Anda di halaman 1dari 12

PROSES INFEKSI BERBAGAI MIKROBA (AGEN INFEKSIUS)

PROSES IMUNITAS TUBUH


Anggota Kelompok 1 :

1. Dhesyiva Rosa Nabila


2. Amelia Lufiana
3. Siti Muryati
4. Auliatul Faizah
5. Shaulla Salsabila
6. Ita Nurchasanah
7. Akbar Tri Wibawa Putra
Proses Infeksi Berbagai Mikroba (Infeksius)

Proses infeksi virus pada sel dimulai dengan menempelnya virus infektif pada reseptor yang ada di permukaan sel. Ada tidaknya
reseptor tersebut pada sel tertentu ditentukan oleh faktor genetik, tingkat diferensiasi sel dan lingkungan sel. Virus poliomielitis
misalnya hanya mampu menginfeksi sel hewan primata. Tidak semua sel primata dapat terinfeksi, sel-sel ginjal dan sel-sel otak dapat
terinfeksi sementara sel-sel epitel tidak.

Selanjutnya virus atau genomnya msuk ke dalam sel. Dengan bantuan organel-organel sel, genom virus membentuk komponen-
komponennya, baik komponen antara maupun komponen struktural virus. Setelah komponen- komponen struktural dirakit, virus
dilepaskan dari dalam sel. Proses perkembangbiakan virus ini terjadi pada sitoplasma, inti sel, ataupun membran sel, tergantung
pada jenis virusya. Secara umum interaksi sel dan virus dapat diringkas dan digolonkan sebagai berikut :

 Virus yang akibat efek sitosidalnya atau efek toksisnya menimbulkan banyak kematian sel,
 Virus yang proses berkembangbiaknya tidak menimbulkan kematian sel langsung tetapi hanya menimbulkan kematian sel
langsung tetapi hanya menimbulkan kelainan kecil,
 Virus yang proses infeksinya mengubah tumbuh kembang sel sehingga sel tumbuh kembang berlebihan, pada keadaan terkhir
seringkali proses infeksinya pada masa awalnya tidak mengganggu fungsi-fungsi sel.
Proses Infeksi Bakteri
Contoh Proses Infeksi Bakteri :
1. Pneumonia
2. Kolera
3. Pes
4. Mikobakteri
5. Kusta
6. Sifilis

 Media Infeksi Bakteri


 Melalui makanan atau minuman : Infeksi yang disebabkan oleh bakteri lebih sering ditularkan melalui makan atau minuman yang
dikonsumsi manusia. Akibatnya jika tertelan bakteri melalui makanan atau air yang kotor tersebut manusia dapat menderita
berbagai macam penyakit yang menyerang pencernaan.
 Melalui kontak langsung : Bersentuhan secara langsung dapat menularkanbakteri antara orang yang satu dengan orang yang lain.
Berhubungan seksual dengan orang yang memiliki bakteri tersebut juga dapat beresiko terkena bakteri.
 Melalui luka : Luka pada bagian tubuh tertentu dapat menjadi akses masuknya bakteri bakteri ke dalam tubuh kita.
 Melalui transfusi darah dan jarum suntik.
 Melalui udara : Melalui udara, pelepasan bakteri melalui bersin, nafas, dan ludah. jika udara yang mengandung bakteri terhirup
oleh orang yang sehat kemungkinan akan menjadi penularan penyakit melalui pernafasan.
 Melalui plasenta atau infeksi bawaan : Infeksi terjadi akibat beberapa jenis potogen yang mampu melewati penghalang plasenta,
sehingga bisa menginfeksi janin yang ada didalam kandungan. infeksi tersebut mempunyai resiko berbagai kelainan-kelainan yang
mungkin terjadi pada bayi/kelainan bawaaan.
Proses Infeksi Jamur
Mekanisme infeksi jamur sebagai berikut :

1. Tahap Inkubasi : Ketika lapisan pelindung tersebut rusak atau keseimbangan mikroorganisme terganggu, maka
spora-spora dan fungi dapat dengan mudah mengakibatkan infeksi pada kulit manusia terutama pada kulit yang
lembab. Beberapa aktivitas yang menyebabkan kulit menjadi lembab adalah kulit tubuh yang tidak dikeringkan
dengan baik setelah mandi, berkeringat, dan menggunakan sepatu tertutup. Penularan jamur terjadi oleh spora-
spora yang dilepaskan penderita mikosis bersamaan dengan serpihan kulit. Spora ini terdapat dimana-mana,
seperti di tanah, debu rumah dan juga di udara, di lingkungan yang panas dan lembab, dan di tempat dimana
banyak orang berjalan tanpa alas kaki. Infeksi dengan spora paling sering terjadi misalnya di kolam renang, spa,
ruang olahraga, kamar ganti pakaian, dan kamar mandi.
2. Tahap Produmal : Setelah terjadi infeksi, spora tumbuh menjadi mycellium dengan menggunakan serpihan kulit
sebagai makanan.
3. Tahap Sakit : Benang mycellium menyebar ke seluruh arah sehingga lokasi infeksi meluas. Enzim yang dimiliki
fungi menembus ke bagian dalam kulit dan mengakibatkan suatu reaksi peradangan. Peradangan tersebut
terlihat seperti bercak-bercak merah bundar dengan batas-batas tajam yang melepaskan serpihan kulit sehingga
menimbulkan rasa gatal-gatal dikulit.
Proses Infeksi Parasit
Penularan penyakit parasitik terjadi karena stadium infektif berpindah dari satu hospes ke hospes yg lain. Parasit menginvasi imunitas protektif
dengan mengurangi imunogenisitas dan menghambat respon imun host :

1. Parasit mengubah permukaan antigen mereka selama siklus hidup dalam host vertebrata
2. Menjadi resisten terhadap mekanisme efektor imun selama berada dalam host
3. Parasit protozoa dapat bersembunyi dari sistem imun dengan hidup di dalam sel host atau membentuk kista yang resisten terhadap efektor
imun. Dan kemudian parasit menyembunyikan mantel antigeniknya secara spontan ataupun setelah terikat pada antibodi spesifik.
4. Lalu parasit menghambat respon imun dengan berbagai mekanisme untuk masing-masing parasit.

Parasit dapat berpindah ke hospes lain dengan cara :


 Hand to mouth
 Dibawa oleh vektor (binatang penular): nyamuk
 Dibawa oleh hospes perantara :
 Siput
 Ikan
 Sapi/babi

Stadium infektif dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara :
 Kontaminasi makanan dan minuman
 Kontaminasi kulit atau selaput lendir
 Gigitan serangga
Proses Infeksi Ricketsia
Riketsia mempunyai enzim yang penting untuk metabolisme. Dapat mengoksidasi asam piruvat, suksinat, dan glutamat serta merubah
asam glutamat menjadi asam aspartat.Riketsia tumbuh dalam berbagai bagian dari sel. Riketsia prowazekii dan Riketsia typhi tumbuh
dalam sitoplasma sel. Sedangkan golongan penyebab spotted fever tumbuh di dalam inti sel. Riketsia dapat tumbuh subur
jikametabolisme sel hospes dalam tingkat yang rendah, misalnya dalam telur bertunas pada suhu 32o C. Pada umumnya riketsia dapat
dimatikan dengan cepat pada pemanasan dan pengeringan atau oleh bahan-bahan bakterisid. Riketsia memasuki sel inang dengan
menginduksi fagositosis, lalu segera lolos dari fagosom untuk tumbuh dan berkembang biak di dalam sitoplasma (atau nukleus) sel
inang. Sel inang biasanya akan lyse pada akhirnya, menyebabkan pelepasan organisme baru. Sel inang juga dirugikan oleh efek racun
dari dinding sel. Tahap-tahap infeksi :

 Riketsia typhi memperoleh bahan makanan dari darah yang diambil dari spesies inang lalu masuk dan tumbuh didalam sel epitel
usus dari kutu dan keluar bersama dengan tinja yang dikeluarkan kutu
 Riketsia typhi yang beradapada tinja dari kutu tersebut menjangkiti tikus dan manusia melalui inokulasi intrakutan dengan
penggarukan kulit, atau perpindahan oleh jari kedalam membran lendir.
 Riketsia typhi tidak menyebar secara efektif ke sel-sel lainnya sampai pembelahan binernya telah selesai, yang pada akhirnya
membuat sel inang retak dan pecah serta membebaskan sejumlah besar riketsia typhi.
 Penggandaan diri inilah yang menyebabkan kehancuran sel endothelial yang selanjutnya mengakibatkan kerusakan organ,
jaringan, dan kehilangan darah.
Perbedaan Proses Infeksi Berbagai Agen Infeksius
Tubuh memiliki benteng terhadap infeksi yang tersebar di seluruh jaringan dan mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh. Benteng pertama diperankan oleh kulit yang utuh, membran
mukosa permukaan dan sekret yang diproduksi. Contohnya lisozym air mata merusak peptidoglikan
dinding bakteri.
Agen penyebab infeksi terdiri dari virus, bakteri, jamur, parasit, riketsia, dan clamidia. Infeksi virus
yang menyebabkan penyakit umumnya digolongkan ke dalam sistem organ yang terkena, seperti
infeksi virus pernapasan, bentuk kelainan klinik yang di timbulkan seperti virus yang menyebabkan
eksastema, dan sifat infeksi infeksi laten virus. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri sering terjadi
bersamaan dengan adanya rasa sakit, nyeri, atau borok pada bagian tubuh. Ada waktu saat sistem
kekebalan tubuh tidak dapat menyingkirkan suatu infeksi bakteri. Masing-masing faktor penyebab
memiliki karakteristik tersendiri. Jamur menimbulkan infeksi umumnya terjadi di kulit. Infeksi jamur
lebih cenderung mengenai daerah-daerah yang sering berkeringat dan lembab, seperti muka, badan,
kaki, lipatan paha, dan lengan. Parasit yang terdiri dari vermes dan protozoa menimbulkan infeksi
melalui kontak langsung maupun tidak langsung.
Proses Infeksi Klamidia
Infeksi kronik klamidia dapat memicu kerusakan tuba yang dari beberapa penelitian in vitro diperkirakan dapat diakibatkan oleh :

 Badan elementer Klamidia trakomatis yang terdapat pada semen pria yang terinfeksi menularkan ke perempuan pasangan
seksualnya.
 Klamidia naik ke traktus reproduksi wanita dan menginfeksi sel epitel padatuba falopii.
 Didalam sel badan elementer berubah menjadi badan retikulat dan mulai untuk bereplikasi.
 Jalur apoptosis dihambat,yang menyebabkan sel yang terinfeksi dapat bertahan.
 Ketika jumlah badan elementer mencapai tingkat densitas tertentu, maka badan elementer tersebut akan terlepas dari sel epitel
dan menginfeksi sel disebelahnya.
 Badan elementer ekstaseluler akan mengaktivasi sistem imun berupa diproduksinya dan sitokin-sitokin proinflamasi lainnya.
 Respon imun akan menurunkan jumlah badan elementer dan menghambat replikasi intraseluler dari badan retikulat.
 Interupsi replikasi badan retikulat menyebabkan klamidia tetap ada dalam bentuk intaseluler sehingga dapat menimbulkan respon
imun yang bersifat destrruksif. Pada bentuk persisten ini, potein-60 (CHSP60) dilepaskan, yang dapat menyebabkan respon
inflamasi.
 Ketika jumlah badan elementer berada di bawah kadar kritis tertentumaka aktivasi sistem imun berhenti dan replikasi badan
retikulat mulai kembali.
 Perubahan siklus infeksi badan elementer dengan destruksi dari sel epitel baru dan persisten dalam intaseluler dengan pelepasan
CHSP60 menyebabkan pembentukkan jaringan parut dan merusak patensi tuba falopii.
Proses Imunitas Tubuh
Sistem Imun Sistem yang sangat komplek di dalam tubuh, yang bertanggung
jawab untuk melawan penyakit. Tugas utama adalah mengidentifikasi benda
asing dalam tubuh (termasuk bakteri, virus, jamur, parasit, organ atau
jaringan transplantasi) dan menghasilkan pertahanan tubuh untuk melawan
benda asing tersebut. Pertahanan ini dikenal sebagai respon imun. Sistem
imunitas didesain untuk mengenal dan menghancurkan benda asing yang
masuk kedalam tubuh manusia termasuk patogen PatogenSuatu penyakit
yang disebabkan oleh substansi, pada umumnya dipergunakan untuk
organisme (bakteri, virus) dan produk biologisnya (misalnya toksin).
Patogen adalah benda atau bahan yang dapat menimbulkan penyakitPenyakit yang dapat dicegah
dengan vaksinPenyakit-penyakit yang ada vaksinnya untuk memberikan perlindungan sebagian atau
lengkap. pada manusia. Istilah patogen secara umum dipakai untuk organisme penyebab penyakit
seperti bakteri, virus dan produk biologisnya seperti toksin yang dihasilkan oleh organisme tersebut.
 Bakteri dalah mikroorganisme sel tunggal, punya inti sel, yang dapat membelah sendiri dengan
cepat.
 Virus tidak dapat membelah sendiri, mereka membutuhkan sel dan jaringan hidup dari tubuh
inang/pejamu untuk membelah/memperbanyak diri. 
 Sistem imunitas yang ada dalam tubuh manusia merespon masuknya bakteri dan virus ke dalam
tubuh manusia melalui mekanisme yang sangat rumit dan komplek.
Sistem imunitas ini mengenal molekul (Antigen Substansi asing didalam badan yang memicu untuk
menghasilkan antibodi) yang unik dari bakteri atau virus yang merangsang timbulnya antibodi
(sejenis protein) dan sejenis sel darah putih yang disebut limfosit. Limfosit ini menandai antigen yang
masuk dan kemudian menghancurkannya.
Awal terjadinya proses reaksi imunitas yaitu mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan setiap
benda asing masuk ke dalam tubuh, sejumlah limfosit yang disebut dengan sel memory segera
berkembang menjadi limfosit yang mempunyai kemampuan membuat zat kekebalan yang bertahan
lama (long lasting immunity). Seperti telah disebutkan diatas, imunitas adalah mekanisme tubuh
manusia untuk melawan dan memusnahkan benda asing yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Benda asing tersebut bisa berupa bakteri, virus, organ transplantasi dll. Apabila suatu sel atau
jaringan seperti bakteri atau organ tubuh ditransplantasikan ke dalam tubuh seseorang maka tubuh
orang tersebut akan menolaknya karena benda asing tersebut dianggap bukan sebagai bagian dari
jaringan tubuh mereka. Benda asing tersebut dianggap sebagai pendatang (invader) yang harus
diusir. Jadi secara sederhana dapat didefinisikan kembali bahwa sistem kekebalan (immune system)
ialah mekanisme tubuh manusia untuk melawan/ mengusir benda asing yang masuk kedalam tubuh
mereka. Pertama-tama “memory cells” berupaya mengenal benda asing yang masuk dan disimpan
dalam “ingatan” sel memori ini. Ini disebut dengan reaksi imunitas primer. Apabila benda asing yang
sama masuk lagi ke dalam tubuh orang tersebut untuk kedua kali dan seterusnya, maka sel memori
ini dengan lebih cepat dan sangat efektif akan merangsang sistem imunitas untuk mengusir dan
melawan benda asing yang sudah dikenal tersebut. Reaksi tubuh akan lebih cepat dan lebih efektif
dibandingkan dengan reaksi saat perjumpaan untuk pertama kalinya dengan benda asing tersebut.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai