Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM NEMATOLOGI PERTANIAN

TAHUN AJARAN 2022/2023

Disusun oleh :
Nama : Ayu Lutfi Nur Awalia
NIM : 21/482352/PN/17504

SUB LABORATORIUM NEMATOLOGI


DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2023
ACARA 2
MENGENAL GEJALA SERANGAN NEMATODA PARASIT PADA TANAMAN INANG

I. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Nematoda (nematode) berasal dari bahasa Yunani yaitu nema yang berarti “benang” dan
akhiran oid berarti “seperti”, sehingga nematoda adalah binatang yang bentuknya seperti benang.
Nematoda biasa disebut dengan eelworm (cacing), threadworm (cacing berbentuk seperti benang),
atau roundworm (cacing bulat) (Mulyadi, 2009). Nematoda parasit tanaman merupakan hewan yang
hidup di tanah, mampu menembus dan menjadi parasit tanaman serta berjumlah lebih dari 4.100
spesies. Nematoda parasit tanaman menggunakan stiletnya untuk menembus akar tanaman dan
menyuntikkan efektor yang disekresikan yang berasal dari kelenjar esofagus untuk membentuk
parasitisme pada berbagai spesies tanaman (Kaloshian & Teixeira, 2019).
Nematoda parasit tanaman dibagi menjadi tiga yaitu nematoda ektoparasit, endoparasit,
dan semi-endoparasit tergantung pada lokasinya pada inang saat mereka makan. Nematoda parasit
tanaman berasal dari dua ordo, yaitu Tylenchida dan Dorylaimida, dari kelas Secernentea dan
Adenophorea. Sebagian besar nematoda parasit tanaman adalah ektoparasit hidup bebas yang
bergerak di sepanjang akar dan memakan jaringan. Nematoda merupakan patogen penting terutama
di negara tropis termasuk Indonesia. Nematoda parasit tumbuhan dapat menimbulkan kerugian hasil
yang tinggi dan kerugian ekonomi jika tidak dikelola dengan baik. Kehilangan hasil komoditas
pertanian yang disebabkan oleh nematoda diperkirakan mencapai 12,6%, sedangkan kerusakan
tanaman di Indonesia akibat serangan nematoda dapat mencapai 75%. Hal tersebut dikarenakan
nematoda parasit tumbuhan sulit untuk diidentifikasi dan dikendalikan. Selain itu, kerusakan oleh
nematoda parasit tanaman seringkali tidak diketahui karena gejala yang tampak di atas tanah jarang
terjadi dan diagnosis yang tepat untuk nematoda masih kurang (Kaloshian & Teixeira, 2019).

b. Tujuan
1. Mengetahui gejala kerusakan tanaman yang disebabkan oleh nematoda parasit tumbuhan
2. Membuktikan apakah jenis nematoda parasit yang diduga sebagai penyebab kerusakan sesuai
dengan gejala yang diamati di laboratorium
II. METODOLOGI

Pada praktikum Acara 2 yang berjudul "Mengenal Gejala Serangan Nematoda Parasit pada
Tanaman Inang" dilaksanakan pada hari Senin, 13 Maret 2023 di Laboraturium Nematologi,
Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini
antara lain yaitu sekop kecil dan gunting tanaman untuk mengambil sampel, kantung plastik untuk
wadah sampel, alat ekstraksi-isolasi nematoda, dan mikroskop.
Adapun cara kerja pada praktikum yaitu, pertama disiapkan tanaman yang menunjukkan
gejala terserang nematoda parasit tumbuhan oleh mahasiswa. Sebelumnya mahasiswa meminta izin
kepada petani pemilik lahan untuk melakukan pengamatan pada tanaman yang menunjukkan
adanya perubahan pertumbuhan. Selanjutnya, dikumpulkan data perubahan pertumbuhan (kerdil,
batang memuntir, layu, menguning, dan sebagainya) pada tanaman. Kemudian, tanah di daerah
sistem perakaran berikut tanaman yang diamati diambil sebagai sampel, serta dicantumkan label
yang jelas pada sampel yang diambil. Sampel tanah dan tanaman yang diambil dibawa ke
laboratorium untuk diamati lebih lanjut atau diekstraksi-isolasi nematoda yang terdapat apakah
sesuai dengan gejala yang tampak ketika pengamatan di lapangan dilakukan.
III. ISI
1. Puru Akar Padi

 Penyebab : Meloidogyne graminicola

 Gejala : Tanaman padi yang terinfeksi dengan Meloidogyne spp. akan mengalami
penurunan pertumbuhan, penurunan anakan, klorosis pada tanaman muda, dan produksi bulir
tidak berisi pada saat dewasa. Gejala pada akar, mengakibatkan pembentukan puru (gall)
yang berbentuk kait, spiral, atau tapal kuda. Perubahan bentuk akar ini dapat menyebabkan
gangguan penyerapan air dan mineral. Akibatnya, bibit atau tanaman di lapangan
menunjukkan gejala daun kekuningan, anakan sedikit, dan pertumbuhan tanaman menjadi
kerdil (Khan & Ahmad, 2020).

Gambar 3.1 Gejala Nematoda Meloidogyne spp. pada Akar Padi


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

 Tanaman inang : Padi (Oryza sativa), rumput, oat, dan kacang-kacangan (Raviandra et al.,
2017).
2. Akar Merah Padi
 Penyebab : Hirschmanniella mucronata

 Gejala : Hirschmanniella spp. menginfeksi dan berkembang biak pada akar, melalui
ruang udara melintasi lamella radial. Sistem akar yang terinfeksi nematoda Hirschmanniella
spp. menjadi nekrotik, mengalami perubahan warna menjadi merah dan coklat yang
menandakan proses pembusukan. Gejala khas ini disebabkan oleh cedera pada korteks sistem
akar. Selain itu, sistem akar padi yang terinfeksi oleh Hirschmaniella spp. terhambat
pertumbuhannya, yang dapat menyebabkan kegagalan produksi padi (Indarti et al., 2020).

Gambar 3.2 Gejala Nematoda Hirschmanniella spp. pada Akar Padi


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

 Tanaman inang : Padi (Oryza sativa), Kapas (Gossypium hirsutum), Jagung (Zea mays), Tebu
(Saccharum officinarum), dan Okra (Abelmoschus esculentus L.) (Indarti et al., 2020).
3. Puru Akar Tomat

 Penyebab : Meloidogyne incognita


 Gejala : Tanaman yang terserang nematoda Meloidogyne spp. akan membentuk puru
(galls) oval karakteristik pada akar tomat, terutama pada akar lateral. Puru (galls) memiliki
ukuran bervariasi yang terbentuk pada seluruh sistem perakaran. Massa telur kecil, berbentuk
lonjong, dan berwarna kuning hingga coklat warna melekat pada sebagian besar galls.
Nematoda tanaman yang terinfeksi menunjukkan pertumbuhan kerdil, dan menguning pada
dedaunan. Panjang pucuk dan akar sangat nyata berkurang (Rahman et al., 2022).

Gambar 3.3 Gejala Nematoda Meloidogyne spp. pada Akar Tomat


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
 Tanaman inang : Tomat (Solanum lycopersicum L.), Kentang (Solanum tuberosum L.),
Wortel (Daucus carota L.) (Rahman et al., 2022).
4. Puru Akar Pepaya

 Penyebab : Meloidogyne javanica


 Gejala : Tanaman yang terserang nematoda Meloidogyne spp. akarnya akan membengkak
membentuk puru, pertumbuhan tanaman terhambat, tanaman menjadi kerdil, layu, dan
klorosis daun (Khotimah et al., 2020).

Gambar 3.4 Gejala Nematoda Meloidogyne spp. pada Akar Pepaya


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
 Tanaman inang : Pepaya (Oryza sativa), Teh (Camellia sinensis), sayuran, tanaman buah, dan
tanaman hias (Khotimah et al., 2020).
5. Busuk Akar Pisang

 Penyebab : Radopholus similis


 Gejala : Gejala pada tanaman ditandai dengan klorosis daun, tanaman menjadi kerdil,
pengecilan lingkar batang semu, menguning dan mengeringnya daun dengan tandan-tandan
kecil. Gejala utama infeksi pada akar ditandai dengan lesi berwarna coklat kemerahan yang
khas pada akar dan umbi yang terinfeksi, melemahnya sistem perakaran dan pertumbuhan
tanaman terhambat karena penyerapan nutrisi dan air yang buruk. Hal ini pada akhirnya
menyebabkan tanaman pisang tumbang terutama saat hujan lebat dan kondisi badai dan
berangin (Seenivasan, 2017).
Gambar 3.5 Gejala Nematoda Radopholus spp. pada Akar Pisang
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
 Tanaman inang : Pisang (Musa sp.), Jeruk (Citrus sp.), Kelapa (Cocus nucifera), Kelapa
sawit (Elaeis guineensis), Kopi (Coffea sp.), Tebu (Saccharum officinarum), Alpukat
(Persea americana) , Lada hitam (Piper nigrum), dan Jahe (Zingiber officinale) (Cobon et
al., 2019).
IV. PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
nematoda parasit tanaman merupakan hewan yang hidup di tanah dan mampu menembus akar
tanaman menggunakan stiletnya. Nematoda parasit tanaman berasal dari dua ordo, yaitu
Tylenchida dan Dorylaimida. Gejala yang ditimbulkan akibat serangan nematoda hampir sama
pada setiap tanaman yaitu, pertumbuhan tanaman terhambat, tanaman menjadi kerdil, mengalami
klorosis daun, dan akar tanaman membentuk puru (gall) serta mengalami pembusukan. Selain
itu, nematoda parasit tumbuhan dapat menimbulkan kerugian hasil yang tinggi dan kerugian
ekonomi jika tidak dikelola dengan baik. Kehilangan hasil komoditas pertanian yang disebabkan
oleh nematoda diperkirakan mencapai 12,6%, sedangkan kerusakan tanaman di Indonesia akibat
serangan nematoda dapat mencapai 75%. Hal ini dikarenakan kerusakan oleh nematoda parasit
tanaman seringkali tidak diketahui dan diagnosis yang tepat untuk nematoda masih kurang.
DAFTAR PUSTAKA

Cobon, J. A., Pattison, A. B., Penrose, L. D. J., Chandra, K. A., O’Neill, W. T., and Smith, M. K.
2019. Comparison of the reproduction and pathogenicity of isolates of Radopholus similis
(burrowing nematode) from Australia and Fiji on ginger (Zingiber officinale) and banana
(Musa spp.). Australasian Plant Pathology. 48(5): 529-539.
Indarti, S., Soffan, A., and Andrasmara, M. M. F. 2020. First record of Hirschmanniella mucronata
(Nematoda: Pratylenchidae) in Yogyakarta, Indonesia. Biodiversitas Journal of Biological
Diversity. 21(5): 2068-2073.

Kaloshian, I., and Teixeira, M. 2019. Advances in plant nematode interactions with emphasis on the
notorious nematode genus Meloidogyne. Phytopathology. 109(12): 1988-1996.

Khan, M. R., and Ahamad, F. 2020. Incidence of root-knot nematode (Meloidogyne graminicola)
and resulting crop losses in paddy rice in northern India. Plant disease. 104(1): 186-193.

Khotimah, N., Wijaya, I. N., dan Sritamin, M. 2020. Perkembangan populasi nematoda puru akar
(Meloidogyne spp.) dan tingkat kerusakan pada beberapa tanaman familia Solanaceae.
Jurnal Agroekoteknologi Tropika. 9(1): 1-9.

Mulyadi. 2009. Nematologi pertanian. UGM Press, Yogyakarta.

Rahman Khan, M., Nandan Sharma, D., and Ahmad, I. 2022. Temporal impact of root-knot
nematode infection on some important biochemical and physiological characters of tomato.
Indian Phytopathology. 75(3): 749-758.

Ravindra, H., Sehgal, M., Narasimhamurthy, H. B., Jayalakshmi, K., and Khan, I. 2017. Rice root -
knot nematode (Meloidogyne graminicola) an emerging problem. International Journal of
Current Microbiology and Applied Sciences. 6(8): 3143-3171.

Seenivasan, N. 2017. Identification of burrowing nematode (Radopholus similis) resistance in


banana (Musa spp.) genotypes for natural and challenge inoculated populations. Archives
of Phytopathology and Plant Protection. 50(9-10): 415-437.

Anda mungkin juga menyukai