Anda di halaman 1dari 6

BAB VIII.

STRATEGI PENGELOLAAN PENYAKIT

POKOK BAHASAN ;

1. PERATURAN KARANTINA DAN CARA-CARA BUDIDAYA TANAMAN

PENDAHULUAN

A. Deskripsi singkat
Salah satu topik yang dibahas dalam mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Penyakit
Tumbuhan adalah pengelolaan penyakit tumbuhan dengan peraturan karantina
dan budidaya tanaman. Dua cara pengelolaan penyakit tumbuhan ini merupakan
bagian dari berbagai cara pengelolaan penyakit tumbuhan lainnya yakni
pengelolaan secara mekanis/teknis, hayati, dan kimiawi. Peraturan karantina
mengatur keluar masukknya bahan-bahan pertanian dan media pembawanya
sehingga diharapkan dapat mencegah penyebaran patogen dari satu wilayah ke
wilayah lainnya. Cara-cara budidaya tanaman yang sesuai dapat diterapkan untuk
mengelola pertanaman agar terhindar dari serangan patogen. Cara-cara budidaya
tanaman ini dimulai sejak pemilihan lokasi, pemakaian benih/bibit sampai dengan
pemetikan hasil.

B. Manfaat
Mahasiswa yang mengambil matakuliah Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Tumbuhan
dan mempelajari pengelolaan penyakit tumbuhan melalui peraturan karantina dan
cara-cara budidaya tanaman dihrapkan dapat memahami dan menerapkan kedua
cara pengelolaan tersebut dalam sistem budidaya tanaman secara berkelanjutan
dan dengan input yang rendah.

1
C. Relevansi
Era perdagangan bebas yang berdampak pada derasnya arus lalu lintas komoditas
pertanian antara wilayah negara mempunyai konsekuensi pada penyebaran
patogen yang terikut dalam komoditas yang diperdagangkan tersebut. Pintu
pertama untuk pencegahan adalah dengan peraturan karantina yang berlaku secara
global yang perlu dipahami oleh mahasiswa.

Tanaman sebagai salah satu komponen utama dalam segitiga penyakit tumbuhan
mempunyai peranan yang penting dalam munculnya penyakit tumbuhan. Cara-
cara budidaya tanaman yang sesuai untuk tanamannya itu sendiri tetapi tidak
sesuai untuk perkembangan patogen akan dapat mencegah timbulnya penyakit.
Tanaman yang tidak terserang patogen akan memberikan hasil yang tinggi
sehingga kerugian secara ekonomi dapat dicegah.

D. Learning Outcomes
1. Mahasiswa mampu menjelaskan sejarah karantina Indonesia, peraturan
karantina, dan hubungan antara karantina Indonesia dengan negara-negara
lain.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan cara-cara budidaya tanaman yang dapat
dipakai sebagai strategi untuk pengelolaan penyakit tumbuhan.

2
PENYAJIAN

A. Pengelolaan Penyakit Tumbuhan dengan Peraturan Karantina

Perdagangan bebas yang diterapkan di banyak negara membawa konsekuensi


meningkatnya arus lalu lintas komoditas pertanian antar negara. Pada sisi yang
lain pemasukan atau pengeluaran komoditas dari suatu negara ke negara lain
tersebut dapat berakibat pada masuk dan keluarnya patogen baru yang
sebelumnya tidak pernah dilaporkan. Patogen baru tersebut akan dapat
menimbulkan kerugian apabila lingkungan tempat patogen baru tersebut masuk
mendukung untuk perkembangannya.

Pencegahan masuk dan keluarnya patogen dapat dikelola dengan menerapkan


aturan karantina baik itu di dalam wilayah negara atau antar negara. Patogen-
patogen yang termasuk dalam daftar patogen yang belum ada di negara Indonesia,
perlu lebih diwaspadai.

Kuliah dilaksanakan dalam kelas dengan memakai pembelajaran student center


learning. Mahasiswa diharuskan membaca buku referensi wajib sebelumnya,
sehingga ketika pertemuan di kelas lebih banyak berdiskusi dua arah. Awal
perkuliahan dosen hanya memberikan arahan singkat saja.

Selain diskusi di dalam kelas, mahasiswa diberi tugas membuka website Badan
Karantina Pertanian dan merangkum isi dari website tersebut khususnya yang
terkait dengan karantina tumbuhan.

3
B. Pengelolaan Penyakit Tumbuhan dengan Cara-Cara Budidaya Tanaman

Tanaman sebagai inang merupakan salah satu komponen utama dalam segitiga
penyakit tumbuhan selain faktor patogen dan lingkungan. Penerapan cara-cara
budidaya tanaman yang sesuai untuk tanaman itu sendiri tetapi diharapkan tidak
sesuai untuk perkembangan patogen akan dapat mengurangi resiko serangan
patogen.

Pengelolan penyakit tumbuhan dengan cara-cara budidaya tanaman dimulai sejak


awal yakni pemilihan lokasi sampai dengan pemanenan. Pemilihan lokasi ini
terkait erat dengan faktor lingkungan yang diharapkan tidak cocok untuk
perkembangan patogen. Cara-cara budidaya lainnya yang dapat menekan
serangan patogen antara lain penggunaan varietas tahan, pengaturan jarak tanam,
pengaturan naungan, pengelolaan pengairan, pemakaian pupuk berimbang,
pemilihan tanaman tumpangsari, pemanfaatan tanaman perangkap, dan penerapan
waktu panen.

Kuliah diberikan di dalam kelas dengan lebih banyak diskusi dari bahan yang
sudah diberikan sebelumnya dan buku referensi wajib yang sudah dibaca
sebelumnya.

PENUTUP

1. Tes formatif dan kunci tes formatif


a. Mengapa karantina tumbuhan dapat dipakai sebagai salah satu teknik
pengelolaan penyakit tumbuhan? Berikan penjelasannya!

(Kunci jawaban: dalam era perdagangan bebas arus lalu lintas komoditas
pertanian semakin meningkat. Komoditas pertanian tersebut kemungkinan
dapat sudah terinfeksi oleh patogen atau ada patogen yang terikut di

4
dalamnya. Dengan adanya karantina, maka sebelum masuk ke dalam suatu
wilayah, komoditas tersebut akan diperiksa. Apabila ternyata bebas dari
patogen, maka akan diperbolehkan masuk. Namun apabila mengandung
patogen, maka akan dilkukan perlakuan untuk menghilangkan patogen
tersebut terlebih dahulu. Dengan demikian patogen tidak akan menyebar ke
wilayah lain sehingga tanaman terhindar dari serangga patogen tersebut.

b. Mengapa pengaturan jarak tanam dan pemilihan lokasi penanaman dapat


dipakai untuk menekan serangan patogen?. Berikan penjelasannya!.

(Kunci jawaban: pengaturan jarak tanam terkait dengan faktor lingkungan


mikro di sekitar tanaman. Apabila jarak tanam terlalu rapat,maka akan dapat
menyebabkan kelembaban udara meningkat. Pada kondisi tersebut patogen
pada umumnya akan mudah berkembang dan kemudian menginfeksi tanaman.
Pemilihan lokasi terkait dengan lingkungan yang diharapkan tidak sesuai
untuk perkembangan patogen. Sebagai contoh adalah penanaman untuk klon-
klon teh yang tidak terlalu tahan terhadap penyakit cacar daun teh, ditanam di
lokasi yang terkena sinar matahari dan terbuka. Ini akan mengurangi serangan
patogen karena kelembaban udara relatif rendah.

2. Petunjuk penilaian dan umpan balik


A: >79
B: 70-79
C: 60-69
D: 50-59
E: <50

Umpan balik diberikan dalam bentuk hasil lembar ujian dikembalikan kepada
mahasiswa dengan diberi catatan-catatan terkait jawaban mahasiswa.

5
3. Tindak lanjut

Materi kuliah akan dibicarakan lagi dalam tim dosen untuk perkuliahan tahun
mendatang. Dalam hal mahasiswa tidak puas dengan nilai yang diberikan, maka
kepada mahasiswa yang bersangkutan diberi kesempatan untuk menghadap dosen
untuk mendiskusikan permasalahannya.

Pustaka

Anda mungkin juga menyukai