Anda di halaman 1dari 32

EPIDEMIOLOGI

dan
PERAMALAN PENYAKIT TUMBUHAN
Epidemi

Suatu fenomena dimana


patogen menyebar Setiap
peningkatan
penyakit dalam
populasi
Mempengaruhi banyak individu
dalam suatu populasi pada area
yang cukup luas dan dalam
waktu yang relatif singkat

EPIDEMIOLOGI  Studi epidemi dan


faktor-faktor yang mempengaruhinya
Sebagian besar epidemi bisa dilokalisir

Kehilangan Pengendalian (alami,


hasil minimal kimia atau lainnya)

Kadang epidemi tidak bisa dikendalikan


 menyebar dengan sangat luas dan
sangat merugikan
Penyakit Tepung Palsu
(Downy mildew) pada anggur
 Prancis

Karat Kopi  Srilangka


Contoh
Epidemi
Hawar Akhir (Late Blight)
kentang  Irlandia

Becak Cokelat
(Helmimthosporium) Padi
 Bengali
UNSUR/ELEMEN EPIDEMI

Epidemi penyakit tumbuhan berkembang sebagai hasil


kombinasi dari unsur/elemen yang menyebabkan
penyakit tumbuhan, yang berhubungan dengan waktu

Inang Patogen Lingkungan yang


yang peka yang virulen mendukung

waktu

Manusia dapat membantu atau menyetop epidemi


Manusia
Inang, patogen dan
lingkungan  Waktu  garis
tegak dari puncak

Waktu
segitiga sisi
tetrahedron ke dasar

Lingkungan

In n
an o ge
g Pat

Manusia  mempengaruhi semua


Faktor Inang yang
mempengaruhi Epidemi

1. Tingkat Resistensi Genetik atau Kepekaan Inang

Ketahanan Tingkat Tidak terinfeksi (tidak


Tinggi (Vertikal) ada epidemi)  sampai
ada ras patogen baru

Ketahanan Tingkat Teinfeksi, kecepatan


Rendah (Horizontal) perkembangan tergantung
pada tingkat resistensi dan
keadaan lingkungan
2. Keragaman Genetik Inang

Tanaman seragam pada Ada ras


areal yang luas (resisten) patogen baru

Tanaman dengan perbanyakan


vegetatif > polinasi sendiri > polinasi
silang
Tipe Tanaman Semusim  jagung, sayuran,
tembakau dll  Epidemi
menyebar dengan cepat (minggu)

Tahunan  pohon
hutan, buah-buahan 
Epidemi lambat (tahunan)
Umur Tanaman Perubahan kepekaan
inang sejalan dengan
umur

Periode Pertumbuhan Periode Dewasa

I
Kepekaan

II

III

Umur Tanaman
 Tingkat Virulensi

 Jumlah
inokulum di
dekat inang

Faktor Patogen  Ekologi Patogen


yang
mempengaruhi
perkembangan  Tipe reproduksi
Epidemi (polycyclic atau
monocyclic)

 Cara penyebaran patogen


Faktor Lingkungan yang
mempengaruhi Epidemi

Inang peka dengan patogen yang virulen 


tidak selalu terjadi infeksi  Epidemi, jika
lingkungan tidak mendukung

Inang:
LINGKUNGAN ketersediaan, tingkat pertumbuhan,
sukulensi dan ketahanan genetik

Patogen:
Bertahan, daya hidup, kecepatan replikasi,
kemudahan, arah & jarak penyebaran,
perkecambahan dan penetrasi
Dua faktor lingkungan utama
yang mempengaruhi epidemi

Kebasahan: hujan,
Suhu: tinggi atau rendah
embun atau
kelembaban tinggi

 sukulensi dan  jumlah inokulum


kepekaan inang  jumlah dan aktivitas vektor
 sporulasi jamur dan  mengurangi ketahanan
perbanyakan bakteri inang
 pelepasan spora  tingkat patogenesis :
 perkecambahan spora perkecambahan spora,
 pergerakan zoospora, penetrasi, reproduksi,
bakteri dan nematoda invasi, dan sporulasi
Praktik budidaya dan langkah pengendalian
oleh manusia yang mempengaruhi epidemi

Penentuan lokasi dan persiapan

Pemilihan bahan propogasi : benih atau vegetatif

Praktik budidaya : monokultur, pupuk N, Irigasi


overhead, tanpa olah, varitas sama pada areal
luas, dan sanitasi yang tidak baik

Langkah pengendalian : mengurangi atau


resistensi

Introduksi patogen baru


Struktur Epidemi

Epidemi berkembang sebagai hasil interaksi 2 komponen

Subkomponen Inang Patogen


: musiman,
tahunan,
Subkomponen:
benih, bunga,
Dipengaruhi oleh lingkungan dan patogenisitas,
buah
aktivitas manusia dalam waktu tertentu virulensi, sporulasi,
pelepasan
(penyebaran),
bertahan
Penyakit
Komponen Subkomponen: infeksi, patogenesis,
utama pembentukan lesion, infektivitas,
epidemi sebaran, multiplikasi, bertahan
Pola Epidemi
A. Kurve Perkembangan Penyakit Monocyclic

60
Severitas Penyakit (%)

40

20

0
30 60 90 120

Waktu (hari) setelah tanam


B. Kurve Perkembangan Penyakit Policyclic

100
Severitas Penyakit (%)

50

0
30 60 90 120

Waktu (hari) setelah tanam


C. Kurve Perkembangan Penyakit Bimodal Policyclic

100
Severitas Penyakit (%)

50

5 30 60 90

Waktu (hari) setelah pecahnya kulit buah


Kurve yang berhubungan dengan jarak

% Penyakit

Kurve gradien penyakit

Jarak
Sumber
Inokulum
Kecepatan Kurve Kecepatan Perkembangan

Waktu
Pengukuran Penyakit Tumbuhan

1. Insiden: Jumlah atau proporsi unit tanaman yang sakit

2. Severitas: Proporsi area/jaringan yang sakit

3. Kehilangan hasil: proporsi hasil yang hilang karena penyakit

Pengukuran insiden penyakit  cepat dan mudah


(kejadian penyakit)  kadang dapat menggambarkan
severitas (Misal: blas padi, layu vaskular)
Pengukuran insiden penyakit  cepat dan mudah

OKI, sering digunakan untuk mempelajari epidemi

Untuk mengukur bbp penyakit


Untuk mengukur
spt ‘smut’ pada serealia, blas
penyebaran
pada padi, layu vaskular pd
penyakit pada
tanaman tahunan  insiden
suatu areal,
penyakit dapat menggambarkan
daerah atau negeri
keparahan  menggambarkan
kehilangan total
Tetapi untuk Bercak daun, karat dll  insiden
beberapa penyakit kecil hubungannya dg
penyakit keparahan dan kehilangan hasil
tanaman

Yang digunakan adalah


severitas penyakit
Mengukur severitas penyakit

Lebih sulit, tetapi mempunyai hubungan


yang sangat erat dengan kehilangan hasil

Sevritas penyakit Pengukuran severitas


digambarkan sebagai menggunakan skala
persentase atau proporsi yang dikembangkan
dari bagian tanaman yang berdasrkan hasil
rusak oleh patogen penelitian
Mengukur kehilangan hasil

Diukur berdasarkan Pada berbagai intensitas


hasil penelitian penyakit, diukur
kehilangan hasil yang
diakibatkan pada tanaman
Diperoleh model
matematik yang
menggambarkan Di plot hubungan regresi
hubungan antara antara intensitas penyakit
intensitas penyakit (X axis) dan hasil (Y axis)
dengan hasil
tanaman
Peramalan terjadinya Epidemi

Diramalkan  jangka waktu cukup


untuk pengendalian untuk mencegah
terjadinya epidemi

Syarat:
1. Tanaman penting
2. Penyakit  kerugian besar
3. Informasi memadai
4. Penanam/Petani siap dan mengerti
5. Penyakit tsb diketahui cara pengendaliannya
6. Tenggang waktu mencukupi
Peramalan Karakteristik patogen

Karakteristik Inang

Lingkungan
Monosiklik Inokulum
(Beberapa Polisiklik) awal sangat
menentukan

Kecepatan

X=QRt

Waktu
Inokulum awal
Polisiklik Jumlah inokulum awal kecil 
yang menentukan adalah
kecepatan siklus penyakit

Inokulum/
Intensitas
awal Kecepatan

X = X0 ert
Waktu
Mengukur inokulum/
Sehingga dalam intensitas awal
peramalan yang
diperlukan
Memonitor kondisi
cuaca yang
mempengaruhi penyakit
Blue mold (tepung) pada
tembakau (Peronospora
tabacini) di Amerika

Dipengaruhi oleh Jika suhu di atas


suhu bulan normal maka penyakit
januari akan muncul pada
awal pembibitan

Anda mungkin juga menyukai