hanya pada ranah kognitif saja, melainkan harus
berdampak positif terhadap sikap dan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari.
2. Penerapan nilai-nilai budi pekerti dikembangkan sesuai dengan kondisi dan
perkembangan masyarakat dan fakta actual yang dihadapi siswa.
3. Untuk keberhasilan pendidikan budi pekerti ini semua pihak (guru, orang tua,
kepala sekolah, tenaga administrasi) harus berperan aktif mengembangkan nilai-
nilai budi pekerti.
4. Orang tua sebagai pemberi suri teladan, bekerja sama dengan sekolah untuk
membimbing siswa dan konsisten dalam menjalankan pendidikan budi pekerti di
rumah.
5. Sekolah menciptakan suasana yang kondusif bagi terlaksananya penerapan
pendidikan budi pekerti dan seluruh unsur sekolah memberi teladan
6. Nilai-nilai budi pekerti yang dicantumkan dalam pedoman ini merupakan nilai
minimal yang masih dapat dikembangkan lebih lanjut oleh guru disesuaikan dengan
kebutuhan serta situasi dan kondisi setempat.

50
7. Penilaian : adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala,
berkesinambungan dan menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan sikap
dan perilaku yang dicapai peserta didik.
8. Pendekatan dan pendukung pembelajaran dengan pendekatan yang variatif,
responsive, proaktif, partisipatif tindakan seperti penanaman nilai, analisis nilai,
klarifikasi nilai, perkembangan moral kognitif, dan pembelajaran berbuat dalam
suasana belajar yang aman, tenang dan menyenangkan.
2.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Keterampilan
Teknologi.

A. Latar Belakang.
Upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan
bertujuan untuk meningkatkan kualitas berpikir, kalbu, dan pisik yang akan
meningkatkan kemampuan mengurutkan pilihan-pilihan dalam kehidupan individu
peserta didik sebagai manusia. Pilihan-pilihan tersebut antara lain karier, penghasilan,
prestasi, dan sebagainya, yang bagi masyarakat merupakan indikator meningkatnya
kehidupan yang maju dan mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut, diselenggarakan
pendidikan yang berorientasi kecakapan hidup; yang merupakan salah satu upaya
membantu siswa memperoleh kecakapan berpikir dan bertindak sabagai inti keca-
kapan hidup. Dalam pelaksanaannya diperlukan penjabaran kecakapan-kecakapan
hidup kedalam indikator-indikator dalam bentuk kegiatan atau karakter yang sifat-nya
oprasional. Penjabaran tersebut, disamping bermanfaat untuk keperluan
penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi kecakapan hidup, juga diperlukan
untuk kepentingan evaluasi ketercapaian keberhasilannya.

B. T u j u a n.
Tujuan utama pendidikan kecakapan hidup adalah untuk mempersiapkan peserta
didik agar memiliki kemampuan , kesanggupan , dan keterampilan yang diperlu kan
dalam menjaga kelangsungan hidup dan mengembangkan dirinya, sehingga mampu
mengatasi berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
C. Ruang Lingkup.
Empat pilar pendidikan adalah belajar untuk mengetahui, belajar untuk berbuat ,
belajar untuk menjadi jati diri, dan belajar untuk hidup bermasyarakat. Keempat
pilar ini merupakan prinsip yang perlu dijadikan landasan dan pedoman dalam
51
melaksanakan pembelajaran di sekolah-sekolah dengan tujuan menghasilkan
generasi-generasi penerus sesuai dengan harapan masyarakat dan bangsa. Untuk
itu seyogyanya siswa memperoleh pendidikan yang mempraktekkan pembelaja–
an dengan memberdayakan siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan fisik dan
sosial agar siswa memahami penetahuan yang terkait dengan lingkungan sekitarnnya
(learning to know). Proses pembeljaran tersebut bertujuan untuk memfasilitasi siswa
dalam melakukan perbuatan atas dasar dari pengetahuan yang dipahaminya untuk
memperkaya pengalaman belajar (learning to do). Siswa diharap[kan dapat
membangun kepercayaan dirinya supaya dapat menjadi jatidirinya sendiri (learning to
be) dan sekaligus juga berinteraksi dengan berbagai individu dan kelompok yang
beraneka ragam (learning to live together).
Kompetensi-kompetensi kecakapan tersebut diterjemahkan menjadi standar kom-
petensi pada setiap jenjang pendidikan. Untuk jenjang SMP dikembangkan sebagai
berikut :
1. Meyakini, memahami dan menjalankan ajaran agama.
2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya.
3. Berpikir secara logis, kritis, inovatif dalam memecahkan masalah.
4. Menyenangi dan menghargai produk dan unsur estetikanya.
5. Menjalankan pola hidup bersih dan sehat.
6. Berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.


 Kelas 7 Semester 1 (ganjil) dan 2 (genap).
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Mengapresiasi Benda 1.1 Memahami keterampilan teknis pada
Kerajinan. Produk Benda Kerajinan.

1.2 Mengapresiasi unsur estetika pada


Produk Benda Kerajinan.

2. Membuat Benda 2.1 Merencanakan prosedur kerja pembuatan


Kerajinan. benda kerajinan untuk fungsi hias/pakai
berbahan alami maupun buatan dengan

52
teknik potong dan rekat.
2.2 Mendisain benda kerajinan untuk fungsi
hias/pakai berbahan alami maupun buatan
dengan teknik potong dan rekat.
2.3 Membuat benda kerajinan untuk fungsi
hias/pakai berbahan alami maupun buatan
dengan teknik potong dan rekat.

 Kelas 8 Semester 1 (ganjil) dan 2 (genap).


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Mengapresiasi Benda 1.1 Memahami keterampilan teknis pada
Kerajinan. Produk Benda Kerajinan.
1.2 Mengapresiasi unsur estetika pada
Produk Benda Kerajinan.
2.1 Merencanakan prosedur kerja
2. Membuat Benda pembuatan benda kerajinan untuk
Kerajinan fungsi hias/pakai berbahan alami
maupun buatan dengan teknik
potong dan rekat.
2.2 Mendisain benda kerajinan untuk
fungsi hias/pakai berbahan alami
maupun buatan dengan teknik
potong dan rekat.
2.3 Membuat benda kerajinan untuk
fungsi hias/pakai berbahan alami
maupun buatan dengan teknik
potong dan rekat.

 Kelas 9 Semester 1 (ganjil).


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Mengkomonikasikan 1.1 Dasar-dasar rangkaian elektronika
dan Menyajikan dasar- dan cara pembuatan gambar

53
dasar rangkaian dan cara rangkaian elektronika.
pembuatan gambar rang- 1.2 Merakit rangkaian dasar pesawat
kaian elektronika. elektronika.

 Kelas 9 Semester 2 (genap).


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Mengkomonikasikan 2.1 Dasar-dasar rangkaian kelistrikan


dan menyajikan dasar – untuk instalasi penerangan dan cara
dasar rangkaian instalasi membuat gambar instalasi
dan cara membuat gam- penerangan rumah tinggal
bar rangkaian instalasi sederhana.
penerangan. 2.2 Pemasangan instalasi penerangan
rumah tinggal sederhana pada papan
kerja.

E. Arah Pengembangan.
1. Perkembangan Fisik dan Psikomotorik.
2. Perkembangan Sosial, Moral, dan Emosional.
3. Perkembangan Kognitif.
4. Perkembangan Bakat, Minat, dan Kreativitas.

3.4 Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri meliputi :
1. Kegiatan Terprogram terdiri dari :
a. Layanan bimbingan dan konseling meliputi penanganan :
1). Masalah kesulitan belajar
2). Pengembangan karir Siswa

54
3). Pemilihan tentang Pendidikan yang lebih tinggi
4). Masalah dan kehidupan sosial
b. Ekstra kurikuler
Berikut ini diuraikan kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling dan Kegiatan
Ekstrakurikuler sebagai berikut :
a. Melalui kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling
No Jenis Bimbingan Alasan

Diberikan kepada siswa yang memiliki kepribadian


”kurang baik”, dan memiliki kasus pelanggaran tata tertib
1 Bimbingan Pribadi
sekolah sesuai dengan skor yang dimiliki siswa pada buku
saku/tata tertib

Diberikan kepada siswa yang memiliki kesulitan


menentukan masa depan melalui pemilihan jenjang
2 Bimbingan Karir
pendidikan lanjutan. Fokus diberikan kepada siswa kelas
IX.

Diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar


berdasarkan laporan guru mata pelajaran
Diberikan kepada siswa yang memiliki kemampuan dasar
3 Bimbingan Belajar rendah dalam hal baca, tulis dan hitung. Hal ini dilakukan
karena masih banyak siswa kelas VII yang memiliki
kemapuan rendah dalam hal calistung

Diberikan kepada siswa yang memiliki kelemahan dalam


hubungan sosial dengan insan sekolah seperti siswa, guru,
4 Bimbingan Sosial dan pegawai. Juga diberikan kepada siswa yang memiliki
kelemahan hubungan sosial di masyarakat lingkungannya.

b. Melalui kegiatan ekstra kurikuler

55
Kegiatan pengembangan diri yang disesuaikan dengan bakat, minat dan prestasi
siswa dilaksanakan melalui kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan ekstra kurikuler dilaksanakan
satu kali dalam seminggu. Jadwal pelaksanaan pada hari Sabtu sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Jenis ekstra kurikuler yang dikembangkan sesuai
dengan tabel berikut:

Beban
Pengembangan Diri Keterangan
Belajar

1. PMR 2 Pilihan
2. PRAMUKA 2 Wajib/Pilihan
3. BASKET 2 Pilihan
4. VOLLY 2 Pilihan
5. SILAT 2 Pilihan
6. SENI TABUH 2 Pilihan
7. CATUR 2 Pilihan
8. TENIS MEJA 2 Pilihan
9. SENI TARI 2 Pilihan
10. SENI LUKIS 2 Pilihan
11. TENIS LAPANGAN 2 Pilihan
12. ATLETIK 2 Pilihan
13. BULUTANGKIS 2 Pilihan
14. FUTSALL 2 Pilihan
15. KARATE 2 Pilihan
16. RENANG 2 Pilihan
17 SPM.MATEMATIKA 2 Pilihan
18 SPM.BHS.INGRIS. 2 Pilihan
19 SPM.FISIKA 2 Pilihan
20 SPM BIOLOGI 2 Pilihan
21 NYASTRA 2 Pilihan
22 PESANTIAN 2 Pilihan
23 SEPAK BOLA 2 Pilihan
24 SENI MUSIK/VOKAL 2 Pilihan

56
25 KSPAN 2 Pilihan
26 MADING/ JURNALISTIK 2 Pilihan
27 MADING/KIR 2 Pilihan

Keterangan :
a. Kepramukaan
1). Sebagai wahana untuk berlatih berorganisasi
2). Melatih peserta didik agar terampil dan mandiri
3). Melatih peserta didik untuk mempertahankan hidup
4). Mengembangkan jiwa social dan peduli kepada orang lain
5). Mengembangkan sikap kerjasama
6). Melatih peserta didik un tuk menyelesaikan masalah dengan tepat.
b. Palang merah Remaja ( PMR )
1). Melatih praktek PPPK
2). Mengembangkan jiwa social dan peduli kepada orang lain
3). Mengembangkan sikap kerjasama
4). Mebiasakan hidup sehat melalui UKS
c. Kelompok Ilmiah Remaja
1). Melatih peserta didik untuk berpikir kritis / Ilmiah
2). Melatih peserta didik terampil dalam menulis karya Ilmiah
3). Melatih peserta didik dalam melakukan suatu penelitian
d. KSPAN ( Kelompok Siswa Peduli Aids dan Narkoba )
1). Melatih peserta didik tidak terjerumus dalam pemakaian narkoba
2). Melatih peserta didik menghindari pemakaian obat-oatan terlarang
3). Melatih peserta didik dalam mencegah perdaran narkoba
4). Melatih peserta didik untuk memerangai narkoba.
e. Keagamaan, Olah Raga Seni budaya
1). Mengembangkan seni makidung
2). Mengembangkan olah raga prestasi
3). Mengembangkan seni tari dan tabuh

57
4).Menulis huruf Bali di atas daun lontar
5).Membuat sarana upacara
6) Seni Rupa
2. Kegiatan pengembangan diri yang tidak terprogram terdiri dari;
a. Rutin : Kegiatan yang terjadwal seperti upacara bendera, SKJ, kegiatan
keagamaan dan pemeliharaan kebersihan lingkungan.
b. Spontan : Kegiatan yang tidak terjadwal dalam pembentukan prilaku seperti
pemberian salam, membuang sampah pada tempatnya, budaya antre,
mengatasi silang pendapat
c. Keteladanan: Kegiatan dalam bentuk prilaku sehari-hari seperti berpakaian
rapi, berbahasa yang baik dan benar, rajin membaca, datang tepat waktu dan
memuji keberhasilan

Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai


berikut.

Kegiatan Contoh

Rutin, yaitu  Piket kelas


kegiatan yang  Ibadah
dilakukan  Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas
terjadwal  Bakti sosial
Spontan, adalah  Memberi dan menjawab salam
kegiatan tidak  Meminta maaf
terjadwal dalam  Berterima kasih
kejadian khusus  Mengunjungi orang yang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang yang sedang dalam kesusahan
 Melerai pertengkaran
Keteladanan,  Performa guru
adalah kegiatan  Mengambil sampah yang berserakan
dalam bentuk  Cara berbicara yang sopan
perilaku sehari-  Mengucapkan terima kasih
hari  Meminta maaf

58
Kegiatan Contoh

 Menghargai pendapat orang lain


 Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada
peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan

3.5 BEBAN BELAJAR.

1. Beban Belajar.

59
Beban belajar pada SMP Negeri 6 Singaraja adalah 40 jam kelas 7 dan kelas 8, dan 36
jam kelas 9, pemanfaat tambahan jam pelajaran pada muatan lokal wajib yaitu Bahasa
Daerah Bali 2 jam dan Budi Pekerti
1 jam (Berdasarkan Surat Edaran G
ubernur ) dan muatan lokal yaitu Ketrampilan Teknologi dan Budaya 2 jam.. Dapat
dituangkan dalam table berikut :

SAT. KEL SATU JML.JAM MINGGU WAKTU/TH JAM/TH


PEND JAM PER EFEKTIF/ JAM PEL 60 MNT
AS
PEMBLJ MINGGU THN

SMP VII - IX 40 40/36 34-38 1.088/1.326


(43.520/53.040 725-884-
menit)-
1216/1.482
(48640/59280 811/988
menit)
Muatan Kurikulum SMP Negeri 6 Singaraja meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik.
1) Mata Pelajaran Wajib
Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di SMPN 6 Singaraja terdiri atas mata
pelajaran sebagai berikut :.
a) Pendidikan Agama
Pendidikan agama yang diselenggarakan di SMP Negeri 6 Singaraja meliputi agama
Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu, dan Budha.
Tujuan:
 Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik sesuai keyakinan agamanya
masing-masing;
 Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia; dan
 Menumbuhkembangkan sikap toleransi antarumat beragama.

b) Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan
kesatuan.
Ruang lingkup:

60
a) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan
keadilan.
b) Norma, hukum, dan peraturan yang meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga,
tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan
daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum
dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
c) Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM.
d) Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan
warganegara.
e) Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan
dasar negara dengan konstitusi.
f) Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan
daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya
politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers
dalam masyarakat demokrasi.
g) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
h) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia
di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi
internasional, serta mengevaluasi globalisasi.
c) Bahasa Indonesia
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap
IPTEK.
61
Ruang lingkup:
a) Mendengarkan
b) Berbicara
c) Membaca
d) Menulis
d) Bahasa Inggris
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis
untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.
Ruang lingkup:
a) Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan
teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa,
yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk
mencapai tingkat literasi functional;
b) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan
monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan
report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan
langkah-langkah retorika;
c) Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa
dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan
ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks
komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses
komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan
kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).
e) Matematika
Tujuan:
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam rangka
penguasaan IPTEK.
Ruang lingkup:
a) Bilangan
b) Aljabar
c) Geometri dan Pengukuran
d) Statistika dan Peluang
f) Ilmu Pengetahuan Alam
62
Tujuan:
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk menguasai
dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK.
Ruang lingkup:
a) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
b) Materi dan Sifatnya
c) Energi dan Perubahannya
d) Bumi dan Alam Semesta

g) Ilmu Pengetahuan Sosial


Tujuan:
Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk,
mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan
hidup secara mandiri.
Ruang lingkup:
a) Manusia, Tempat, dan Lingkungan
b) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
c) Sistem Sosial dan Budaya
d) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan
h) Seni Budaya
Tujuan:
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya
nasional.
Ruang lingkup:
a) Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan
karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya.
b) Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat
musik, apresiasi karya musik.
c) Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa
rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
d) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang
pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni peran.
i) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Tujuan:
63
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan keterampilan
dalam bidang olah raga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab disiplin
dan percaya diri pada peserta didik.
Ruang lingkup;
a) Permainan dan olah raga, meliputi: olah raga tradisional, permainan, eksplorasi
gerak, keterampilan lokomotor nonlokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan,
bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.
b) Aktivitas pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
c) Aktivitas senam, meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.
d) Aktivitas ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta
aktivitas lainnya.
j) Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tujuan:
Memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan komunikasi
yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.
Ruang lingkup:
a) Perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,
memanipulasi, dan menyajikan informasi;
b) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu perangkat
ke perangkat lainnya.

Tugas terstruktur dan Tugas mandiri tidak terstruktur


a. Kegiatan Tugas terstruktur
Kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun
dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri
inkuiri. Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau
proyek.
Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran non tatap muka
yang mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai
fasilitator, tutor, teman belajar. Strategi yang disarankan adalah diskoveri inkuiri dan
64
tidak disarankan dengan strategi ekspositori. Metode yang digunakan seperti diskusi
kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di
sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi.
Kegiatan tugas terstruktur dilakukan dengan memberikan tugas kepada siswa baik
individu atau kelompok yang harus terdeskripsikan dalam lembar tugas. Lembar tugas
yang diberikan kepada siswa tersebut menjadi bagian dari penilaian yang dirancang
sebelumnya oleh guru. Tugas terstruktur yang dideskripsikan dalam lembar tugas
berikut instrumen penilaian tersebut harus menjadi lampiran dalam RPP. Lamanya
waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas mandiri terstruktur maksimal 50 %
dari waktu tatap muka.

b. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur


Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh
guru namun tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran. Strategi pembelajaran yang
digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi
lingkungan, atau proyek. Kegiatan mandiri tidak terstruktur dimaksudkan sebagai
pendalaman materi yang dirancang oleh guru dan harus menyertakan instrumen penilaian.
Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh siswa
Setiap guru/tenaga pendidik wajib memberikan tugas terstruktur dan tugas mandiri
tidak berstruktur. Tugas terstruktur dan tugas mandiri tidak terstruktur maksimal
menghabiskan waktu 50% dari tatap muka setiap mata pelajaran. Tugas terstruktur dan
tugas mandiri tidak terstruktur dapat berupa tugas individu maupun kelompok, dan
wajib diperiksa, diberikan nilai dan dikembalikan kepada siswa.

3.6 KETUNTASAN BELAJAR :


Kurikulum ini menerapkan sistem pembelajaran tuntas (mastery learning). Artinya
seluruh Indikator dari masing-masing Kompetensi Dasar, dan Standar Kompetensi, untuk
seluruh mata pelajaran harus dicapai secara tuntas oleh peserta didik. Ketuntasan belajar
setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator 75%. Dengan mempertimbngkan tingkat kemampuan rata – rata peserta didik
serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran, sekolah
menentukan kriteria ketuntasan minimal masing – masing indikator untuk seluruh mata

65
pelajaran adalah 75 % . Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan
peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM) yang ditetapkan SMP Negeri 6 Singaraja melalui
rapat dewan pendidik pada tanggal 15 Januari 2018 dengan bersandar pada
Permendiknas Nomor 20 Tahun 2006 dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
adalah sebagai berikut: (1) KKM untuk siswa kelas VII mengacu pada standar
ketuntasan nasional, (2) KKM untuk siswa kelas VIII dan IX ditetapkan sekolah
dengan mempertimbangkan intake, daya dukung, dan kompleksitas. Untuk KKM
siswa kelas VII, VIII dan IX dapat dilihat pada tabel berikut.

KKM
Komponen VII VIII IX

A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 70 72 81
2. Pendidikan Kewarganegaraan 70 72 80
3. Bahasa Indonesia 70 72 78

4. Bahasa Inggris 70 72 75

5. Matematika 70 72 75
6. Ilmu Pengetahuan Alam 70 72 75
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 72 76
8. Seni Budaya 70 72 78
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 70 72 75
Kesehatan
10. Teknologi Informasi dan 70 72 75
Komunikasi
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Bali. 70 72 75

2. Budi Pekerti. 70 72 75

3. Keterampilan Tehnologi dan 70 72 75


Budaya
C. Pengembangan Diri B B B
KKM Sekolah 70 72 75

66
Catatan: Untuk KKM kelas VII menggunakan standar KKM nasional.

3.7. Prosedur Penentuan KKM/TPM


Target Pencapaian Minimal (TPM) untuk masing-masing mata pelajaran
ditentukan oleh masing-masing guru mata pelajaran di awal tahun pelajaran, dibuat
sesuai dengan prosedur seperti menganalisis kompleksitas, daya dukung dan
menentukan intake masing-masing pelajaran untuk mendapatkan nilai TPM per
indikator dari KD,dari rata-rata TPM indukator diperleh TPM KD, untuk selanjutnya
dari rata TPM KD didapatkan TPM SK, dari rata-rata TPM SK didapatkan TPM Mata
Pelajaran dari rata-rata semua TPM Mata Pelajaran didapatkan TPM sekolah . TPM ini
berlaku untuk satu tahun mata pelajaran. Untuk Intake kelas 7 didapatkan dengan
penggabungan nilai Ijazah SD dan Tes Intake yang dilaksanakan setelah Masa Orientasi
Siswa (MOS). Sedangkan nilai intake kelas 8 di peroleh dari nilai raport semester genap
kelas 7 dan nilai intake kelas 9 diperoleh dari nilai raport kelas 8 .

3.8. Upaya Sekolah Untuk Meningkatan TPM/KKM


Untuk meningkatkan nilai TPM/KKM dilakukan dengan : (1) memperkecil
kompleksitas dengan cara menjelaskan/mempermudah hal-hal yang merupakan sulit
menjadi lebih bisa dipahami , (2) meningkatkan Daya Dukung diantaranya dengan cara
peningkatan kualitas tenaga pendidik, melengkapi sarana prasarana, meningkatkan
kepedulian stake holder, (3) menaikkan intake dengan cara meningkatkan proses
pembelajaran sehingga meningkatkan prestasi siswa yang akan berdampak pada
kenaikan intake yang nantinya dapat meningkatkan nilai TPM di tingkat berikutnya
sehingga tercapai TPM yang ideal.

3.7 KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN :


1. Kenaikan Kelas.
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila :
1) Telah mengikuti semua kelompok mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terus menerus dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti;
2) Memiliki nilai di bawah KKM tidak lebih dari 2(dua) mata pelajaran;
3) Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dan taat pada aturan tata tertib sekolah ;
4) Tingkat kehadiran di sekolah minimal 90 persen dalam setahun;
67
5) Memperoleh nilai kategori BAIK pada kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, PKn dan Kepribadian, estetika dan Kesenian, Kesehatan dan
Penjaskes,dan Pengembangan diri;
6) Deskripsi nilai sikap BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan;
7) Jika peserta didik menuntaskan 80 % atau lebih KD dan SK dari mata
pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun
pelajaran.
Untuk memudahkan administrasi, peserta didik yang tidak naik kelas diharapkan
mengulang semua mata. pelajaran beserta SK, KD, dan indikatornya dan sekolah
mempertimbangkan mata pelajaran, SK, KD, dan indikatornya yang telah tuntas pada
tahun pelajaran sebelumnya.
Apabila setiap peserta didik bisa dibantu secara optimal sesuai dengan
keperluannya mencapai kompetensi tertentu, maka tidak perlu ada peserta didik yang
tidak naik kelas ( automatic promotion). Automatic promotion apabila semua indicator
kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi (SK) suatu mata pelajaran telah
memenuhi ketuntasannya, maka peserta didik dianggap layak naik ke kelas berikutnya.
1. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Siswa
Penilaian di SMP Negeri 6 Singaraja mengacu kepada permendiknas No 20
tahun 2007 dan PP nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2015-2019 mengenai Panduan Penilaian oleh Pedidik dan Satuan
Pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama dengan rincian sebagai berikut.
A. Pengertian
1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
2. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
3. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau
kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan
belajar peserta didik.
4. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.
68
5. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
6. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada
semester tersebut.
7. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir
semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada
semester tersebut.
8. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan
dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan
dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian
Sekolah/Madrasah.
9. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran
pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
10. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB)
yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan
pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi.

B. Prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
69
1. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur.
2. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup
semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
8. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
9. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.

C. Teknik dan Instrumen Penilaian


1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian
berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain
yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta
didik.
2. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.
3. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung
dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.
4. eknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas
rumah dan/atau proyek.
5. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi
persyaratan (a) substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b)
konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen
70
yang digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan
benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.
6. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian
sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta
memiliki bukti validitas empirik.
7. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN
memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti
validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antar
sekolah, antar daerah dan antar tahun.

D. Mekanisme dan Prosedur Penilaian


1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
2. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
3. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas
dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
4. Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan
aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolah/madrasah
untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
5. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran
kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik
berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik.
6. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan
hasil penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian
sekolah/madrasah.
71
7. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: (a)
menyusun kisi-kisi ujian, (b) mengembangkan instrumen, (c) melaksanakan
ujian, (d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian
sekolah/madrasah, dan (e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
8. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan
memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang
relevan.
9. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung
jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan
norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan kewarganegaraan
dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber
lain yang relevan.
10. Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata
pelajaran yang relevan.
11. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat
keterangan yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala
sekolah/madrasah.
12. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan
ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti pembelajaran remedi.
13. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk
satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi
kemajuan belajar.
14. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-
langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN.
15. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
bekerjasama dengan instansi terkait.
16. Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu
syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu
pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
72
17. Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan dan
pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan.

1. Penilaian oleh Pendidik


Penilaian hasil belajar oleh pendidik di SMP Negeri 6 Singaraja dilakukan secara
berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik
serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi
kegiatan sebagai berikut:
1. menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan
kriteria penilaian pada awal semester.
2. mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai
pada saat menyusun silabus mata pelajaran.
3. mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik
penilaian yang dipilih.
4. melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
5. mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan
belajar peserta didik.
6. mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai balikan/komentar
yang mendidik.
7. memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
8. melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik
disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.
9. melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian
kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk
menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan
kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.

2. Penilaian oleh Satuan Pendidikan


Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan di SMP Negeri 6 Singaraja
dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.
Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:
73
1. menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat
dewan pendidik.
2. mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas.
3. menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem
paket melalui rapat dewan pendidik.
4. menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang
menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
5. menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata
pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik
dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
6. menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat
dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai
hasil ujian sekolah/madrasah.
7. menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik
dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan
pendidikan penyelenggara UN.
8. melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran
pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku
laporan pendidikan.
9. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota.
10. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan
pendidik sesuai dengan kriteria:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika;
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c. lulus ujian sekolah/madrasah.
d. lulus UN.

74
11. menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik
yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
12. menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi satuan
pendidikan penyelenggara UN.

3. Penilaian oleh Pemerintah


1. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang bertujuan
untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta
pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.
3. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan
pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap berdasarkan hasil
UN dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan.
4. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian bantuan
kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
5. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan kelulusan
peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
6. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Menteri
berdasarkan rekomendasi BSNP.

E. Mekanisme Pelaporan Hasil Belajar


Mekanisme pelaporan hasil belajar dimulai dengan pengumpulan nilai oleh
guru mata pelajaran melalui penilaian oleh guru mata pelajaran kepada wali kelas.
Tugas wali kelas selanjutnya adalah menulis laporan hasil belajar yang disampaikan
kepada orangtua/wali murid sebagai laporan hasil setiap tengah dan akhir semester.

F. Pelaksanaan Remidial dan pengayaan.


Program remidial dan pengayaan merupakan tindak lanjut dari analisis hasil
penilaian yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran. Program remidial diberikan
kepada siswa yang meiliki nilai dibawah KKM. Kegiatan remidial dilaksanakan
maksimal 2 kali kegiatan pada setiap Kompetensi Dasar atau Standar Kompetensi.
Kegiatan pengayaan diberikan dalam bentuk tugas individu kepada siswa yang telah
75
mencapai nilai lebih dari KKM. Tugas yang diberikan dapat berupa tugas mandiri
berstruktur maupun tugas mandiri tidak berstruktur.

2. Kelulusan.
Sesuai dengan keputusan sekolah yang mengacu pada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72
Ayat (1) dan PP nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2015-2019 mengenai Panduan Penilaian oleh Pedidik dan Satuan Pendidikan
untuk Sekolah Menengah Pertama , peserta didik dinyatakan lulus dari SMP Negeri 6
Singaraja setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memproleh nilai sikap/prilaku minimal Baik;
c. Lulus ujian satuan pendidikan;
d. Mengikuti Ujian Nasional untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan;
e. Memperoleh nilai minimal 70 atau sesuai kreteria ketuntasan minimal yang ditetapkan
oleh sekolah pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

2.1 Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah


Pelaksanaan Ujian Nasioanal (UN) di SMP Negeri 6 Singaraja mengacu
kepada POS UN yang dikeluarkan oleh BSNP dan pelaksanaan Ujian sekolah
mengacu kepada POS US yang dikeluarkan oleh DISDIKPORA Prov. Bali.

2.2 Target Kelulusan


Berdasarkan analisis kompetensi yang telah diselesaikan oleh siswa kelas IX
maka target kelulusan siswa pada ujian sekolah maupun ujian nasional tahun
pelajaran 2018/2019 adalah 100 %.
2.3 Program Sekolah
Dalam rangka peningkatan kuantitas dan kualitas lulusan, maka SMP Negeri 6
Singaraja melaksanakan kegiatan antara lain :
1. Kegiatan tambahan layanan belajar diluar jadwal pelajaran pada semester genap
tahun pelajaran 2018/2019
76
2. Layanan bimbingan kesulitan belajar khusus bagi siswa kelas IX, dan bimbingan
khusus bagi siswa yang memiliki prosentase kehadiran rendah
3. Melaksanakan tes pemantapan dari tingkat sekolah, kabupaten, dan provinsi
4. Mengundang Orang tua/wali murid dalam rangka menyamakan persepsi tentang
kriteria kelulusan UN dan US demi kesuksesan siswa.
5. melaksanakan Home Visit bagi siswa yang bermasalah dari kemampuan
akademis.

3. Program Kegiatan Pasca Ujian Nasional


Sebagai langkah antisipasi terhadap adanya siswa yang tidak lulus Ujian Nasional
maupun Ujian sekolah, perlu dibuat program kegiatan Pasca Ujian Nasional dan ujian
Sekolah di antaranya :
a. Pemberian bimbingan kejiwaan
b. Home visit
c. Bimbingan belajar
d. Drill tes UN dan US

3.7 Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan untuk mengembangkan
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan
kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, dan secara proaktif dan kreatif mencari
serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasi.
Pendidikan kecakapan hidup umumnya diintegrasikan ke dalam beragam mata pelajaran
yang ada.
Kecakapan hidup yang dikembangkan melalui pembelajaran meliputi:
a. Kecakapan personal meliputi beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa berhalak mulia,
berpikir rasional, memahami diri sendiri, percaya diri, bertanggung jawab,
menghargai dan menilai diri, yang dilakukan melaui kegiatan pembelajaran
khususnya pada Kelompok Mata Pelajaran Akhlak Mulia, Kewarganegaraan dan
Kepribadian, kegiatan keagamaan, meditasi, doa bersama, latihan keepemimpinan,
ekstra kurikuler Pramuka, dan PMR
b. Kecakapan sosial meliputi kecakapan bekerja sama, berinteraksi dalam budaya lokal
dan global, berinteraksi dalam masyarakat, membudayakan sikap sportif, disiplin, dan

77
hidup sehat melaui kegiatan pembelajaran pada semua Kelompok Mata Pelajaran,
kegiatan UKS, dan jurnalistik,
c. Kecakapan akademik meliputi: penguasaan pengetahuan, menggunakan metoda dan
penelitian ilmiah, membudayakan berpikir dan berprilaku ilmiah, menggunakan
teknologi, pengetahuan, nilai-nilai untuk mengambil keputusan melalui kegiatan
pembelajaran khususnya pada Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, kegiatan pengemar mata pelajaran Matematika dan Sains, ekstra
Kelompok Ilmiah Remaja ( KIR )
d. Kecakapan Vokasional meliputi ketrampilan budaya, ketrampilan kelistrikan,
ketrampilan bangunan,ketrampilan pengerjaan logam,ketrampilan penguasaan TIK, ,
kegiatan koprasi sekolah, ekstra komputer, ekstra seni dan olah raga

3.8 Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

1. Keunggulan lokal : yaitu tertumpu pada seni budaya majejahitan dan membuat jajan
untuk upacara,seni tari dan gamelan,ketrampilan kelistrikan,bangunan dan pengerjaan
logam.
2. Keunggulan Global:
Melalui Mata Pelajaran TIK ; dengan menguasai keterampilan dalam mengoperasikan
komputer mengakibatkan wawasan siswa akan bertambah, yaitu dengan cara
mengakes informasi dari luar melalui internet.
3.9 Pendidikan Karakter Bangsa
Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma
agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika. Pendidikan karakter
adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli dan
menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil.
Ada banyak nilai (80 butir) yang dapat dikembangkan pada peserta didik.
Menanamkan semua butir nilai tersebut merupakan tugas yang sangat berat. Oleh karena
itu perlu dipilih nilai-nilai tertentu sebagai nilai pokok yang penanamannya dapat
dilakukan oleh semua mata pelajaran.
Enam butir nilai dipilih sebagai nilai pokok yang merupakan pangkal tolak
pengembangan, yaitu
(1) kereligiusan
(2) kejujuran
78
(3) kecerdasan
(4) ketangguhan (tanggung jawab)
(5) kedemokratisan
(6) kepedulian (kedisiplinan)
(7) tolong-menolong
(8) berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif
Untuk tiap mata pelajaran, nilai pokok itu dapat diperluas atau dikembangkan menjadi
24 nilai utama yang merupakan disarikan dari butir-butir SKL sebagai berikut.
(1) Kereligiusan
Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada
nilai-nilai Ketuhanan dan atau ajaran agama.
(2) Kejujuran
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri
maupun pihak lain.
(3) Kecerdasan
Memiliki perkembangan akal budi sempurna; dapat berpikir, mengerti, memahami,
dan merasa segala sesuatu dengan sempurna serta dapat mewujudkannya dalam
perkataan dan atau tindakan.
(4) Ketangguhan
Sukar dikalahkan; memiliki pendirian dan daya tahan yang kuat, andal, dan kukuh
dalam menghadapi permasalahan kehidupan, baik dalam hubungannya dengan
Tuhan, sesama, lingkungan alam, dan diri sendiri.
(5) Kedemokratisan
Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai hak dan kewajiban orang lain
sama dengan hak dan kewajiban dirinya.
(6) Kepedulian
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya memperhatikan, mencegah, dan
memperbaiki keadaan, penyimpangan, dan kerusakan yang terjadi pada manusia,
alam, dan tatanan di sekitar diri.
(7) Kemandirian
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi.
(8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
79
Berpikir dan melakukan sesuatu secara nyata dan masuk akal untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dan mutakhir dari apa yang telah dimiliki.
(9) Keberanian mengambil risiko
Kesiapan menanggung akibat yang mungkin timbul dari tindakan yang dilakukan.
(10) Berorientasi pada tindakan
Kemampuan bersikap dan berpikir yang terarah pada tindakan nyata yang rasional.
(11) Berjiwa kepemimpinan
Kemampuan untuk dapat mengarahkan dan mengajak individu atau kelompok untuk
mencapai tujuan dengan berpegang pada asas-asas kepemimpinan berbasis budaya
nasional.
(12) Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai
hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
(13) Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.
(14) Gaya hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang
sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
(15) Kedisiplinan
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
(16) Percaya diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap
keinginan dan harapannya.
(17) Keingintahuan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
(18) Cinta ilmu
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
(19) Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain

80
Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri
dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.
(20) Kepatuhan pada aturan sosial
Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan
kepentingan umum.
(21) Menghargai karya dan prestasi orang lain
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
(22) Kesantunan
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya
ke semua orang.
(23) Nasionalisme
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsanya.
(24) Menghargai keberagaman
Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk
fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter)
kepada warga sekolah yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa
(YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi
manusia insan kamil.
Fungsi pendidikan karakter bangsa adalah:
1. pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi
berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang
mencerminkan budaya dan karakter bangsa;
2. perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam
pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat; dan
3. penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
Tujuan pendidikan karakter bangsa adalah:
1. mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan
warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
81
2. mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan
dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
3. menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa;
4. mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif,
berwawasan kebangsaan; dan
5. mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang
aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang
tinggi dan penuh kekuatan (dignity).
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa
diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini.
1. Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu,
kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan
kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai
yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan
budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang
berasal dari agama.
2. Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip
kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat
pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang
terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi,
kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan
mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga
negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupannya sebagai warga negara.
3. Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup
bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat
itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu
konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang
demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi
sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
4. Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap
warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai
82
jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan
yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan
nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan
budaya dan karakter bangsa.
Tabel 1. Nilai dan Deskripsi Nilai Karakter Bangsa
NILAI DESKRIPSI
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan
hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai


orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
Keras berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
Tahu mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
10. Semangat Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
Kebangsaan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11. Cinta Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
Tanah Air kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan


Menghargai sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
Prestasi menghormati keberhasilan orang lain.

13. Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan


Bersahabat bekerja sama dengan orang lain.
/
Komunik
tif
14. Cinta Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
Damai senang dan aman atas kehadiran dirinya.

83
NILAI DESKRIPSI
15. Gemar Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
Membaca memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
Lingkungan lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
Sosial dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan


Tanggung- kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
jawab masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan
Yang Maha Esa.

Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan karakter bangsa dilakukan oleh kepala


sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor) secara bersama-sama sebagai suatu
komunitas pendidik dan diterapkan ke dalam kurikulum melalui hal-hal berikut ini.
1. Program Pengembangan Diri
Dalam program pengembngan diri, perencanaan dan pelaksanaan pendidikan karakter
bangsa dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah yaitu
melalui hal-hal berikut.
a. Kegiatan rutin sekolah
Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus
menerus dan konsisten setiap saat. Kegiatan ini meliputi
 upacara bendera pada hari Senin, hari hari besar kenegaraan ( nilai
kedisiplinan, kerja keras, nasionalisme)
 pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga, rambut, dan lain-lain) setiap
hari Senin,
 bertrisandya ( sembahyang Agama Hindu) pada saat memulai dan selesai
pelajaran ( Religius)
 mengucapkan Pancasila mengawali pembelajaran ( Nasionalisme, cinta
tanah air)
b. Kegiatan spontan
Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga.
Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain
mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus
dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap

84
yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga
peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik itu. Kegiatan
spontan:
 membuang sampah pada tempatnya (tanggung jawab, kedisiplinan)
 bersalaman saat mengakhiri pembelajaran, mengucap salam bila
bertemu guru, tenaga kependidikan, atau tamu. ( toleransi,cinta
damai,kesantunan)
c. Keteladanan
Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain
dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga
diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru
dan tenaga kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik berperilaku
dan bersikap sesuai dengan karakter bangsa maka guru dan tenaga kependidikan
yang lain adalah orang yang pertama dan utama memberikan contoh berperilaku
dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu. Misalnya, berpakaian rapi, datang tepat
pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian
terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan.
d. Pengkondisian
Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa maka
sekolah harus dikondisikan sebagai pendukung kegiatan itu. Sekolah harus
mencerminkan kehidupan nilai-nilai karakter bangsa yang diinginkan. Misalnya,
toilet yang selalu bersih, bak sampah ada di berbagai tempat dan selalu
dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan teratur.
e. Ektra Kurikuler
1) Kepramukaan,
Nilai karakter yang dikembangkan: Kejujuran, ketangguhan, kepedulian,
kemandirian, demokratis, kerja keras, tanggung jawab, kedisiplinan, percaya
diri, nasionalisme
2) Palang merah Remaja (PMR)
Nilai karakter yang dikembangkan : kepedulian, gaya hidup sehat, kejujuran,
ketangguhan, kemandirian, demokratis, kerja keras, tanggung jawab,
kedisiplinan, percaya diri, nasionalisme
3) Kelompok Ilmiah Remaja

85
Nilai karakter yang dikembangkan : kecerdasan, berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif, keingintahuan, cinta ilmu, cinta ilmu.
4) KSPAN ( Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba )
Nilai karakter yang dikembangkan : gaya hidup sehat, patuh terhadap aturan
sosial, kereligiuasan, kejujuran, ketangguhan, kedemokrasian, kepedulian.
5) Pesantian
Nilai karakter yang dikembangkan : menghargai karya dan prestasi orang
lain kereligiuasan, kejujuran, ketangguhan, kedemokrasian, kepedulian.
6) Seni Tabuh
Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, menghargai keberagaman,
nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, disiplin
7) Seni Tari
Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, menghargai keberagaman,
nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, disiplin
8) Seni Rupa
Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, menghargai keberagaman,
nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, disiplin
9) Olahraga Prestasi
Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, bergaya hidup sehat, kerja
keras, disiplin, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain

f. Pelayanan Konseling
Nilai karakter yang dikembangkan : kecerdasan, patuh terhadap aturan
sosial, kereligiuasan, kejujuran, ketangguhan, kedemokrasian, kepedulian.
2. Pengintegrasian Dalam Mata Pelajaran
Pengembangan nilai-nilai pendidikan karakater bangsa diintegrasikan dalam
setiap pokok bahasan dari setiap mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam
silabus dan RPP. Pengembangan nilai-nilai itu dalam silabus ditempuh melalui cara-cara
berikut ini:
a. Mengkaji Standar Komptensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi
(SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai karakter bangsa yang tercantum itu sudah
tercakup di dalamnya;
b. Menentukan nilai karakter yang akan dikembangkan;

86
c. Mencantumkankan nilai-nilai karakter bangsa ke dalam silabus;
d. Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera dalam silabus ke dalam RPP;
e. Mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang
memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan internalisasi nilai
dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai; dan
f. Memberikan bantuan kepada peserta didik, baik yang mengalami kesulitan untuk
menginternalisasi nilai maupun untuk menunjukkannya dalam perilaku.

Pengintegrasian Nilai Nilai Karakter dalam Mata Pelajaran


Mata Pelajaran Nilai Utama

1. Pendidikan Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, santun, disiplin,


Agama bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai
keberagaman, patuh pada aturan sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan
hak dan kewajiban, kerja keras

2. PKn Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, nasionalis, patuh


pada aturan sosial, menghargai keberagaman, sadar akan hak dan
kewajiban diri dan orang lain
3. Bahasa Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, berpikir logis, kritis,
Indonesia kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun,
nasionalis
4. Matematika Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, berpikir logis, kritis,
kerja keras, ingin tahu, mandiri, percaya diri
5. IPS Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, nasionalis,
menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif,
peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, kerja keras
6. IPA Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, ingin tahu, berpikir
logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya
diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab,
cinta ilmu
7. Bahasa Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, menghargai
Inggris keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerjasama, patuh pada
aturan sosial

87
Mata Pelajaran Nilai Utama

8. Seni Budaya Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, menghargai


keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin
tahu, disiplin
9. Penjasorkes Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, bergaya hidup
sehat, kerja keras, disiplin, percaya diri, mandiri, menghargai karya
dan prestasi orang lain
10.TIK Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, berpikir logis,
kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan
menghargai karya orang lain
11. Muatan Lokal
A. Bahasa Bali Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, berpikir logis,
kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin
tahu, santun, nasionalis
B. Budi Pekerti Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, santun, disiplin,
bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai
keberagaman, patuh pada aturan sosial, bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja keras
C. Keterampilan Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, berpikir logis,
kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, kerja keras ,bertanggung jawab,
dan menghargai karya orang lain,

BAB
KALENDER PENDIDIKAN
IV

Kelender Pendidikan yang dikembangkan akan selalu mengacu kepada Keputusan


Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Bali yang pada intinya setiap tahun pelajaran akan
dilakukan penyesuaian. Namun demikian sebagai gambaran umum maka dapat dituangkan
perhitungan minggu efektif dalam satu tahun pelajaran dan lebih lanjut akan dijabarkan
kembali melalui kalender pendidikan SMP Negeri 6 Singaraja yang berisi rincian hari efektif
guru dan hari efektif sekolah dalam setiap semester sebagai berikut :

A. Perhitungan Minggu Efektif

88
ALOKASI
N0 KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
1 Minggu Efektif Belajar 34-38 Kegiatan Pembelajaran Efektif

2 Jeda Tengah Semester Mak 2


Satu minggu setiap semester
Minggu

3 Jeda Antar Semester Mak 2


Antara semester I dan II
Minggu
4 Libur Akhir tahun Pelajaran Mak 4 Persiapan administrasi akhir dan
minggu awal tahun pelajaran

5 Libur Keagamaan 2-4


Selama satu tahun pelajaran
minggu

6 Libur Umum,/Nas Mak 1


Sesuai keputusan / kalender
minggu

7 Hari Libur Khusus Mak 1 Sesuai ciri khusus satua


minggu pendidikan .

8 Kegiatan Khusus sekolah Mak 3


Diatur sekolah
minggu

B. Penyusunan Kalender Pendidikan


Sebelum menyusun kalender, perlu diingat kembali muatan kompetensi inti
yang menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Selengkapnya tentang uraian Kompetensi Inti untuk jenjang SMP/MTs dapat dilihat
pada Tabel berikut.
Tabel 1: Kompetensi Inti SMP/MTs
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
ii
1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama menghayati ajaran agama menghayati ajaran
yang dianutnya yang dianutnya agama yang
dianutnya

89
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, menghayati perilaku jujur, menghayati perilaku
disiplin, tanggungjawab, disiplin, tanggungjawab, jujur, disiplin,
peduli (toleransi, gotong peduli (toleransi, gotong tanggungjawab,
royong), santun, percaya royong), santun, percaya peduli (toleransi,
diri, dalam berinteraksi diri, dalam berinteraksi gotong royong),
secara efektif dengan secara efektif dengan santun, percaya diri,
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan dalam berinteraksi
alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan secara efektif dengan
pergaulan dan pergaulan dan lingkungan sosial
keberadaannya keberadaannya dan alam dalam
jangkauan pergaulan
dan keberadaannya

Dengan memperhatikan KI dari jenjang kelas VII, VIII, dan IX tersebut, kemudian
dapat disusun kalender pendidikan secara lebih proporsional dan rasional. Penyusunan
kalender pendidikan mengacu pada kalender pendidikan yang dikeluarkan Disdikpora
Provinsi Bali, dengan penyesuaian seperlunya.

BAB
PENUTUP
V

A. Simpulan.
Dengan telah disusunnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP negeri 6
Singaraja, maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.

90
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a)
belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar
untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan
berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang
lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang
bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan, dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik
yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip
tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang
memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di
depan memberikan contoh dan teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi
guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan
sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan
teladan).
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan
seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan
lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan,
dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang
pendidikan.

B. Saran
Dalam upaya mendukung pelaksanaan Kurikulum di SMP Negeri 6 Singaraja
kami menyarankan bahwa :

91
a. Pemahaman Kurikulum yang baik oleh guru , diharapkan akan dapat mengubah
paradigma pembelajaran yang selama ini terpusat pada guru (teacher centered)
menjadi terpusat pada siswa (student centered). Dengan kata lain peran guru
adalah sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.
b. Partisipasi berbagai pihak juga diharapkan demi keberhasilan program ini
seperti misalnya memberikan dukungan baik secara material maupun spiritual.
c. Kurikulum juga harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya
d. Kurikulum juga disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman
potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik
peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya dapat di
optimalkan sesuai dengan Visi Misi yang di kembangkan di SMP N 6 Singaraja.

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional


2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
4. Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan

92
5. Peraturan Menteri Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 Tentang SKL
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar
Isi.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar
Proses.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang KI-KD
Mata Pelajaran.

LAMPIRAN – LAMPIRAN

93
SILABUS

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 6 Singaraja


Mata Pelajaran : IPA
Kelas /Semester : VIII / ganjil
Kompetensi Inti*
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
1.1 Mengagumi keteraturan dan Mengamati: Tugas  Buku
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang  Mengamati gambar atau tayangan aktivitas Mendata berbagai gangguan pada paket,
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan manusia sehari-hari. sistem gerak manusia dan cara  Lembar
dalam ekosistem, dan peranan Menanya: mencegah/menghindarinya.. kerja
manusia dalam lingkungan serta Tanya jawab tentang : Praktikum
mewujudkannya dalam pengamalan Sistem Gerak pada  Struktur apa sajakah yang dimiliki manusia Observasi  Buku atau
ajaran agama yang dianutnya Manusia sehingga dapat melakukan gerak aktif? Ceklist lembar pengamatan kegiatan sumber
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah eksperimen belajar
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; Eksperimen/explore: Portofolio 2 x 5 JP yang
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;  Praktikum menggunakan model rangka Laporan tertulis kelompok dan tugas relevan.
bertanggung jawab; terbuka; kritis; manusia untuk identifikasi nama-nama tulang  Media
kreatif; inovatif dan peduli penyusun sistem rangka manusia. Tes elektronik
lingkungan) dalam aktivitas sehari-  Praktikum identifikasi macam-macam sendi Tes tertulis bentuk uraian dan/atau
hari sebagai wujud implementasi yang terdapat pada rangka manusia. pilihan ganda
sikap dalam melakukan  Praktikum pengamatan mikroskopis jaringan
pengamatan,percobaan, dan otot yang meliputi otot lurik, polos, dan Contoh Soal PG:
berdiskusi jantung. Hasil pengamatan digambar pada
lembar kerja. Perhatikan gambar otot berikut!
2.2 Menghargai kerja individu dan
1
kelompok dalam aktivitas sehari-hari Asosiasi:
sebagai wujud implementasi  Menentukan nama-nama tulang dan sendi
melaksanakan percobaan dan penyusun rangka manusia pada lembar kerja
melaporkan hasil percobaan. melalui studi literatur..
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana  Menentukan nama-nama otot yang diamati
dan bertanggung jawab dalam dengan cara mencari informasi dari buku
paket atau refrensi lainnya yang relevan. Organ yang dibentuk otot tersebut antara
aktivitas sehari-hari sebagai wujud
 Menentukan letak/keberadaan, sifat, dan cara lain .............
implementasi sikap dalam memilih a. tangan c. paru-paru
kerja otot yang diamati .
makanan dan minuman yang b. usus besar d. jantung
 Membuat kesimpulan tentang perbedaan
menyehatkan dan tidak merusak
antara otot lurik, polos, dan jantung..
tubuh. Komunikasi:
2.4 menunjukkan penghargaan kepada  Diskusi kelompok untuk membahas hasil
orang lain dalam aktivitas sehari-hari pekerjaan. Menyampaikan hasil praktikum
sebagai wujud implementasi pengamatan sistem alat gerak manusia dalam
penghargaan pada orang yang bentuk laporan tertulis.
menjual makanan sehat tanpa  Menginformasikan lebih lanjut tentang struktur
campuran zat aditif yang berbahaya sistem gerak manusia beserta fungsinya.
3.1 Mendeskripsikan struktur rangka dan
otot manusia, serta fungsinya pada
berbagai kondisi
4.4. Menyajikan tulisan tentang upaya
menjaga kesehatan rangka manusia
dikaitkan dengan zat gizi makanan
dan perilaku sehari-hari
1.1 Mengagumi keteraturan dan Gerak Lurus Mengamati Tugas 1 x 5 JP  Buku
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang 1. Benda-benda yang bergerak, misalnya 1. Tugas proyek: Gambarkan grafik paket,
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan sepeda yang melaju di jalan yang rata, jalan sebuah mobil yang melaju di jalan  Lembar
dalam ekosistem, dan peranan menanjak dan jalan yang menurun. menempuh jarak 30 km, apabila pada kerja
manusia dalam lingkungan serta 2. Tetesan kecap dari sedotan minuman yang jam 1 dipercepat menempuh jarak 12 Praktikum
mewujudkannya dalam pengamalan dipasang pada mobil-mobilan km, jam 2 mobil bergerak lurus  Buku atau
ajaran agama yang dianutnya samkmpai jarak 25 jarak, jam ke 3 sumber
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah Menanya: mobil bergerak diperlambat sampai belajar
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; 1. Tanya jawab tentang konsep gerak sehari-hari jarak 30 km sampai akhirnya berhenti! yang
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; dan gerak dalam fisika 2. Diskusi kelompok membahas hasil relevan.
bertanggung jawab; terbuka; kritis; 2. Bagaimana gerakan sebuah benda yang percobaan  Media

2
kreatif; inovatif dan peduli dilempar ke atas atau yang jatuh ke bawah? 3. Membuat laporan praktik elektronik
lingkungan) dalam aktivitas sehari- 3. Bagaimana cara yang lebih mudah
hari sebagai wujud implementasi memindahkan batu yang besar? Observasi
sikap dalam melakukan Menilai kegiatan praktikum dengan rubrik
pengamatan,percobaan, dan Eksperimen/explorer: eksperimen tetesan oli dan ticker timer.
berdiskusi 1. Pengertian gerak (gerak relative)
2.2 Menghargai kerja individu dan 2. Menentukan kelajuan rata-rata. Portofolio
kelompok dalam aktivitas sehari-hari 3. Gerak lurus beraturan (GLB) Mengumpulkan:
sebagai wujud implementasi 4. Gerak lurus berubah beraturan dipercepat, 1. Laporan tugas proyek
melaksanakan percobaan dan diperlambat (ticker timer, papan luncur, mobil 2. Laporan tertulis kelompok
melaporkan hasil percobaan. mainan, gunting, ganjal).
5. Eksplorasi untuk mendapatkan grafik tetesan Tes Tulis
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana
oli dan ticker timer Contoh soal PG
dan bertanggung jawab dalam 1. Perhatikan gambar di bawah ini !
aktivitas sehari-hari sebagai wujud Asosiasi
implementasi sikap dalam memilih  Menganalisis data untuk mendapat konsep
makanan dan minuman yang gerak, GLB dan GLBB.
menyehatkan dan tidak merusak  Mengolah data percobaan ke dalam grafik,
tubuh. dan membandingkan hasil percobaan tetesan
2.4 menunjukkan penghargaan kepada oli dengan ticker timer.
orang lain dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi Komunikasi
penghargaan pada orang yang  Diskusi kelompok membahas hasil percobaan Buah kelapa yang jatuh dari pohonnya
menjual makanan sehat tanpa  Membuat laporan praktik akan mengalami….
campuran zat aditif yang berbahaya  Mempresentasikan hasil praktek a. gerak lurus
b. gerak melingkar
3.2 Memahami gerak lurus, dan c. gerak parabola
pengaruh gaya terhadap gerak d. gerak tidak beraturan
berdasarkan Hukum Newton, serta
penerapannya pada gerak makhluk Contoh Soal Uraian
hidup dan gerak benda dalam Mengapa buah mangga yang jatuh dari
kehidupan sehari-hari pohonnya (jatuh bebas) dikatakan
4.1 Melakukan penyelidikan tentang sebagai contoh gerak beraturan
gerak, gerak pada makhluk hidup, dipercepat.
dan percobaan tentang pengaruh
gaya terhadap gerak

3
1.1 Mengagumi keteraturan dan Mengamati Tugas
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang Alat-alat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya 1. Buatlah tulisan, bagaimana  Buku
Pesawat Sederhana
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan :gunting, pisau, jungkat-jungkit dsb. Archimedes memindahkan kapal paket,
dalam ekosistem, dan peranan yang syarat muatan dari laut ke  Lembar
manusia dalam lingkungan serta Menanya darat dan sesumbarnya dengan kerja
mewujudkannya dalam pengamalan Tanya jawab tentang: pengungkit!. Praktikum
ajaran agama yang dianutnya 1. Mengapa alat-alat sehari-hari tersebut di atas 2. Diskusi kelompok membahas hasil ,
merupakan pesawat sederhana.. eksperimen/eksplor  Buku atau
2. penggolongan alat-alat sehari-hari ke dalam 3. Membuat laporan eksperimen sumber
jenis pesawat sederhana. belajar
3. prinsip kerja pesawat sederhana Observasi yang
4. keuntungan mekanik yang dimiliki oleh Mengamati kegiatan eksplor dengan relevan.
pesawat sederhana ceklis  Media
elektronik
Eksperimen/explorer Portofolio
1. mengukur gaya angkat dengan neraca pegas Kumpulan:
2. mengamati keuntungan mekanik tuas, bidang 1. Laporan tertulis kelompok
miring, dan katrol. 2. Tulisan pada tugas-tugas proyek
2 x 5 JP
3. Eksplor tentang keuntungan mekanik pada
jenis-jenis pesawat sederhana Tes Tulis
Contoh Soal PG
Asosiasi Alat berikut yang bekerja berdasarkan
1. Menganalisis data untuk mendapat konep prinsip kerja bidang miring adalah . . . .
gaya
2. Menyimpulkan tentang keuntungan mekanik
berbagai jenis pesawat sederhana

Komunikasi
1. Membuat laporan dalam bentuk tulisan
2. Mempresentasikan hasil eksperimen/eksplor

a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 4 dan 1

4
Contoh soal Uraian
Panjang papan bidang miring 6 m dan
tinggi ujung papan diatas tanah 2,5 m.
bidang miring dipakai untuk
memindahkan peti yang beratnya 1000 N
ke ujung atau bidang miring, maka
keuntungan mekanik bidang miring
adalah . . . .
1.1 Mengagumi keteraturan dan Mengamati : Tugas 2 x 5 JP  Buku
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang  Mengamati berbagai jenis tanaman yang ada Carilah di lingkungan sekitar tentang paket,
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan di lingkungan sekolah. teknologi yang terilhami dari struktur  Lembar
dalam ekosistem, dan peranan Menanya: jaringan tumbuhan. Buatlah karya tulis kerja
manusia dalam lingkungan serta  Tanya jawab tentang struktur makroskopis tentang teknologi tersebut.. Praktikum
mewujudkannya dalam pengamalan dan mikroskopis tumbuhan. Samakah ,
ajaran agama yang dianutnya penyusun jaringan tumbuhan antara Observasi  Buku atau
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah tumbuhan yang satu dengan yang lain ? Ceklist lembar pengamatan kegiatan sumber
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; Eksperimen/explore : eksperimen belajar
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;  Melakukan pengamatan mikroskopis jaringan yang
bertanggung jawab; terbuka; kritis; pada organ akar, batang, dan daun berbagai Portofolio relevan.
kreatif; inovatif dan peduli jenis tumbuhan yang ditemui di halaman Laporan tertulis kelompok dan tugas  Media
lingkungan) dalam aktivitas sehari- sekolah. Kemudian menggambarkannya karya tulis elektronik
Struktur Tumbuhan
hari sebagai wujud implementasi pada lembar kerja.
dan Tes
sikap dalam melakukan Asosiasi:
Pemanfaatannya Tes tertulis bentuk uraian dan/atau
pengamatan,percobaan, dan  Menentukan jaringan/bagian-bagian organ
dalam Teknologi pilihan ganda
berdiskusi tumbuhan yang telah digambar dengan cara
2.2 Menghargai kerja individu dan mencari informasi dari buku paket atau
refrensi lainnya yang relevan. Contoh Soal PG:
kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi  Membandingkan jaringan penyusun organ
tumbuhan yang satu dengan tumbuhan Perhatikan gambar di bawah !
melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan. lainnya.
 Menyimpulkan jaringan yang umum terdapat
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana
pada tumbuhan.
dan bertanggung jawab dalam Komunikasi:
aktivitas sehari-hari sebagai wujud  Diskusi kelompok untuk membahas hasil
implementasi sikap dalam memilih pekerjaan. Menyampaikan hasil percobaan
makanan dan minuman yang dalam bentuk laporan tertulis.
menyehatkan dan tidak merusak
5
tubuh.  Menginformasikan lebih lanjut tentang struktur Bagian yang berfungsi sebagai jaringan
2.4 menunjukkan penghargaan kepada jaringan tumbuhan beserta fungsinya. pengangkut ditunjukkan pada bagian
orang lain dalam aktivitas sehari-hari bernomor ...
sebagai wujud implementasi Mengamati: a. 1 dan 3 c. 3 dan 4
penghargaan pada orang yang  Mengamati dinding bangunan yang belum b. 2 dan 5 d. 3 dan 5
menjual makanan sehat tanpa diplester dan diaci.
campuran zat aditif yang berbahaya
3.3 Menjelaskan keterkaitan struktur
jaringan tumbuhan dan fungsinya,
serta berbagai pemanfaatannya
dalam teknologi yang terilhami oleh
Menanya:
struktur tersebut
 Tanya jawab tentang pemasangan bata.
Jaringan mana dari tumbuhan yang
mengilhami teknik pemasangan bata?
Eksperimen/explore:
 Melakukan pengamatan/eksplorasi dari buku
atau media belajar lain tentang struktur
jaringan penyusun organ batang yang dapat
mengilhami teknik pemasangan bata.
Kemudian menggambarkannya pada lembar
kerja.
Asosiasi:
 Menentukan nama-nama jaringan tumbuhan
yang digambar dengan mencari informasi
dari buku paket atau refrensi lainnya yang
relevan.
 Menyimpulkan jaringan pada tumbuhan yang
mengilhami teknik pemasangan bata.
Komunikasi:
 Diskusi kelompok untuk membahas hasil
pekerjaan. Menyampaikan hasil pekerjaan
dalam bentuk laporan tertulis.
 Menginformasikan lebih lanjut tentang struktur
jaringan tumbuhan yang mengilhami
teknologi.

6
1.2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan
pengamatan,percobaan, dan
berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan.
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana
dan bertanggung jawab dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam memilih
makanan dan minuman yang
menyehatkan dan tidak merusak
tubuh.
2.4 menunjukkan penghargaan kepada
orang lain dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi
penghargaan pada orang yang
menjual makanan sehat tanpa
campuran zat aditif yang berbahaya
3.4 Mendeskripsikan kegunaan pesawat
sederhana dalam kehidupan sehari-
hari dan hubungannya dengan kerja
otot pada struktur rangka manusia
4.5 Melakukan penyelidikan tentang
keuntungan mekanik pada pesawat
7
sederhana
1.1 Mengagumi keteraturan dan Mengamati : Tugas 2 x 5 JP  Buku
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang  Memeragakan atau melihat tayangan Mendata berbagai gangguan pada paket,
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan seseorang yang sedang makan. sistem pencernaan manusia dan cara  Lembar
dalam ekosistem, dan peranan Sistem Pencernaan Menanya : mencegahnya.. kerja
manusia dalam lingkungan serta Makanan dan Tanya jawab tentang : Praktikum
mewujudkannya dalam pengamalan Kaitannya dengan  Apa yang terjadi selanjutnya setelah makanan Observasi  Buku atau
ajaran agama yang dianutnya Sistem Tubuh masuk ke dalam mulut? Ceklist lembar pengamatan kegiatan sumber
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah  Organ apa saja yang akan dilalui makanan di eksperimen belajar
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; dalam tubuh? yang
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; Eksperimen/explore: Portofolio relevan.
bertanggung jawab; terbuka; kritis;  Praktikum mengamati sistem pencernaan Laporan tertulis kelompok dan tugas  Media
kreatif; inovatif dan peduli pada hewan mamalia, seperti kelinci atau elektronik
lingkungan) dalam aktivitas sehari- marmot. Tes
hari sebagai wujud implementasi Asosiasi: Tes tertulis bentuk uraian dan/atau
sikap dalam melakukan  Menggambar sistem pencernaan hewan pilihan ganda
pengamatan,percobaan, dan mamalia.
berdiskusi  Menentukan nama-nama organ penyusun Contoh Soal PG:
2.2 Menghargai kerja individu dan sistem pencernaan makanan beserta
fungsinya dengan cara mencari informasi dari 1. Perhatikan gambar berikut !
kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi buku paket atau refrensi lain yang relevan.
melaksanakan percobaan dan  Membandingkan sistem pencernaan hewan
melaporkan hasil percobaan. mamalia dengan manusia.
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana  Membuat kesimpulan tentang sistem
pencernaan pada manusia.
dan bertanggung jawab dalam
Komunikasi:
aktivitas sehari-hari sebagai wujud  Diskusi kelompok untuk membahas hasil
implementasi sikap dalam memilih pekerjaan. Menyampaikan hasil praktikum
makanan dan minuman yang pengamatan sistem pencernaan manusia
menyehatkan dan tidak merusak dalam bentuk laporan tertulis.
tubuh.  Menginformasikan lebih lanjut tentang sistem
2.4 menunjukkan penghargaan kepada pencernaan manusia.
orang lain dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi Mengamati: Organ yang berfungsi menghasilkan
penghargaan pada orang yang  Memeragakan atau meminta peserta didik zat untuk membunuh kuman yang
menjual makanan sehat tanpa untuk mengunyah makanan.

8
campuran zat aditif yang berbahaya Menanya: masuk bersama makanan
3.5 Mendeskripsikan sistem pencernaan  Pencernaan apa saja yang terjadi di dalam ditunjukkan oleh nomor ………..
serta keterkaitannya dengan sistem mulut ? a. 1
pernapasan, sistem peredaran darah,  Enzim apa yang berperan dalam mencerna b. 2
dan penggunaan energi makanan makanan di dalam mulut ? c. 3
4.6 Melakukan penyelidikan tentang  Apa fungsi enzim di mulut ? dan bagaimana d. 4
pencernaan mekanis dan enzimatis cara mengetahui hasil enzimatis di dalam
pada makanan mulut ?
Eksperimen/explore :
 Praktikum menguji keberadaan maltosa (gula)
untuk mengidentifikasi hasil enzimatis di
mulut.
 Pengujian dilakukan dengan mencampur
bahan makanan yang mengandung
karbohidrat dengan air liur, kemudian
dilumatkan. Selanjutnya meneteskan larutan
Fehling A dan B serta dibakar 1 menit, dan
dibiarkan selama 5 menit.
Asosiasi:
 Mengolah data percobaan ke dalam tabel.
 Menyimpulkan zat yang dihasilkan dari proses
enzimatis di mulut.
Komunikasi:
 Diskusi kelompok untuk membahas hasil
praktikum. Menyampaikan hasil praktikum
identifikasi hasil enzimatis di mulut dalam
bentuk laporan tertulis dan presentasi di
depan kelas.
 Menginformasikan lebih lanjut tentang
pencernaan mekanis dan enzimatis dalam
sistem pencernaan manusia.
1.1 Mengagumi keteraturan dan Mengamati : Tugas 2 x 5 JP  Buku
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang  Meminta peserta didik mengamati label Buatlah tulisan tentang cara pemecahan paket,
Bahan Kimia dalam
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan komposisi makanan ringan. masalah untuk menghindari terjadinya  Lembar
Kehidupan
dalam ekosistem, dan peranan Menanya : penyalahgunaan zat aditif dalam kerja
manusia dalam lingkungan serta makanan dan minuman serta zat adiktif-

9
mewujudkannya dalam pengamalan  Selain bahan makanan yang mengandung psikotropika. Praktikum
ajaran agama yang dianutnya karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan  Buku atau
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah mineral, bahan/zat apa lagi yang ada di dalam Observasi sumber
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; kemasan ? Ceklist lembar pengamatan kegiatan belajar
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;  Apakah bahan-bahan tersebut berbahaya eksperimen yang
bertanggung jawab; terbuka; kritis; bagi kesehatan? relevan.
kreatif; inovatif dan peduli Eksperimen/explore : Portofolio  Media
lingkungan) dalam aktivitas sehari-  Praktikum identifikasi bahan-bahan pewarna, Laporan tertulis kelompok dan tugas elektronik
hari sebagai wujud implementasi pemanis, pengawet, penyedap alami dan
sikap dalam melakukan buatan berdasarkan komposisi yang Tes
pengamatan,percobaan, dan tercantum pada kemasan. Tes tertulis bentuk uraian dan/atau
berdiskusi Asosiasi : pilihan ganda
2.2 Menghargai kerja individu dan  Mengolah data identifikasi ke dalam tabel.
 Menyimpulkan zat pewarna, pemanis, Contoh Soal PG:
kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi pengawet, penyedap alami dan buatan yang
terdapat pada makanan. Perhatikan komposisi makanan ringan
melaksanakan percobaan dan
 Mencari potensi bahaya dari bahan/zat berikut !
melaporkan hasil percobaan.
pewarna, pemanis, pengawet, penyedap
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana KOMPOSISI
buatan dengan cara mencari informasi dari Daging ayam, Tepung Pati, Minyak nabati, Serat,
dan bertanggung jawab dalam buku paket atau refrensi lainnya yang relevan Protein Nabati, Garam, Bumbu (mengandung
aktivitas sehari-hari sebagai wujud Komunikasi:
Monosodium Glutamant, Antioksidan, Asam
Askorbat), Ekstrak daging sapi, Karaginan,
implementasi sikap dalam memilih  Diskusi kelompok untuk membahas hasil Antioksidan, Pewarna makanana Karmiosin
makanan dan minuman yang identifikasi. Menyampaikan hasil identifikasi
menyehatkan dan tidak merusak bahan makanan dalam bentuk laporan tertulis Berdasarkan komposisi, bahan penyedap
tubuh. dan presentasi di depan kelas. buatan yang terkadung dalam makanan
adalah...
2.4 menunjukkan penghargaan kepada  Menginformasikan lebih lanjut tentang zat
a. garam
orang lain dalam aktivitas sehari-hari aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan
b. karaginan
sebagai wujud implementasi minuman serta pengaruhnya terhadap
c. asam askorbat
penghargaan pada orang yang kesehatan.
d. Monosodium glutamat
menjual makanan sehat tanpa
campuran zat aditif yang berbahaya
3.6 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan
buatan) dalam makanan dan
minuman (segar dan dalam
kemasan), dan zat adiktif-
psikotropika serta pengaruhnya

10
terhadap kesehatan
4.7 Menyajikan data, informasi, dan
mengusulkan ide pemecahan
masalah untuk menghindari
terjadinya penyalahgunaan zat aditif
dalam makanan dan minuman serta
zat adiktif-psikotropika
1.1 Mengagumi keteraturan dan Tekanan zat cair Mengamati : Tugas 2 x 5 JP  Buku
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang dan penerapannya  Demonstrasi pengukuran tekanan darah 1. Membuat tulisan mengapa paket,
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam kehidupan menggunakan alat stetoskop. penyelam boleh menyelam pada  Lembar
dalam ekosistem, dan peranan sehari-hari. Menanya : kedalaman tertentu? kerja
manusia dalam lingkungan serta Menanyakan tentang : 2. Mendata berbagai gangguan pada Praktikum
mewujudkannya dalam pengamalan  Bagaimanakah prinsip kerja alat pengukur sistem peredaran darah, sistem ,
ajaran agama yang dianutnya tekanan darah? pernafasan, dan sistem  Buku atau
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah  Apakah tekanan darah di tiap bagian tubuh pengangkutan pada tumbuhan.. sumber
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; adalah sama ? belajar
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; Eksperimen/explorer : Observasi yang
bertanggung jawab; terbuka; kritis;  Melakukan pengukuran tekanan darah di Ceklist lembar pengamatan kegiatan relevan.
kreatif; inovatif dan peduli berbagai bagian tubuh.. eksperimen dan presentasi  Media
lingkungan) dalam aktivitas sehari- Asosiasi : elektronik
hari sebagai wujud implementasi  Mengolah data percobaan ke dalam tabel. Portofolio
sikap dalam melakukan  Menghubungkan data tekanan darah di Laporan tertulis kelompok dan tugas
pengamatan,percobaan, dan berbagai bagian tubuh dengan jaraknya ke
berdiskusi jantung. Tes
 Menyimpulkan hubungan antara tekanan Tes tertulis bentuk uraian dan/atau
2.2 Menghargai kerja individu dan pilihan ganda
kelompok dalam aktivitas sehari-hari darah dengan jaraknya ke jantung.
sebagai wujud implementasi Komunikasi:
melaksanakan percobaan dan  Diskusi kelompok untuk membahas hasil
melaporkan hasil percobaan. percobaan. Menyampaikan hasil percobaan
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dalam bentuk tabel dan dipresentasikan di
depan kelas.
dan bertanggung jawab dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud Mengamati :
implementasi sikap dalam memilih  Melihat gambar atau tayangan peristiwa
makanan dan minuman yang pengikatan O2 dan pelepasan CO2 oleh darah
menyehatkan dan tidak merusak

11
tubuh. di paru-paru.
2.4 menunjukkan penghargaan kepada Menanya :
orang lain dalam aktivitas sehari-hari Menyakan tentang :
sebagai wujud implementasi  Bagaimanakah cara oksigen di paru-paru
penghargaan pada orang yang dapat masuk ke dalam darah..
menjual makanan sehat tanpa Eksperimen/explorer :
campuran zat aditif yang berbahaya  Melakukan percobaan difusi menggunakan
wadah berisi dua konsentrasi larutan yang
3.7 Memahami tekanan zat cair dan
berbeda.
penerapannya dalam kehidupan
Asosiasi :
sehari-hari untuk menjelaskan
tekanan darah, difusi pada peristiwa  Hasil percobaan digunakan untuk
respirasi, dan tekanan osmosis menemukan konsep difusi dan
menghubungkannya dengan peristiwa
4.8 Melakukan percobaan untuk
respirasi di paru-paru.
menyelidiki tekanan cairan pada
Komunikasi:
kedalaman tertentu, gaya apung,
kapilaritas (transport cairan pada  Mempresentasikan hasil percobaan di depan
batang tumbuhan), dan tekanan kelas.
cairan pada ruang tertutup
Mengamati :
 Melihat gambar atau tayangan peristiwa
pengangkutan air dari lingkungan ke akar,
kemudian dibawa ke daun.
Menanya :
Menyakan tentang :
 Bagaimana cara tumbuhan membawa air dari
akar hingga ke daun?
Eksperimen/explorer :
 Melakukan percobaan osmosis menggunakan
material hidup yang diletakkan pada larutan
yang berbeda konsentrasinya.
Asosiasi :
 Hasil percobaan digunakan untuk
menemukan konsep osmosis dan
menghubungkannya dengan peristiwa
pengangkutan air pada tumbuhan.
Komunikasi:
 Mempresentasikan hasil percobaan di depan
12
kelas.
 Menginformasikan lebih lanjut cara lainnya
tentang pengangkutan air dan zat makanan
pada tumbuhan.

1.1 Mengagumi keteraturan dan Mengamati : Tugas  Buku


kompleksitas ciptaan Tuhan tentang  Peragaan menghirup dan menghembuskan  Kunjungilah suatu pusat kesehatan paket,
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan nafas. (klinik/ puskesmas/ rumah sakit).  Lembar
dalam ekosistem, dan peranan Menanya : kerja
manusia dalam lingkungan serta  Tanya jawab tentang prinsip bernafas serta Carilah informasi tentang kelainan dan Praktikum
mewujudkannya dalam pengamalan zat yang dikeluarkan saat menghembuskan penyakit sistem ekskresi pada manusia  Buku atau
ajaran agama yang dianutnya nafas. Zat apa sajakah yang dikeluarkan dan cara mengatasinya.. sumber
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah pada saat menghembuskan nafas ? belajar
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; Eksperimen/explore :  Membuat mind mapping struktur dan yang
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;  Melakukan percobaan menghembuskan nafas fungsi sistem ekskresi manusia. relevan.
bertanggung jawab; terbuka; kritis; di depan kaca untuk membuktikan bernafas  Media
kreatif; inovatif dan peduli mengeluarkan uap air (H2O).. Observasi elektronik
lingkungan) dalam aktivitas sehari-  Melakukan percobaan menggunakan larutan Ceklist lembar pengamatan kegiatan .
hari sebagai wujud implementasi kapur untuk membuktikan bahwa bernafas eksperimen
sikap dalam melakukan mengeluarkan CO2.
Sistem ekskresi Asosiasi : Portofolio
pengamatan,percobaan, dan 2 x 5 JP
manusia Laporan tertulis kelompok
berdiskusi  Mengolah data percobaan ke dalam tabel.
2.2 Menghargai kerja individu dan  Menyimpulkan zat yang diekskresikan melalui
pernafasan berdasarkan data yang diperoleh Tes
kelompok dalam aktivitas sehari-hari Tes tertulis bentuk uraian dan/atau
sebagai wujud implementasi dari hasil percobaan.
Komunikasi: pilihan ganda
melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan.  Diskusi kelompok untuk membahas hasil
percobaan. Menyampaikan hasil percobaan Contoh Soal PG:
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana
dalam bentuk dipresentasikan di depan kelas.
dan bertanggung jawab dalam Perhatikan gambar alat ekskresi berikut !
 Menginformasikan lebih lanjut tentang sistem
aktivitas sehari-hari sebagai wujud pernafasan sebagai sistem ekskresi.
implementasi sikap dalam memilih
makanan dan minuman yang Mengamati :
menyehatkan dan tidak merusak Peragaan lari di tempat hingga mengeluarkan
tubuh. keringat.
2.4 menunjukkan penghargaan kepada Menanya :

13
orang lain dalam aktivitas sehari-hari Tanya jawab tentang kandungan keringat.
sebagai wujud implementasi Apakah semua permukaan tubuh
penghargaan pada orang yang mengeluarkan keringat dalam jumlah yang
menjual makanan sehat tanpa sama ?
campuran zat aditif yang berbahaya Eksperimen/explore :
3.8 Menjelaskan struktur dan fungsi Melakukan percobaan untuk mengetahui
sistem eksresi pada manusia dan kandungan kringat menggunakan kertas
penerapannya dalam menjaga kobalt.
kesehatan diri Asosiasi :
4.9 Membuat peta pikiran (mapping Mengolah data percobaan ke dalam tabel. Bagian yang ditunjuk oleh anak panah
mind) tentang struktur dan fungsi Menyimpulkan zat yang diekskresikan kulit berfungsi untuk ……………
sistem eksresi pada manusia dan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil a. menyaring darah
penerapanya dalam menjaga percobaan. b. menampung urine
kesehatan diri Komunikasi: c. mengatur pengeluaran urine
Diskusi kelompok untuk membahas hasil d. menyalurkan urine
percobaan. Menyampaikan hasil percobaan
dalam bentuk laporan praktek.
Menginformasikan lebih lanjut tentang kulit
sebagai sistem ekskresi.

Mengamati :
Mengamati model ginjal .
Menanya :
Tanya jawab tentang struktur ginjal beserta
fungsinya.
Eksperimen/explore :
Melakukan praktikum mengamati struktur
dalam ginjal pada hewan, seperti kambing.
Eksplorasi ginjal hewan untuk menemukan
bagian-bagian ginjal seperti korteks, medula
hingga pelvis.
Asosiasi :
Menggambar hasil praktikum struktur ginjal .
Melengkapi gambar dengan menuliskan
bagian-bagian ginjal berserta fungsinya. Fungsi
bagian-bagian ginjal dapat diketahui melalui
studi literatur dari berbagai sumber.
14
Komunikasi:
Diskusi kelompok untuk membahas hasil
percobaan. Menyampaikan hasil percobaan
dalam bentuk laporan praktek.
Menyampaikan lebih jauh tentang sistem
ekskresi manusia beserta cara merawat diri
untuk mencegah penyakit pada sistem ekskresi
manusia.
1.1 Mengagumi keteraturan dan Getaran, Mengamati Tugas  Buku
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang Gelombang dan 1. Bandul berayun 1. Suatu Membuat tulisan, bagaimana paket,
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan Bunyi 2. Gelombang di permukaan air perjalanan bunyi benda yang  Lembar
dalam ekosistem, dan peranan 3. Penggaris plastik yang digetarkan ada yang bergetar bisa didengar oleh kerja
manusia dalam lingkungan serta bisa didengar oleh telinga manusia ada yang pendengar (tugas proyek) Praktikum
mewujudkannya dalam pengamalan tidak bisa didengar oleh telinga manusia. 2. Mengerjakan PR tentang getaran,  Buku atau
ajaran agama yang dianutnya gelombang dan bunyi sumber
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah Menanya 3. Diskusi kelompok membahas hasil belajar
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; Diskusi tentang: eksperimen getaran, gelombang yang
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; 1. Konsep getaran dam bunyi relevan.
bertanggung jawab; terbuka; kritis; 2. Konsep gelombang transversal dan 4. Membuat laporan eksperimen  Media
kreatif; inovatif dan peduli longitudinal getaran, gelombang dan bunyi elektronik
lingkungan) dalam aktivitas sehari- 3. Syarat terdengarnya bunyi
hari sebagai wujud implementasi Observasi
Eksperimen/explorer Menilai kegiatan eksperimen 2 x 5 JP
sikap dalam melakukan
pengamatan,percobaan, dan Eksperimen tentang: menggunakan rubrik.
berdiskusi 1. Getaran (getaran pada penggaris plastic,
getaran pada pegas dan bandul berayun) Portofolio
2.2 Menghargai kerja individu dan 2. Gelombang pada permukaan air (ember, air Mengumpulkan:
kelompok dalam aktivitas sehari-hari secukupnya, gabus). 1. Laporan tugas-tugas
sebagai wujud implementasi 2. Laporan tertulis kelompok
melaksanakan percobaan dan Asosiasi
melaporkan hasil percobaan. 1. Menganalisis data untuk membuat kesimpulan Tes (Tulis)
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana tentang getaran Contoh PG
dan bertanggung jawab dalam 2. Menganalisis data untuk mendapatkan 1. Perhatikan Gambar berikut!
aktivitas sehari-hari sebagai wujud konsep gelombang transversal dan
implementasi sikap dalam memilih longitudinal.
makanan dan minuman yang
menyehatkan dan tidak merusak Komunikasi
15
tubuh. 1. Membuat laporan eksperimen
2.4 menunjukkan penghargaan kepada 2. Mempresentasikan hasil eksperimen
orang lain dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi
penghargaan pada orang yang
menjual makanan sehat tanpa
campuran zat aditif yang berbahaya
3.9 Memahami konsep getaran,
gelombang, bunyi, dan pendengaran,
serta penerapannya dalam sistem
sonar pada hewan dan dalam
kehidupan sehari-hari
4.10 Melakukan pengamatan atau Suatu beban digantungkan pada
percobaan tentang getaran, pegas seperti pada gambar,
gelombang, dan bunyi kemudian digetarkan. Jika dalam 3
detik terjadi 18 kali gerakan pegas
bolak-balik, berarti frekuensi
getarannya ….
A. 3 Hz
B. 6 Hz
C. 9 Hz
D. 12 Hz
Contoh Uraian
Sebutkan penerapan syarat
terdengarnya bunyi sehari-hari!
1.1 Mengagumi keteraturan dan Cahaya dan Alat Mengamati Tugas 2 x 5 JP  Buku
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang Optik 1. Berkas-berkas cahaya yang memasuki celah- 1. Tugas proyek: paket,
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan celah dinding Membuat alat sederhana yang  Lembar
dalam ekosistem, dan peranan 2. Model mata memanfaatkan sifat cahaya kerja
manusia dalam lingkungan serta merambat lurus, alat-alat optic Praktikum
mewujudkannya dalam pengamalan Menanya sederhana misalnya mikroskop. ,
ajaran agama yang dianutnya tentang 2. Diskusi kelompok membahas hasil  Buku atau
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 1. Sifat-sifat cahaya eksperimen cahaya dan alat optik sumber
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; 2. Pembentukan bayangan pada cermin 3. Membuat laporan eksperimen belajar
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; 3. Pembentukan bayangan pada lensa cahaya dan alat optik yang
bertanggung jawab; terbuka; kritis; 4. Prinsip kerja alat-alat optic 4. Membuat lukisan pembentukan relevan.
16
kreatif; inovatif dan peduli cahaya jika benda di depan cermin  Media
lingkungan) dalam aktivitas sehari- Eksperimen/explorer maupun di depan lensa. elektronik
hari sebagai wujud implementasi 1. Perambatan cahaya
sikap dalam melakukan 2. Hukum pemantulan cahaya Observasi
pengamatan,percobaan, dan 3. Pembentukan bayangan pada cermin Penilaian kegiatan eksperimen dengan
berdiskusi 4. Pembentukan bayangan pada lensa rubric.
2.2 Menghargai kerja individu dan 5. Mengeksplor persamaaan mata dan kamera
kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai alat optic. Portofolio
sebagai wujud implementasi 1. Laporan tertulis kelompok hasil
melaksanakan percobaan dan Asosiasi eksperimen
melaporkan hasil percobaan. 1. Menganalisis data dalam bentuk tabel, untuk 2. Membuat lukisan tetang berbagai
menentukan letak, sifat bayangan pada cacat mata dan cara
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana
cermin cekung maupun lenca cembung. menanggulanginya.
dan bertanggung jawab dalam 2. Menyimpulkan hasil analisis data untuk 3. Kumpulan semua tugas-tugas.
aktivitas sehari-hari sebagai wujud menentukan persamaan antara kamera
implementasi sikap dalam memilih dengan mata. Tes tulis
makanan dan minuman yang Contoh PG
menyehatkan dan tidak merusak Komunikasi 1. Diagram berikut menampilkan lensa
tubuh. 1. Menyampaikan laporan dalam bentuk tulisan, cembung dengan jarak fokus seperti
2.4 menunjukkan penghargaan kepada lukisan. pada gambar.
orang lain dalam aktivitas sehari-hari 2. Mempresentasikan hasil eksperimen
10
sebagai wujud implementasi cm
penghargaan pada orang yang
menjual makanan sehat tanpa
campuran zat aditif yang berbahaya
15
3.10 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, cm
pembentukan bayangan, serta
aplikasinya untuk menjelaskan
penglihatan manusia, dan prinsip Perbesaran bayangan yang
kerja alat optik dihasilkan adalah ....
4.11 Membuat laporan hasil penyelidikan A. 3,0 kali
tentang pembentukan bayangan B. 2,0 kali
pada cermin, lensa dan alat optik C. 1,5 kali b.
D. 0,5 kali

Contoh Uraian
Lukislah pembentukan bayangan jika
17
sebuah lilin menyala terletak 15 cm dari
lensa cembung yang fokusnya 10 cm!
1.1 Mengagumi keteraturan dan Mengamati Tugas proyek 1 x 5 JP  Buku
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang 1. Mengamati struktur bumi melalui media 1. Membuat tulisan tentang fenomena paket,
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan elektonik alam akibat tsunami dan bagaimana  Lembar
dalam ekosistem, dan peranan Gunung Api 2. Mengamati peristiwa gempa bumi, gunung cara menghindari dari bencana yang kerja
manusia dalam lingkungan serta meletus di Yogja, gempa dan stsunami di disebabkan kegunung apian Praktikum
mewujudkannya dalam pengamalan Aceh, gempa dan tsunami di Jepang melalui 2. Diskusi kelompok membahas hasil ,
ajaran agama yang dianutnya media elelektronik. demonstrasi gunung meletus.  Buku atau
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 3. Membuat laporan demonstrasi sumber
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; Menanya gunung meletus. belajar
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; 1. Bagaimana terjadinya gunung api? yang
bertanggung jawab; terbuka; kritis; 2. Bagaimana terjadinya gempa bumi? Observasi relevan.
kreatif; inovatif dan peduli 3. Bagaimana terjadinya stunami? Penilaian kegiatan demonstrasi dengan  Media
lingkungan) dalam aktivitas sehari- 4. Bagaimana mengurangi resiko dari bencana- rubric penilaian. elektronik
hari sebagai wujud implementasi bencana tersebut?
sikap dalam melakukan Portofolio
pengamatan,percobaan, dan Eksperimen/explorer 1. Laporan tertulis kelompok hasil
berdiskusi Demonstrasi terjadinya gunung meletus demonstrasi
4. .laporan tugas proyek
2.2 Menghargai kerja individu dan Asosiasi
kelompok dalam aktivitas sehari-hari 1. Menyimpulkan study literature tentang Tes tulis
sebagai wujud implementasi terjadinya gunung api, gempa bumi, gunung Contoh PG
melaksanakan percobaan dan meletus Daerah pesisir Sumatra Barat
melaporkan hasil percobaan. 2. Hasil demonstrasi terjadinya gunung meletus merupakan daerah yang rentan terjadi
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana gempa bumi, karena ….
dan bertanggung jawab dalam Komunikasi a. dekat dengan lautan
aktivitas sehari-hari sebagai wujud 3. Mempresentasikan hasil eksperimen b. dekat dengan lempeng bumi
implementasi sikap dalam memilih 4. Menyampaikan laporan dalam bentuk tulisan, c. daerahnya cekumg
makanan dan minuman yang lukisan. d. dekat dengan gunung api
menyehatkan dan tidak merusak Contoh Uraian:
tubuh. Jelaskan terjadinya tsunami di Aceh!
2.4 menunjukkan penghargaan kepada
orang lain dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi
penghargaan pada orang yang

18
menjual makanan sehat tanpa
campuran zat aditif yang berbahaya
3.11 Mendeskripsikan struktur bumi untuk
menjelaskan fenomena gempa bumi
dan gunung api, serta tindakan yang
diperlukan untuk mengurangi resiko
bencana.

1.1 Mengagumi keteraturan dan Tata Surya Mengamati Tugas 2 x 5 JP  Buku


kompleksitas ciptaan Tuhan tentang 1. Benda-benda langit pada malam hari, ada 1. Membuat tulisan tentang anggota paket,
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan bintang, ada bulan, ada planet dst tata surya yang cocok untuk  Lembar
dalam ekosistem, dan peranan 2. Model tata surya kehidupan dan menyimpulkan syarat- kerja
manusia dalam lingkungan serta syaratnya. Praktikum
mewujudkannya dalam pengamalan Menanya 2. Membuat tulisan tentang matahari  Buku atau
ajaran agama yang dianutnya tentang: sebagai pusat tata surya, sehingga sumber
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 1. Karakteristik anggota tata surya semua anggota tata surya bergerak belajar
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; 2. Asal usul tata surya mengelilinya. yang
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; 3. Mengapa Matahari digolongkan sebagai 3. Diskusi kelompok membahas hasil relevan.
bertanggung jawab; terbuka; kritis; bintang eksplor  Media
kreatif; inovatif dan peduli 4. Bumi 4. Membuat laporan hasil eksplor elektronik
lingkungan) dalam aktivitas sehari- 5. Mengapa semua anggota tata surya
hari sebagai wujud implementasi mengelilingi matahari Observasi
sikap dalam melakukan 6. Menga planet-planet yang mengelili matahari Pengamatan ketika eksplor
pengamatan,percobaan, dan tidak saling bertabrakan?
berdiskusi Portofolio
Eksperimen/explorer Pengumpulan:
2.2 Menghargai kerja individu dan Eksplor tentang: 1. Laporan tugas proyek
kelompok dalam aktivitas sehari-hari
Mengumpulkan data tentang: 2. Laporan eksplor
sebagai wujud implementasi 3. Laporan eksperimen
1. karakteristik anggota tata surya
melaksanakan percobaan dan
2. asal ulsul tata surya
melaporkan hasil percobaan.
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana Asosiasi
dan bertanggung jawab dalam Membuat kesimpulan tentang: Tes Tulis
aktivitas sehari-hari sebagai wujud 1. karakteristik anggota tata surya Contoh PG
implementasi sikap dalam memilih 2. gravitasi matahari yang membuat semua Komet merupakan benda langit yang
makanan dan minuman yang anggota tata surya berputar mengelilingi memiliki ekor. Ketika bergerak mendekati

19
menyehatkan dan tidak merusak matahari. matahari melalui orbitnya, ekornya selalu
tubuh. 3. Matahari sebagai bintang ....
2.4 menunjukkan penghargaan kepada 4. asal-usul tata surya
orang lain dalam aktivitas sehari-hari 5. orbit satelit Bertambah Arahnya

sebagai wujud implementasi 6. bentuk bumi bulat


A Pendek Mendekati matahari
penghargaan pada orang yang B
menjual makanan sehat tanpa Komunikasi Pendek
Panjang
Menjauhi matahari
Menjauhi matahari
C
campuran zat aditif yang berbahaya 1. mempresentasikan hasil eksplor tentang tata D Panjang Mendekati matahari
surya
3.12 Mendeskripsikan karakteristik 2. memperagakan orbit anggota tata surya
matahari, bumi, bulan, planet, benda 3. menjelaskan bahwa bentuk bumi bulat Contoh Uraian
angkasa lainnya dalam ukuran, Bumi senantiasa bergerak berputar
struktur, gaya gravitasi, orbit, dan mengelilingi matahari, mengapa air laut
gerakannya, serta pengaruh radiasi tidak tumpah?
matahari terhadap kehidupan di bumi
4.13 Menyajikan laporan hasil
pengamatan atau penelusuran
informasi tentang karakteristik
komponen tata surya
1.1 Mengagumi keteraturan dan Mengamati Tugas 1 x 5 JP  Buku
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang 1. Globe 1. Membuat tulisan tentang bagaimana paket,
Gerakan Bumi, Bulan
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam 2. Model matahari, bumi dan bulan prinsip kerja satelit yang digunakan untuk  Lembar
terhadap Matahari
ekosistem, dan peranan manusia dalam meneliti adanya tambang minyak di Bumi kerja
lingkungan serta mewujudkannya dalam Menanya: (tugas proyek).. Praktikum,
pengamalan ajaran agama yang : 2. Diskusi kelompok membahas hasil  Buku atau
dianutnya 1. Tanya jawab tentang dampak rotasi dan revolusi eksplor sumber
bumi 3. Membuat laporan hasil eksplor belajar
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki
2. Mengapa di Indonesia tidak mengalami perubahan yang
rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
empat musim. Observasi relevan.
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung
3. Mengapa cahaya bulan tidak panas Mengamati kegiatan eksplor menggunakan  Media
jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
4. Mengapa di bulan tidak ada kehidupan. rubric penilaian elektronik
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-
5. Mengapa di bulan sepi
hari sebagai wujud implementasi sikap
6. Gerakan bulan sebagai satelit bumi Portofolio
dalam melakukan
7. Mengapa rupa bulan yang menghadap bumi selalu 1. Tulisan tugas proyek
pengamatan,percobaan, dan berdiskusi
tetap. 2. Laporan tertulis kelompok
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok 8. Fase bulan
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud 9. Gerhana Tes Tulis
implementasi melaksanakan percobaan 10. Pasang surut air laut Contoh:
dan melaporkan hasil percobaan.

20
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan 11. Satelit buatan PG
bertanggung jawab dalam aktivitas 1. Perhatikan gambar berikut
sehari-hari sebagai wujud implementasi Eksperimen/explorer
sikap dalam memilih makanan dan Eksplor
minuman yang menyehatkan dan tidak 1. Menggunakan model globe untuk mengeksplor
merusak tubuh. tentang dampak bumi berputar mengelilingi
2.4 menunjukkan penghargaan kepada matahari dan berputar pada porosnya
orang lain dalam aktivitas sehari-hari 2. Menggunakan model bumi, bulan dan matahari
sebagai wujud implementasi untuk mengksplor terjadi gerhana. Agar di daerah D dan C terjadi pasang
penghargaan pada orang yang menjual dan didaerah A dan B terjadi surut,
makanan sehat tanpa campuran zat aditif Asosiasi maka posisi bulan harus berada pada
yang berbahaya Menganalisis data untuk membuat kesimpulan tentang: titik….
1. Dampak revolusi dan rotasi bumi A. (1) atau (4)
3.13 Mendeskripsikan gerakan bumi dan 2. Terjadinya gerhana B. (1) atau (3)
bulan terhadap matahari serta C. (2) atau (4)
menjelaskan perubahan siang dan Komunikasi: D. (3) atau (4)
malam, peristiwa gerhana matahari Mempresentasikan hasil eksplor
dan gerhana bulan, perubahan Uraian
musim serta dampaknya bagi Mengapa Indonesia dibagi menjadi tiga
kehidupan di bumi daerah waktu? Jelaskan!

Mengetahui Singaraja, Juli 2018


Kepala SMP Negeri 6 Singaraja Guru Mata Pelajaran IPA

DRS. IGA.OKA YADNYA, M.Pd DRS. KETUT SURAWAN


NIP. 19631231 198411 1 143 NIP. 19600823 198703 1 009

21
22
PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG
DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 6 SINGARAJA
JALAN BISMA NOMOR 3 TELEPON (0362) 22847
KELURAHAN BANJAR TEGAL SINGARAJA - 81117

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 6 Singaraja


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Materi : Sistem gerak pada manusia
Pertemuan : Pertama
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (1 x Tatap Muka)

A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
KD 1.1 : Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi,
kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya
dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
KD 2.1 : Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-
hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dan bekerja
sama dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
pengamatan, percobaan, dan berdiskusi
KD 2.2 : Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
KD 2.3 : Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggung jawab dalam aktivitas sehari-hari
KD 2.4 : Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari
KD 3.1 : Memahami gerak pada makhluk hidup ,sistem gerak pada manusia dan upaya menjaga
kesehatan sistem gerak

KD 4.1 : Membuat tulisan tentang berbagai gangguan pada sistem gerak, serta upaya menjaga
kesehatan sistem gerak manusia

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1
1.1.1 : Mengenali dan mengagumi keteraturan ciri-ciri fisik teman sesama jenis atau ciri-ciri berbagai
daun di sekitar sekolah sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
2.1.1 : Melakukan kegiatan pengamatan secara teliti, jujur, dan bertanggung jawab..
2.2.1 : Memberi kesempatan kepadateman/kelompok lain untuk menyampaikan pendapat secara aktif.
2.3.1 : Melakukan percobaan dengan tertib dan bijaksana tanpa mengganggu orang lain.
2.4.1 : Melakukan kegiatan diskusi kelas dengan memiliki sikap toleransi untuk menghargai pendapat
orang lain.
3.1.1 : Menjelaskan fungsi sistem rangka bagi tubuh manusia
3.1.2 : Mengidentifikasi jenis tulang penyusun sistem gerak manusia
3.1.3 Mendeskripsikan struktur tulang manusia
4.1.1 : Menyusun sebuah brosur tentang upaya menjaga kesehatan rangka manusia dikaitkan dengan
zat gizi makanan dan prilaku sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik dapat:
1. Menjelaskan fungsi sistem rangka bagi tubuh manusia.
2. Mengidentifikasi jenis tulang penyusun sistem gerak manusia.
3. Mendeskripsikan struktur tulang manusia.
4. Menyusun sebuah brosur tentang upaya menjaga kesehatan rangka manusia dikaitkan dengan zat
gizi makanan dan prilaku sehari-hari.

Fokus pengembangan karakter: kedisiplinan, kejujuran, kerjasama, kritis, dan


kreatif
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
 Fungsi sistem rangka bagi tubuh manusia adalah
o Memberikan bentuk dan mendukung tubuh kita
o Melindungi organ dalam, sebagai contohnya tulang rusuk melindungi jantung dan paru-paru, tulang
tengkorak melindungi otak.
o Tempat menempelnya otot yang merupakan alat gerak aktif yang dapat menggerakkan tulang.
o Tempat pembentukan sel darah. Sel darah dibentuk di bagian sumsum tulang, yaitu jaringan lunak yang
yang terdapat di bagian tengah tulang.
 Struktur tulang manusia tulang manusia tersusun atas periosteum, sumsum tulang, tulang kompak, tulang
spons serta pembuluh darah. 3.
 Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang pada sistem rangka manusia dibedakan menjadi empat, yaitu
tulang panjang, tulang pipih, tulang pendek dan tulang tak beraturan.
 Jenis tulang penyusun sistem rangka manusia tersusun atas ±206 tulang dengan ukuran dan bentuk yang
berbeda-beda

2. Materi Pengayaan
Rangka tubuh manusia
 Fungsi Sistem Rangka Bagi Tubuh Manusia
Ada empat fungsi utama sistem rangka bagi tubuh kita.
1. Memberikan bentuk dan mendukung tubuh kita
2. Melindungi organ dalam, sebagai contohnya tulang rusuk melindungi jantung dan paru-paru, tulang
tengkorak melindungi otak.
3. Tempat menempelnya otot yang merupakan alat gerak aktif yang dapat menggerakkan tulang.
4. Tempat pembentukan sel darah. Sel darah dibentuk di bagian sumsum tulang, yaitu jaringan lunak
yang yang terdapat di bagian tengah tulang.
 Struktur Tulang Manusia
Tulang manusia tersusun atas periosteum, sumsum tulang, tulang kompak, tulang spons serta pembuluh
darah.
 Jenis Tulang Berdasarkan Bentuk dan Ukurannya Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang pada sistem
rangka manusia dibedakan menjadi empat, yaitu tulang panjang, tulang pipih, tulang pendek dan tulang tak
beraturan.

2
 Jenis Tulang Penyusun Sistem Rangka Manusia Sistem rangka manusia tersusun atas ±206 tulang dengan
ukuran dan bentuk yang berbeda-beda.
 Pengertian Sendi Sendi adalah tempat bertemunya dua tulang atau lebih. Dengan adanya sendi, hubungan
antara tulang-tulang tubuh dapat digerakkan.
3. Materi Remidial
Pada akhir bab peserta didik diberi tes. Hasil tes dianalisis untuk mengetahui ketercapaian ketercapaian KKM,
serta mengidentifkasi indikatorindikator mana yang belum dicapai peserta didik atau materi-materi yang belum
dikuasai oleh peserta didik. Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberi remidial yaitu mempelajari
kembali materi yang belum dikuasai dengan dibimbing guru.

F. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi dan eksperimen
3. Model : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media
- LCD Proyektor
- Layar projector
- Gambar / charta tubuh manusia
2. Alat/Bahan
- Alat tulis.
3. Sumber Belajar
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas
VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Internet

H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Alokasi
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
model discovery waktu
Pendahu Menciptakan  Membalas salam siswa dengan mngucapkan Om 20 menit
luan situasi ( stimulasi) Swastyastu
 Mengecek kehadiran siswa sert menanyakan kesehatan
siswa
 Guru menyiapkan model/gambar rangka tubuh manusia
kemudian mengajukan pertanyaan kepada peserta didik
secara klasikal ,antara lain.
Coba perhatikan bangunan sekolah kita mengapa
bangunan ini bisa berdiri dengan tegak?
Perhatikan teman duduk di sebelahmu ,mengapa
temanmu dapat duduk dengan tegak?
Perhatikan model rangka manusia/charta rangka
manusia yang ada ,apa fungsi bagi tubuh kita?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran .
Kegiatan inti Pembahasan -Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan
tugas dan dilakukan yaitu mengamati model rangka /charta rangka 80 menit
identifikasi tubuh manusia .
masalah -Membagi siswa menjadibeberapa kelompok ( anggota 4-5
orang).
3
Langkah-langkah Alokasi
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
model discovery waktu
- Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang berkaiatan
dengan struktur dan fungsi sistem gerak pada manusia,sampai
peserta didik dapat berpikir dan bertanya,contohnya
*Mengapa manusia mampu berdiri tegak?
*Apakah yang menyusun rangka manusia?
* Tulang apa saja yang menyusun rangka manusia?
*Bagaimanakah bentuk dan sifat tulang penyusun rangka
manusia?
Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi
Data melalui:
collection(pengum *Melakukan pengamatan model/gambar rangka manusia untuk
pulan data) mendapatkan data tentang nama tulang ,bentuk tulang,sifat
tulang serta fungsi rangka bagi tubuh manusia
*Mencatat data pada kolom pengamatan yang telah disiapkan
oleh peserta didik
Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi
Data processing untuk mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
(pengolahan Men diskusikan hasil pengamatan dengan mem perhatikan
Data) pertanyaan pertanyaan pada lembar kegiatan misalnya :
mengolah data tentang jenis tulang berdasakan bentuk dan
ukurannya.
Verification Pada tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan hasil
(pembuktian) pengolahan data dan memverifikasi hasilpengolahan dengan
data –data pada buku sumber.misalnya dengan cara
melakukan verifikasi hasil pengolahan data dengan data –data
pada buku siswa.
Generalization
Pada tahap ini menyimpulkan hasil pengamatan dan diskusi
(menarik
misalnya dengan cara menyimpulkan:
kesimpulan/gener
*Manusia mampu berdiri tegak karena memiliki rangka,yang
alisasi)
tersusun atas tulang-tulang ,sendi dan otot,dengan nama
bentuk dan struktur yang berbeda.
*fungsi rangka tubuhmanusia :
a.Memberi bentuk dan mendukung tubuh
b.Melindungi organ dalam,misalnya otak,jantung dan paru-
paru
c.Tempat melekatnya otot( sebagai alatgerak aktif)
d.Sebagai alat gerak pasif
e.Tempat dibentuknya sel darah yaitu pada bagian sumsum
tulang
*Latihan memberikan contoh pemanfaatan konsep rangka
dalam kehidupan sehari-hari.
Penutup -Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran 20 menit
-Guru memberkan Penghargaan(pujian, bentuk penghargaan
lain yang relevan
4
Langkah-langkah Alokasi
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
model discovery waktu
-Peserta didik menjawab kuis tentang fungsi rangka, struktur
dan bentuk tulang penyusun rangka.
-guru memberikan tugas rumah ,mengamati tulang paha ayam
untuk mengetahui tulang rawan dan tulang keras

I. PENILAIAN
 Metode dan Bentuk Instrumen
A. Penilaian sikap:
1. Spiritual
2. Social :
Praktikum
Diskusi.
3. Penilaian diri sendiri
4. Penilaian antar peserta didik
5. Jurnal
B. Penilaian Pengetahuan : Tes tulis,( soal pilihan ganda ,dan soal Uraian)
C. Tes Ketrampilan : Tes Praktik.
 Instrumen Penilaian Sikap
a. Penilaian Kompetensi Sikap Melalui Observasi
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Kompetensi : 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
Dasar tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
Topik/Subtopik : Rangka, Otot dan Prinsip Pesawat Sederhana
Indikator : 2.1.1 Melakukan kegiatan pengamatan secara teliti, jujur, dan bertanggung jawab.
Pencapaian 2.2.1 Memberi kesempatan kepada teman/kelompok lain untuk menyampaikan
Kompetensi pendapat secara aktif.

Lembar Observasi Sikap Spiritual


Nama Peserta Didik :
Kelas :
Tanggal Pengamatan :
Materi Pokok :

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat
4 Mengungkapkan kegaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat
Kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan
Jumlah Skor
Kriteria penskoran:
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan, dan kadang-kadang tidak melakukan.
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan.
5
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
skor
Skor akhir = ---------------------- x 4
Skor tertinggi
Kualifikasi :
Sangat baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100)
Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79)
Cukup : apabila memperoleh skor 2,40 – 2,79 (60 – 69)
Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2,40 (kurang dari 60%)

Lembar penilaian sikap saat praktikum


Rasa Peduli Jmlh
No Nama siswa Disiplin Teliti Kreatif
ingin tahu lingkungan skor
1
2
3
4
….dst

Lembar Penilaian Sikap Saat Diskusi


Jmlh
No Nama siswa Kerjasama Santun Toleran Proaktif Bijaksana
skor
1
2
3
4
….dst

Rubrik Penilaian Tabel Konversi


skor Keterangan
Nilai Predikat
1 Tidak pernah berprilaku dalam kegiatan
Sangat
2 Kadang-kadang berprilaku dalam kegiatan 80 ≤ N ≤ 100
baik
3 Sering berprilaku dalam kegiatan
70 ≤ N ≤ 79 Baik
4 Selalu berprilaku dalam kegiatan
60 ≤ N ≤ 69 Cukup
N <60 Kurang
Jumlah skor
Nilai  x 100
Skor maksimum

b. Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri

6
Nama : ----------------------------
Nama-nama anggota kelompok : ----------------------------
Kegiatan kelompok : ----------------------------
Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 6, isilah dengan angka 4 – 1 didepan tiap pernyataan:
4 : selalu 2 : kadang-kadang
3 : sering 1 : tidak pernah

1.--- Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan
2.--- Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu
3.--- Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan
4.--- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya
5. Selama kerja kelompok, saya….
---- mendengarkan orang lain
---- mengajukan pertanyaan
---- mengorganisasi ide-ide saya
---- mengorganisasi kelompok
---- mengacaukan kegiatan
---- melamun
6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?

c. Penilaian Antar Peserta Didik


Topik / Subtopik : Nama teman yang dinilai : …………..
Tanggal Penilaian : …………… Nama Penilai : ……………

- Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pelajaran IPA


- Berikan tanda √ pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatanmu
- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
Dilakukan / Muncul
No. Perilaku
Ya Tidak
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4. Mau berkerjasama dengan semua teman
Pengolahan penilaian :
1. Perilaku / sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1, 3 dan 4)dan ada yang negatif (no 2).
Pemberian skor untuk perilaku positif, Ya = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif, Ya = 1, Tidak = 2
2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut.

No. Nama Skor perilaku Jumlah Nilai


1 2 3 4 5
1
2
3
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:

d. Penilaian Sikap melalui Jurnal


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Kompetensi : 1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang kemagnetan
Dasar dan pemanfaatannya dalam produk teknologi serta mewujudkannya dalam
7
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagaiwujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
percobaan
Topik/Subtopik : Rangka, Otot dan Prinsip Pesawat Sederhana

Instrumen:

TINDAK
NO. NAMA PESERTA DIDIK KELAS HARI/TGL KEJADIAN
LANJUT

 Instrumen Penilaian Pengetahuan


Instrumen soal uraian
1. Sebutkan fungsi sistem rangka bagi tubuh manusia?
2. Jelaskan tempat pembentukan sel darah?
3. Sebutkan struktur/penyusun dari tulang manusia?
4. Sebutkan jenis-jenis tulang berdasarkan bentuk dan ukurannya?

Kunci Jawaban
1. Fungsi sistem rangka bagi tubuh manusia adalah
o Memberikan bentuk dan mendukung tubuh kita
o Melindungi organ dalam, sebagai contohnya tulang rusuk melindungi jantung dan paru-paru, tulang
tengkorak melindungi otak.
o Tempat menempelnya otot yang merupakan alat gerak aktif yang dapat menggerakkan tulang.
2. Tempat pembentukan sel darah. Sel darah dibentuk di bagian sumsum tulang, yaitu jaringan lunak yang yang
terdapat di bagian tengah tulang.
3. Struktur tulang manusia tulang manusia tersusun atas periosteum, sumsum tulang, tulang kompak, tulang spons
serta pembuluh darah. 3.
4. Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang pada sistem rangka manusia dibedakan menjadi empat, yaitu tulang
panjang, tulang pipih, tulang pendek dan tulang tak beraturan.

Rubrik Penilaian Uraian

Nilai Kriteria
4 Menyebutkan jawaban benar dan uraian jawaban benar
Menyebutkan jawaban benar tetapi uraian jawaban kurang sempurna atau menyebutkan jawaban salah
3
namun uraian sempurna atausudah menuliskan setengah jawaban secara benar
Menyebutkan jawaban benar tetapi uraian salah atau
2
menyebutkan jawaban benar tetapi tidak menguraikan
1 Menyebutkan jawaban dan uraian salah
0 Tidak menjawab sama sekali
8
Pemberian Skor :

skor total
 Total nilai  x100
skor maksimal

 Instrumen Penilaian Ketrampilan


a. Penilaian Keterampilan praktik
ASPEK YANG DINILAI/ SKOR Sk
Mencatat Menafsirkan or
NO NAMA SISWA Menyiapk Melakukan Presentasi skor
hasil hasil ak
an alat praktikum
pengamatan pengamatan
hasil
hir
1
2
3
..ds
t
Catatan: Pada kolom Aspek yang dinilai diisi dengan nilai:
4 = sangat baik, 3 = Baik, 2 = Cukup, 1 = Kurang
Petunjuk Penskoran :
Jawaban sangat baik diberi skor 4, baik diberi skor 3, cukup diberi skor 2 dan kurang diberi skor 1.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
(Skor yang diperoleh / skor tertinggi ) x 4 = Skor Akhir

b. Penilaian project berupa laporan tugas projek


ASPEK YANG DINILAI/ SKOR
Ketepatan Skor
NO NAMA SISWA Hasil Sumber skor
sistematika waktu akhir
pembahasan penunjang
penyelesain.
1
2
Rubrik penilaian tugas projek
No Indicator/aspek Rubrik nilai
Sesuai dengan sistematika 3
1 Sistematika Kurang sesuai 2
Tidak sesuai 1
Sesuai dengan tujuan 3
2 Hasil pembahasan Kurang sesuai 2
Tidak sesuai 1
Sesuai dengan tujuan 3
3 Sumber penunjang Kurang sesuai 2
Tidak sesuai 1
4 Ketepatan waktu penyelesain Sesuai dengan tujuan 3

9
Kurang sesuai 2
Tidak sesuai 1
Petunjuk Penskoran :
Jawaban sangat baik diberi skor 4, baik diberi skor 3, cukup diberi skor 2 dan kurang diberi skor 1
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
(Skor yang diperoleh / skor tertinggi ) x 4 = Skor Akhir

Mengetahui Singaraja, 16 Juli 2018


KEPALA SMPN 6 SINGARAJA Guru Mapel IPA

Drs. IGA. Oka Yadnya, M.Pd. DRS. KETUT SURAWAN


NIP.19631231 198411 1 143 NIP. 19600823 198703 1 009

10
Lembar Kerja Siswa ( LKS I )
Sistem Rangka Tubuh Manusia

Tujuan : Mengidintifikasi macam – macam tulang penyusun sistem rangka manusia


Alat dan bahan : Model rangka atau gambar sistem rangka manusia, Alat tulis, dan Buku IPA
Langkah kerja :
Kegiatan 1
1. Lakukan pengamatan pada torso atau gambar rangka manusia!
2. Identifikasilah minimal 10 macam tulang penyusun sistem rangka manusia!
3. Selain mengidentifikasi macamnya, identifikasi pula letak serta fungsi tulang tersebut!
Bekerjasamalah dengan teman satu kelompokmu dalam menyelesaikan kegiatan ini
4. Catatlah hasil identifikasimu pada buku IPAmu.

Kegiatan 2
1. Lakukan pengamatan pada torso atau gambar rangka manusia!
2. Identifikasilah tulang penyusun sistem rangka manusia dan lakukan pengklasifikasian tulang-
tulang tersebut berdasarkan ukuran dan bentuknya
3. Susunlah data tersebut dalam tabel berikut

11

Anda mungkin juga menyukai