Anda di halaman 1dari 12

Zoonosis

Dr. Rizka Sofia, MKT


Dewasa ini, Indonesia menghadapi beban ganda (double burden)
dalam pelayanan kesehatan, yaitu keadaan dimana penyakit
menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan secara
bersamaan, morbiditas dan mortalitas penyakit tidak menular juga
makin meningkat. Di samping itu, penyakit tular vektor dan reservoir
atau vector borne diseases juga masih merupakan masalah
kesehatan penting di Indonesia.
Lebih dari 60% kasus penyakit menular di dunia merupakan
penyakit zoonosis dan sekitar 70% diantara penyakit zoonosis
berasal dari satwa liar. Di seluruh dunia, ada lebih dari 250 jenis
hewan berpotensi menularkan penyakitnya ke manusia. Sementara
di Indonesia, terdapat 132 spesies mikro-organisme patogen yang
bersifat zoonotik
• Indonesia adalah negara tropis yang kaya akan
keanekaragaman satwa. Karena itu, Indonesia
berisiko menjadi sumber penularan penyakit
hewan baru dan penyakit zoonosis baru yang
bersumber satwa liar. Selain itu, pengelolaan
sumberdaya hutan dan hewan yang tidak
terkendali dapat menyebabkan Indonesia
menjadi hot spot zoonosis
Definisi
• Menurut definisi yang dihasilkan oleh WHO pada tahun
1966, zoonosis adalah infeksi yang secara alamiah
ditularkan di antara hewan vertebrata dan manusia.
• Karena banyaknya penyakit menular yang tergolong
zoonosis dan kompleknya keragaman penyakit ini, maka
berbagai ahli berusaha untuk menggolongkannya
menurut cara penularan (transmisi)nya, reservoir
utamanya, penyebabnya dan asal hewan penyebarnya.
Meskipun demikian, tumpang tindih penggolongannya
masih juga terjadi.
Menurut Cara Penularan (Transmisi)-nya
zoonosis dibagi menjadi empat golongan

• Zoonosis langsung.
Hanya memerlukan satu
(1) jenis vertebrata
untuk kelangsungan
hidupnya
Siklo-zoonosis. Mutlak memerlukan (2) dua jenis vertebrata (V1 dan V2)
untuk kelangsungan daur hidupnya
• Siklus penularan meta-
zoonosis. Pada meta-
zoonosis siklus penular-
annya mutlak
memerlukan vertebrata
(V) dan invertebrata (I)
untuk kelangsungan
hidupnya
• Siklus penularan sapro-
zoonosis. Mutlak
tergantung pada benda-
benda mati (S).
Penularan langsung ke
hewan dan/atau
manusia (V) tidak
menimbulkan penyakit
Menurut reservoir utamanya
• Anthropo-zoonosis
Langsung (rabies).
Anthropozoonosis
bebas berkembang di
alam di antara hewan
dan/atau hewan liar
tanpa tergantung
manusia. Manusia
merupa-kan titik akhir
atau dead end
• Amphixenosis langsung
(streptokokosis).
Manusia dan hewan
masing-masing
merupakan reservoir
yang cocok
Menurut agen penyebabnya
• Zoonosis kausa bakteri (bacterialzZoonosis)
Contohnya adalah antraks, leptospirosis,
bruselosis dll.
• Zoonosis kausa virus (viralz zoonosis)
Yang paling terkenal adalah rabies
• Zoonosis kausa protozoa (protozoic zoonosis)
Diwakili oleh tripanosomiasis, amebiasis,
malaria, dan toksiplasmosis.
Upaya Pengendalian
• Pelaksanaan penelitian yang terintegrasi dan intensif
antara jajaran kesehatan manusia dengan kesehatan
hewan; Pengembangan pusat penelitian penyakit
zoonosis dan pelaksanaan surveilans yang
terstruktur pada hewan domestik, satwa liar, dan
manusia; Pembentukan tim respon kesehatan dan
kesehatan hewan; Pembangunan infrastruktur dan
pengembangan tenaga kerja, serta Peningkatan
koordinasi dan penguatan fokus kelembagaan,
terkait pengendalian penyakit zoonosis.

Anda mungkin juga menyukai