Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK C1 ZOONOSIS

PENDAHULUAN
1. 2109511089 Fidella Luthfia Qotrunnada
2. 2109511094 Wanda Audina Putri
3. 2109511112 Tesalonika Rouli Ekaputri
4. 2109511116 Ni Putu Deana Kanaya Sahrani
Pokok Bahasan
01. Pengertian dan Sejarah
Zoonosis
02.
02. Kaitan Zoonosis dengan
Kesmavet

03. Kaitan Zoonosis dengan UU No. 6


Tahun 1967 dan PP No.95 Tahun 2012
02.
04. Pembagian Zoonosis

05. Peranan
Zoonosis
Hewan Liar Dalam
Pengertian Zoonosis
Zoonosis adalah penyakit yang ditularkan dari
hewan ke manusia (Bahasa Yunani: zoon berarti
“hewan” & Noson yang artinya “penyakit“).

Zoonosis membuat dampak besar


terhadap peradaban manusia.
Dampak zoonosis dapat terbagi
menjadi dua, yaitu langsung dan
tidak langsung.
Sejarah Zoonosis
Tahun 1855, seorang ahli
R. Vircow menyebut bahwa zoonosis adalah infeksi oleh
hewan beracun.

Tahun 1863, W. Probstmayer memperkenalkan


dengan makna ganda yaitu
(i) penyakit hewan
(ii) penyakit pada manusia
dari hewan melalui vektor ataupun kontak

Tahun 1958, para ahli


World Health Organization (WHO)
mendefinisikan penyakit dan infeksi
Dengan demikian, zoonosis merupakan ancaman baru
bagi kesehatan manusia
Zoonosisdengan Kesmavet
Kesmavet dirumuskan WHO dan FAO pada
tahun 1951
Aspek kesmavet memiliki peran strategis
dalam pengendalian zoonosis, terutama
dalam upaya pencegahan penularan zoonosis
dari hewan ke manusia
Bagian penting dari aktivitas masyarakat
karena merupakan rantai penghubung
(Pengobatan, pengendalian dan pencegahan
penyakit yang ditularkan melalui hewan
(zoonosis))
Zoonosis dengan Kesmavet
Peran utama Kesmavet dalam
pengendalian zoonosis ini adalah:

1. Pemutusan mata rantai


02.
penularan zoonosis dari hewan ke
manusia
2.03.
Penjaminan kesejahteraan hewan
terkait pengendalian zoonosis
3. Komunikasi, informasi dan
04.
edukasi masyarakat tentang
zoonosis.
KAITAN ZOONOSIS DENGAN
UNDANG-UNDANG NO 6 TAHUN 1967
Kaitan antara zoonosis dan UU No. 6 Tahun 1967 adalah bahwa UU ini
memberikan dasar hukum yang mengatur berbagai aspek kesehatan
termasuk zoonosis.
UU No. 6 Tahun 1967 mengandung beberapa ketentuan yang relevan
dengan penanganan zoonosis, seperti:

1. Pengendalian penyakit hewan


2. Kewenangan karantina hewan
3. Pengaturan transportasi hewan.
KAITAN PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 95 TAHUN 2012
Peraturan Pemerintah No 95 Tahun 2012 berisi tentang mengatur berbagai aspek
terkait kesehatan hewan, keselamatan pangan hewan, kesejahteraan hewan,
dan perlindungan lingkungan hidup.

Beberapa kaitan antara PP No.95 Tahun 2012 dengan zoonosis adalah sebagai
berikut:
1. Pengendalian Penyakit Zoonosis 5. Pelaporan Kasus Zoonosis
2. Kesejahteraan Hewan 6. Perlindungan Masyarakat
3. Keselamatan Pangan Hewan 7. Kerjasama Antar Intansi
4. Perlindungan Lingkungan Hidup 8. Pengendalian Vektor

Jadi Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 merupakan


instrumen hukum yang penting dalam upaya mengendalikan
penyakit zoonosis dan melindungi kesehatan masyarakat.
Beberapa Contoh Undang-Undang Dan Peraturan
Pemerintah Di Indonesia Yang Berkaitan Dengan Zoonosis
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 Tentang pengendalian
Penyakit Zoonosis.
3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/OT.140/9/2007
tentang Keamanan Hayati Produk Pangan Asal Ternak.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang
Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan.
Pembagian Zoonosis

01. Berdasarkan Reservoir


Utamanya
02.
02. Berdasarkan Agen
Penyebab
03.
03.
04.
Berdasarkan Cara
Penularannya
Berdasarkan
Reservoir Utamanya
1. Anthropozoonosis
Penyakit secara bebas berkembang
diantara hewan-hewan liar mapun
piaraan.
Manusia disebut sebagai dead end
atau cul de sac
Contoh: rabies, brucellosis, anthrax
2. Zooanthroponosis 3. Amphixenosis
Penyakit berlangsung secara bebas Manusia dan hewan sama-sama
pada manusia atau merupakan merupakan reservoir yang cocok
penyakit manusia dan terkadang untuk agen penyebab penyakit
saja menyerang hewan sebagai cul Contoh: Staphylococcosis dan
de sac. Streptococcosis
Contoh: Tuberkulosis tipe humanus,
amubiasis dan diptheria.
Berdasarkan Agen Penyebabnya

Viral Zoonosis Bacterial Zoonosis Mycal Zoonosis

Chlamidial dan
Parasitical zoonosis
Ricketsial zoonosis
Berdasarkan
Cara Penularannya
1. Direct Zoonosis 2. Siklo-Zoonosis
Agen penyakit ditularkan dari Penularannya memerlukan lebih
induk semang vertebrata ke induk dari satu vertebrata, tetapi tidak
semang vertebrata lainnya yang melibatkan invertebrata.
peka secara kontak melalui media Dibagi menjadi 2 :
ataupun melalui vektor mekanis. 1. Obligatory-Siklozoonosis
Contoh: Rabies, Brucellosis, dan Contoh: T.saginata dan T. solium
Leptospirosis 2. Cyclo-anthropozoonosis.
Contoh: Taenia hidatid
3. Meta-zoonosis
Penularannya memerlukan vertebrata maupun invertebrata. Berdasarkan jumlah
induk semang yang diperlukan, Metazoonosis dibedakan atas 4 subtipe yaitu:

Subtipe I: memerlukan hanya 1 Subtipe III: memerlukan 2


invertebrata. Contoh : Yellow vertebrata dan 1 invertebrata.
fever Contoh : Clonorchiasis
Subtipe II: memerlukan 1 Subtipe IV: penularan karena
vertebrata dan 2 invertebrata. ovum. Contoh : Louping Ill
Contoh : Paragonomiasis
04.
4. Saprozoonosis
Siklus penularan golongan ini tergantung pada benda-benda
bukan hewan seperti zat organik, tanah, tumbuhan, sampah,
dan lain-lain, sebagai reservoir atau tempat penting untuk
perkembangannya.
Contoh: Histoplasmosis, Blastomikosis

Gambar Histoplasma capsulatum Gambar Blastomyces dermatitidism


Peranan Hewan Liar
Dalam Zoonosis
Zoonosis dengan 01.
reservoir hewan liar merupakan
kesehatan masyarakat yang besar, yang mempengaruhi semua
masalah

daerah.
Ratusan patogen dan berbagai cara penularan, dan banyak faktor
yang mempengaruhi epidemiologi berbagai zoonosis.
Hewan liar dapat didefinisikan sebagai hewan yang
berkeliaran bebas

1.451 (patogen), 62% Nya


2001 Karena Zoonosis

Hewan liar tampaknya terlibat dalam epidemiologi


sebagian besar zoonosis dan berperan sebagai
reservoir/wadah utama penularan agen zoonosis ke
hewan peliharaan dan manusia.
Hewan Hewan Zoonosis
Kelelawar, Rubah, Musang, Monyet
Mamalia tersebut dapat menyebabkan penyakit
zoonosis yang cukup umum dikenal dengan nama
Mamalia rabies , hidrofobia atau lyssa, penyakit virus akut
yang menyerang sistem saraf pusat dan tersebar
melalui gigitan.

Burung, ayam.
Unggas dapat menyebarkan zoonosis berupa flu
burung, cappilariasis. Penyakit flu burung
menyerang respiratory system yang kemudian
Unggas menjadi demam dan gagal pernafasan.
Sedangkan cappilariasi merupakan parasit yang
nantinya akan mengganggu siatem pencernaan dan
metabolisme tubuh.
Hewan Hewan Zoonosis
Biota laut yang dikonsumsi seperti ikan laut, cumi-cumi, gurita
dll.
Aquatik/biota Dapat menyebabkan zoonosis dengan nama Anisakiasis.
laut: Penyakit ini menyerang saluran penceranaan.
Dapat disebakan karna mengkonsumsi daging ikan tercemar
dan yg kurang matang atau mentah

Ular .
Manusia dapat tertular pentastomic setelah
mengkonsumsi daging ular mentah, kontak
Reptilia langsung dengan ular, meminum air yang
terkontaminasi telur parasit, atau terkontaminasi
melalui feses. Menyerang resporatory system dan
peradangan pada tenggorokan
Pencegahan Peranan
Hewan Liar Pada Zoonosis
01.
1. Diperlukan sistem survei nasional dan international
serta integrasi yang lebih baik.
2. Pengembangan program penelitian epidemiologi dan
patogenesis dari berbagai zoonosis.
3. Program pendidikan masyarakat terkait zoonosis
4. Program pengendalian dan pemberantasan zoonosis.
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai