Anda di halaman 1dari 26

Dasar-Dasar Zoonosis

DRH. DIANA A. WURI, M.SI


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2019
ZOONOSIS

 Menurut UU No. 6 tahun 1967 pengertian zoonosis


adalah penyakit yang dapat menular dari hewan ke
manusia dan sebaliknya.
 Begitu pula dalam UU No. 18 tahun 2009 tentang
peternakan dan kesehatan hewan, sebagai pengganti
UU No. 6 tahun 1967 dinyatakan bahwa penyakit
zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari
hewan kepada manusia dan sebaliknya.
 Sedangkan pengertian zoonosis yang diberikan
WHO, zoonosis adalah suatu penyakit atau infeksi
yang secara alami ditularkan dari hewan vertebrata
ke manusia.
 Zoonosis, menurut badan Kesehatan Hewan Sedunia
(OIE=Office Internationale de Epizooticae)
merupakan penyakit yang secara alamiah dapat
menular diantara hewan vertebrata dan manusia.
 Penyakit yang tergolong dalam zoonosis dengan
penyebaran penyakit tersebar ke seluruh penjuru
dunia dan yang sering ditemukan di Indonesia
misalnya antraks, rabies, leptospirosis, brucelosis,
toxoplasmosis, tuberkulosis, salmonellosis, avian
Influenza, dan lain-lain.
Jenis Zoonosis

A. Berdasarkan Reservoir
1. Antropozoonosis
 Penyakit yang dapat secara bebas berkembang di alam di
antara hewan liar maupun domestik.
 Manusia hanya kadang terinfeksi dan akan menjadi titik akhir
dari infeksi.
 Pada jenis ini, manusia tidak dapat menularkan kepada hewan
atau manusia lain.
 Berbagai penyakit yang masuk dalam golongan ini yaitu
Rabies, Leptospirosis, tularemia, dan hidatidosis.
2. Zooantroponosis:
 zoonosis yang berlangsung secara bebas pada manusia atau
merupakan penyakit manusia dan hanya kadang-kadang saja
menyerang hewan sebagai titik terakhir.
 Termasuk dalam golongan ini yaitu tuberkulosis tipe humanus
disebabkan oleh Mycobacterium tubercullosis, amoebiasis dan
difteri.
3. Amphixenosis
 zoonosis dimana manusia dan hewan sama-sama merupakan
reservoir yang cocok untuk agen penyebab penyakit dan
infeksi tetap berjalan secara bebas walaupun tanpa
keterlibatan grup lain (manusia atau hewan).
 Contoh: Staphylococcosis, Streptococcosis.
B. Berdasarkan kejadiannya
 Perubahan-perubahan besar dunia yang saat ini terjadi
telah memicu terjadinya emerging dan re-emerging
zoonosis.
 Emerging zoonosis memiliki definisi yang secara
umum mencakup salah satu dari tiga situasi penyakit
zoonotik seperti:
 agen patogen yang telah diketahui muncul pada suatu area baru.
 agen patogen yang telah diketahui atau yang berkerabat dekat terjadi
pada spesies yang tidak peka
 agen patogen yang tidak atau belum diketahui terdeteksi untuk
pertama kali.
 Sedangkan re-emerging zoonoses adalah suatu
penyakit zoonotik yang pernah mewabah dan sudah
mengalami penurunan intensitas kejadian namun
mulai menunjukkan peningkatan kembali.
 Faktor-faktor yang memicu emerging dan re-
emerging zoonosis yaitu:
 perubahan ekologi
 perubahan demografi dan perilaku manusia
 perjalanan dan perdagangan internasional
 kemajuan teknologi dan industri
 adaptasi dan perubahan mikroorganisme
 penurunan perhatian pada tindakan-tindakan kesehatan
masyarakat dan pengendalian
 perubahan pada individu inang, misalnya imunodefisiensi.
C. Berdasarkan Transmisi/cara penularan
penyakit:
 Zoonosis langsung (Direct zoonosis)
 bila siklus penularannya dapat berlangsung di alam hanya dengan
satu vertebrata saja.
 Penularan agen penyakit terjadi secara langsung, yaitu agen
penyakit menginfeksi hewan, kemudian pindah ke manusia.
 Contoh: penyakit rabies, brucellosis, leptospirosis, trichinosis.
 Siklo Zoonosis
 bila siklus penularannya memerlukan lebih dari satu vertebrata
untuk menyempurnakan siklus hidup agens penyebab penyakit,
tetapi tidak melibatkan invertebrata.
 Contoh: penyakit taeniasis dan penyakit hidatid.
 Meta Zoonosis
 bila siklus penularannya memerlukan baik vertebrata maupun
invertebrata.
 Contoh: penyakit fasioliosis.
 Sapro Zoonosis
 bila siklus penularan golongan ini tergantung kepada benda-
benda bukan hewan (non animals).
 Contoh: penyakit cutaneus larva migran, histoplasmosis,
blastomikosis.
D. Berdasarkan agen penyebab penyakit
 Bacterial Zoonosis bila disebabkan oleh bakteri
 Contoh:
 Anthrax

 Brucellosis

 Leptospirosis

 Bartonellosis

 Erysipelas

 Q-fever
 Viral Zoonosis bila disebabkan oleh virus
 Contoh:
 Rabies

 Flu burung

 Japanese encephalitis

 Orf

 Ebola

 Penyakit Nipah
 Protozoic Zoonosis bila disebabkan oleh protozoa
 Contoh:
 Trypanosomiasis

 Toxoplasmosis

 Balantidiosis
 Paracitic Zoonosis bila disebabkan oleh parasit
 Contoh:
 cacing
• Trikhinosis
• Taeniasis
• Sistiserkosis
• Cutaneus Larva migrans
 Ektoparasit
• Scabies
 Fungal Zoonosis bila disebabkan oleh
fungi/cendawan
 Contoh:
• Ringworm
 Prion Zoonosis bila disebabkan oleh prion
 Contoh:
• Mad Cow Disease
Terimakasih
!

Anda mungkin juga menyukai