Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Metabolit

Metabolit adalah produk antara (intermediat) yang dihasilkan selama proses


metabolisme seluler. Metabolit dikatalisis oleh berbagai enzim yang terjadi secara
alami di dalam sel. Istilah metabolit umumnya digunakan untuk molekul-molekul
kecil. Molekul metabolit memiliki berbagai fungsi, misalnya sebagai bahan bakar,
memberikan sinyal, pertahanan, aktivitas katalitik, dan interaksi dengan
organisme lain. Metabolit dapat diproduksi oleh tanaman, manusia, dan mikroba.
Metabolit terbagi menjadi dua, yakni metabolit primer dan sekunder.
Metabolit primer adalah produk intermediat berupa senyawa kimia yang
dihasilkan selama proses pertumbuhan dan perkembangan. Metabolit primer
merupakan hasil metabolisme energi (anabolik) yang digunakan oleh sel untuk
pembentukan makromolekul penting sehingga terjadi pertumbuhan sel yang
benar. Metabolit primer terbentuk pada fase pertumbuhan dan perkembangan.
Molekul ini biasanya merupakan komponen kunci dalam mempertahankan fungsi
biologis tubuh sehingga sering disebut sebagai metabolit sentral. Metabolit primer
juga terlibat dalam pertumbuhan, perkembangan, reproduksi organisme, serta
proses metabolisme utama dari respirasi dan fotosintesis.
Metabolit sekunder adalah jenis senyawa molekul organik berukuran kecil
yang diproduksi oleh organisme, tetapi tidak diperlukan dalam proses
metabolisme primer.Metabolit sekunder dianggap sebagai produk akhir dari
metabolit primer. Sebab, jenis metabolit ini biasanya merupakan senyawa organik
yang dihasilkan melalui proses modifikasi sintesis dari metabolit primer.Berbeda
dengan metabolit primer, metabolit sekunder tidak berperan dalam pertumbuhan,
perkembangan, dan reproduksi organisme. Metabolit sekunder biasanya terbentuk
selama fase akhir pertumbuhan (fase stasioner).Meskipun tidak diperlukan dalam
metabolisme primer, senyawa metabolit sekunder memiliki peran dalam fungsi
ekologis, termasuk pada mekanisme pertahanan, misalnya dengan
berfungsi sebagai antibiotik dan memproduksi pigmen.
Tanaman mampu mensintesis berbagai metabolit sekunder dengan struktur
dan kerangka karbon yang kompleks dan unik. Metabolit sekunder tersebut
merupakan salah satu sumber keanekaragaman struktur kimia dan aktivitas
biologi. Sekitar 14 – 28% ekstrak tanaman tingkat tinggi digunakan sebagai obat-
obatan, dan 74% diantaranya diketahui mempunyai fungsi medisinal setelah
melalui proses etnomedik atau penggunaan sebagai obat tradisional (Cavoski, et
al., 2011). Tanaman dan metabolit sekundernya juga merupakan sumber penting
untuk memperoleh pestisida nabati dan produk turunan pestisida nabati. Perhatian
terhadap metabolit sekunder sebagai pestisida nabati telah banyak mengalami
peningkatan seiring dengan adanya resistensi hama penyakit, serta resiko
keracunan dan kerusakan lingkungan akibat pestisida buatan. Eksplorasi produk
metabolit sekunder sebagai bahan pengendali hama penyakit menunjukkan
peningkatan karena bersifat non fitotoksik dan mudah terdegradasi (Syakir, 2011;
Cavoski, et al., 2011).
Cavoski, I., Caboni, P., and Miano, T. (2011). Natural pesticides and future
perspectives. InMargarita Stoytcheva (Eds.), Pesticides in the Modern
World - Pesticides Use and Management, (pp. 169- 190). Rijeka : InTech
Europe.
Syakir, M. (2011). Status penelitian pestisida nabati Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Perkebunan. Seminar Nasional Pestisida Nabati
IV, Jakarta, Okotober 2011.
Prasad, R.R., and Anamika. (2015). Effects of plant leaf extract against
Colletotrichum gleosporoides causing post-harvest disease of papaya.
Journal of Agricultural Science, 7(5), 195-198.

Anda mungkin juga menyukai