• Zoonosis langsung.
Hanya memerlukan satu
(1) jenis vertebrata
untuk kelangsungan
hidupnya
Siklo-zoonosis. Mutlak memerlukan (2) dua jenis vertebrata (V1 dan V2)
untuk kelangsungan daur hidupnya
• Siklus penularan meta-
zoonosis. Pada meta-
zoonosis siklus penular-
annya mutlak
memerlukan vertebrata
(V) dan invertebrata (I)
untuk kelangsungan
hidupnya
• Siklus penularan sapro-
zoonosis. Mutlak
tergantung pada benda-
benda mati (S).
Penularan langsung ke
hewan dan/atau
manusia (V) tidak
menimbulkan penyakit
Menurut reservoir utamanya
• Anthropo-zoonosis
Langsung (rabies).
Anthropozoonosis
bebas berkembang di
alam di antara hewan
dan/atau hewan liar
tanpa tergantung
manusia. Manusia
merupa-kan titik akhir
atau dead end
• Amphixenosis langsung
(streptokokosis).
Manusia dan hewan
masing-masing
merupakan reservoir
yang cocok
Menurut agen penyebabnya
• Zoonosis kausa bakteri (bacterialzZoonosis)
Contohnya adalah antraks, leptospirosis,
bruselosis dll.
• Zoonosis kausa virus (viralz zoonosis)
Yang paling terkenal adalah rabies
• Zoonosis kausa protozoa (protozoic zoonosis)
Diwakili oleh tripanosomiasis, amebiasis,
malaria, dan toksiplasmosis.
Upaya Pengendalian
• Pelaksanaan penelitian yang terintegrasi dan intensif
antara jajaran kesehatan manusia dengan kesehatan
hewan; Pengembangan pusat penelitian penyakit
zoonosis dan pelaksanaan surveilans yang
terstruktur pada hewan domestik, satwa liar, dan
manusia; Pembentukan tim respon kesehatan dan
kesehatan hewan; Pembangunan infrastruktur dan
pengembangan tenaga kerja, serta Peningkatan
koordinasi dan penguatan fokus kelembagaan,
terkait pengendalian penyakit zoonosis.