Anda di halaman 1dari 3

AGEN-AGEN INFEKSIUS

1. Virus
Virus adalah organisme patogen terkecil (20-30nm) yang mengandung RNA
atau DNA serta memiliki kapsid. Virus tidak mampu bermetabolisme/bereplikasi
mandiri sehingga memerlukan organel sel terinfeksi untuk berkembang biak. Virus
merupakan penyebab tersering timbulnya penyakit pada manusia sering tanpa gejala
dan berkembang tanpa diketahui. Hal demikian menyebabkan perbedaan antara
infeksi virus (replikasi di tubuh penjamu) dan penyakit virus replikasi (disertai
kerusakan jaringan) sangat kritis. Banyak infeksi tanpa disertai eliminasi virus dari
tubuh tetapi menetap bertahun-tahun atau seumur hidup. Multipliksi berlanjut dan
dapat diperlihatkan sebgai infeksi menahun atau hidup di dalam bentuk laten non-
infektif dengan potensi direktifkan kemudian, misalnya virus herpes zoster penyebab
cacar air (varicella) dapat menetap dalam bentuk laten di ganglia dorsalis dan secara
periodik diaktifkan timbul sebagai vesikel kulit yang dapat menyebabkan rasa sakit.
2. Bakteri
Bakteri merupakan mikroba prokariotik uniseluler, berukuran antara 0,5-
10nm. Bakteri juga merupakan orgenisme hidup dan dapat ditemukan dimana-mana.
Ada waktu saat sistem kekebalan tubuh tidak dapat menyingkirkan suatu infeksi
bakteri. Infeksi bakteri sering terjadi bersamaan dengan adanya rasa sakit, nyeri atau
borok pada bagian tubuh. Bakteri memiliki flagel atau bulu cambuk., pili atau
fimbriae, kapsula atau lapisan lendir , didnding sel dimana ada yang struktur dinding
sel bakteri Gram negatif yaitu merupakan struktur yang berlapis, sedangkan bakteri
Gram positif mempunyai satu lapis yang tebal.
3. Jamur
Infeksi yang disebabkan oleh jamur tidak hanya terjadi diluar bagian tubuh
(kulit), tetapi terjadi juga di dalam tubuh. Misalnya Candida Albicans. Candida
Albicans adalah fungi yang seperti ragi, umumnya ditemukan didalam mulut,
kerongkongan, usus, saluran genital. Normalnya, bakteri baik dalam usus akan
berkompetisi dengan candida dan meniaganya agar tetap terkendali tanpa
menyebabkan masalah kesehatan apapun. Namun ketika keseimbangan antara bakteri
baik dan candida terganggu, maka infeksi candida tidak dapat dihindari. Contoh lain
adalah infeksi jamur yang terjadi di susunan saraf pusat seperti meningitis,
intrakranial trombofleblitis, dan abses otak.
4. Parasit
Parasit menginvasi imunitas protektif dengan mengurangi imunogenisistas dan
menghambat respon imun host. Parasit yang berbeda menyebabkan imunitas
pertahanan yang berbeda.
1) Parasit mengubah permukaan antigen mereka selama siklus hidup dalam host
vertebrata.
2) Parasit menjadi resisten terhadap mekanisme efektor imun selama berada dalam
host.
3) Parasit protozoa dapat bersembunyi dari sistem imun dengan hidup didalam sel
host atau membentuk kista yang resisten terhadap efektor imun. Parasit dapat
menyembunyikan mantel antigeniknya secara spontan ataupun setelah terikat pada
antibodi spesifik.
4) Parasit menghambat respon imun dengan berbagai mekanisme untuk masing-
masing parasit.
5. Riketsia
Riketsia merupakan golongan bakteri, karena itu riketsia memiliki sifat yang
sama dengan bakteri, termasuk bakteri Gram negatif. Riketsia memiliki enzim yang
penting untuk metabolisme. Dapat mengoksidasi asam piruvat, suksinat, dan glutamat
serta mengubah asam glutamat menjadi asam asparat. Riketsia tumbuh dalam
berbagai bagian dari sel. Riketsia prowazekii dan riketsia tvpbi tumbuh dalam
sitoplasma sel. Sedangkan golongan penyebab spocled fever tumbuh di dalam inti sel.
Riketsia dapat tumbuh subur jika metabolisme sel hospes dalam tingkat yang rendah,
misalnya dalam telur bertunas pada suhu 32C. Pada umumya riketsia dapat dimatikan
dengan cepat pada pemanasan dan pengeringan oleh bahan-bahan bakterisisd.
6. Clamidia
Clamidia termasuk bakteri, memiliki ribosom, RNA, dan DNA, dinding sel
dari peptidoglikan yang mengandung asam muramat. Dikenal juga denga
Miyagawanella atau Bedsonia, termasuk Gram negatif, berukuran 0,2-1,5 mikron,
berbentuk sferis, tidak bergerak dan merupakan parasit intrasel obligat. Clamidia
berkembang melalui beberapa stadium mulai dari badan elemeter yang terinfeksius,
berbentuk sferis dengan garis tengah 0,2-,04 mikron, memiliki satu inti dan sejumlah
ribosom. Badan elementer kemudian berubah menjadi badan inisial dan kemudian
badan intermedier. Siklus perkembangan clamidia memakan waktu 24-48 jam.
Clamidia mempunyai 2 jenis antigen yaitu antigen grup dan antigen spesies.
Keduanya terdapat didalam dinding sel. Antigen spesies tetap dalam dinding sel
meskipun sebagian besar grup telah dilepaskan dengan fluorocarbon atau
deoksikholat.

PERBEDAAN PROSES INFEKSI BERBAGAI AGEN INFEKSI

Penjamu memiliki benteng terhadap infeksi yang tersebar diseluruh jaringan dan
mencegah masuknya mikroorganisme kedalam tubuh. Benteng pertama diperankan oleh kulit
yang utuh, membran mukosa permukaan dan sekret yang diproduksi. Contohnya lisozym air
maka merusak peptidoglikan dinding bakteri.

Agen penyebab infeksi terdiri dari virus, bakteri, jamur, parasit, riketsia, dan clamidia.
Infeksi virus yang menyebabkan infeksi umumnya digolongkan kedalam sistem organ yang
terkena, seperti infeksi virus pernapasan, bentuk kelainan klinik yang ditimbulkan seperti
virus yang menyebabkan eksastema, dan sifat-sifat infeksi laten virus. Infeksi yang
disebabkan oleh bakteri sering terjadi bersamaan dengan adanya rasa sakit, nyeri, atau borok
pada bagian tubuh. Ada waktu saat sistem kekebalan tubuh tidak dapat menyingkirkan suatu
infeksi bakteri. Masing-masing faktor penyebab memiliki karakteristik tersendiri. Jamur
menimbulkan infeksi umumnya terjadi di kulit. Infeksi jamur lebih cenderung mengenai
daerah-daerah yang sering berkeringat dan lembab, seperti muka, bada, kaki, lipatan paha,
dan lengan. Parasit yang terdiri dari vermes dan protozoa menimbulkan infeksi melalui
kontak langsung maupun tidak langsung.

Anda mungkin juga menyukai