Anda di halaman 1dari 16

IMUNOLOGI KANKER

Kelompok IV :
ADE SUCI PRATIWI
SITTI NOER ASLISA
YUDISTIRA ANGRAENI KOA
MASITA
AAS GUNAWAN A

KAPITA SELEKTA IMUNOSEROLOGI


IMUNOLOGI?
Imunologi adalah ilmu yang mencakup
kajian mengenai semua aspek
system imun (kekebalan) pada
semua organiseme.

KANKER??
Adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
cepat dan tidak terkendali.
Imunologi Kanker???

Adalah studi tentang interaksi antara system


kekebalan tubuh dengan sel-sel kanker (juga
disebut tumor atau keganasan).
Transformasi sel-sel kanker terdiri dari:

a) Fase inisiasi
Yaitu fase dimana berubahnya sel normal tubuh menjadi sel yang peka. Pada tahap inisiasi terjadi
suatu perubahan dalam bahan genetic sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam
bahan genetic sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen.

b) Fase promosi
Sel promosi adalah proses yang menyebabkan sel terinisiasi berkembang menjadi sel
preneoplasma oleh stimulus zat lain (promotor).

c) Fase progresi
Pada awal fase ini, sel preneoplasma dalam stadium metaplasia berkembang progresif menjadi
stadium dysplasia sebelum menjadi neoplasma. Terjadi ekspansi populasi sel-sel ini secara spontan
dan ireversibel. Sel-sel menjadi kurang responsive terhadap system imunitas tibuh dan regulasi sel.
Immunosurveilan kanker??
Adalah limfosit yang bertindak (secara terus menerus) sebagai
penjaga yang bisa mengenali dan menghilangkan sel-sel yang
berubah. Berfungsi sebagai komponen dari proses yang lebih umum
pada immunoediting kanker.

Immunoediting adalah suatu proses saat seseorang dilindungi dari


pertumbuhan kanker dan pengembangan imunogenisitas tumor oleh
system kekebalan tubuh.
Immunoediting kanker

Ada tiga tahap immunoediting kanker yaitu :

1. Fase eliminasi
Fase ini sebenarnya sama dengan konsep asli immunosurveillance, yaitu sel kanker yang tumbuh
akibat kegagagalan intrinsik berhasil dikenal dan disingkirkan oleh sistem imun, dan jaringan
kembali ke kondisi dan fungsi normal. Berbagai penelitian membuktikan bahwa berbagai sel sistem
imun bawaan dan adaptif, juga produk-produknya terlibat dalam proses ini.
Hasil fase eliminasi bisa lengkap (semua sel tumor dihancurkan) atau hanya sebagian sel tumor yang
berhasil dibunuh. Jika hasilnya hanya sebagian, maka akan terjadi keseimbangan antara tumor dan
sistem imun.
Proses eliminasi terdiri atas 4 fase :

1. Pengenalan sel tumor oleh sel-sel imun yang membunuh sel tumor secara terbatas. Jika
tumor sudah tumbuh lebih besar dari 2-3 mm, tumor memerlukan suplai darah dan
remodeling jaringan agar dapat tumbuh terus-menerus. Hal ini menginduksi sinyal pro-
inflamasi yang menyebabkan rekrutmen sel-sel imun bawaan seperti sel NK, sel NKT,
dan sel T gamma-delta, makrofag, dan migrasi sel dendritik ke dalam tumor.
2. Maturasi dan migrasi sel dendritik dan cross-priming sel T. Proses ini menyebabkan
sitotoksisitas terbatas melalui efek anti-proliferatif, anti-agiogenik, dan induksi
apoptosis. Sel tumor yang mengalami nekrosis ditelan oleh sel dendritik immature
(iDC).
3. Pembentukan sel T spesifik tumor; sel NK dan makrofag yang direkrut menghasilkan
lebih banyak IFN-gamma dan IL-12 yang mengaktifkan mekanisme sitotoksik seperti
perforin, TRAIL, dan ROS dan membunuh banyak tumor. Sel dendritik yang
bermigrasi ke kelenjar limfoid mempresentasikan antigen tumor pada sel T CD8 naif
yang kemudian berdiferensiasi menjadi sel T CD8 spesifik tumor.
4. Sel T spesifik tumor kembali ke lokasi tumor, selanjutnya sisa sel tumor yang
mengekspresikan antigen tumor akan dieliminasi. Hal ini dibantu oleh IFN-gamma
yang disekresi.
2. Fase equilibrium
Pada fase ini sel-sel tumor yang terseleksi untuk tetap hidup, terdiri atas berbagai varian
dengan lebih banyak mutasi serta lebih resisten terhadap serangan sistem imun, dan berada
dalam keadaan “dorman”. Walaupun mutasi genetik dapat terjadi secara acak dalam sel-sel
ini yang menghasilkan tumor tidak stabil, tekanan seleksi dari sistem imun menguntungkan
pembentukan klon yang tidak imunogenik.

Sel -sel ini lebih tahan untuk hidup dalam tubuh inang yang imunokompeten. Berbagai
kerusakan pada molekul-molekul efektor mengakibatkan berbagai tingkat seleksi. Karena
fase equilibrium melibatkan penghancuran sel tumor dan produksi varian sel tumor yang
resisten secara terus-menerus, maka fase ini merupakan fase terpanjang di antara fase-fase
lain immunoediting (bisa berlangsung bertahun-tahun).

Pada proses ini limfosit dan IFN-gamma memegang peranan penting dalam melaksanakan
seleksi. Selama proses seleksi ini banyak varian sel tumor yang asli terbunuh namun varian
baru yang mendukung mutasi yang berbeda-beda dengan sifat lebih resisten akan muncul
3. Fase escape

Ini dia fase yang ditunggu-tungu tumor. Di mana dia se-enak sendiri tidak patuh dengan aturan main
dalam tubuh (aturan sistem imun tubuh) dan menghindar alias escape (kabur) dengan berbagai cara
cerdik sebagai berikut.

Tidak adanya pensinyalan melalui rantai CD3-tau pada sel sel TIL (T infiltrating leukosit). Akibatnya
adalah tidak terjadi aktivasi sel efektor, bahkan tidak terjadinya pengenalan antigen tumor.
Emangnya, apaan sih CD3-tau itu, dan apa perannya? CD3-tau molekul transmembran, berbentuk
homodimer pada bagian sitoplasmik reseptor TCR yang membentuk kompleks TCR-CD3, fungsinya
adalah meneruskan sinyal aktivasi setelah berikatan dengan antigen. Hilangnya signaling melalui
CD3-tau berakibat sel T dalam TIL tidak dapat berproliferasi, sel T kemudian mengalami apoptosis
spontan disertai penurunan kadar bcl-2.

Tumor mengeluarkan tumor-derived soluble factors (TDSF) yang berkontribusi dalam terjadinya
imunosupresif networking yang kompleks baik lokal maupun regional. Faktor-faktor tersebut adalah:
VEGF, IL-10, TGF-beta, prostaglandin E, fosfatidil serin terlarut, Fas terlarut, dan FasL terlarut.
Parahnya, faktor-faktor ini dapat menyebar dan memberikan dampak supresif ke dalam kelenjar getah
being dan limfa.
Tujuh siklus imunitas kanker
Penjelasan gambar :

1. Pada tahap pertama, sel kanker melepaskan antigen yang menunjukkan bahwa sel kanker berbeda dari sel
normal. Hal inilah yang membuat sel kanker bisa dikenali oleh system imun.
2. Pada tahan dua, sel imun bertugas menemukan antigen kemudian membawa antigen ke sel T di kelenjar
getah bening. Imunoterapi bisa memperkuat imunitas di tahap ini dan tahap lainnya.
3. Pada tahap tiga, sel T menjadi aktif akibat pengenalan antigen asing, yang mana hal ini memulai respons
imunitas untuk melawan sel kanker.
4. Pada tahap empat, sel T yang aktif menelusuri pembuluh darah menuju lokasi tumor
5. Pada tahap lima, sel T mencapai lokasi sel kanker dan menginifiltrasi tumor untuk menyerangnya.
6. Pada tahap enam, sel T bisa mengenali sel kanker yang bersifat asing itu berdasarkan antigen yang
dihasilkan sebelumnya.
7. Pada tahap tujuh, sel T menghancurkan sel kanket dengan mengaktifkan serangkaian tindakan yang bisa
membunuh sel. Di titik inilah imunoterapi bisa memengaruhi PD-L1 atau PD-1, sehingga daya imun
menjadi lebih kuat.

Sel kanker yang mati akan melepaskan antigen dan siklus imunitas kanker berulang.
Penyebab kanker
• Memiliki riwayat penyakit kanker dalam
• Berusia di atas 65 tahun. Namun, sebagian jenis kanker lebih banyak terjadi pada anak-anak.
• Merokok.
• Terpapar radiasi, zat kimia (misalnya asbes atau benzene), atau sinar matahari.
• Terinfeksi virus, seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HPV.
• Terpapar hormon dalam kadar tinggi atau jangka panjang.
• Mengalami obesitas.
• Kurang banyak bergerak dan tidak rutin ber
• Menderita penyakit yang menyebabkan inflamasi kronis (peradangan jangka panjang), misalnya
kolitis ulseratif.
• Menurunnya sistem kekebalan tubuh, misalnya akibat menderita HIV/AIDS.
Gejala kanker

Gejala yang timbul akibat kanker juga bervariasi, tergantung pada jenis kanker dan organ
tubuh yang terkena kanker. Beberapa gejala yang sering dialami penderita kanker adalah:

 Muncul benjolan.
 Nyeri di salah satu bagian tubuh.
 Pucat, lemas, dan cepat lelah.
 Penurunan berat badan secara drastis.
 Gangguan buang air besar atau buang air
 Batuk kronis.
 Demam yang terus berulang.
 Memar dan mengalami perdarahan secara spontan.
Diagnosis dan stadium kanker
Untuk mendiagnosis kanker, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien dan melakukan
pemeriksaan fisik. Setelah itu, ada beberapa tes tambahan yang akan dilakukan dokter untuk
memastikan diagnosa kanker, yaitu:

 Tes laboratorium
Tes laboratorium, seperti pemeriksaan darah dan urine, dapat dilakukan untuk memeriksa kelainan
di dalam tubuh. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan tumor marker untuk mendeteksi kanker.
 Tes pencitraan
Tes ini dapat berupa pemeriksaan Rontgen, USG, CT scan, MRI, atau PET scan, untuk melihat
kondisi organ yang bermasalah.
 Biopsi
Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sampel jaringan tubuh pasien yang diduga mengalami
kanker. Biopsi merupakan pemeriksaan yang paling akurat untuk menentukan apakah seseorang
terkena kanker atau tidak.
Pengobatan Kanker
Metode pengobatan kanker yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
• Kemoterapi
Kemoterapi dilakukan dengan memberikan obat-obatan untuk merusak sel kanker.
• Operasi
Operasi kanker dilakukan dengan memotong dan mengangkat jaringan kanker.
• Radioterapi
Radioterapi dilakukan dengan menggunakan paparan radiasi untuk membunuh sel-sel kanker. Radioterapi terdiri dua jenis,
yaitu radiasi dari mesin yang berada di luar tubuh (radioterapi eksternal) atau radiasi dari alat implan yang dipasang di
dalam tubuh (brakiterapi).
• Transplantasi sumsum tulang
Lewat prosedur ini, sumsum tulang penderita akan diganti dengan sumsum tulang baru dari donor, agar dapat menghasilkan
sel baru yang normal dan bebas kanker.
• Imunoterapi
Imunoterapi atau terapi biologis bertujuan untuk mengaktifkan sistem imun penderita untuk melawan kanker.
• Terapi hormon
Beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan kanker prostat, dipicu oleh hormon. Oleh karena itu, dengan
menghambat hormon tersebut, pertumbuhan sel kanker dapat dihentikan.
• Targeted drug therapy
Terapi ini dilakukan dengan memberikan obat-obatan yang mampu menghambat mutasi genetik pada sel.
Kesimpulan :

Kanker adalah penyakit yang ditandai oleh proliferasi yang tidak


terkontrol dan penyebaran sel abnormal. Imunitas spesifik dan
nonspesifik merupakan system imun yang penting dalam perlawanan
terhadap inisiasi pertumbuhan tumor.

Anda mungkin juga menyukai