Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AKHIR M-1

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


Koefisien Pergerakan Zat Cair

(M-1) F
Nama : Kevin Bazli Santoso

I
NPM : 140310220033

Partner : Elsa, Zahra, Falatansha, Rafly, Reti,

Ariq, Kayla, Ahmad

NPM : 04, 08, 24, 26, 31, 41, 44, 54


S
Fakultas / Departemen : FMIPA / Fisika

Tanggal : 17/10/2022

Hari / Jam : Kamis / 11.30 – 14.30 WIB I


Nama Asisten : Shofwah

LABORATORIUM FISIKA DASAR


A
PUSAT PELAYANAN BASIC SCIENCE
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR

NAMA : Kevin Bazli Santoso


KOEFISIEN PERGERAKAN ZAT CAIR

NPM M-1 : 140310220033


PARTNER : Elsa, Zahra,
Falatansha, Rafly, Reti,
Ariq, Kayla, Ahmad
NPM : 04, 08, 24, 26, 31, 41, 44, 54
JURUSAN/FAKULTAS : FMIPA/FISIKA
JADWAL PRAKTIKUM : Kamis/ 11.30 – 14.30

KOLOM NILAI
Speaken Lap. Pendahuluan Praktikum Lap. Akhir

Jatinangor, ………………………
Asisten

___________________________
NPM

Abstrak
Praktikum koefisien pergerakan zat cair memiliki fungsi untuk membuat
praktikan dapat mengerti dan memahami mekanika fluida yang berkaitan dengan
viskositas, kemudian praktikan juga dapat menentukan pergerakan zat cair beserta
koreksinya. Mekanika fluida merupakan ilmu yang mempelajari pergerakam dan
fluida. Fluida sendiri adalah suatu zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir.
Ada beberapa hal yang dibahas dalam mekanika fluida diantara lain adalah
viskositas fluida, pengapungan benda, dan aliran fluida. Viskositas adalah
merupakan nilai gesekan dalam fluida, atau bisa disebut kekentalan suatu fluida.
Setiap fluida memiliki viskositasnya masing-masing. Dalam mekanika fluida
dikenal yang namanya hukum stokes, hukum stokes menyatakan bahwa “benda
yang bergerak dengan kecepatan tertentu dalam fluida kental akan mengalami
gaya gesekan oleh fluida. Gaya stokes didefinisikan sebagai gaya gesek yang
timbul dari benda yang dicelupkan kedalam fluida. Karena benda akan mengalami
gaya apung, benda terssebut juga mendapatkan gaya berlawanan ddengan gerak
objek tersebut. Gaya apung ada karena tekanan pada fluida, bertambahnya
kedalaman objek juga mengakibatkan bertambahnya tekanan atau gaya yang
diterima objek, gaya inilah yang menyebabkan benda lebih ringan jika berada
diatas air. Pada praktikun ini praktikan akan melakukan percobaan dan
pengamatan terhadap bola-bola kecil yang dicemplungkan kedalam fluida yaitu
gliserin dan dihitung mulai dari massa bola, radius bola, waktu yang diperlukan
bola untuk jatuh kebawah dan kecepatan bola tersebut, dengan dibantu data
pendukung lainnya praktikan dapat mendapatkan nilai koefisien pergeseran zat
cair yang digunakan berupa koefisien zat cair dari gliserin.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktikum koefisien pergerakan zat cair memiliki fungsi untuk membuat


praktikan dapat mengerti dan memahamimekanika fluida yang berkaitan dengan
viskositas, kemudian praktikan juga dapat menentukan pergerakan zat cair beserta
koreksinya. Mekanika fluida merupakan ilmu yang mempelajari pergerakam dan
fluida. Fluida sendiri adalah suatu zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir.
Ada beberapa hal yang dibahas dalam mekanika fluida diantara lain adalah
viskositas fluida, pengapungan benda, dan aliran fluida.

Viskositas adalah merupakan nilai gesekan dalam fluida, atau bisa disebut
kekentalan suatu fluida. Setiap fluida memiliki viskositasnya masing-masing.
Berikut cara menyatakan koefisien viskositas suatu fluida

v
ρ . η . f =η. A .
λ

Dalam mekanika fluida dikenal yang namanya hukum stokes, hukum stokes
menyatakan bahwa “benda yang bergerak dengan kecepatan tertentu dalam fluida
kental akan mengalami gaya gesekan oleh fluida. Gaya stokes didefinisikan
sebagai gaya gesek yang timbul dari benda yang dicelupkan kedalam fluida

n
f =G . r . η . r . v

Karena benda akan mengalami gaya apung, benda terssebut juga mendapatkan
gaya berlawanan ddengan gerak objek tersebut. Gaya apung ada karena tekanan
pada fluida, bertambahnya kedalaman objek juga mengakibatkan bertambahnya
tekanan atau gaya yang diterima objek, gaya inilah yang menyebabkan benda
lebih ringan jika berada diatas air. Tekanan yang dialami suatu objek dapat di
tentukan sebagai berikut

F ¿ ρ . G. h
1.2. Tujuan Percobaan

1. Memahami mekanika fluida tentang viskositas

2. Menentukan koefisien pergeseran zat cair

3. Menentukan harga koefisien pergeseran zat cair koreksi

BAB II
2.1. Alat-Alat Percobaan

1. Bola-bola kecil

Akan digunakan sebagai objek untuk mengukur koefisien dari pergerakan zat cair

2. Tabung berisi zat cair (gliserin)

Sebagai wadah dari zat cair yang akan menjadi objek percobaan

3. Sendok penyaring

Untuk mengambil Kembali bola-bola kecil dari wadah

4. Neraca ohaus untuk menimbang/mengukur massa bola-bola kecil

Digunakan sebagai alat pengukur massa

5. Mikrometer sekrup untuk mengukur diamter bola-bola kecil

Digunakan sebagai alat pengukur diameter objek percobaan

6. Jangka sorong untuk mengukur diamter tabung

Digunakan untuk mengukur diameter tabung

7. Aerometer

Alat untuk mengukur densitas fluida (gliserin)

8. Termometer

Digunakan untuk mengukur suhu fluida

9. Stopwatch

Digunakan untuk mengukur berapa lama bola jatuh dalam fluida

10. Penggaris

Digunakan dalam mengukur lintasan jatuh bola

2.1. Prosedur Percobaan


1. Menimbang dan mengukur diameter bola-bola kecil sebanyak 3 kali

2. Mengukur diameter luar dan diameter tabung sebanyak 3 kali

3. Mengukur temperatur zat cair dan massa jenisnya

4. Meletakan karet melingkar di bagian atas permukaan zat cair pada tabung

dan pada dasar tabung dengan jarak minimal 4 cm. Menentukan jarak

jaruh bola (h) dengan mengatur karet

5. Menjatuhkan bola dan mengukur waktu jatuhnya sebanyak 3 kali

pengulangan

6. Mencatat data hasil dan melakukan kalkulasi untuk mendapatkan nilai

koefisien pergeseran zat cair

BAB III
DATA DAN ANALISA

3.1 Tabel Data

Bola No (m ± ∆ m) (m ± ∆ m) (d ± ∆ d ) (d ± ∆ d ) (r ± ∆ r ) p±∆ p
gram gram cm cm cm
1 2,47 0,14
2 2,47 0,1417
3 2,48 0,1425
1 1,48 0,1217
2 1,49 0,1218
3 1,49 0,1246
1 0,4 0,826
2 0,4 0,828
3 0,4 0,827

no ( Dtab ± ∆ D tab ) ( Dtab ± ∆ D tab ) ( R ± ∆ R)

1 4,7
2 4,785
3 4,79

t1 t2 t3 (t ± ∆ t ) (v±∆ v) ɳ ɳ
bola ( h ± ∆ h ) cm (detik (detik) (detik) (detik) m/s
)
I 17 7,66 7,9 7,81
10 4,81 4,69 4,91
II 17 9,5 9,34 9,47
10 5,72 5,53 5,81
II 17 17,70 17,15 17,35
10 9,96 10,16 9,65

Bola ( h ± ∆ h ) cm k1 k2 v kor(m/s) ɳ kor ɳ kor

II

III
3.2Pengolahan data
3.2.1 Massa setiap bola
a) Bola 1
Σ2 , 47 +2 , 47+2 , 48
m= , Δ m=√ Σ¿ ¿ ¿
3
= 2,47 = 0,001
b) Bola 2
1 , 48+1 , 49+1 , 49
m= , Δ m=√ Σ¿ ¿ ¿
3
=1,48 = 0,0033
c) Bola 3
Σ 0 , 4+0 , 4+0 , 4
m= , Δ m=√ Σ ¿ ¿ ¿
3
=0,4 =0
3.2.2 Menghitung jari-jari rata-rata untuk setiap bola Bola pertama

a. Bola 1
0 , 14+ 0,1417+0,1425
d= ,
3
= 0,1414
Δ d=√ Σ¿ ¿ ¿
= 0,00073
1 0,0073
r = 0,1414 , Δ r = ∙ 0,0707
2 0,1414
=0,0707 = 0,00365
b. Bola 2
0,1217+ 0,1218+0,1246
d= =0,1227
3

∆ d=
√ ( 0,1227−0,1217 )+ ( 0,1227−0,1218 ) + ( 0,1227−0,1246 )
3 (2)
=0,00136

d ± ∆ d=0,1227 ±0,00136

1
r = 0,1227=0,061
2
0,0013
∆ r= 0,061=0,064
0,1227
r ± ∆ r=±
c. Bola 3
2 , 48
d= =0,826
3

∆ d=
√ ( 0,826−0,826 )+ ( 0,826−0,828 ) + ( 0,826−0,827 )
3 (2)
=0,0022

d ± ∆ d=¿ ± ¿

1
r = 0,826=0,413
2
0,0022
∆ r= 0,413=0,0011
0,826
r±∆r±

3.2.3 Menentukan volume setiap bola.

4
V = π ∙ r 3 , ∆V =
3 | |
Δr
r
∙V , V ± ∆ V

a. Bola 1
4 3
V = ( 3 , 14 ) (0,0707) =0,001
3

∆V = |0,0036
0,0707 |
0,001∙=5e-5

V ± ∆ V =±

b. Bola 2
4 3
V = ( 3 , 14 ) (0,061) =¿0,0004
3

∆V = |0,064
0,061 |
0,0004 ∙=0,0004

V ± ∆ V =±
c. Bola 3
4 3
V = ( 3 , 14 ) (0,413) =0 , 29
3

∆V = |0,0011
0,413 |
0 ,29 ∙=¿0,0005

V ± ∆ V =±
3.2.4 Menentukan massa jenis setiap bola.

[√| | [ ] ] ∙ ρ, ρ ± ∆ ρ
2 2
m ∆m ∆V
ρ= , ∆ ρ= +
V m V

a. Bola 1
2 , 47
ρ= =2470
0,001

[√| |[ ]]
2 2
0,001 0,001
∆ ρ= + ∙ 2470=31 , 43
2 , 47 5e-5
ρ ± ∆ ρ=¿

b. Bola 2
1, 48
ρ= =3700
0,0004

[√| |[ ]]
2 2
0,0033 0,0004
∆ ρ= + ∙=8 , 14
1 , 48 0,0004
ρ ± ∆ ρ=¿

c. Bola 3
0,4
ρ= =¿ 1.38
0 , 29

[√| |[ ]]
2 2
0 0,0005
∆ ρ= + ∙ 1, 38=0,001
0,4 0 , 29
ρ ± ∆ ρ=¿
3.2.5 Menentukan jari-jari tabung rata-rata.

ΣD
D= , Δ D=√ Σ ¿ ¿ ¿
N
1
R= D , Δ R=
2
ΔD
D | |
∙R, R± Δ R

4 , 7+4,785+ 4 , 79
D= =4 , 75
3
Δ D=√ ¿ ¿ ¿
D±ΔD

1
R= .4 ,75=2 , 38
2

Δ R= |0,027
4 ,75 |
∙2.38=0,013

R ± Δ R=¿

3.2.6 Menentukan waktu jatuh rata-rata bola pada setiap ketinggian.

∆t
t= , ∆ t=√ Σ¿ ¿ ¿
N

a. Bola 1
Pada ketinggian 17 cm
7 , 66+7 , 9+7 , 81
t= =¿ 7,79
3

∆ t= √ ¿ ¿ ¿ 0,06

t ± ∆ t=¿

Pada ketinggian 10 cm
4 ,81+ 4 , 69+ 4 , 91
t= =4 ,80
3

∆ t= √ ¿ ¿ ¿

t ± ∆ t=¿

b. Bola 2
Pada ketinggian 17 cm
9 , 5+9 , 34+9 , 47
t= =9 , 4
3

∆ t= √ ¿ ¿ ¿0,054

t ± ∆ t=¿

Pada ketinggian 10 cm
5 ,72+5 , 53+5 , 81
t= =5.6
3

∆ t= √ ¿ ¿ ¿

t±∆t

c. Bola 3
Pada ketinggian 17 cm
17 ,7 +17 , 15+17 , 35
t= =¿ 17,4
3
∆ t= √ ¿ ¿ ¿ 0,16

t ± ∆ t=¿
Pada ketinggian 10 cm
9 , 96+10 , 16+9 , 65
t= =¿ 9,92
3

∆ ∆ t=√ ¿ ¿¿ 0,148

t±∆t
3.2.7 Menentukan kecepatan setiap bola pada setiap nilai ketinggian.

a. Bola 1
Pada ketinggian 17 cm
h 17
. v= ,= =2.18 cm/s
t 7 ,79

[√| | | | ] ∙ v = [ √| | | | ] ∙2.18=¿0.0179
2 2 2 2
.∆ v= ∆h ∆t 0 , 05 0 , 06
+ +
h t 17 7 , 79

V+∆ v = 2.18 + 0,018 cm/s

Pada ketinggian 10 cm

V = 2,08 cm/s

.∆ v=0 , 07

V+∆ v = 2,08 + 0 , 07 cm/s

b. Bola 2
Pada ketinggian 17 cm
V = 1,808 cm/s
.∆ v=0,0166

V+∆ v = 1,808 ± 0,0166 cm/s

Pada ketinggian 10 cm

V = 1,063 cm/s
.∆ v=0,0419

V+∆ v = 1,063 ± 0,0419 cm/s

c. Bola 3
Pada ketinggian 17 cm
V = 0,96 cm/s
.∆ v=0 , 01
V+∆ v = 1,808 ± 0,0166 cm/s

Pada ketinggian 10 cm
V = 1,008 cm/s
.∆ v=0,0035
V+∆ v = 1,008 ± 0,0035 cm/s

3.2.8 Menentukan koefisien pergeseran zat cair


2
2 ∙ r ∙ g ∙ ( ρ−ρ fluida )
.η=
9∙v
Pada bola 1, 2, dan 3
2
2 ∙ 0,0707 ∙9 , 8 ∙ ( 2470−1 , 26 )
1. η= = 26873
9 ∙ 0,001
2
2 ∙ 0,061 ∙ 9 , 8 ∙ ( 3700−1 ,26 )
2. η= = 3155
9 ∙0,0095
2
2 ∙ 0,413 ∙ 9 , 8 ∙ (1.38−1 , 26 )
3. η= = 0.153708
9 ∙ 0 ,29
3.2.9 Membuat grafik t terhadap (r/R).
3.2.10 Menentukan konstanta koreksi
3.2.11 Menentukan kecepatan bola koreksi.
3.2.12 Menentukan koefisien pergeserab zat cair korelasi
3.2.13 Menghitung KSR dan KP

Anda mungkin juga menyukai