Anda di halaman 1dari 6

BAB III.

KONSEP PENYAKIT TUMBUHAN

I. Pendahuluan
1. Deskripsi
Pengertian secara mendalam atau konsep penyakit telah berkembang dari waktu ke
waktu dan konsep tersusun dan dikemas berdasarkan kejadian yang ada pada
jamannya.. Semua konsep mengacu mengapa penhyakit atau petaka itu terjadi, apa
penyebabnya dan bagaimana mengatasinya. Mengetahui perkembangan konsep
penyakit akan bermanfaat untuk lebih memahami arti penting suatu penyakit yang
sangat merugikan dan menimbulkan keresahan masyarakat luas. Adanya
perkembangan konsep yang selalu berubah dari masa ke masa sangat relevan dengan
perkembangan ilmu dan teknologi yang berkembang pesat saat ini.

2. Manfaat dan relevansinya


Mahasiswa setelah mengetahui konsep tentang penyakit akan dapat menjelaskan
tentang proses terjadinya penyakit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dan
bagaimana cara mengatasi masalah tersebut.

3. Learning outcome
Mahasiswa akan mengetahui terjadinya suatu penyakit, bagaimana peran dan
keterkaitannya masing-masing komponen dalam ekosistem.

II. Macam-macam konsep penyakit:


a. Konsep Kekuatan Gaib
Pada masyarakat kuno yang masih menganut aliran animisme dan politeisme
penyakit diartikan karena adanya kekuatan gaib yaitu gangguan makhluk halus atau
karena dewa sedang murka. Adanya pengertian yang sangat kuat pada saat itu maka
untuk mengatasi timbulnya penyakit , masyarakat melakukan pesta pora, kenduri dan
pemberian sesaji dengan harapan dewa tidak akan murka . Pada masyarakat Romawi
Kuno untuk menghindari penyakit karat daun dilakukan upacara Robigalia untuk
mengusir dewa Robigus. Dimasyarakat Jawa untuk memulai tanam padi dilakukan
upacara wiwitan untuk menghindari serangan ama yang merupakan titisan Betara kala

1
yang senantiasa akan mengganggu tanaman padi yang merupakan titisan Dewi Sri. Di
masyarakat modern saat ini pengertian tersebut masih tetap dilestarikan sebagai bagian
dari budaya setempat diberbagai wilayah sebagai refleksi kegembiraan karena hasil
panen selamat dari serangan berbagai hama dan patogen. Misalnya upacara seren taun
di Jawa Barat, upacara Labuan di berbagai daerah pessisir, upacara merti desa di
berbagai daerah di Jawa Tengah dan DIY, dan upacara kesodo di pegunungan
Tengger.
Pada masyarakat yang sudah mengenal Tuhan, penyakit diartikan sebagai
konsep dosa manusia. Adanya penyakit disebabkan karena manusia telah melanggar
norma dan kisah ini banyak termuat dalam berbagai kitab suci berbagai agama. Dalam
kitab suci Al Quran disebutkan pada jaman nabi Musa mengalami masa paceklik yang
sangat panjang, hal ini dikaitkan dengan dosa dan perbuatan yang dilakukan raja
Firaun yang dinilai telah melanggar aturan. Pada abad pertengahan juga telah terjadi
wabah ergotisme di Eropa . Adanya wabah tersebut, masyarakat mempercayai
munculnya api malaikat (holy fire) yang menyebabkan penyakit pada manusia yang
sangat ditakuti pada masa itu. Oleh karena penyakit timbul akibat adanya dosa maka
untuk menghindari timbulnya wabah ergostime masyarakat disuruh bertaubat.

b. Konsep tempat tumbuh


Konsep ini percaya bahwa penyakit disebabkan karena tempat yang digunakan
untuk bercocok tanam adalah jelek sehinga untuk mengatasinya perlu upaya untuk
memilih tempat yang baik. Pengamatan Theophratus (300 SM) menyebutkan bahwa
tanaman gandum akan tumbuh baik apabila ditanaman di puncak bukit dan apabila
ditanam di lembah tanaman menjadi tidak subur. Konsep ini yang mendasari pemikiran
masyarakat modern untuk selalu meperhatikan lokasi dan media tanam yang cocok
untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.

c. Konsep Lingkungan
Konsep ini mengartikan penyakit timbul karena adanya faktor lingkungan yang
jelek. Pengertian penyakit dalam konsep ini adalah akibat adanya pengaruh cuaca/iklim
yang jelek. Misalnya pada suhu rendah dan kelembaban yang tinggi banyak penyakit
yang muncul dan sangat merugikan. Dalam hal ini juga ada yang menganut konsep
Konsep generasi spontan,yaitu untuk menghindari munculnya organisme yang dapat
menyebabkan sakit perlu adanya usaha perbaikan lingkungan, misalnya dengan api

2
unggun dan obor akan menyebabkan kondisi menjadi hangat sehinga tidak cocok untuk
pertumbuhan penyebab penyakit, hal ini berlawanan dengan predesposisi yang mana
mengkondisikan tanaman untuk menjadi mudah sakit.

d. Konsep Jasad Renik


Konsep ini berkembang sejak ditemukan mikroskop. Adanya mikroskop maka
berbagai penyebab penyakit diketahui penyebabnya melalui pengamatan morfologinya,
misalnya penemuan penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh jamur yang
dilaporkan oleh Prevost (1807); Tulasne bersaudara (1837) dan Antonius de Bary
(1850). Penemuan penyakit tumbuhan yang disebabkan bakteri oleh Burrill (1877).
Penyakit yang disebabkan virus oleh virus oleh E.. Smith (1899), penyakit disebabkan
nematode oleh Cobb (1908)
Berdasarkan konsep ini maka untuk mengatasi penyakit dilakukan
pemberantasan jasad renik.

e. Konsep Interaksi
Konsep ini yang banyak digunakan dan dianut oleh para ilmuwan. Konsep ini
sifatnya dinamis dan pada penerapannya mengalami perkembangan mengikuti
peradapan manusia. . Konsep ini dapat dibedakan menjadi:

1. Segitiga Penyakit
Konsep ini mendasarkan pada tiga faktor utama yang dapat menyebabkan
penyakit, yaitu inang, patogen dan lingkungan. Ketiganya apabila saling berinteraksi
pada kondisi yang ideal akan menyebabkan tanaman sakit. Konsep ini menjelaskan
bahwa penyakit akan timbul apabila ada tumbuhan yang rentan dan patogen virulen
serta lingkungan yang cocok untuk perkembangan patogen . Konsep ini berlaku di
ekosistem alami (natural ecosystem) dimana belum ada campur tangan manusia,
bukan di lahan pertanian. Dalam prakteknya konsep ini banyak ditemukan di hutan
belantara karena terdapatnya keanekaragaman yang tinggi sehingga terjadi
keseimbangan hayati.

2. Segiempat Penyakit
Dalam segiempat penyakit, adanya faktor manusia akan memberi warna dalam
konsep ini. Penyakit akan terjadi karena adanya campur tangan manusia yang secara

3
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi tiga komponen utama pada segitiga
penyakit tersebut.. Konsep ini banyak berlaku dalam ekosistem pertanian
(agroecosystem). Pada lahan pertanian karena adanya campur tangan manusia
menyebabkan kondisi lingkungan menjadi tidak stabil karena adanya keseragaman.
Dalam hal ini manusia dapat berperan dalam mempengaruhi komponen inang
(tumbuhan) , manusia dapat menentukan dan memilih jenis maupun varietas yang akan
ditanam, manusia juga dapat mempengaruhi opatogennya misalnya mematikan dengan
pestisida. Selain itu manusia juga dapat mengatur atau memodifikasi lingkungannya.

3. Piramida Penyakit
Dalam konsep ini selain ada tiga komponen utama ada tambahan komponen
waktu yang sangat besar pengaruhnya dalam timbulnya penyakit. Penyakit merupakan
proses yang dinamis dan akan berubah seiring dengan perjalanan waktu. Konsep ini
yang selanjutnya akan mendasari timbulnya ilmu baru yaitu epidemiologi. Adanya
pengaruh waktu kondisi penyakit dapat diukur misalnya persentase penyakit, intensitas
penyakit dan laju infeksinya. Konsep ini juga mendasari timbulnya peramalan penyakit.
Perkembangan penyakit sangat dipengaruhi waktu dan dirumuskan dalam
Xt= Xo ert
Xt: keadaaan penyakit pada waktu t
X0: keadaaan penyakit pada waktu awal (t=0)
e: konstante (2,718)
r: laju pertamabahan penyakit
t: waktu (hari, minggu, bulan, dst)

Peramalan penyakit berdasarkan rumus persamaan epidemic tersebut yang


dikombinasi dengan data cuaca dan hasil pengukuran inokulum awal (penangkapan
spora, serangga vektor yang aktif, dan lainnya). Peramalan akan efektif apabila
diterapkan pada penyakit penyakit penting pada komoditas bernilai ekonomi tinggi .
Seiring perkembangan ilmu dan teknologi sitem peramalan sekarang sudah banyak
dilakukan mengguankan computer misalnya :
– Blitecast - fireblight pada apel
– Epidem - karat pada gandum
– Epimay - hawar daun pada jagung

4
4. Kerucut Penyakit
Konsep ini berkembang dari konsep piramida penyakit. Dalam konsep kerucut
penyakit faktor lingkungan dan manusia berpengaruh terhadap jenis dan besarnya
kerusakann yang ditimbulkannya. Adanya perkembangan ilmu dan teknologi serta sifat
lingkungan yang dinamis seiring perjalanan waktu maka timbulnya penyakit di lapangan
akan semakin kompleks. Pada tanaman, lingkungan , dan petani yang sama ditemukan
penyakit yang berbeda atau sebaliknya penyakitnya sama tapi timbul pada tanaman,
lingkungn dan petani yang berbeda.
Berdasarkan konsep interaksi dari yang sederhana sampai yang kompleks ini
cara mengatasinya dengan cara memanipulasi faktor inang, patogen, lingkungan.dan
manusia serta waktu yang tidak cocok untuk perkembangan patogennya sehingga
tanaman akan aman dari gangguannya.

Rangkuman
Mempelajari konsep dari dasar pemikiran yang sangat sederhana dan sulit
diterima secara logika sampai ke pemikiran yang modern dengan mengaitkan berbagai
komponen semuanya bermuara akan arti penting suatu penyakit dan bagaimana cara
mengatasinya. Adanya perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat saat ini
kearifan manusia tetap menjadi fokus utama dalam menyikapi dan mengatasi timbulnya
wabah suatu penyakit pada tumbuhan.

III. Penutup
a. Materi ujian tulis
1. Jelaskan mengapa faktor manusia memegang peran yang utama dalam
menimbulkan suatu penyakit (jelaskan dengan mengambil salah satu
contoh kasus yang terjadi di lapangan)
2. Jelaskan apa yang membedakan konsep Piramida Penyakit dengan kerucut
Penyakit

b. Materi quis
1. Jelaskan konsep Piramida Penyakit

5
c. Materi Tugas
1. Buat suatu rangkuman tentang perkembangan konsep timbulnya suatu penyakit

Bahan Pustaka
1. Agrios, G.N. 2005. Plant Pathology. Academic Press.
2. Brown, J.F. and H.J. Ogle. 1997. Plant Pathogen and Plant diseases. Rockvale Publ.
Armidale.

Anda mungkin juga menyukai