Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN INTERNSHIP I

PERSEDIAAN BARANG PT HALEYORA POWER


REGION 1

Diajukan untuk memenuhi kelulusan Program Internship I Semester V


Jurusan D-IV Logistik Bisnis
Politeknik Pos Indonesia

Nama : Cynthia Puspa Rinjani


NPM 6174009
Kelas : D-IV Logistik Bisnis 3A
Dosen Pembimbing : Dodi Permadi, ST., MT

Program Studi Diploma IV Logistik Bisnis


POLITEKNIK POS INDONESIA
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Internship I ini diajukan oleh:


Nama : Cynthia Puspa Rinjani
NPM 6174009
Program Studi : D-IV Logistik Bisnis
Judul : Nama Perusahaan Pada Bagian Tertentu

Telah dinyatakan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk


memperoleh kelulusan mata kuliah Internship I pada semester V.

Pembimbing Penguji

Dodi Permadi, ST., MT M. Ardhya Bisma, ST., MAB


NIK. Xxx. Xx. Xx NIK. Xxx. Xx. Xx
Mengetahui
Ka. Prodi D-IV Logistik Bisnis

Darfial Guslan, ST., MT.


NIK. Xxx. Xx. Xx
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Politeknik Pos Indonesia, saya yang bertandatangan di


bawah ini:

Nama : Cynthia Puspa Rinjani


NPM 6174009
Program Studi : D-IV Logistik Bisnis
Jenis Karya : Laporan Internship I

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Politeknik Pos Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: [Judul Laporan
Internship I] beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas
Royalti Noneksklusif ini Politeknik Pos dan Program Studi D-IV Logistik Bisnis
berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya tanpa
meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung, Tanggal Bulan Tahun


Yang menyatakan
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan laporan magang dengan judul “PERMASALAHAN DALAM
PENGADAAN BARANG DAN JASA PT HALEYORA POWER REGION 1
JAWA BARAT”. Kegiatan magang mahasiswa ini merupakan salah satu syarat
untuk lulusan dalam program D4 Logistik Bisnis Politeknik Pos Indonesia.
Laporan kegiatan magang ini disusun berdasarkan apa yang telah penulis
lakukan di PT Haleyora Power Region 1 Jawa Barat yang dimana penulis
ditempatkan di Bagian SDM & Umum yang beralamat di Jl. Mekar Utama No.
1F Komplek Istana Mekar Wangi Kota Bandung yang dimulai pada tanggal 12
Agustus s/d 30 November 2019. Dalam pelaksaan magang dan penyusunan
laporan magang ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, saran, dan
motivasi yang sangat besar dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan berkat dan
karuniaNya.
2. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang selalu mendukung dan
mendoakan Penulis.
3. Bapak Dodi Permadi, ST., MT selaku Dosen Pembimbing untuk laporan
Intership 1.
4. Bapak Darfial Guslan, ST., MT Ketua Program Studi Logistik Bisnis
Politeknik Pos Indonesia.
5. Bapak Arifin selaku Manajer PT Haleyora Power Region 1 Jawa Barat
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam pelaksanaan
magang.
6. Bapak Rivan Ferdiansyah selaku pembimbing kegiatan magang di PT
Haleyora Power Region 1 Jawa Barat yang telah memberikan bimbingan
dan arahan dalam pelaksanaan magang.
7. Seluruh karyawan di PT Haleyora Power Region 1 Jawa Barat yang
telah banyak membantu Penulis dalam melaksanakan magang.
8. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan bantuan serta dukungan kepada Penulis.

Penulis menyadari bahwa laporan magang ini jauh dari kesempurnaan,


karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman penulis, oleh
karena itu Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun sebagai
perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis juga berharap semoga kelak laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan

Bandung, 20 November 2019


RINGKASAN
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS.............................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
RINGKASAN........................................................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
1.1 Latar Belakang Internship I.......................................................................1
1.2 Waktu Internship I......................................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat Internship I..............................................................2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN.........................................................................1
2.1 Identitas Perusahaan..................................................................................1
2.2 Produk dan Jasa Perusahaan....................................................................7
2.3 Jaringan Perusahaan................................................................................10
2.4 Organisasi Perusahaan.............................................................................12
2.5 Sistem Perusahaan....................................................................................19
BAB III PELAKSANAAN INTERNSHIP I........................................................2
3.1 Ruang Lingkup Internship I...........................................................................2
3.2 Proses Kerja Divisi Pengadaan Barang dan Jasa....................................3
3.3 Analisis Proses Kerja..................................................................................5
3.3.1 Tahap Pendefinisian (Define).................................................................5
3.3.2 Tahap Pengukuran (Measure)................................................................9
3.3.3 Fase Analisa (Analyze)..........................................................................12
3.3.4 Fase Perbaikan (Improve).....................................................................16
3.3 Rekomendasi/Usulan Hasil Analisa...........................................................1
BAB IV PENUTUP................................................................................................1
4.2 Kesimpulan..................................................................................................1
4.2 Saran............................................................................................................1
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN

Pengadaan barang/jasa yang penting dalam suatu organisasi, karena


merupakan fasilitas yang menggunakan anggaran dalam jumlah yang signifikan
untuk mendapatkan barang, jasa, dan pekerjaan yang diperlukan untuk
pelaksanaan misi organisasi. Pengadaan barang/jasa juga menentukan posisi
penting dalam penyediaan infrastruktur dan penyediaan pendukung dalam
penyediaan Operasi dan Pemeliharaan Sistem Distribusi Tenaga Listrik yang
dilakukan oleh PT Haleyora Power. Pengadaan di PT Haleyora Power dari tahun
2012 sampai digantikan dengan Pedoman ini, menggunakan Keputusan Direktur
Utama PT Haleyora Power Nomor 003/SK.DIR/HP/2012 tentang Pedoman
Pengadaan Barang jasa HP.

1.1 Latar Belakang Internship I

Program Internship 1 Politeknik Pos Indonesia merupakan suatu proses


belajar mengajar atau praktek langsung bagi mahasiswa untuk menambah
wawasan, pengetahuan, keterampilan dan etika pergaulan khususnya pada
lingkungan kerja nyata bagi mahasiswa sebelum mahasiswa tersebut memasuki
dunia kerja yang sebenarnya, sehingga diharapkan setelah mahasiswa lulus bukan
hanya menguasai ilmu pemasaran didunia nyata dengan baik,namun bermanfaat
bagi dirinya maupun bagi perusahaan dimana tempat mahasiswa tersebut bekerja
nantinya. Oleh karena itu saya memilih untuk melaksanaka internship 1 di salah
satu perusahaan yaitu PT Haleyora Power. Selama melaksanakan program
Internship 1 di PT Haleyora Power ditempatkan di Haleyora Power Region 1
dibagian Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa.

Nama Pembimbing Lapangan : Rivan Ferdiansyah


Jabatan : Supervaisor Sumber Daya Manusia dan Umum
Telepon : 0812-3449-09
1.2 Waktu Internship I
Kegiatan Internship 1 dilakukan selama 82 hari kerja dimulai pada tanggal
12 Agustus sampai 30 November 2019. Adapun waktu kerjanya adalah sebagai
berikut.
Tabel 1. 1 Waktu Internship 1

Hari Jam Kerja Jam Istirahat


Pukul 07.30 – 16.30
Senin – Kamis Pukul 12.00 – 13.00 WIB
WIB
Pukul 07.30 – 16.00
Jumat Pukul 11.45 – 13.00 WIB
WIB
Sumber : Pengolahan Data Tahun 2019

1.3 Tujuan dan Manfaat Internship I


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja
yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan
bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau
pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang dan/atau
jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.

1.3.1 Tujuan Internship I


Tujuan Internship ini yaitu untuk mengetahui, prosedur pengadaan barang,
dan kendala-kendala dalam melakukan pengadaan barang PT Haleyora Power
Selain itu pelaksanaan magang ini pada dasarnya memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Menerapkan dan membandingkan antara ilmu yang didapat selama masa
perkuliahan dengan kondisi dunia kerja secara nyata.
2. Memenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma 4 (D4) Politeknik Pos
Indonesia.
3. Memperoleh pengalaman dari pekerjaan yang nyata yang sesuai dengan
teori yang telah diperoleh dari bangku perkuliahan.
4. Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab penulis dalam melaksanakan
tujuan sehingga diharapkan dapat menjadi lulusan yang siap terjun di
dunia kerja.

1.3.2 Manfaat Internship I


a. Bagi Penulis
1. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh pada perkuliahan
khususnya dalam bidang Logistik pada dunia kerja yang
sesungguuhnya.
2. Menambah pengetahuan, wawasan, pengalaman, kemampuan, dan
keterampilan sebelum memasuki dunia kerja sebagai kegiatan
pelatihan sebelum memasuki dunia kerja.
3. Sarana pelatihan bagi mahasiswa untuk dapat berdisiplin tinggi serta
bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan.
4. Belajar mengenai dinamika dan kondisi nyata dunia kerja baik dalam
instansi pemerintah maupun perusahaan.

b. Bagi Politeknik Pos Indonesia


1. Dapat mengetahui seberapa besar peran tenaga pengajar dalam
memberikan materi kepada mahasiswa dan mengetahui kesesuain
kurikulum dengan perkembangan kebutuhan dunia kerja industri
saat ini.
2. Menjalin kerja sama dengan perusahaan tempat penulis
melaksanakan Internship dan mendapatkan umpan balik berupa
masukan dari dunia industri, khususnya tentang perbaikan dan
pengembangan kurikulum yang diajarkan agar sesuai dengan
kebutuhan dunia industri saat ini.
3. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkompetensi, terdidik,
terlatih, dan professional.
4. Menjalin hubungan kerjasama yang baik antara Politeknik Pos
Indonesia dengan instansi tempat melaksanakan Internship.
c. Bagi Perusahaan
1. Penulis dapat membantu pekerjaan di perusahaan tempat penulis
pelaksanaan magang
2. Terjalinnya kerjasama dengan baik pihak Universitas sehingga
terwujud hubungan yang baik dengan dunia pendidikan.
3. Memungkinkan instansi pemerintah maupun perusahaan untuk
merekrut mahasiswa-mahasiswa POLTEKPOS yang berkualitas
untuk ditempatkan kedalam instansi atau perusahaannya.
4. Membina dan mendidik tenaga kerja yang terampil dan kompeten
sehingga membantu perusahaan dalam mendapatkan sumber daya
manusia yang sesuai dengan kebutuhannya.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN

PT Haleyora Power merupakan anak perusahaan dari PT PLN (Persero)


yang bergerak di bidang Operation dan Maintenance pada jaringan transmisi dan
distribusi kelistrikan. Didirikan sejak 18 Oktober 2011, PT Haleyora Power
beroperasi di wilayah Sumatera, Jawa dan Bali.

2.1 Identitas Perusahaan

Gambar 2. 1 Logo Perusahaan


Sumber : PT Haleyora Power Tahun 2019

PT Haleyora Power merupakan anak perusahaan dari PT PLN (Persero)


yang bergerak di bidang Operation dan Maintenance pada jaringan transmisi dan
distribusi kelistrikan. Didirikan sejak 18 Oktober 2011, PT Haleyora Power
beroperasi di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Riau, dan
Bangka Belitung.

Alamat Lengkap
 REGION 1 (Jawa Barat)
Jl. Mekar Utama No. 1F - 1H Komplek Mekar Wangi Bandung, Jawa
Barat 40237
Telp: 022-8885064
 REGION 2 (Jawa Tengah & DIY)
Jl. Tanjung No.4 Pandansari Semarang Tengah – Semarang
Telp: (0248) 6400621
 REGION 3 (Jawa Timur)
Jl. Yosodipuro No.4 Surabaya, Jawa Timur 60218
Telp: (031) 5677757
 REGION 4 (Sumatera Barat)
Jl. Diponegoro No.11 Padang
Telp: (0751) 893084
 REGION 5 (DKI Jakarta, Banten, Tanjung Karang &
Bangka) Jalan Sam Ratulangi No.30 Menteng, Jakarta Pusat.
Telp: (021) 97200141
 Jl. Tanjung No 6 Rawa Laut Rnggal Pahoman Bandar Lampung
Telp: (0721) 5601103
Jl. Jendral Sudirman No 20 Kel. Gabek Dua Pangkal Pinang 33116
Telp: (0717) 9109357
 REGION 6 (Riau, Kepulauan Riau & Rantau Prapat)
Jalan Dirgantara No 63 Marpoyan Damai Pekanbaru.
Jl. Bakaran Batu Bambu Kuning Labuan Batu.

2.1.1 Sejarah
PT Haleyora Power didirikan khusus untuk memenuhi kebutuhan listrik di
areal tambang PT Antam yang akan dibuka didaerah Halmahera, Maluku. Sebagai
antisipasi maka PT PLN membentuk anak perusahaan yaitu PT Haleyora Power
yang akan mendirikan dan mengoperasionalkan pembangkit listrik 300 MW.
Dimana 100% hasil produksi listrik tersebut dimaksudkan untuk melayani
operasional tambang PT Antam dan proses pengolahan di smelternya.
Tetapi setelah dilakukan beberapa kali negosiasi antara kedua pihak,
terdapat ketidak sepakatan dalam masalah penetapan harga jual dan beli listrik,
kemudian berujung pada pembatalan transaksi tersebut antara PT PLN dengan PT
Antam.
Berdasarkan hal tersebut, juga untuk mengantisipasi dinamika perubahan
bisnis yang dihadapi PLN, maka HP jadi diarahkan untuk mengelola bisnis
penjualan tenaga listrik (ritel), yang di masa mendatang diperkirakan akan makin
kompetitif melalui pengembangan penyediaan tenaga listrik dengan layanan dan
tarif khusus, sehingga dapat menekan subsidi.
Sebagai tahap awal, Direksi PLN telah melakukan kerjasama dengan PT
Pelindo II untuk menyalurkan dan menjual listrik kepada tenants di kawasan milik
Pelindo II dengan skema penjualan listrik secara bulk dan tarif premium kepada
perusahaan patungan yang dibentuk oleh Pelindo II dengan HP sebagai wakil dari
PLN. Perjanjian pendirian perusahaan No. 001/041/HP/2012 telah ditandatangani
pada 4 Oktober 2012.
Perusahaan patungan ini selanjutnya menyalurkan listrik kepada tenants
dengan tarif “business to business” (B2B). Selain bisnis tersebut, HP juga
ditugaskan untuk mendukung layanan operasi dan pemeliharaan bidang transmisi
dan distribusi tenaga listrik, bekerja sama dengan unit-unit PLN Wilayah melalui
Keputusan Direksi No. 459.K/DIR/2012 tertanggal 14 September 2012, tentang
Pengamanan Layanan Operasi dan Pemeliharaan Transmisi dan Distribusi
Ketenagalistrikan.
Saat ini, HP telah memiliki wilayah operasional meliputi pulau Sumatera
dan Jawa yang terdiri dari 6 Region, 38 Area, 4 APD dan 231 Rayon.
Jejak langkah (milestones) HP, sejak didirikan pada 2011 sampai 2017,
mengalami banyak kemajuan yang semakin baik, dan ke depannya akan terus
mengalami perkembangan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan nilai
Perusahaan di mata semua pemangku kepentingan (stakeholders).
Sejarah Perkembangan PT Haleyora Power
Tabel 2. 1 Sejarah PT Haleyora Power

Tahun Keterangan
 Terbentuk 18 Oktober 2011
2011
 Rencana DI IPP
 Penugasan 459.K/DIR/2012 bidang Q&M T&D
2012
 Patungan Perusahaan DG PELINDO (EPI)
 Mengakuisisi PT MIU(23 Januari 2013), Project di Salatiga (Pilot
Project 2 Layer), SBU, Majalaya, Padang.
2013
 Terbit PERDIR Penugasan 734/DIR/2013-Layanan IM T&D (20
November 2013)
 PKS PLN-HP(037.PJ.040/DIR/2014) dalam rangka implementasi
PERDIR 734/201
2014
 Implementasi PKS di Jatim, DKI
 Migrasi Project EX HPI di DJBB
 Perluasan di DJBB, Jateng, Jatim, DKI
2015
 Persiapan layanan End to End
 Perluasan di Jateng, Jatim, DKI, Banten
2016-  Pilot Project End to End distribusi di Sidoarjo,
2017 Semarang, Sumatra
 Sosialisasi End to End di Jawa & Sumatra
Sumber : PT Haleyora Power tahun 2019

2.1.2 Visi, Misi, dan Tata Nilai


Perusahaan Visi
“Menjadi Asset Operator Sistem Ketenagalistrikan yang Terkemuka
dengan Standar Kelas Dunia.”
1.Asset Operator, Perusahaan mampu mengoperasikan aset
ketenagalistrikan secara efisien dan standar kehandalan kelas
dunia.
2.Terkemuka, Perusahaan mampu menjadi yang terkemuka di
ASEAN.
3.Kelas Dunia, Perusahaan mampu memberikan pelayanan dengan
kualitas standar 25% terbaik dunia, dari sisi keselamatan
ketenagalistrikan, kecepatan pelayanan gangguan, dan kehandalan
pasokan listrik.

Misi
1. Memberikan nilai tambah yang optimal kepada PLN Group dengan
menjalankan bisnis dan aktivitas yang terkait dengan memastikan
adanya keamanan atas berlangsung usaha optimasi, efesiensi, biaya,
kapabilitas, unggul dalam industri, peningkatan kontribusi laba dan
/ atau pengembangan usaha baru.
2. Menjalankan bisnis aset operator system ketenagalistrikan
yang berkualitas dan efesien.
3. Mengembangkan kompetensi dan profesionalisme Human
Capital untuk menjamin kepuasan pelanggan.
4. Mewujudkan citra profesionalitas PLN dalam pelayanan
penyediaan tenaga listrik.

Tata Nilai
PT Haleyora Power mentransformasi Tata Nilai (value) baru yang
disingkat dengan “BeLIEVE” sebagai penunjang Visi dan Misi HP, dengan
penjelasan sebagai berikut :
Gambar 2. 2 Tata Nilai PT Haleyora Power
Sumber : PT Haleyora Power Tahun 2019

Be Commited merupakan sikap perhatian dan kesediaan untuk selalu


berkomitmen terhadap Safety, Integrity and Quality layanan terhadap
pelanggan (internal dan eksternal) maupun citra perusahaan. Safety,
Integrity and Quality sebagai Moto Perusahaan, dengan penjelasan sebagai
berikut :

1. Safety : perusahaan memastikan tercapainya Zero Accident dalam


seluruh lingkup pekerjaan.
2. Integrity : perusahaan memastikan integritas/kejujuran setiap
Tenaga Kerja dan Organ Perusahaan melakukan kegiatan yang
mengedepankan Integritas perilaku, Integritas penyampaian data dan
proses bisnis yang senantiasa berdasarkan Good Corporate
Governance (GCG).
3. Quality perusahaan memastikan pengelolaan Project berbasis
kepada Work Service Resource Management dan menjamin
tercapainya kualitas pekerjaan berdasarkan proses bisnis yang
excellence berbasis Teknologi Informasi, sehingga
perusahaan menjadi Trend Setter dan Quality Setter.
Learners merupakan sifat yang secara berkelanjutan memperluas ilmu
pengetahuan untuk meningkatkan knowledge, skill dan attitude dalam
bekerja yang disesuaikan dengan perubahan yang ada untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Innovative merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus dan


berkelanjutan dalam mengembangkan ide, gagasan dan best practice untuk
dapat mempermudah/menunjang proses bisnis demi kepentingan perusahaan
dan peningkatan pelayanan pelanggan.

Enthusiastic merupakan sikap bersemangat yang berapi-api dalam


melaksanakan pekerjaan sehingga menjadi motivasi yang luar biasa untuk
melayani pelanggan.

Visioner merupakan suatu sikap yang menciptakan visi dan tujuan yang
jelas berkenaan dengan pemahaman masa depan yang lebih baik dan usaha-
usaha dalam peningkatan kualitas pelayanan pelanggan.

Empathy merupakan kemampuan untuk merasakan kondisi emosional


(perasaan) yang dimiliki pegawai dan pelanggan.

2.2 Produk dan Jasa Perusahaan

PT Haleyora Power (biasa disingkat HP) merupakan anak perusahaan dari


PT PLN (Persero) yang bergerak di bidang Operation dan Maintenance pada
jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan. diantaranya :
Gambar 2. 3 Produk dan Jasa Perusahaan
Sumber : PT Haleyora Power Tahun 2019

2.2.1 DISTRIBUSI
Layanan distribusi yang diberikan PT Haleyora Power diantaranya sebagai
berikut:
1. Emergency Services
Pekerjaan pelayanan teknik untuk operasi dan pemeliharaan bidang
distribusi yang mencakup jaringan distribusi dan gardu distribusi.
2. Distribution Line and Substation Inspection
Sebuah pekerjaan yang terdiri dari Inspeksi Jaringan Distribusi,
Inspeksi Gardu Distribusi, Inspeksi Trafo, Pengukuran beban dan
Manajemen Data Aset.
3. Distribution Line and Substation Maintenance
Pekerjaan Pemeliharaan Jaringan Distribusi dan Gardu Distribusi
melingkupi Manajemen ROW, Pemeliharaan Jaringan Distribusi dan
Pemeliharaan Gardu Distribusi.
4. Call Centre Service Provider
Inspeksi peralatan telekomunikasi / SCADA di jaringan transmisi.
5. Fast Moving Material Supply
Inspeksi peralatan telekomunikasi / SCADA di jaringan transmisi.
6. Remote Island (Isolated)
Inspeksi peralatan telekomunikasi / SCADA di jaringan transmisi.

2.2.2 NIAGA / COMMERCIAL


Layanan Niaga/Commercial yang diberikan PT Haleyora Power
diantaranya sebagai berikut:
1. Billing Management
Sebuah sistem Manajemen Billing yang terdiri dari pembacaan
kWh Meter dan tata cara penagihan dengan sistem yang saling
terintegrasi.
2. Revenue Assurance
Aktifitas perusahaan untuk memastikan bahwa sistem proses,
praktik lapangan dan prosedur telah meminimalisasi revenue leakage
dan memaksimalkan pendapatan.
3. New Installment
Jasa pemasangan baru, perubahan daya, pemasangan sementara
aliran listrik untuk pelanggan maupun non pelanggan.

2.2.3 TRANSMISI
Layanan Transmisi yang diberikan PT Haleyora Power diantaranya
sebagai berikut:
1. Substation 150 kV Operation
Pengoperasian Gardu Induk 150 kV meliputi supervisi, pencatatan,
control dan penyetelan kondisi operasi dari semua peralatan, demikian
dengan patroli harian, perbaikan kecil dan tindakan-tindakan darurat
waktu ada gangguan. Tujuannya adalah untuk mempertahankan
pelayanan dengan cara interupsi penyediaan tenaga listrik dan
mempertahankan tegangan sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
2. Transmission Line Inspection
Inspeksi jaringan transmisi yang mencakup pemeliharaan.
3. Telecommunication Device & SCADA Inspection
Inspeksi peralatan telekomunikasi / SCADA di jaringan transmisi.

2.3 Jaringan Perusahaan

Gambar 2. 4 Jaringan Perusahaan


Sumber : PT Haleyora Power Tahun 2019

PT Haleyora Power berdasarkan Peraturan Direksi PLN Nomor


0734.K/DIR/2013 mendapatkan penugasan dari PLN terkait pelayanan operasi
dan
pemeliharaan bidang transmisi dan distribusi tenaga kerja listrik, pada tanggal 19
januari 2014 ditandatangani Perjanjian Kerjasama Staregis antara PLN dan PT
Haleyora Power dengan Nomor 007.PJ-HP/2014.
Pemegang Saham (sebagai pemilik) Dari segi Keuangan Negara,
modal/saham pada BUMN merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dalam
bentuk perusahaan, sehingga pengelolaan kekayaannya tidak berdasarkan APBN,
tetapi berdasarkan kelaziman manajemen suatu perusahaan, seperti mengikuti
industri standard dalam halusaha ketenagalistrikan, atau good procurement
practice yang dapat mengacu pada standar yang diterbitkan organisasi profesi
pengadaan internasional.
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
menerapkan prinsip Business Judgement Rule pada Pasal 97 ayat (5), vang
menyatakan bahwa anggota Direksi tidak dapat dipertanggung jawabkan atas
kerugian, apabila dapat membuktikan:
a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalainnya:
b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian
untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan
c Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak
langsung, atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian;
dan
d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul dan berlanjutnya
kerugian tersebut
Hal di atas juga berlaku untuk pegawai Haleyora Power yang terlibat
dalam pengadaan: baik dari Pejabat Pelaksana Pengadaan, Wakil Pengguna,
Pengguna Barang/Jasa, Value for Money Committee. Secara umum, unsur
Business Judgement Rule antara lain adalah:
a. Keputusan yang diambil merupakan keputusan bisnis;
b. Due care (sikap berhati-hati);
c Act in good faith (itikad baik);
d. No abuse of power (tidak ada penyalahgunaan wewenang);
e. Act in the best interests of the corporation (bertindak untuk
kepentingan untuk perusahaan);
f. Act on an informed basis (bertindak dengan informasi yang mencukupi);
g. Not be wasteful (tidak bertindak in-efisien); terbaik
h. Not involve self-interest (tidak ada konflik kepentingan untuk
kepentingan pribadi); dan/atau
i. No secret profit rule doctrin of corporate opportunity (tidak mengambil
keuntungan pribadi atas suatu kesempatan yang sebenarnya menjadi
milik/diperuntukkan untuk perseroan).
PT Haleyora Power dalam menjalankan kegiatan usahanya hingga saat ini
terdiri dari 6 Regional yang terdiri dari Regional I dengan cakupan wilayah Jawa
Barat, Regional II dengan cakupan wilayah Jawa tengah dan Yogyakarta,
Regional III dengan cakupan wilayah Jawa Timur, Regional IV dengan cakupan
wilayah Sumatra Barat, Regional V dengan wilayah cakupan DKI Jakarta dan
Tanggerang serta Regional VI dengan cakupan wilayah Bogor dan banten. Hingga
dengan saat ini total dari seluruh tenaga kerja kami termasuk dengan anak
perusahaan lebih dari
18.000 tenaga kerja yang ada diseluruh wilayah Republik Indonesia.

2.4 Organisasi Perusahaan

Gambar 2. 5 Gambar Organisasi Perusahaan


Sumber : PT Haleyora Power Tahun 2019
Deskripsi Jabatan
1. Manajer
Mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Assistant Manajer Distribusi dan Niaga


a. Pelaksanaan pembuatan rencana kerja konstruksi, membuat SOP,
b. Merencanakan operasi dan pemeliharaan distribusi,
c. Telekomunikasi,
d. Penerangan,
e. Pengendalian sistem meter (AMR),
f. Pengelolaan data asset jaringan distribusi (TM, TR, Trafo Distribusi,
SR & APP termasuk PDPJ) serta
g. Evaluasi pengelolaan distribusi yang dikelola oleh unit-unit.

3. Assistant Manajer Induk


Bertanggung jawab atas tersedianya perencanaan kerja atas
pelaksanaan kegiatan perencanaan konstruksi pembangunan proyek
pembangkit dan jaringan, penetapan kebijakan manajemen yang strategis
dalam rangka pencapaian target kinerja proyek induk serta mendukung
restrukturisasi organisasi proyek induk.

4. Assistant Manajer SDM dan Keuangan


Bertanggung jawab atas perencanaan, pengelolaan dan
pengendalian penyelenggaraan kegiatan bidang anggaran, keuangan,
pengawasan pendapatan dan akuntansi sehingga memenuhi target
pengendalian keuangan unit.

5. Supervisor K3LH Keamanan dan Mutu


Mengontrol untuk tindakan pencegahan kecelakaan di tempat
kerja, namun juga mengeluarkan kebijakan yang tepat, proses - yang
efektif, orang
yang kompeten, budaya kerja yang benar. Sehingga semuanya berkontribusi
dalam penciptaan lingkungan kerja yang aman.

6. Supervisor Pejabat Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa


Mengelola proses pengadaan barang/ jasa mulai dari pengumuman,
pembahasan, evaluasi, mempersiakan perjanjian/ kontrak serta
memastikan konsep Value for Money (VfM) yaitu memastikan hasil
terbaik untuk PLN dalam jangka panjang dengan menggunakan tidak
tepat: tepat kualitas, tepat waktu, tepat waktu, tepat tempat, tepat sosial-
ekonomi dan tepat harga. Dengan prinsip dasar: efisien, efektif,
kompetitif, transparan, adil dan wajar serta Akuntabel.

7. Supervisor Operasi Distribusi


a. Mengatur jalannya operasi distribusi.
b. Mengamankan pasokan listrik di Area.
c. Memperhatikan keandalan distribusi.
d. Mengawasi keandalan distribusi.

8. Supervisor Pemeliharaan Gardu Induk


Mengelola operasi dan pemeliharaan (Assesment Level 1 dan 2)
secara real time, sarana dan keamanan fisik serta melaksanakan trouble
shooting untuk memperoleh kesiapan instalasi Gardu Induk dan Jaringan,
serta melaksanakan program Aman, Bersih dan Hijau (ABH).

9. Supervisor SDM dan Umum


a. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan SDM,
b. Tata usaha sekretariat, rumah tangga, keamanan, keselamatan dan
kesehatan lingkungan kerja dan kegiatan umum lainnya,
c. Pengendalian tenaga kerja tata laksana perbekalan,
d. Pelaksanaan bidang kehumasan serta penanganan masalah hokum.
10. Supervisor Pemeliharaan Distribusi
Bertanggung jawab dalam merencanakan, menyusun,
mengkoordinasikan, mengendalikan, memonitor serta melakukan Kajian
Kelayakan Operasional, Kajian Kelayakan Lingkungan, Pemeliharaan
jaringan distribusi tenaga listrik dan atau kegiatan lain yang terkait dengan
investasi jaringan distribusi.

11. Supervisor Operasi Gardu Induk


Mengelola operasi dan pemeliharaan (Assesment Level 1 dan 2)
secara real time, sarana dan keamanan fisik serta melaksanakan trouble
shooting untuk memperoleh kesiapan instalasi Gardu Induk dan Jaringan,
serta melaksanakan program Aman, Bersih dan Hijau (ABH).

12. Supervisor Keuangan dan Akutansi


a. Bertanggung jawab untuk membantu perencanaan bisnis dan
pengambilan keputusan dengan memberi nasihat keuangan yang
sesuai,
b. Bertanggung jawab atas perencanaan, pengelolaan dan pengendalian
penyelenggaraan kegiatan bidang anggaran, keuangan, pengawasan
pendapatan dan akuntansi sehingga memenuhi target pengendalian
keuangan unit.

13. Supervisor Manajemen Billing


a. Menerima laporan-laporan kegiatan operasional tentang pelaksanaan
Billman termasuk evaluasi kinerjanya;
b. Merencanakan, mengevaluasi dan mencari solusi pelaksanaan Billman
guna meningkatkan kinerja Billman Itu sendiri;
c. Berkoordinasi dengan petugas-petugas Rayon/Area PT Haleyora
Power untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul akibat kinerja
Billman sekaligus mengupayakan langkah-langkah perbaikan dan
peningkatannya.
14. Manajer Layanan Area Bandung dan Cimahi
a. Mengevaluasi pekerjaan staf untuk memastikan bahwa program yang
dijalankan berkualitas dan sesuai, serta sumber daya digunakan secara
efektif
b. Menyediakan pelayananan langsung diwilayah Bandung dan Cimahi,
seperti penanganan untuk masalah tentang kelistrikan, melakukan
evaluasi kebutuhan, dan menyelesaikan keluhan.
c. Membangun dan memelihara hubungan dengan lembaga dan
organisasi lain dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat
d. Menetapkan dan mengawasi prosedur administratif untuk memenuhi
tujuan yang telah ditetapkan oleh Pusat

15. Manajer Layanan Area Majalaya


a. Mengevaluasi pekerjaan staf untuk memastikan bahwa program yang
dijalankan berkualitas dan sesuai, serta sumber daya digunakan secara
efektif
b. Menyediakan pelayananan langsung diwilayah Majalaya, seperti
penanganan untuk masalah tentang kelistrikan, melakukan evaluasi
kebutuhan, dan menyelesaikan keluhan.
c. Membangun dan memelihara hubungan dengan lembaga dan
organisasi lain dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat
d. Menetapkan dan mengawasi prosedur administratif untuk memenuhi
tujuan yang telah ditetapkan oleh Pusat.

16. Manajer Layanan Area Purwakarta


a. Mengevaluasi pekerjaan staf untuk memastikan bahwa program yang
dijalankan berkualitas dan sesuai, serta sumber daya digunakan secara
efektif
b. Menyediakan pelayananan langsung diwilayah Purwakarta, seperti
penanganan untuk masalah tentang kelistrikan, melakukan evaluasi
kebutuhan, dan menyelesaikan keluhan.
c. Membangun dan memelihara hubungan dengan lembaga dan
organisasi lain dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
d. Menetapkan dan mengawasi prosedur administratif untuk memenuhi
tujuan yang telah ditetapkan oleh Pusat.

17. Manajer Layanan Area Sukabumi dan Cianjur


a. Mengevaluasi pekerjaan staf untuk memastikan bahwa program yang
dijalankan berkualitas dan sesuai, serta sumber daya digunakan secara
efektif
b. Menyediakan pelayananan langsung diwilayahSukabumi dan Cianjur ,
seperti penanganan untuk masalah tentang kelistrikan, melakukan
evaluasi kebutuhan, dan menyelesaikan keluhan.
c. Membangun dan memelihara hubungan dengan lembaga dan
organisasi lain dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat
d. Menetapkan dan mengawasi prosedur administratif untuk memenuhi
tujuan yang telah ditetapkan oleh Pusat.

18. Manajer Layanan Area Bogor


a. Mengevaluasi pekerjaan staf untuk memastikan bahwa program yang
dijalankan berkualitas dan sesuai, serta sumber daya digunakan secara
efektif
b. Menyediakan pelayananan langsung diwilayah Bogor , seperti
penanganan untuk masalah tentang kelistrikan, melakukan evaluasi
kebutuhan, dan menyelesaikan keluhan.
c. Membangun dan memelihara hubungan dengan lembaga dan
organisasi lain dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat
d. Menetapkan dan mengawasi prosedur administratif untuk memenuhi
tujuan yang telah ditetapkan oleh Pusat
19. Manajer Layanan Area Depok
a. Mengevaluasi pekerjaan staf untuk memastikan bahwa program yang
dijalankan berkualitas dan sesuai, serta sumber daya digunakan secara
efektif
b. Menyediakan pelayananan langsung diwilayah Depok, seperti
penanganan untuk masalah tentang kelistrikan, melakukan evaluasi
kebutuhan, dan menyelesaikan keluhan.
c. Membangun dan memelihara hubungan dengan lembaga dan
organisasi lain dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat
d. Menetapkan dan mengawasi prosedur administratif untuk memenuhi
tujuan yang telah ditetapkan oleh Pusat

20. Manajer Layanan Area Garut


a. Mengevaluasi pekerjaan staf untuk memastikan bahwa program yang
dijalankan -berkualitas dan sesuai, serta sumber daya digunakan secara
efektif
b. Menyediakan pelayananan langsung diwilayah Garut, seperti
penanganan untuk masalah tentang kelistrikan, melakukan evaluasi
kebutuhan, dan menyelesaikan keluhan.
c. Membangun dan memelihara hubungan dengan lembaga dan
organisasi lain dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat
d. Menetapkan dan mengawasi prosedur administratif untuk memenuhi
tujuan yang telah ditetapkan oleh Pusat

21. Manajer Layanan Area Karawang


a. Mengevaluasi pekerjaan staf untuk memastikan bahwa program yang
dijalankan berkualitas dan sesuai, serta sumber daya digunakan secara
efektif
b. Menyediakan pelayananan langsung diwilayah Karawang, seperti
penanganan untuk masalah tentang kelistrikan, melakukan evaluasi
kebutuhan, dan menyelesaikan keluhan.
c. Membangun dan memelihara hubungan dengan lembaga dan
organisasi lain dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat
d. Menetapkan dan mengawasi prosedur administratif untuk memenuhi
tujuan yang telah ditetapkan oleh Pusat

2.5 Sistem Perusahaan


Perusahaan meminta sistem untuk menunjang kegiatan perusahaan dengan
kata lain sistem terdiri dari prosedur yang saling terkait dan sama-sama
membentuk fungsi yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Setiap
sistem pasti terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem mewakili unur-uns
yang menciptakan sistem, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap
sistem yang belum mencapai tujuan sistem. Setiap sistem merupakan bagian dari
sistem yang lebih besar dan terdiri dari berbagai sistem yang lebih kecil, yang
disebut subsistem. Tinjau sistem menjelaskan sesuatu yang dilihat dari sudut
pandang sistem, yang menemukan struktur yang membuat sistem dan proses
pembuatan bekerjanya setiap yang membentuk sistem. Berikut adalah sistem
perusahaan PT Haleyora Power :
Gambar 2. 6 Flowchart PT Haleyora Power

Sumber : PT Haleyora Power Tahun 2019

Berikut ini merupakan penjelasan flowchart proses produksi secara


keseluruhan di PT Haleyora Power berdasarkan Gambar 2. 6
1. Proses pertama PT PLN dimulai dari membuat list barang proyek yang
dibutuhkan.
2. Menerima list permintaan barang yang dibutuhkan
3. Membuat list barang beserta rincian harganya.
4. Menerima list dan harga barang
5. Jika setuju, maka barang akan dipesan PT Haleyora Power untuk
membeli barang yang diperlukan untuk pengerjaan barang proyek dan
kembali ke proses daftar permintaan barang proyek.
6. Menyiapkan barang yang sudah disetujui oleh PT PLN
7. Pemilihan besi yang sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan untuk
pengerjaan barang proyek.
8. Mengirimkan barang tersebut ke ccabang PT Haleyora Power
9. Menerima barang dari PT Haleyora Power yang sudah disetujui oleh PT
PLN
BAB III PELAKSANAAN INTERNSHIP I

Pelaksanaka Internship 1 di salah satu perusahaan yaitu PT Haleyora


Power. Selama melaksanakan program Internship 1 di PT Haleyora Power
ditempatkan di Haleyora Power Region 1 dibagian Pelaksana Pengadaan
Barang/Jasa.

3.1 Ruang Lingkup Internship I


Internship merupakan kegiatan wajib yang harus dilaksanakan setiap
mahasiswa D4 Logistik Bisnis Politeknik Pos Indonesia sebagai salah satu
persyaratan untuk dinyatakan lulus dari program studi D4 Logistik Bisnis
Politeknik Pos Indonesia. Kegiatan magang ini dilaksanakan penulis di di salah
satu perusahaan yaitu PT Haleyora Power. Selama melaksanakan program
Internship 1 di PT Haleyora Power ditempatkan di Haleyora Power Region 1
dibagian Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa. dari tanggal 12 Agustus sampai
tanggal 30 November 2019 yang dilaksanakan 5 hari dalam 1 minggu.
Selama Internship penulis tidak di fokuskan dalam 1 kegiatan saja tetapi
hampir beberapa kegiatan yang ada di bagian pembangunan sehingga penulis bisa
mendapat pengalaman yang lebih luas. Adapun kegiatan yang dilakukan penulis
selama Internshiadalah sebagai berikut:
4. Mengendalikan surat keluar dan Undangan
5. Mengendalikan Laporan Berita Acara
6. Mempersiapkan rapat
7. Mengevaluasi daftar permintaan barang dan jasa
8. Menginput SAP
9. Menginput data kepegawaian
10. Menginput Pelamar
11. Menjadi Panitia Rekrutmen kepegawaian PT Haleyora Power untuk
wilayah Bandung dan Cimahi, Tasikmalaya dan Garut.
3.2 Proses Kerja Divisi Pengadaan Barang dan Jasa

Pengadaan barang/jasa menduduki posisi yang sangat penting dalam suatu


organisasi, karena merupakan sarana penggunaan anggaran dalam jumlah
signifikan guna mendapatkan barang. jasa, dan pekerjaan yang dibutuhkan bagi
pelaksanaan misi organisasi. Pengadaan barang/jasa juga menduduki posisi
penting dalam penyediaan infrastruktur dan sarana pendukung dalam
melaksanakan Operasi dan Pemeliharaan Sistem Distribusi Tenaga Listrik yang
dilakukan oleh PT Haleyora Power sering juga disebut HP.

Berikut Flowchart proses alur pengadaan barang :

Gambar 3. 1 Flowchart Pengadaan Barang Dan Jasa


Sumber : PT Haleyora Power Region 1 Tahun 2019
Keterangan:
1. Permintaan barang
Meminta barang untuk dioprasikan oleh PT Haleyora Power
2. Menambahkan barang
Bagian Oprasi menambahkan barang yang sebelumnya sudah di list
oleh bagian area.
3. Menambahkan barang safety
Bagian K3LH menambahkan barang safety agar pada saat dioprasikan
oleh PT Haleyora Power tidak terjadi keselahan dalam pengoprasian
barang.

4. Menerima laporan permintaan barang


Sketariat menerima laporan permintaan barang yang sebelumnya sudah
ditambahkan oleh bagian Operasi dan K3LH.
5. Melaporkan ke bagian Manajer Region
Melaporkan agar barang bisa diminta ke bagian Pengadaan.
6. Menerima laporan barang dari Seketariat
Manajer Region menerima list barang dari Sketariat yang sebelumnya
sudah ditambahkan oleh bagian Operasi dan K3LH dan mempersetujui
barang tersebut.
1. Jika Ya, maka laporan akan dikirimkan ke bagian Keuangan untuk
di list harga barang
2. Jika Tidak, maka laporan tersebut akan kembali ke bagian Area
untuk merevisi permintaan barang.
7. Menerima laporan dari Manajer Region
Bagian Keuangan menerima laporan dari Manajer Region yang sudah
dipersetujui sebelumnya dan melaporkan kebagian Pengadaan.
8. Menerima list barang yang dibutuhkan
Bagian Pengadaan menerima list barang dari bagian keuangan.
9. Mengirimkan list barang yang dibutuhkan
Mengirimkan list barang ke Vendor yang dituju
10. Menerima list barang dari bagian Pengadaan
Vendor menerima list barang dari bagian Pengadaan untuk dicari
barangnya.
11. Mengecek barang
Vendor mengecek barang yang sudah dilist oleh bagian pengadaan, dan
mengecek apa tesedia atau tidak,
1. Jika Ya, maka akan langsung membuat kontrak dengan bagian
Pengadaan.
2. Jika Tidak, maka akan dikembalikan kebagian Pengadaan barang
tidak tersedia dan meminta yang lain.

12. Pembuatan Kontrak


Pembuatan kontrak ini menujukan bahwa pihak Pengadaan dan
Vendor menyetujui barang dan persyaratan yang ada pada kedua belah
pihak agar tidak ada kekeliluaran.
13. Pengiriman Barang
Sesudah persetujuan kontrak antara pihak Pengadaan dan Vendor,
Vendor mengirimkan barang ke PT Haleyora Power untuk dioprasikan.
14. Menerima barang
PT Haleyora Power menerima barang dari Vendor untuk dioprasikan.

3.3 Analisis Proses Kerja


Untuk mendapatkan pengadaan dengan tingkat six sigma maka ada beberapa
tahap yang harus di lewati yang disingkat dengan DMAIC (define, measure,
analyze, improve, control), adapun tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

3.3. 1 Tahap Pendefinisian (Define)


Merupakan tahapan pertama yang dilakukan, manajemen perusahaan yaitu
pimpinan-pimpinan perusahaan (selanjutnya disebut dengan manajemen) yang
ingin mencoba six sigma harus mengidentifikasi secara jelas masalah masalah
yang dihadapi.
Tidak menutup kemungkinan manajemen harus memetakan proses
kegiatan guna memahami dan melokalisir masalah.memilih sebuah alternative
tindakan sebagai proyek untuk menanggulangi luasnya masalah atau
menyelesaikannya.
Selama melaksanakan Internship 1 di PT Haleyora Power Region 1
penulis mewawancarai dan mengamati masalah yang terjadi di Area/Kantor
cabang Jawa Barat. Beberapa permasalahan yang kerap terjadi di Area yaitu :

1. Tidak adanya stok barang seperti pada Lampiran 1 disebabkan karena


factor kesalahan manusia. Seharusnya pembuatan daftar stok
barang dan informasi yang dilengkapi dengan jumlah
stok barang yang tersedia di dalam gudang amat
penting untuk dilakukan. Dengan adanya daftar dan
informasi mengenai stok barang, akan lebih mudah
dan cepat dalam memenuhi kebutuhan barang yang
diinginkannya dan dibutuhkan untuk digunakan
opersional dan memperbaiki sehingga mereka tidak
perlu menunggu terlalu lama atas adanya barang
tersebut.
2. Barang Rusak adalah salah satu penyebab umum yang
kerap terjadi adalah, kurangnya pengecekan fisik
untuk stock barang yang dimiliki. Barang yang
tersimpan di Gudang tidak selama akan berada dalam
kondisi yang baik karena, ada nilai penyusutan
yang terjadi atau barang rusak. Masalah ini bisa
diatasi dengan pengecekan fisik secara teratur
sehingga, pihak Gudang bisa menghitung barang yang
tidak layak pakai.
Gambar 3. 2 Barang Rusak
Sumber: PT Haleyora Power Region 1 Tahun 2020
3. Terhambatnya proses pendistribusian barang yang
disebabkan karena kurangnya moda transportasi
angkutan yang berdampak pada terlambatnya proses
pendistribusian barang kepada kantor - kantor
cabang PT Haleyora Power itu sendiri.

3.3.1.1 Diagram SIPOC (Supplier, Input, Process, Output, Customer)


Dalam proses manajemen dan perbaikan proses, Diagram SIPOC
merupakan salah satu teknik yang paling berguna dan paling sering digunakan.
Diagram ini digunakan untuk menyajikan tampilan “sekilas” dari aliran kerja.
SIPOC berasal dari lima elemen yang ada pada diagram yaitu:
a.Supplier adalah orang atau kelompok yang memberikan informasi
kunci, bahan, atau sumber daya lainnya, kepada proses.
b. Input adalah sesuatu yang diberikan
c.Process adalah sekumpulan langkah yang mengubah dan idealnya
menambahkan nilai Input.
d. Output adalah produk atau proses final.
e.Customer adalah orang atau kelompok atau proses yang menerima
output.
SIPOC dapat menjadi bantuan berharga untuk membuat orang-orang
mengetahui bisnis dari perspektif proses. Berikut ini beberapa manfaat dari
SIPOC:
a. Menampilkan sekumpulan aktivitas lintas funsional dalam satu diagram
tunggal sederhana.
b. Menggunakan kerangka kerja yang dapat diterapkan pada proses dengan
semua ukuran bahkan organisasi keseluruhan.
c. Membantu memelihara perspektif gambar besar yang untuk itu detail
tambahan dapat ditambahkan.
Dengan menghubungkan ujung-ujung dari SIPOC pada organisasi dimana
output dari satu proses menjadi input dari proses lainnya, anda dapat
mengembangkan diagram proses tingkat tinggi dari perusahaan keseluruhan.

Supplier Inputs Process Outputs Customesr

PT Haleyora Keluhan di Perbaikan di PT aleyora


H wer
internal internal Po 1
ion
Power
Reg

Penandatan gan oleh manajger Pengadaan Barang


Melakukan
Menulis keluhanMembuat Nota Dinas Melakukan Pengeceka n Pendistribu
Barang sian Barang

Gambar 3. 3 Diagram SIPOC Persediaan Barang PT Haleyora Power Region 1

Sumber: Pengolahan Data Tahun 2019

Pada gambar 3.3 diatas dapat dilihat proses persediaan barang, didalam
proses persediaan tersebut terdapat beberapa tahapan, seperti :
1. Menulis keluhan
2. Membuat nota dinas
3. Penandatanganan oleh manajer
4. Melakukan pengadaan barang
5. Melakukan pengecekan barang
6. Pendistribusian barang
Didalam tahapan proses persediaan barang tersebut terdapat masalah di
tahapan 5 dan tahapan 6, yaitu permasalahan mengenai pengadaan barang.
Dimana saat proses pengecekan barang, barang yang dibutuhkan oleh pihak
kantor cabang tidak dapat dapat terpenuhi sesuai dengan permintaan dari pihak
kantor cabang dikarenakan adanya barang rusak, stok barang tidak tersedia dan
terhambatnya proses distribusi yang terdapat pada lampiran 1.

3.3. 2 Tahap Pengukuran (Measure)


Pada fase measure dilakukan pengambilan data untuk menentukan dan
menganalisa proses pengadaan barang dan sistem awal yang sudah pada
perusahaan dan pihak manajemen, pengambilan data dilakukan untuk mendapatkan
data-data tambahan dalam melakukan pengolahan data dan penganalisaan. Tahap
ini juga merupakan tahap yang penting karena pada tahap measure ini dilakukan
perhitungan tingkat sigma dari perusahaan berdasarkan hasil produksi dan jumlah
defect produk pada perusahaan, alat six sigma yang dibutuhkan dan kegiatan yang
dilakukan dalam tahap pengkuran (measure) adalah :

3.3.2.1 Check Sheet


Alat ini berupa lembar pencatatan data secara mudah dan sederhana
sehingga menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam
pengumpulan data tersebut. Penggunaan check sheet bertujuan untuk:
1. Memudahkan proses pengumpulan data terutama untuk mengetahui
bagaimana suatu masalah sering terjadi, tujuan utama dari penggunaan
check sheet adalah membantu mentabulasi banyaknya kejadian dari
suatu masalah tertentu atau penyebab tertentu.
2. Mengumpulkan data tentang jenis masalah yang terjadi. Dalam kaitan ini
check sheet akan membantu memilah-milah data ke dalam katagori yang
berbeda seperti penyebab-penyebab.
3. Menyusun data secara otomatis, sehingga data itu dapat dipergunakan
dengan mudah
4. Memisahkan antara opini dan fakta.
Adapun langkah –langkah melakukan check sheet adalah sebagai berikut :
1. Menentukan secara jelas tujuan mengumpulkan data
2. Menentukan cara bagaimana mengumpulkan data
3. Membuat rancangan format check sheet
4. Mengumpulkan data yang diperlukan
5. Memasukkan data sesuai kategori yang ada dalam check sheet

Jadi data yang ditampilkan data yang bersifat deskiptif artinya hanya
menggambarkan suatu kondisi atau kuantitas dari suatu masalah.
Berikut ini adalah daftar permintaan dilapangan PT Haleyora Power Region 1.
Tabel 3. 1 Check sheet Permasalahan pengadaan barang PT Haleyora Power Region 1

No Permasalahan Septembe Oktober Novembe Total


r r
1 Tidak adanya stok 19 18 15 52
barang
2 Barang rusak 13 7 7 27
3 Proses pendistribusian 7 4 5 16
terhambat
Total 8 10 13
Sumber: Pengolahan Data Tahun 2020

Hasil dari check sheet permasalahan yang diatas bahwa yang paling sering
mengalami masalah pada pengadaan barang selama 3 Bulan yaitu tidak ada stok
barang dengan jumlah 52 kali dalam 3 bulan.

Tabel 3. 2 Frekuensi Permasalahaan PT Haleyora Power Region 1

No Permasalahan Frekuensi Frekuensi Frekuensi


Relative (%) Kumulatif (%)
1 Tidak adanya 52 54.74 54.74
stok barang
2 Barang rusak 27 28.42 83.16
3 Proses 16 16.84 100.00
pendistribusian
terhambat
Total 95 100.00
Sumber: Pengolahan Data Tahun 2020

Setelah mengolah data menggunakan Frekuensi lalu menggunakan


diagram pareto untuk menunjukan masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah
kejadian.
100.00
90
90.00
80
80.00
70
70.00
60
60.00
50
50.00
40 40.00
30 30.00
20 20.00
1010.00

0 0.00
Tidak adanya stok barangBarang rusakProses pendistribusian
terhambat
Series1Series2

Gambar 3. 4 Diagram Pareto


Sumber: Pengolahan Data Tahun 2020

Setelah pembuatan diagram pareto penulis dapat melihat bahwa


permasalahan tidak adanya persediaan barang merupakan permasalahan paling
besar karena memiliki frekuensi paling tinggi.

3.3. 3 Fase Analisa (Analyze)


Dari hasil check sheet yang dilakukan pada selama 3 bulan maka didapat
bahwa ada permasalahan nya yaitu tidak adanya stok persediaan barang barang
sering terjadi dalam proses pengadaan barang PT Haleyora Power. permasalahan
tersebut maka dilakukan penganalisaan dengan menggunakan Diagram Tulang
Ikan (Fishbone Diagram). Diagram Fishbone digunakan untuk mengidentifikasi
penyebab masalah serta untuk mengembangkan kualitas produk atau layanan.
Berikut ini salah satu metode fishbone yaitu 5 M ;

a. Machine (faktor yang berhubungan dengan mesin atau teknologi)


b. Method (faktor yang berhubungan dengan metode atau proses)
c. Material (faktor yang berhubungan dengan raw material, consumpsion,
dan informasi)
d. Money (Faktor yang berhubungan dengan dana tau pembiayaan)
e. Man (faktor yang berhubungan dengan tenaga kerja atau pekerjaan fisik)
f. environtment (faktor yang berhubungan dengan lingkungan)

Berikut ini adalah gambar diagram Fishbone mengenai permasalahan tidak


adanya stok berang.

MONEY MAN
Kurangnya
komunikasi
Aanggaran Kurang teliti
terbatas Kelalaian
Informasi kurang jelas
Tidak
a
Vendor tidak memenuhi d
Perencanaan tidak
standar a
tepat n
Kurangnya pengarahan y
Metode dari atasan a
yang salah
Kesuitan mencari vendor
MATERIAL
METHOD

Gambar 3. 5 Diagram Fishbone Tidak adanya stok barang

Sumber Pengolahan Data Tahun 2020

Berdasarkan gambar 3.4 diatas maka dapat dianalisis berdasarkan faktor-


faktor yang menjadi tidak adanya stok barang di gudang. Penjelasanya dapat
dilihat pada tabel sebab akibat sebagai berikut.
Tabel 3. 3 Sebeb Akibat Permasalahan Tidak Adanya Stok Barang

Sebab Akibat
Man 1. Karyawan kurang teliti 1. Karyawan tidak mengetahui
2. Kurangnya komunikasi jumlah barang yang
antara karyawan tersedia digudang.
2. Jumlah pengadaan
barang tidak sesuai
dengan permintaan
karyawan
Money 1. Anggaran Terbatas 1. Tidak dapat melakukan
pengadaan barang kembali

Method 1. Kurangnya pengarahan 1. Karyawan tidak berkerja


dari atasan sesuai prosedur
2. Metode yang salah 2. Perencanaan pengadaan
barang tidak tersusun
secara priodik

Material 1.Vendor tidak memenuhi 1. Pengadaan barang tidak dapat


standar dilakukan jika mendesak
karena ada proses pemilihan
vendor yang sesuai standar

Sumber Pengolahan Data Tahun 2019

Berikut ini adalah gambar diagram Fishbone mengenai permasalahan


Barang rusak
METHOD MAN
Penumpukan Kurang Kurang
melebihi standar Pengawasan hati-hati

Penyimpanan tidak
Kelalaian Ba
sesuai prosedur ra
ng
Ru
Lembab sa

Kondisi gudang

ENVIRONMENT

Gambar 3. 6 Diagram Fishbone Barang Rusak

Sumber Pengolahan Data tahun 2020

Berdasarkan gambar 3.5 diatas maka dapat dianalisis berdasarkan faktor-


faktor yang menyebabkan barang rusak. Penjelasanya dapat dilihat pada tabel
sebab akibat sebagai berikut.

Tabel 3. 4 Sebeb Akibat Permasalahan Tidak Adanya Stok Barang

Sebab Akibat
Man 1. Karyawan kurang hati- 1. Barang mengalami kerusakan
hati dalam menyimpan
barang
Method 1. Penumpukan 1. Penumpukan barang yang
melebihi standar melebihi standar
2. Kurangnya pengawan mengakibatkan barang yang
berada dipaling bawah
mengalami kerusakan
karena beban yang diterima
cukup besar.
2. Karyawan menyimpan barang
tidak sesuai pedoman.
Environment 1. Kondisi gudang yang 1. Barang menjadi cepat rusak
lembab karena cepat berkarat,
berjamur, pelapukan.
Sumber: Pengolahan Data Tahun 2019
3.3.4 Fase Perbaikan (Improve)

Tahap perbaikan manajemen memastikan variabel-variabel kunci atau


faktor-faktor utama dan mengukur pengaruhnya terhadap hasil yang diinginkan.
Sebagai hasilnya manajemen mengidentifikasikan jajaran penerimaan maksimum
terhadap masing-masing variabel untuk menjamin bahwa sistem pengukurannya
memang layak untuk mengukur penyimpangan yang ada.

Didalam tahap ini manajemen dapat memberikan masukan berdasarkan


data pada tahap analisa sehingga dapat memberikan hasil yang memuaskan dan
mengurangi tingkat permasalahan dan menigkatkan kualitas sesuai dengan tujuan
yang diinginkan oleh pihak perusahaan.

2.5.4.1 Metode Analisis 5W+1H

Metode 5W+1H merupakan salah satu analisis pemecah masalah yang


baik dan melibatkan pemikiran investigasi. Pertanyaan yang ditemukan oleh
Rudyard Kipling ini berupa enam pertanyaan yang juga disebut sebagai analisis
(5W+1H), terdiri atas beberapa pertanyaan sebagai berikut.
1. What (apa) - faktor apa yang diperbaiki?
2. Why (mengapa) - penyebab dari perbaikan yang akan dilakukan?
3. Where (di mana) - tempat melakukan peluang perbaikan?
4. When (kapan) - waktu pelaksanaan peluang perbaikan?
5. Who (siapa) - yang melakukan peluang perbaikan?
6. How (bagaimana) - bagaimana melakukan peluang perbaikan?

Analisis 5W+1H dilakukan supaya semua peluang perbaikan dari


beberapa faktor dapat terlihat dengan jelas. Berikut analisis 5W+1H:
Tabel 3. 5 Tindakan Perbaikan 5W + 1H

MAN
What (Apa) When (Kapan) Where (Dimana) Why (Kenapa) Who (Siapa) How (Bagaimana)
Karyawan selalu Dilakukan setelah Di gudang Agar karyawan Karyawan bagian Karyawan selalu melakukan
mengecek barang sampai mengetahui stok pengadaan barang pengecekan barang secara
ketersediaan barang digudang dan barang yang ada periodic
digudang dan sebelum di digudang sehingga
kurangnya distribusikan ke permintaan dari
komunikasi antara cabang kantor cabang
karyawan dapat dipenuhi
MONEY
What (Apa) When (Kapan) Where (Dimana) Why (Kenapa) Who (Siapa) How (Bagaimana)
Memanfaatkan Ketika melakukan Di kantor wilayah Agar tidak Pejabat pengadaan Pejabat pengadaan barang
sebaik mungkin pengadaan barang melampaui barang mengecek list barang yang
anggaran yang anggaran yang dibutuhkan oleh kantor
sudah ditetapkan sudah ditetapkan cabang dan memilih
kebutuhan mana yang layak
dilakukan pengadaan.
Tabel 3. 6 Tindakan Perbaikan 5W + 1H (Lanjutan)

METHOD
What (Apa) When (Kapan) Where (Dimana) Why (Kenapa) Who (Siapa) How (Bagaimana)
Melakukan Memberikan Di bagian Agar karyawan Pejabat pengadaan Dengan dilakukannya
pengawasan secara pelatihan pada saat pengadaan barang dapat mengetahui barang pelatihan mengenai
rutin terhadap penerimaan bagaimana prosedur prosedur pengadaan barang
kinerja karyawan karyawan baru dan pengadaan barang yang sesuai dengan
dan memberikan pengawasan secara sesuai dengan ketetapan perusahaan pada
pelatihan kepada rutin standar perusahaan seluruh karyawan, dan
karyawan tentang dan karyawan tidak melakukan pengawasan oleh
prosedur yang melakukan hal yang pejabat pengadaan secara
ditetapkan oleh diluar ketetapan rutin
perusahaan
Tabel 3. 7 Tindakan Perbaikan 5W + 1H (Lanjutan)

MATERIAL

What (Apa) When (Kapan) Where (Dimana) Why (Kenapa) Who (Siapa) How (Bagaimana)

Melakukan Sebelum Di kantor wilayah Untuk mendapatkan Bagian pengadaan Dengan mencari beberapa
pemilihan vendor dilakukannya vendor yang sesuai barang vendor dan melakukan
yang sesuai dengan
standar yang telah pengadaan barang dengan standar pemilihan dari beberapa
ditetapkan oleh perusahaan vendor tersebut vendor
pihak perusahaan.
mana yang sesuai dengan
standar perusahaan

Sumber: Pengolahan data Tahun 2020


3.3 Rekomendasi/Usulan Hasil Analisa

Tabel 3. 8 Rekomendasi/Usulan Hasil Analisa

Root Cause Deskripsi Solusi Alasan


a. Karyawan a. Karyawan yang a. Karyawan selalu a.Agar karyawan
kurang teliti kurang teliti mengecek mengetahui stok
b. Kurangnya menyebabkan ketersediaan barang yang ada
komunikasi karyawan tidak barang digudang. digudang sehingga
antara mengetahui stok b.Mengumpulkan permintaan dari
karyawan terbaru yang ada data barang apa kantor cabang dapat
digudang. saja yang dipenuhi
b. Kurangnya dibutuhkan oleh b. Agar semua
komunikasi kantor cabang permintaan barang
antara karyawan agar dapat yang dibutuhkan
menyebabkan dilakukan oleh pihak kantor
informasi pengadaan barang cabang dapat
barang yang sesuai permintaan terpenuhi
diminta oleh dari kantor cabang
pihak kantor
cabang kurang
jelas
Anggran Anggran terbatas Memanfaatkan Agar tidak
terbatas menyebabkan sebaik mungkin melampaui anggaran
sulitnya anggaran yang yang sudah
melakukan sudah ditetapkan ditetapkan
pengadaan barang
Tabel 3. 9 Rekomendasi/Usulan Hasil Analisa (Lanjutan)

Root Cause Deskripsi Solusi Alasan


a.Kurangnya a. Kurangnya a. Melakukan a. Agar karyawan
pengarahan pengarahan dari pengawasan dapat memahami
dari atasan atasan secara rutin bagaimana
b.Metode yang menyebabkan terhadap kinerja prosedur yang
salah karyawan tidak karyawan dan benar sesuai
bekerja sesuai memberikan ketetapan dari
prosedur yang pelatihan kepada perusahaan
ditetapkan karyawan tentang b. Agar pihak kantor
b. Metode yang prosedur yang cabang dapat
salah pada saat ditetapkan oleh mengetahui kapan
proses perusahaan jadwal pengadaan
perencanaan b. Membuat jadwal barang dilakukan
pengadaan pengadaan sehingga mereka
barang barang secara dapat
menyebabkan periodik mengumpulkan
pengadaan data apa saja
barang tidak barang yang
dapat memenuhi dibutuhkan sebelum
kebutuhan dari proses
kantor cabang pengadaan barang
berlangsung dan
juga pihak kantor
wilayah dapat
mengawasi setiap
proses pengadaan
barang agar
kebutuhan dari
kantor cabang dapat
terpenuhi
Vendor tidak Vendor tidak Melakukan Agar pengadaan
memenuhi memenuhi standar pemilihan vendor barang dapat
standar menyebabkan yang sesuai dengan dilakukan jika ada
sulitnya pengadaan standar yang telah kebutuhan yang
barang jika ditetapkan oleh mendesak
mendesak karena pihak perusahaan
perlu adanya
proses pemilihan
vendor

Sumber : Pengolahan data Tahun 2020


BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Dalam kegiatan internship ini penulis dapat belajar dan memahami


bagaimana dunia kerja yang sebenemya dan dapat menerapkan materi yang
didapat dari perkuliahan kedalam dunia kerja, penulis juga dapat memahami
bagaimana permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan yang bergerak jasa
khususnya PT Haleyora Power Region 1. Dalam program ini juga penulis
mendapatkan banyak ilmu mengenai logistik khususnya di bidang persediaan,
seperti mengetahui proses bisnis dari perusahaan tersebut dan mengetahui
bagaimana kendala dan permasalahan yang terjadi, seperti halnya masalah tidak
adanya stok barang digudang perusahaan tersebut yang mana sudah dijelaskan
sebelumnya.

4.2 Saran

Saran dari penulis untuk permasalahan yang ada di PT Haleyora Power Region
1 dimana masalah utamanya adalah tidak adanya stok barang disebabkan

1. MAN
Karyawan kurang teliti dan kurangnya komunikasi antara
karyawan dapat menyebabkan karyawan tidak mengetahui stok terbaru
yang ada digudang dan informasi barang yang diminta oleh pihak kantor
cabang kurang jelas untuk meminimalisir hal tersebut perusahaan perlu
melakukan pengawasan secara rutin terhadap kinerja karyawan dan
memberikan pelatihan kepada karyawan tentang prosedur yang ditetapkan
oleh perusahaan dan membuat jadwal pengadaan barang secara periodik.

2. Money
Anggran terbatas dapat menyebabkan sulitnya melakukan
pengadaan barang oleh karena itu harus memanfaatkan sebaik mungkin
anggaran yang sudah ditetapkan di perusahaan tersebut.
3. Method
Kurangnya pengarahan dari atasan dan metode yang salah
dapat menyebabkan karyawan tidak bekerja sesuai prosedur yang
ditetapkan untuk mengatasi hal tersebut dengan melakukan
pengawasan secara rutin terhadap kinerja karyawan dan memberikan
pelatihan kepada karyawan tentang prosedur yang ditetapkan oleh
perusahaan dan membuat jadwal pengadaan barang secara periodic.
4. Material
Vendor tidak memenuhi standar sulitnya melakukan pengadaan
barang jika mendesak karena perlu adanya proses pemilihan vendor
untuk meminimalisir masalah tersebut dengan melakukan pemilihan
vendor yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pihak
perusahaan.
Lampiran 1
Data Permintaan dilapangan Bulan September

Terhambatnya
Barang Barang Tidak Ada Stok
NO Nama Barang Permintaan Proses
Tersedia Rusak Persediaan
Pendistribusian
1 Holder Card 369 334 2 2 2
2 Id Card 382 380 1 1 0
3 Tali Id Card 379 377 0 2 0
4 Seragam Kerja 1988 1986 2 0 0
5 Tool set lengkap 55 52 1 2 0
6 Tangga Lipat 2 Meter 61 57 0 4 0
Telescopic hotstick 20
7 kV/ Sackle Stock 25 22 3 0 0
8 Earth tester 14 11 0 1 2
Alat ukur tahanan isolasi
9 (10.000 Volt DC) Analog 97 97 0 0 0
Body Harness Single
10 Hook 212 212 0 0 0
11 Kaca Pembesar 212 212 0 0 0
12 Tang KW 34 29 1 2 2
13 APAR Powder 3 Kg 36 36 0 0 0
14 Handheld 212 208 2 2 0
15 Safety Shoes Athena 4in 16 16 0 0 0
16 Safety Shoes Maxi 6in 241 240 1 0 0
17 Tangga Lipat 2 Meter 6 3 0 2 1
18 Jas Hujan 455 454 0 1 0

Jumlah 13 19 7
Bulan Oktober
Barang Barang Tidak Ada Stok terhambatnya proses
NO Nama Barang Permintaan
Tersedia Rusak Persediaan pendistribusian
1 Holder Card 150 148 0 2 0
2 Id Card 100 99 0 0 1
3 Tali Id Card 150 148 0 2 0
4 Seragam Kerja 356 354 2 0 0
5 Tool set lengkap 40 38 0 2 0
6 Tangga Lipat 2 Meter 65 65 0 0 0
Telescopic hotstick 20
7 kV/ Sackle Stock 30 26 2 2 0
8 Earth tester 17 17 0 0 0
Alat ukur tahanan isolasi
9 (10.000 Volt DC) Analog 87 85 0 2 0
Body Harness Single
10 Hook 98 97 0 1 0
11 Kaca Pembesar 98 98 0 0 0
12 Tang KW 13 10 0 2 1
13 APAR Powder 3 Kg 36 35 0 0 1
14 Handheld 130 129 0 1 0
15 Safety Shoes Athena 4in 45 43 0 2 0
16 Safety Shoes Maxi 6in 56 55 1 0 0
17 Tangga Lipat 2 Meter 9 6 0 2 1
18 Jas Hujan 200 198 2 0 0

Jumlah 7 18 4
Bulan November
Barang Barang Tidak Ada Stok terhambatnya proses
NO Nama Barang Permintaan
Tersedia Rusak Persediaan pendistribusian
1 Holder Card 90 88 0 2 0
2 Id Card 0 0 0 0 0
3 Tali Id Card 90 88 0 2 0
4 Seragam Kerja 70 68 2 0 0
5 Tool set lengkap 20 18 0 2 0
6 Tangga Lipat 2 Meter 30 30 0 0 0
Telescopic hotstick 20 kV/
7 Sackle Stock 40 36 2 2 0
8 Earth tester 18 14 0 2 2
Alat ukur tahanan isolasi
9 (10.000 Volt DC) Analog 100 100 0 0 0
10 Body Harness Single Hook 50 50 0 0 0
11 Kaca Pembesar 10 10 0 0 0
12 Tang KW 8 6 0 0 2
13 APAR Powder 3 Kg 68 67 0 0 1
14 Handheld 20 19 0 1 0
15 Safety Shoes Athena 4in 30 28 0 2 0
16 Safety Shoes Maxi 6in 42 41 1 0 0
17 Tangga Lipat 2 Meter 8 6 0 2 0
18 Jas Hujan 180 178 2 0 0

Jumlah 7 15 5
Lampiran 2
Transrip Wawancara Dengan Pejabat Pengadaan Barang PT Haleyora
Power Region 1

Tanggal : 22 Januari 2020


Tempat : PT Haleyora Power Region 1, Jalan Mekar Utama No. 1F,
Mekarwangi, Kec. Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
Responden : Bu Siti

Tanya : Bu apakah ada masalah yang sering terjadi dibagian pengadaan


barang?
Jawab : Oh iya ada beberapa salah satunya tidak adanya stok barang
digudang, barang rusak lalu terhambatnya proses pendistribusian
kecabang.
Tanya : Bu kenapa bisa terjadi permasalahan tersebut?
Jawab : Karena perencanaan pengadaan barang tidak tersusun secara
periodik dan sering terjadi permintaan barang yang mendadak
sehingga permintaan yang mendadak itu sulit untuk dipenuhi dan
saat pendistribusian terhambat dikarenakan transportasi yang
terhambat dan juga barang rusk yang tak layak untuk dipakai
Tanya : Bu apakah ada penyebab lain?
Jawab : Iya ada, karena sulitnya mencari vendor yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan sehingga tidak dapat melakukan
pengadaan barang jika mendadak, karena vendor yang sudah biasa
kita pesan barang itu tidak bisa memenuhi permintaan jika
mendadak, jadi kita harus mencari vendor yang lain, tapi mencari
vendor yang sesuai standar itu sulit
Tanya : lalu apa lagi bu kira – kira?
Jawab : oh iya sama miss communication diantara pihak cabang dengan
pihak sini, pihak cabang itu mengajukan permintaan barang yang
dibutuhkan segini, setelah kita pesankan barang yang dibutuhkan,
pihak cabang ini meminta tambahan barangnya sedangkan kita
sudah memesan barang sesuai pesanan yang awal, sehingga kita
tidak bisa memenuhi permintaan tambahan tersebut. Lalu
pegawainya kurang teliti atau lalai saat proses pengecekan barang
sehingga barang terlambat dikirim kepada pihak cabang.
Tanya : Kalau masalah barang rusak apa penyebabnya?
Jawan : Karena karyawan dilapangan tidak menjaga barang/kurang hati
hati ketika sedang memakai barang tersebut dan kurangnya
pengawasan dari bagian pengadaan itu sendiri
Tanya : Lalu apakah ada penyebab yang lain kira-kira?
Jawab : Ada, karena penyimpanan barang yang baru dating tidak disusun
dengan prosedur yang ada, lalu lokasi penyimpanan gudang yang
lembab menyebabnya barang menjadi cepat berkarat.
Lampiran 3
Validasi Wawancara

Nama : Cynthia Puspa Rinjani


NPM 6174009
Jurusan : D4 Logistik Bisnis
Waktu Wawancara : Kamis, 22 Januari 2020

Bahwa bersangkutan telah menyelesaikan wawancara kepada bagian pengadaan


barang. Surat keterangan ini diberikan sebagai bukti telah melakukan wawancara
di PT Haleyora Power Region 1. Demikian terimakasih.

Bandung, 22 Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai