NIM : 2016011021
Virulensi virus
Virulensi berkaitan erat dengan infeksi dan penyakit: infeksi merujuk pada
suatu situasi di mana suatu mikroorganisme telah menetap dan tumbuh
pada suatu inang, dalam hal ini mikrorganisme tersebut dapat melukai
atau tidak melukai inangnya.
1. Transmisibilitas
Tahap pertama dari proses infeksi adalah masuknya
mikroorganisme ke dalam inang melalui satu atau beberapa jalur.
2. Perlekatan
Dengan cara adhesi dan enpili sehingga mencegah bakteri
terbawa oleh mukus atau organ karena aliran cairan seperti pd
saluran urin dan pencernaan.
3. Kemampuan invasif
Kemampuan bakteri yang dapat masuk ke dalam sel inang
atau menembus permukaan kelenjar mukus shg dapat menyebar.
Didukung oleh enzim.
4. Toksin Bakteri
Endotoksin adl liposakarida yg tidak disekresikan melainkan
terdapat pada dinding sel bakteri gram negatif.
Eksotoksin adl protein yg disekresikan oleh bakteri gram
negatif dan positif.
1. Adhesi
Fimbriae (pili) adalah struktur yang menyerupai rambut yang
terdapat pada tubuh bakteri. Pili berfungsi membantu bakteri
menempelkan tubuhnya pada lokasi infeksi. Kondisi penempelan ini
disebut sebagai adhesi.Hal ini tidak terjadi secara kebetulan, reaksi
tertentu membantu terjadinya adhesi. Reseptor permukaan pada
sel-sel epitel dan struktur perekat (adhesin) pada permukaan
bakteri terlibat dalam reaksi adhesi ini.
Struktur perekat (adhesin) terdapat pada fimbriae/fibrillae/pili.
Adhesin mengandung faktor virulensi yang membuat rantai virulen
bakteri. Bila adhesin hilang, bakteri menjadi avirulen. Jadi, orang
yang diimunisasi dengan adhesin tertentu akan membuat tubuh
membentuk kekebalan terhadap infeksi bakteri tertentu.
2. Daya Serang
Bakteri yang menyerang jaringan tubuh inang bisa
menimbulkan infeksi pada skala luas atau hanya infeksi
lokal.Misalnya, infeksi luka dapat menyebabkan septikemia
streptokokus yang merupakan jenis infeksi luas. Sedangkan infeksi
abses Staphylococcus lebih bersifat lokal.
3. Jenis Toksin
Bakteri mampu menghasilkan toksin yang menyebabkan infeksi
pada tubuh. Ada dua jenis toksin yang dihasilkan oleh bakteri yaitu
Eksotoksin dan endotoksin.
Eksotoksin dapat berdifusi pada media di sekitarnya dan sangat
berbahaya meskipun dalam jumlah yang sedikit. Sedangkan
eksotoksin sudah hancur karena panas. Ada eksotoksin yang
terkenal paling beracun didunia. Misalnya toksin botullinum.
Satu juta marmot dapat dibunuh dengan hanya 1 mg toksin
botullinum. Eksotoksin umumnya di dapat oleh bakteri gram
positif dan beberapa gram negative seperti E.coli, cholera vibrio.
Ensotoksin merupakan bagian integral dari dinding sel bakteri
gram negative, terbuat dari kompleks polisakarida protein lpid
yang sangat stabil terhadap panas.
4. Faktor lain yang mempengaruhi :
a) Bakteriofage, memberikan siffat virulensi pada bakteri tersebt
misalnya, bakteri difteri mengandung bakteriofag yang memiliki
gen untuk memproduksi toksin.
b) Plasmid, memberikan ganda terhadap pengobatan pada bakteri
sehingga infeksi sulit diobati.
c) Bakteri berkapsul, sel bakteri dilindungi oleh sebuah kapsul yang
melindung mereka dari fagositosis.
RESISTENSI
SUMBER :
http://www.astalog.com/5610/jelaskan-yang-dimaksud-dengan-virulensi-
virus.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Patogen
http://dokumen.tips/documents/faktor-virulensi-bakteri-
55c1eaf68c8e9.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_Virulen
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-resistensi/