Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH METABOLIT PRIMER DAN SEKUNDER

Disusun oleh :

NAMA : NURFITRIANI

NIM : G 701 17 059

KELAS :D

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN LMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2019
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metabolisme ..........................................................................................3
2.2 metabolit primer ....................................................................................3
2.3 metabolit sekunder ................................................................................5
BAB III Pembahasan .......................................................................................6
3.1 Metabolit Primer...................................................................................6
3.2 Metabolit Sekunder..............................................................................7
BAB IV PENUTUP
4.1 kesimpulan............................................................................................13
4.2 saran......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel
yang di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses – proses ini terjadi di dalam sel
dapat berupa pembentukan zat ataupun penguraian zat menjadi zat yang lebih sederhana.
Proses pembentukan zat terjadi pada proses fotosintesis , kemosintesis, sintesis lemak, dan
sintesis protein. Proses penguraian zat dapat berupa respirasi sel dan fermentasi sel
(Wirahadikusumah, 1985).

Pada tumbuhan ada dua jenis metabolisme yaitu metabolisme primer dan sekunder.
Proses metabolisme primer menghasilkan senyawa-senyawa yang digunakan dalam proses
biosintesis seperti karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat. Metabolit primer memiliki
fungsi yang esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup organisme penghasilnya
(merupakan komponen esensial tubuh misalnya asam amino, vitamin, nukleotida, asam
nukleat dan lemak). Sedangkan proses metabolisme sekunder menghasilkan senyawa
dengan aktivitas biologis tertentu seperti alkaloid, terpenoid, flavonoid, tannin dan steroid.
Senyawa hasil metabolisme diproduksi sebagai benteng pertahanan tumbuhan dari
pengaruh buruk lingkungan atau serangan hama penyakit. Metabolit sekunder tidak
memiliki fungsi khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Senyawa-
senyawa tersebut lebih dibutuhkan untuk eksistensi kelangsungan hidup tanaman itu di
alam ( Hanani, 2010 ; Safiudin , 2014 )
Fungsi pertama metabolit sekunder antara lain melindungi tanaman dari serangan
mikroba, contohnya tanaman akan membentuk fitoaleksin, senyawa khusus yang disintesis
di sekitar sel yang terinfeksi. Kedua, mempertahankan diri dari gangguan predator. Ketiga,
untuk melawan gangguan herbivora yaitu dengan membentuk senyawa toksik yang
menyebabkannya menjadi beracun. Keempat, perlindungan terhadap lingkungan, misalnya
antosianin diproduksi untuk melindungi tanaman dari terpaan sinar UV. Kelima,
memenangkan persaingan dengan cara menghasilkan senyawa yang bersifat alelopati,
beracun terhadap tanaman lain di sekitarnya. Keenam, sebagai agen atraktan, menarik
kehadiran serangga dan herbivora lain untuk membantu penyebaran biji. Senyawanya
berupa pigmen yang membuat organ reproduksi berwarna cerah. Dalam satu tanaman, tidak
mungkin hanya mengandung satu macam metabolit sekunder, hal ini yang menyebabkan
tanaman tertentu dapat memiliki beberapa macam khasiat terapi yang berbeda-beda sesuai
dengan metabolit sekunder yang terkandung di dalamnya (Hanani , 2010).

Berdasarkan telaah pustaka yang telah dilakukan , pada makalah ini akan dijabarkan
mengenai proses metabolisme baik metabolisme primer dan sekunder yang disusun secara
sistematis yang memuat penjelasan metabolisme secara umum, metabolisme primer,
metabolit sekunder dan hubungan keduanya sebagai proses metabolisme serta jalur
biosintesis metabolit sekunder yang tersusun dalam bentuk diagram sehingga diharapkan
dari makalah ini , materi tentang metabolisme dapat dipahami dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian proses metabolisme secara umum?
2. Jelaskan metabolisme primer dan metabolisme sekunder?
3. Bagaimana proses biosintesis metabolit sekunder ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian proses metabolisme secara umum
2. Menjelaskan tentang metabolit primer dan metabolit sekunder
3. Menjabarkan proses biosintesis metabolit sekunder
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini dapat memberikan informasi ilmiah mengenai
proses metabolisme tumbuhan baik metabolit primer dan metabolit sekunder yang
disusun secara sistematis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Metabolisme
Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau pengurain zat di dalam sel
yang di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses – proses ini terjadi di dalam sel
mahluk hidup. Proses yang terjadi dapat berupa pembentukan zat atau dapat pula berupa
penguraian zat menjadi zat – zat yang lebih sederhana. Proses pembentukan zat terjadi pada
proses fotosintesis, kemosintesis, sintesis lemak, dan sintesis protein. Proses penguraian zat
dapat berupa respirasi sel dan fermentasi sel (Wirahadikusumah, 1985)..
Metabolisme adalah segala proses resksi kimia yang terjadi di dalam mahluk hidup 
mulai mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang susunan tubuhnya sangat
kompleks. Proses metabolisme ini menbuat mahluk hidup mendapat, mengubah, dan
memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
(Wirahadikusumah, 1985).

2.2. Metabolit Primer


Metabolit primer adalah suatu metabolit atau molekul produk akhir atau produk
antara dalam proses metabolisme makhluk hidup, yang fungsinya sangat esensial bagi
kelangsungan hidup organisme tersebut, serta terbentuk secara intraseluler. Contohnya
adalah protein, lemak, karbohidrat, dan DNA pada umumnya metabolit primer tidak
diproduksi berlebihan. Pada sebagian besar mikroorganisme, produksi metabolit yang
berlebihan dapat menghambat pertumbuhan, dan kadang-kadang dapat mematikan
mikroorganisme tersebut. Proses metabolisme untuk membentuk metabolit primer disebut
metabolisme primer (Dewick, 1999).
Mikroorganisme menghasilkan metabolit primer seperti etanol dan metabolit
sekunder misalnya antibiotik. Metabolit primer diproduksi pada waktu yang sama dengan
pembentukan sel baru, dan kurva produksinya mengikuti kurva pertumbuhan populasi
secara paralel. Metabolit sekunder mikroorganisme tidak diproduksi hingga sel
mikroorganisme menyelesaikan secara lengkap fase pertumbuhan logaritmiknya, dikenal
sebagai fase tropofase dan memasuki fase stasioner. Periode selanjutnya, ketika sebagian
besar metabolit sekunder dihasilkan, disebut sebagai idiofase. Metabolit sekunder
mikroorganisme dapat merupakan konversi dari metabolit primer mikroorganisme (Hogg,
2005).
Ciri-ciri metabolit primer yaitu (Saifudin, 2014):
a. Terbentuk melalui metabolisme primer
b. Memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup organisme
penghasilnya (merupakan komponen esensial tubuh misalnya asam amino, vitamin,
nukleotida, asam nukleat dan lemak).
c. Sering berhubungan dengan pertumbuhan orgnisme penghasilnya.
d. Bersifat tidak spesifik (ada pada hampir semua makhluk hidup).
e. Dibuat dan dismpan secara intraseluler.
f. Dibuat dalam kuantitas yang cukup banyak
g. Hasil akhir dari metabolisme energi adalah etanol.
h. Terlibat langsung dalam fungsi fisiologis normal seperti protein dan enzim
i. Terdapat didalam organisme atau sel.
j. Dikenal dengan istilah metabolit sentral
k. Berat molekul (BM) dari kecil dalam bentuk monomer hingga polimer sangat besar ( >
1500 Dalton)

2.3. Metabolit Sekunder


Metabolit sekunder adalah senyawa organik yang dihasilkan tumbuhan yang tidak
memiliki fungsi langsung pada fotosintesis, pertumbuhan atau respirasi, transport solut,
translokasi, sintesis protein, asimilasi nutrien, diferensiasi, pembentukan karbohidrat,
protein dan lipid. Metabolit sekunder seringkali hanya dijumpai pada satu spesies atau
sekelompok spesies berbeda dengan metabolit primer (asam amino, nukelotida, gula, lipid)
yang dijumpai hampir di semua kingdom tumbuhan. Metabolit sekunder yang merupakan
hasil samping atau intermediet metabolisme primer memiliki fungsi sebagai berikut
(Mastuti, 2016) :
1. Berperan penting pada dua strategi resistensi, yaitu:
a) Level struktur, phenyl propanoid adalah komponen utama polimer dinding polimer
lignin dan suberin,
b) Menginduksi antibiotik pertahanan yang berasal dari fenolik dan terpenoid
(fitoaleksin)
2. Melindungi tumbuhan dari gangguan herbivor dan menghindari infeksi yang
disebabkan oleh patogen mikrobia. Tumbuhan menggunakan metabolit sekunder
sebagai antibiotik atau agen sinyal selama interaksi dengan patogen.
3. Menarik polinator dan hewan penyebar biji
4. Berperan sebagai agen kompetisi antar tanaman
5. Memberikan kontribusi yang bernilai terhadap hubungan antara tumbuhan dan
lingkungannya
Adapun kelompok utama metabolit sekunder yaitu terpen, senyawa fenol dan
produk sekunder yang mengandung nitrogen. Berikut adalah jalur biosintesis metabolit
sekunder pada tanaman (Mastuti, 2016) :

Gambar 1. Jalur Biosistesis Metabolit Sekunder


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Metabolit Primer

Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau pengurain zat di


dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. proses ini terjadi di dalam
sel mahluk hidup.Proses yang terjadi dapat berupa pembentukan zat atau dapat pula
berupa penguraian zat menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Proses pembentukan
zat terjadi pada proses fotosintesis , kemosintesis, sintesis lemak, dan sintesis
protein. Proses penguraian zat dapat berupa respirasi sel dan fermentasi sel.Dalam
proses metabolisme, enzim sangat diperlukan sebagai katalisator ( senyawa
yangdapat mempercepat proses terjadinya reaksi tanpa habis reaksi ). Enzim bekerja
dengan caramenempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi, dan dengan
demikian dapat mempercepat proses reaksi ( Manito, 1992)

Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat


bertahan hidup.Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang
disebut sebagai hormon, dan dipercepat oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu
arah reaksi kimia disebut promor dan penentu percepatan reaksi kimia disebut
katalis. Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat
yang berinteraksi dengan enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan
senyawa intermediat yanglazim disebut dengan metabolit, yang merupakan substrat
pada jenjang reaksi berikutnya.Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu
jenjang reaksi disebut metabolom. Karakteristik dari senyawa bahan alam
Metabolik primer (Wilkins,1992):

 Tersebar merata dalam tiap organisme


 Fungsi universil, sumber energy, enzim, pengemban keturunan, bahan
struktur
 Perbedaan stuktur kimia kecil
 Kaktifan fisiologi berkaitan denga struktur kimia
3.2 Metabolit Sekunder

Metabolit sekunder termasuk sumber senyawa kimia pada


tumbuhan yang dapat dikembangkan menjadi cikal bakal obat-obatan
melalui penelitian untuk menunjang berbagai kepentingan industri . Fakta
yang mendukung dari penyataan diatas terdapat sekitar 250.000 jenis tumbuhan
tingkat tinggi, akan tetapi hanya sekitar 0,4% yang telah dilakukan penelitian.
Tumbuhan tersebut b e r a s a l d a r i h u t a n h u j a n t r o p i s t e r d a p a t lebih dari
30.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi sangat potensial untuk diteliti dan
dikembangkan oleh para peneliti Indonesia ( Gunawan dkk, 2004)
Senyawa-senyawa metabolit sekunder yang berhasil ditemukan
antara lain morfin sebagai obat nyeri, kuinin sebagai obat malaria,
reserpin sebagai obat penyakit tekanan darah tinggi dan vinkristin serta
vinblastin sebagai obat kanker. Selain sebagai  bahan obat, senyawa
metabolit sekunder juga di gunakan oleh manusia untuk menunjang kepentingan
industri seperti industri kosmetik dan industri pembuatan pestisida dan insektisida.
Berbagai penelitian tentang metabolit sekunder telah banyak dilakukan oleh
peneliti. Menurut penelitian dari Ningsih dkk (2016) yang penelitiannya tentang
manfaat metabolit sekunder sebagai aktivitas antibakteri dari ekstrak daun sirsak
menyatakan bahwa daun sirsak yang diekstrak dengan menggunakan pelarut
kloroform memiliki kemampuan aktivitas antibakteri yang sangat kuat. Penelitian
yuhernita dan juniarti ( 2011) tentang senyawa metabolit sekunder menyatakan
bahwa daun suriah memiliki sifat antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 4,80
sedangkan asam askorbaat adalah 9,23 ppm. Nilai IC50 dari ekstrak metanol daun
surian yang relatif lebih kecil ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidannya
relatif lebih besar dibandingkan larutan standar asam askorbat. Berdasarkan
penelitian ini dapat dibuktikan bahwa senyawa metabolit sekunder sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia bukan hanya untuk benteng tumbuhan akan
tetapi juga dapat dimanfaatkan menjadi obat-obatan dalam skala modern pada
industri.
Metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan merupakan hasil dari
biosintesis metabolit primer. Pada umumnya sintesis metabolit primer awal dimulai
dengan mesintesis gula melalui proses fotosintesis dengan bantuan CO 2 dan H2O.
Didalam metabolisme terdapat 2 peran yaitu primer dan sekunder. Jalur biosintesis
metabolit sekunder paling banyak terdapat di tanaman. Salah satu contoh dari
metabolit sekunder pada tumbuhan yaitu Flavonoid terrestrial. Golongan senyawa
ini termasuk kelompok senyawa fenolik alami dengan berbagai struktur kimia yang
terdapat pada buah, sayur, biji, kulit batang, akar, batang, dan bunga (inda
yulia,2014).Dalam biosintesis metabolit sekunder terdapat jalur jalur biosintesis
metabolit sekunder antara lain ( Dewick, 1987; Saifudin , 2014 ):

1. JaIur asam asetat


Poliketida meliputi golongan besar bahan alam yang tergolong bersarna
berdasarkan pada biosintesisnya. Keanekaragaman struktur dapat dijelaskan sebagai
turunan rantai poli-ßketo, terbentuk oleh koupling unit-unit asam asetat (C2) via
reaksi kondensasi, misalnya
n CH3CO2H [CH3C0]n -
Termasuk poliketida adalah asam temak, poliasetilena, prostaglandin, antibiotika
makrolida, dan senyawa aromatik seperti antrakinon dan tetrasiklina. Pembentukan
rantai poli-ß-keto dapat digambarkan sebagai sederet reaksi Claisen, keragaman
melibatkan urutan ß-oksidasi dalam metabolisme asam lemak. Jadi, 2 molekul
asetil-KoA dapat ikut serta dalam reaksi Claisen membentuk asetoasetil-KoA,
kemudian reaksi dapat berlanjut sampai dihasilkan rantai poli-ßketo. Akan
tetapistudi tentang enzim yang terlibat dalam biosintesis asam
lemakbelumterungkap secara rinci.,Dalam pembentukan asam lemak melibatkan
enzim asam Iemak

sintase.

Gambar 4.1 Jalur Asetat Biosintesis Metabolit Sekunder


2. Jalur asam sikimat
Jalur asam sikimat merupakan jalur alternatif menuju senyawa aromatik, utamanya
L fenilalanin. L-tirosina. dan L-triptofan. Jalur ini berlangsung dalam mikroorganisme dan
tumbuhan, tetapi tidak berlangsung dalam hewan, sehingga asam amino aromatik
merupakan asam amino esensial yang harus terdapat dalam diet manusia maupun hewan.
Zat antara pusat adalah asam sikimat, suatu asam yang ditemukan dalam tanaman IlIicium
sp. beberapa tahun sebelum perannya dalammetabolisme ditemukan. Asam ini juga
terbentuk dalam mutan tertentu dari Escherichia coli.

3. Jalur asam mevalonat


Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan keragaman struktur yang besar
dalam produk alami yang diturunkan dan unit isoprena (C5) yang bergandengan dalam
model kepala ke ekor (head-to-tail), sedangkan unit isoprena diturunkan dari metabolisme
asam asetat oleh jalur asam mevalonat
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Melalui pembahasan yang telah dibuat , dapat disimpulkan bahwa
- Metabolisme merupakan suatu pembentukan dan penguraian zat yang terbagi
menjadi dua yaitu metabolit primer dan metabolit sekunder.
- Metabolit primer biasanya digunakan untuk melakukan sintesis glukosa melalui
proses fotosintesis sehingga menghasilkan energy bagi tumbuhan
- Metabolit sekunder biasanya digunakan tumbuhan sebagai benteng pertahanan ,
dimana jalur metabolit sekunder dalam proses biosintesis dilalui melalui jalur
asetat, jalur asam sikimat dan jalur asam melavonat
-
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada makalah ini perlu dilakukan telaah pustaka
lebih lanjut melalui dari jurnal penelitian terbaru secara lengkap sehingga pengetahuan
yang terdapat didalam makalah bertambah

DAFTAR PUSTAKA
Dewick, P.M, 1999, Medicinal Natural Products, A Biosynthesis Approach, John Willey &
Sons Ltd, England
Gunawan, D dan Sri M, 2004, “Ilmu Obat Alam (Farmakognosi)”, Jilid I , Penebar
Swadaya, Jakarta
Hanani E. 2010. Herbal Indonesia Berkhasiat. Trubus Info Kit Vol 8

Hogg, S., 2005, Essential Microbiology, John Willey & Sons Ltd, England
Manitto, P. 1992, “Biosintesis Produk Alami,”:IKIP Press, Semarang
Mastuti, R. 2016. Modul Metabolit Sekunder dan Pertahanan Tumbuhan. Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Brawijaya
Ningsih D.R, Zuhafair, Kartika D, 2016, “Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Serta
Uji Aktivitas Ekstrak Daun Sirsak Sebagai Antibakteri”, Molekul, Vol. 11. No. 1
Saifudin, A. 2014. Senyawa Alam Metabolit Sekunder Teori, Konsep, dan Teknik
Pemurnian. Deepublish. Yogyakarta
Wilkins, M.B.1992,” Fisiologi Tanaman”, Bumi Angkasa.Jakarta

Wirahadikusumah, M. 1985. Biokimia: Metabolisme Energi, Karbohidrat, dan Lipid.  ITB.


Bandung

Yuhernita dan Juniarti, 2011, “Analisis Senyawa Metabolit Sekunder Dari Ekstrak Metanol
Daun Surian Yang Berpotensi Sebagai Antioksidan” Makara, Sains, Vol. 15, No. 1,

Anda mungkin juga menyukai