Aaliyah Keshya A
05081382126069
Cara Kerja
1. Sterilkan jarum ose atau jarum suntik, preparat dan cover glass
menggunakan bunsen
2. Korek bagian tanaman hias yang terserang penyakit menggunakan jarum
ose atau jarum suntik
3. Letakan pada preparat dan ditutup cover glass
4. Letakan di mikroskop
5. Lakukan identifikasi
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
A B
Gambar 1. Fusarium sp. Pada tanaman herbal lengkuas (A), Perbandingan jurnal
Fusarium sp (B) (He et al., 2021), Gejala serangan (C).
Pembahasan
Pada praktikum kali ini tanaman herbal yang di identifikasi penyakitnya
adalah lengkuas atau Alpinia sp. Lengkuas adalah jenis tumbuhan umbi - umbian
yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya
masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan
tradisional (Ferlinahayati, 2019) Pada tanaman lengkuas didapati penyakit pada
daunnya yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp. daun terserang patogen
tersebut bergejala seperti perubahan warna pada tulang daun menjadi pucat,
terutama pada daun yang terdapat pada bagian atas, daun tua yang menggulung
karena tangkai daun merunduk. Hingga tanaman layu secara keseluruhan. Pada
beberapa tanaman ditemukan gejala daun pada bagian bawah menguning,
tumbuhnya akar adventif, daun tumbuhan menjadi kerdil (Azmi et al., 2021)
Jamur ini merupakan jamur patogen tular tanah yang dapat bertahan hidup tanpa
inang hingga lebih 10 tahun. Jamur ini dapat mengakibatkan kerusakan yang
cukup besar pada tanaman sehingga menimbulkan kerugian hingga 20 sampai
30% (Hartati et al., 2016)
Fusarium sp. memiliki koloni warna putih kekuningan. Jumlah sekat pada
makrokonidia 2 sampai 5 sekat (Ghufron et al., 2017) Jamur ini tepinya bergerigi,
permukaannya kasar berserabut dan bergelombang. Di alam, jamur ini
membentuk konidium. Konidiofor bercabang dan makro konidium berbentuk
sabit, bertangkai kecil, sering kali berpasangan. Miselium terutama terdapat di
dalam sel khususnya di dalam pembuluh, juga membentuk miselium yang
terdapat di antara sel - sel, yaitu di dalam kulit dan di jaringan parenkim di dekat
terjadinya infeksi. Fusarium sp. termasuk jamur aseksual yang menghasilkan tiga
spora yaitu mikronidia, makronidia, dan klamidospora. Mikronidia adalah spora
dengan satu atau dua sel yang dihasilkan Fusarium pada semua kondisi dan dapat
menginfeksi tanaman. Makronidia adalah fungi dengan tiga sampai lima sel
biasanya ditemukan pada permukaan. Klamidospora adalah spora dengan sel
selain diatas, dan pada waktu dorman dapat menginfeksi tanaman, sporanya dapat
tumbuh diair (He et al., 2021)
DAFTAR PUSTAKA
Azmi, F., Chatri, M., Advinda, L., and Irdawati. 2021. Effect of Rambutan Leaf
Extract (Nephelium lappaceum L.) on Colony Diameter and Percentage of
Growth of Inhibition Fusarium oxysporum. Serambi Biologi, 6(1), 7–11.
Brown, P. H., Zhao, F. J., and Dobermann, A. 2022. What Is A Plant Nutrient?
Changing Definitions To Advance Science And Innovation In Plant
Nutrition. Plant and Soil, 476(1–2), 11–23.
Ghufron, M., Dwi Nurcahyanti, S., dan Wiwiek, S., W. 2017. Pengendalian
Penyakit Layu Fusarium dengan Trichoderma sp. pada Dua Varietas Tomat.
J. Agrotek. Trop, 6(1), 29–34.
He, J., Li, D. W., Zhang, Y., Ju, Y. W., and Huang, L. 2021. Fusarium rosicola
sp. nov. causing Vascular Wilt On Rosa chinensis. Plant Pathology, 70(9),
2062–2073.
Hartati, S., Ummu. S. R., Lindung, T, P., dan Wawan, K. 2016. Kompabilitas
Vegetatif Fusarium oxysporum Dari Beberapa Tanaman Inang. Jurnal
Agrikultura, 27 (3): 132-139.
Kiran, S. M., and Chandrappa, D. N. 2023. Plant Leaf Disease Detection Using
Efficient Image Processing and Machine Learning Algorithms. Journal of
Robotics and Control (JRC), 4(6), 840–848.
Sutrawati, M., dan Bustamam, H. 2024. Potensi Senyawa Volatil dari Khamir
untuk Mengendalikan Cercospora coffeicola. Jurnal Fitopatologi Indonesia,
20(1), 1–15.