Anda di halaman 1dari 20

PENYAKIT DAN PENGENDALIANNYA

DASAR-DASAR AGRONOMI

HAERUDIN TAO, S.P., M.P.


POKOK PEMBAHASAN
• Pendahuluan
• Gejala dan Tanda Penyakit Faktor Biotik
• Kerugian Karena Penyakit
• Organisme Penyebab Penyakit
• Pengendalian Penyakit Tanaman
• Pengukuran Tingkat Kejadian dan Keparahan
Penyakit Tanaman
Pendahuluan

Defenisi dan Gejala Penyakit Tanaman


Penyakit tanaman didefenisikan sebagai perubahan fisiologi
dan morfologi tanaman dari keadaan normal menjadi tidak
normal karena adanya penyebab penyakit sehingga tanaman
menunjukkan gejala penyakit atau belum menunjukkan gejala
penyakit. Penyebab penyakit dapat disebabkan oleh faktor
biotik maupun abiotik.
Gejala dan Tanda Penyakit Faktor Biotik
• Secara umum tipe gejala penyakit tanaman dapat tiga
jenis yaitu gejala nekrosis, hipoplasia dan hiperplasia.
• Sementara berdasarkan cara penyebarannya gejala
dapat dibedakan menjadi gejala sistemik dan lokal.
• Tanda Penyakit (Sign)
Selain gejala penyakit yang dapat dilihat, tanaman
terinfeksi juga dapat menunjukkan adanya tanda (sign)
dari patogen
Kerugian Karena Penyakit

• Penting untuk diketahui bahwa infeksi patogen penyebab


penyakit tanaman dapat menimbulkan berbagai kerugian
seperti mengurangi kuantitas dan kualitas bahan atau produk
tanaman yang memiliki nilai eknomi.
• Uraikeberadaan penyakit tanaman dalam sistem budidaya
tanaman baik pada saat on-farm maupun off-farm akan selalu
menjadi faktor pembatas produksi tanaman. Diperlukan
strategi pengelolaan penyakit yang hati-hati karena begitu
banyaknya pathogen penyebab penyakit tanaman yang akan
dihadapi di lapang dan penyimpanan atau pasca panen yang
dapat mengancam keamanan pangan.
Organisme Penyebab Penyakit
Bakteri sebagai Penyebab Penyakit

• Bakteri Kata bakteri berasal bahasa Yunani yaitu “bakterion”


yang berarti tongkat atau batang. Bakteri merupakan
organisme kecil yang disebut mikroorganisme uniselluler,
karena ukurannya yang sangat kecil maka bakteri tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang, tetapi harus menggunakan
mikroskop dengan pembesaran di atas 1.000 kali.
• Beberapa jenis bakteri dapat membentuk spora yang tahan
terhadap suhu tinggi dan kekeringan atau keadaan lain yang
tidak menguntungkan bagi perkembangan bakteri.
Sifat Umum Bakteri
• Bakteri pada umumnya berkembangbiak melalui
proses aseksual yang dikenal sebagai binary
fission atau pembelahan sel. Hal ini terjadi dengan
tumbuhnya membran sitoplasma menuju dalam ke
pusat sel membentuk sekat membran melintang
yang membagi sitoplasma menjadi dua bagian
yang hampir sama.
• Dua lapisan bahan dinding sel, bersatu dengan
dinding sel bagian luar, kemudian disekresikan atau
disintesis antara dua lapisan membran. Apabila
pembentukan dinding sel selesai, dua lapisan
tersebut terpisah, sehingga membentuk dua bagian
sel yang terpisah.
• Coryneform, Agrobacteria, Xanthomonas
campestris, genus Pseuodomonas, Erwinia,
Clavibacter.
Cendawan Sebagai Penyebab Penyakit

Sifat Umum Cendawan

Fungi atau cendawan/ jamur yang berasal dari


kata mykes adalah mikroorganisme yang cukup
sempurna baik dari struktur sel dan fungsi-fungis
biologinya.

Perkembangan ilmu pengetahuan mikologi


berhasil membuktikan bahwa fungi memiliki
kingdom yang berbeda dengan tanaman.
Pendekatan morfologi yang diperkuat dengan
analisis molekuler membuktikan bahwa
cendawan memiliki domain kingdom tersendir
yaitu kingdom Fungi.
• Ciri-ciri morfologi fungi dapat
dibedakan yaitu fungi yang dapat
menghasilkan badan buah
makroskopis atau apa yang disebut
mushroom.

• Fungi dicirikan oleh adanya hifa-


filamen yang selanjutnya akan
membentuk miselium yang dapat
dilihat secara kasat mata.
VIRUS sebagai Penyebab Penyakit

Di antara semua mikroorganisme penyebab


penyakit maka virus secara struktural
memiliki ukuran yang paling kecil.

Hull (2002) mendefinisikan virus adalah


suatu set atau lebih molekul asam nukleat,
dilindungi oleh selubung protein atau oleh
membran lipoprotein yang berfungsi sebagai
amplop, dapat mengoorganisasikan diri
untuk melakukan replikasi dalam sel yang
sesuai.
Pengendalian Penyakit Tanaman

Prinsip pengendalian penyakit adalah suatu


kegiatan pengendalian yang menekankan upaya
pencegahan terjadi penyakit tanaman dari pada
upaya pengendalian secara kuratif setelah
terjadinya penyakit tanaman

Tindakan pengendalian yang bertujuan


mengurangi sumber inokulum dan mengurangi laju
infeksi dapat berlangsung secara sekuel. Sebagai
contoh varietas resisten bertujuan mengurangi
sumber inokulum dan saat di lapang juga dapat
mengurangi laju infeksi patogen.
Adapun beberapa tindakan pengendalian
yang menekankan pada pencegahan adalah
menggunakan benih bersertifikat, perlakuan
benih sebelum tanam dengan mikroba
menguntungkan, kultivar/ varietas yang
resisten dan melakukan tindakan sterilisasi
media tumbuh tanaman.

Beberapa cara pegendalian yang


menitikberatkan pada pengurangan laju
infeksi adalah varietas tahan, kultur teknis,
indeksing penyakit di lapang,
pengendalian serangga vektor dan aplikasi
pestisida non sintetik dan sintetik
Pengendalian dengan Teknik Budidaya
• Pemutusan siklus infeksi pathogen
• Rotasi dan jarak tanam
• Tanaman barrier atau penghalang
• Eradikasi
Pengendalian Biologi
• Rhizobakteria sebagai Agens Hayati
• Cendawan Sebagai Agens Hayati
• Mikoriza sebagai Agens Hayati

Penggunaan Bahan Kimia


Penggunaan bahan kimia atau pestisida adalah
cara pengendalian yang cukup konvensional
meskipun masih terus digunakan sampai saat ini
khususnya dalam pengendalian penyakit -
penyakit yang disebabkan oleh cendawan,
bakteri dan nematoda.
Pengukuran Tingkat Kejadian dan
Keparahan Penyakit Tanaman
Teknik survei penyakit tanaman sama dengan bidang lain
bahwa sampel yang diambil telah mewakili populasi yang
diamati. Jumlah sampel yang diambil biasanya berkisar
10% dari populasi tanaman contoh yang diamati. Misalnya
jika ada 100 populasi tanaman dalam satu kebun atau
hamparan maka jumlah sampel pengamatan minimal 10
sampel tanaman yang diamati.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak
menggunakan model bintang. Pada setiap titik
diambil satu sampel, dan pada bagian tengah
titik diambil dua sampel. Sampel tanah yang
telah diambil dimasukkan ke dalam plastik yang
telah diberi kode TMx dan TPx
Pengukuran Kejadian Penyakit Tanaman

• Kriteria penentuan tingkat kejadian atau


keparahan penyakit tanaman bergantung pada
sifat infeksi patogennya. Ada sifat infeksi patogen
yaitu infeksi sistemik atau lokal. Jika sifat
penyebaran patogen dalam jaringan tanaman
terjadi secara local maka cara pengukuran
penyakit cukup dengan menggunakan rumus
sederhana

KP
• KP = Kejadian Penyakit (%)
• A = Banyaknya tanaman yang sakit
• b = Jumlah total tanaman yang diamati
Pengukuran Keparahan Penyakit Tanaman

Semakin tinggi presentasi kejadian penyakit maka


semakin banyak tanaman yang terinfeksi. Pada
pengamatan kejadian penyakit peneliti belum atau
tidak perlu mengamati secara lebih detil tingkat
keparahan penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi
patogen.

Keterangan :

I = Indeks severity atau keparahan penyakit ( % )


N1 = Jumlah tanaman yang memiliki kategori skala infeksi/
kerusakan yang sama
v1 = Nilai skala infeksi/ kerusakan dari tiap kategori serangan
Z = Nilai skala infeksi/kerusakan tertinggi
N = Jumlah tanaman atau bagian tanaman yang diamati
Keparahan penyakit ditentukan dengan menggunakan skala
atau skoring
keparahan penyakit sebagai berikut:
0 = Jika tidak ada infeksi patogen
1 = Jika infeksi patogen Kurang dari 1%
3 = Jika gejala infeksi patogen 1 - 5 %
5 = Jika gejala infeksi patogen 6 - 25 %
7 = Jika gejala infeksi patogen 26 - 50 %
9 = Jika gejala infeksi patogen 51 - 100 %
DAFTAR PUSTAKA

Bahrun, A., dan Basri, A. 2014. Dasar-Dasar


Agronomi Teori dan Aplikasi Praktis.
Unhalu Press. Kendari. 29 – 30 hal
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai