OLEH:
ZAINUDDIN
(2122040054)
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh tanaman dalam
jumlah yang kecil dan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, tetapi digunakan sebagai perlindungan agar terhindar dari
Gangguan mikroba dengan menghasilkan senyawa fitoaleksin, gangguan dari herbivora
dengan menghasilkan bau yang tidak disukai oleh hewan seperti senyawa terpenoid dan
juga bertahan pada kondisi lingkungan yang ekstrim.
Produk metabolit yang dihasilkan oleh tanaman memiliki sifat yang spesifik dan
kadar yang berbeda untuk setiap spesies dan bagian tanaman.
Selain itu perbedaan kandungan metabolit yang dihasilkan juga dapat dipengaruhi
oleh faktor kondisi geografis lingkungan seperti ketinggian tempat, temperatur, curah
hujan, jenis tanah dan faktor lainnya.Metabolisme adalah kegiatan yang sangat penting
untuk dilakukan oleh setiap makhluk hidup, begitu juga mikroorganisme. Melalui kegiatan
metabolisme, setiap makhluk hidup mampu mengorganisasikan berbagai molekul kimia di
dalam tubuhnya dan mengkoordinasikan berbagai reaksi kimia. Metabolisme secara garis
besar terbagi menjadi katabolisme dan anabolisme. Katabolisme merupakan reaksi
metabolisme yang bersifat mengurai senyawa kimia tertentu dan melepaskan energi
selama proses berlangsung. Sebaliknya, anabolisme merupakan reaksi yang
menggunakan energi untuk meyintesis senyawa kimia yang lebih besar dari senyawa
kimia yang lebih kecil (Madigan dkk. 2011).
B. Tujuan
A. Metabolit Sekunder
Metabolit sekunder merupakan suatu senyawa kimia yang berada didalam suatu
organisme, biasanya senyawa ini tidak terlibat secara langsung dalam proses
pertumbuhan, perkembangan atau reproduksi organisme (Mohammed et al., 2014).
Metabolit sekunder terbentuk dari sintesis tanaman, mikroba, dan hewan melalui proses
biosintesis (Saifudin, 2014). Jalur pembentukan metabolit sekunder menurut Deacon
(2006), yaitu sintesis metabolit sekunder yang berhubungan dengan jalur pembentukan
lipid. Contoh dari jalur pembentukan tersebut adalah tubuh buah Basidiomycota
menghasilkan senyawa volatil Polyacetylens. Menurut Agusta (2009), metabolit sekunder
yang dihasilkan oleh mikroorganisme dapat digolongkan menjadi alkaloid, fenolik dan
turunannya, flavonoid, isokumarin, kuinon, peptida, terpenoid, dan sebagainya.
Untuk keperluan hidupnya, jasad hidup memerlukan bahan makanan. Juga mikroba,
untuk kehidupannnya memerlukan bahan-bahan organik dan anorganik yang diambil dari
lingkungannya. Bahan-bahan tersebut dinamakan nutrien, sedang proses penyerapannya
disebut nutrisi. Bakteri menghasilkan berbagai produk metabolisme yang penting
termasuk asam organik, kompones flavor, dan berbagai anti mikroba khususnya
bakteriosin. Bakteriosin yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat yaitu sensitive terhadap
protease, stabil terhadap panas, bakterisidal dengan spectrum penghammbatan yang
sempit. Walaupun beberapa bakteriosin (nisin,pediosin dan nakasin) yang dihasilkan oleh
bakteri asam laktat memiliki spectrum yang luas yaitu mampu menghambat bakteri gram
negatif.Bahan-bahan yang telah diserap kedalam sel akan digunakan oleh sel melalui
proses yang disebut metabolisma, yang terbagi menjadi katabolisma (bioenergi) dan
anabolisma (biosintesa).
Pada proses bioenerji nutrien berfungsi sebagai sumber energi atau penerima
elektron16. Sumber energi pada bakteria misalnya, merupakan bahan organik sederhana
yang diuraikan menjadi bahan-bahan yang lebih sederhana lagi. Energi yang dihasilkan
merupakan energi kimia yang diperlukan untuk aktivitas sel, misal: perkembangbiakan,
pembentukan spora, pergerakan, biosintesa, dan sebagainya.
BAB III
PEMBAHASAN
Untuk keperluan hidupnya, jasad hidup memerlukan bahan makanan. Juga Mikroba,
untuk kehidupannnya memerlukan bahan-bahan organik dan anorganik Yang diambil dari
lingkungannya. Bahan-bahan tersebut dinamakan nutrien, Sedang proses penyerapannya
disebut nutrisi. Bakteri menghasilkan berbagai Produk metabolisme yang penting
termasuk asam organik, kompones flavor, dan
Berbagai anti mikroba khususnya bakteriosin. Bakteriosin yang dihasilkan oleh
Bakteri asam laktat yaitu sensitive terhadap protease, stabil terhadap panas, Bakterisidal
dengan spectrum penghammbatan yang sempit. Walaupun beberapa Bakteriosin
(nisin,pediosin dan nakasin) yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat
Memiliki spectrum yang luas yaitu mampu menghambat bakteri gram negatif15
Bahan-bahan yang telah diserap kedalam sel akan digunakan oleh sel melalui Proses
yang disebut metabolisma, yang terbagi menjadi katabolisma (bioenergi) Dan anabolisma
(biosintesa). Pada proses bioenerji nutrien berfungsi sebagai
Sumber energi atau penerima elektron16. Sumber energi pada bakteria misalnya,
Merupakan bahan organik sederhana yang diuraikan menjadi bahan-bahan yang
Lebih sederhana lagi. Energi yang dihasilkan merupakan energi kimia yang
Diperlukan untuk aktivitas sel, misal: perkembangbiakan, pembentukan spora,Pergerakan,
biosintesa, dan sebagainya.
B. Saran
Kita harus selektif dalam memilih tanaman yang menghasilkan metabolit sekunder
sehingga tidak menyebabkan keracunan.
DAFTAR PUSTAKA