Anda di halaman 1dari 39

RESPON NYERI

By: Ns.Vina Fuji Lastari, S.Kep.


Nyeri : alasan paling umum orang
mencari perawatan kesehatan.
Gejala yg paling sering terjadi, tapi
paling sedikit dipahami
Nyeri bersifat subjektif, sumber frustasi
baik bagi klien maupun tenaga
kesehatan.
Nyeri merupakan faktor utama yg
menghambat kemampuan & keinginan
individu untuk pulih dari suatu penyakit.
DEFINISI

Nyeri : suatu sensori subjektif dan


pengalaman emosional yang tidak
menyenangkan berkaitan dengan
kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial atau yang dirasakan dalam
kejadian-kejadian dimana terjadi
kerusakan (IASP, 1979)
SIFAT NYERI
Menurut Mahon (1994) :
 Nyeri bersifat individu
 Tidak menyenangkan
 Merupakan suatu kekuatan yg
mendominasi
 Bersifat tidak berkesudahan
STIMULUS NYERI :
1.Mekanik : diterima oleh reseptor nyeri
mekano-sensitif, misalnya distensi
ductus, tumor
2.Thermal (panas/dingin) : diterima oleh
reseptor thermosensitif, misalnya
terbakar (akibat panas/dingin yg
ekstrem)
3.Kimiawi : diterima oleh reseptor nyeri
chemosensitif,
4.Listrik, misalnya lapisan kulit terbakar
Persepsi Nyeri
 Persepsi merupakan titik kesadaran seseorang
terhadap nyeri.
 Stimulus nyeri ditransmisikan ke medulla
spinalis, talamus, & otak tengah. Dari talamus
naik ke area otak, termasuk korteks sensori &
korteks asosiasi (di kedua lobus parietalis),
lobus frontalis, dan sistem limbik (Paice,
1991).
 Saat individu sadar akan nyeri : terjadi reaksi
kompleks.
3 SISTEM INTERAKSI PERSEPSI NYERI
(MEINHART & MCCAFFERY, 1983) :

Sensori-diskriminatif

Motivasi-afektif

Kognitif-evaluatif
1. SENSORI-DISKRIMINATIF
Transmisi nyeri terjadi antara talamus &
korteks sensori
Seorang individu mempersepsikan lokasi,
keparahan, & karakter nyeri
Faktor2 yg menurunkan tingkat kesadaran
(ex : analgetik, anestetik, penyakit
serebral) menurunkan persepsi nyeri
Faktor2 yg meningkatkan kesadaran
terhadap stimulus (ex : gangguan tidur)
meningkatkan persepsi nyeri
2. MOTIVASI-AFEKTIF

 Interaksi antara pembentukan sistem


retikular & sistem limbik menghasilkan
persepsi nyeri.
 Pembentukan retikular menghasilkan
respons pertahanan, menyebabkan
individu menginterupsi atau mehindari
stimulus nyeri.
 Sistem limbik mengontrol respons emosi
& kemampuan yaitu koping nyeri.
3. KOGNITIF-EVALUATIF

Pusat kortikal yg lebih tinggi di otak


memengaruhi persepsi.
Kebudayaan, pengalaman dgn nyeri, &
emosi memengaruhi evaluasi terhadap
pengalaman nyeri.
Sistem ini membantu seseorang untuk
menginterpretasi intensitas & kualitas
nyeri, shg dpt melakukan suatu
tindakan.
REAKSI TERHADAP NYERI
a. Respons Fisiologis
Menstimulasi sistem saraf otonom
(simpatis & parasimpatis)
b. Respons Perilaku :
Ada 3 fase pengalaman nyeri :
antisipasi, sensasi, & aftermath
(akibat)
Akut Kronis

Tipe
Nyeri
NYERI AKUT

Terlokalisasi
Tajam : seperti ditusuk,
disayat, di cubit, dll
Respon saraf simpatis
Penampilan gelisah,
cemas
Pola serangan jelas
NYERI KRONIS

Menyebar
Tumpul : ngilu, linu, nyeri,
dsb
Respon saraf parasimpatis
Penampilannya depresi,
menarik diri
Pola serangannya tidak
jelas
FAKTOR2 YG MEMENGARUHI NYERI :

1. Usia : anak - lansia


2. Jenis kelamin : laki2 - perempuan
3. Kebudayaan : cara menebus dosa
4. Makna nyeri : ancaman, kehilangan, hukuman,
tantangan
5. Perhatian : relaksasi, masase
6. Ansietas : cemas
7. Keletihan : penyakit terminal
8. Pengalaman sebelumnya
9. Gaya koping : terapi musik
10. Dukungan keluarga & sosial
KLASIFIKASI NYERI MENURUT LOKASI

1. Superfisial/kutaneus : nyeri akibat


stimulasi kulit, b`langsung sebentar,
terlokalisasi, & tajam. Ex : jarum suntik,
luka potong kecil
2. Viseral Dalam : nyeri akibat stimulasi
organ2 internal, bersifat difus, durasi lbh
lama, terasa tajam, tumpul atau unik
tergantung organ yg terlibat. Ex : sensasi
pukul/crushing (angina pectoris), sensasi
terbakar (ulkus lambung)
3. Nyeri alih (Referred) : mrp fenomena
dlm nyeri viseral krn banyak organ tdk
memiliki reseptor nyeri. Nyeri terasa di
bagian tbh yg terpisah dr sumber nyeri &
dpt terasa dgn bbg karakteristik. Ex :
infark miokard (nyeri alih ke rahang,
lengan kiri, bahu kiri), batu empedu
(selangkangan)
4. Radiasi : sensasi nyeri meluas dr
tempat awal cedera ke bagian tubuh yg
lain. Nyeri terasa menyebar ke bag tbh
bawah atau sepanjang bag tbh, dpt
menjadi intermitten/konstan. Ex : nyeri
punggung bag bawah akibat diskus
intravertebral yg ruptur disertai nyeri yg
meradiasi sepanjang tungkai dr iritasi
saraf skiatik.
PERAN DAN PERILAKU
PASIEN
APA PENDAPAT ANDA

Bagaimana respon mereka terhadap rasa sakit/nyeri suntik ?


BAGAIMANA DENGAN YANG INI

Apakah Sama responnya terhadap di Rawat ?


BAGAIMANA DENGAN YANG INI

Bagaimana respon ibu terhadap kehamilannya ?


MENURUT VON MERING,1970

Individu hidup dengan gejala-gejala


maupun konsekuensi penyakit
fisik,mental,medikal dan sosial.
Utk mengatasinya dilakukan usaha baik
internal maupun eksternal spesifik
atau nonspesifik

Khususnya peran sosial dari penyakit


ASPEK SOSIAL (KEADAAN) PENYAKIT

Menunjukan suatu urutan waktu


Fase Awal  kesadaran adanya gejala awal
danperkembangannya.
Ada fase akhir  kesembuhan atau
kematian
Selama fase berjalan : individu melakukan
Keputusan medikal dan sosial
Menyesuaikan peran dan sikap
Tingkah laku sakit
Peran sakit dan peranan pasien.
TINGKAH LAKU SAKIT

Cara-cara dimana gejala-


gejala ditanggapi,
dievaluasi dan diperankan
oleh seorang individu yang
mengalami sakit,kurang
nyaman atau tanda-tanda
lain dari fungsi tubuh yg
kurang baik.
TINGKAH LAKU SAKIT

Tingkah laku sakit dapat terjadi tanpa


peran sakit dan peranan pasien
Cth : Seorang Mahasiswa mengeluh sakit
perut : memilih membeli obat atau
periksa ke dokter  tingkah laku sakit
tanpa peran sakit dan peranan pasien.
Bila sdh parah, tdk mampu beraktifitas,
minta bantuan orang disekitar  peranan
sakit dan pasien.
PERAN

Peran adalah satu pola tingkah laku,


kepercayaan, nilai, sikap yang
diharapkan oleh masyarakat muncul
dan menandai sifat dan tindakan pada
individu pemegang status atau
kedudukan sosial.
PERAN SEHAT - SAKIT

Perilaku sakit adalah sgla bentuk tindakan


individu agar memperoleh kesembuhan.
Perilaku sehat adalah tindakan yg dilakukan
individu untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.
Pasien adalah setiap orang yg melakukan
konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada dokter.
PERANAN SAKIT

Konsep peranan sakit terbatas pada peranan


sakit
Seorang mahasiswi sakit saat Haid dan
memutuskan ijin tdk masuk dg harapan
teman-temannya menjenguk dengan
membawa makanan  menunjukan peran
sakit
Pergi ke dokter : mengikuti nasehat
dan pengobatan  peranan pasien
TINGKAH LAKU SAKIT,PERANAN SAKIT
DAN PERAN PASIEN DIPENGARUHI

Ancaman kesehatan yg sama (scr


klinis)  menimbulkan reaksi yg
berbeda ; tergantung :
Kelas sosial dan ekonomi
Sosial ekonomi atas lebih sesnsitif
terhadap gejala sakit dr sosial
ekonomi rendah.
Perbedaan suku bangsa dan Budaya
PERANAN SOSIAL PENYAKIT

Penyakit merupakan pelepasan


dari tekanan yang tak tertahan

Penyakit membantu untuk


menanggung kegagalan pribadi

Sakit dapat digunakan untuk


mendapat perhatian
PERAN SAKIT

Masuk Penyakit sbg Penyakit dpt


rumah sakit alat kontrol dijadikan
dapat sosial alat
dianggap penghapus
sebagai dosa
hiburan
PERANAN SAKIT

Pembebasan
tanggung jawab Perawatan hingga
dari peranan sembuh
sosialnya
KEWAJIBAN PASIEN DARI SAKITNYA

Mengakui bahwa peranan sakit itu


tdk menyenangkan dan merasa
berkewajiban untuk menjadi
sembuh.
Mencari bantuan teknis yang
kompeten dan bekerja sama dalam
penyembuhan.
TAHAPAN SAKIT

Tahap pengalaman gejala-gejala


(keputusan bahwa ada yg tdk beres)
Asumsi dari keadaan peran sakit
(keputusan bahwa seseorang sakit dan
membutuhkan perawatan profesional)
Tahap kontak perawatan medis
(keputusan untuk mencari perawatan
medis profesional)
Tahap peranan ketergantungan pasien
(keputusan untuk mengalihkan
pengawasan kepada dokter dan
menerima serta mengikuti pengobatan
yang diterapkan)
Kesembuhan atau keadaan rehabilitasi
(keputusan untuk mengakhiri peranan
sakit)
PROSES PENCARIAN PENGOBATAN MNT
SUCHMAN

Shopping, yaitu proses mencari alternatif


sumber pengobatan guna menemukan
seseorang yang dapat memberikan
diagnosa dan pengobatan sesuai dengan
harapan.
Fragmentation, yaitu proses pengobatan
oleh beberapa fasilitas kesehatan pada
lokasi yang sama.
Procrastination, yaitu proses penundaan
pencarian pengobatan meskipun gejala
penyakitnya sudah dirasakan.
Self medication, yaitu pengobatan
sendiri dengan menggunakan berbagi
macam ramuan atau obat-obatan yang
dinilai tepat baginya.
Discontinuity, yaitu penghentian proses
pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai