Disusun oleh :
Nama : Ayu Lutfi Nur Awalia
NIM : 21/482352/PN/17504
I. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Nematoda (nematode) berasal dari bahasa Yunani yaitu nema yang berarti “benang” dan
akhiran oid berarti “seperti”, sehingga nematoda adalah binatang yang bentuknya seperti benang.
Nematoda biasa disebut dengan eelworm (cacing), threadworm (cacing berbentuk seperti benang),
atau roundworm (cacing bulat) (Mulyadi, 2009). Nematoda parasit tanaman merupakan hewan yang
hidup di tanah, mampu menembus dan menjadi parasit tanaman serta berjumlah lebih dari 4.100
spesies. Nematoda parasit tanaman menggunakan stiletnya untuk menembus akar tanaman dan
menyuntikkan efektor yang disekresikan yang berasal dari kelenjar esofagus untuk membentuk
parasitisme pada berbagai spesies tanaman (Kaloshian & Teixeira, 2019).
Nematoda parasit tanaman dibagi menjadi tiga yaitu nematoda ektoparasit, endoparasit,
dan semi-endoparasit tergantung pada lokasinya pada inang saat mereka makan. Nematoda parasit
tanaman berasal dari dua ordo, yaitu Tylenchida dan Dorylaimida, dari kelas Secernentea dan
Adenophorea. Sebagian besar nematoda parasit tanaman adalah ektoparasit hidup bebas yang
bergerak di sepanjang akar dan memakan jaringan. Nematoda merupakan patogen penting terutama
di negara tropis termasuk Indonesia. Nematoda parasit tumbuhan dapat menimbulkan kerugian hasil
yang tinggi dan kerugian ekonomi jika tidak dikelola dengan baik. Kehilangan hasil komoditas
pertanian yang disebabkan oleh nematoda diperkirakan mencapai 12,6%, sedangkan kerusakan
tanaman di Indonesia akibat serangan nematoda dapat mencapai 75%. Hal tersebut dikarenakan
nematoda parasit tumbuhan sulit untuk diidentifikasi dan dikendalikan. Selain itu, kerusakan oleh
nematoda parasit tanaman seringkali tidak diketahui karena gejala yang tampak di atas tanah jarang
terjadi dan diagnosis yang tepat untuk nematoda masih kurang (Kaloshian & Teixeira, 2019).
b. Tujuan
1. Mengetahui gejala kerusakan tanaman yang disebabkan oleh nematoda parasit tumbuhan
2. Membuktikan apakah jenis nematoda parasit yang diduga sebagai penyebab kerusakan sesuai
dengan gejala yang diamati di laboratorium
II. METODOLOGI
Pada praktikum Acara 2 yang berjudul "Mengenal Gejala Serangan Nematoda Parasit pada
Tanaman Inang" dilaksanakan pada hari Senin, 13 Maret 2023 di Laboraturium Nematologi,
Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini
antara lain yaitu sekop kecil dan gunting tanaman untuk mengambil sampel, kantung plastik untuk
wadah sampel, alat ekstraksi-isolasi nematoda, dan mikroskop.
Adapun cara kerja pada praktikum yaitu, pertama disiapkan tanaman yang menunjukkan
gejala terserang nematoda parasit tumbuhan oleh mahasiswa. Sebelumnya mahasiswa meminta izin
kepada petani pemilik lahan untuk melakukan pengamatan pada tanaman yang menunjukkan
adanya perubahan pertumbuhan. Selanjutnya, dikumpulkan data perubahan pertumbuhan (kerdil,
batang memuntir, layu, menguning, dan sebagainya) pada tanaman. Kemudian, tanah di daerah
sistem perakaran berikut tanaman yang diamati diambil sebagai sampel, serta dicantumkan label
yang jelas pada sampel yang diambil. Sampel tanah dan tanaman yang diambil dibawa ke
laboratorium untuk diamati lebih lanjut atau diekstraksi-isolasi nematoda yang terdapat apakah
sesuai dengan gejala yang tampak ketika pengamatan di lapangan dilakukan.
III. ISI
1. Puru Akar Padi
Gejala : Tanaman padi yang terinfeksi dengan Meloidogyne spp. akan mengalami
penurunan pertumbuhan, penurunan anakan, klorosis pada tanaman muda, dan produksi bulir
tidak berisi pada saat dewasa. Gejala pada akar, mengakibatkan pembentukan puru (gall)
yang berbentuk kait, spiral, atau tapal kuda. Perubahan bentuk akar ini dapat menyebabkan
gangguan penyerapan air dan mineral. Akibatnya, bibit atau tanaman di lapangan
menunjukkan gejala daun kekuningan, anakan sedikit, dan pertumbuhan tanaman menjadi
kerdil (Khan & Ahmad, 2020).
Tanaman inang : Padi (Oryza sativa), rumput, oat, dan kacang-kacangan (Raviandra et al.,
2017).
2. Akar Merah Padi
Penyebab : Hirschmanniella mucronata
Gejala : Hirschmanniella spp. menginfeksi dan berkembang biak pada akar, melalui
ruang udara melintasi lamella radial. Sistem akar yang terinfeksi nematoda Hirschmanniella
spp. menjadi nekrotik, mengalami perubahan warna menjadi merah dan coklat yang
menandakan proses pembusukan. Gejala khas ini disebabkan oleh cedera pada korteks sistem
akar. Selain itu, sistem akar padi yang terinfeksi oleh Hirschmaniella spp. terhambat
pertumbuhannya, yang dapat menyebabkan kegagalan produksi padi (Indarti et al., 2020).
Tanaman inang : Padi (Oryza sativa), Kapas (Gossypium hirsutum), Jagung (Zea mays), Tebu
(Saccharum officinarum), dan Okra (Abelmoschus esculentus L.) (Indarti et al., 2020).
3. Puru Akar Tomat
Cobon, J. A., Pattison, A. B., Penrose, L. D. J., Chandra, K. A., O’Neill, W. T., and Smith, M. K.
2019. Comparison of the reproduction and pathogenicity of isolates of Radopholus similis
(burrowing nematode) from Australia and Fiji on ginger (Zingiber officinale) and banana
(Musa spp.). Australasian Plant Pathology. 48(5): 529-539.
Indarti, S., Soffan, A., and Andrasmara, M. M. F. 2020. First record of Hirschmanniella mucronata
(Nematoda: Pratylenchidae) in Yogyakarta, Indonesia. Biodiversitas Journal of Biological
Diversity. 21(5): 2068-2073.
Kaloshian, I., and Teixeira, M. 2019. Advances in plant nematode interactions with emphasis on the
notorious nematode genus Meloidogyne. Phytopathology. 109(12): 1988-1996.
Khan, M. R., and Ahamad, F. 2020. Incidence of root-knot nematode (Meloidogyne graminicola)
and resulting crop losses in paddy rice in northern India. Plant disease. 104(1): 186-193.
Khotimah, N., Wijaya, I. N., dan Sritamin, M. 2020. Perkembangan populasi nematoda puru akar
(Meloidogyne spp.) dan tingkat kerusakan pada beberapa tanaman familia Solanaceae.
Jurnal Agroekoteknologi Tropika. 9(1): 1-9.
Rahman Khan, M., Nandan Sharma, D., and Ahmad, I. 2022. Temporal impact of root-knot
nematode infection on some important biochemical and physiological characters of tomato.
Indian Phytopathology. 75(3): 749-758.
Ravindra, H., Sehgal, M., Narasimhamurthy, H. B., Jayalakshmi, K., and Khan, I. 2017. Rice root -
knot nematode (Meloidogyne graminicola) an emerging problem. International Journal of
Current Microbiology and Applied Sciences. 6(8): 3143-3171.