PRESIPITASI
NAMA ANGGOTA:
PO 714203202010 HASNIH
PO714203202023 SELFI
PO714203171019 LILIS SURIYANI AZIS
PO714203171023 MUH. RIDHA MUBARAQ
PO714203171043 YULIA YUSUF
pengertian
• presipitasi adalah reaksi antara antigen terlarut dengan antibodi terlarut menghasilkan
kompleks yang terlihat (tidak larut). Proses presipitasi pertama kali ditemukan oleh
Kraus tahun 1897 saat kultur bakteri enterik membentuk presipitat bila dicampur dengan
antibodi spesifik.
Ag yang larut
Antibodi
Inkubasi
khoromatografi lapis tipis (TLC), Evaporator, kaca preparat, cawan petri, Hot plate,
pengaduk magnet (magnetic stirrer, sentrifuge dan spektrofotometer. Antigen yang
disintesis dari AFM1- Ova dan Antibodi G (Ig G) digunakan sebagai pereaksi untuk Agar
Gel Precipitation Test (AGPT). Pengujian ini dilakukan dengan berdasarkan teknik
presipitasi (pengendapan) antigen oleh antibodi yang sesuai (spesifik). a. Persiapan
aflatoksin M1- CMO.
TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah mensintesis antigen
AFM1- Ova sebagai pereaksi Agar GelPrecipitation
Test (AGPT)
HASIL
Sintesis AFM1-Ova
Bahan yang dipakai Absorbansi(280 nm)
Blanko (PBS 0,01 M) 0
Ova (0.25 mg/ml) 0,109
Ova (0,5 mg/ml) 0,239
Ova (1 mg/ml) 0,384
Ova (2 mg/ml) 0,598
AFM1-Ova (mg/ml) 1,05
Pada percobaan ini, antigen AFM1-Ova yang diperoleh dengan
mereaksikan AFM1 dan Ova menghasilkan senyawa yang dapat bereaksi positif
dengan antobodi . Reaksi positif tersebut ditandai dengan terbentuknya garis
presipitasi diantara satu sumur yang berisi Antigen AFM1-Ova dan antibodi G
(Ig G/serum). Hal ini menunjukkan adanya homologi antara antigen dan
antibodi yang dicerminkan oleh adanya garis presipitasi. Angi et al., 2009
menyatakan pada uji presipitasi, pengikatan antara antigen dan antibodi
memerlukan struktur yang cocok antara keduanya. Ketika suatu antibodi yang
berdifusi ke agar memiliki kecocokan atau homolog dengan antigen maka akan
terlihat garis presipitasi.
kesimpulan
Hasil sintesis AFM1-Ova diperoleh sebanyak 3,45
mg/ml Hasil AGPT menunjukkan adanya reaksi
pembentukan pita presipitasi ikatan antibodi spesifik
dengan antigen AFM1-Ova.
02
Pemanfaatan Antena TV
Sebagai Gel Puncher Pada
Agar Gel Presipitating Test
(AGPT)
Penerbit : Persatuan Pranata Laboratorium Pendidikan
Indonesia(PPLPI)
Tahun : 2020
Penulis : Maryulia, Dewi.
LATAR BELAKANG
Uji AGPT atau uji imunodifusi adalah uji untuk menetapkan antigen maupun antibodi secara
kualitatif. Uji ini merupakan uji secara cepat dan sederhana untuk mengetahui keberadaan
antibodi spesifik terhadap antigen (Wibawan et al., 2010).
METODE
Uji AGPT (Agar Gel Presipitating Test)
Uji AGPT dilakukan dengan cara mengisi sebanyak 20 µl serum kelinci yang telah diinfeksi
dengan bakteri Salmonella sppada sekeliling sumurdan mengisi antigen Salmonella sebanyak 20
µl pada sumur yang ditengah. Inkubasikan dalam wadahtertutup yang diisi kertas tissu lembab
untuk mencegah pengeringan gel selama 24 jam. Jika endapan masih belum terbentuk,sumur-
sumur dapatdiisi kembali dengan materi yang sama dan diamati keesokan harinya (Kresno, 2000).
Interpretasi hasi
Interpretasi hasil
AGPT: Adanya garis presipitasi menandakan di dalam serum
yang diperiksa terdapat antigen yang relevan atau homolog
dengan antibodi yang dipakai.
Hasil
● Antena TV yang digunakan pada penelitian ini dapat dipakai
untuk menggantikan alat Gel Puncher dalam membuat
lubang sumur pada permukaan agarose. Keberhasilan
membuat lubang sumur pada lapisan gel agarose yang
dibuatdi atas lempeng kaca dengan menggunakan antena TV
dan kertas gambar sebagai template dapat dilihat pada
Gambar
Lubang sumur yang dibuat dengan antenna TV dan
gambar template.
Lubang sumur pada agarose dari Gambar diatas
terlihat tidak jauh berbeda dengan lubang sumur
yang dibuat dengan alat gel puncher pada
percobaan yang dilakukan oleh Wibawan et al., 2010
seperti terlihat pada Gambar disamping
Lubang sumur yang dibuat dengan gel puncher.
Garis presipitasi yang terbentuk dari Gambar adalah
reaksi antara antigen Salmonella dan serum yang
mengandung anti Salmonella sp. Garis presipitasi
terbentuk karena antigen dan antibodi berdifusi ke
dalam agar dan mencapai kesetimbangan sehingga
mengendap. Hal ini menunjukkan di dalam serum
yang diperiksa terdapat antigen yang relevan dan
homolog dengan antibodi yang dipakai.
kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa antena TV dapat dimanfaatkan sebagai alat
pengganti gel puncher untuk membuat lubang sumur
pada uji AGPT atau uji Imunodifusi. Bentuk dan ukuran
diameter dari antena TV sama dengan gel puncher yaitu
berukuran 6 mm, dan alat ini mudah dalam
penyimpanan dan perawatan. Garis Presipitasi yang
terbentuk secara identik menunjukkan antigen
Salmonella relevan dan homolog dengan serum yang
mengandung anti Salmonella sp.
03
IDENTIFIKASI SEROLOGIS VIRUS
INFECTIOUS LARYNGOTRACHEITIS ISOLAT
MANGESTONI FARM DENGAN UJI AGAR
GEL PRESIPITASI DAN UJI NETRALISASI
Agar murni 0,3% dilarutkan dalam aquades steril, di panaskan sampai mendidih, kemudian
diteteskan pelan-pelan pada kaca obyek yang ditempatkan di meja datar. Lapisan yang terbentuk di
diamkan sampai padat dan di pindahkan kedalam inkubator suhu 37 oC selama 24 jam (proses
pelapisan/coating).
Kaca obyek tersebut kemudian diambil dan di tambahkan agar murni 1% dalam phosphate
buffer saline (PBS) yang mengandung 8,5% NaCl sebanyak 5 ml dengan pipet ukur 5 ml. setelah agar
mengeras, dibuat sumuran satu di tengah dan di kelilingi dua sumuran sesuai pola yang ada.
Spesimen virus ILT isolat MF sebanyak 50 mikroliter diteteskan ke dalam sumuran dan
disekelilingnya diteteskan ke dalam sumuran ditengah menggunakan mikro-pipet, sedangkan sumuran
disekelilingnya diteteskan serum anti isolat MF dan serum anti virus ILT (control positif) sebanyak 50
mikroliter. Kaca obyek tersebut kemudian ditempatkan dalam cawan petri yang di lapisi dengan kapas
basah dan di inkubasi pada suhu kamar selama 24-48 jam. Uji AGP positif bila terbentuk garis
presipitasi diantara sumuran antigen dan antibodi (Beard,1989).
Hasil penelitian
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses presipitasi kompleks antigen-antibodi adalah
konsentrasi antigen dan antibody sendiri, oleh sebab itu pada penelitian ini dicoba dengan pemekatan proses
lipolisasi. Antigen-antibodi yang telah di pekatkan tersebut kemudian di uji AGP, dan terbentuk garis
presipitasi diantara sumuran antigen dan antibodi seperti pada gambar di bawah. Ikatan kompleks antigen-
antibodi virus ILT tersebut dapat di amati pada garis presipitasi yang terbentuk di antara sumuran antigen dan
antibodi