Iwe Cahyati
A3502201002
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara mengukur insidensi dan severitas penyakit pada varietas
kacang tanah.
II. MATERIAL AND METHODS
II.1 Alat dan Bahan
Alat yang diperlukan dalam praktikum ini diantaranya meteran, alat tulis menulis, alat dokumentasi.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah tanaman kacang tanah.
dimana:
n = jumlah tanaman yang bergejala penyakit
N = Total tanaman yang diamati
v = skor dari kategori penyakit tanaman
V = skor tertinggi yang digunakan dalam kategorisasi.
AUDPC ditentukan berdasarkan hasil pengamatan keparahan penyakit, dengan rumus:
Hasil optimum = hasil yang diperoleh dalam keadaan tidak ada serangan patogen, hasil aktual = hasil
yang diperoleh pada saat ada serangan patogen dan sudah dilakukan langkah pengendalian.
II.2.5 Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan tanaman di lapangan diuji dengan metode Rancangan
Acak Kelompok dan dilakukan uji lanjut dengan Uji Tukey. Analisis regresi korelasi digunakan untuk
mengevaluasi hubungan antara kehilangan hasil pada berbagai keparahan penyakit.
III. RESULT AND DISCUSSION
Tabel 1. Pengamatan Insidensi dan Severitas Penyakit Tanaman
Disease scoring
Plant Ke- observation
Group 1 Group 2 Group 3 Group 4 Group 5
% score % score % score % score % score
1 10 2 10 2 10 2 5 1 25 3
2 8 2 25 3 10 2 26 4 26 4
3 11 3 25 3 13 3 25 3 20 3
4 25 3 6 2 20 3 6 2 10 2
5 10 2 2 1 24 3 8 2 7 2
6 6 2 20 3 15 3 7 2 26 4
7 26 4 10 2 10 2 6 2 36 4
8 25 3 23 3 26 4 13 3 25 3
9 26 4 11 3 28 4 22 3 11 3
10 11 3 13 3 35 4 24 3 41 5
∑n x v 28 25 30 25 33
NxV 60 60 60 6 60
0
Disease 100 100 100 100 100
Incidence (%)
Disease 46,67 41,67 50 41,67 55
Severity(%)
Disease 52.5
severity
Average (%)
Sumber : Data Primer
Pada pengamatan ini didapatkan hasil dalam 10 kelompok kecil dalam satu kelas yang berbeda-beda
dari segi persentasenya. Hal tersebut dikarenakan besar penyebaran penyakit bercak daun di
permukaan daunnya berbeda-beda dan perhitungan yang dilakukan manual, menurut penglihatan dan
perkiraan kita. Praktikum ini menjelaskan pengukuran penyakit serta perhitungan intensitas penyakit
bercak pada tanaman kacang tanah. Seperti hasil table diatas yaitu table pengamatan severotas
penyakit Cercospora sp. Pada kacang tanah yang diamati adalah kerusakan penyakit pada tiap daun.
Bercak daun kacang tanah disebabkan oleh cercospora sp. Gejala yang tampak berupa bercak
berbentuk bulat pada kedua permukaan daun. Pada permukaan bagian atas bercak ini tampak berwarn
a coklat, sedangkan pada permukaan bawah tampak berwarna hitam. Insidensi penyakit mencapai 100%
tetapi severitas penyakit mencapai 52,5% dalam lahan yang mecapai kurang lebih 1 hektar.
Bercak tersebut umumnya berbentuk bulat dengan diameter 1-5 mm dan mempunyai bintik berwarna
kuning disekelilingnya. Hasil tersebut menunjukan keparahan penyakit yang hampir setengah dari
tingkat keparahan tertinggi sebesar 100%. Dengan demikian, kecermatan perkiraan menjadi pengaruh
terhadap hasil severitas keparahan penyakit. Penyakit bercak daun tersebar luas di tiap tempat kacang
tanah ditanam. Dari kegiatan pemuliaan untuk mendapatkan kacang tanah tahan penyakit bercak daun
yang telah dilakukan selama beberapa tahun, diketahui bahwa sifat tahan berasosiasi dengan daya hasil
rendah dan umur dalam (Norden et al., 1982).
Penyakit umumnya terjadi pada fase generative, dan serangan parah pada saat fase pengisian
polong, berdasarkan pengamatan petani sering beranggapan bercak daun bukan suatu penyakit yang
perlu dikendalikan, tetapi hanya suatu tanda bahwa tanaman kacang tanah sudah waktunya dipanen.
Umur tanaman saat diamati saat observasi lapang yaitu hampir 4 bulan. Varietas kacang tanah yang
ditanami oleh petani tidak menentu karena mereka menggunakan biji hasil panen bulan sebelumnya.
Tabel 2. Insidensi Penyakit Tanaman (%)
Kultivar Rata-Rata Insidensi Penyakit Tanaman (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
CVA 16a 28.5a 32.5a 36a 39a 49a 79b 72.5a 83a 91b
CVB 17a 26.5a 33.5a 39.5a 43.5a 46a 55a 57a 62.5a 68.5a
CVC 15.5a 22a 29.5a 40a 42.5a 48a 56.5a 60a 61.5a 63.5a
Sumber : Data Sekunder
Berdasarkan pengamatan Insidensi Penyakit Tanaman, Cultivar A menunjukkan berbeda nyata
dengan cultivar B dan Cultivar C pada pengamatan 7 dan 10 yaitu sebesar 79% dan 91%.
Tabel 3. Severitas Penyakit Tanaman (%)
Kultivar Rata-Rata Severitas Penyakit Tanaman (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
CVA 2.25a 5.25a 7.69a 13.25b 15.38a 19.88b 29.38b 33.25b 41.63b 50.06b
CVB 2.19a 4.44a 6.94a 10.56ab 13.25a 14.63a 17.38a 21.63a 26.06a 28.00a
CVC 2.25a 3.94a 6.44a 9.94a 12.56a 15.06a 17.81a 22.38a 24.44a 29.75a
Sumber : Data Sekunder
Menurut skor keparahan penyakit, dalam satu kelas praktikum severitas yang terbesar diamati oleh
kelompok 9 dan 10, dimana severitas penyakit sebesar 50.6% pada cultivar A, 28% pada kultivar B dan
29,75% pada cultivar C. Rata-rata severitas penyakit yang didapatkan dari 10 pengamatan praktikum
dapat dilihat pada tabel 3, hasil tersebut menunjukan keparahan penyakit yang hampir setengah dari
tingkat keparahan tertinggi sebesar 50,06%. Dengan demikian, kecermatan perkiraan menjadi pengaruh
terhadap hasil severitas keparahan penyakit.
Pada pengamatan di atas, diagram menunjukkan tingkat keparahan penyakit dan kejadian penyakit
sedangkan bagian grafik menunjukkan AUDPC. Keparahan penyakit selama 10 kali pengamatan
menunjukkan semakin tinggi sehingga berdampak pada nilai AUDPC yang tinggi. Keparahan Penyakit (%)
mengindikasikan bahwa nilai AUDPC berkorelasi positif dengan keparahan penyakit. Keparahan penyakit
tertinggi pada akhir pengamatan menunjukkan sebesar 50% dan kejadian penyakit menunjukkan
sebesar 90%. Insidensi penyakit akan berkaitan dengan tingkat kehilangan hasil panen kacang tanah. Jika
insidensi penyakit dan keparahan penyakit tinggi maka hasil panen semakin menurun.
Tabel 4. Persentase Kehilangan Hasil Akibat Infeksi Penyakit Bercak Daun Kacang Tanah pada 3 Jenis
Kultivar yang Berbeda
Kultivar Hasil Optimum Konversi Hasil AUDPC KP Kehilangan Hasil
(ton/ha) Aktual (ton/ha) (%)
CVA 2120 1386.825 191.84 52.867
CVB 1926 1463.450 129.97 31.607
CVC 1880 1359.775 128.56 38.258
Berdasarkan perhitungan hasil panen dari 3 kultivar kacang tanah yang sehat dan bergejala bercak
daun yang diamati secara individu menunjukkan bahwa hasil optimum tertinggi terdapat pada cultivar A
yaitu sebanyak 2120 ton/ha. Sedangkan hasil konversi hasil actual tertinggi pada cultivar B yaitu
sebanyak 1463.450 ton/ha. Dilihat dari sisi kehilangan hasil, cultivar A menjadi kultivar yang mengalami
kehilangan hasil tertinggi dibandingkan dengan Cultivar B dan Cultivar C yaitu sebesar 52,867 %.
IV. CONCLUSION
Berdasarkan praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengamatan di lahan, Insidensi penyakit mencapai 100% tetapi severitas penyakit mencapai 52,5%
dalam lahan yang mecapai kurang lebih 1 hektar.
2. Severitas yang terbesar diamati oleh kelompok 9 dan 10, dimana severitas penyakit sebesar 50.6%
pada cultivar A, 28% pada kultivar B dan 29,75% pada cultivar C. Sedangkan, Berdasarkan
pengamatan Insidensi Penyakit Tanaman, Cultivar A menunjukkan berbeda nyata dengan cultivar B
dan Cultivar C pada pengamatan 7 dan 10 yaitu sebesar 79% dan 91%.
3. Keparahan penyakit selama 10 kali pengamatan menunjukkan semakin tinggi sehingga berdampak
pada nilai AUDPC yang tinggi.
4. Dilihat dari sisi kehilangan hasil, cultivar A menjadi kultivar yang mengalami kehilangan hasil
tertinggi dibandingkan dengan Cultivar B dan Cultivar C yaitu sebesar 52,867 %.
REFERENCES
Semangun, H., 1991. Penyakit-Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta. Hal 42- 48
Pathan, R.K., P.R. Gali, P. Pathan, T.Gowtham & S. Pasupuleti. (2013). “In Vitro Antimicrobial Activity of
Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.). Swingle Andids Phytochemical Screening.” Asian Pacific
Journal of Tropical Disease, 5328‒5331.
FAO News Highlight. (2001). Street Foods Arounds the World. Retrieved from
http://www.fao.org/news/2001/010804-e.htm.
LAMPIRAN
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10
6 7 8 9 10
6 7 8 9 10
6 7 8 9 10
Disease Severity (10%) = 2.229 + 0.021 Cultivar_1 - 0.042 Cultivar_2 + 0.021 Cultivar_3
+ 0.354 Block_1 - 0.562 Block_2 + 0.104 Block_3 + 0.104 Block_4
Fits and Diagnostics for Unusual Observations
Disease
Severity Std
Obs (10%) Fit Resid Resid
2 3.000 1.688 1.313 2.34 R
R Large residual
Comparisons for Disease Severity (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Disease Severity (10%) = 4.542 + 0.708 Cultivar_1 - 0.104 Cultivar_2 - 0.604 Cultivar_3
+ 0.625 Block_1 - 1.125 Block_2 + 0.292 Block_3 + 0.208 Block_4
Fits and Diagnostics for Unusual Observations
Disease
Severity Std
Obs (10%) Fit Resid Resid
2 5.500 4.125 1.375 2.11 R
R Large residual
Comparisons for Disease Severity (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Pengamatan 3
Disease Severity (10%) = 7.021 + 0.667 Cultivar_1 - 0.083 Cultivar_2 - 0.583 Cultivar_3
+ 1.062 Block_1 - 0.771 Block_2 + 0.062 Block_3 - 0.354 Block_4
Fits and Diagnostics for Unusual Observations
Disease
Severity Std
Obs (10%) Fit Resid Resid
2 8.750 6.917 1.833 2.09 R
R Large residual
Comparisons for Disease Severity (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Disease Severity (10%) = 11.250 + 2.000 Cultivar_1 - 0.688 Cultivar_2 - 1.313 Cultivar_3
+ 1.833 Block_1 - 2.000 Block_2 + 0.333 Block_3 - 0.167 Block_4
Comparisons for Disease Severity (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Pengamatan 5
Disease Severity (10%) = 13.729 + 1.65 Cultivar_1 - 0.48 Cultivar_2 - 1.17 Cultivar_3
+ 2.85 Block_1 - 2.23 Block_2 - 0.15 Block_3 - 0.48 Block_4
Fits and Diagnostics for Unusual Observations
Disease
Severity Std
Obs (10%) Fit Resid Resid
2 17.25 13.15 4.10 2.23 R
R Large residual
Comparisons for Disease Severity (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Disease Severity (10%) = 16.521 + 3.354 Cultivar_1 - 1.896 Cultivar_2 - 1.458 Cultivar_3
+ 2.312 Block_1 - 2.271 Block_2 + 1.146 Block_3 - 1.188 Block_4
Comparisons for Disease Severity (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Disease Severity (10%) = 21.52 + 7.85 Cultivar_1 - 4.15 Cultivar_2 - 3.71 Cultivar_3
+ 0.65 Block_1 - 0.60 Block_2 + 1.06 Block_3 - 1.10 Block_4
Comparisons for Disease Severity (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Disease Severity (10%) = 25.75 + 7.50 Cultivar_1 - 4.13 Cultivar_2 - 3.38 Cultivar_3
+ 0.33 Block_1 - 1.33 Block_2 + 2.42 Block_3 - 1.42 Block_4
Fits and Diagnostics for Unusual Observations
Disease
Severity
Obs (10%) Fit Resid Std Resid
9 17.50 22.71 -5.21 -2.05 R
R Large residual
Comparisons for Disease Severity (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Disease Severity (10%) = 30.71 + 10.92 Cultivar_1 - 4.65 Cultivar_2 - 6.27 Cultivar_3
+ 1.04 Block_1 - 1.71 Block_2 + 2.29 Block_3 - 1.63 Block_4
Disease Severity (10%) = 35.94 + 14.13 Cultivar_1 - 7.94 Cultivar_2 - 6.19 Cultivar_3
- 0.77 Block_1 - 3.02 Block_2 + 3.06 Block_3 + 0.73 Block_4
Fits and Diagnostics for Unusual Observations
Disease
Severity Std
Obs (10%) Fit Resid Resid
10 33.00 26.73 6.27 2.27 R
R Large residual
Comparisons for Disease Severity (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Pengamatan 1
Disease Severity (10%) = 16.17 - 0.17 Cultivar_1 + 0.83 Cultivar_2 - 0.67 Cultivar_3
+ 3.17 blok_1 - 4.17 blok_2 - 0.17 blok_3 + 1.17 blok_4
Fits and Diagnostics for Unusual Observations
Disease
Severity Std
Obs (10%) Fit Resid Resid
2 20.00 11.83 8.17 2.23 R
R Large residual
Comparisons for Disease Incidence (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Disease Severity (10%) = 25.67 + 2.83 Cultivar_1 + 0.83 Cultivar_2 - 3.67 Cultivar_3
+ 4.33 blok_1 - 4.33 blok_2 + 1.00 blok_3 - 1.00 blok_4
Comparisons for Disease Incidence (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Disease Insidensi (10%) = 31.83 + 0.67 Cultivar_1 + 1.67 Cultivar_2 - 2.33 Cultivar_3
+ 6.17 blok_1 + 0.17 blok_2 - 1.83 blok_3 - 4.50 blok_4
Comparisons for Disease Insidensi (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Disease Insidensi (10%) = 38.50 - 2.50 Cultivar_1 + 1.00 Cultivar_2 + 1.50 Cultivar_3
+ 4.83 blok_1 - 1.83 blok_2 + 0.83 blok_3 - 3.83 blok_4
Comparisons for Disease Insidensi (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Disease Insidensi (10%) = 41.67 - 2.67 Cultivar_1 + 1.83 Cultivar_2 + 0.83 Cultivar_3
+ 9.67 blok_1 - 1.67 blok_2 - 3.67 blok_3 - 4.33 blok_4
Comparisons for Disease Insidensi (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Disease Insidensi (10%) = 47.67 + 1.33 Cultivar_1 - 1.67 Cultivar_2 + 0.33 Cultivar_3
+ 7.00 blok_1 + 1.00 blok_2 - 1.00 blok_3 - 7.00 blok_4
Comparisons for Disease Insidensi (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Disease Insidensi (10%) = 63.50 + 15.50 Cultivar_1 - 8.50 Cultivar_2 - 7.00 Cultivar_3
+ 3.83 blok_1 + 1.17 blok_2 - 0.17 blok_3 - 4.83 blok_4
Fits and Diagnostics for Unusual Observations
Disease
Insidensi Std
Obs (10%) Fit Resid Resid
12 66.00 51.67 14.33 2.18 R
R Large residual
Comparisons for Disease Insidensi (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Disease Insidensi (10%) = 63.17 + 9.33 Cultivar_1 - 6.17 Cultivar_2 - 3.17 Cultivar_3
+ 3.50 blok_1 + 0.83 blok_2 + 0.83 blok_3 - 5.17 blok_4
Comparisons for Disease Insidensi (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Disease Insidensi (10%) = 69.00 + 14.00 Cultivar_1 - 6.50 Cultivar_2 - 7.50 Cultivar_3
+ 3.00 blok_1 - 0.33 blok_2 + 1.00 blok_3 - 3.67 blok_4
Comparisons for Disease Insidensi (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Disease Insidensi (10%) = 74.33 + 16.67 Cultivar_1 - 5.83 Cultivar_2 - 10.83 Cultivar_3
- 1.67 blok_1 - 5.67 blok_2 + 3.00 blok_3 + 4.33 blok_4
Comparisons for Disease Insidensi (10%)
Tukey Pairwise Comparisons: Cultivar
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence