Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PROTEKSI TANAMAN

Pengukuran Intensitas Penyakit Tanaman

Kelompok 7 :
Adelia Silvi Damayanti (J3T218115)
Aulia Febianti (J3T118052)
Tsaniya Yusriyyah (J3T218111)

Dosen :
Dr. Ir Abdjad Asih Nawangsih, M.Si

Asisten :
Era Luthfi Astuti
Af’idzatuttama

PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PRODUKSI


PERKEBUNAN
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas izin dan rahmatnya
sehingga laporan yang berjudul, “LAPORAN PRAKTIKUM PROTEKSI TANAMAN
Pengukuran Intensitas Penyakit Tanaman” dapat terselesaikan dengan baik.

Serta kami ucapkan terima kasih atas peran bapak/ibu dosen dan asisten dosen yang
membantu dan memandu kami dalam mengerjakan makalah. Dan juga kami mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberi
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Atas dengan dibuatnya laporan ini, kami berharap isi dan materi yang didapat dapat
bermanfaat. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Bogor, 26 November 2019

Penyusun

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... II


DAFTAR ISI......................................................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Tujuan ........................................................................................................................................... 4
BAB II BAHAN DAN METODE .......................................................................................................... 5
2.1 Waktu dan Tempat ........................................................................................................................ 5
2.2 Alat dan Bahan.............................................................................................................................. 5
2.3 Metoda Pelaksanaan...................................................................................................................... 5
BAB III HASIL PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6
3.1 Hasil Pengamatan.......................................................................................................................... 6
3.2 Pembahasan................................................................................................................................... 7
BAB IV SIMPULAN .............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 9

III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman sakit adalah tanaman yang mengalami ketidaknormalan yang sifatnya
tidak sementara, disebabkan oleh adanya gangguan yang terus-menerus dari suatu hal asing
baik berupa makhluk hidup maupun tak hidup. Contohnya penyakit bercak daun pada
tanaman kacang tanah.
Penyakit bercak daun merupakan penyakit utama pada kacang tanah di negara-
negara penghasil kacang tanah di dunia. Di Indonesia, kehilangan hasil dapat mencapai
50% dan 12-22% masing-masing pada varietas lokal dan varietas unggul. Gejala bercak
muncul pada daun-daun bagian bawah dengan bercak kecil berwarna coklat. Bercak yang
disebabkan oleh Cercospora arachidicola dicirikan dengan bercak yang berwarna coklat
muda dengan cincin kuning di sekitar bercak sedangkan bercak yang disebabkan oleh
Phaeolsarlopsis personata berwarna coklat gelap hampir hitam tanpa cincin kuning
(Sumartini, 2008).
Perkembangan penyakit bercak daun sangat didukung oleh kelembaban udara yang
sangat tinggi 95%. Dengan kisaran suhu 12-33 C. Beberapa varietas kacang tanah yang
sampai saat ini tahan adalah varietas Panter dan Domba. Jenis fungisida yang masih dapat
dianjurkan untuk pengendalian penyakit bercak daun adalah fungisida dengan bahan aktif
tiofanat metil, binomil, bitertanol, mancozeb, atau carbendazim (Sumartini, 2008).
Pengukuran intensitas penyakit dengan cara menghitung banyaknya jumlah tanaman
di lahan satu-persatu tidak mungkin dilakukan karena keterbatasan waktu, tenaga kerja,
biaya, dan lain-lain. Oleh karena itu, dilakukan sampling pada tanaman contoh yang
mewakili seluruh populasi tanaman untuk pengambilan data. Tanaman contoh yang diambil
tidak boleh tanaman pinggir maupun tanaman yang dekat dengan jalan. Setelah sampling,
dilakukan skoring untuk mengetahui seberapa besar tingkat kerugian dari penyakit tersebut.

1.2 Tujuan
Untuk mengidentifikasi tingkat keparahan penyakit bercak daun pada tanaman
kacang tanah. Melatih keterampilan mahasiswa dalam menganalisis luas gejala dan skor
keparahan penyakit sehingga dapat diketahui pengaruhnya terhadap keberhasilan produksi,
serta dapat menganalisis insidensi dan severitas penyakit pada suatu tanaman atau komoditi
di suatu luasan wilayah.
BAB II
BAHAN DAN METODE
2.1 Waktu dan Tempat
2.1.1 Waktu
Sabtu, 16 November 2019. Dimulai dari pukul 07.00-10.00 WIB.
2.1.2 Tempat

Kegiatan praktikum telah dilaksanakan di Lab CA BIO 2 Lantai 1, Gedung CA,


Sekolah Vokasi IPB, Jl.Kumbang no.14, Bogor.

2.2 Alat dan Bahan


2.2.1 Alat
Kertas, pulpen, buku literatur.
2.2.2 Bahan
Daun kacang tanah.

2.3 Metoda Pelaksanaan


Dibentuk kelompok sebanyak 9 kelompok, setiap kelompok diberikan 10 sampel
dengan tingkat keparahan penyakit yang berbeda-beda. Pertama-tama dibuat tabel skoring
dan tabel sampel. Kemudian setiap daun diamati, keparahan bercak yang ada disesuaikan
dengan buku literatur, lalu dicatat setiap persen dari setiap daun. Selanjutnya setiap sampel
daun diklasifikasi dengan tabel skoring sesuai dengan luas gejalanya.
Setelah semua sampel sudah diskoring, selanjutnya dilakukan penghitungan
insidensi dan severitas pada tanaman sampel.
Tabel 1 Tabel Skoring Penyakit Bercak Kacang Tanah

Skor Penyakit Bercak Kacang Tanah

Luas Gejala (%) Skor

Sehat 0

0<x≤5 1

5 < x ≤ 15 2

15 < x ≤ 25 3

25 < x ≤ 40 4

40 < x ≤ 65 5

≥ 65 6

5
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Tabel 2 Pengamatan Perhitungan Severitas Penyakit Bercak Daun Cercospora Pada Kacang Tanah

Kelompok Insidensi Penyakit (%) Severitas Penyakit (%)

1 80 18.32

2 80 23.3

3 80 18.323

4 80 18.3

5 100 23.67

6 80 33.3

7 80 31.7

8 80 18.3

9 80 18.33

Rata-rata 82.22 22.616

Perhitungan insidensi penyakit berdasarkan tabel diatas :


𝑛
Insidensi Penyakit = 𝑁 𝑥 100%
8
= 10 𝑥 100%

= 80%
Perhitungan severitas penyakit kelompok 7 berdasarkan tabel diatas :
𝑛𝑥𝑣
Severitas Penyakit 1 = 𝑥 100%
𝑁𝑥𝑉

(2 𝑥 0) + (3 𝑥 1) + (2 𝑥 2) + (1 𝑥 3) + (2 𝑥 4) + (0 𝑥 5) + (0 𝑥 6)
= 𝑥 100%
10 𝑥 6

18
= 60 𝑥 100%

= 30%
𝑛𝑥𝑣
Severitas Penyakit 2 = 𝑥 100%
𝑁𝑥𝑉

(2 𝑥 0) + (2 𝑥 1) + (4 𝑥 2) + (0 𝑥 3) + (2 𝑥 4) + (0 𝑥 5) + (0 𝑥 6)
= 𝑥 100%
10 𝑥 6

18
= 60 𝑥 100%

6
= 30%
𝑛𝑥𝑣
Severitas Penyakit 3 = 𝑥 100%
𝑁𝑥𝑉

(2 𝑥 0) + (2 𝑥 1) + (1 𝑥 2) + (3 𝑥 3) + (2 𝑥 4) + (0 𝑥 5) + (0 𝑥 6)
= 𝑥 100%
10 𝑥 6

21
= 60 𝑥 100%

= 35%
30% + 30% + 35%
Severitas Penyakit Kelompok 7 = = 31.7%
3

3.2 Pembahasan
Tabel skoring setiap penyakit memiliki skor dan klasifikasi yang berbeda-beda, hal
ini dikarenakan setiap penyakit memiliki tingkat kerusakan sampai pada taraf
merugikannya masing-masing. Selain itu, besarnya penyakit sering dikemukakan dengan
istilah serangan ringan, sedang, berat atau sangat berat. Ungkapan ini masih bersifat
kualitatif dan tidak memiliki makna ilmiah serta bersifat subjektif. Skala pada tabel skoring
menunjukkan seberapa besar kerugian yang ditimbulkan suatu penyakit terhadap hasil dan
produksi suatu komoditi.

Secara umum tabel skoring dibagi menjadi dua kategori berdasarkan jumlah skala.
tabel dengan skala 1-5 menunjukkan penyakit tersebut memiliki tingkat kerugian yang
besar terhadap produksi walau hanya bertambah 1 skala. Sedangkan tabel dengan skala
lebih dari 5 menunjukkan penyakit tersebut memiliki tingkat kerugian yang lebih kecil
terhadap produksi. Semakin kecil skala skoring maka kerugian yang ditimbulkan semakin
besar, dan sebaliknya semakin besar skala skoring maka kerugian yang ditimbulkan
semakin kecil.
Jusfah (1985) melaporkan bahwa cepat atau lambatnya bergantung pada jenis
penyakit dan varietas tanaman yang terserang, penyakit bercak daun dapat mengurangi
hasil hingga 50%. Serangan penyakit bercak daun dapat menurunkan jumlah polong,
jumlah biji, dan bobot biji per tanaman.

Teknik skoring penyakit memiliki manfaat bagi pekerja, petani, atau pengamat
dalam menghadapi tanaman yang terkena penyakit di lapangan. Dengan skoring, dapat
diketahui tingkat keparahan penyakit yang diderita tanaman dengan luas wilayahnya.
Sehingga tanaman dapat ditangani atau dicegah dari perkembangan penyakit sebelum
tingkat keparahan menjadi tinggi sampai taraf merugikan dan kehilangan hasil. Selain itu
dengan teknik skoring, dapat diketahui insidensi penyakit dan severitas penyakit di suatu
wilayah.

7
BAB IV
SIMPULAN
Mahasiswa dapat melakukan pengukuran insidensi dan mengidentifikasi tingkat
keparahan penyakit bercak daun pada tanaman kacang tanah dengan mengamati gejala
penyakit yang terlihat, serta dapat menganalisis pengaruh penyakit tanaman terhadap
produksi dari tingkat kejadian dan keparahan penyakit yang terjadi pada suatu komoditas.
Dan berdasarkan pengamatan serta data masing-masing, dalam satu kelompok memiliki
insidensi penyakit yang sama, tetapi severitas penyakit yang berbeda. Hal ini dikarenakan
setiap penilaian severitas penyakit bersifat subjektif, karena hal ini juga walau suatu
tanaman memiliki kejadian tinggi, belum tentu memiliki keparahan penyakit yang tinggi
juga. Kejadian penyakit dan keparahan penyakit dapat memengaruhi produktivitas suatu
tanaman atau komoditas, tanaman dapat mengalami kehilangan hasil jika tingkat kejadian
dan keparahan penyakit sudah tinggi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Agustine AB. 2014. KEJADIAN PENYAKIT DAN TINGKATKEPARAHAN


PENYAKIT BERCAK DAUN KACANGTANAH. Jurnal :1.

Mutaqin KH. 2019. BUKU PRAKTIKUM DASAR-DASAR PROTEKSI TANAMAN (PTN


200) BAGIAN PENYAKIT TANAMAN. Bogor: Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor.

Sumartini. 2008. BIOTEKNOLOGI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BERCAK DAUN


PADA KACANG TANAH. Malang: Buletin Palawija.

Anda mungkin juga menyukai