Anda di halaman 1dari 18

Laporan Lengkap

FISIKA DASAR 1
Program Studi Pendidikan Fisika

Percobaan VI

Massa Jenis Zat

OLEH :

Kelompok Vl

Reni : A25120040

Gledis Deyen Piri : A25120052

Asisten : Faradiba Abd Azis

LABORATORIUM FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO,2020
LEMBAR KOREKSI

PERCOBAAN VI

MASSA JENIS ZAT

Kelompok : 6

- Reni : A25120040

- Gledis Deyen Piri : A25120052

Asisten : Faradiba Abd Azis

No Hari /Tanggal Keterangan Paraf


1. Senin / 7 Desember 2020 1. Logo sampul ganti dengan A-
lampiran yang kalian pakai di LKM

2. Perhatikan Nim di lembar koreksi

3. Tujuan percobaan

4. Pembahasan buat per paragraf,


jangan ada tabel dalam pembahasan

5. Kesimpulan tambahkan fenomena


benda dan hasil penelitian

1. Tujuan, alat bahan

2. Dasar teori (min 2 lembar)

2. Sabtu / 12 Desember 2020 3. Prosedur kerja ( tambahkan A


gambar awal apk)

4. Pembahasan

5. Kesimpulan

6. Dapus
l. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan ini yaitu :

1. Memahami konsep massa jenis ( density )


2. Menemukan persamaan massa jenis ( density )
3. Memahami fenomena benda terapung, melayang, dan tenggelam.
4. Menentukan massa jenis suatu benda.

ll. Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :

1. Laptop/Notwwbook/PC
2. Simulasi Phet
3. Pena bolpoin
4. Lembar kertas
5. Balok
6. Timbangan

lll. Dasar teori

Massa jenis (densitas) adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin
tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa
jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya
(Julianto, 2012).

Massa jenis rata-rata setiap benda ialah total massa dibagi dengan total volumenya.
Kerapatan suatu zat disebut massa jenis, yang dilambangkan dengan ρ (rho), yakni hasil bagi
massa zat oleh volumenya. Hal ini sesuai dengan sifat utama dari suatu zat, yakni massa dan
volume.Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat, karena setiap zat memiliki massa jenis
yang berbeda. Massa jenis menunjukkan kerapatan suatu benda atau massa persatuan
volum yang dirumuskan sebagai berikut:

 = m/v
Dengan  = massa jenis (kg/m3) m = massa zat (kg) dan V = volume zat (m3). Jika
massa dan volume zat diketahui maka massa jenis zat itu dapat ditentukan.Massa zat dapat
diketahui dengan cara menimbang zat itu dengan timbangan atau neraca ohaus sehingga
besaran massa dapat diukur langsung dengan alat ukurnya.Pengukuran volume
baloksecara langsung dapat dilakukan dengan memasukkan zat padat itu ke dalam gelas
ukur yang berisi zat cair. Apabila zat itu tenggelam seluruhnya maka perubahan
penunjukan volume itu merupakan voleme dari zat padat tersebut. Sedangkan
pengukuran volume balok secara tidak langsung dengan mengukur panjang, lebar, dan
tinggi balok dengan menggunakan alat ukur panjang diantaranya mistar, jangka sorong, dan
mikrometer.

Keadaan benda dalam air berdasarkan besar dan kecilnya massa jenis benda yaitu Terapung,
Untuk dapat terapung, suatu benda dalam air harus mempunyai massa jenis lebih kecil
daripada massa jenis air. Benda dikatakan terapung jika sebagian atau seluruh bagiannya
berada di atas permukaan cairan. Saat benda diletakkan di dalam cairan, benda akan
bergerak ke atas, sehingga gaya ke atas (Fa) lebih besar daripada gaya berat (w).Melayang,
Untuk dapat melayang, suatu benda dalam air harus mempunyai massa jenis yang sama
dengan massa jenis air. Benda dikatakan melayang jika seluruh bagiannya berada di
dalam cairan. Saat benda diletakkan didalam cairan, benda tidak akan bergerak ke atas
ataupun ke bawah (melayang) , sehingga gaya ke atas (Fa) sama dengan gaya berat
(w).Tenggelam, untuk dapat tenggelam, suatu benda dalam air harus mempunyai massa
jenis lebih besar daripada massa jenis air, maka benda akan mengalami gaya total ke bawah
yang tidak sama dengan nol. Benda dikatakan tenggelam benda berada di dasar wadah atau
tempat cairan. Saat benda diletakkan di dalam cairan, benda akan bergerak ke bawah
sampai menyentuh dasar wadah cairan dan tetap berada di dasar, sehingga gaya ke atas
(Fa) lebih kecil daripada gaya berat.

Kerapatan air adalah 1,00 g/ml pada 4oC. Sistem perhitungan untuk kerapatan larutan
didasari pada nilai ini. Untuk menghitung nilai kerapatan suatu larutan, umumnya larutan
itu dibandingkan dengan air. Hal ini memudahkan untuk melihat apakah suatu larutan akan
bercampur atau tidak, karena dua larutan dengan kerapatan yang sangat berbeda biasanya
tidak dapat bercampur (Tipler, 1998).Terdapat pengecualian, dimana larutan ionik seperti
larutan garam akan larut dalam air karena keduanya bersifat polar. Minyak yang nonpolar
tidak dapat larut dalam air meskipun kerapatan keduanya tidak jauh berbeda. Keduanya
gagal dicampurkanlebih disebabkan oleh sifat tersebut, dibandingkan dengan kerapatannya.
Contoh, kerapatan merkuri (13,5 g/ml) dan air (1,0 g/ml) relatif berbeda. Perbedaan
kerapatan relatif ini (kadang disebut Gravitas Spesifik) menyebabkan merkurin terbenam di
dasar wadah yang berisi air. Kerapatan relatif (gravitas spesifik) adalah rasio dari kerapatan
sampel pada 20oC dibagi dengan kerapatan air pada 4oC (Tipler, 1998) .Bobot jenis suatu
zat didefinisikan sebagai perbandingan bobot zat terhadap air dengan volume yang sama
ditimbang di udara pada suhu yang sama. Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing
monografi, penetapan bobot jenis digunakan hanya untuk cairan, didasarkan pada
perbandingan bobot zat di udara pada suhu 25oC terhadap bobot air dengan volume dan
suhu yang sama. Bila suhu ditetapkan dalam monografi, bobot jenis adalah perbandingan
bobot zat di udara pada suhu yang ditetapkan terhadap bobot air dengan volume dan suhu
yang sama. Bila pada suhu 25oC zat berbentuk padat, tetapkan bobot jenis pada suhu yang
telah tertera pada masing-masing monografi, dan mengacu pada air yang tetap pada suhu
25oC (Petrucci, 1999).

IV. PROSEDUR KERJA

1. Buka aplikasi virtual lab untuk percobaan massa jenis zat

2. Tampilan virtual lab untuk percobaan massa jenis zat seperti berikut ini:
3. Perlakuan pertama, pilih “Same Mass” untuk massa yang sama. Maka akan tampil 4
buah balok yang memilki ukuran yang berbeda – beda namun massanya sama

4. Amati perubahan volume pada balok dengan cara memasukkan balok ke dalam air

5. Perlakuan kedua, pilih “Same Volume” untuk ukuran yang sama. Maka akan tampil
4 buah balok yang memiliki ukuran yang sama tapi massanya berbeda.

6. Mengamati perubahan volume pada balok dengan cara memasukkan balok kedalam air
Secara bergantian.

7. Perlakuan ketiga, pilih “Same Density” untuk massa jenis yang sama. Maka akan
Tampil 4 buah balok yang memilki ukuran dn massa yang berbeda – beda.

8. Mengamati perubahan volume pada balok dengan cara memasukkan balok ke


dalam air secara bergantian.

9. Perlakuan keempat, pilih “Mystery”. Maka akan tampil 5 buah balok


yang memiliki ukuran yag berbeda – beda.

10. Menimbang massa pada setiap balok

11. Mengamati perubahan volume pada balok dengan cara memasukkan balok ke
dalam air secara bergantian.

12. Memasukkan data hasil pengamatan ke dalam tabel hasil pengamatan


V. Hasil pengamatan

Same Mass

Massa = 5,00 kg
No. Warna V1 (L) V2 (L) V (L)
balok (V2– V1)
1 Hijau 100,000 102,50 2,50 L
2 Merah 100,000 101,25 1.25 L
3 Kuning 100,000 105,00 5.00 L
4 Biru 100,000 105,00 5.00 L

Same Volume

No. Warna Massa V1 (L) V2 (L) V (L)


balok (Kg) (V2– V1)
1 Hijau 4,00 100,00 104.00 4,00
2 Merah 2,00 100,00 102.00 2,0
3 Kuning 8.00 100,00 105.00 5.00
4 Biru 6.00 100,00 105.00 5.00

Same Density

No. Warna Massa V1 (L) V2 (L) V (L)


Balok (Kg) (V2– VI)
1 Hijau 2.00 100.00 102.00 2.00
2 Merah 1.00 100.00 101.00 1.00
3 Kuning 4.00 100.00 104.00 4.00
4 Biru 3.00 100.00 103.00 3.00

Mistery
No Warna Massa V1 (L) V2 (L) V (L)
balok (Kg) (V2– V1)
1 Hijau 4.00 100.00 104.08 4.008
2 Merah 3.00 100.00 103.10 3.10
3 Kuning 65.14 100.00 103.38 3.38
4 Biru 0.64 100.00 100.64 0.64
5 Ungu 3.35 100.00 101.00 1.00

Nst Timbangan pada aplikasi = 1 × 10-2

VI. Analisa Data

Perhitungan umum

 = m/ v

Massa = 5,00 kg

a. Same mass

1. Balok hijau

=m/v
v = 2,50 L
= 5,00 / 2.50
= 2 kg/L
= 2,000 kg/m3

2. Balok merah

V = 1,25 ( L )
=m/v
v = 1,25 L
= 5,00 / 1,25

= 4 kg/L

= 4,000 kg/m3

3. Balok kuning

v = 5,00 L

=m/v
= 5,00 / 5,00

= 1 kg/L

= 1,000 kg/m3

4. Balok biru

v = 5,00
=m/v
= 5,00 / 5,00
= 1 kg/L
=1,000kg/m3

b. Same Volume
1. Balok hijau

m = 4,00 kg

v = 4,00 L

= m / v
= 4,00 / 4,00
= 1 kg /L
= 1,000 kg/m3

2. Balok merah

m = 2,00 kg
v = 2,00 L
= m / v
= 2,00 / 2,00
= 1 kg / L
= 1,000 kg/m3

3. Balok kuning
m = 8,00 kg
v = 5,00 L
 =m / v
= 8,00 / 5,00

= 1,6 kg/L
= 1,600 kg/m3

4. Balok biru

m = 6,00 kg
v = 5,00
=m/v
= 6,00 / 5,00
= 1,2 kg/L
= 1,200 kg/m3
C. Same density

1. Balok hijau
M = 2,00 kg
v = 2,00 L
=m/v
= 2,00 / 2,00
= 1 kg/ L
=1,000 kg/m3

2. Balok merah
m = 1,00 kg

v = 1,00 L

=m/v

= 1,00 / 1,00

= 1 kg / L

= 1,000 kg/m3

3. Balok kuning

v = 4,00 L

= m / v

= 4,00 / 4,00

= 1 kg/L

= 1,000 kg/

4. Balok biru

m = 3,00 kg

v = 3,00 L

=m/v
= 3,00 / 3,00

= 1 kg/L

= 1,000 kg/m3

d. Misteri
1. Balok hijau
m = 4,00 kg
v = 4,08
=m/v
= 4,00 / 4,00
= 1 kg/L
= 1,000 kg/m3

2. Balok merah
m = 3,10 kg
v = 3,10 L
=m/v
= 3,00/3,00
= 1 kg/L
= 1,000 kg/m3

3. Balok kuning
m = 65,14 kg
v = 3,38 L
=m/v
= 65,14 / 3,38
= 19,27 kg/L
= 19,270 kg/m3

4. Balok biru

m = 0,64 kg
v = 0,64 L
=m/v
= 0,64 / 0,64
= 1 kg/ L
= 1,000 kg/m3
5. Balok ungu
m = 3,35 kg
v = 1,00 L
=m/v
= 3,35 / 1,00
= 3,35 kg/L
= 3,350 kg/m3

VII. Pembahasan

Massa jenis suatu zat adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.Massa
jenis suatu zat dapat ditentukan dengan membagi massa zat dengan volume zat. Massa
jenis menunjukkan tingkat kerapatan suatu zat.Semakin tinggi massa jenis suatu
benda,artinya semakin besar pula massa pada setiap volumenya,. Massa jenis rata - rata
suatu benda, artinya semakin besar pula massa pada setiap volumenya. Sebuah benda
dengan massa jenis yang lebih tinggi memiliki volume yang lebih rendah dibanding benda
bermassa sama dengan massa jenis lebih rendah.

Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini yaitu pertama memahami konsep massa
jenis ( density ), dan menemukan persamaan massa jenis ( density ), lalu memahami
fenomena benda teapung,melayang, dan tenggelam, dan dapat menentukan massa jenis
suatu benda.

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan massa jenis zat yaitu
Laptop/Noteebook/PC yang berfungsi sebagai alat untuk percobaan. Aplikasi Phet berfungsi
untuk melakukan percobaan, pena/bolpoin berfungsi sebagai alat untukmencatat data yang
didapatkan dari percobaan. Lembar kerts berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk
dicatatkan data yang didapatkan dari percobaan. Balok yaitu berfungsi untuk sbagai benda
uji dan timbangan berfungsi untuk menimbangbalok dan yang terakhir yaitu wadah yang
terisi air.

Prosedur kerja pada percobaan massa jenis zat yaitu pertama buka aplkasi virtual lab
untuk percobaan massa jenis zat, maka akan muncul tampilan virtual lab percobaan massa
jenis zat. Perlakuan pertama pilih ’ Same mass’ untuk massa yang sama,makaakan tampil 4
buah balok yang memiliki ukuran yang berbeda – bed namun massanya sama lalu amati
peubahaan volume pada balok dengan cara memasukan balok kedelam air. Perlakuan
kedua, pilih ” Same volume “ untuk uuran yang sama, taapi massanya beda lalu amati
perubahaan volume padabalok dengan cara memasukkan balok kedalam air secara
bergantian.Perlakuan ketiga pilih “ Same density” untuk massa jenis yang sama maka akan
tampil 4 buah balok yang memiliki ukuran dan massa yang berbeda – beda, lalu amati
perubahaan volume pada balok dengan cara memasukkan balok kedalam air secara
bergantian. Perlakuan keempat pilih “mystery” maka akan tampil 5 buah balok yang
memiliki ukuran yang berbeda – beda kemudian menimbang massa pada setiap balok lalu
amati perubahaan volume pada balok dengan cara memsukkan balok kedalam air secara
bergntian. Masukkan data hasil pengamatan kedalam tabel hasil pengamatan.

Berdasarkan data yang diperoleh pada perlakuan Same mass yaitu balok hijau dengan
balok merah volumenya lebihrendah dari balok kuning dan biru.Pada Same mass memilki
massa 5,00kg, dan volume awalnya 100,00L ,pada balok hijau volume akhir 102,50 L dan
dan diperoleh volume 2,50 L, pada balok merah volume akhirnya 101,25 L dan diperoleh
volume 1,25L , pada balok kuning dan biru volume akhirnya 105,00 dan diperoleh volume
benda 5,00 L. Pada perlakuan Same volume balok hijau dan biru volumenya lebih rendah
dari balok kuning dan biru, massa yang diberikan pada balok berpengaruh juga pada hasil
volumenya Dimana pada balok hijau massanya 4,00 kg, dan volume awal 100,00 L dan
volume akhirnya 104,00 L diperoleh volume 4,00L ,pada balok merah massanya 2,00 kg,
volume akhir 102,00 L dan diperoleh volume 2,00 L . pada balok kuning massanya 8,00 kg
dan balok biru massanya 6,00 diperoleh volume 5,00 L . Pada perlakuan Same density
volumenya balok hijau dan merah lebih rendah disbanding kuning dan biru. Balok kuning
massanya 2,00kg, volume awalnya 100,00 dan volume akhir 102,00 dan diperoleh volume
2,00 L, balok kuning massanya 1,00kg diperoleh volume akhir 101,00 diperoleh Volume
benda 1,00 L. balok kuning massanya 4,00 kg, volume akhirnya 104,00 L diperoleh volume
4,00 L. dan balok biru massanya 3,00 kg volume akhir 103,00 L dan diperoleh volume 3,00 L.
Pada perlakuan Misteri balok biru dan ungu volemnya lebih kecil disbanding balok hijau,
merah dan kuning massa yang diberikan pada balok berpengaruh pada volume yang
diperoleh, pada balok hijau dengan massa 4,00 kg dan volume awalnya 100,00 L dan volume
akhirnya 104,00 L diperoleh volume 44,08 L, balok merah masanya 3,00 kg dan volume
akhirnya 103,10 L diperoleh volume 3,10 L, pada balok kuning massanya 65,14 volume
akhirnya 103,00 L diperoleh volume 3,38L, pada balok biru massanya 0,64 kg, volume akhir
100,64 dan diperoleh volume bends 0,64 L, dan pada balok ungu massanya 3,35 kg, volume
akhirnya 100,00 L dan diperoleh volume benda 1,00 L. NST timbangan pada aplikasi = 1 × 10 -
2
.

Fenomena benda terapung, tenggelam dan melayang yaitu Benda terapung dalam zat cair
apabila posisi benda sebagian muncul dipermukaan zat cair dan sebagian terbenam dalam
zat cair. Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair lebih besar dari massa jenis benda.
Benda tenggelam, jika benda berada didasar zat cair. Benda akan tenggelam suatu zat cair
apabila gaya keatas yang bekerja pada benda lebih kecil dari pada berat benda. Benda
melayang didalam zat cair apabila posisi benda berada dibawah permukaan zat cair dan dari
atas tempat zat cair berada. Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair sama dengan massa
jenis benda.

VIII. Kesimpulan
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis
rata-rata setiap benda ialah total massa dibagi dengan total volumenya. Kerapatan suatu zat
disebut massa jenis, yang dilambangkan dengan ρ (rho), yakni hasil bagi massa zat oleh
volumenya. Hal ini sesuai dengan sifat utama dari suatu zat, yakni massa dan volume.Massa
jenis berfungsi untuk menentukan zat, karena setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda.
Massa jenis menunjukkan kerapatan suatu benda atau massa persatuan volum yang
dirumuskan  = m/v.

Fenomena benda terapung, tenggelam dan melayang yaitu Benda terapung dalam
zat cair apabila posisi benda sebagian muncul dipermukaan zat cair dan sebagian terbenam
dalam zat cair. Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair lebih besar dari massa jenis
benda. Benda tenggelam, jika benda berada didasar zat cair. Benda akan tenggelam suatu
zat cair apabila gaya keatas yang bekerja pada benda lebih kecil dari pada berat benda.
Benda melayang didalam zat cair apabila posisi benda berada dibawah permukaan zat cair
dan dari atas tempat zat cair berada. Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair sama
dengan massa jenis benda.
DAFTAR PUSTAKA
Mylvaganam, S., M. Halstensen, H.E. Engan, and K. Esbensen, 1999, Gas Density
Metering in Ultrasonic Gas Flow Meters Using Impedance Measurements and
Chemometrics, IEEE Electronics Symposium, Vol. 1, Hal. 435-439. And Halliday &
Resnick, 1978. Fisika,Edisi ketiga, jilid 1(Terjemahan PanturSilabanPh.D),
hal562–564,Erlangga,Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai