Anda di halaman 1dari 2

Zoonosis dan Penggolongannya

Zoonosis adalah penyakit atau infeksi yang ditularkan secara alamiah di antara
hewan vertebrata dan manusia. Zoonosis merupakan ancaman baru bagi kesehatan
manusia. Berdasarkan hewan penularnya, zoonosis dibedakan menjadi zoonosis yang
berasal dari satwa liar, zoonosis dari hewan yang tidak dipelihara tetapi ada di sekitar
rumah, seperti tikus yang dapat menularkan leptospirosis, dan zoonosis dari hewan yang
dipelihara manusia.

Zoonosis mencakup berbagai penyakit menular yang secara biologis berbeda satu dengan
lainnya. Banyaknya penyakit yang dapat digolongkan sebagai zoonosis dikarenakan
adanya perbedaan yang kompleks di antara penyakit tersebut. Penyakit zoonosis dapat
dibedakan antara lain berdasarkan penularannya, reservoir utamanya, asal hewan
penyebarnya, dan agens penyebabnya (Suharsono 2002; Soejodono 2004; Murdiati dan
Sendow 2006).

Berdasarkan agens penyebabnya, zoonosis dibedakan atas zoonosis yang


disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, atau yang disebabkan oleh jamur.

1. Zoonosis yang Disebabkan oleh Virus

Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit infeksi yang menyerang susunan syaraf
pusat, terutama menular melalui gigitan anjing dan kucing. Penyakit ini bersifat zoonosik,
disebabkan oleh virus Lyssa dari famili Rhabdoviridae. 

2. Zoonosis yang Disebabkan oleh Parasit

Toksoplasmosis disebabkan oleh parasit protozoa bersel tunggal yang dikenal dengan
nama Toxoplasma gondii. Penyakit menimbulkan ensefalitis (peradangan pada otak) yang
serius serta kematian, keguguran, dan cacat bawaan pada janin/bayi. T. gondii dapat
dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu trofozoit, kista, dan oosit dan dapat menular pada
berbagai jenis hewan. Walaupun inang definitifnya sebangsa kucing dan hewan dari famili
Felidae, semua hewan berdarah panas dan mamalia seperti anjing, sapi, kambing, dan
burung juga berperan dalam melanjutkan siklus T. gondii.

 Taeniasis ditularkan secara oral karena memakan daging yang mengandung larva cacing
pita, baik daging babi (Taenia solium) maupun daging sapi (Taenia saginata). Penularan
taeniasis dapat terjadi karena mengonsumsi makanan yang tercemar telur cacing pita dan
dari kotoran penderita sehingga terjadi infeksi pada saluran pencernaan (cacing pita
dewasa hanya hidup dalam saluran pencernaan manusia).

3. Zoonosis yang disebabkan oleh bakteri.

Brucellosis merupakan salah satu penyakit zoonosis terutama melalui kontak langsung dari
hewan terinfeksi, minum susu dari hewan yang terinfeksi, dan menghirup udara yang
tercemar oleh bakteri penyebab Brucellosis yaitu Brucella sp. Indonesia belum bebas dari
penyakit ini dengan prevalensi Brucellosis pada ternak di Indonesia sekitar 40%. Bakteri
penyebab Brucellosis termasuk bakteri jenis gram negatif, berbentuk coccobacilus, dan
hidup dalam sel. Terdapat empat spesies Brucella yang dapat menginfeksi manusia
yaitu B. abortus yang terdapat di sapi, B. mellitensis hidup pada kambing dan domba, B.
suis pada babi, dan B. canis yang ada pada anjing. Penularan penyakit ini dapat terjadi
dengan mengkonsumsi susu dan daging yang berasal dari hewan yang
mengandung Brucella sp. Penularan paling banyak terjadi melalui konsumsi susu dan
produk olahannya yang tidak dipasteurisasi secara sempurna, karena bakteri ini dapat
bertahan hingga beberapa bulan di susu dan produk olahannya. 

Menurut Cara Penularan (Transmisi)-nya zoonosis dibagi menjadi empat golongan,

1. Zoonosis langsung (Direct zoonosis)

Zoonosis itu dapat berlangsung di alam hanya dengan satu jenis vertebrata saja dan agen
penyebab penyakit hanya sedikit berubah atau malahan tidak mengalami perubahan sama
sekali selama penularan. Penyebab penyakit ditularkan dari satu induk semang vertebrata
ke induk semang vertebrata lainnya yang peka melalui kontak, wahana (vehicle), ataupun
dengan vektor mekanis. Yang termasuk dalam golongan penyakit ini adalah rabies,
bruselosis, leptospirosis, dan lain-lain.

2. Siklo-zoonosis

Siklus penularan diperlukan lebih dari satu jenis vertebrata, tetapi tidak melibatkan
invertebrata, untuk menyempurnakan siklus hidup agen penyebab penyakit. Contohnya
adalah penularan beberapa zoonosis parasiter seperti pada hidatidosis dan taeniasis.

3. Meta-zoonosis

Penyakit yang digolongkan ke dalam metazoonosis siklus penularannya memerlukan baik


vertebrata maupun invertebrata. Dalam golongan ini dimasukkan antara lain infeksi oleh
arbovirus atau arthropod-borne virus dan tripanosomiasis.

Menurut reservoir utamanya ,zoonosis dapat berupa hewan piara atau hewan
domestik, maupun satwa liar, dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu:

1. Antropozoonosis

Merupakan penyakit yang dapat secara bebas berkembang di alam di antara hewan –
hewan liar maupun domestik. Pada zoonosis jenis ini, manusia tidak dapat
menularkannya kepada manusia atau hewan lain. Berbagai penyakit yang termasuk
golongan ini adalah rabies, leptospirosis, tularaemia dan hidatidosis.

2. Zooanthroponosis

Suatu penyakit digolongkan ke dalam grup ini bila penyakit itu berlangsung secara
bebas pada manusia atau merupakan penyakit manusia dan hanya kadang-kadang
saja menyerang hewan.

Zoonosis dapat disebabkan oleh berbagai macam organisme seperti bakteri, virus serta
parasit. Dan penyebarannya dapat dilakukan melalui berbagai macam hewan perantara
baik vertebrata maupun avertebrata. Serta dapat ditularkan baik secara langsung maupun
tidak langsung melalui makanan ataupun gigitan berbagai jenis organisme

Anda mungkin juga menyukai