Anda di halaman 1dari 9

METABOLOIT

SEKUNDER
GILANG ASHARI JAMAZ (1710211013)
LIRA MUHARDI (1810211019)
RAHUL HANDRIAN (1810211029)
1.Pengertian Metabolit Sekunder

• Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa tidak


esensial bagi pertumbuhan tanaman. Senyawa metabolit
sekunder dihasilkan dalam jumlah berlebih oleh tanaman pada
keadaan tertentu. Senyawa ini unik dan berbeda pada setiap
spesies. Berbagai jenis tanaman mampu menghasilkan
senyawa metabolit sekunder pada keadaan tertentu.Tanaman
memiliki dua jenis senyawa metabolit, yaitu metabolit primer
dan sekunder. Metabolit primer digunakan tanaman untuk
pertumbuhan, sedangkan metabolit sekunder tidak berperan
secara langsung untuk pertumbuhan tanaman.
2.Jenis dan Struktur Metabolit Sekunder
• Senyawa metabolit sekunder banyak sekali jumlahnya.
Menurut Springob dan Kutchan (2009) dalam Anggraito ulung
Y.2018,menyebutkan bahwa ada lebih dari 200.000 struktur
produk alamiah atau produk metabolit sekunder, sehingga
untuk memudahkan mengetahui jenis dari metabolit sekunder
tersebut, perlu dibuat klasifikasinya, seperti berdasarkan sifat
struktur, asal-usul biosintesis, atau lainnya
• Klasifikasi metabolit sekunder secara sederhana terdiri atas
tiga kelompok utama: 1) terpen(misalnya volatil, glikosida
kardiak, karotenoid, dan sterol; 2) fenolik (misalnya asam
fenolat, kumarin, lignan, stilbena, flavonoid, tanin,dan lignin);
dan 3) senyawa yang mengandung nitrogen (misalnya alkaloid
dan glukosinolat) (Agostini-Costaet al.,2012 dalam Anggraito
ulung Y.2018).
3. Biosintesis Metabolit Sekunder
• Ada tiga jalur utama biosintesis MS, yaitu melalui (1) jalur asam sikimat,
(2) jalur asam mevalonat dan metileritritol fosfat(MEP), serta(3) jalur
malonat
• Jalur biosintetik MS berasal dari berbagai prekursor metabolisme primer.
Prekursor adalah molekul yang digunakan oleh enzim biosintetik sebagai
substrat dan dikonversi menjadi suatu produk. Produknya bisa berupa
senyawa intermediet, jadi digunakan sebagai prekursor enzim biosintetik
berikutnya, atau sebagai produk akhir dari reaksi tertentu. Dalam suatu
skema reaksi yang kompleks, dengan banyak simpangan, suatu senyawa
intermediet secara simultan juga merupakan prekursor untuk bagian lain
dari jalur reaksi.Sebagai contoh, asam sikimat bisa menjadi senyawa
intermediet untuk metabolisme asam amino dan juga sebagai prekursor
untuk biosintesis MS aromatik.(Anggraito ulung Y.2018)
3.1.Terpen atau Terpenoid
Senyawa-senyawa terpenoid memiliki sifat antimikroba, antijamur,
antivirus, antiparasit, antihiperglikemik, antialergenik, antiradang,
antipasmodik, imunomodulator, dan kemoterapetik,bermacam-macam
tergantung pada jenisnya. Terpen merupakan racun dan pencegah
makan terhadap sejumlah serangga dan mamalia herbivor,jadi berperan
penting dalam pertahanan kingdom tumbuhan. Sebagai contoh, ester
monoterpen yang disebut piretroid, ditemukan di daun dan bunga
spesies Chrysanthemum, menunjukkan aktivitas insektisidal. Piretroid
merupakan neurotoksin yang mengganggu pengiriman pesan sepanjang
saraf dengan menjaga kanal ion Na+dalam kondisi terbuka
sehinggainfluxsaraf berulang atau depolarisasi, akibatnya muncul
gejala-gejala seperti tremor, pergerakan tidak terkontrol, dan
peningkatan produksi air liur pada binatang (EPA, 2014).
4.Manfaat Metabolit Sekunder

• Manfaat Metabolit Sekunder bagi Tanaman


• Fungsi senyawa metabolit sekunder banyak yang belum
diketahui. (Croteau et al. 2000). Mariska (2013 dalam
Purwaningrum,2018) menyebutkan bahwa senyawa metabolit
sekunder pada tanaman memiliki beberapa fungsi, di antaranya
sebagai atraktan (menarik serangga penyerbuk), melindungi
dari stress lingkungan, pelindung dari serangan hama/penyakit
(fitoaleksin), pelindung dari sinar ultra violet, sebagai zat
pengatur tumbuh dan untuk bersaing dengan tanaman lain
(alelopati). Metabolit sekunder terutama berfungsi untuk
ketahanan terhadap predator dan patogen (Croteau et al. 2000,
Leiss et al. 2011 dalam Purwaningrum,2018).
BAB III PENUTUP
Senyawa metabolit sekunder seperti fenol, isoflavon, dan asam
fenolat terdapat pada kedelai, kacang hijau, kacang tanah, gude,
dan kacang tunggak. Senyawa tersebut dapat berperan sebagai
antioksidan, antikanker dan antiaging, sehingga tanaman aneka
kacang berpotensi sebagai pangan fungsional. Peningkatan
produksi metabolit sekunder pada tanaman dapat dilakukan dengan
aplikasi elisitor. Elisitor dapat berupa elisitor biotik mapun abiotik.
Terbatasnya informasi yang berkaitan dengan jenis elisitor yang
sesuai untuk tanaman aneka kacang memberikan peluang bagi
penelitian yang lebih dalam. Selain itu juga diperlukan penelitian
konsentrasi dan waktu aplikasi elisitor yang tepat, sehingga dapat
mengoptimalkan produksi metabolit sekunder tanaman.

Anda mungkin juga menyukai