Anda di halaman 1dari 12

SIKLUS PENYAKIT

Siklus penyakit merupakan merupakan rangkaian peristiwa mulai


munculnya penyakit, perkembangan dan mempertahankan
keberadaannya. Siklus penyakit berkaitan dgn siklus hidup
patogen.
Patogen yg menyerang tan akan mengambil nutrisi. Atas dasar itu
patogen dibedakan menjadi parasit obligat (biotrof) dan
saprofit fakultatif (nekrotrof). Gangguan yg ditimbulkan pd tan
yg diserang, terutama pd fungsi fisiologis tanaman tergantung
pd patogenisitasnya. Kemampuan menginfeksi tan. ada yg dpt
menyerang banyak jenis tapi ada juga yg terbatas. Pd tan.
serangannya ada hanya di akar, batang, jaringan pemubuluh,
buah, daun, terbatas pd umur tertentu dr tan; ada juga yg
serangannya dpt menyeluruh.
Patogen saprof fakultatif mempunyai inang lebih banyak
1
Utk timbul penyakit hrs ada kontak antara tan dgn
patogen. Proses ini didahului inokulasi, penetrasi dan
infeksi. Keberhasilan timbul penyakit ditentukan oleh
lingkungan (abiotik dan biotik) dan sistem pertahanan
tanaman. Sistem pertahanan ada yg bersifat morfologis,
histologis dan kimia.
Lingkungan fisik (lapisan air, lama terbentuk
lapisan, cahaya bias, suhu, eksudat permukaan
jaringan) berpengaruh thd perkecambahan,
pemencaran, pergerakan, daya tahan
patogen. Hal ini mempengaruhi kelanjutan
infeksi patogen. Fase ini menentukan proses
infeksi selanjutnya (penetrasi dan infeksi)

2
Penetrasi, masuknya inokulum (bagian patogen yg
dpt menginisiasi timbulnya infeksi) ke jaringan
tanaman. Penetrasi patogen terjadi melalui luka alami
(stomata, lentisel, hidatoda, sel nektar, trikoma), atau
luka mekanik (dimakan serangga, robek, patah dll),
cara ini banyak dilakukan oleh virus, bakteri, protozoa,
sebagian fungi. Penetrasi juga dilakukan secara
langsung yg dilakukan oleh nematoda
(menggunakan stilet) dan fungi. Penghancuran
dinding sel oleh fungi krn adanya:
1. Kekuatan mekanik akibat pembentukan kapak
penetrasi (penetration peg)
2. Penghancuran dinding sel secara kimiawi (enzim atau racun)
yg dpt melumatkan atau mematikan sel/ jaringan shg
memudahkan utk masuk ke dlm jaringan

3
Infeksi adalah proses mulai kontak antara patogen dgn
sel atau jaringan sampai timbul gejala. Selama infeksi
patogen berkembang dan memperbanyak diri
(mengkolonisasi). Infeksi yg berhasil maka timbul gejala
atau laten. Periode mulai inokulasi sampai timbul gejala
sakit merupakan periode laten
Selama proses infeksi patogen mengambil nutrisi dr sel
inang yg hidup tapi biasa utk tdk waktu lama; atau
mematikan sel dulu baru menggunakan isi sel; atau
menghancurkan jaringan. Saat bersamaan ada diantara
patogen melepas enzim, toksin atau pengatur tumbuh
yg mempengaruhi keutuhan sel atau proses fisiologi yg
berpengaruh terhadap pertumbuhan tan.

4
Untuk menimbulkan infeksi patogen hrs
mengatasi sistem pertahanan inang yg dpt
terbentuk secara pasif atau aktif. Pertahanan
pasif spt penghalang mekanik atau kimia yg
mencegah invasi patogen seperti tdk
menyediakan substrat yg diperlukan patogen,
adanya senyawa racun, enzim inaktivator.
Contoh penghalang mekanik spt lapisan lilin,
ketebalan kutikula, ketebalan dan ketegaran
dinding sel, ukuran, jml, dan penyebaran
stomata.
Sistem pertahanan secara aktif terjadi dlm rangka
utk membatasi perkembangan patogen jika sdh
terjadi infeksi. Diantara bentuk ketahanan tsb
adalah: pembentukan lignin, lapisan gabus,
lapisan absisi, reaksi hipersensitif

5
Untuk dpt menimbulkan infeksi patogen hrs mangatasi sistem
pertahanan tanaman selain masuk melalui luka yg terbentuk
Banyak jenis enzim guna menghancurkan pelindung jaringan
permukaan tanaman spt lapisan lilin, kutikula, pektin,
selulosa, lignin, hemiselulosa. Guna mengambil nutrisi patogen
juga dilengkapi enzim yang mendegradasi lemak, protein,
karbohidrat.
Fungi dan bakteri menghasilkan racun pd proses infeksi dan
kolonisasi. Toksin mempengaruhi permeabilitas membran sel,
menghambat reaksi enzimatik tanaman, menginduksi
terjadinya defisiensi ZPT. Toksin ada yg spesifik thd tanaman
inang dan tdk spesifik. Contoh Faseolotoksin menyebabkan
hawar daun pd banyak kacang-kacangan; asam fusarat
menyebabkan penguningan inang yg diserang Fusarium sp.

6
Patogen yg telah menginfeksi akan berkembang. Keberhasilannya
sangat tergantung pd kemampuannya memanfaatkan nutrisi dari
tanaman inang. Kolonisasi patogen terjadi di:
1. Virus dan mikoplasma berkembang di dlm sel epidermis dan mesofil,
di jaringan pembuluh (floem atau xylem)
2. Bakteri berkembang di interselular dan jaringan pembuluh, sehingga
biasanya menimbulkan gejala hawar atau layu/ menguning. Ada
diantaranya di jaringan pembuluh shg menimbulkan kelayuan
3. Fungi berkembang di sub kutikula, inter dan intraselular pd jaringan
mesofil, jaringan pembuluh.
4. Nematoda yg bersifat sedentari menetap di korterk akar

Untuk tetap bertahan patogen hrs menginfeksi ulang atau bertahan diri

7
Siklus Penyakit:
Untuk menimbulkan sakit dan perkembangannya
patogen hrs melalui tahapan yg berlangsung
berkesinambungan (siklus penyakit). Dalam
prosesnya melewati tahapan patogenesa (aktif
tumbuh, berkembang, menyebar dan menginfeksi
ulang). Pada penyakit tertentu hrs melalui tahapan
saprogenesa (patogen bertahan diri) yg dilakukan
bila kondisi kurang menguntungkan (iklim yg tdk
cocok, makanan berkurang, adanya senyawa
racun)
Tipe siklus penyakit dlm kaitan keberadaannya
dikelompokan:
1. Kontinyu melibatkan inang alternatif atau tidak. Ini
biasa terjadi pada patogen bersifat parasit, contoh
patogen karat
2. Tdk kontinyu krn patogen hrs memasuki fase
saprofitik atau membentuk fase istirahat. Siklus penyakit umum
Umumnya patogen bersifat saprofit fakultatif.
Isu pengendalian adalah mencoba memutus siklus
penyakit yg terjadi
Siklus agar berlangsung baik hrs diimbangi dgn
kemampuan menyebar atau penularan ke tan
8
lain
EPIDEMIOLOGI
Epidemi atau epifitotik adalah suatu kejadian meluasnya serangan karena
banyak tanaman yg diserang, meliputi areal yg luas dan terjadi dlm waktu
relatif singkat
Supaya bisa terjadi epidemi maka komponen agar timbul penyakit harus ada
(segitiga penyakit). Masing-masing komponen dan faktor yg terlibat
adalah:

Virulensi & fleksibilitas Kerapatan populasi


Potensi reproduksi Areal dan penyebaran
Efisiensi pemencaran Variabilitas genetik
Efisiensi bertahan diri Mikroklimat
Ledakan
Penyakit

Lingkungan
Kondisi iklim
Cara bertani
Prosedur pengendalian
lanjutan

Manusia juga merupakan faktor yg terlibat dlm terjadinya


epidemi krn bisa menciptakan tan monokultur,
meningkatkan kerentanan tanaman krn kegiatan
bertani (pupuk, pengairan, pemilihan jenis tanaman),
penggunaan pestisida, pemilihan lokasi, penentuan
waktu tanam, penyimpanan produk hasil panen yg
menyebabkan mudah diserang patogen atau
membanu perkembangan penyakit.
Masing-masing komponen dan interaksinya shg dpt
mempengaruhi timbul epidemi adalah:
1. Patogen vs Tanaman Inang: Jumlah patogen, Virulensi
patogen dan kerentanan tanaman, Kerapatan dan
penyebaran tanaman rentan, jenis tanaman yg
diusahakan
1. Patogen vs Lingkungan: Kelembaban (CH, RH, lama
permukaan tanaman basah), kelembaban juga
berpengaruh thd sporulasi dan penyebaran, kecocokan
menimbulkan infeksi; Temperatur dpt mempengaruhi
proses infeksi, periode inkubasi dan sporulasi; Angin atau
hujan yg membantu dlm penyebaran patogen
2. Lingkungan vs Tanaman: Mikro klimat yg dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman shg dapat
menjadikan tanaman mudah diserang patogen;
Predisposisi menyebabkan tanaman mudah
terserang atau pertumbuhannya lemah spt
kekurangan atau kelebihan hara, air atau
kelembaban, lama permukaan basah, temperatur,
stres saat transplanting, cahaya, pruning dan
grafting yg dapat menimbulkan luka pd tanaman
lanjutan
Dari epidemi ini orang dpt melakukan peramalan
terjadinya serangan (jenis penyakit yg akan
menyerang), keparahan yg akan ditimbulkan
(proporsi jml dan bagian tanaman yg terserang),
tingkat kerugian yang akan dialami. Ini dapat
digunakan sebagai antisipasi agar
perkembangan penyakit berjalan lambat.
Dari pengetahuan kenapa epidemi terjadi dpt
digunakan untuk mengatur strategi
pengendalian penyakit

Anda mungkin juga menyukai