Anda di halaman 1dari 24

AGEN - AGEN

INFEKSIUS

SRI YULIA RAHAYU, NERS MKEP


AGEN-AGEN INFEKSIUS
Infeksi merupakan peristiwa
masuk dan penggandaan
microorganisme di dalam tubuh
pejamu

Agen infeksius adalah


microorganisme yang dapat
menimbulkan infeksi
AGEN - AGEN INFEKSIUS

PARASIT
VIRUS

BACTERI RICKETTSIA

INFEKSI
JAMUR OPPORTUNISTIK
VIRUS
➢ Struktur umum virus

Ukuran virus bervariasi dari mulai yang paling kecil yaitu poliovirus: 30 nm sampai

yang cukup besar yaitu vaccinia virus : 400nm, hampir seukuran dengan bakteri.

➢virus dikatakan benda hidup,karena virus dapat memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh

inang

➢Virus merupakan organisme non-seluler, karena tidak memilki

kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel, dan tidak bisa

membelah diri sendiri.


BACTERI
• Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokariotik (tidak memiliki selubung inti).

• Bakteri sebagai makhluk hidup tentu memiliki


informasi genetik berupa DNA, tapi tidak terlokalisasi dalam tempat
khusus ( nukleus ) dan tidak ada membran inti. Bentuk DNA bakteri
adalah sirkuler, panjang dan biasa disebut nukleoi.

• Pada DNA bakteri tidak mempunyai intron dan hanya tersusun atas akson saja.

• Bakteri juga memiliki DNA ekstrakromosomal yang tergabung menjadi plasmid yang
berbentuk kecil dan sirkuler .
JAMUR Istilah jamur fungus (mushroom) yang
berarti tumbuh dengan subur.

Organisme yang disebut jamur bersifat heterotrof, dinding sel


spora mengandung kitin, tidak berplastid, tidak
berfotosintesis, umumnya memiliki hifa yang
berdinding yang dapat berinti banyak ( multinukleat),
atau berinti tunggal (mononukleat), dan memperoleh nutrien
dengan cara absorpsi
PARASIT
Parasit merupakan organisme yang selama atau sebagian
hayatnya hidup pada atau didalam tubuh organisme lain,

dimana parasit tersebut mendapat makanan tanpa

ada konpensasi apapun untuk hidupnya.

Penyakit infeksi parasit pada kulit adalah keluhan

pada kulit yang disebabkan oleh sesuatu parasit

dari luar tubuh, contoh yang sering di Indonesia

adalah pedikulosis (kutu rambut), skabies

(gudik/budukan), dan creeping eruption (larva cacing).


Rickettsia

• Rickettsia adalah genus bakteri gram negatif.

• Rickettsia bersifat parasit intraselular obligat, dan


dapat menyebabkan penyakit Rickettsia
• Rickettsia memperbanyak diri dalam sel endotel pembuluh darah kecil
dan menghasilkan vasculitis, shg sel menjadi bengkak dan nekrosis

• Penyakit Rickettsia berkembang setelah menginfeksi melalui kulit atau


system pernapasan
Clamydia
• Chlamydia adalah penyakit menular
seksual yang disebabkan oleh infeksi
bakteri.
• Chlamydia yang tidak segera diobati dapat
meningkatkan risiko kemandulan,
terutama pada wanita.
• Penyakit ini dapat terjadi pada pria
maupun wanita.
• Pada pria, chlamydia dapat menyerang
saluran dalam penis (uretra).
Agen infeksi opportunistik

Infeksi oportunistik adalah infeksi yang disebabkan


oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan
penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh
yang normal, tetapi dapat menyerang orang dengan
sistem kekebalan tubuh yang buruk. Mereka
membutuhkan "kesempatan" untuk menginfeksi seseorang.
• Infeksi Oportunistik menyerang Sistem kekebalan tubuh
yang lemah.

• Infeksi oportunistik adalah infeksi akibat virus, bakteri,


jamur, atau parasit yang terjadi pada orang dengan
sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi ini
mengambil kesempatan dari lemahnya daya tahan

tubuh, untuk bisa berkembang.

• Infeksi oportunistik terjadi lebih berat dan kurang respon


terhadap pengobatan
Faktor-faktor yang memengaruhi proses
infeksi
1. Sumber Penyakit, apakah infeksi berjalan cepat atau lambat

2. Kuman penyebab dapat menentukan jumlah mikroorganisne,


kemampuan mikroorgaisme masuk ke dalan tubuh dan virulensinya

3. Cara membebaskan sumber dari kuman dapat menentukan apakah


proses infeksi cepat teratasi atau diperlambat , seperti tingkat keasaman
(pH) , suhu, penyinaran (cahaya), dan lain-lain.

4. Cara penularan seperti kontak langsung, melalui makanan atau udara


dapat menyebabkan penyebaran kuman ke dalam tubuh.
Continue ….
5. Cara masuknya kuman. Proses penyebaran kuman berbeda,

bergantung dari sifatnya. Kuman dapat masuk melalui saluran

pernafasan, saluran pencernaan, kulit dan lain-lain

6. Daya Tahan Tubuh yang baik dapat memperlambat proses infeksi

atau mempercepat proses penyembuhan.

7. Faktor lain serperti status gizi atau nutrisi, tingkat stress tubuh,

faktor usia atau kebiasaan yang tidak sehat.


Mekanisme Pertahanan Tubuh Terhadap Bakteri
Manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung mikroba patogen di
sekelilingnya.

Mikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit infeksi pada manusia. Mikroba patogen yang
ada bersifat poligenik dan kompleks. Respons imun tubuh manusia terhadap berbagai
macam mikroba patogen juga berbeda.

Umumnya gambaran biologik spesifik mikroba menentukan mekanisme imun mana yang
berperan untuk proteksi. Begitu juga respon imun terhadap bakteri khususnya bakteri
ekstraselular atau bakteri intraselular mempunyai karakteristik tertentu pula

Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit, radiasi matahari,
dan polusi.
Continue….
untuk mempertahankan tubuh yang sehat, kita dilindungi oleh sistem pertahanan
tubuh, sistem kekebalan tubuh, terutama makrofag, dan cukup kebutuhan gizi
untuk menjaga kesehatan.

Kelebihan tantangan negatif, bagaimanapun, dapat menekan sistem pertahanan


tubuh, sistem kekebalan tubuh, dan mengakibatkan berbagai penyakit fatal.

Infeksi bakteri dilawan dengan antibiotik, infeksi virus dengan antivirus dan infeksi
parasit dengan antiparasit

Sistem pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, depresi disebabkan oleh stres
emosional diobati dengan antidepresan
Continue….

• Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme


yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan
mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor.

• Sistem ini mendeteksi berbagai macam multivalency). Meskipun IgM


tidak terikat secara spesifik pada makrofag, namun merangsang adesi
melalui pengikatan komplemen.
Mekanisme transmisi mikroba patogen ke pejamu yang rentan (suspectable host) melalui
dua cara.

1. Transmisi langsung (direct transmission)

Penularan langsung oleh mikroba patogen ke pintu masuk yang sesuai dari pejamu.
contoh adanya sentuhan, gigitan, ciuman, atau adanya droplet saat bersin, batuk,
berbicara, atau saat transfusi darah dengan darah yang terkontaminasi mikroba
pathogen.

2. Transmisi tidak langsung(indirect transmission)

Penularan mikroba pathogen melalui cara ini memerlukan adanya “media perantara”
baik berupa barang / bahan, udara, air, makanan / minuman, maupun vektor.
a. Vehicle-borne Sebagai media perantara penularan adalah
barang/bahan yang terkontaminasi seperti peralatan makan dan
minum, instrumen bedah/kebidanan, peralatan laboratorium,
peralatan infus/transfusi.

a. Vector-borne sebagai media perantara penularan adalah vektor


(serangga), yang memindahkan mikroba patogen ke pejamu
c. Food-borne

Makanan dan minuman adalah media perantara yang cukup efektif untuk
menyebarnya mikroba patogen ke penjamu, yaitu melalui pintu Termasuk
(port d’entree) saluran cerna.

d. Water-borne

Tersedianya air bersih baik secara kuantitatif maupun kualitatif-terutama


untuk kebutuhan rumah sakit-adalah mutlak. Kualitas air yang meliputi aspek
fisik, kimiawi, dan bakteriologis, diharapkan terbebas dari mikroba patogen
sehingga aman untuk dikonsumsi
e. Air-borne

Udara sangat mutlak diperlukan oleh setiap orang, namun adanya udara
yang terkontaminasi oleh mikroba patogen sangat sulit untuk dideteksi.

Mikroba patogen dalam udara masuk ke saluran napas pejamu dalam bentuk
droplet nuclei yang dikeluarkan oleh penderita(reservoir) saat batuk atau
bersin, bicara atau bernapas melalui mulut atau hidung
Interaksi dengan mikroba pathogen akan melewati 4 tahap

1. Tahap Rentan

Pada tahap ini pejamu masih dalam kondisi relatif sehat, namun peka
atau labil, disertai faktor predisposisi yang mempermudah terkena
penyakit seperti umur, keadaan fisik, perilaku / kebiasaan hidup, sosial -
ekonomi, dll. Faktor – faktor predisposisi tersebut mempercepat
masuknya agen penyebab penyakit ( mikroba patogen ) untuk
berinteraksi dengan pejamu
2. Tahap Inkubasi

Setelah masuk ke tubuh pejamu, mikroba pathogen mulai beraksi,

namun tanda dan gejala penyakit belum tampak

Saat mulai masuknya mikroba patogen ke tubuh pejamu hingga saat

munculnya tanda dan gejala penyakit disebut masa inkubasi.

Masa inkubasi satu penyakit berbeda dengan penyakit lainnya; ada

yang hanya beberapa jam, dan ada pula yang bertahun – tahun.
3. Tahap Klinis
Merupakan tahap terganggunya fungsi organ yang dapat memunculkan tanda dan
gejala ( signs and symptomps ) penyakit.

Dalam perkembangannya, penyakit akan berjalan secara bertahap.

4. Tahap Akhir Penyakit


Perjalanan penyakit tersebut dapat berakhir dengan 5 alternatif.
a. Sembuh sempurna
b. Sembuh dengan cacat
c. Pembawa ( carrier )
d. Kronis
e. Meninggal dunia
TERIMAKASIH
Semoga
Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai