Muh. Rafli
A24190049
Paralel 4
Severitas penyakit adalah luasan area dari jaringan tanaman yang rusak
akibat serangan penyakit dan dinyatakan dalam persentase dari total luas jaringan
tanaman. Severitas penyakit tanaman mempunyai kisaran dari tidak ada penyakit
(0%) sampai seluruh bagian tanaman sakit (100%). Pengamatan keparahan
penyakit dapat ditentukan dengan dua cara in situ dan pengamatan organ secara
destruktif. Insitu merupakan pengamatan penyakit yang dapat diperkirakan secara
visual langsung dari unit contoh (misalkan daun). Skor pada setiap kategori
serangan (v), dan skor untuk serangan terberat (V). Keparahan atau berat gejala
dinyatakan sebagai persentase luas gejala terhadap total luas permukaan daun dan
dikategorikan dalam skala kerusakan dengan masing-masing nilai skor. Kategori
skoring tergantung dari jenis penyakit dan tanamannya.
𝐧𝐢 × 𝐯𝐢
Severitas Penyakit = × 𝟏𝟎𝟎%
𝐍×𝐕
Tujuan
Praktikum ini bertujuan mengamati dan mengukur penyakit dengan
perhitungan intensitas penyakit yaitu insidensi dan severitas penyakit suatu
komoditas tanaman cabai.
KESIMPULAN
Tanaman cabai sudah terinfeksi patogen penyebab penyakit bercak daun
dengan karakteristik terbentuknya bercak yang coklat kekuningan dan coklat agak
kehitaman serta layu bakteri ralstonia dengan karakteristik daunnya yang layu. Nilai
severitas penyakit bercak daun pada tanaman cabai yaitu 38% sedangkan nilai
insidensi penyakit bercak daun pada tanaman kacang tanah yaitu 90%. Berbeda
dengan nilai severitas penyakit layu bakteri ralstonia pada tanaman cabai yaitu 30%
sedangkan nilai insidensi sama pada penyakit bercak daun 90%.
DAFTAR PUSTAKA
Djarwaningsih, T. 2005. Review: Capsicum spp. (Cabai): Asal, Persebaran dan
Nilai Ekonomi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Bogor (ID)
Duriat AS, Gunaeni N dan Wulandari AW. 2007. Penyakit Penting Pada Tanaman
Cabai Dan Pengendaliannya. Penerbit Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
Bandung (ID)
Sinaga MS. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Penerbit Penebar
Swadaya. Jakarta (ID)
Sudana M dan Rohani L. 1992. Isolasi dan Karakteristik Pseudomonas
Bakteriocinogenik yang menghambat pertumbuhan Pseudomonas
solanacearum. Hal. 82-96 dalam Prosiding Seminar Nasional Bioteknologi
III, 21 ± 23 Oktober 1992. PAU Bioteknologi UGM. Yogyakarta (ID)
LAMPIRAN
- Dokumentasi lahan/pertanaman dan gejala
Daun no 4 Daun no 9
Daun no 5 Daun no 10
- Dokumentasi gejala Layu Bakteri Ralstonia (Ralstonia solanacearum)
Gambar no 1 Gambar no 6
Tabulasil Penghitungan
Insidensi dan Severitas Penyakit Bercak Daun (Cercospora capsici)
Taksiran visual persentase gejala Skor
Daun no.
(%) (vi)
1 9 2
2 16 3
3 34 4
4 17 3
5 5 1
6 13 3
7 0 0
8 21 3
9 15 3
10 4 1
ni x vi = (1 × 0) + (2 × 1) + (1 × 2) + (5 × 3) + (1 × 4) + (0 × = 23
5) + (0 × 6)
NxV = 10 × 6 = 60
Severitas = ni × vi × 100% = 23 × 100% = 0.38 × 100% = 38 %
N×V 60
Penyakit
Insidensi = 𝑛 × 100% = 9 × 100% = 0.9 × 100% = 90 %
N 10
Penyakit