Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT PENTING TANAMAN

“PAPER PENYAKIT GANODERMA BONINENSE KOMODITAS KELAPA


SAWIT”

Disusun Oleh:
Nama : Rama Adiputra
NIM : 205040201111003
Kelas :O
Asisten : Ulfina Dayinta Puspa

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
1. Deskripsi Penyakit
Penyakit pada tanaman kelapa sawit berbagai macam, salah satunya yaitu busuk
pangkal batang. Saat ini penyakit busuk pangkal batang merupakan penyakit yang penting,
terutama pada kebun-kebun kelapa sawit yang telah mengalami peremajaan. Penyebab
penyakit ini adalah Ganoderma boninense yang merupakan cendawan patogen tular tanah
(Priwiratama et al., 2014).
Menurut Alfani (2016), klasifikasi penyakit busuk pangkal batang adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Myceteae
Divisio : Eumycophyta
Class : Basidiomycetes
Subclass : Hymenomycetes
Ordo : Aphyllophorales
Family : Ganodermataceae
Genus : Ganoderma
Spesies : Ganoderma boninense Pat.

Gambar 1. Contoh basidiocarp menginfeksi tanaman kelapa sawit (Rosanti, 2020)


2. Tanaman Inang
Menurut Sihombing (2020), pada habitat alami di hutan, cendawan ini dapat
menyerang tanaman berkayu. Selain menyerang kelapa sawit, Ganoderma dapat
menyerang tanaman perkebunan lain seperti kelapa, karet, teh, kakao, serta berbagai
macam jenis pohon tanaman hutan seperti Acacia, Populus, dan Macadamia. Banyak
tanaman yang berpotensi sebagai tanaman inang bagi Ganoderma seperti pinang, kelapa,
kelapa sawit, dan lain-lain. Namun, kelapa dan kelapa sawit merupakan tanaman inang
utama bagi penyakit busuk pangkal batang. Gulma yang tumbuh di areal perkebunan kelapa
sawit merupakan tumbuhan pengganggu yang dapat merugikan pertumbuhan dan produksi
kelapasawit. Kehadirannya mampu menjadi kompetitor utama dalam memperebutkan
unsur hara, air, ruang tumbuhdan cahaya matahari. Gulma yang ada di perkebunan kelapa
sawit juga dapat menjadi inang bagi hama danpenyakit untuk tumbuh dan berkembang
(Adriadi et al. 2012). Salah satu penyakit berbahaya pada tanaman kelapa sawit adalah
penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan jamur ganoderma.
3. Gejala Serangan
Tanaman kelapa sawit yang terserang oleh penyakit busuk pangkal batang akan
memiliki gejala yang ditandai dengan pelepah daun yang layu dan berwarna pucat. Patogen
penyebab penyakit busuk batang atas pada kelapa sawit merupakan patogen primer karena
tanda penyakit berupa tubuh buah ditemukan pada tanaman yang masih hidup. Tubuh buah
ini juga ditemukan pada tanaman yang sudah menunjukkan gejala busuk batang atas.
Menurut Susanto et al., (2013), yang menyatakan bahwa gejala busuk batang atas atau
busuk pangkal batang ditentukan melalui pembedahan pada pangkal batang. Jika batang
menunjukkan sehat atau tidak ada pembusukan dari arah bawah berarti gejala busuk batang
atas. Daun yang layu akan mengalami nekrosis yang dimulai dari bagian daun paling tua
hingga menyebar ke bagian yang lebih muda. Selanjutnya, pelepah daun akan patah dan
menggantung. Daun tombak (pupus) yang baru muncul tidak membuka dan berkumpul
lebih dari tiga helai. Dalam kondisi serangan yang berat yaitu setelah 6-12 bulan akan
muncul gejala serangan pada daun, pangkal batang menghitam dan keluar getah di bagian
yang terinfeksi sehingga tanaman akan tumbang dan mati (Raharja, 2019).

Gambar 2. Gejala kelapa sawit terinfeksi Basal Stem Rot (Rosanti, 2020)
4. Bioekologi
Siklus hidup Ganoderma dimulai dengan keluarnya jutaan spora dari tubuh buah
yang matang. Pada tahap berikutnya, hifa tersebut akan berfusi serta berjalinan antara satu
dengan yang lain untuk membentuk sebuah jaringan benang. Berlanjut pada tahap
berikutnya, enzim akan diekskresikan oleh miselium ke lingkungan sekitar. Proses tersebut
berlangsung dengan tujuan untuk memecah senyawa organik kompleks di substrat.
Memasuki tahap selanjutnya, miselium secara terus-menerus berkembang membentuk
gumpalan dan bertumbuh sehingga menghasilkan tubuh buah Ganoderma (Abdi, 2021).

Gambar 3. Siklus hidup Ganoderma (Abdi, 2021)


5. Perilaku Penyakit
Menurut Abdi (2021), Ganoderma menginfeksi pada jaringan akar tanaman yang
kemudian tumbuh dan berkembang di bawah permukaan tanah. Infeksi Ganoderma pada
kelapa sawit diawali dengan kolonisasi hifa intraseluler yang tumbuh cepat dan lebat pada
jaringan korteks kemudian diikuti produksi metabolit sekunder dan enzim-enzim
ligninolitik. Selain itu, jamur tersebut dapat menular ke tanaman yang sehat jika akarnya
bersinggunggan dengan tunggul-tunggul pohon yang sakit (Raharja, 2019).
DAFTAR PUSTAKA
Abdi,S.D. 2021. Survei Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit (Elaeis guinensis
Jacq.) yang Disebabkan Ganoderma boninense di Perkebunan PT Anj Agri Binanga.
Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.
Adriadi, A., Chairul., and Solfiyeni. 2012. Analisis Vegetasi Gulma pada Perkebunan
Kelapa Sawit (Elaeis quineensis Jacq.) di Kilangan,Muaro Bulian, Batang Hari.
Jurnal Biologi Universitas Andalas. 1(2): 108-115.
Alfani,R. 2016. Evaluasi Virulensi Ganoderma sp. Pada Bibit Kelapa Sawit yang Ditanam
Pada Beberapa Ordo Tanah. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera
Utara.
Priwiratama,H., Prasetyo,A.E., dan Susanto,A. 2014. Pengendalian Penyakit Busuk
Pangkal Batang Kelapa Sawit secara Kultur Teknis. Jurnal Fitopatologi Indonesia
10 (1): 1-7.
Raharja,H.S. 2019. Budi Daya Tanaman Kelapa Sawit. Jakarta Barat: PT Sunda Kelapa
Pustaka.
Rosanti,N. 2020. Algoritme Cedas Untuk Deteksi Penyakit Basal Stem Rot (BSR) dengan
Citra Multispektral.
Sihombing,R.Z.T. 2020. Uji Patogenitas Ganoderma boninense Pat. Pada Berbagai
Tanaman. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.
Susanto,A., Prasetyo,A.E., Priwiratama,H., Wening,S., dan Surianto. 2013. Ganoderma
boninense Penyebab Penyakit Busuk Batang Atas Kelapa Sawit. Jurnal Fitopatologi
Indonesia 9 (4): 123-126.

Anda mungkin juga menyukai