Anda di halaman 1dari 31

MIKROBA PENYEBAB INFEKSI I

Oleh
DR. Mudatsir, M. Kes

mudatsir_idris@yahoo.com


Bagian Mikrobiologi
Fakultas Kedokteran
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
Selasa, 12 Mei 2009
Penemuan Peran Mikroorganisme sebagai Penyebab
Penyakit.
Verropenyakit tertentu dibawa oleh udara masuk
ke dalam tubuh
Francastorius adanya suatu seminaria (benih)
yang tular menular (contagion) dari seseorang ke
orang lain
Kitcher mengetahui cara penularan, penyebaran
dan perpindahan jasad penyebab
penyakitcacing2 kecil dalam darah penderita
pes.
Anthony van Leeuwenhoek penyakit disebabkan
oleh mikroorganisme
Empat dalil (postulat) Postulat Koch tentang mikroba
penyebab Infeksi:
1. Mikroorganisme penyebab suatu penyakit harus
dapat diisolasi dari penderita/hewan sakit, tetapi
tidak pada yang sehat;
2. Kuman tersebut harus dapat diisolasi dan
dibiakkan dalam bentuk biakan murni di luar tubuh
penderita/hewan;
3. Biakan murni tsb harus mampu menimbulkan
penyakit yang sama pada binatang percobaan;
4. Kuman tersebut harus dapat diisolasi kembali dari
binatang percobaan tadi.
Infeksi
Suatu proses dimana mikroorganisme atau
parasit memasuki host, mengadakan invasi,
lalu berkembang biak di dalam host dan
menimbulkan penyakit
Patogen
Mikroorganisme yang mampu menimbulkan
penyakit
Patogenitas
Kemampuan suatu mikroorganisme untuk
menyebabkan penyakit
Virulensi
Derajat patogenitas yang dinyatakan dengan
jumlah mikroorganisme atau mikrogram
toksin yang dibutuhkan untuk membunuh
binatang percobaan dengan syarat-syarat
tertentu
Virulensi kuman dipengaruhi oleh:
1. Daya Invasi
Kemampuan untuk berpenetrasi ke jaringan,
mengatasi pertahanan tubuh hospes,
berkembang biak dan menyebar
2. Toksigenitas

3. Faktor Perlekatan
Interaksi antara mikroba dengan
permukaann jaringan dalam proses adhesi
cukup kompleks. Faktor yang berperan
antara lain:
- Permukaan hidrofobisitas dan muatan
permukaan jaringan
- Ikatan molekul pada bakteri dan
- Interaksi respon inang
- Perlekatan oleh pili juga faktor yang
mempengaruhi virulensi
Tahap Infeksi Mikroba
Adhesi (menempel)
Kolonisasi (berkembang biak)
Penetrasi (masuk ke tubuh)
Invasi (menyebar ke seluruh tubuh sambil
berkembang biak)

Struktur Bakteri
Interaksi Host-Patogen
Penyebab Infeksi
Patogen:
- Bakteri
- Virus
- Jamur
- Parasit
Non Patogen
- Flora Normal
(Bakteri dan Jamur)
Mikroba dapat menimbulkan infeksi
melalui 2 cara:
1. Melalui invasi (perusakan jaringan)
Mikroba intraseluler
Kelompok mikroba ini tidak hanya tinggal di
dalam sel fagosit melainkan dapat hidup dan
berkembang biak dalam sel fagosit
Mikroba ekstraseluler
Kelompok mikroba ini merusak jaringan
sewaktu berada di luar sel fagosit, tidak
memiliki kemampuan untuk tinggal lama
dalam sel fagosit karena bila difagosit,
mikroba ekstraseluler ini dihancurkan
2. Pembentukan Toksin
Eksotoksin Endotoksin
Tempat
produksi




Struktur
Kimia


Sifat
Fisik
Dikeluarkan oleh kuman
hidup, konsentrasi dalam
medium cair sangat tinggi

Polipeptida


Relatif tidak stabil,
dengan pemanasan
aktivitas toksin menurun
Sbg bagian integral
dari dinding sel kuman
Gram negatif

Kompleks
lipopolisakarida

Relatif stabil, aktivitas
toksin menetap
walaupun dipanaskan
Perbedaan antara Eksotoksin dengan Endotoksin
Eksotoksin Endotoksin
Sifat
Imunologis





Toksisitas






Reaksi
Badan
Sangat antigenik,
menghasilkan antitoksid
dlm jumlah yang banyak
dan dpt dibuat toksoid

Sangat toksid,
menimbulkan kematian
walaupun dlm jumlah
dosis kecil

Badan tidak memberi
reaksi panas/deman
Tidak menginduksi
terbentuknya antitoksin
dan tidak dapat dibuat
toksoid

Kurang toksik, dalam
dosis besar baru
menimbulkan kematian


Ada reaksi demam
Perbedaan antara Eksotoksin dengan Endotoksin
Secara umum mikroorganisme
penyebab infeksi digolongkan:
1. Mikroorganisme Patogen Konvensional
Penyebab infeksi pada orang sehat
karena tidak adanya kekebalan spesifik
terhadap kuman seperti:
- Staphylococcus aureus
- Staphylococcus pyogenes
- Salmonella typhi
- Corynobacterium diphtheriae
- Mycobacterium tuberculosis
2. Mikroorganisme Patogen Kondisional
Menyebabkan infeksi kalau ada faktor
predisposisi pada orang yang dayannya
menurun. Kuman langsung masuk ke dalam
jaringan tubuh atau sebagaian tubuh yang
biasanya steril, seperti:
- Staphylococcus epedermidis
- Pseudomonas
- Proteus
- Klebsiella
3. Mikroorganisme Patogen
Opertunistik
Menyebabkan penyakit menyeluruh
pada penderita yang daya tahannya
dapat menurun, seperti:
- Mycobacterium atypic
- Candida albicans
- Crytococcus neoformans, dll

Untuk timbulnya penyakit, penyebab
infeksi harus memenuhi beberapa syarat
antara lain:
1. Adanya jalan masuk bagi mikroba tsb
2. Penyebab infeksi mempunyai sifat
patogenitas yang tinggi
3. Daya virulensi yang kuat
4. Daya invasi yang tinggi
5. Mempunyai daya pertahanan dan daya
hindar yang baik terhadap serangan sel-
sel fagosit host
Jalan masuk penyebab infeksi
1. Inhalasi saluran pernafasan
2. Ingesti/ infeksi melalui sal. pencernaan
3. Inokulasi/infeksi melalui kulit atau
membran mukosa
4. Alat kelamin(PMS/IMS/STD)
5. Infeksi transplasental
6. Infeksi melalui umbilikus
Faktor-Faktor Patogenitas
1. Toksin

RISUS SARDONIKUS
OPISTOTANUS
2. Daya invasi organisme
Misalnya Shigella melakukan penetrasi ke dlm
lapisan epitel, berkembang biak dan kemudian
merusak epitel
3. Permukaan sel kuman
Pada kuman enterik tertentu permukaan sel
kuman mempunyai peranan penting.
- Kapsul pada K. pneumonia mencegah
fagositosis
- Antigen Vi pd S.typhi mencegah
destruksi intraseluler
- Antigen permukaan pd E.coli sbg perlekatan
kuman pada mukosa usus
- Hemolisin lebih patogen


Ciri kapsul mikroba pada media perbenihan
Permukaan Antigen sel kuman
4. Enzim ektraseluler
-Koagulase yang dihasilkan oleh Stap.
aureus pelindung bakteri
-Hialurodinase mempermudah
penyebaran bakteri dengan cara
mengurai asam hialuronat dalam jaringan
-Kolagenase mengurai kalogen dalam
jaringan oleh bakteri Clostridium
perfringens

Anda mungkin juga menyukai