Oleh :
NIM : 19/442295/KT/08993
I. TUJUAN
Pratikum ini dilakukan bertujuan untuk :
1. Mempelajari kerusakan tanaman melalui gejala (sympton) yang timbul pada
inang tanda (sign) yang merupakan kenampakan penyebab
2. Mengetahui kerusakan dan penyebab penyakit biotik pada tanaman hutan yang
menyertai gejala yang nampak.
Penyakit embun tepung ini terjadi pada daun. Lalu penyakit embun tepung
memiliki inang berupa Acacia sp., dengan penyebab penyakitnya yaitu jamur Oidium
sp. Kemudian untuk tipe gejala nekrosis yaitu berupa kematian pada sel jaringan
tumbuhan, gejala yang nampak berupa bercak putih yang terdapat pada daun. Lalu
tanda yang muncul dari penyakit embun tepung ini ialah adanya serbuk putih.
Penyakit embun tepung disebabkan oleh patogen berupa jamur Oidium sp. Dengan
gelaja yang disebabkan oleh patogen ini ialah permukaan bagian atas permukaan
daun yang diselimuti oleh bercak-bercak putih seperti tepung. Kemudian bercak putih
tersebut akan berkembang dengan cepat hingga menutupi seluruh bagian organ
tanaman dan mengakibatkan bagian organ tanaman yang diserang menguning,
mengkeriting hingga mati (Sudarjat dkk., 2017).
Vektor dari penyakit embun tepung ialah air, angin dan serangga. Pengendalian
penyakit embun tepung dengan cara pemangkasan dan pemberian fungsida.
Kemudian untuk pencegahan dapat dilakukan dengan monitoring, pengaturan jarak
tanam dan meminimalkan adanya naungan.
Kemudian fase pertumbuhan tumbuhan yang rawan terserang oleh penyakit
embung tepung yaitu pada pertunasan dan daun muda. Serangan dari patogen bisa
menyebabkan buah muda gugur. Selanjutnya untuk mengatasi adanya gangguan yang
disebabkan oleh penyakit ini ialah dengan cara dilakukan penyemprotan fungisida ke
seluruh bagian tanaman. Serta dapat dengan cara penggunaan varietas tahan dan
aplikasi agen hayati (Sutarman, 2017).
5) Nama Penyakit : Jamur Upas
Nama Inang : Batang Artocarpus heterophyllus
Penyebab Penyakit : Corticium salmonicolor
Penyakit karat tumor memiliki inang yaitu pada sengon. Penyebab penyait karat
tumor karena patogen Uromycladium falcatarium. Gejala dari penyakit karat tumor
yaitu adanya pembengkakan batang dan ranting. Lalu tipe gejala penyakit karat tumor
dari hipertropi sampai dengan nekrosis. Tanda yang muncul karena adanya serangan
patogen yaitu bersifat mikroskopis yaitu dengan terdapatnya spora dengan warna
orange sampai dengan merah bata.
Penyakit karat tumor yang disebabkan oleh patogen Uromycladium falcatarium
dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan bibit, bahkan sampai kematian pada
bibit ataupun mematikan pohon sengon. Selain menyerang bibit sengon, karat tumor
juga menyerang tananamn muda hingga tegakan di lapangan yang menjadikan batang
cacat sehingga volume dan kualitas kayu yang dihasilkan berkurang, bahkan bisa
mengakibatkan kematian tanaman hingga 90% (Suharti dkk., 2019).
Serangan dari karat tumor ditandai dengan munculnya pembengkakan (gall) yang
terjadi pada ranting/cabang, pucuk-pucuk ranting, tangkai daun bahkan helai daun.
Pembengkakan yang muncul merupakan tubuh buah dari jamur. Penyakit ini menjadi
persolan yang serius dalam pengelolaan tanman sengon dikarenakan penyebaranya
sangat cepat yaitu dengan menyerang pada tingkatan semai sampai semua tingkatan
umur. Cepatnya penyebaran dikarenakan pada setiap gall karat tumor akan
menghasilkan ratusan bahkan sampai ribuan spora yang bisa menularkan ke pohon
sekitarnya dengan cara bantuan angin. Gall biasanya berwarna hijau awalnya
kemudian berubah menjadi coklat, warna coklat berindikasi bahwa spora siap
dilepaskan atau sudah dihasilkan (Supriyatun, 2015).
Vektor penyakit karat tumor ialah air, angin dan serangga. Pengendalian karat
tumor bisa dilakukan dengan cara monitoring, pengaturan jarak tanam, pemilihan
bibit unggul serta pola tanam. Kemudian untuk pengendalian penyakit karat tumor
ialah dilakukan dengan cara pemangkasan, adanya pembuatan aerasi yang baik untuk
menghambat adanya penularan lewat air, lalu pemberian fungisida.
7) Nama Penyakit : Dumpping off
Nama Inang : Sengon
Penyebab Penyakit : Fusarium s.p
Penyakit ini memiliki inang berupa sengon, dengan penyebab penyakit berupa
patogen Fusarium s.p. Gejala yang timbul oleh penyakit ini ialah akar akan gosong
seperti terkena air panas. Dengan tipe gejala berupa nikrosis yaitu kematian pada sel
jaringan tumbuhan. Lalu tanda yang muncul karena adanya serangan patogen bersifar
mikroskopis.
Gejala yang telah dijelaskan tersebut sama dengan pertanyaan Istikorini dkk
(2020), bahwa gejala penyakit dumping off ialah ditemukan pada tanaman sengon
saat semai yang berupa adanya bagian batang yang lodoh seperti terkena air panas,
dan terdapat bagian saun yang layu dan ranting pn mengalami lodoh. Kemudian
terdapat benang-benang miselium pada permukaan daun, lalu semai akan rebah dan
mengalami kematian. Selanjutnya rangkaian gejala yang lain yaitu adanya
pembusukan pada pangkal batang dekat dengan permukaan tanah sehingga berakibat
bagian tanaman menjadi berwarna coklat kehitaman, lalu batang membusuk dan
berkerut sehingga tanaman akan mati.
Namun dumpping off memiliki dua fase penyerangan yaitu fase pre-emergence
dumpping off yaitu pembusukan yang terjadi sebelum munculnya semai ke atas
permukaan tanah, lalu ada fase post-emergence dumpping off, apabila pembusukan
terjadi setelah semai muncul ke atas permukaan tanah. Hal tersebut sesuai dengan
Anggraeni (2017), bahwa gejala penyakit dumpiing off tedapat fase (Pre-emergence
damping-off), yiatu fase serangan patogen yang menyerang pada saat sudah
berkecambah namun belum sempat muncul ke permukaan tanah, berakibat kecambah
mati dalam tanah, kemudian terdapat (Post emergence damping-off), yaitu fase
serangan yang terjadi saat berkecambah dan telah muncul di atas tanah. Dengan fase
kecambah dengan umur 1-4 minggu.
Selanjutnya untuk pengendalian penyakit bisa dilakukan dengan adanya isolasi,
penggantian media dan pemberian fungidisa. Sedangkan untuk pencegahan bisa
dilakukan dengan cara monitoring, pengaturan jarak tanam, pengendalian suhu dan
kelembaban dan dilakukan pemilihan bibit unggul.
8) Nama Penyakit : Akar merah
Nama Inang : Akasia sp.
Penyebab Penyakit : Ganoderma pseudoferrum
Penyakit akar merah ini memiliki inang yaitu Akasia sp. Penyebab penyakit akar
merah yaitu adanya patogen Ganoderma pseudoferrum. Penyakit ini memiliki gejala
yaitu akar membusuk dengan tipe gejala nekrosis yaitu adanya kematian pada sel
jaringan tumbuhan. Tanda yang muncul yaitu berupa munculnya tubuh jamur.
Gejala dari penyakit akar merah ini sulit terdeteksi dikarenakan gejala hampir
mirip dengan gejala serangan penyakit akar lainya dan bahkan mirip dengan gejala
kekeringan. Hal tersebut dikarenakan tanaman sudah menunjukan gejala, tetapi tubuh
buah Ganoderma sp. kadang-kadang belum terbentuk. Infeksi dari Ganoderma sp.
yaitu melalui luka dan lentisel yang sering ditemukan pada bagian leher akar pecah.
Lalu patogen akan masuk ke bagian dalam akar (Dendang, 2015).
Vektor penyakit akar merah ini yaitu antara lain ialah media tanam, yaitu adanya
kontak akar dengan air. Menurut Soesanto (2020), penyebaran jamur bisa melalui
kontak akar dengan akar tanaman yang sudah terinfeksi ataupun melalui bahan kayu
yang terinfeksi di atas permukaan tanah. Kemudian jika sporofor sudah terbentuk,
maka penyebaran bisa melalui udara oleh basiodispora. Selanjutnya pengendalian
dapat dilakukan dengan cara eraditasi atau aeraditasi dan pembangunan parit di
sekitar tanaman yang bertujuan untuk memutus adanya persebaran spora.
9) Nama Penyakit : Bercak daun
Nama Inang : Pinus merkusii
Penyebab Penyakit : Pestalotia sp.
Penyakit bercak daun ini memiliki inang yaitu Pinus merkusii. Penyebab dari
bercak daun ini ialah patogen Pestalotia. Gejala yang timbul yaitu adanya bercak
hitam pada daun, dengan tipe gejala berupa nekrosis, yaitu kematian pada sel jaringan
tumbuhan. Vektor penyakit bercak daun ini ialah angin dan adanya kontak antar
daun.
Tanda yang muncul bersifat mikroskopis. Kemudian untuk pengendalian dapat
dilakukan dengan cara isolasi dan pemberian fungsida. Selanjutnya pada tahap
pencegahan dilakukan dengan cara monitoring, adanya pengaturan jarak tanam,
pengaturan suhu serta adanya pemilihan bibit unggul.
Patogen Pestalotia ini memiliki ciri yaitu berbentuk kumparan mempunyai sekat
3-4 dengan salah satu ujung konidia terdapat rambut berjumlah dua pada kedua
ujungnya, berdasarkan pengamatan di bawah mikroskop. Selanjutnya gejala awal dari
serangan patogen yaitu munculnya bercak berwarna kuning yang lama-kelamaan
akan menyatu dan membentuk bercak yang lebih luas, dengan bagian daun yang
terkena patogen menjadi kering. Biasanya bercak-bercak tersebut menyerang pada
daun muda dan tua dengan bentuk yang tidak beraturan (Saragi dkk., 2019).
Menurut Usman (2004), penyebab penyakit bercak daun yaitu salah satunya
dikarenakan patogen Pestalotia sp. Gejala yang timbul dari serangan patogen yaitu
daun terinfeksi dan timbul bercak-bercak cokelat kelabu, dengan di pusat bercak
terdapat bintik-bintik halus berwarna hitam. Kemudian pengendalian dari penyakit ini
ialah dengan menjaga media tanam agar tidak terlalu lembab serta menjaga
kebersihan dalam sanitasi lingkungan tanaman.
III. KESIMPULAN
Dari pratikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Kerusakan tanaman bisa melalui gejala dan tanda. Gejala ialah adanya
perubahan dari keadaan normal yang ditunjukan oleh tumbuhan akibat
adanya serangan patogen. Kemudian tipe gejala terdiri dari tiga macam yaitu
tipe nekrosis yaitu berupa kematian sel-sel jaringan tanaman. Lalu tipe
hipertrofik yaitu pertumbuhan bagian tanaman yang berlebihan menunjukan
adanya ketidaknormalan sedangkan tipe gejala atrofi yaitu terhambatnya
perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Sedangkan tanda (sign) ialah
semua pengenal dari suatu penyakit yang bisa berupa vegetatif atau
reproduksi dari suatu patogen.
2. Kemudian dari berbagai penyakit memiliki tipe gejala yang berbeda yang
dipengaruhi oleh patogen. Penyakit embun jelaga dengan tipe gejala atrofi
khusus jamur Capnodium, lalu penyakit sesidia memiliki tipe gejala
hipertropik. Kemudian penyakit embun tepung, jamur upas, kanker batang,
dumpping off, akar merah, bercak daun memiliki tipe nekrosis, tipe gejala
penyakit karat tumor dari hipertropi sampai dengan nekrosis. Sedangkan
tanda pada penyakit sesidia, penyebab jamur bersifat mikrokopis dan
zoosedia terdapat lubang yang didalamnya ada serangga, penyakit kanker
batang tanda bersifat mikroskopis, penyakit embun jelaga dengan penyebab
jamur Capnodium terdapat serbuk hitan sedangan jamur Meliola sp, terdapat
bercak hitam. Lalu penyakit embun tepung tanda ada serbuk putih di
permukaan daun, penyakit jamur upas tanda adanya hifa atau jaring-jaring di
sekitar bagian yang terinfeksi, penyakit karat tumor tanda bersifat
mikroskopis, penyakit dumpping off, akar merah dan bercak daun tandanya
mikroskopis
IX. LAMPIRAN