Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOLOGI

“METABOLISME”

Disusun oleh Kelompok 5 Farmasi A dan Farmasi B :


1. Dimas Riyana Putra (Farmasi A)
2. Tiara Putri Sani Setiawan (Farmasi A)
3. Nur Amalia Kholiq (Farmasi A)
4. Sindi Mega Afrida (Farmasi A)
5. Iqbal Maulana (Farmasi A)
6. Apif Syahdani Dzikri (Farmasi B)
7. Dzira Difa Nuryana (Farmasi B)
8. Nadia Jacinda (Farmasi B)
9. Refina Lutfiah Kamal (Farmasi B)
10. Renaldi Aprilialdi (Farmasi B)

PERGURUAN TINGGI UNVIERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA


ANGKATAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul “METABOLISME” ini yaitu untuk memenuhi
salah satu tugas biologi yang diberikan oleh Bapak dr. H. Kamiel Roesman Bachtiar, M.Si. dan
untuk menambah wawasan serta pengetahuan mengenai metabolisme bagi para pembaca maupun
kami para penulis
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami harap kritik dan saran memberikan masukan yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan makalah ini.

Tasikmalaya, 02 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
Cover Makalah.......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................................4
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5
METABOLISME.........................................................................................................................................5
A. ENZIM..............................................................................................................................................5
1. Komponen Enzim........................................................................................................................5
2. Sifat dan Mekanisme Kerja Enzim..............................................................................................6
3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim..........................................................................6
B. KATABOLISME..................................................................................................................................7
1. Katabolisme Karbohidrat............................................................................................................8
2. Katabolisme Lemak dan Protein.................................................................................................9
C. ANABOLISME...................................................................................................................................9
D. Respirasi dari Metabolisme...............................................................................................................12
E. Energi Metabolisme.......................................................................................................................13
F. Pembentukan Metabolisme..........................................................................................................14
BAB III PENUTUP....................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................15
3.2 Kritik dan Saran................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Biologi berasal dari bahasa Yunani bios yang berarti hidup, dan logy yaitu sains (studi}. Salah
satu tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran biologi adalah siswa mampu menguasai
konsep-konsep materi biologi yang telah di pelajarinya kemudian mampu mengaitkan konsep-
konsep yang telah mempelajari dengan materi yang di pelajarinya. Dalam pembelajaran biologi
ditemukan siswa menghafal konsep tanpa memahami maksud dan isinya secara mendalam.
Pemahaman konsep biologi sangat diperlukan dalam pengintregasian alam dan teknologi dalam
kehidupan sehari-hari.

Biologi merupakan ilmu luas dan banyak cabang dari beberapa aspek terkait dengan
organisme hidup. Salah satunya mempelajari metabolisme. Metabolisme berasal dari bahasa
Yunani yang berari perubahan. Metabolisme semua reaksi kimia yang terjadi dalam organ
organisme termasuk pada tingkatan sel. Metabolisme merupakan keseluruhan reaksi kimia dalam
tubuh makhluk hidup yang mempengaruhi tingkat metabolisme diantara suhu tubuh, stimulan,
hormone, kehamilan, mengkonsumsi makanan dan minuman, jenis kelamin, usia, genetik, dan
tingkat aktivitas.

Salah satu ciri dari mahluk hidup ialah melakukan proses di dalam tubuhnya. Proses tersebut
ialah proses penguraian makanan yang dikonsumsi oleh semua mahluk hidup. Setiap mahluk
hidup memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya dan untuk menjadi energi serta
tenaga. Mungkin akan berbeda halnya jika makanan yang si makan oleh harimau tidak mengalami
proses penguraian, pasti harimau tersebut tidak akan mempunyai kemampuan untuk berlari
bahkan mencari mangsanya. Oleh karena itu, harimau memerlukan energi yang diperoleh dari
proses penguraian zat makanan. Proses inilah yang kita kenal dengan proses metabolisme melalui
proses reaksi kimia yang terjadi didalm sel menggunakan enzim.

1.2 RUMUSAN MASALAH

 Apa pengertian dari metabolisme?


 Bagaimana terjadinya proses metabolisme itu?
 Apa yang dimaksud anabolisme dan katabolisme?
 Bagaimana peranan enzim dalam metabolisme?

1.3 TUJUAN

 Mengetahui pengertian dari metabolisme.


 Untuk mengetahui proses metabolisme.

4
 Mengetahui pengertian serta perbedaan anabolisme dan katabolisme
 Untuk mengetahui peranan enzim dalam metabolisme.

BAB II

PEMBAHASAN

METABOLISME

Metabolisme merupakan pengubahan karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air menjadi energi,
melalui proses reaksi kimia yang terjadi didalm sel menggunakan enzim. Produksi energi melibatkan
oksidasi nutrien (karbohidrat, lemak, dan protein) yang menghasilkan ikatan fosfat berenergi tinggi
dimana energi disimpan untuk proses kehidupan

Setelah kita mengonsumsi sesuatu, maka sistem pencernaan tubuh akan menggunakan enzim untuk
melakukan beberapa hal, yaitu: Memecah protein menjadi asam amino, mengubah lemak menjadi asam
lemak, mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana, seperti glukosa

A. ENZIM

1. Komponen Enzim
Enzim dibedakan menjadi dua macam berdasarkan komponen penyusunnya, yaitu
a) Enzim sederhana, hanya terdiri atas protein.
b) Enzim kompleks atau enzim konjugasi (holoenzim), terdiri atas komponen-komponen
berikut
 Komponen protein (apoenzim).Bersifat termolabil atau tidak tahan panas sehingga
mudah terdenaturasi.

5
 Komponen nonprotein (gugus prostetik). Bersifat termostabil atau tidak mudah
rusak karena panas. Komponen ini berupa koenzim atau kofaktor. Koenzim berupa
senyawa organik. Contoh vitamin, NADH, dan koenzim A. Adapun kofaktor berupa
senyawa logam atau anorganik
Contoh ion-ion logam seperti Zn²+, Cu²+, Mn²+, Fe²+, K+, dan Na+

2. Sifat dan Mekanisme Kerja Enzim


Enzim memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
 Enzim dipengaruhi oleh suhu dan pH
 Enzim bekera secara spesifik, yakni hanya dapat bekerja pada satu substrat tertenti
 Enzim bekerja secara bolak-balik (reversible), artinya enzim dapat mengatalis penguraian
suatu senyawa menjadi senyawa lain maupun mengatalis penyusunan senyawa-senyawa
tersebut menjadi senyawa semula.
 Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit.
 Enzim dapat bereaksi dengan substrat asam maupun basa.
 Enzim berupa koloid.
 Enzim dapat digunakan berulang kali.

Dalam tubuh makhluk hidup, enzim berperan sebagai biokatalis (mempercepat reaksi biologi).
Enzim mempercepat suatu reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi (EA). Energi aktivasi
adalah energi awal untuk memulai suatu reaksi. Mula-mula enzim berikatan dengan
substratnya, membentuk kompleks enzim-substrat. Pada saat enzim dan substrat berikatan,
kerja katalitik enzim tersebut akan mengubuh substrat menjadi produk.

Substrat + enzim → kompleks enzim-substrat → enzim + produk

3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim


Dalam melakukan perannya sebagai biokatalisator, kerja enzim dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Faktor-faktor tersebut dapat mempercepat atau memperlambat kerja enzim.

1) Suhu (Temperatur)
Setiap enzim mempunyai suhu optimum yang spesifik. Jika enzim berada dibawah suhu
optimum maka kerja enzim akan terhambat. Enzim pada suhu 0˚C atau dibawahnya bersifat
nonaktif. Kenaikan suhu dapat meningkat aktivitas enzim. Namun, jika suhu melebihi batas
optimum, enzim dapat mengalami denaturasi (kerusakan)
2) pH
Setiap enzim mempunyai pH optimum yang spesifik. Perubahan pH mengakibatkan sisi aktif
enzim berubah sehingga dapat menghalangi terikatnya substrat pada sisi aktif enzim. Selain
itu, perubahan pH juga mengakibatkan proses denaturasi pada enzim.
3) Konsentrasi Enzim

6
Penambahan besar konsentrasi enzim akan meningkatkan kecepatan reaksi hingga tercapai
kecepatan konstan ketika semua substrat sudah terikat oleh enzim.
4) Konsentrasi Substrat
Bertambahnya konsentrasi substrat dalam suatu reaksi akan meningkatkan kecepatan reaksi
jika jumlah enzim dalam reaksi tersebut tetap. Peningkatan kecepatan reaksi akan terus
bertambah hingga tercapai kecepatan konstan Ketika semua enzim mengikatt substrat
5) Zat-Zat Penggiat (Aktivator)
Aktivator yaitu zat yang berfungsi memacu atau mempercepat reaksi enzim.
Cantoh aktivator antara lain garam-garam dari logam alkali dalam kondisi
encer (2%-5%)dan ion logam seperti Ca, Mg, Ni, Mn, dan Cl.
6) Zal-Zat Penghambat (Inhibitor)
Ada dua macam inhibitor enzim, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif.
Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang berikatan secara kuat pada sisi aktif enzim.
Inhibitor kompetitif dapat dihilangkan dengan cara menambah konsentrasi substrat.
Inhibitor nonkompetitif adalah inhibitor yang terikat pada sisi alosterik enzim (selain sisi
aktif enzim), Inhibitor ini mengakibatkan sisi aktif enzim berubah sehingga substrat tidak
dapat berikatan dengan sisi aktif enzim. Inhibitor ini tidak dapat dihilangkan walaupun
dengan menambahkan konsentrasi substrat. Contoh inhibitor nonkompetitif yaitu Ag',
Hg",dan Pbzt.

B. KATABOLISME

Katabolisme adalah proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana. Proses ini menghasilkan energi yang dapat digunakan oleh mahluk hidup sehingga
disebut reaksi eksergonik

Fungsi katabolisme berkaitan dengan memecah jaringan tubuh dan simpanan energi untuk
mendapatkan lebih banyak bahan bakar supaya berbagai fungsi tubuh bisa berjalan dengan
semestinya. Proses katabolisme terdiri dari 3tahapan diantara nya :

1. Tahap pencernaan

Pada tahap pencernaan, molekul organik besar, seperti lipid, protein, dan polisakarida, dicerna
menjadi komponen yang lebih kecil di luar sel.

2.Pelepasan Energi

Setelah dipecah, molekul-molekul tersebut kemudian diambil oleh sel tubuh dan diubah
menjadi molekul-molekul yang lebih kecil, biasanya asetil koenzim A yang melepaskan sejumlah
energi.

3.Energi tersimpan

Energi yang dilepaskan kemudian disimpan dengan mereduksi koenzim nikotinamida adenin
dinukleotida menjadi NADH.

7
1. Katabolisme Karbohidrat
Katabolisme karbohidrat dalam tubuh berlangsung melalui proses respirasi sel. Respirasi sel
merupakan salah satu bentuk proses katabolisme yang menguraikan senyawa organik kompleks
menjadi senyawa-senyawa sederhana. Proses respirasi sel berlangsung di dalam mitokondria.
a. Respirasi Aerob
Respirasi aerob merupakan respirasi yang memerlukan O² dari udara. Persamaan reaksi
pada proses respirasi aerob sebagai berikut.
C6H12O6 + 6O2 → 6H2O + 6CO2 + 38 ATP
Proses respirasi aerob mengubah energi kimia yang terkandung dalam sari makanan
(glukosa) menjadi energi kimia dalam bentuk ATP
 Respirasi AerobMelalui Jalur Siklus Krebs
Respirasi aerob melalui jalur siklus Krebs memiliki empat tahap yaitu
1) Glikolisis merupakan proses Pengubahan molekul glukosa.menjadi asam piruvat
dengan menghasilkan NADH dan ATP. Glikolisis terjadi di sitosol
Persamaan reaksi :
Glukosa + 2 ADP + 2 Pi + 2 NAD+ → 2 asam piruvat + 2ATP + 2NADH
2) Dekarbolasi Oksidatif ditahap ini asam piruvat diubah menjadi asetil Ko-A
dengan menghasilkan NADH dam melepaskan CO2. Pada organisme eukariotik
dekarbolasi oksidatif berlangsung dalam matriks mitokondria.
3) Siklus krebs berfungsi menghasilkan energi dan berbagai senyawa antara yang
akan digunakann untuk sintesis senyawa lain. Berlangsung di dalam matriks
mitokondria. Dari 2 asetik Ko-A yang masuk siklus akan menghasilkan 4CO2, 2
ATP , 6NADH dan 2 FADH
4) Setiap transpor elektron berfungsi mengoksidasi NADH dan FADH2, dari tahap
sebelumnya. Tahap ini berlangsung di membran dalam mitokondria
Pembentukan ATP dalam sistem transpor elektron terjadi melalui reaksi
fosforilasi oksidatif. Oksidasi 1 NADH menghasilkan 3 ATP, oksidasi 1 FADH
menghasilkan 2ATP

Ada perbedaan antara jumlah ATP yang dihasilkan organisme eukariotik dan prokariotik. Pada
organisme eukariotik, oksidasi NADH dan FADH, terjadi dalam membran mitokondria. Namun, NADH
hasil glikolisis dibentuk di dalam sitosol. Akibatnya, NADH tersebut harus dimasukkan ke mitokondria.
Pemindahan 2 NADH hasil glikolisis tersebut memerlukan 2 ATP. Dengan demikian, jumlah total ATP
yang dihasilkan sebanyak 36. Organisme prokariotik tidak memiliki mitokondria sehingga tidak terjadi
pengurangan ATP untuk pemindahan NADH. Dengan demikian, total ATP yang dihasilkan sebanyak 38.

 Respirasi Aerob Melalui Jalur Pentosa Fosfat


Pada jalur pentosa fosfat dihasilkan CO, dan 2 NADPH, Selanjutnya, NADPH. dioksidasi dalam
sistem transpor elektron. Pada jalur tersebut senyawa antara yang terbentuk berupa gula.

Respirasi Aerob
Respirasi Aerob tidak memerlukasn oksigen. Dalam respirasi aerob peran oksigen digantikan oleh zat
lain misalnya NO3 dan SO4. Energi yang dihasilkan dakam respirasi anaerob jauh lebih sedikit
daripada respirasi aerob. Respirasi anaerob merupakan reaksi fermentasi.

8
Fermentasi terdiri atas dua tahap, yaitu glikolisis dan pembentukan NAD+ Pada proses ini asam
piruvat hasil glikolisis tidak diubah menjadi asetil Ko-A, tetapi direduksi menjadi senyawa lain
dengan bantuan NADH. Satu molekul glukosa yang difermentasi menghasilkan 2 ATP.

Fermentasi dibedakan menjadi dua macam yaitu fermentasi asam laktat dan fermentasi
alkohol.

1) Fermentasi Asam Laktat


Fermentasi asam laktat menggunakan bahan baku berupa asam piruvat dari hasil glikolisis
serta menghasilkan asam laktat dan ATP. dapat melakukan fermentasi. Oleh karena itu,
mikroorganisme tersebut sering digunakan dalam pembuatan produk fermentasi.

Proses katabolisme dapat diterapkan dalam kehidupan. Proses katabolisme yang dimaksud
adalah Aktivitas mikroorganisme dalam produk hasil fermentasi dapat meningkatkan nilai
produk. Misalnya, aktivitas Lactobacillus bulgaricus dalam susu dapat membentuk senyawa
antibiotik. Selain itu, dengan adanya mikroorganisme tersebut, pH susu menjadi lebih asam
sehingga lebih awet. Fermentasi juga berperan dalam pembuatan obat-obatan atau
suplemen. Misalnya dalam pembuatan penisilin.

2) Fermentasi Alkohol
Menggunalkan bahan baku berupa asam piruvat dari hasil glikolisis untuk menghasilkan
CO2, dan ATP. Saccharomyces merupakan salah satu mikroorganisme yang dapar
melakukan fermentasi.

2. Katabolisme Lemak dan Protein


Selain katabolisme karbohidrat, di dalam tubuh juga terjadi katabolisme lemak dan protein.
Lemak dan protein merupakan sumber energi lain selain karbohidrat. Untuk menghasilkan
energi, lemak dan protein harus dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana (monomer).
a. Katabolisme Lemak
Katabolisme lemak dibantu oleh enzim lipase. Katabolisme lemak dimulai dengan
pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak diubah menjadi asetil
koenzim A. Asetil koenzim A kemudian memasuki siklus Krebs. Gliserol akan diubah menjadi
fosfogliseraldehid (PGAL) dan memasuki jalur siklus Krebs (Kimball, 1994).
b. Katabolisme Protein
Dimulai dengan pemecahan protein yang dibantu oleh enzim protease dan peptidase
menjadi asam amino. Asam amino mengalami reaksi deaminasi dan transaminase yang
menghasilkan gugus amin (NH3) dan asam keto. Dalam Proses respirası aerob, satu molekul
glukosa menghasilkan 36 ATT sedangkan dalam satu molekul asam lemak dihasilkan 44 ATP
dengan 6 atom C.

C. ANABOLISME

Anabolisme merupakan proses penyusunan senyawa kompleks dari senyawa kompleks dari
senyawa senyawa yang lebih sederhana. Proses anabolisme terdiri dari :

1.Tahap produksi

9
Tahap ini melibatkan produksi senyawa prekursor, seperti asam amino, monosakarida,
isoprenoid, dan nukleotida.

2.Aktivasi

Berbagai senyawa prekursor tersebut kemudian diaktifkan menjadi bentuk reaktif dengan
menggunakan energi dari adenosin tripospat (ATP).

3.Pembangunan molekul kompleks

Pada proses ini,berbagai senyawa prekursor dibangun menjadi molekul-molekul kompleks,


seperti protein, polisakarida, lipid, dan asam nukleat.

Contoh dari Anabolisme adalah Fotosintesis, kemosinstesis, sintesis protein dan lemak

1. Fotosintetis
Fotosintetis adalah proses pengubahan zat-zat anorganik yaitu H2O dan CO2 Oleh
klorofil menjadi zat organic yaitu karbohidrat dengan bantuan cahaya. Fotosintesis
menghasilkan produk samping berupa gas oksigen (O2).
Reaksi terang terjadi jika ada cahaya. Cahaya yang berperan dalam fotosintesis adalah
cahaya tampak. Warna cahaya tampak yang paling efektit diserap klorofil adalah merah dan
biru. Cahaya tampak yang digunakan dalam proses fotosintesis dipelajari dalam ilmu Fisika,
sehingga ilmu Biologi memiliki hubungan erat dengan ilmu Fisika.
a. Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi jika ada cahaya. Cahaya yang berperan dalam fotosintesis adalah
cahaya tampak. Warna cahaya tampak yang paling efektit diserap klorofil adalah merah
dan biru. Cahaya tampak yang digunakan dalam proses fotosintesis dipelajari dalam
ilmu Fisika, sehingga ilmu Biologi memiliki hubungan erat dengan ilmu Fisika.
Reaksi terang terjadi pada membran tilakoid. Pada membran tersebut terdapat
fotosistem yang tersusun dari pigmen-pigmen seperti klorofil a klorofil b, dan
karotenoid. Reaksi ini menghasilkan ATP dan NADPH,. Kedua senyawa tersebut akan
digunakan dalam reaksi gelap.
Fotosistem yang terlibat dalam fotosintesis adalah fotosistem I dan fotosistem II)
1) Fotosistem I (P700), mengandung klorofil a yang menyerap kuat energi cahaya
dengan panjang gelombang 700 nm.
2) Fotosistem II (P680), mengandung klorofil a yang menyerap kuat energi cahaya
dengan panjang gelombang 680 nm.

Pigmen-pigmen dalam fotosistem berfungsi untuk menangkap energi cahaya. Energi


tersebut digunakan oleh pusat reaksi (klorofil a) untuk melepaskan elektronnya. Ada
dua macam aliran elektron, yaitu jalur elektron siklik dan jalur elektron nonsiklik.
1) Jalur Elektron Siklik (Fotofosforilasi Siklik) Elektron yang dilepaskan oleh fotosistem I
akan ditangkap oleh akseptor elektron. Elektron tersebut selanjutnya diteruskan
menuju sistem feredoksin (Fd). Dari feredoksin elektron diteruskan ke kompleks
sitokrom dan akhirnya kembali ke fotosistem I. Jalur elektron siklik menghasilkan
ATP.
2) Jalur Elektron Nonsiklik (Fotofosforilasi Nonsiklik)

10
Reaksi ini dimulai ketika fotosistem II menyerap energi cahaya. Energi tersebut
ditangkap oleh klorofil untuk memecah molekul air (fotolisis) Reaksi fotolisis sebagai
berikut.
1
H₂O-2H+2e + O2
2
Elektron yang dilepaskan dari hasil fotolisis diteruskan menuju akseptor elektron ke
sistem transpor elektron (plastoguinon, kompleks sitokrom, dan plastosianin).
Dalam proses ini terbentuk ATP. Pada akhirnya elektron tersebut akan diterima oleh
fotosistem 1. Pada saat yang bersamaan, fotosistem I menyerap energi cahaya dan
juga melepaskan elektron. Elektron tersebut diteruskan menuju akseptor elektron
ke sistem transpor elektron (feredoksin). Pada akhirnya, elektron tersebut akan
ditangkap oleh NADP, ion H hasil fotolisis kemudian diikat oleh NADP membentuk
NADPH,

b. Reaksi Gelap (Siklus Calvin) Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma tanpa memerlukan
cahaya. Reaksi ini memiliki tiga tahapan, yaitu tahap fiksasi, reduksi, dan regenerasi.

1) Tahap Fiksasi
Pada tahap ini, CO, berikatan dengan ribulosa bifosfat (RuBP) membentuk dua molekul
3-fosfogliserat (PGA) dengan bantuan enzim RuBP karboksilase (rubisko). Reaksi yang
terjadi sebagai berikut :
6CO₂ + 6 RuBP Tahap Reduksi (Rubisco) 12 PGA
2) Tahap Reduksi
Pada tahap ini, PGA diubah menjadi DPGA (1.3-difosfogliserat) melalui penambahan
gugus fosfat dari ATP. Selanjutnya, NADPH mereduksi DPGA menjadi fosfogliseraldehid
(PGAL atau G3P).
3) Tahap Regenerasi
Pada tahap ini, molekul PGAL disusun ulang menjadi 3 molekul RuBP Untuk
menyelesaikan ini, siklus menghabiskan 3 ATP. Adapun sebagian PGAL yang lain
digunakan untuk membentuk glukosa.

Tanaman dibedakan menjadi tiga macam:


1) Tanaman C3
Contoh tanaman C3 adalah tanaman Poaceae seperti gandum, bayam, kangkung, dan
Gymnospermae, Pada jenis tanaman ini siklus Calvin terjadi di sel-sel mesofil.

2) Tanaman C4
Contoh tanaman C, adalah jagung, tebu, dan sorghum. Pada tanaman Casam malat
berada pada sel mesofil, sedangkan pati dihasilkan dalam seludang berkas pembuluh.
3) Tanaman CAM (Crassulacean Acid Metabolism)
Contoh tanaman CAM adalah kaktus. Pada tanaman CAM fiksasi CO, terjadi pada
malam hari yang kemudian disimpan dalam bentuk asam organik. Pada siang hari asam
organik dan CO, difiksasi RuBP membentuk pati/sukrosa.

11
Proses penyusunan bahan organik (karbohidrat) dari H₂O dan CO menggunakan energi
kimia disebut kemosintesis. Kemosintesis terjadi pada berbaga kelompok bakteri.
Pelakunya disebut sebagai organisme kemosintetik ati kemoautotrof. Misalnya bakteri
nitrifikasi, bakteri belerang, bakteri besi, bakten hidrogen, dan bakteri metana.

2. Kemosintesis
Penuyusunan bahan organik (karbohidrat) dari H2O dan CO2 menggunakan energi kimia
disebut kemosintesis.
a. Bakteri Nitrifikasi
Pada bakteri nitrit (Nitrosococcus dan Nitrosomonas) serta bakter nitrat (Nitrobacter
dan Bactoderma).
b. Bakteri Belerang
Contoh bakteri belerang yaitu Baggiatoa dan Thiospirillum.
2H₂S + 0₂ → 2S+ 2H₂O + energi

3. Sintesis Lemak dan Protein


Selain fotosintesis dan kemosintesis, proses anabolisme juga terjadi pada pembentukan
lemak dan protein. Bagaimana mekanisme pembentukan lemak dan protein? Lakukan
terlebih dahulu kegiatan berikut sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai sintesis lemak
dan protein.
a. Sintesis Lemak Lemak merupakan komponen sel yang terdiri atas unsur-unsur C, H, dan
O. Lemak disintesis dari karbohidrat dan protein melalui asetil Ko-A. Secara kimiawi,
lemak tersusun oleh asam lemak dan gliserol. Sintesis (pembentukan) maupun
pembongkaran lemak terjadi dengan bantuan enzim lipase. Apabila gliserol ditambah
tiga molekul asam lemak akan tersusun suatu ester yang disebut lemak. Enzim lipase
juga dapat membongkar lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Oleh sebab itu, reaksi
ini berlangsung secara bolak-balik.
b. Sintesis Protein
Protein di dalam sel tersusun dari asam amino yang proses pem bentukannya
melibatkan DNA, RNA, dan ribosom. Protein tidak disintesis langsung oleh gen,
melainkan melalui proses transkripsi dan translasi. Transkripsi adalah proses replikasi
DNA untuk membentuk RNAd. Sementara itu, translasi adalah proses penerjemahan
informasi genetik yang terdapat pada RNAd menjadi runtutan asam amino yang
membentuk rantai polipeptida Proses sintesis protein akan kamu pelajari lebih lanjut
dalam bab substansi materi genetik.

D. Respirasi dari Metabolisme

12
Respirasi sel, jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentuk ATP dan NADPH)
dari molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat, lemak, dan protein).

Katabolisme karbohidrat

Glikogenolisis, pengubahan glikogen dijadikan glukosa

Glikolisis, pengubahan glukosa dijadikan piruvat dan ATP tanpa membutuhkan oksigen.

Jalur pentosa fosfat, pembentukan NADPH dari glukosa.

Katabolisme protein, hidrolisis protein dijadikan asam amino.

a. Respirasi aerobik

b. Trasnpor elektron

c. Fosforilasi oksidatif

d. Respirasi anaerobik

e. Daun cori

f. Fermentasi asam laknat

g. Fermentasi

h. Fermentasi etanol

E. Energi Metabolisme
Kaitan metabolisme dan energi
Satu hal yang amat erat kaitannya dengan metabolisme yakni kalori. Sederhananya,
kalori pada makanan menunjukan banyaknya energi yang akan anda dapatkan dari
mengkonsumsi makanan tersebut.
Proses penghabisan energi inilah yang selama ini dikenal sebagai membakar kalori, bahkan
tanpa beraktivitas pun, tubuh anda sebenarnya sudah membakar kalori atau energi bertahan
hidup.

13
Semakin banyak dan berat aktivitas fisik anda, semakin besar energi yang dihabiskan
(jumlah kalori yang terbakar). Sementara jika anda jarang berolahraga, energi berlebih
akan menumpuk dalam bentuk timbunan lemak.
F. Pembentukan Metabolisme

Metabolisme yang berkaitan dengan jumlah kalori yang di bakar dalam tubuh. Energi
ini sebagai modal tenaga untuk melakukan aktivitas sehari hari. Metabolisme ini terjadi
ketika tubuh mampu menjaga organ penting agar tetap berfungsi dengan baik. Misalnya
tubuh mampu mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan untuk
beraktivitas. Metabolisme ini menyumbang 70% dari proses metabolisme tubuh secara
keseluruhan. NEAT (Non exercise activity thermogenesis). Aktivitas Non-latihan
thermogenesis, dimana metabolisme ini berkaitan dengan semua kalori yang di bakar
ketika perasaan khawatir atau menggigil.
Thermogenesis adalah produksi panas yang terjadi setelah makan, yang berperan dalam
meningkatkan laju metabolit tubuh, yang akan meningkatkan pengeluaran energi.
Metabolisme ini menyumbangkan 20% dari metabolisme tubuh.
Metabolisme yang di pengaruhi oleh aktivitas manusia. Dalam pekerjaan sehari hari
maupun olahraga rutin.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Metabolisme merupakan pengubahan karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air


menjadi energi, melalui proses reaksi kimia yang terjadi didalm sel menggunakan enzim
 Komponen enzim dibedakan menjadi 2
 Factor yang mempengaruhi enzim : suhu, pH, konsentrasi enzim dan substrat, activator,
inhibitor
 Anabolisme merupakan proses penyusunan senyawa kompleks dari senyawa kompleks
dari senyawa senyawa yang lebih sederhana, conton fotosintesis.
 Katabolisme adalah proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana.

3.2 Kritik dan Saran

Kami menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kami meminta saran serta kritik dari pembaca

15
DAFTAR PUSTAKA

Buku pegangan siswa biologi kelas 12 kurikulum 2013 Intan Pariwara, revisi 2016

16

Anda mungkin juga menyukai