Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

“VISKOSITAS”

Disusun oleh:

Deti Intan Febrianti (1810303020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2019
1. TUJUAN

a. Memahami azas kerja viskositas bola jatuh

b. Memahami bahwa gaya geseka yang dialami benda yang bergerak didalam fluida berkaitan
dengan kekentalan fluida

c. Menentukan koefisien kekentalan zat cair dengan menggunakan hukum stokes

2. LANDASAN TEORI

Viskositas merupakan derajat kekentalan sebuah fluida. Viskositas juga dapat


dikatakan sebagai gesekan internal yang terjadi pada fluida. Viskositas memberikan gaya
perlawanan terhadap sebuah objek yang berada didalam fluida sehingga mengakibatkan
interaksi antara objek dan fluida berupa gesekan. Satuan dari viskositas sebuah cairan
dinyatakan dalam Poise.

Dampak dari viskositas memiliki peran penting untuk perilaku fluida dalam sebuah
ruang. Dampak viskositas berpengaruh dalam aliran darah didalam tubuh, pelumas dari
bagian-bagian mesin, aliran fluida dalam pipa berongga dan lain-lain. Minyak pelumas mesin
harus mengalir secara merata dalam kondisi mesin yang dingin maupun panas, karena itu
pelumas dirancang memiliki variasi perubahan temperatur sekecil mungkin terhadap
perubahan viskositas. Viskositas darah didalam tubuh akan mempengaruhi distribusi sari-sari
makanan yang keseluruh tubuh. (Young, 2008)

Beberapa metode dapat digunakan dalam penentuan viskositas sebuah cairan. Metode
yang paling umum digunakan dalam laboraturium adalah penentuan viskositas dengan
metode bola jatuh. Jika sebuah benda berbentuk bola dijatuhkan kedalam fluida kental,
misalnya kelereng dijatuhkan dalam kolam renang yang airnya cukup dalam, nampak pada
awalnya kelereng bergerak dipercepat. Namun, setelah beberapa saat setelah menempuh jarak
tertentu kelereng bergerak dengan kecepatan konstan (bergerak lurus beraturan). Kedaan ini
disebabkan karena adanya gaya gesekan yang disebabkan oleh kekentalan fluida. (Anwar,
2008)

Fluida yang berbeda memiliki besar viskositas pula. Suatu cairan dikatakan memilki
kooefisien viskositas yang sangat besar apabila cairan tersebut sangat sukar untuk mengalir.
Oleh sebab itu, kooefisien viskositas disebut sebagai angka kekentalan yang disimbolkan
dengan ( dibaca “eta”) yaitu dari abjad Yunani yang didefinisikan sebagai satu lapisan tipis
fluida ditempatkan antara dua lempeng yang rata, satu lempeng diam dan lempeng yang
lainnya bergerak dengan kelajuan konstan.

Di dalam system SI satuan viskositas adalah N s m -2 atau Pa.s , sedangkan dalam CGS
satuan viskositas ini adalah dyne s/cm2 (g cm-2 s-1). Satuan viskositas ini disebut poise yang
diberi simbol P( 1 poise = 0.1 pa s). (Giancoli,2005:275)

Viskositas adalah kekentalan lapisan-lapisan fluida ketika lapisan tersebut bergeser, secara
matematis hal tersebut dijabarkan sebagai berikut:

F = k. η.v
dengan:
F = gaya untuk menggerakkan fluida (N).
η = koefesien viskositas (Ns/m2).
v = kecepatan fluida (m/s).

Zat cair yang memiliki η> dari zat yang encer . Menurut Hukum Stokes :
“ Benda yang bergerak dengan kecepatan v tertentu dalam fluida kental akan mengalami gaya
gesekan oleh fluida.”
Koefisien k bergantung pada bentuk geometri benda. Untuk benda yang berbentuk bola
sehingga k = 6πr. Sehingga didapat persamaan:
F = 6 .π . η .r .v

dengan:

r = jari-jari (m).

Jika benda dijatuhkan bebas dalam suatu fluida kental , benda tidak hanya
mendapatkan gaya apung, tapi juga mendapatkan gaya yang berlawanan dengan gerak benda
yaitu gaya gesekan fluida (gaya stokes). Benda yang tercelup memiliki kecepatan yang
semakin besar dan pada suatu saat dicapai kecepatan terbesar yang nilainya tetap. Kecepatan
tetap ini disebut kecepatan terminal (VT).

2 r² g
VT = (ρ-ρo)
9 η
dengan:

ρ = massa jenis peluru


ρo = massa jenis zat cair
r = jari-jari peluru bola
g = percepatan gravitasi
η = koefisien viskositas zat cair dengan satuan poise

dyne second
1 poise = 1
cm²

VT = kecepatan peluru bola dalam zat cair

Selama geraknya pada bola bekerja tiga buah gaya yakni :


a. Gaya berat bola
w = m . g = ρ . V . g =ρ . 4/3 π . r3 . g arah ke bawah
b. Gaya rchimedes
Fa = ρ

Dari semua persamaan tersebut maka didapatkan viskositas zat cair:

2 r² g 2 r² g
η= (ρ-ρo ) atau s/t = (ρ-ρo )
9 v maks 9 v maks
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Koefisien Viskositas

Koefisien viskositas zat cair dan gas dipengaruhi oleh banyak faktor.Adapun faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut (Sulwan, 2010: 15)

1. Tekanan

Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan sedangkan viskositas gas tidak dipengaruhi
oleh tekanan.

2. Temperatur

Viskositas zat cair akan turun dengan naiknya temperatur. Pemanasan zat cair
menyebabkan molekul-molekulnya memperoleh energi sehingga interaksi antar molekul
melemah. Model empiris tentang fluida Arhenius ( Suni,2010:30)

3. Ukuran dan berat molekul

Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol cepat, larutan
minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi.

4. Bentuk molekul

Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.

5. Kekuatan antar molekul

Viskositas air naik dengan adanya ikatan hidrogen.

3. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kerja viskosimeter pada bola jatuh?

2. Bagaimana gaya gesekan memengaruhi benda yang bergerak di dalam fluida?

3. Bagaimana cara menghitung koefisien kekentalan fluida dengan hukum stokes?


4. HIPOTESIS

1. Cara kerja viskometer pada bola jatuh digambarkan pada suatu peristiwa, jika sebuah
benda berbentuk bola dijatuhkan ke dalam fluida kental, misalnya kelereng dijatuhkan ke
dalam kolam renang yang airnya cukup dalam, nampak mula-mula kelereng bergerak
dipercepat. Tetapi beberapa saat setelah menempuh jarak cukup jauh, nampak kelereng
bergerak dengan kecepatan konstan (bergerak lurus beraturan). Ini berarti bahwa di
samping gaya berat dan gaya apung zat cair masih ada gaya lain yang bekerja pada
kelereng tersebut.  Yaitu gaya gesekan yang disebabkan oleh kekentalan fluida. Viskositas
juga dipengaruhi oleh perubahan suhu.

2. Setiap benda yang bergerak relatif terhadap benda lain selalu mengalami gesekan (gaya
gesek). Sebuah benda yang bergerak di dalam fluida juga mengalami gesekan. Hal ini
disebabkan oleh sifat kekentalan (viskositas) fluida tersebut. Gaya gesekan yang
disebabkan oleh kekentalan fluida.Semakin besar koefisien kekentalan suatu fluida maka
semakin besar gaya gesek yang ditimbulkan oleh fluida. 

Viskositas Gaya gesek yang bekerja pada suatu benda yang bergerak relatif terhadap suatu
fluida akan sebanding dengan kecepatan relatif benda terhadap fluida :

F=–b.v

Di mana:
F = gaya gesek yang dialami benda.
b = konstanta gesekan.
v = kecepatan benda.

3. Dengan menggunakan rumus

2 gr 2( ρB−ρF) 2 gr 2( ρB−ρF)
μ= . dan Vmaks= .
9 Vmaks 9 μ

5. ALAT DAN BAHAN


1. Tabung gelas panjang (sekitar 1 m) dilengkapi pembatas dari karet gelang B dan C

2. 3 buah bola kecil dari ebonit dengan ukuran berbeda

3. Mistar dan mikrometer sekrup

4. Sekrup

5. Saringan bertangkai untuk mengambil bola

6. Stopwatch

7. Piknometer

8. Neraca/timbangan

9. Zat cair : gliserin

6. LANGKAH PERCOBAAN

A. Variasi diameter bola

1. Tentukan jarak yang akan ditempuh oleh bola (jarak tetap). Jarak tempuh dapat diukur
dari batas atas (gelang karet di titik B) sampai batas bawah (gelang karet di titik C).
Sebaiknya batas atas terletak sekitar 5 cm di bawah permukaan zat cair.

2. Ukurlah besar-besaran yang diperlukan yaitu jari-jari bola dan massa bola (kemudian
hitung massa jenisnya), massa jenis cair, dan suhu zat cair.

3. Catat waktu yang diperlukan oleh bola untuk bergerak dari batas atas sampai batas
bawah.

4. Untuk analisis dalam menentukan koefisien kekentalan dapat dilakukan dengan dua
cara yakni :

1 2 gr 2( ρB−ρF)
= .
t 9 μs

B. Variasi jarak tempuh

1. Tentukan bola yang akan digunakan untuk percobaan ini (jari-jari tetap)
2. Tentukan jarak yang akan ditempuh bola (ada beberapa variasi jarak), batas atas terletak
5 cm di bawah permukaan zat cair.

3. Catat waktu yang diperlukan oleh bola untuk bergerak dari batas atas sampai batas
bawah

4. Untuk menganalisis dalam menentukan koefisien kekentalan dapat dilakukan dengan


dua cara yakni : μs

9 μs
t=
2 gr (ρB−ρF )

7. DATA PENGAMATAN

8. ANALISIS DATA

9. PEMBAHASAN

10. KESIMPULAN DAN SARAN

11. TUGAS PENDAHULUAN

1. Turunkan dimensi dari koefisien kekentalan!

jawab : Rumusnya dri hukum Stokes : F = 6 η.r.v

η = F/6rv

(kg.m.s^-2)/(m.m.s^-1) = kg .m^-1.s^-1 (dlam dimensi) ML^-1T^-1

2. Apakah satuan koefisisien kekentalan dalam SI maupun egs?

jawab : Viskositas dinamik, dalam sistem SI satunnya Ns/m² atau Pa.s (pascal.detik),
sedangkan dalam sistem CGS satuannya adalah Poise (P).

1 P = 1 gram/cm detik

10 P = 1 kg/m detik = 1 Pa.s

Viskositas kinematik, dalam sistem SI satunnya m²/s, sedangkan dalam sistem CGS
satuannya adalah stokes (St).

1 St = 1 cm²/s = 1/10000 m²/s


3. Satu satuan koefisien kekentalan dalam SI ada berapa satuan kekentalan dalam cgs?

jawab :

poise (P) = 1 dyn.s/cm2 = 10 - 1  N.s/m 2

sentipoise (cP). 1 cP = 1/100 P.

poise = g / cm.s

4. Mengaapa tidak terjadinya aliran turbulensi di dalam fluida merupakan salah satu syarat
berlakunya hukum stokes?

jawab :

Syarat umum dari hukum stokes adalah

1. ruang  fluida untuk mengalir terbatas

2. tidak ada turbulensi

3. aliran linier

Apabila terjadi turbulensi maka akan menghasilkan gaya inersialnya tidak dapat diabaikan
dan akan mempengaruhi gaya viskosnya. Pada hukum stokes, turbulensi diabaikan, karena
secara umum asumsi dari hukum stokes adalah gaya inersial yang dihasilkan sangat kecil
sehingga dapat diabaikan dibanding gaya viskos dimana ruas-ruas berorde tinggi dapat
dihilangkan (pada aliran laminer) sehingga menghasilkan persamaan linear.

5. Jika kecepatan bola nol, rumuskan percepatan awal bola dan n yatakan dalam
ρB , ρF , dan G!

jawab :

6. Tuliskan menggunakan hukum newton persamaan gerak bola sebelum gaya gaya mencapai
kesetimbangan !

jawab :

7. Buktikan persamaan

2 gr 2( ρB−ρF) 2 gr 2( ρB−ρF)
μ= . dan Vmaks= .
9 Vmaks 9 μ
jawab :

8. Pada persamaan, jika anda akan menetntukan koefisien kekentalan dengan metode grafik ,
besaran apa yang harus anda pasang pada sumbu vertikal dan horizontal? bagaimana cara
anda menetukan nilai μ ?

1 2 gr 2( ρB−ρF)
= .
t 9 μs

jawab :

9. Pada persamaan, jika anda menetntukan koefisien kekentalan dengan metode grafik ,
besaran apa yang harus anda pasang pada sumbu vertikal dan horizontal? bagaimana cara
anda menetukan nilai μ ?

9 μs
t=
2 gr (ρB−ρF )
jawab :

12. TUGAS AKHIR

1. Lakukan perhitungan dari data yang kamu peroleh

jawab :

2. Bahaslah sumber sumber kesalahan dalam percobaan ini.

jawab :

3. Berikan saran untuk memperbaiki percobaan ini.

jawab :
13. DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/58413/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

http://eprints.ung.ac.id/3280/6/2013-1-84203-421408052-bab2-31072013101304.pdf

http://telkomnika.ee.uad.ac.id/n9/files/Vol.6No.1Apr08/6.1.4.08.07.pdf

Anda mungkin juga menyukai