Anda di halaman 1dari 4

ACARA IV

VISKOSITAS
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan praktikum
Menentukan koefisien kekentalan zat cair (coefficient of viscosity).
2. Waktu praktikum
Rabu, 26 oktober 2022
3. Tempat praktikum
Lantai III, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan alam,
Universitas Mataram.

B. BAHAN DAN ALAT PRAKTIKUM


1. Alat alat praktikum
a. Gelas ukur 10 mL
b. Jangka sorong
c. Mistar
d. Neraca 2 lengan
e. Penjepit bola
f. Pipet tetes
g. Saringan
h. Stopwatch
i. Tabung 2000 mL
j. Tissue
2. Bahan bahan praktikum
a. Bola – bola
b. Minyak
c. Oli

C. LANDASAN TEORI
Viskositas (kekentalan) merupakan keterbatasan pengaliran cairan dan gas karna
gesekan yang terjadi antar bagian cairan dan gas. Getaran pada viskositas disebabkan oleh
kecepatan alir yang berbeda pada masing masing lapisan. Fluida adalah zat yang dapat mengalir,
istilah fluida digunakan untuk zat cair dan gas, umumnya gas merupakan suatu yang mudah
ditekan. Sedangkan cairan tidak dapat di tekan. Dinamika fluida merupakan pelajran tentang
fluida yang bergerak, yang jatuh lebih kompleks bahkan dinamika fluida ini merupakan cabang
mekanika yang paling kompleks (Soedojo, 1986 : 118).
Densitas (massa jenis) ρ ( ρ adalah huruf yunani “rho” kecil) didefinisikan sebagai
satuan volume zat.

m
ρ=
v

Lambang m adalah massa zat, dan v adalah volumenya. Densitas adalah sebuah besaran
karakteristik dari sebuah zat murni. Satuan SI densitas adalah kg/m 3 (Giancoli, 2014: 261)

Tekanan hidrolisis merupakan tekanan yang muncul karena benda menahan berat
zat diatasnya, atau dengan adanya tekanan yang dilakukan pada benda yang dicelupkan dalam
zat cair. Persamaaan tekanan hidrolisis

w
P=
s

¿ ρgh

Lambang P merupakan zat cair (Pa), ρ massa jenis zat cair (kg(m -3)), g percepatan gravitasi bumi
(m/s2), h merupakan posisi benda diukur (m/s 2). Tekanan hidrostatis yang tertuang dalam
persamaan 4.2 adalah tekanan semata mata dihasilkan oleh zat cair yang diam (Abdullah, 2016 :
721).

Gambar 4.1 Tekanan hidrolisis (Abdullah, 2016 : 721)

Sebuah pelat yang dicelupkan kedalam zat cair, sebuah diatasnya karna memiliki luas
penampang s, maka pelat merasakan adanya tekanan yang dihasilkan zat cair. Tekanan jenis ini
dinamakan tekanan hidrostatis (Abdullah, 2016 :721-722).
Gambar 4.2 Menentukan viskositas (Giancoli, 2014 : 279)

Viskositas dari beragam fluida dapat dinyatakan secara kuantitatif oleh koefisien
viskositas μ (huruf kecil yunani “eta”) yang didefinisikan sebagai selapis tipis fluida diletakkan
diantara 2 lempeng plat yang rata. Salah satu plat dibiarkan diam, sedangkan yang lainnya
dibuat bergerak untuk fluida fluida yang berbeda,. Semakin kental fluidanya semakin besar gaya
yang diperlukan konstanta proposionalitas bagian persamaan diatas didefinisikan sebagai
koefisisen viskositas μ :

v
F=μ A
l

Fl
Memecahkan persamaan diatas untuk μdidapatkan μ= . Satuan SI untuk μ adalah Ns/m3
VA
Pa.s (pascal, detik) yang dinamakan juga polse (P). Viskositas biasanya dinyatakan dalam
sentiporse (1 cP = 10-2 P = 10-13) (Giancoli, 2014 : 279).

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Diameter bola (Db) diukur sebanyak 5 kali ditempat yang berbeda dengan menggunakan
jangka sorong
2. Data dimasukan pada table 4.1
3. Massa benda (Mb) ditimbang sebanyak 5 kali dengan menggunakan neraca 2 lengan
4. Data dimasukkan pada table 4.1
5. Massa gelas (Mg)
6. Nilai massa jenis balok didapatkan
7. Cairan dimasukkan dalam gelas ukur yang ditentukan massanya
8. Data dimasukkan pada table 4.1
9. Jarak diatur menggunakan penggaris
10.Bola dijatuhkan ke dalam zat cair dan waktu (t) dicatat saat bola melalui jarak dt diatas.
Lakukan sampai 5 kali
11.Langkah 1-10 diulangi untuk satu jenis benda bola yang lain, kemudian data dimasukan pada
tabel hasil pengamatan
12. Nilai viskositas zat cair ditentukan dengan metode kuadrat terkecil (least square) dan
grafiknya dibuat pada kertas millimeter blok.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.1 hasil pengamatan

variabel 1 2 3 4 5 Rata rata


D (cm) 2.65 2.75 2.58 2.58 2.61 2.63
M bola (g) 19.7 19.6 19.6 19.6 19.6 19.6
M gelas (g) 44.5 44.6 44.7 45.8 45.8 45.1
Mgel +Mmin (g) 55.6 55.6 55.7 55.7 55.7 55.6
Mgel + Moli (g) 53.4 53.5 53.4 53.5 53.5 53.5
Mminyak (g) 11.1 11.0 11.0 9.9 9.8 10.6
Moli (g) 8.9 8.9 8.7 7.7 7.7 8.4
Xminyak (cm) 30 30 30 30 30 30
Xoli (cm) 30 30 30 30 30 30
t minyak (s) 0.83 0.69 0.73 0.78 0.74 0.75
t oli (s) 1.14 1.13 1.14 1.06 1,06 1.11

Tabel 4.2 Ralat pengukuran

variabel 1 2 3 4 5 Rata rata


( D−D )2 cm 0.0004
( M bola - M bola)2 gr 0.01
¿oli - M oli)2 gr 0.25
¿min - M min)2 gr
( X oli- X oli)2 gr
( X min- X min)2 gr
(t oli - t oli)2 gr
(t min - t min)2 gr

Anda mungkin juga menyukai