DISUSUN OLEH:
F44121042
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
DAFTAR ISI
Halaman Sampul..............................................................................................…………i
Daftar Isi.............................................................................................................……….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................……… 3
B. Rumusan Masalah………............................................................................. ………3
C. Tujuan……. …………………………………………………………………...…… 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Routing Protokol.......................................................................……… 5
B. Manfaat Routing Protokol............................................................................……… 6
C. Jenis-jenis Routing Protokol........................................................................……… 7
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Senyawa metabolit sekunder ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada
saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah
untuk mempertahankan diri (survival) dari kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator
,dan sebagai molekul sinyal. Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme
untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Tanaman dapat menghasilkan metabolit
sekunder (seperti quinon,flavonoid, tannin,dll) yang membuat tanaman lain tidak
tumbuh di sekitarnya. Hal ini disebut alelopati. Berbagai senyawa metabolit sekunder
telah digunakansebagai obat atau model pembuat obat baru, contonya adalah aspirin
yangdibuat berdasarkan asam salisilat yang secara alami terdapat pada
tumbuhantertentu.
Metabolit adalah intermediet atau molekul yang tidak stabil dengan paruhwaktu
yang pendek dalam reaksi kimiawi dan produk dari metabolisme. Terbagi atasdua yaitu
metabolit primer dan metabolit sekunder.Sebuah metabolit utama atau primer adalah
suatu zat / senyawa essensial yangterdapat dalam organisme dan tumbuhan, yang
berperan dalam proses semuakehidupan organisme tersebut atau merupakan kebutuhan
dasar untuk kelangsunganhidup bagi organisme / tumbuhan tersebut. Senyawa ini
dikelompokkan menjadi 4kelompok makromolekul yaitu karbohidrat, protein, lipid,dan
asam nukleatMetabolit sekunder adalah suatu zat / senyawa metabolityang tidak
esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau
berbeda- beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap organisme biasanya
menghasilkansenyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin satu
jenis senyawametabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesiesdalam suatu
kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan
saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk
mempertahankan diridari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya
untukmengatasi hamadan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekulsinyal.
Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksidengan
lingkungannya
1) Alkaloid
Adalah sebuah golongan senyawan basa bernitrogen yang kebanyakan
heterosiklik dan terdapat di tumbuhan. Alkaloid biasanya diklasifikasikan
menurut kesamaan sumber asal molekulnya (precursors), didasari dengan
metabolisme pathway (metabolic pathway) yang dipakai untuk membentuk
molekul itu. Alkaloid bersifat detoksifikasi, bekerja menetralkan racun dalam
tubuh.
2) Saponin
3) Flavonoid
Flavonoida mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom
karbon, dimana dua cincin benzen (C6) terikat pada suatu rantaipropana (C3)
sehingga membentuk suatu susnan C6 – C3 – C6. Susunan ini dapat menghasilkan
tiga jenis struktur senyawa flavonoida. Contoh senyawa flavonoida, diantaranya
isoflavonoida.
Flavonoid Adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang
ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu,
dan biru. Dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-
tumbuhan. Flavonoid berfungsi untuk melancarkan peredaran darah ke seluruh
tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi
kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding
pembuluh darah, mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner,
mengandung antiinflamasi (antiradang), berfungsi sebagai anti-oksidan,
membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan.
Pada tanaman kedelai terkandung suatu senyawa yang merupakan
senyawa metabolit sekunder, yaitu senyawa isoflavon atau flavonoid.
Kandungan isoflavon pada kedelai berkisar 2–4 mg/g kedelai. Senyawa
isoflavon ini pada umumnya berupa senyawa kompleks atau konjugasi dengan
senyawa gula melalui ikatan glukosida. Jenis senyawa isoflavon ini terutama
adalah genistin, daidzin, dan glisitin. Bentuk senyawa demikian ini mempunyai
aktivitas fisiologis kecil.
Senyawa ini terdistribusi secara luas pada bagian-bagian tanaman, baik
pada akar, batang, daun, maupun buah, sehingga senyawa ini secara tidak
disadari juga terikut dalam menu makanan sehari-hari. Bahkan, karena
sedemikian luas distribusinya dalam tanaman maka dikatakan bahwa hampir
tidak normal apabila suatu menu makanan tanpa mengandung senyawa
flavonoida/isoflavon ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa senyawa flavonoida
tidak membahayakan bagi tubuh dan bahkan sebaliknya dapat memberikan
manfaat pada kesehatan.
Selama proses pengolahan, baik melalui proses fermentasi maupun
proses non-fermentasi, senyawa isoflavon dapat mengalami transformasi,
terutama melalui proses hidrolisa sehingga dapat diperoleh senyawa isoflavon
bebas yang disebut aglikon yang lebih tinggi aktivitasnya. Senyawa aglikon
tersebut adalah genistein, glisitein, dan daidzein.
Bentuk-bentuk produk olahan makanan tersebut sekaligus merupakan
sumber isoflavon potensial untuk menunjang kesehatan tubuh kita. Berdasarkan
hal tersebut maka mengkonsumsi kedelai dalam bentuk produk olahan
terfermentasi lebih dianjurkan.
4) Polifenol
Adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini
memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya.
Polifenol berperan dalam memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna
daun saat musim gugur. Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa kelompok
polifenol memiliki peran sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan.
Antioksidan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh
darah serta kanker. Terdapat penelitian yang menyimpulkan polifenol dapat
mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran