Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP


PERKEMBANGAN PENYAKIT

1. Deskripsi singkat
Komponen penyakit adalah :
A. Tumbuhan
B. Patogen
C. Lingkungan
D. Manusia
E. Waktu

Berdasarkan teori terjadinya penyakit yaitu Segitiga Penyakit, Segiempat


Penyakit, dan Piramida Penyakit, penyakit tumbuhan merupakan hasil interaksi
beberapa komponen yang saling mendukung sehingga timbul penyakit yang
diekspresikan dalam bentuk gejala. Lingkungan fisik yaitu suhu, kelembapan, angin,
sinar matahari, keasaman dan struktur tanah, nutrisi inang, dan polusi udara sangat
mempengaruhi perkembangan penyakit. Kejadian penyakit dan kerusakan yang
ditimbulkan sangat dipengaruhi oleh factor-faktor lingkungan.

2. Manfaat, relevansi
Manfaat mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit
adalah mahasiswa dapat mengetahui konsep terjadinya penyakit, peramalan terjadinya
penyakit dan prediksi kerusakan yang ditimbulkan. . Pemahaman tersebut akan
mendukung upaya pengendalian penyakit yang selaras dengan lingkungan dan sejalan
dengan konsep PHT.

3. Tujuan Instruksional Khusus/ Learning Outcomes


Setelah menyelesaikan kuliah tentang pengaruh faktor lingkungan terhadap
perkembangan penyakit maka mahasiswa dapat mengetahui pengaruh lingkungan, dapat

1
memprediksi akan terjadinya penyakit akibat faktor-faktor lingkungan , sehingga dapat
mengendalikan penyakit sesuai dengan konsep PHT yang sangat memperhatikan faktor-
faktor lingkungan.

II. Uraian singkat pengaruh faktor lingkungan terhadap perkembangan penyakit


Lingkungan berpengaruh langsung terhadap perkembangan patogen dan
pertumbuhan tanaman. Dalam Konsep Segitiga Penyakit ketiga faktor yaitu tumbuhan
inang, patogen dan lingkungan harus berinteraksi secara kondusif untuk menyebabkan
munculnya gejala penyakit. Walaupun inang rentan, bila kondisi lingkungan kurang
memungkinkan maka penyakit tidak terjadi atau intensitas kerusakannya rendah.

Pengaruh suhu
Tanaman dan juga patogen memerlukan suhu tertentu untuk pertumbuhan dan
aktivitas fisiologinya. Pada negera yang mempunyai empat musim suhu tiap musim
mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan perkembangan patogen. Pada musim dingin
patogen mengalami perkembangan minimum sedangkan pada musim panas dengan suhu
dan kelembapan yang lebih tinggi patogen akan berkembang dengan baik dan melakukan
infeksi. Pertumbuhan dan perkembangan patogen sangat bervariasi. Jamur akan
berkembang dengan baik pada suhu yang hangat. Suhu mempengaruhi jumlah spora yang
terbentuk yang berbeda untuk setiap spesies atau ras dari jamur patogen. Suhu
mempengaruhi pelepasan spora, yang akhirnya akan berpengaruh terhadap ketersediaan
inokulum. Pada Phytopthora infestans sporulasi juga terjadi pada musim dingin.
Colletotrichum spp. dan Ralstonia solanacearum berkembang pada suhu yang hangat.
Pengaruh suhu terhadap perkembangan penyakut juga tergantung interaksi inang-
patogen. Suhu yang optimal untuk perkembangan patogen kurang baik bagi
perkembangan inang, sehingga penyakit dapat berkembang dengan optimal dalam inang.
Puccinia graminis tritici mempunyai siklus infeksi (waktu antara infeksi sampai
sporulasi) 22 hari pada suhu 5o C , 15 hari pada suhu 10o C, dan 5-6 hari pada suhu 23o C.

2
Pengaruh kelembapan
Kelembapan mempengaruhi awal terjadinya penyakit. Spora yang jatuh pada
permukaan tanaman memerlukan lapisan embun untuk perkecambahan sebelum
melakukan penetrasi ke dalam jaringan tanaman. Kelembapan mempengaruhi pelepasan
spora. Curah hujan dan hari hujan sangat berpengaruh terhadap perkembangan penyakit
dan infeksi baru. Kelembapan sangat mempengaruhi penyakit-penyakit damping off
yang disebbakan oleh Pythium spp., Phytophthora spp., Rhizoctonia spp., Sclerotinia
spp., Sclerotium spp. dan bakteri yaitu Erwinia spp. dan Pseudomonas spp., berkembang
pada kondisi tanah yang lembap tetapi tidak tergenang.

Pengaruh angin
Angin mempengaruhi terjadinya luka yang sebelum patogen masuk ke dalam
jaringan tanaman (predisposisi). Spora tersebar dari inokulum primer ke tempat lain
dalam satu areal atau ke tempat dengan jarak yang jauh. Angin menyebabkan keringnya
permukaan daun sehingga mengurangi jumlah spora yang dapat berkecambah,
mengurangi penetrasi, yang akhirnya mengurangi infeksi.

Pengaruh penyinaran matahari


Intensitas penyinaran mempengaruhi perkembangan tanaman inang dan patogen.
Tanaman yang mengalami etiolasi karena penyinaran yang kurang menyebabkan
tanaman lebih rentan terhadap serangan patogen. Berkurangnya intensitas penyinaran
matahari meningkatkan kerentanan tanaman terhadap penyakit virus. Tanaman yang akan
diinokulasi dengan sap virus perlu diletakkan di tempat gelap selama 1-2 hari, yang
menimbulkan gejala lokal.

Pengaruh pH dan struktur tanah


pH tanah berpengaruh terhadap perkembangan patogen tanah. Plasmodiophora
barassicae berkembang baik pada pH 5,7. Pada rentang pH 6,2-7,8 terjadi penurunan
kerusakan. Penyakit scab atau kudis pada kentang sangat menurun pada kondisi tanah
dengan pH rendah yaitu < 5,2 Pada rentang pH 5,2-8,0 penyakit kudis dapat
berkembang dengan baik.

3
Pengaruh nutrisi tanaman
Tanaman dengan pemupukan yang tidak seimbang misalnya pemupukan N yang
berlebihan, lebih rentan terhadap serangan patogen. Pupuk K akan meningkatkan
ketahanan tanaman. Kesuburan tanah akan mempengaruhi nutri tanaman. Tanaman
dengan nutrisi yang seimbang akan mempunyai aktivitas fisiologi yang baik sehingga
dapat menekan perkembangan penyakit.

Rangkuman
Berdasarkan konsep terjadinya penyakit faktor lingkungan memegang peranan
yang sangat penting. Lingkungan akan mempengaruhi interaksi inang patogen. Suhu dan
kelembapan mempengaruhi penetrasi spora ke dalam jaringan tanaman. Perkembangan
patogen misalnya jamur sangat dipengaruhi oleh suhu yang hangat dan kelembapan.
Kelembapan mempengaruhi pelepasan spora, perkembangan penyakit yang ditularkan
oleh angin dan patogen tanah. Keasaman tanah pH mempengaruhi keberadaan patogen
penyebab damping off (rebah bibit). Intensitas sinar matahari berpengaruh terhadap
jumlah sporulasi dan fisiologi tanaman inang. Angin mememgang peranan penting pada
penyebaran penyakit baik dalam jarak dekat atau jauh.

III. Penutup
a. Soal Ujian
1. Jelaskan secara singkat pengaruh curah hujan terhadap perkembangan penyakit.
2. Mengapa intensitas sinar matahari penting bagi perkembangan patogen ?
b. Soal kuis
1. Faktor apakah yang mempengaruhi pelepasan spora ?
c. Bahan Tugas
1. Buat suatu rangkuman pengaruh nutrisi terhadap perkembangan penyakit

SUMBER PUSTAKA:
1. Agrios, G.N. 2005. Plant Pathology. Academic Press.
2. Semangun, H. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan, Gama Press.

4
ASSESMENT
Evaluasi dilakukan melalui ujian tulis tengah semester, ujian akhir, quis dan
praktikum.
Teori : 70% (Ujian Tengah Semester 25% ; Ujian Akhir 40%; Kuis 5%)
Praktikum : 30%

Soal ujian tulis


1. Mengapa dalam konsep terjadinya penyakit factor lingkungan memegang
peranan yang sangat penting
Soal kuis
Sebutkan pengaruh sinar matahari terhadap perkembangan patogen.

Anda mungkin juga menyukai