NIM : 301021009
4. Hymenolepis nana (the Dwarf Tapeworm) & Hymenolepis diminuta (Rat Tapeworm)
5. Dipylidium caninum (the Double-pored Dog Tapeworm)
B. TREMATODA 1. Fasciola hepatica (the Sheep liver fluke) & Fasciola gigantica
B. TREMATODA
2. Fasciolopsis buski
3. Schistosoma sp.
● Ascaris lumbricoides
● Trichuris trichiura
● Necator americanus
● Strongyloides stercoralis
2. NON SOIL-TRANSMITTED
• Enterobius vermicularis
Cacing dewasa hidup di usus halus → bertelur→ telur keluar dengan feses → berada di
tanah 2-3 minggu → menjadi telur infected → tertelan → menetas dalam bentuk larva di
usus halus → ikut sirkulasi darah ke jantung → paru-paru →tertelan → cacing dewasa di
usus halus.
B. Trichuris trichura (The Whip Worm/Cambuk)
Dewasa di area cecal → telur keluar bersama feses → berada di tanah selama 14 hari →
menjadi telur infected → tertelan → dewasa di area cecal
C. HOOKWORM (Cacing Tambang)
Telur keluar bersama feses →turun 5-10 cm menembus tanah dan membentuk larva
Rhabditiform di tanah → naik ke permukaan tanah membentuk larva filariform →
menembus kulit menyebabkan ground itch → dewasa di usus halus.
D. Strongyloides stercoralis
Pengaruh lokasi
Letaknya secara anatomis tidak terpajan dengan sistem imun, misalnya parasite
intraseluler seperti T. cruzi, lesmania, T. spiralis, plasmodium, E. histolitika ataua
yang hidup di lumen saluran cerna seperti cacing
Resistensi
Antigen dilepas dari parasite sebelum/setelah berikatan dengan antibody >>
resisten
5. Bagaimana Respon Imun Innate dan adaptive Tubuh Ketika Terjadi Infeksi Parasite?(Nico)
Beberapa infeksi parasit dapat dihilangkan sepenuhnya oleh respons imun inang
(kekebalan lengkap) sementara hanya sedikit yang sulit dihilangkan. Pada beberapa
infeksi, pertahanan kekebalan inang cukup untuk melawan infeksi lebih lanjut tetapi
tidak cukup untuk hancurkan parasit. Kekebalan berlangsung sampai infeksi asli tetap
aktif dan mencegah infeksi lebih lanjut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekebalan bawaan:
- Usia dari host: usia anak-anak dan lansia sangat mudah terinfeksi oleh bakteri
- Jenis kelamin: Penyakit tertentu lebih sering terjadi pada pria seperti amoebiasis
di mana sebagai wanita lebih rentan mengalami anemia akibat infeksi cacing
tambang
- Status nutrisi: Kekebalan yang dimediasi humoral dan seluler diturunkan dan
aktivitas neutrofil berkurang dalam kekurangan gizi
- Genetuk dari individu: Orang dengan hemoglobin S (penyakit sel sabit),
hemoglobin janin dan hemoglobin thalassemia resisten terhadap malaria
falciparum di mana sebagai sel darah merah negatif golongan darah Duffy (RBC)
resisten terhadap malaria vivax.
7. Mengapa Pada Pasien Di Atas Mengalami Badan Lemas,Nyeri Otot ,Mual Dan Rasa Tidak
Nyaman Diperut?
Manifestasi klinis:
No. Cacing Manifestasi Klinis
1. Ascaris Gejala akibat migrasi larva A.
lumbricoides lumbricoides
(cacing gelang) Selama fase migrasi, larva A.
lumbricoides di paru penderita ->
membuat perdarahan kecil di dinding
alveolus dan timbul gangguan batuk
dan demam.
Pada foto thorak penderita Ascariasis
akan tampak infiltrat yaitu tanda terjadi
pneumonia dan eosinophilia di daerah
perifer yang disebut sebagai sindrom
Loeffler. Gambaran tersebut akan
menghilang dalam waktu 3 minggu
Gejala akibat cacing dewasa
Di dalam saluran pencernaan, gejala
utamanya berasal dari dalam usus atau
migrasi ke dalam lumen usus yang lain
atau perforasi ke dalam peritoneum.
Cacing dewasa yang tinggal dilipatan
mukosa usus halus -> iritasi dengan
gejala mual, muntah, dan sakit perut.
Perforasi cacing dewasa
Pada dewasa ke dalam peritoneum
menuju ke umbilikus
Pada anak sedangkan pada dewasa
mengarah ke inguinal
Obstruksi diberbagai tempat termasuk
didaerah apendiks (terjadi apendisitis),
di ampula vateri (terjadi pancreatitis
haemoragis), dan di duktus
choleduchus terjadi cholesistitis.
Pada anak-anak akan menyebabkan
gangguan gizi akibat malabsorpsi yang
disebabkan oleh cacing dewasa
A. lumbricoides perhari (menyerap : 2,8
gram karbohidrat dan 0,7 gram protein)
pada anak-anak dapat memperlihatkan
gejala berupa perut buncit, pucat, lesu,
dan rambut yang jarang
alergi yang berhubungan dengan
pelepasan antigen oleh A. lumbricoides
dalam darah dan kemudian merangsang
sistem imunologis tubuh sebagai
defence mechanism dengan gejala
berupa asma bronkial, urtikaria,
hipereosinofilia, dan sindrom Loeffler
2. Strongyloides Paling sering :
stercoralis (cacing
benang) gangguan sistem pencernaan seperti
diare, nyeri perut, mual, muntah, dan
penurunan berat badan
ke berbagai organ seperti paru, hati,
jantung, ginjal, dan sistem saraf pusat
jarang ditemukan di persendian tetapi
persendian bisa mengalami arthritis
reaktif dan menimbulkan gejala
menyerupai arthritis
Infestasi dapat berlangsung selama
beberapa tahun tanpa gejala, namun
ketika daya tahan tubuh host terganggu
karena terjadi bersamaan dengan
penyakit lain atau karena terapi
imunosupresif, termasuk golongan
steroid, maka strongyloidasis dapat
reinfestasi
Gejala :
Gatal ringan dan ruam pada kulit,
biasanya pada kaki serta menyebar
hingga bokong dan pinggul
Mual dan muntah
Sakit perut
Diare
Tidak nafsu makan
Demam
Batuk
Bengek (mengi)
Pada kasus kronis :
Rasa tidak nyaman di perut
Gatal dan ruam pada kulit yang
berulang
Diare berdarah yang terkadang diselingi
dengan konstipasi
3. Trichuris infeksi berat dapat terjadi gejala :
trichiura(cacing sakit perut diare (kadang-kadang
cambuk) disertai bercak darah demam ringan
sakit kepala berat badan menurun)
Pada anak-anak sering terjadi prolapsus
recti (keluarnya mukosa rectum dari
anus)
terjadi karena : cacing mengeluarkan
racun yang bersifat melemaskan otot
rectum cacing yang merupakan benda
asing pada rectum sehingga
menyebabkan otot-otot rectum berusaha
mengeluarkan cacing dengan cara
meningkatkan gerakan peristaltic
Infeksi ringan sampai sedanng -> tidak
menyebabkan gejala klinis yang khas
Pada infeksi berat dan menahun ->
disentri (dapat menyerupai amebiasis),
prolapsus rckti, apendesitis, anemia
berat, mual dan muntah
Perkembangan larva Trichuris di dalam
usus -> tidak memberikan gejala klinik
yang bcrarti Sebagian masa
perkembangannya -> larva memasuki
mukosa intestinurn tenue
Proses yang bcrperan dalam
menimbulkan gejala -> trauma oleh
cacing dan dampak toksik
Trauma pada dinding usus terjadi
karena cacing ini membenamkan
kepalanya pada dinding usus
Cacing ini biasanya menetap pada
sekum
Pada infcksi yang ringan kcrusakan
dinding mucosa usus hanya sedikit
4. Ancylostoma Berat ringannya gejala tergantung
duodenale dan pada :
Necator jumlah cacing stadium cacing tambang
americanus(cacing infeksi pertama atau infeksi ulang
tambang) lamanya infeksi keadaan gizi penderita
adanya penyakit lain umur penderita
Manifestasi klinis pada infeksi hook
worm bisa ditimbulkan oleh :
Larva Ground itch / Dew itch
rasa gatal yang timbul saat larva hook
worm masuk menembus kulit, semakin
banyak larva yang menembus kulit
semakin hebat gejala yang timbul.
menembus kulit menyebabkan
dermatitis dengan eritemia, edema,
vesikel, dan gatal.
Infeksi pertama memberikan gejala
yang lebih berat daripada infeksi
ulangan. Larva dari cacing tambang
hewan (Ancylostoma
brazilliense, Ancylostoma
ceylanicum, dan Ancylostoma
caninum) juga bisa menginfeksi
manusia dan menimbulkan creeping
eruption (cutaneus larva migrans).
Dalam kulit manusia larva bisa hidup
beberapa hari sampai beberapa bulan.
Larva ini mengembara dalam kulit
manusia tetapi tidak pernah mencapai
stadium dewasa.
Cacing tambang dewasa Terjadi gejala
anemia
cacing dewasa menghisap darah
manusia
tempat perlekatan cacing juga terjadi
perdarahan
Anemia yang terjadi akibat infeksi
cacing tambang adalah anemia
mikrositik hipokromik
Pada infeksi lanjut
menyebabkan defisiensi gizi, karena
adanya anemia, gangguan absorbsi,
digesti akibat atrofi vili usus akibat luka
gigitan, dan diare akibat iritasi gigitan
cacing. Pada pemeriksaan darah
biasanya didapatkan eosinofilia yaitu
meningkatnya jumlah sel eosinophil.
Infeksi cacing ini dapat menimbulkan
kekebalan. Jika tidak ada defisiensi
gizi, infeksi ulangan akan memberikan
kekebalan sehingga jumlah cacing
tambang akan berkurang sampai hilang
dari intestinum / usus halus
5. Enterobius 1.Gejala klinis yang menonjol :
vermicularis iritasi di sekitar anus perineum dan
(cacing kremi) vagina oleh cacing etina gravid yang
bermigrasi ke daerah anus dan vagina -
> menyebabkan pruritus local, Karena
cacing bermigrasi ke daerah anus dan
menyebabkan pruritus ani, maka
penderita menggaruk daerah sekitar
anus sehingga timbul luka garuk di
sekitar anus
sering terjadi pada waktu malam hari
hingga penderita terganggu tidurnya
dan menjadi kemah, Cacing dewasa
muda dapat bergerak ke usus halus
bagian proksimal sampai ke lambung
esofagus dan hidung sehingga
menyebabkan gangguan daerah tersebut
Cacing betina garavia mengembara dan
dapat bersarang di vagina dan tuba
fallopi sehingga menyebabkan radang
di saluran telur. Cacing sering
ditemukan di apendiks tetapi jarang
menyebabkan apendisitis
b. Surveilans cacingan
Penemuan kasus cacingan
Survei faktor resiko
Survei pravelensi cacingan
Sumber: Kemenkes RI. 2017. Perarutan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Cacingan