Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METABOLISME METABOLIT SEKUNDER

DISUSUN OLEH:

KRISTINA A25120046

RENI A25120040

Susi Nurhayati A25119066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2023
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
2.1 Pengertian metabolit sekunder............................................................................6
2.2 Fungsi masing-masing metabolit sekunder.........................................................7
2.3 Jalur Pembentukan Metabolit Sekunder..........................................................10
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................11
3.2 Saran.....................................................................................................................11
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makala Mata kuliah Kajian lingkungan hidup

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Maka
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak yang telah membantu sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.

Penulis menyadari bahwa makala ini masi jauh dari kata sempurna, maka dari itu
penulis mengharapan kritik dan saran untuk makalah ini demi perbaikan agar menjadi
lebih baik lagi, penulis mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Akhir kata, sekian dan terima kasih.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan memiliki pertahanan yang
melindungi tumbuhan tersebut dari pemangsa yang mengacam
pehidupantumbuhan tersebut. Banyak sistem pertahanan yang dimiliki oleh
suatu tumbuhan,baik menggunakan sistem mekanis seperti putri malu yang
menutup dirinyasehingga pemangsa tidak mau mengkonsumsinya. Selain itu ada
pertahanan yang menggunakan zat kimia sehingga hewan yang
mengkonsumsinya akan merasakan rasa yang tidak enak atau mengalami
gangguan fisiologis sehingga hewan tersebut tidak ingin mengkonsumsi
tumbuhan tersebut.

Zat kimia yang menjadi salah satu pertahanan yang dimiliki


tumbuhanadalah metabolit sekunder. Metabolit sekunder merupakan hasil
metabolisme yang dikeluarkan tanaman. Selain pertahanan metabolit sekunder
juga dapat digunakan untuk keperluan manusia seperti obat, pewarna,
pengharum, serta bumbu masak.

salah satu tumbuhan yang memiliki pertahanan diri menggunakam


metabolisme sekunder adalah serai. Akibat metabolisme yang dikandung oleh
serai,beberapa serangga mengalami gangguan jika terkena atau menghirup
metabolityang dikandung oleh serai karena memungkinkan terjadinya gangguan
fsiologis bagi serangga. Ketidaksukaan serangga terhadap metabolit sekunder
pertahanan serai menjadikannya salah satu bahan yang digunakan sebagai
pengusir serangga.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penulisan makalah ini penulis hanya membahas tentang :
1. Pengertian metabolisme sekunder
2. Fungsi masing-masing metabolisme sekunder
3. Bagaimana jalur pembentukan metabolisme sekunder

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa pengertian metabolisme sekunder
2. Untuk mengetahui fungsi masing-masing metabolisme sekunder
3. Untuk mengetahui jalur pembentukan metaboilsme sekunder
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian metabolit sekunder


Metabolit sekunder  merupakan senyawa metabolit yang tidak esensial bagi
pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda
antara spesies yang satu dan lainnya. Metabolit sekunder adalah berbagai macam reaksi
yang produknya tidak secara langsung terlibat dalam pertumbuhan normal. Dalam hal
ini metabolit sekunder berbeda dengan bahan metabolit intermediet yang memang
merupakan produk dari metabolisme normal.

Setiap organisme biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang


berbeda-beda, bahkan satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada
satu spesies  dalam suatu kingdom. Senyawa ini selalu dihasilkan tetapi pada saat
dibutuhkan atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolisme sekunder adalah untuk
mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan misalnya
mengatasi dari hama dan penyakit. Contoh metabolisme sekunder salah satunya kopi
yang mengandung kafein.

Metabolisme sekunder adalah senyawa metabolit  yang tidak esensial


bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik
atau  berbeda- beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap organisme biasanya
menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin satu
jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan  pada
satu spesies dalam  suatu kingdom.

Senyawa  metabolit sekunder ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada
saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah
untuk mempertahankan diri  (survival) dari kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan  penyakit, menarik  polinator
,dan  sebagai molekul sinyal. Singkatnya, metabolit sekunder digunakan  organisme
untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Tanaman dapat menghasilkan metabolit
sekunder (seperti quinon,flavonoid, tannin,dll) yang membuat tanaman lain tidak
tumbuh di sekitarnya. Hal ini disebut alelopati. Berbagai senyawa metabolit sekunder
telah digunakansebagai obat atau model pembuat obat baru, contonya adalah aspirin
yangdibuat berdasarkan asam salisilat yang secara alami terdapat pada
tumbuhantertentu.

Metabolit adalah intermediet atau molekul yang tidak stabil dengan paruhwaktu
yang pendek dalam reaksi kimiawi dan produk dari metabolisme. Terbagi atasdua yaitu
metabolit primer dan metabolit sekunder.Sebuah metabolit utama atau primer adalah
suatu zat / senyawa essensial yangterdapat dalam organisme dan tumbuhan, yang
berperan dalam proses semuakehidupan organisme tersebut atau merupakan kebutuhan
dasar untuk kelangsunganhidup bagi organisme / tumbuhan tersebut. Senyawa ini
dikelompokkan menjadi 4kelompok makromolekul yaitu karbohidrat, protein, lipid,dan
asam nukleatMetabolit sekunder adalah suatu zat / senyawa metabolityang tidak
esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau
berbeda- beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap organisme biasanya
menghasilkansenyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin satu
jenis senyawametabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesiesdalam suatu
kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan
saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk
mempertahankan diridari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya
untukmengatasi hamadan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekulsinyal.
Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksidengan
lingkungannya

2.2 Fungsi masing-masing metabolit sekunder


Senyawa-senyawa kimia hasil metabolit sekunder tumbuhan diantaranya adalah:

1) Alkaloid
Alkaloid dalah sebuah golongan senyawan basa bernitrogen yang
kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tumbuhan. Alkaloid biasanya
diklasifikasikan menurut kesamaan sumber asal molekulnya (precursors),
didasari dengan metabolisme pathway (metabolic pathway) yang dipakai untuk
membentuk molekul itu. Alkaloid bersifat detoksifikasi, bekerja menetralkan
racun dalam tubuh.

2) Saponin

Adalah jenis glikosida yang banyak ditemukan dalam tumbuhan. Saponin


memiliki karakteristik berupa buih. Sehingga ketika direaksikan dengan air dan
dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan lama. Saponin mudah
larut dalam air dan tidak larut dalam eter. Saponin memiliki rasa pahit dan
menyebabkan bersin serta iritasi pada selaput lendir. Jika digunakan dengan
benar saponin dapat bermanfaat sebagai sumber anti bakteri dan anti virus,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi
kadar gula dalam darah, dan mengurangi penggumpalan darah.

3) Flavonoid
Flavonoida mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom
karbon, dimana dua cincin benzen (C6) terikat pada suatu rantaipropana (C3)
sehingga membentuk suatu susnan C6 – C3 – C6. Susunan ini dapat menghasilkan
tiga jenis struktur senyawa flavonoida. Contoh senyawa flavonoida, diantaranya
isoflavonoida.
Flavonoid Adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang
ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu,
dan biru. Dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-
tumbuhan. Flavonoid berfungsi untuk melancarkan peredaran darah ke seluruh
tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi
kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding
pembuluh darah, mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner,
mengandung antiinflamasi (antiradang), berfungsi sebagai anti-oksidan,
membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan.
Pada tanaman kedelai terkandung suatu senyawa yang merupakan
senyawa metabolit sekunder, yaitu senyawa isoflavon atau flavonoid.
Kandungan isoflavon pada kedelai berkisar 2–4 mg/g kedelai. Senyawa
isoflavon ini pada umumnya berupa senyawa kompleks atau konjugasi dengan
senyawa gula melalui ikatan glukosida. Jenis senyawa isoflavon ini terutama
adalah genistin, daidzin, dan glisitin. Bentuk senyawa demikian ini mempunyai
aktivitas fisiologis kecil.
Senyawa ini terdistribusi secara luas pada bagian-bagian tanaman, baik
pada akar, batang, daun, maupun buah, sehingga senyawa ini secara tidak
disadari juga terikut dalam menu makanan sehari-hari. Bahkan, karena
sedemikian luas distribusinya dalam tanaman maka dikatakan bahwa hampir
tidak normal apabila suatu menu makanan tanpa mengandung senyawa
flavonoida/isoflavon ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa senyawa flavonoida
tidak membahayakan bagi tubuh dan bahkan sebaliknya dapat memberikan
manfaat pada kesehatan.
Selama proses pengolahan, baik melalui proses fermentasi maupun
proses non-fermentasi, senyawa isoflavon dapat mengalami transformasi,
terutama melalui proses hidrolisa sehingga dapat diperoleh senyawa isoflavon
bebas yang disebut aglikon yang lebih tinggi aktivitasnya. Senyawa aglikon
tersebut adalah genistein, glisitein, dan daidzein.
Bentuk-bentuk produk olahan makanan tersebut sekaligus merupakan
sumber isoflavon potensial untuk menunjang kesehatan tubuh kita. Berdasarkan
hal tersebut maka mengkonsumsi kedelai dalam bentuk produk olahan
terfermentasi lebih dianjurkan.

4) Polifenol
Adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini
memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya.
Polifenol berperan dalam memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna
daun saat musim gugur. Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa kelompok
polifenol memiliki peran sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan.
Antioksidan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh
darah serta kanker. Terdapat penelitian yang menyimpulkan polifenol dapat
mengurangi risiko penyakit Alzheimer.

2.3 Jalur Pembentukan Metabolit Sekunder.


Senyawa metabolit sekunder diproduksi melalui jalur di luar biosinthesa
karbohidrat dan protein. Ada tiga jalur utama untuk pembentukan metabolit
sekunder.

1. Jalur Asam Malonat Asetat Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan


melalui jalur asam malonat diantaranya: asam lemak (laurat, miristat,
palmitat, stearat, oleat, linoleat, linolenic), gliserida, poliasetilen,
fosfolipida, dan glikolipida. Tanaman yang menghasilkan senyawa
iniantara lain: Jarak pagar, kelapa sawit, kelapa, jagung, kacang tanah,
zaitun, bungamatahari, kedelai, wijen, kapas, coklat, dan alpukat.
2. Jalur Asam Mevalonat AsetatSenyawa metabolit sekunder dari jalur ini
diantaranya adalah Essential oil, Squalent, Monoterpenoid, Menthol,
Korosinoid, Streoid, Terpenoid, Sapogenin, Geraniol,ABA, dan GA3.
3. Jalur Asam ShikimatMetabolit sekunder yang disintesis melalui jalur
asam shikimat diantaranya adalahAsam Sinamat, Fenol, Asam benzoic,
Lignin, Kumarin, Tanin, Asam amino benzoikdan Quinon
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebagian besar tanaman penghasil senyawa metabolit sekunder memanfaatkan
senyawa tersebut untuk mempertahankan diri. Tanaman dapat menghasilkan metabolit
sekunder (seperti: quinon, flavonoid, tanin, dll.) yang membuat tanaman lain tidak dapat
tumbuh di sekitarnya. Hal ini disebut sebagai alelopati. Berbagai senyawa metabolit
sekunder telah digunakan sebagai obat atau model untuk membuat obat baru, contohnya
adalah aspirin yang dibuat berdasarkan asam salisilat yang secara alami terdapat pada
tumbuhan tertentu. Manfaat lain dari metabolit sekunder adalah sebagai pestisida dan
insektisida, contohnya adalah rotenon dan rotenoid. Beberapa metabolit sekunder
lainnya yang telah digunakan dalam memproduksi sabun, parfum. Manfaat lain dari
metabolit sekunder adalah sebagai pestisida dan insektisida contohnya adalah rotenon
dan rotenoid. Beberapa metabolit sekunder lainnya yang telah digunakan dalam
memproduksi sabun, parfum, minyak herbal, pewarna, permen karet, dan plastik alami
adalah resin, antosianin, tanin, saponin, dan minyak volatil.

3.2 Saran
Mengingat potensi kandungan isoflavon pada kedelai dan produk-produk
turunannya, maka pengembangan produk dalam bentuk makanan
fungsional/makanan kesehatan dipandang sebagai upaya terobosan yang mempunyai
arti strategis, baik ditinjau dan segi tekno-ekonomi maupun dan segi kesehatan.
Berdasarkan potensi senyawa isoflavon maka berbagai jenis produk dapat didesain,
baik kandungan maupun bentuknya, sesuai dengan tujuan pembuatan produk. Untuk
itu, penelitian terapan dan investasi diperlukan untuk realisasi pengembangan
produk-produk tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, /2010/07/ metabolisme-sekunder.html

Verpoorte, A. W. Alfermann (2000). Metabolic engineering of plant secondary


metabolism. Springer. ISBN 978-0-7923-6360-6.Page.1-3

J. H. Rizvi, V. Rizvi (2008). Thin layer chromatography in phytochemistry. CRC


Press. ISBN 978-1-4200-4677-9.Page.60-66

Anda mungkin juga menyukai