Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM PERLINDUNGAN HUTAN

Disusun oleh :
Nama : Vannes Iksanto Timotius
NIM : 21/22965/SHTI-B
Jurusan : Kehutanan
Acara VI : Gejala dan Tanda Serangan Penyakit
Co. Ass : Septiani Hartati Hulu

FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2023
ACARA VI
GEJALA DAN TANDA SERANGAN PENYAKIT

A. Tujuan
Mengetahui gejala dan tanda pada tanaman hutan yang terserang patogen
B. Tempat dan Tanggal
1. Tempat : Daring Online (Googlet Meet)
2. Tanggal : 27 Januari 2023
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Alat Tulis
b. Penggaris
c. Kamera
2. Bahan
a. Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen.)
b. Kayu putih (Melaleuca leucadendron)
c. Akasia (Acacia sp.)
d. Kayu manis (Cinnamomum verum)
e. Jati (Tectona grandis)
D. Cara Kerja
1. Mengamati preparat yang diberikan, yaitu foto-foto tanaman yang terseran
g hama dan hamanya.
2. Mengidentifikasi keterangan yang terdapat pada foto tersebut, seperti tipe
gejala, gejala, penyebab, dan host/inang.
3. Mencatat keterangan-keterangan tersebut pada buku laporan.
4. Mengambil gambar dari foto-foto tanaman yang terserang hama dan hamanya
y tersebut.
E. Dasar Teori
Dilihat dari segi biologi, penyakit tanaman merupakan terjadinya
perubahan fungsi sel dan jaringan inang sebagai akibat gangguan yang terus
menerus oleh agensi patogen atau faktor lingkungan dan berkembangnya
gejala. Penyebab munculnya penyakit pada tanaman bisa terjadi karena di
suatu tempat ada tanaman, patogen, serta lingkungan (segitiga penyakit karena
tiga faktor). Agar muncul penyakit pada tanaman, maka ketiga faktor tersebut
harus memenuhi syarat berupa tanaman harus peka, penyebab penyakit harus
ganas, dan lingkungan mendukung. Akan tetapi, adanya keikusertaan manusia
dalam pembudidayaan tanaman dapat mempengaruhi tiga faktor sebelumnya,
karena manusia dapat menciptakan kondisi dimana penyebab penyakit dapat
berkembang dengan baik (Darmuh, Sulvia, Astuti Arif, and Ira Taskirawati
2018).
Gejala (symptom) adalah ekspresi dari inang terhadap kondisi penyakit
patologik sehingga suatu penyakit tertentu dapat dibedakan dengan penyakit
lain. Gejala selalu berubah dengan berkembangnya penyakit. Seri dari gejala
disebut sindrom. Diagnosis penyakit tumbuhan di lapangan sebagian besar
bergantung kepada sindrom. Sedangkan Tanda (sign) yaitu struktur dari suatu
patogen yang berasosiasi dengan tubuh tanaman atau bagian tanaman yang
terinfeksi berupa adanya benda-benda atau alat-alat tubuh dan alat-alat
pembiakan dari patogen atau parasit penyebabnya (Suhesti, Eni, and Ervayenri
Ervayenri. 2022). 

Gejala penyakit tanaman adalah kelainan atau penyimpangan dari


keadaan normal tanaman akibat adanya gangguan penyebab penyakit dan
gejala dapat dilihat dengan mata telanjang. Berdasarkan sifatnya, ada dua tipe
gejala: a). Gejala lokal, yaitu gejala yang dicirikan oleh perubahan struktur
yang jelas dan terbatas. Biasanya dalam bentuk bercak atau kanker. Gejalanya
terbatas pada bagian-bagian tertentu dari tanaman (pada daun, buah, akar). b).
Gejala sistemik, yaitu kondisi serangan penyakit yang lebih luas, bisanya tidak
jelas batas batasnya. Contohnya adalah serangan oleh virus mosaik, belang
maupun layu. Gejalanya terdapat di seluruh tubuh tanaman (layu, kerdil).
Berdasarkan bentuknya gejala penyakit tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu:
a). Gejala Morfologi: gejala luar yang dapat dilihat dan dapat diketahui
melalui bau, rasa, raba dan dapat ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap
organ dari dari tumbuhan. b). Gejala Histologi: gejala yang hanya dapat
diketahui lewat pemeriksaan- pemeriksaan mikroskopis dari jaringan yang
sakit (Sari, Widya, and Siti Aulia Inayah. 2020).
F. Hasil Pengamatan

1. Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen.)


a. Gambar

Gambar 6.1 Sengon Gambar 6.2 Akibat dari serangan penyakit


b. Tanda : Miselium putih mengkilat pada tubuh tanaman
c. Gejala : Layu
d. Penyebab : Jamur Upas (Corticium salmonicolor)
e. Host/Inang : Semai Sengon (Paraserianthes falcataria)
f. Tipe Gejala Nekrotis

2. Kayu putih (Melaleuca leucadendron)


a. Gambar

Gambar 6.3 Kayu Putih


b. Tanda : Mildew (tepung) terdiri dari miselium dan spora
c. Gejala : Klorosis
d. Penyebab : Jamur embun tepung (Oidium sp.)
e. Host/Inang : Melaleuca leucadendron
f. Tipe Gejala Hypolastis
3. Akasia (Acacia sp.)
a. Gambar

Gambar 6.4 Akasia Gambar 6.5 Akibat dari serangan penyakit


b. Tanda : Mildew (tepung) terdiri dari miselium dan spora
c. Gejala : Klorosis
d. Penyebab : Jamur embun tepung (Oidium sp.)
e. Host/Inang : Acacia sp.
f. Tipe Gejala Hypolastis
4. Kayu Manis (Cinnamomum verum)
a. Gambar

Gambar 6.6 Kayu Manis Gambar 6.7 Akibat dari serangan penyakit
b. Tanda : Lapisan berbintik-bintik berwarna coklat Kekuningan
c. Gejala : Fitosesidia (daun menggulung)
d. Penyebab : Jamur Aecidium sp
e. Host/Inang : Kayu manis (Cinnamomum verum)
f. Tipe Gejala Hyperlastis
5. Jati (Tectona Grandis)
a. Gambar
Gambar 6.8 Jamur Ganoderma sp Gambar 6.9 Pohon Jati
b. Tanda : Badan buah basidiokarp pada pangkal batang
c. Gejala : Mati kering (gejala sekunder) pada pohon inang.
d. Penyebab : Jamur Ganoderma sp.
e. Host/Inang : Akasia (Acacia sp.)

G. Pembahasan
Praktikum acara VI perlindungan hutan, membahas tentang gejala dan
tanda serangan penyebab penyakit. Pada praktikum kali ini praktikan
diharapkan dapat mengetahui gejala dan tanda serangan-serangan penyebab
penyakit. Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah data
keterangan tanaman terserang penyakit, yaitu Sengon (Paraserianthes
falcataria L. Nielsen.), Kayu putih (Melaleuca leucadendron), Akasia (Acacia
sp.), Kayu Manis (Cinnamomum verum), dan Jati (Tectona grandis). Yang di
amati pada masing-masing bahan adalah tanda, gejala, penyebab, dan inang
dari suatu penyebab penyakit. Tipe gejala terbagi menjadi 3, yaitu nekrotis,
hyperplastia, dan hypoplastis.
Tipe gejala nekrotis adalah gejala kerusakan berupa kematian sel-sel
jaringan tanaman berupa perubahan warna daun akibat serangan pathogen.
Tipe gejala hyperplastia adalah pertumbuhan bagian tanaman yang berlebihan
yang menunjukkan ketidaknormalan tanaman, gejala yang termasuk kategori
ini adalah sapu setan, lepuh daun, puru. Tipe gejala hypoplastis adalah
terhambatnya perkembangan atau pertumbuhan sebagian atau seluruh jaringan
tumbuhan akibat serangan pathogen.
Pengamatan pada praktikum yaitu, penyebab yang diamati tipe gejala
nekrotis adalah jamur upas (Corticium salmonicolor) dengan tanda miselium
putih mengkilat pada tubuh tanaman yang menyebabkan layu pada semai
sengon dan jamur Ganoderma sp yang memiliki tanda badan buah basidiokarp
pada pangkal batang yang menyebabkan mati kering pada akasia. Pada tipe
gejala hypoplastis, terdiri dari gangguan jamur embun jelaga (Capnodium sp.)
yang membentuk lapisan hitam (jelaga) pada daun dan batang yang
menyebabkan klorosis pada akasia dan jamur embun tepung (Oidium sp.)
yang membentuk : Mildew (tepung) yang terdiri dari miselium dan spora yang
menyebabkan klorosis juga pada akasia. Sedangkan pada tipe gejala
hyperplastis adalah Aecidium sp.

H. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum acara VI yang berjudul “Gejala dan Tanda
Serangan Penyakit” maka Praktikan dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Gejala penyakit pada tanaman ada tiga yaitu nekrotis, hypoplastis, dan
hyperplastis.
2. Tipe gejala nekrotis adalah gejala kerusakan berupa kematian sel-sel
jaringan tanaman berupa perubahan warna daun akibat serangan pathogen.
3. Tipe gejala hyperplastia adalah pertumbuhan bagian tanaman yang
berlebihan yang menunjukkan ketidaknormalan tanaman, gejala yang
termasuk kategori ini adalah sapu setan, lepuh daun, puru.
4. Tipe gejala hypoplastis adalah terhambatnya perkembangan atau
pertumbuhan sebagian atau seluruh jaringan tumbuhan akibat serangan
pathogen.
5. Tanda yang ada pada tanaman masing-masing memiliki gejala penyakit
yang berbeda-beda tergantung pada gejala apa yang dimiliki dan penyebab
penyakitnya.
DAFTAR PUSTAKA

Darmuh, Sulvia, Astuti Arif, and Ira Taskirawati. "Keragaman Jenis Jamur yang
Menyerang Tanaman Mahoni (Swietenia Macrophylla KING.) di
Kampus Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi
Selatan." Perennial 14.1 (2018): 9-16. Diakses pada tanggal 31 January
2023 pada pukul 13:00 WIB.

Defitri, Yuza. "Identifikasi Jamur Patogen Penyebab Penyakit pada Tanaman Padi
(Oryza Sativa) di Lubuk Ruso Kecamatan Pemayung
Kabupatenbatanghari Jambi." Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari
Jambi 13.4 (2017): 113-117. Diakses pada tanggal 31 January 2023 pada
pukul 13:00 WIB.

Sari, Widya, and Siti Aulia Inayah. "Inventarisasi penyakit pada dua varietas lokal
bawang merah (Allium Ascalonicum L.) Bima Brebes dan Trisula." Pro-
STek 2.2 (2020): 64-71. Diakses pada tanggal 31 January 2023 pada
pukul 13:00 WIB.

Yogyakarta, 31 Januari 2023

Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Septiani Hartati Hulu) (Vannes Iksanto Timotius)

Anda mungkin juga menyukai