Anda di halaman 1dari 64

MD.

2
KONSEP
ONE HEALTH
Oleh : Arihni Supriati, SKM, M.Epid
Disampaikan pada : Dr. Wahyu Sulistya Affarah, MPH
Pelatihan Penatalaksaaan One Health Terpadu
Propinsi NTB
Jakarta, 27 September 2022
Pengalaman kerja :
1. Kasubsi Imunisasi – LampSel
2. Kasubsi Pengamatan Penyakit –LampSel
3. Kasubsi Surveilans – Bogor
4. Kasie Data & Informasi - Bogor
5. Kasie Promosi Kesehatan – Bogor
6. Widyaiswara Ahli Madya BBPK Jakarta
Melati kuntum tumbuh melata
Sayang merebah di pohon cemara
Assalamu’alaikum mulainya kata
Saya mulai pembuka bicara

Taman Kartini dikelilingi kayu jati


Dengan berbagai macam jenis hewan
Sebelum memulai materi ini
www.indohun.org

Izinkan saya menyapa Bapak & Ibu sekalian

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
Hasil Belajar :
Setelah mengikuti pembelajaran mata
pelatihan ini peserta mampu :

Menjelaskan Konsep One Health


Indikator Hasil Belajar :
Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini
peserta dapat :

1. 1. Menjelaskan Sejarah One Health


2. 2. Mengkaji penerapan Pendekatan One Health

3. 3. Mengidentifikasi pemangku kepentingan dalam One Health


MATERI POKOK
1. Sejarah One Health
2. Pendekatan One Health
3. Pemangku kepentingan
Apersepsi
Apa yang Anda ketahui
tentang One Health
Tulis di Chat Zoom
MATERI POKOK

1. Sejarah One Health


2. Pendekatan One Health
3. Pemangku kepentingan
2004 : Pertemuan di Manhattan Wildlife Consevation
Society → 12 Prinsip Manhattan

▪ Bertujuan untuk mendefinisikan pendekatan holistic untuk


pencegahan penyakit epidemic/epizootic, sekaligus memeliharan
kesatuan ekosistem untuk kebutuhan manusia, hewan domistik
dan keaneragaman hayati

▪ Dikembangkan untuk mendorong pemimpin dunia , organisasi


masyarakat sipil, komunitas kesehatan global, dan institusi sains
untuk secara holistic melakukan pendekatan pencegahan
penyakit epidemic dan epizootic dan memeliharan kesatuan
ekosistem
2013 : Konggres One Health-2

▪ Mendorong kolaborasi lintas disiplin untuk


meningkatkan pembuatan kebijakan yang efektif yang
berhubungan dengan kesehatan manusia, hewan dan
lingkungan
MATERI POKOK
1. Sejarah One Health

2. Pendekatan One Health


3. Pemangku kepentingan
Latar Belakang
Saat ini dunia kita diancam oleh 2 macam bencana:

1. Bencana alam yang banyak sekali kejadian dan macamnya: banjir, gempa
bumi, tanah longsor, letusan gunung berapi, tsunami etc

2. Bencana non-alam, seperti:


a. Penyakit tidak menular dan kegizian: cardiovascular, diabetes,
malignancy, stunting, kegemukan, accident – injury
b. Anti Microbial Resistence (AMR)
c. Emerging, reemerging diseases and bioterrorism (Deriberately emerging)
→ “The Diseases of Tomorrow” → UMUMNYA
www.indohun.org

ZOONOSIS

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
Kondisi AMR (Anti Microbial Resistance)
di Level Global
• AMR mengancam pencegahan dan pengobatan
infeksi akibat bakteri, parasit,virus
• Secara global 480,000 orang mengalami MDR
TB/tahun
• Perkiraan kematian akibat AMR saat ini sebesar
700.000/tahun
• Tahun 2050 terdapat sekitar 10 juta
kematian/tahun akibat AMR
• Dalam dekade terakhir AMR telah dilaporkan
terjadi pada penyakit bakterial, parasit dan viral
seperti : Gonorrhea, TB, Malaria, HIV dan
Influenza;

Sumber: O’Neill, Jim. 2014.


Mengenal Penyakit Zoonosis
Dapat berupa bakteri, parasite, virus,
jamur, dan agen non-konvensional
Penyakit atau infeksi yang secara
alami dapat ditularkan melalui
Bakteri:
hewan vertebrata ke manusia Salmonelosis
(anthropozoonosis) dan Brucellosis
sebaliknya (zooanthroponosis). Leptospirosis
- WHO (2020) Parasit:
Toksoplasmosis
3 dari 5 penyakit infeksi Trematodosis
emerging baru setiap Taeniasis
tahunnya adalah penyakit Virus:
zoonosis Rabies
Flu burung
Ditularkan melalui: Ebola
- Kontak langsung Jamur:
www.indohun.org

- Kontak tidak langsung Dermatofitosis


- Melalui vector Sporotrkosis
- Melalui makanan
- Melalui air
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
Penyebaran Penyakit Zoonosis

Melalui udara

Kontak tidak langsung:


Bersentuhan dengan area tempat
Melalui makanan: tinggal hewan seperti kendang, tempat
makan, dll
Konsumsi daging, susu, telur
dari hewan yang terinfeksi
www.indohun.org

Melalui vektor: Kontak langsung:


gigitan serangga Gigitan, feses, darah, saliva,
mukosa, dll
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Sumber: https://development.asia/explainer/what-asia-can-do-protect-
against-animal-borne-diseases
Sumber : Emerging & Re-E. Infectious Disease Chalenges. Nature 430: 242-49 (Morenz. DM et al, 2004)

The Diseases of Tomorrow


SARS 2002
2004
H5N1 2004

* Emerging Infectious Disease (70%


zoonosis)
2017 → Diseases of Tomorrow
Sumber : Emerging & Re-E. Infectious Disease Challenges. Nature (Morenz. DM et al, 2018) → Diseases of Tomorrow

2017
A(H1N1)pdm0:
Total confirmed
casesi 60.8 M and
17,798 dead
cases
MERS-CoV: Total
confirmed cases
2,494 M and 858
dead cases (CFR
34.4%)
(WHO,2012)

H7N9: Total
cases 1565
(CDC,2017)

COVID-19: 24
April 2020, total
of 2,708,470
confirmed cases
and 190,788
dead cases

US NIH NIAID - https://www.niaid.nih.gov/news-events/three-decades-responding-infectious-disease-outbreaks


Catatan: Faktor
sosial budaya
misal memakan
binatang liar,
kontak dan
pelihara mereka
juga penting
diperhitungkan di
negara2 Afrika-
www.indohun.org

Asia Tenggara dan


Amerika Selatan
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
CONTOH: PASAR DAGING HEWAN LIAR DI INDONESIA
www.indohun.org

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
Potensi Nyamuk, Tikus & Kelelawar
sebagai Vektor & Reservoir Penyakit di Indonesia
Selain faktor2 tsb, vector & reservoir penting diperhitungkan
• Nyamuk
• Sampai tahun 1981, dilaporkan 18 genus yang terdiri atas 456 spesies nyamuk telah teridentifikasi di seluruh wilayah
Indonesia.
• Tidak kurang dari 150 spesies nyamuk, telah terkonfirmasi sebagai vektor Malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD),
Chikungunya, Japanese Encephalitis, Filariasis Limfatik dan sebagainya.

• Tikus
• Di Indonesia terdapat 154 spesies tikus.
• Sampai saat ini telah dilaporkan 8 spesies tikus diketahui sebagai reservoir penyakit tular langsung ke manusia, seperti
Leptospirosis dan Hanta virus infeksi.
• Tikus juga telah dilaporkan sejak lama sebagai hospes perantara penyakit PES di Indonesia

• Kelelawar
• Tidak kurang dari 250 spesies kelelawar telah teridentifikasi di Indonesia
• Sampai saat ini, 2 spesies diantaranya berperan sebagai reservoir penyakit Japanese Encephalitis, Nipah virus, Lyssa
virus dan Hendra virus
29
Sumber: Trihono, Rikhus Vektora 2018
Penyakit Emerging dalam 30 tahun terakhir:
Dampak pada Interaksi Manusia-Hewan-Lingkungan
Berdampak pada:

Keamanan dan
ketersediaan pangan global

Kebijakan pemberian pakan


ternak

Kebijakan impor-ekspor
bahan pangan

Kebijakan konsumsi hewan


liar/eksotis

Kebijakan aktivitas yang


berpotensi meningkatkan
kontak manusia-hewan
www.indohun.org

Sektor pariwisata karena


penyakit zoonosis di negara
tertentu

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
Economic shock of disease emergence is rising exponentially
50

SARS
China/HongKong H1N1 FLU
40 /Singapore Global,
/Canada, $44-55bn
$30-50bn
SARS-CoV-2
Estimated Cost (Billions)

Ebola Global,
West Africa,
30 H5N1 Avian Flu $31-33bn $ Trillions
Global,
$30bn

20

Foot &
Mouth
UK,
Foot & Mouth $10-15bn Covid-19
Taiwan, $5-8bn BSE
CA, $3bn Global, 2019 -
10 BSE
E Coli MRSA Est $8.1-15.8tn
Nipah US, $3.5bn
0157:H7 US,
BSE SE Asia, Lyme disease US, $1.8bn $5-10bn
UK, $550-$65m US, $200m
$5bn

0
1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016
World Economic Forum
Marsh Inc [2008] called "The economic and social impact of emerging infectious disease: mitigation through detection,
research, and response."
Akselerasi Penyebaran Penyakit Zoonosis

Membutuhkan pendekatan
yang melibatkan sektor
kesehatan manusia, hewan
dan lingkungan secara
bersamaan untuk memutus
rantai penyebaran secara
menyeluruh
www.indohun.org

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Sumber: https://development.asia/explainer/what-asia-can-do-protect-
against-animal-borne-diseases
PENGERTIAN ONE HEALTH
Definisi One Health hasil review Tim Modul INDOHUN (2016, 2020):
One Health dikenal sebagai
kesehatan manusia, hewan dan ekosistem yang saling terkoneksi
diantara ketiganya dan sektor lain yang terkait.
Hal ini meliputi pendekatan yg mengedepankan
• kooperasi,
• koordinasi,
• komunikasi, dan
• kolaborasi (4K)
antardisiplin (transdiciplinary) dan antar sektoral (cross sectoral)
untuk mengantisipasi potensi /risiko & mengendalikan zoonoses yg
berasald ari interface antara hewan/satwa - manusia –ekosistem
www.indohun.org

serta masalah kesehatan kompleks lainnya

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
Joint Tripartite (FAO,OIE, WHO) dan UNEP dalam One Health High
Level Expert Panel (OHHLEP), 2021 memberikan definisi operasional
yang baru pada ”One Health” yaitu
“an integrated, unifying approach that aims to sustainably
balance and optimize the health of people, animals and
ecosystems”.
Atau
“suatu pendekatan terpadu yang bertujuan untuk
menyeimbangkan dan mengoptimalkan kesehatan masyarakat,
www.indohun.org

hewan dan ekosistem secara berkelanjutan”.

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
37
GLOBAL HEALTH VS ONE HEALTH
Global Health definition published in the Lancet in 2009 One Health definition developed by the
by J.P. Koplan et al:
OHHLEP:
Kesehatan global : “Area studi, riset, dan praktek
yang memprioritaskan peningkatan kesehatan dan
pencapaian kesetaraan kesehatan untuk semua orang
One Health : “Suatu pendekatan terpadu
di seluruh dunia”. yang bertujuan untuk menyeimbangkan dan
Dengan demikian, kesehatan global berkenaan
mengoptimalkan kesehatan masyarakat,
dengan peningkatan kesehatan secara mendunia, hewan dan ekosistem secara berkelanjutan”.
pengurangan kesenjangan, dan perlindungan
terhadap ancaman global tanpa melihat batas-batas Menyadari bahwa kesehatan manusia, hewan domestik
negara. dan liar, tumbuhan, dan lingkungan yang lebih luas
(termasuk ekosistem) terkait erat dan saling bergantung.

Pendekatan ini memobilisasi berbagai sektor, disiplin,


dan komunitas di berbagai tingkat masyarakat untuk
bekerja sama guna mendorong kesejahteraan dan
mengatasi ancaman terhadap kesehatan dan ekosistem,
sambil menangani kebutuhan kolektif akan air bersih,
energi dan udara, makanan yang aman dan bergizi,
mengambil tindakan tentang perubahan iklim, dan
berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan
ONE HEALTH: Pendekatan Terbaik untuk Penyakit Zoonosis

Pendekatan kolaboratif, multisectoral, dan


Makanan Determinan Sosial transdisiplin untuk mencapai Kesehatan yang
optimal dengan menimbang keterhubungan antara
Keamanan pangan Perpindahan manusia, hewan dan lingkungan sekitar - CDC
populasi
Antibiotik dan
Antimikrobial Perubahan
Prinsip One Health….
lainnya iklim • Mengakui saling ketergantungan (interdependensi)
• Mengedepankan koordinasi,komunikasi, kolaborasi,
dan kepercayaan antara praktisi kesehatan
Polusi air • Memiliki visi
• Meningkatkan surveilans. preventif dan respons
Ternak Polusi udara terhadap penyakit menular
• Menekankan partisipasi komunitas dan
pengembangan kapasitas komunitas
Vektor Deforestrasi • Membutuhkan pendekatan ‘ground up’ dan ‘top down.’
penyakit • Mengakui bahwa memahami ekosistem, termasuk
ekologi & biologi molekuler merupakan sebuah bagian
penting dari One Health
Biodiversitas • Mengakui bahwa One Health merupakan sebuah
komponen besar dari keamanan pangan
Sumber: https://development.asia/explainer/what-asia-can-do-protect-
against-animal-borne-diseases
ZOONOTIC DISEASE EMERGENCE AND SPREAD

Karesh, et al, The Lancet, 2012


www.indohun.org

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
4 “AREA TINDAKAN” untuk antisipasi ancaman di masa depan
(Four “Action Areas” for pre-empting future threats)

Penemuan Identifikasi Inti pendekatan OH adalah


Risiko,
pathogen komunikasi & penerapan :
manajemen • Koordinasi,
Pathogen
Discovery
Risk determination,
communication &
• Kolaborasi, (4 K)
management • Kooperasi dan
• Komunikasi

untuk:
Strategi respon Upaya mengurangi 1. Detect/Predict/Deteksi
KLB & risiko pada 2. Prevent/Pencegahan
kapasitasnya
www.indohun.org

manusia &Promote/Promosi (DPR)


Outbreak response Human risk 3. Respon/Pengendalian
strategy & capacity reduction efforts

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Emerging Threats Program


PENERAPAN ONE HEALTH
DI INDONESIA
Implementasi One Health di Indonesia
Tertuang dalam… IHR 2005
International Health Regulation
1. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun
"untuk mencegah, melindungi, mengendalikan,
2019 tentang Peningkatan dan memberikan respons kesmas thd
Kemampuan dalam Mencegah, penyebaran penyakit internasional dengan cara
Mendeteksi, dan Merespon yang tepat dan terfokus pd risiko kesmas, dan
menghindari penyebarannya lewat lalu lintas
Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan perdagangan internasional".
dan Kedaruratan Nuklir, Biologi,
dan Kimia
2. Permendagri No. 101/2018 tentang GHSA 2012 JOINT EXT RPJMN IV
Global Health Security Agenda
Standar Teknis Pelayanan Dasar EVALUATION
pada Standar Pelayanan Minimal Penilaian kapasitas dalam 2020-2024
detect, prevent, respond
Sub-Urusan Bencana Daerah Indikator
● JEE tool Dalam 7 agenda
Kabupaten/Kota 1. Kesepakatan 3 sektor dalam
● Melibatkan 3 sektor pembangunan -> nomor 3
penentuan penyakit zoonosis
3. Permenkes No. 1501/2010 tentang ● Melibatkan eksternal “SDM Berkualitas dan
prioritas
www.indohun.org

Jenis Penyakit Menular Tertentu asesor internasional Berdaya Saing”


2. Adanya kapasitas untuk
yang dapat menimbulkan wabah ● Menghasilkan
berkolaborasi untuk preparedness,
rekomendasi prioritas
dan upaya penanggulangannya detection, assessment dan respond
Skor JEE: 2-4, Overall Score:
4. Permentan No. 237/2019 tentang 53%
Penetapan Zoonosis Prioritas
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Sumber: https://development.asia/explainer/what-asia-can-do-protect-
against-animal-borne-diseases
Penyakit Zoonosis Prioritas dan Peran Petugas Kesehatan
KEMENKES KEMENTAN KLHK
Permenkes 1501/2010 Permentan 237/2019 Avian Influenza, Rabies, Antraks,
Kolera, PES, DBD, Campak, Polio, Difteri, Avian Influenza, Rabies, Antraks, Nipah, Leptospirosis, Brucellosis,
Pertusis, Rabies, Malaria, Avian Brucellosis, Leptospirosis, Japanese Tuberculosis, Malaria, Melioidosis,
Influenza, Antraks, Leptospirosis, Encephalitis, Bovine Tuberculosis, Psittacine Break & Father Disease, dst
Hepatitis, Influenza A Baru, Meningitis, Salmonellosis, Schistosomiasis, Q (27)
Yellow Fever, Chikungunya Fever, Camphylo-bacteriosis,
Trichinellosis, Para Tuberculosis,
Toxoplasmosis, Cysticercosis dan
Taeniasis

KESEPAKATAN 3 SEKTOR: Sinergi yang baik antar


1. Avian Influenza ketiga sektor dengan:
Rabies Pengendaliannya dapat Kooperasi Yang dilaksanakan
www.indohun.org

2. 1.
3. Antraks tercapai apabila 2. Kolaborasi dengan baik oleh Petugas
4. Leptospirosis 3. Koordinasi 4 K Kesehatan yang memadai
5. Nipah 4. Komunikasi
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
ONE HEALTH
CORE COMPETENCY
Implementasi One Health melalui Pendalaman
Core Competencies
SOFTSKILL HARDSKILL

Budaya dan Konsep dan Dasar-Dasar


Berpikir Sistem Manajemen Kesehatan
Kepercayaan Pengetahuan Kesehatan
Ekosistem
One Health Masyarakat

Dasar-Dasar
Kepemimpinan Nilai dan Etika Kolaborasi dan Epidemiologi
Perubahan Penyakit Infeksi
Kerjasama dan Analisis
Perilaku & practical lab
Risiko
techniques
www.indohun.org

Komunikasi Practical &


Surveilance &
dan Manajemen Appropriate Data
Outbreak
Informatika Penyakit Infeksi
Investigation Analysis
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Sumber: https://development.asia/explainer/what-asia-can-do-protect-
against-animal-borne-diseases
One Health Soft Skill 1: Kepemimpinan
Kunci kepemimpinan dalam One Health:
-> bekerja dengan lintas sektor menimbulkan tantangan, kendala dan
permasalahan baru

Perlu pendekatan dan gaya kepemimpinan yang dapat


mengakomodasi seluruh sektor:
- Bureaucratic: mengacu pada peraturan/kebijakan yang ada,
menghargai hirarki/struktur organisasi
- Transformational: berpikir luas, kreatif, memberi contoh
- Democratic: mengakomodasi seluruh sektor dalam membuat
keputusan
- Servant: skill komunikasi yang kuat, mengedepankan kolaborasi

Tantangan kepemimpinan pada One Health:


- Koordinasi yang penting antara lintas sektor dan disiplin ilmu
- Isu-isu one health yang terintegrasi yang terkadang dipegnaruhi oleh
www.indohun.org

sosial, politik dan ekonomi


- Aksi kolektif dibutuhkan untuk membuat perubahan
- Aksi dilakukan pada tingkat lokal, nasional, regional dan global

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
One Health Soft Skill 2: Manajemen
Manajemen dalam one Membangun rencana Memastikan kebijakan Mengawasi implementasi Mengatasi masalah dan
health: mengelola kerja untuk monitor dan peraturan dipatuhi agar sesuai dgn koridor mengambil aksi korektif
kegiatan lintas sektor progress dan tujuan dalam prosesnya OH dalam pelaksanaannya

Elemen kunci manajemen One Health:


Ruang Lingkup, Jadwal, Sumber Daya

Ruang Lingkup Jadwal Sumber Daya


Merujuk kepada apa Merujuk kepada Merujuk kepada
yang harus jumlah waktu yang orang, budget,
dilakukan untuk tersedia untuk bahan, dan hal lain
menghasilkan menyelesaikan yang tersedia untuk
produk inisiatif proyek menghasilkan
produk inisiatif
www.indohun.org

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
One Health Soft Skill 3: Kolaborasi dan Kerjasama
Kementerian
dan Lembaga Identifikasi Keterlibatan Sektor/ Pemangku
Kepentingan
Lembaga Kelompok
Kolaborasi Pemerintah non akademisi
melibatkan: K/L
• Kesadaran
• Motivasi Lembaga non
• Partisipasi Pihak pemerintah
• Timbal balik Swasta (NGO)
• Mediasi
• Refleksi
Lembaga di Lembaga
tingkat daerah internasional

Sektor yang berada di kotak penting dan


www.indohun.org

Lembaga berpengaruh menjadi sektor utama yang perlu


professional / menjadi pertimbangan penting.
asosiasi

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
One Health Soft Skill 4: Berpikir Sistem
Contoh berpikir sistem pada penyelesaian masalah
Mengidentifikasi jejaring Kesehatan berbasis One Health:
kerja lintas sektor yang
terlibat

Membuat peta kolaborasi


dari jejaring yang ada
untuk penyelesaian
masalah

Mengidentifikasi
ketidaksesuaian
dilapangan
www.indohun.org

Memanfaatkan hasil
temuan ketidaksesuaian
untuk rencana perbaikan

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
One Health Soft Skill 5: Komunikasi dan Informatika
Kategori Komunikasi -> verbal, non verbal, visual
Verbal: komunikasi tertulis dan oral
Non Verbal: gerak tubuh, gestur, sikap
Visual: penyampaian melalui gambar, grafik, diagram, dll

KARAKTERISTIK KOMUNIKASI YANG BAIK DALAM


KERJASAMA LINTAS SEKTOR
1. JELAS, yaitu mudah dimengerti, tidak bermakna ganda,
sederhana
2. RINGKAS, mengacu pada tujuan komunikasi, topik
atau pesan yang akan disampaikan
3. KONKRIT, pesan yang disampaikan didukung oleh fakta
dan argument yang tepat
Komponen proses komunikasi: 4. KOHEREN, sesuai alur, logis dan berurutan, sehingga
www.indohun.org

1. Pengirim pesan tidak membingungkan penerima pesan


2. Proses penyampaian pesan 5. SOPAN, memanfaatkan gerak tubuh, gestur dan sikap
3. Pesan yang mendukung informasi yang akan disampaikan
4. Kanal/media penyampaian pesan 6. MENDENGARKAN, tidak hanya menyampaikan saja
5. isPenerima
This presentation made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International tetapi juga berusaha memahami pesan yang
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not6. Interpretasi
necessarily reflect the views of USAIDpesan
or the United States Government.” disampaikan oleh orang lain
One Health Soft Skill 6&7: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika
Upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi
pengaruh budaya, kepercayaan, nilai dan etika
terhadap intervensi Kesehatan:

1. Jangan menghakimi budaya/kepercayan tertentu


meskipun dapat berdampak negative
.
2. Mencari tahu dan memahami budaya dan kepercayaan
yang berlaku pada suatu tempat/wilayah sebelum
melakukan kegiatan agar dapat mempersiapkan lebih awal

3. Berikan informasi dengan jelas dan menggunakan


pendekatan budaya dan kepercayaan pada wilayah tersebut

4. Bangun hubungan dan kolaborasi dengan


Pendekatan One Health sangat perlu mempertimbangkan komunitas/orang/tokoh yang dihormati/disegani dan
www.indohun.org

keragaman budaya, kepercayaan, nilai dan etika, karena libatkan mereka dalam intervensi agar lebih mudah
hal-hal tersebut mempengaruhi perilaku dan kebiasaan diterima
seorang individu yang berkaitan dengan Kesehatan.
5. Sebisa mungkin anggota tim yang terlibat telah mengikuti
pembekalan atau pelatihan terkait pengaruh budaya dan
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN kepercayaan pada persepsi terhadap kesehatan
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
Implementasi One Health Softskill dalam Pengendalian Penyakit Zoonosis

Penambahan fasilitas
pemeriksaan, perawatan,
Pengumpulan informasi, saran,
penyusunan kebijakan terkait,
masukan, kritik dari
• BS: BERPIKIR SISTEM pelibatan seluruh unsur
pelaksanaan, menentukan
• BK: BUDAYA DAN langkah perbaikan
KEPERCAYAAN K M K
M
• M: MANAJEMEN BK KI
BS
• KK: KOLABORASI &
KERJASAMA PERENCA-
PERSIAPAN PELAKSANA-
EVALUASI
• K: KEPEMIMPINAN BK NAAN AN BS
• NE: NILAI DAN ETIKA
• KI: KOMUNIKASI DAN M KK KK KK K
BK NE KK
INFORMASI

Penilaian kegawatan situasi, Penegakan kebijakan,


www.indohun.org

proyeksi kasus, penentuan konsep pengawasan pelaksanaan,


langkah mitigasi, asesmen memaksimalkan operasional,
kebutuhan penelitian lanjutan strategi berdasarkan
karakteristik wilayah
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Sumber: https://development.asia/explainer/what-asia-can-do-protect-
against-animal-borne-diseases
MATERI POKOK
1. Sejarah One Health
2. Pendekatan One Health

3. Pemangku kepentingan
Organisasi beroperasi di Bidang One Health :
Anggota yang memungkinkan terdapat dalam anggota
Tim One Health
Anggota yang memungkinkan terdapat dalam anggota
Tim One Health
PENUGASAN
Petunjuk Penugasan
Konsep One Health (1)
1. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok, setiap kelompok mengandung unsur Puskesmas/
Dinkes, Kesehatan Hewan, Lingkungan Hidup
2. Tentukan
• Ketua kelompok untuk memimpin diskusi kelompok (disko) dan menyimpukkan
hasil diskonya
• Sekretaris kelompok untuk mencatat hasil2 diskusi dan mengkoordinir persiapan
dan pembuatan ppt hasil diskusi.
3. Masing-masing anggota kelompok menentukan masalah kesehatan terkait Zoonosis yg
menjadi prioritas di wilayah kerjanya.
4. Mengidentifikasi stakeholder dan perannya dalam penanggulangan masalah Zoonosis
tersebut.
5. Mengklasifikasikan peran stakeholder berdasarkan One Health Core Competency
Petunjuk Penugasan
Konsep One Health (2)

6. Waktu diskusi 25 menit, presentasi @ 5 menit, tanggapan peserta dan Fasilitator @5


menit, penutup 5 menit, total waktu 60 menit

7. Hasil diskusi dipresentasikan dalam bentuk ppt

Selamat mengerjakan
KESIMPULAN
▪ OH (OHHLEP, 2021) → “Suatu pendekatan terpadu yang bertujuan untuk menyeimbangkan
dan mengoptimalkan kesehatan masyarakat, hewan dan ekosistem secara
berkelanjutan”.

▪ OH pada prinsipnya adalah bagaimana 4K (Kooperasi, Koordinasi, Komunikasi dan


Kolaborasi) dari sektor Kesehatan manusia, keswan dan lingkungan dalam upaya Deteksi
dini, Pencegahan dan Respon (DPR) sehingga tidak terjadi suatu outbreak

▪ Pelaksanaan OH sangat kompleks → diperlukan core competensi HARD dan SOFT Skill
Burung Irian
burung cendrawasih
Cukup sekian
dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai