Disusun Oleh :
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2023
ACARA V
PENGOLAHAN DATA LAPANGAN
A. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui persiapan pelaksanaan inventarisasi hutan alam
2. Mahasiswa mengetahui cara pelaksanaan inventarisasi di lapangan pada
hutan alam
3. Mahasiswa mengetahui komposisi tegakan pada hutan alam
4. Mahasiswa mengetahui potensi produksi pada hutan alam
5. Mahasiswa mengetahui cara pengisian LHC (Laporan Hasil Cruising)
1.Pengelompokon komersil 1
NO Jenis D T V
15-30 cm
1 Kruing (Dipterocarpus retusus) 19,94 10,77 0,336
2 Kruing (Dipterocarpus retusus) 16,56 11,43 0,246
3 Pulai (Alstonia scholaris) 15,76 10,16 0,198
4 Pulai (Alstonia scholaris) 27,68 17,4 1,047
6 Meranti (Shorea sp) 14,87 10,16 0,176
7 Jati (Tectona grandis) 17 8 0,181
30 up cm
5 Kruing (Dipterocarpus retusus) 31,21 21 1,606
Total Volume 3,790
2. Pengelompokon komersil 2
NO Jenis D T V
15-30 cm
1 Khaya (Khaya senegalensis) 19,43 19 0,563
2 Khaya (Khaya senegalensis) 25,8 25 1,306
3 Sengon (Albizia chinensis) 21,75 8,37 0,311
16 Glodokan(Polyathia longifolia) 23 12 0,498
15 Gmelina (Gmelina arborea) 19,11 15 0,430
Eucalyptus(Eucalyptus 20 10
20 macrophylla) 0,314
7 Akasia (Acacia mangium) 22,93 25 1,032
8 Khaya (Khaya senegalensis) 16,24 15 0,311
17 Glodokan(Polyathia longifolia) 20 11 0,361
,5
10 Khaya (Khaya senegalensis) 17,83 21 0,524
11 Khaya(Khaya senegalensis) 23,54 10,53 0,458
12 Khaya (Khaya senegalensis) 25,48 10,45 0,533
13 Khaya (Khaya senegalensis) 20,19 11,05 0,354
30 up cm
6 Akasia (Acacia mangium) 35,99 15 1,525
5 Akasia (Acacia mangium) 34,65 16,31 1,537
Volume/Petak
= 5,681 m3/petak 2.
Diameter > 30 cm
Volume/Jalur = 1,606 m3/Jalur
Volume/Petak
= 4,176 m3/petak
3. Total
Volume/Jalur = 3,790 m3/Jalur
Volume/Petak
= 9,854 m3/petak
b. Komersial Dua
1. Diameter 15 -30 cm
Volume/Jalur = 7,452 m3/Jalur
Volume/Petak
= 19,375 m3/petak
2. Diameter 30 cm Up
Volume/Jalur = 12,916 m3/Jalur
Volume/Petak
= 33,582 m3/petak
3. Total
Volume/Jalur = 20,368 m3/Jalur
Volume/Petak
= 52,957 m3/petak
c. Kayu Indah Satu
1. Diameter 15 -30 cm
Volume/Jalur = 14,436 m3/Jalur
Volume/Petak
= 37,534 m3/petak
2. Diameter 30 cm Up
Volume/Jalur = 13,608 m3/Jalur
Volume/Petak
= 35,381 m3/petak
3. Total
Volume/Jalur = 28,045 m3/Jalur
Volume/Petak
= 72,917 m3/petak
G. Pembahasan
Berdasarkan praktikum pada kali ini yang berjudul “Pengolahan Data
Lapangan” yang dilaksanakan di Arboretum Fakultas Kehutanan. Metode
yang dikembangkan dalam kegiatan inventarisasi hutan baik teknik
pengambilan data, penggunaan bentuk unit contoh, maupun pengolahan
datanya adalah metode line plot sampling karena tatanan cara dalam
pengambilan contoh hanya dilakukan pada sebagian elemen dari
populasi. menggunakan metode line sampling. yang dilakukan saat
inventarisasi adalah mengukur diameter, tinggi, volume, dan letak pohon.
Inventarisasi dari arah selatan menuju ke utara dengan menggunakan
bantuan kompas agar jalur yang dijalani lurus ke utara.
Dalam mencari diameter, digunakan pita ukur untuk mencari
keliling, lalu di konversi menjadi diameter. Dalam mencari tinggi dapat
menggunakan christen meter. Setelah mendapatkan data-data tersebut, maka
akan dimasukkan ke dalam tabel LHC (Laporan Hasil Cruising), lalu di
urutkan berdasarkan letak pohon di bagian poros, dan menghitung
volumenya.
Dalam pelaksanaanya praktikan diminta untuk memindahkan data yang
didapat saat dilapangan namun sebelum dipindahkan data di perbaiki dulu
jika terdapat angka atau data yang keliru sehingga nantinya ketika
dipindahkan ke Microsoft excel tidak terdapat error. Setelah dipindahkan
data akan dikelompokkan sesuai dengan jenis pohon, diameter, tinggi,
volume, letak pohon, pengelompokan komersil hingga potensi volume kayu
dari komersi satu hingga kayu indah. Sebelum dikelompokkan data awal
praktikan akan mencarin terlebih dahulu volume setiap pohon sehingga akan
mempermudah dalam mencaripotensi volume kayu nantinya.
Selanjutnya pada bagian Penentuan metode jalur sistematik
berkaitan dengan penandaan petak ukur pengamatan. Petak ukur ini
berbasis pada plot persegi yang umumnya dibuat tegak lurus garis
kontur atau yang mengarah ke puncak gunung atau bukit agar
keragaman karakteristik tegakan yang diukur dapat terwakili. Adanya
penentuan petak ukur ini tidak lepas dari pengamatan, pengukuran ,
dan penandaan pohon inti yang meliputi jumlah, jenis, keliling,
diameter, tinggi bebas cabang, tinggi total, dan volume tegakan pohon.
Setelah mendapatkan data maka praktikan melakukan pengolahan data
tersebut dan mengkoversikannya menjadi perhitungan potensi struktur
jumlah pohon dimana praktikan mendapatkan semua pohon masuk dalam
kategori satu dengan volume petak. Lalu melakukan perhitungan annual
allowable cut untuk mengetahui kemampuan hutan dalam pertahun yang
bisa di mamfaatkan/dipotong. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam
pelaksanaan praktikum dari 64 struktur jumlah pohon yang ada di arboretum
dengan total volume pada kayu komersil 1 dengan total volume diameter
1530 cm sebesar 2,185 cm, total volume diameter >30 cm sebesar 1,606 cm
dan total seluruhnya 3,790 cm. Dan untuk total volume pada kayu komersil 2
yaitu total volume diameter 15-30 cm sebesar 7.452 cm dan total volume
diameter >30 cm sebesar 12,916 cmsehingga total volume sebesar 20,368
cm. Dan untuk kayu indah memiliki total volume diameter 15-30 cm sebesar
14,436 cm dan untuk total volume diameter >30 cm sebesar 13, 608 cm
sehingga total volume sebesar 28,045 cm.
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada acara V mengenai “Pengolahan Data
Lapangan” yang telah dilaksanakan. Maka praktikan dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Jarak antar PU di peta sebesar 3 cm dan ditarik garis putus-putus sebesar
1,5 cm.
2. Jalur yang digunakan pada pelaksanaan dilapanganadalah seluas 20 m,
namun saat data dikoversi akan menyesuaikan dengan luas di peta dengan
lebarnya 3 meter.
3. Setelah mendapatkan data selanjutnya melakukan pengolahan data
tersebut dan mengkoversikannya menjadi perhitungan potensi struktur
jumlah pohon dimana praktikan mendapatkan semua pohon masuk dalam
kategori satu dengan volume petak. Lalu melakukan perhitungan annual
allowable cut untuk mengetahui kemampuan hutan dalam pertahun yang
bisa di mamfaatkan/dipotong
4. Hal yang dilakukan saat inventarisasi di lapangan adalah mengukur
diameter, tinggi, volume, dan letak pohon.
5. Dalam mencari tinggi dapat menggunakan christen meter. Setelah
mendapatkan data-data tersebut, maka akan dimasukkan ke dalam tabel
LHC (Laporan Hasil Cruising), lalu di urutkan berdasarkan letak pohon
di bagian poros, dan menghitung volumenya.
DAFTAR PUSTAKA