Epidemiologi Lingkungan
Simpul pertama (A) / Sumber
Penyakit
• Simpul pertama (A) adalah Studi komponen lingkungan
pada sumbernya atau lazim dikenal sebagai Emisi
(Emission inventory). Gunanya untuk menentukan
sejauh mana potensi bahaya komponen lingkungan
yang mungkin ditimbulkannya. Misalnya angka
prevalensi penderita hepatitis
• atau typhoid dalam satu wilayah dapat mencerminkan
potensi penyebaran penyakit yang bersangkutan,
jumlah pabrik yang memiliki limbah; logam berat pada
titik buangan, dan lain-lain dapat menggambarkan
potensi masalah kesehatan lingkungan
Simpul kedua (B) / Komponen
Lingkungan Sebagai Media Transmisi
• Simpul kedua (B) adalah Pengukuran komponen
pada “ambient” atau lingkungan. Umumnya
komponen lingkungan berada dalam
media/wahana lingkungan, misalnya Studi
dengan melakukan monitoring tingkat
pencemaran air, residu pestisida dalam makanan,
kadar tetrasiklin dalam jeruk dan lain-lain. Dari
informasi yang diperoleh dapat kita perkirakan
potensi bahaya dari komponen-komponen
tersebut. Apalagi bila diketahui tingkat konsumsi
rata-rata dari penduduk yang bersangkutan.
Simpul ketiga (C) / Tubuh Manusia
• Simpul ketiga (C) adalah studi epidemiologi
yang sering kita lakukan. Studi pada simpul ini
mempelajari hal-hal setelah agents penyakit
mengadakan interaksi dengan sekelompok
penduduk atau dengan kata lain, setelah
komponen lingkungan masuk ke dalam tubuh,
di mana dalam dosis cukup telah timbul
keracunan.
Simpul keempat (D) / Dampak
Kesehatan
• Simpul keempat (D) adalah studi gejala penyakit, atau
bila komponen lingkungan telah menimbulkan dampak.
Tahap ini ditandai dengan pengukuran gejala sakit, baik
secara klinis atau subklinis. Angka prevalensi, insidensi
dan mortality merupakan ukuran-ukuran studi
epidemiologi simpul D. Namun, umumnya studi
dengan menggunakan simpul indikator D ini, dewasa
ini masih memiliki kelemahan bila terpaksa harus
mengambil data sekunder, misalnya di Puskesmas. Hal
ini karena sistem pencatatan dan pelaporan yang masih
kurang sempurna. Sehingga umumnya dilakukan
dengan mengambil data primer.
VARIABEL EPIDEMIOLOGI
• Epidemiologi deskriptif adalah ilmu yang
menggambarkan penyebaran atau distribusi
frekuensi penyakit yang terjadi di masyarakat
berdasarkan variabel epidemiologi yang
mempengaruhinya. Variabel epidemiologi
tersebut dikelompokkan menurut orang,
tempat dan waktu.
Variabel Orang (Person)
• Variabel orang atau person adalah variabel yang
menelaah tentang “who” atau siapa. Untuk
mengidentifikasi seseorang terdapat variabel
yang tidak terhingga banyaknya, tetapi dipilih
variabel yang digunakan sebagai indikator yang
menjadi ciri dari seseorang. Variabel orang dalam
epidemiologi adalah karakteristik individu yang
ada hubungannya dengan keterkaitan atau
kerentanan terhadap suatu penyakit. Untuk
menentukan variabel mana yang dapat digunakan
sebagai indikator, sebaiknya disesuaikan dengan
kemampuan dan saranan yang ada.
Umur
Umur adalah faktor yang paling penting
diantara variabel lainnya. Hal ini karena umur
mempengaruhi kemungkinan seorang
manusia untuk terpajan, misalnya anak-anak
terpajan masalah penyakit yang timbul pada
masa anak-anak dan demikian pula orang
dewasa. Variabel umur juga merupakan hal
yang penting karena semua rate morbiditas
dan rate mortalitas yang dilaporkan hampir
selalu berkaitan dengan umur.
• Hubungan Umur dengan Mortalitas
Secara umum kematian dapat terjadi pada
setiap golongan umur, tetapi dari hasil survey
dikatakan bahwa frekuensi kemuatian pada setiap
umur berbeda.
• Hubungan Umur dengan Mordibilitas
Suatu penyakit dapat menyerang semua
golongan umur, tetapi ada beberapa penyakit
tertentu menyerang golongan umur tertentu.
Penyakit-penyakit kronis mempunyai
kecenderungan meningkat dengan bertambahnya
umur, sedangkan penyakit akut tidak mempunyai
suatu kecenderungan yang jelas.
Jenis Kelamin