Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM INTENSITAS PENYAKIT BERCAK

DAUN CERCOSPORA

Oleh:
1.Hiskia Simanjuntak A24130105
2.Saurlina Agustina A24130174

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
BAB I.TUJUAN

Praktikum ini bertujuan untuk menghitung dan mengamati intensitas penyakit


bercak daun pada kacang tanah(Arachis hypogaea L).

BAB II.BAHAN DAN METODE

2.1 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah buku panduan


praktikum,dan daun kacang tanah yang terserang penyakit bercak daun
cercospora.

Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu buku panduan
praktikum dasar dasar proteksi tanaman dan alat tulis.

2.2 Metode

Metode dalam praktikum ini :

1. Pada meja praktikum,telah tersedia daun kacang tanah yang


terserang penyakit
2. Praktikan mengamati daun tersebut
3. Setelah mengamati daun,maka hitung intensitas penyakit dari daun
tersebut
4. Intensitas penyakit meliputi insidensi penyakit dan severitas
penyakit

Waktu dan Tempat

Praktikum pengukuran dan penghitungan intensitas penyakit dilakukan pada


tanggal 11 Desember 2014 pada pukul 13.00-16.00 WIB di Laboratorium
Pendidikan 3 Departemen Hama Proteksi Tanaman, IPB.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum antara lain, alat tulis, kalkulaktor, kamera,
tally sheet, dan bahan yang digunakan berupa 10 spesimen daun kacang tanah
dengan kejadian (insidensi) dan berbagai tingkat keparahan (severitas) penyakit.
Jenis dan Cara Pengambilan Data

Data yang diambil berupa data-data mengenai kejadian (insidensi) dan berbagai
tingkat keparahan (severitas) penyakit. Cara pengambilan data dilakukan melalui
pengamatan langsung pada 10 spesimen yang diberikan. Data yang digunakan
dalam perhitungan adalah data gabungan dari ke-5 kelompok lainnya.

Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan tabulasi. Rumus perhitungan


mengenai kejadian (insidensi) dan berbagai tingkat keparahan (severitas) penyakit
adalah sebagai berikut:
n
Insidensi penyakit = N x 100%

nxv
Severitas penyakit = x 100%
NxV

n : jumlah tanaman yang tergolong ke dalam suatu kategori serangan

v : skor pada setiap kategori serangan

N: jumlah tanaman yang diamati

V : skor untuk kategori serangan berat


BAB III.PEMBAHASAN
3.1 Bahas Data dan Literatur
Tabel pengamatan perhitungan severitas penyakit bercak cercospora pada kacang
tanah
Dau Pengamatan Kerusakan Penyakit
n ke
Contoh Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompo Kelompok
1 2 3 4 k5 6
% sko % skor % skor % skor % skor % sko % skor
r r
1 15 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1
2 20 3 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 6 2
3 5 1 5 1 3 1 6 2 5 1 3 1 12 3
4 10 2 8 2 7 4 7 2 6 2 4 1 31 4
5 15 3 12 3 26 4 5 2 8 2 5 1 22 3
6 35 4 10 2 27 4 5 2 10 2 10 2 35 4
7 15 3 15 3 20 3 8 2 12 3 20 3 1 1
8 2 1 24 3 30 4 6 2 15 3 25 3 3 1
9 5 1 35 4 50 5 12 3 30 4 25 3 3 1
10 20 3 20 3 90 6 17 3 65 5 30 4 3 1
n* 20 22 30 19 23 20 21
v

N* 60 60 60 60 60 60 60
V
Sev 33,3% 36,67% 50% 31,67% 38,3% 33,3% 30
erita %
s
Pen
yaki
t
Rata 90% 90% 90% 90% 100% 100%
rata
seve
erita
s
pen
yaki
t

Berdasarkan data yang diperoleh diatas rata rata severitas penyakit kelompok 1
sampai 4 90% sedangkan kelompok 5 sampai 6 100%.hal ini menunjukkan gejala
serangan cercospora pada kacang tanah ini semakin besar terlihat dari rata rata
severitas penyakitnya.semakin tinggi gejala serangan,semakin tinggi intensitas
penyakitnya.
Jumlah tanaman yang terkena serangan pada skor setiap kategori serangan
tertinggi pada kelompok 2 yaitu 30%.untuk rata rata skor pada setiap kelompok
terbesar pada kelompok 6.hal ini disebabkan luas gejala kerusakan daun lebih
besar.

Insidensi penyakit dapat dihitung dengan rumus: 100%


Severitas penyakit dihitung dengan rumus: 100%

Gambar1.Bercak daun cercospora Gambar2.Cercospora arachidicola

Bercak Cercospora arachidicola mirip sekali dengan bercak Cercospora


personata. Namun dari sisi bawah daun tampak bahwa bercak tampak tidak
berwarna hitam tetapi lebih coklat. Rumpun konidiofor cendawan ini kecil-kecil,
sehingga tidak terlihat dengan mata biasa. Rumpun konidiofor terdapat pada
kedua sisi daun, bahkan banyak terdapat pada sisi atas. Biasanya C.archidicola
datang lebih awal dari pada C.personata, sehingga penyakit yang disebabkannya
disebut bercak daun awal (early leaf spot).

3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian dan Keparahan Penyakit


Cercospora aracidicola Hori dahulu di sebut dengan C. Arachidis Henn.
Var.Macrospora. Stadium sempurnanya adalah Mycosphaerella aracidicola.
Deighton. Jamur membentuk konidium pada kedua sisi daun, meskipun lebih
banyak pada sisi atas. Konidium jamur terebut mengakibatkan penyakit bercak
daun di pencarkan oleh angin dan serangga, meskipun angin memegang peranan
penting yang jauh lebih besar dibanding dengan faktor-faktor lainnya. Cercospora
aracidicola butuh waktu 23 hari untuk intensitas penyakit agar dapat meningkat 10
kali. Diudara konidium jamur tersebut paling banyak pada tengah hari.
Gejala bercak daun awal pada umumnya ditandai oleh bercak bulat berwarna
coklat tua yang dikelilingi oleh lingkaran halo berwarna kekuningan pada
permukaan atas daun. Bercak daun akhir bercaknya lebih bulat, ukurannya lebih
kecil dan berwarna lebih gelap (hitam) pada permukaan bawah daun. Lingkaran
halo yang terdapat pada bercak daun awal (C. arachidicola) dipengaruhi oleh
inang dan lingkungan (Nasir Saleh,2010). Pengukuran penyakit seringkali masih
bersifat subjektif sehingga dalammengkuantitatifkan penyakit perlu dibuat
standard diagram yang spesifik untuk masing-masing jenis tanaman, patogen,
penyakit, lokasi, dan bagian tanaman yang terserang, misalnya daun muda, daun
tua, atau keseluruhan daun (Sinaga, 2006).
Untuk menggambarkan keparahan penyakit biasanya dibuat dengan cara
membagi kisaran antara bagian yang bebas penyakit sampai terkena seluruhnya
menjadi sejumlah kategori serangan atau kelas-kelas serangan (Sastrahidayat,
2011).
Menurut sifatnya gejala penyakit dapat dibedakan menjadi dua yaitu gejala
morfologi dan gejala histologi. Gejala morfologi adalah penyimpanagan pada
tanaman yang mudah dikenali dengan panca indra (lihat,raba,cium). Sedangkan
gejala histologi adalah penyimpangan pada tanaman yang dapat diketahui melalui
pemeriksaan mikroskop terhadap jaringan tanaman yang sakit. (Haryono, 1996)

BAB IV.SIMPULAN

Penyakit bercak daun sangat dipengaruhi oleh kelembaban.bahwa intensitas


serangan yang paling banyak terjadi adalah pada kelompok 5 dan 6. Keparahan
penyakit dapat dijelaskan dengan cara membagi kisaran dari tak ada gejala penyakit
sampai penuh gejala penyakit ke dalam kelas-kelas atau kategori-kategori dalam skor-
skor tertentu. Penyakit tumbuhan dapat didefinisikan sebagai gagalnya sel atau
jaringan melaksanakan fungsi-fungsi fisiologisnya akibat gangguan terus
menerus oleh gen atau penyebab primer dan menimbulkan gejala.

BAB V.DAFTAR PUSTAKA

Nasir Saleh. 2010. Optimalisasi Pengendalian Terpadu Penyakit Bercak Daun


Dan Karat Pada Kacang Tanah.Malang(ID): Balai Penelitian Tanaman
Kacang-Kacangan Dan Umbi-Umbian
Sastrahidayat, R. I. 2011. Epidemiologi Teoritis Penyakit
Tumbuhan.Malang(ID):UB Press Brawijaya
Semangun, Haryono. 1996. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan Di
Indonesia.Yogyakarta(ID): Gadjah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai