Anda di halaman 1dari 18

PARAMETER, SKALA

PARAMETER, SKALA
NUMERIK, INTENSITAS
NUMERIK, INTENSITAS
PENYAKIT, PROPORSI
PENYAKIT, PROPORSI
TANAMAN SAKIT
TANAMAN SAKIT

KELOMPOK 3
ANGGOTA KELOMPOK 3

2006541098 2006541099 2006541115


Gionata Henry Mikha Abigail Chintya Margareth
Louis Saula
RUMUSAN
MASALAH

Parameter pada epidemiologi Skala numerik pada epidemiologi


1 2
penyakit tanaman penyakit tanaman

Intensitas penyakit pada Proporsi tanaman sakit pada


3 4
epidemiologi penyakit tanaman epidemiologi penyakit tanaman
01

PARAMETER PADA
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
TANAMAN
Penyakit tanaman pada umumnya berawal dari tingkat serangan
yang rendah, dimana hanya beberapa tanaman atau sejumlah
kecil jaringan tanaman yang terserang. Akan tetapi, serangan
tersebut akan menimbulkan kekhawatiran manakala insiden dan
intensitas serangannya meningkat dari waktu ke waktu.

Beberapa parameter dapat menggambarkan terjadinya


mekanisme ketahanan tanaman terhadap infeksi patogen, seperti:
adanya peningkatan senyawa fenol pada jaringan tanaman,
terbentuknya PR-protein (enzim peroksidase), adanya lignifikasi,
dan faktor lingkungan (cuaca atau iklim, suhu, kelembaban).
Jika mengkaji data epidemik dari berbagai penyakit tanaman
yang sudah dipublikasikan, maka akan kelihatan bahwa tingkat
penyakit tidak berawal dari nilai nol, namun pada nilai mendekati
nol kemudian meningkat dari waktu ke waktu juga pola
perubahan berbeda berdasarkan jenis patogen.

Beberapa pola siklus infeksi pada epidemiologi penyakit


tanaman, antara lain sebagai berikut:
Monosiklik → Penyakit-Penyakit Pascapanen; Penyakit-
penyakit Disebabkan oleh Pathogen Tular Tanah; Penyakit
Karat Tanpa Urediniospora (Demisiklik).
Polisiklik
Penyakit-Penyakit Pascapanen
Tidak semua penyakit pascapenen menghasilkan epidemik yang monosiklik, tetapi dalam
banyak hal infeksi yang menyebabkan busuk pada penyimpanan dapat berawal dari
pertanaman sebelum panen atau terjadi pada saat panen atau pada penanganan
pascapanen sebelum produk tersebut dimasukkan dalam penyimpanan. Dan perlu
diketahui bahwa patogen pada prinsipnya bukan monosiklik, namun akibat dari faktor
MONOSIKLIK

lingkungan, sehingga menghasilkan hanya satu siklus infeksi.


Penyakit-penyakit Disebabkan oleh Patogen Tular Tanah
Banyak penyakit seperti busuk akar, layu, dan lain-lain yang disebabkan oleh patogen
tular tanah, juga hanya menghasilkan satu siklus infeksi per musim tanam. Alur
terserangnya: akar-akar dari tanaman yang baru ditanam mulai tumbuh, kemudian
propagul-propagul dalam tanah akan mulai aktif dan menginfeksi akar tersebut. Perlu
diketahui juga bahwa tidak semua patogen tular tanah menyebabkan epidemik
monosiklik.
Penyakit Karat Tanpa Urediniospora (Demisiklik)
Beberapa penyakit karat tidak menghasilkan urediniospora pada satu inang namun
inokulum yang dihasilkan pada satu spesies inang harus menginfeksi spesies inang yang
berbeda (alternate host). Pergantian inang yang terjadi pada siklus ini merupakan
adaptasi patogen terhadap siklus hidup dari inang yang tahunan.
POLISIKLIK

Epidemik yang bersifat polisiklik mempunyai siklus infeksi yang berulang-ulang,



yaitu: infeksi yang diikuti oleh perkembangan patogen produksi inokulum baru →

penyebaran ke bagian-bagian tanaman yang rentan infeksi baru (terjadi dalam
satu musim tanam).

Sebagai contoh adalah penyakit hawar daun (Phytophthora infestans) pada kentang.
Di mana terjadi satu siklus infeksi, yaitu: perkembangan bercak, sporulasi,
penyebaran sporangium dan infeksi baru dapat terjadi dalam waktu lima hari, dan
banyak siklus-siklus yang tumpang tindih selama kondisi cuaca sesuai. Setiap siklus
dapat menghasilkan peningkatan jumlah sporangia sampai sepuluh kali lipat dan jika
tiba pada inang yang rentan maka akan menyebabkan ledakan epidemik.
02

SKALA NUMERIK
PADA EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT TANAMAN
Pengukuran tanaman (phytophotomery) berguna untuk menentukan nilai x (bagian
tanaman yang sakit). Tidak ada satu cara mudah yang bisa digunakan untuk semua
penyakit, akan tetapi strategi umum dapat digunakan di dalam pengkajiannya
dengan persyaratan:
Harus ada penelitian untuk mengetahui morfologi dan arah pertumbuhan
tanaman dari penyemaian sampai panen atau dari musim ke musim (perennial).
Penelitian mendalam mengenai perkembangan penyakit di lapangan dengan
berbagai tingkatan serangan. Dari penelitian ini didapatkan data (sketch,
gambar, catatan-catatan yang merupakan hasil pengamatan tanaman sakit dan
tanaman sehat) atau disebut juga portofolio awal.
Dari portofolio akan dihasilkan kunci lapangan yang sederhana dan dapat
dipakai oleh semua pengamat.
Kemudian pelaksanaan sejumlah percobaan lapangan (waktu tertentu) dimana
kurva perkembangan penyakit dicocokkan dengan buku kunci lapangan dan
kemudian hasil tanaman dicatat.
Hasil percobaan lapangan ini akan memberikan informasi mengenai hubungan
antara tingkat serangan penyakit dengan kehilangan hasil.
03

INTENSITAS PENYAKIT
PADA EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT TANAMAN
Intensitas serangan penyakit mencakup incidence, severity, dan
kehilangan hasil. Kehilangan hasil hampir selalu berkorelasi positif dengan
kehilangan ekonomi akibat penyakit. Kehilangan ekonomi terjadi
bilamana hasil ekonomi menurun karena adanya penurunan hasil atau
dengan adanya tambahan biaya di dalam mengurangi kerusakan akibat
patogen tersebut, atau keduanya. Di dalam mengelola pertanamannya,
petani hanya bisa mengadakan pengendalian secara ekonomi jika biaya
pengendalian sama atau lebih kecil dari kenaikan hasil yang diperoleh
dengan adanya tindakan pengendalian tersebut. Tingkat serangan
penyakit dimana biaya pengendalian akan sama dengan kenaikan hasil
tanaman yang diperoleh karena adanya pengendalian tersebut disebut
sebagai ambang ekonomi (econimic threshold).
Insiden penyakit dapat diartikan sebagai jumlah unit bagian tanaman (tanaman,
buah, daun, dll) yang terinfeksi yang biasanya dinyatakan dalam persen (%) dari
keseluruhan unit bagian tanaman yang diamati, misalnya: persentase dari daun
terinfeksi. Insiden ini biasanya dipakai untuk mengukur penyakit tanaman yang
kerusakan yang diakibatkannya bisa dianggap menyebabkan kehilangan hasil total.
Severity adalah luasan area dari jaringan tanaman yang rusak akibat serangan
penyakit dan dinyatakan dalam persentase dari total luas jaringan tanaman.
Severity penyakit tanaman mempunyai kisaran dari tidak ada penyakit (0%)
sampai seluruh bagian tanaman sakit (100%). Severity biasanya dinyatakan
sebagai persentase atau proporsi luas permukaan tanaman atau volume buah yang
dirusak oleh patogen. Sering dinyatakan dalam skala 0 - 10 atau 1 - 4 digunakan
untuk menggambarkan proporsi relatif dari bahagian tanaman yang sakit pada
waktu tertentu.
Kehilangan hasil akibat penyakit tanaman diukur pada berbagai tingkat
perkembangan tanaman, atau pengukuran intensitas serangan pada berbagai
tingkat perkembangan tanaman, atau dengan mengukur area di bawah kurva
perkembangan penyakit.
Berdasarkan sifat penyakit yang sistemik maka intensitas penyakit dihitung
dengan rumus menurut Wiyatiningsih (2007):

Untuk menilai berat ringan intensitas penyakit (pada pengelolaan


lapangan) digunakan skala sebagai berikut :
04

PROPORSI TANAMAN SAKIT


PADA EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT TANAMAN
Proporsi penyakit tanaman dapat dihitung dengan membandingkan tanaman
yang sakit (bagian tanaman sakit) dengan seluruh tanaman yang diamati
(seluruh bagian tanaman).
Laju infeksi menurut standar van der Plank (1963) yang diamati pada tanaman
kentang terjangkit penyakit late blight, menyatakan bahwa laju infeksi lebih
kecil dari 0,11 per unit per hari berarti ada beberapa kemungkinan yang terjadi:
(1) tanaman yang ditanam tahan, (2) patogen kurang agresif/kurang
patogenisitasnya, dan (3) lingkungan tidak mendukung.
Pada setiap pengamatan perlu memanfaatkan kurva perkembangan penyakit
yang terjadi. Berdasarkan data kurva yang didapatkan, dapat diketahui waktu
kapan terjadi lag fase, log fase dan fase stationary. Sehingga dapat diketahui
bahwa pada fase tertentu terjadi outbreak penyakit yang didukung oleh faktor
lingkungan: di atas tanah (suhu dan kelembaban), di bawah tanah/rizosfer
(sifat fisik dan kimia tanah serta mikroba tanah).
KESIMPULAN

Parameter dalam Epidemiologi Penyakit Tanaman bisa berupa


Parameter cuaca atau iklim mikro hanya dibatasi untuk suhu dan
kelembaban atau juga ada beberapa parameter dapat menggambarkan
terjadinya mekanisme ketahanan tanaman terhadap infeksi patogen
antara lain peningkatan senyawa fenol, peningkatan enzim peroksidase.
Intensitas serangan penyakit mencakup incidence, severity, dan
kehilangan hasil. Insidence adalah jumlah unit tanaman yang terinfeksi
yang digambarkan dalam persentase unit tanaman yang sakit, misalnya
percentage daun atau tanaman yang terserang. Sedangkan severity
adalah area dari jaringan tanaman yang sakit dan digambarkan sebagai
persentase area tanaman yang sakit.
TERIMA
KASIH
have a nice day!

Anda mungkin juga menyukai