Metabolit adalah produk antara (intermediat) yang dihasilkan selama proses
metabolisme seluler. Metabolit dikatalisis oleh berbagai enzim yang terjadi secara alami di dalam sel. Istilah metabolit umumnya digunakan untuk molekul-molekul kecil. Molekul metabolit memiliki berbagai fungsi, misalnya sebagai bahan bakar, memberikan sinyal, pertahanan, aktivitas katalitik, dan interaksi dengan organisme lain. Metabolit dapat diproduksi oleh tanaman, manusia, dan mikroba. Metabolit terbagi menjadi dua, yakni metabolit primer dan sekunder. Metabolit primer adalah produk intermediat berupa senyawa kimia yang dihasilkan selama proses pertumbuhan dan perkembangan. Metabolit primer merupakan hasil metabolisme energi (anabolik) yang digunakan oleh sel untuk pembentukan makromolekul penting sehingga terjadi pertumbuhan sel yang benar. Metabolit primer terbentuk pada fase pertumbuhan dan perkembangan. Molekul ini biasanya merupakan komponen kunci dalam mempertahankan fungsi biologis tubuh sehingga sering disebut sebagai metabolit sentral. Metabolit primer juga terlibat dalam pertumbuhan, perkembangan, reproduksi organisme, serta proses metabolisme utama dari respirasi dan fotosintesis. Metabolit sekunder adalah jenis senyawa molekul organik berukuran kecil yang diproduksi oleh organisme, tetapi tidak diperlukan dalam proses metabolisme primer.Metabolit sekunder dianggap sebagai produk akhir dari metabolit primer. Sebab, jenis metabolit ini biasanya merupakan senyawa organik yang dihasilkan melalui proses modifikasi sintesis dari metabolit primer.Berbeda dengan metabolit primer, metabolit sekunder tidak berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi organisme. Metabolit sekunder biasanya terbentuk selama fase akhir pertumbuhan (fase stasioner).Meskipun tidak diperlukan dalam metabolisme primer, senyawa metabolit sekunder memiliki peran dalam fungsi ekologis, termasuk pada mekanisme pertahanan, misalnya dengan berfungsi sebagai antibiotik dan memproduksi pigmen. Tanaman mampu mensintesis berbagai metabolit sekunder dengan struktur dan kerangka karbon yang kompleks dan unik. Metabolit sekunder tersebut merupakan salah satu sumber keanekaragaman struktur kimia dan aktivitas biologi. Sekitar 14 – 28% ekstrak tanaman tingkat tinggi digunakan sebagai obat- obatan, dan 74% diantaranya diketahui mempunyai fungsi medisinal setelah melalui proses etnomedik atau penggunaan sebagai obat tradisional (Cavoski, et al., 2011). Tanaman dan metabolit sekundernya juga merupakan sumber penting untuk memperoleh pestisida nabati dan produk turunan pestisida nabati. Perhatian terhadap metabolit sekunder sebagai pestisida nabati telah banyak mengalami peningkatan seiring dengan adanya resistensi hama penyakit, serta resiko keracunan dan kerusakan lingkungan akibat pestisida buatan. Eksplorasi produk metabolit sekunder sebagai bahan pengendali hama penyakit menunjukkan peningkatan karena bersifat non fitotoksik dan mudah terdegradasi (Syakir, 2011; Cavoski, et al., 2011). Cavoski, I., Caboni, P., and Miano, T. (2011). Natural pesticides and future perspectives. InMargarita Stoytcheva (Eds.), Pesticides in the Modern World - Pesticides Use and Management, (pp. 169- 190). Rijeka : InTech Europe. Syakir, M. (2011). Status penelitian pestisida nabati Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Perkebunan. Seminar Nasional Pestisida Nabati IV, Jakarta, Okotober 2011. Prasad, R.R., and Anamika. (2015). Effects of plant leaf extract against Colletotrichum gleosporoides causing post-harvest disease of papaya. Journal of Agricultural Science, 7(5), 195-198.