Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PT. BULOG KANWIL JAKARTA - BANTEN

Disusun Oleh:

Alicia Putri Sandyta


1511519031

PROGRAM STUDI D-III TRANSPORTASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN (i)
Laporan PKL ini telah diperiksa dan disetujui oleh
Pembimbing Lapangan
LEMBAR PENGESAHAN (ii)

Judul : Praktik Kerja Lapangan


Nama Mahasiswa : Alicia Putri Sandyta
Nomor Registrasi : 1511519031

Dosen Pembimbing

Nama Tanda Tangan Tanggal

Siti Sahara, S.Pd., M.Pd ……………….. ……………….


NIP. 198911242019032017

Dosen Penguji

Nama Tanda Tangan Tanggal

xxxxxxxxxxxxxxxxxx ……………….. ……………….


NIP.

Nama Tanda Tangan Tanggal

xxxxxxxxxxxxxxxxxx ……………….. ………………..


NIP.
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
OLEH DOSEN PEMBIMBING

Nama : Alicia Putri Sandyta


Nomor Registrasi : 1511519031
Program Studi : D-III Transportasi
Angkatan : 2019
Tempat PKL : Perusahaan Umum BULOG Kanwil Jakarta – Banten
Jalan Perintis Kemerdekaan RT 01/RW 06, Kelapa Gading,
Jakarta Utara, DKI Jakarta - 13260

Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan disetujui oleh:

Jakarta, April 2022


Dosen Pembimbing

(Siti Sahara, S.Pd, M.Pd)


NIP. 198911242019032017
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
OLEH PEMBIMBING LAPANGAN

Nama : Alicia Putri Sandyta


Nomor Registrasi : 1511519031
Program Studi : D-III Transportasi
Angkatan : 2019
Tempat PKL : Perusahaan Umum BULOG Kanwil Jakarta – Banten
Jalan Perintis Kemerdekaan RT 01/RW 06, Kelapa Gading,
Jakarta Utara, DKI Jakarta - 13260

Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan disetujui oleh:

Jakarta, April 2022


Pembimbing Lapangan

XXXXXX
NIP. 198911242019032017
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat kasih dan
kemurahan-Nya penulis bisa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) tanpa hambatan yang berarti
dan dengan tepat waktu. Penulisan laporan ini digunakan untuk memenuhi salah satu
syarat kelulusan setiap mahasiswa dalam menempuh tahap studi akhir di Universitas
Negeri Jakarta termasuk Program Studi D3 Transportasi. Selain dari tujuan di atas
yang telah disampaikan, penyusunan laporan ini juga bertujuan sebagai bentuk bukti
bahwa telah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Perusahaan
Umum BULOG Kanwil Jakarta – Banten dari tanggal 18 Oktober 2021 – 31 Maret
2021.
Telah berhasil diselesaikannya laporan ini tidak luput dari dukungan berupa
materil maupun bimbingan, nasehat, saran, serta motivasi dari beberapa pihak yang
membantu penulis untuk menyusun laporan ini, maka penulis mengucapkan
terimakasih yang sedalamnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa dimana telah memberikan kemurahan dan berkat-
Nya kepada penulis.
2. Kedua orang tua, keluarga besar, dan orang terdekat yang telah banyak
memberikan dukungan baik materil maupun dukungan motivasi selama
penulis berada di bangku kuliah dan juga saat melaksanakan PKL serta
menyusun laporan PKL.
3. Bapak Vivian Karim Ladesi, M.T sebagai koordinator Program Studi D-
III Transportasi.
4. Ibu Siti Sahara, S.Pd M.Pd sebagai dosen pembimbing PKL yang telah
banyak meluangkan waktu dan perhatiannya dalam memberikan
bimbingan dan ilmu dalam pelaksanaan PKL penulis serta menyusun
Laporan PKL
5. Bapak Gyandhika Sys Muhammad selaku KASI Pengolahan dan Ibu
Amalya Putri Wirawan selaku Staff Pengolahan pada Divisi
Pengembangan Bisnis dan Industri sebagai pembimbing lapangan di
Divisi Pengembangan Bisnis dan Industri yang telah meluangkan waktu
dan ilmunya kepada penulis selama melaksanakan PKL dan penyusunan
laporan PKL.
6. Karyawan Perusahaan Umum BULOG Kanwil Jakarta – Banten yang
telah membimbing penulis selama melaksanakan PKL dan membantu
memberikan data dalam rangka penyusunan laporan PKL.
7. Sahabat dan teman-teman di D-III Transportasi angkatan 2019 yang saling
mendukung dan memberi semangat serta dukungan selama perkuliahan
dan penyusunan laporan PKL.
8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam mendukung
penulis selama di bangku perkuliahan, melaksanakan kegiatan PKL, dan
menyusun laporan PKL

Penulis menyadari banyaknya kekurangan yang terdapat dalam laporan PKL


ini dan dapat dikatakan jauh dari kata sempurna, maka dari itu dengan rendah hati
penulis memohon kritik dan sarannya yang dapat membangun demi memperbaiki
laporan ini dikemudian hari. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Jakarta, April 2022

Alicia Putri Sandyta


NIM.1511519031
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Sebagai negara yang memiliki luas wilayah daratan sebesar 1.919.443 km 2
(Saksono, 2013), Indonesia dihuni oleh penduduk dengan jumlah sebanyak

237.641.326 jiwa (Indraswari & Yuhan, 2017) yang tersebar di seluruh penjuru
Indonesia. Penduduk yang ada dalam jumlah besar ini akan menghasilkan
permintaan akan bahan pangan yang tinggi pula untuk memenuhi kebutuhan gizi
mereka sehari-hari. Pemenuhan gizi yang optimal dapat dicapai dengan pemenuhan
pangan yang minimal terdiri dari bahan pangan pokok. Pengadaan akan berbagai
kebutuhan pangan tersebut memerlukan adanya integrasi dari berbagai sektor yang
ada, mulai dari sektor perdagangan, ekonomi, pertanian, dan juga transportasi dalam
proses distribusi. Keberlangsungan transportasi

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia termasuk dalam negara yang
berada di kawasan Asia dimana memiliki budaya dalam pemilihan makanan pokok
yaitu nasi untuk pemenuhan gizi akan karbohidrat.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Adapun tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) terdiri dari tujuan
umum dan tujuan khusus, sebagai berikut:
1.2.1. Tujuan Umum
PKL bertujuan untuk memberikan bekal ilmu pada mahasiswa khususnya
dalam bidang logistik dan juga rantai pasok sekaligus untuk menerapkan bidang
ilmu yang berkaitan dimana selama ini telah diterima di bangku kuliah.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Memahami alur masuk pasokan bahan pangan ke dalam gudang
penyimpanan hingga pada saat siap didistribusikan.
b. Mengetahui berbagai proses pengolahan yang dilakukan terhadap bahan
pangan agar menjadi produk-produk yang siap untuk diditribusikan.
c. Mendapat ilmu baru yang berkaitan dengan persiapan yang dilakukan
sebelum pendistribusian bahan pangan dari setiap divisi tempat melakukan
PKL.
d. Mempersiapkan diri mahasiswa agar mampu menjadi pribadi yang disiplin
dan bertanggung jawab dalam dunia kerja.
e. Menjadi bahan studi perbandingan antara ilmu yang telah diterima di bangku
kuliah dengan pelaksanaannya secara langsung.
1.3 Manfaat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Manfaat Praktik Kerja Lapangan diharapkan dapat dirasakan oleh beberapa
pihak, yakni:
1.3.1. Bagi Mahasiswa
a. Mampu menemukan perbedaan antara teori yang selama ini telah diterima di
bangku perkuliahan dengan proses pelaksanaan langsung di lapangan.
b. Mampu memahami sistem pengoperasian dari setiap divisi dengan berbagai
kendala yang dihadapi saat pelaksanannya.
c. Memperoleh keterampilan baru yang selama ini tidak diperoleh di bangku
perkuliahan yang nantinya diharapkan dapat dikembangkan dengan baik.
d. Meningkatkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis serta menganalisis
suatu permasalahan yang nantinya dapat diterapkan saat memasuki dunia
kerja.
e. Mengatahui kekurangan dalam menerapkan kemampuan pada dunia kerja
yang nantinya diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan lagi
kemampuannya hingga dapat menguasai bidang tersebut.
1.3.2. Bagi Program Studi D-III Transportasi
a. Sebagai salah satu indikator ketercapaian penyebaran perusahaan tempat
penyelenggaran PKL bagi mahasiswa program studi D-III Transportasi.
b. Sebagai bahan studi perbandingan dan juga evaluasi bagi progam studi D-III
Transportasi atas penyelenggaraan berbagai kompetensi yang diberikan saat
perkuliahan.
c. Meningkatkan citra program studi D-III Transportasi di berbagai kalangan
perusahaan yang ada di sektor logistik dan transportasi.
1.3.3. Bagi Perusahaan Umum (Perum) BULOG Kanwil Jakarta – Banten
Terjalinnya hubungan kerja sama antara Perum BULOG Kanwil Jakarta –
Banten dengan program studi D-III Transportasi, terutama sebagai instansi
pendidikan yang dapat menyediakan tenaga ahli di bidang logistik.
1.4 Target Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Target yang ingin dicapai oleh mahasiswa yang tekah melakukan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:
1. Dapat memahami keterkaitan antara teori yang sudah dipelajari di bangku
kuliah dengan pengmalam yang diperoleh pada saat melakukan PKL.
2. Dapat memahami proses pelaksanaan jobdesc yang dilakukan dari tiap divisi
tempat melaksanakan PKL.
3. Dapat memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk mahasiswa DIII-
Transportasi Universitas Negeri Jakarta.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan


Nama Perusahaan : Perum BULOG Kanwil Jakarta - Banten
Alamat Perusahaan : Jalan Perintis Kemerdekaan RT 01/RW 06, Kelapa
Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta - 13260
Bentuk Hukum Perusahaan : Perusahaan Umum (Perum)
Kepemilikan Perusahaan : Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Badan Usaha Logistik (BULOG) merupakan perusahaan umum milik negara


yang bergerak di bidang logistik pangan. BULOG melakukan berbagai tugas dalam
lingkup bisnis perusahaan diantaranya, bidang logistik dan pergudangan, usaha
pemberantasan hama, penyediaan wadah dalam bentuk karung plastik, bidang jasa
angkutan, bisnis komoditi pangan secara besar dan dalam bentuk eceran. Selain itu,
BULOG juga melakukan tugas pemerintah dan publik, yaitu menjaga Harga Dasar
Pembelian untuk gabah, menjaga stabilisasi harga pokok, distribusi beras untuk
bantuan sosial (Bansos) dan tugas terakhir adalah pengelolaan stok pangan.
2.2 Sejarah Perusahaan
1. Tahun 1967
Terbentuknya BULOG pertama kali didasarkan oleh Keputusan Presidium
Kabinet Nomor 114/U/KEP/5/1967 tanggal 10 Mei 1967. Nama awal BULOG
awalnya adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) BULOG, dimana
tujuan utama pendiriannya adalah pengamanan persediaan pangan serta menjaga
kestabilan harga agar tetap mempertahanakna eksistensi Pemerintahan yang baru.
2. Tahun 1987
Pada tahun 1987 terjadi perubahan pada kewenangan BULOG melalui
Keputusan Presiden No.39 dimana BULOG lebih dikhususkan untuk mendukung
kemajuan komoditas pangan melalui pembangunan komoditas pangan yang
terdiri dari berbagai komoditas.
3. Tahun 1993
Wewenang dan kewajiban BULOG diperluas dengan berlandaskan Keputusan
Presiden No.103 tahun 1993. BULOG ditugaskan untuk melakukan koordinasi
pengadaan pangan dan peningkatan gizi nasional. Hal ini terjadi ketika jabatan
Kepala BULOG dirangkap oleh Menteri Negara Urusan Pangan.
4. Tahun 1997
Berdasarkan Keputusan Presiden No.45 tahun 1997, terjadi pembatasan
terhadap wewenang dan tugas BULOG, dimana cakupan komoditas yang dikelola
banyak yang dikurangi sehingga hanya tersisa komoditas beras dan gula saja.
5. Tahun 1998
Tugas dan wewenang BULOG dikembalikan lagi oleh pemerintah seperti pada
saat pelaksanaan Keputusan Presiden No.39 tahun 1969, dimana saat ini berdasarkan
pada Keputusan Presiden No.19 tanggal 21 Januari 1998. Pemerintah juga
mengambil kesepakatan bersama dengan IMF yang terbentuk dalam Letter of Intent
(LoI), dimana semakin dipersempitnya cakupan komoditas yang ditangani BULOG,
yaitu hanya beras saja. Komoditas lainnya yang awalnya menjadi tanggung jawab
BULOG pun diserahkan pada mekanisme pasar.
6. Tahun 2000
Keberadaan BULOG semakin didorong oleh pemerintah untuk menjadi badan
usaha sesuai dengan Keputusan Presiden No.29 tahun 2000 yang menuliskan tugas
pokok BULOG yaitu pelaksanaan tugas pemerintah khususnya di bidang logistik
dengan cara pengelolaan persediaan beras, distribusi beras, menjamin stabilitas harga
beras dengan mempertahankan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), dan usaha jasa
logistik. Kemudian tugas utama BULOG diperkuat lagi oleh terbentuknya
Keputusan Presiden No.166 tahun 2000, yang selanjutnya diubah menjadi
Keputusan Presiden No.103 tahun 2000.
7. Tahun 2001
Kemudian tanggung jawab BULOG sebagai Lembaga Pemerintah Non
Departemen (LPDN) semakin diperjelas dengan keberadaannya di bawah Presiden
dan juga bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
8. Tahun 2002
Pada tanggal 7 Januari 2002 tugas pokok BULOG kembali diubah sesuai
dengan sesuai Keputusan Presiden No.03 Tahun 2002 dimana kewenangannya masih
sama dengan yang tercantum dalam Keputusan Presiden No.29 tahun 2000 namun
mempunyai nomenklatur yang berbeda dan diberi waktu masa transisi sampai tahun
2003.
9. Tahun 2013
BULOG mendirikan PT. Jasa Prima Logistik BULOG (JPL) berdasarkan akta
notaris Muchlis Patahan, SH, No.46 tanggal 31 Januari 2013
10. Tahun 2016
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 tahun 2016 tentang Perusahaan
Umum (PERUM) BULOG yang disahkan pada tanggal 17 Mei 2016, pemerintah
melanjutkan penugasan kepada PERUM BULOG untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawab dalam rangka ketahanan pangan nasional berupa:
Pemerintah memberikan tugas kepada Perusahaan Umum (Perum) BULOG agar
menjalankan pelaksanaan tugas serta tanggung jawab dalam mempertahankan
pangan nasional sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 tahun 2016
tentang Perusahaan Umum (PERUM) BULOG yang disahkan pada tanggal 17 Mei
2016, dimana berisi tentang:
- menjaga keamanan harga pangan pokok yaitu beras pada tingkat produsen
dan konsumen
- mengelola cadangan pangan pokok yaitu beras pemerintah
- melakukan penyediaan serta distribusi pangan pokok yaitu beras kepada
masyarakat tertentu
- melakukan impor beras yang berdasarkan pada peraturan perundang-
undangan dimana bertujuan untuk mendukun tugas utama Perum BULOG.
Kemudian dibentuklah Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres)
nomor 48 tahun 2016 pada tanggal 31 Mei 2016 tentang Penugasan Kepada
Perum BULOG Dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional berdasarkan isi
dari PP nomor 16 tahun 2016. Dalam Perpres tersebut tugas Perum BULOG
adalah menjaga ketersediaan pangan dan kestabilan harga pangan pada
tingkat konsumen dan produsen
11. Tahun 2017
Tahun 2017 Perum BULOG mendirikan PT. Mitra BUMDes Nusantara (PT
MBN) Berdasarkan Akta Notaris Otty Hari Chandra Ubayani No. 41 tanggal 04
April 2017. Kemudian dilakukan pengesahan pendirian badan hukumnya melalui
Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI nomor AHU-
0018057.AH.01.01.Tahun 2017.
12. Tahun 2020
Perum BULOG melakukan usaha untuk menguatkan rantai pasok sektor hulu
dan hilir untuk jangkau bisnis dan pasar pangan di bidang komersil.

2.3 Visi dan Misi Perusahaan

2.3.1 Visi Perusahaan

Menjadi Perusahaan pangan yang unggul dan terpercaya dalam mendukung


terwujudnya kedaulatan pangan.

2.3.2 Misi Perusahaan

1. Menjalankan usaha logistik pangan pokok dengan mengutamakan layanan kepada


masyarakat.
2. Melaksanakan praktik manajemen unggul dengan dukungan sumber daya
manusia yang profesional, teknologi yang terdepan dan sistem yang terintegarasi.
3. Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta senantiasa melakukan
perbaikan yang berkelanjutan.
4. Menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas komoditas pangan pokok.

2.4 Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo Perusahaan

Sumber: Perum BULOG


2.5 Produk Usaha
1. Beras Kita
Beras ini merupakan beras kualitas premium bebas dari pemutih, pengawet dan
pewangi. Beras ini diproduksi dalam negeri yang memiliki tekstur pulen serta
memiliki kadar amilosa rendah dan kadar amilopektin tinggi. Beras ini terdiri dari
berbagai kemasan, yaitu kemasan 1kg, 5kg,10kg, 20kg, dan 25kg.
2. Beras Kita Sachet
Beras ini merupakan bentuk sachet atau bentuk kecil dari Beras Kita. Kemasan
beras ini berukuran 200gram sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana. Beras
ukuran ini dapat digunakan untuk 2-3 porsi.
3. Gula Manis Kita
Gula ini merupakan gula pasir yang dihasilkan dari 100% tebu asli yang diproses
secar ahigienis dan modern sehingga mengasilkan gula dengan kualitas tinggi. Gula
ini tersedia dalam kemasan 1kg.
4. Minyak Goreng Kita
Minyak goreng ini merupakan minyak goreng yang dilengkapi oleh vitamin A
dan E serta rendah kandungan lemak jahat. Bagusnya kualitas minyak ini membuat
penggunannya dapat dilakukan sebanyak 5 kali. Minyak ini terdsedia dalam kemasan
1 liter.
5. Terigu Kita
Terigu ini merupakan terigu yang mengandung protein sedang, sehingga cocok
digunakan untuk membuat berbagai sajian. Terigu ini tersedia dalam kemasan 1kg.
6. Daging Kita
Daging ini merupakan daging kerbau yang dipasarkan dalam bentuk beku suhu
rendah (dibawah 40 derajat) atau frozen. Daging kerbau dikenal mengandung zat besi
dan protein yang lebih tinggi dari daging sapi dan juga memiliki kandungan
kolesterol dan kalori yang lebih rendah dari daging sapi. Daging ini bisa digunakan
sebagai alternatif pengganti daging sapi. Daging ini tersedia dalam kemasan 1kg.
7. Beras Fortivit
Beras ini merupakan jenis beras yang diproses secara khusus sehingga
mengandung multi vitamin, diantaranya vitamin A, B1, B3, B6, B12, Zinc, dan Zat
Besi. Berbagai vitamin yang terkandung dalam beras ini menjadikan beras ini sangat
bermanfaat bagi kesehatan, diantaranya peningkatan stamina dan menjaga imunitas
tubuh. Beras ini tersedia dalam kemasan 1kg dan 5kg.
8. Beras Besita
Beras jenis ini merupakan beras yang dihasilkan dari olahan singkong yang
diproduksi dari petani Indonesia. Karena terbuat dari singkong, maka beras ini pun
kaya akan serat, bebas gluten, dan rendah lemak. Beras ini tersedia dalam kemasan
1kg.
9. Beras Nanas Madu
Beras ini merupakan beras Slyp (beras hasil daerah Cianjur) dengan kualitas
medium dan rasa yang pulen dan harga yang bersahabat. Beras ini tersedia dalam
kemasan 5kg.
10. Beras Caping Emas
Beras ini merupakan jenis beras khusus karena terdiri dari jenis beras hitam, beras
merah, dan beras mentik wangi susu. Beras ini tersedia dalam kemasan 1kg.
11. Beras Lereng Ijen
Beras ini merupakan jenis beras organik yang telah mendapat sertifikat organic
dalam negeri maupun luar negeri. Beras ini menggunakan peptisida, pupuk, dan
bahan organik lainnya. Jenis beras ini terdiri dari beras hitam, beras merah, beras
aromatic, beras non aromatic. Nama beras ini diambil dari nama Gunung Ijen di
Bondowoso yang terkenal dengan hasil pertanian organiknya.
12. Beras Al Hambra
Beras ini merupakan jenis beras basmati berbumbu dengan perpaduan kayu
manis, kare, asam manis tomat, dan rempat khas Betawi, Arab, dan India. Terdapat
berbagai pilihan bumbu beras ini yaitu Kebuli, Biryani, Kabsah, Bukhori, dan
Mandhi. Nama Al Hambra diambil dari nama kompleks dan benteng yang megah dari
Bani Umayyah yang berada di Granada, Spanyol
13. Beras Eunak
Beras ini merupakan jenis beras hasil olahan dalam negeri, khususnya daerah
Jawa Barat, dimana diiolah dengan teknologi modern dan pengeringan yang optimal.
Proses pengolahan yang telah modern ini menjadikan beras ini memilii rasa yang
pulen dan gurih serta bebas dari bahan pengawet. Beras ini tersedia dalam kemasan
5kg.
2.6 Struktur Organisasi Perusahaan
Berdasarkan Peraturan Direksi Perusahaan Umum (Perum) BULOG nomor PD
-22/DS000/07/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah, dikatakan
bahwa Kantor Wilayah (Kanwil) adalah Unit Organisasi Perum BULOG yang berada
di daerah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Sama hal nya
dengan Kanwil Jakarta – Banten yang merupakan Unit Organisai Perum BULOG
yang menangani daerah Jakarta dan Banten. Dalam pelaksanaan tugas di Kanwil
terdapat susunan organisasi yang ada di Kanwil Jakarta – Banten yaitu sebagai
berikut:
Direksi
(Board of Director)

Pemimpin

Wakil Pemimpin

Asisten Kantor
Wilayah

Bidang Bidang
Bidang Pengembangan
Operasional dan Bidang Komersial A
Pengadaan Bisnis dan Industri
Pelayanan Publik

Seksi Pengadaan Seksi Perencanaan


Beras dan ON Operasional dan Seksi Pengolahan
Seksi Penjualan
FARM Pelayanan Publik
Grosir

Seksi Pergudangan,
Seksi Pengadaan Seksi Penjualan Seksi Teknologi
Persediaan, dan
Pangan Lain RItel Informasi
Angkutan

Seksi Perawatan
Seksi Pengadaan Seksi Komunikasi
dan Pengendalian
Barang dan Jasa Pemasaran
Mutu

Kantor Cabang
Kantor Cabang
Pembantu

2.7 Tugas Pokok setiap Jabatan


2.7.1 Pemimpin Wilayah
Pusat Distribusi (Pinwil) Gudang

2.7.1.1. Tugas pokok:


Melakukan kebijakan perusahaan serta melaksanakan kegiatan pengadaan,
operasional dan pelayanan public, komersial, pengembangan bisnis dan industry,
serta pengelolaan administrasi dan keuangan di wilayah kerja nya.
2.7.1.2. Fungsi:
Melakukan perencanaan, koordinasi, pengendalian, dan evaluasi pada:
a. Pelaksanaan kegiatan pengadaan
b. Pelaksanaan kegiatan operasional dan pelayanan publik
c. Pelaksanaan kegiatan komersial
d. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan pengembangan bisnis dan industri;
e. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan
f. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan sdm dan umum
g. Pelaksanaan kegiatan pembinaan kantor cabang, kantor cabang pembantu,
gudang, dan pusat distribusi.
2.7.2 Wakil Pimpinan Wilayah (Wapinwil)
2.7.3.1. Tugas Pokok:
a. Membantu Pinwil dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya
b. Pengelolaan fungsi administrasi dan keuangan termasuk SDM, hukum dan
manajemen perubahan, sekretariat, umum, dan humas, keuangan, serta
akuntansi dan melaporkannya kepada Pinwil
c. Mewakili Pinwil apabila berhalangan
2.7.3.2. Fungsi:
Membantu Pinwil dalam melakukan perancanaan, koordinasi, pengendalian, dan
evaluasi terhadap:
a. Pelaksanaan kegiatan pengadaan
b. Pelaksanaan kegiatan operasional dan pelayanan public
c. Pelaksanaan kegiatan komersial
d. Pelaksanaan kegiatan pengembangan bisnis dan industry
e. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan
f. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan sdm dan umum
2.7.3 Bidang Pengadaan
2.7.3.1. Tugas Pokok:
Pelaksanaan kegiatan pengadaan beras, pelaksanaan program budidaya pertanian (on
farm), pelaksanaan kegiatan pengadaan pangan lain, serta pelaksanaan pengadaan
barang dan jasa.
2.7.3.2. Fungsi:
Merencanakan, mengoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi:
a. Pelaksanaan kegiatan pengadaan beras dan program budidaya pertanian (on
farm)
b. Pelaksanaan kegiatan pengadaan pangan lain
c. Pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa
2.7.3.3. Sub bidang:
a. Seksi Pengadaan Beras dan On Farm
b. Seksi Pengadaan Pangan Lain
c. Seksi Pengadaan Barang dan Jasa
2.7.3.4. Tugas setiap sub bidang:
a. Seksi Pengadaan Beras dan On Farm
1. Melakukan kegiatan penyiapan dan pelaksanaan program pengadaan gabah
dan beras
2. Pengusulan atau penetapan target pengadaan gabah dan beras
3. Monitoring dan evaluasi mitra kerja pengadaan gabah/beras
4. Penghitungan kebutuhan yang meliputi bahan pendukung (kemasan,
karung pembungkus, benang kuralon dan lainlain) untuk kebutuhan pso,
biaya pengadaan, biaya eksploitasi dan administrasi pengadaan seperti
kontrak jual beli dan dokumen lainnya
5. Penyiapan pelaksanaan operasional dan administrasi kegiatan handling
6. Pengembangan pengelolaan budidaya pertanian (on farm)
7. Pengembangan lumbung pangan
8. Monitoring, evaluasi, dan pelaporan konsolidasi kegiatan pengadaan gabah
dan beras hasil produksi dalam negeri, on farm, lumbung pangan, dan
optimalisasi penggunaan sarana produksi (saprodi) dan alat mesin pertanian
(alsintan) untuk program on farm
9. Serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengadaan beras dan
program on farm.
b. Seksi Pengadaan Pangan Lain
1. Penyiapan program pengadaan pangan lain
2. Pengusulan atau penetapan target pengadaan pangan lain
3. Monitoring dan evaluasi mitra kerja pengadaan pangan lain
4. Penghitungan kebutuhan yang meliputi bahan pendukung (kemasan,
karung pembungkus, benang kuralon dan lain-lain), biaya pengadaan,
biaya eksploitasi dan administrasi pengadaan seperti kontrak jual beli dan
dokumen lainnya
5. Penyiapan pelaksanaan operasional dan administrasi kegiatan handling
6. Serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengadaan pangan lain
c. Seksi Pengadaan Barang dan Jasa
1. Kegiatan perencanaan pengadaan barang dan jasa
2. Administrasi penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa
3. Evaluasi dokumen pengadaan
4. Pengusulan perubahan HPS
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengadaan barang dan jasa
2.7.4 Bidang Operasi dan Pelayanan Publik
2.7.4.1. Tugas pokok:
Melaksanakan kegiatan perencanaan operasional, analisis data pangan, penyaluran
pasar pemerintah, pengelolaan pergudangan, persediaan dan angkutan, serta
perawatan dan pengendalian mutu.
2.7.4.2. Fungsi:
Perencanaan, koordinasi, pengendalian dan evaluasi terhadap:
a. Pelaksanaan kegiatan perencanaan operasional, analisis data pangan dan
penyaluran pasar pemerintah
b. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan pergudangan, persediaan dan angkutan
c. Pelaksanaan kegiatan perawatan dan pengendalian mutu
2.7.4.3. Sub bidang:
a. Seksi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik
b. Seksi Pergudangan, Persediaan dan Angkutan
c. Seksi Perawatan dan Pengendalian Mutu
2.7.4.4. Tugas setiap sub bidang:
a. Seksi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik
1. Melakukan kegiatan pengamatan dan pengumpulan data harga, kondisi dan
struktur pasar, tata niaga komoditas gabah, beras, dan pangan lain
2. Penyiapan data meliputi perkiraan permintaan komoditas yang dibutuhkan
pasar, pasokan komoditas, perencanaan jaringan pasokan dan penjualan;
penyediaan data statistic
3. Analisis market intelligence untuk pasar pemerintah
4. Analisis kebutuhan dan pengajuan biaya operasional dan biaya eksploitasi
penyaluran pasar pemerintah
5. Pelaksanaan operasional penyaluran pasar pemerintah
6. Pelaksanaan negosiasi dan pengelolaan kontrak penyaluran
7. Pengelolaan administrasi penyaluran pasar pemerintah; administrasi
dokumen penagihan penyaluran pasar pemerintah
8. Monitoring kegiatan operasional dan administrasi penyaluran pasar
pemerintah
9. Koordinasi teknis operasional penyaluran pasar pemerintah dengan para
pihak / stakeholder terkait
10. Sosialisasi kegiatan pelayanan pasar pemerintah
11. Rangkuman penyusunan rencana kerja kanwil serta pemantauan, evaluasi
dan pelaporan terhadap kegiatan perencanaan operasional, analisis data
pangan dan penyaluran pasar pemerintah.
b. Seksi Pergudangan, Persediaan dan Angkutan
1. Kebutuhan kapasitas penyimpanan dan sarana gudang dan pusat distribusi
2. Pengajuan biaya sewa, biaya operasional dan biaya rawat ringan (rwr)
gudang dan pusat distribusi
3. Administrasi persediaan meliputi jumlah, posisi dan mutasi persediaan
gabah, beras, dan pangan lain
4. Perencanaan kegiatan operasional dan administrasi angkutan movenas,
movereg, dan movelok dan angkutan gabah, beras, dan pangan lain untuk
mendukung kegiatan pelayanan publik dan komersial
5. Operasional dan administrasi pengiriman dan pengendalian distribusi
produk kepada pelanggan komersial
6. Serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan terhadap kegiatan pengelolaan
pergudangan, persediaan, dan angkutan.
c. Seksi Perawatan dan Pengendalian Mutu
1. Melakukan kegiatan operasional dan administrasi perawatan dan
pengendalian mutu termasuk reproses; penyiapan pengemasan ulang untuk
kebutuhan PSO
2. Penyiapan sarana dan prasarana perawatan kualitas dan pestisida
3. Penghitungan dan pengajuan biaya perawatan kualitas
4. Standarisasi mutu gabah, beras, dan pangan lainnya termasuk sarana
penunjangnya
5. Pengendalian dokumen dan manajemen standarisasi mutu, penerapan ISO,
sebagai manajer teknis yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
kalibrasi dan dokumen teknis laboratorium kalibrasi yang dibantu oleh
petugas teknis
6. Serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan terhadap kegiatan perawatan
dan pengendalian mutu.
2.7.5 Bidang Komersial
2.7.5.1. Tugas pokok:
Melaksanakan kegiatan penjualan grosir, penjualan ritel, dan komunikasi pemasaran.
2.7.5.2. Fungsi:
Perencanaan, koordinasi, pengendalian dan evaluasi:
a. Pelaksanaan kegiatan penjualan grosir
b. Pelaksanaan kegiatan penjualan ritel
c. Pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran
2.7.5.3. Sub bidang:
a. Seksi Penjualan Grosir
b. Seksi Penjualan Ritel
c. Seksi Komunikasi Pemasaran
2.7.5.4. Tugas setiap sub bidang:
a. Seksi Penjualan Grosir
1. Pengembangan outlet TPK dan jaringan penjualan grosir
2. Penyusunan target penjualan; pengusulan penetapan harga jual
3. Analisis kebutuhan dan pengajuan biaya operasional dan biaya eksploitasi
penjualan grosir
4. Pelaksanaan operasional penjualan
5. Pembinaan terhadap outlet TPK dan jaringan penjualan grosir
6. Pengelolaan administrasi penjualan grosir
7. Pengendalian modal dan biaya penjualan
8. Administrasi dokumen penagihan penjualan
9. Serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan penjualan grosir
b. Seksi Penjualan Ritel
1. Pengembangan jaringan RPK dan outlet offline
2. Penyusunan target penjualan; pengusulan penetapan harga jual
3. Analisis kebutuhan dan pengajuan biaya operasional dan biaya eksploitasi
penjualan ritel
4. Pelaksanaan operasional penjualan outlet offline dan e-marketplace
5. Analisis manajemen jaringan untuk penjualan ritel dan RPK
6. Pembinaan terhadap jaringan penjualan ritel dan RPK
7. Pengelolaan administrasi penjualan ritel
8. Pengendalian modal dan biaya penjualan
9. Serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan penjualan ritel, RPK
dan e-marketplace
c. Seksi Komunikasi Pemasaran
1. Melakukan kegiatan pemasaran dan promosi produk
2. Kerjasama pemasaran dan promosi dengan pihak lain
3. Penghitungan biaya promosi
4. Evaluasi dan monitoring tindak lanjut penanganan kepuasan dan keluhan
pelanggan
5. Evaluasi terhadap pelayanan jaringan penjualan; perencanaan dan analisis
segmentasi dan target pasar grosir dan ritel
6. Analisis dan pemantauan tren pasar, perilaku pelanggan dan kompetitor
untuk pasar grosir dan ritel
7. Serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pemasaran
2.7.6 Bidang Pengembangan Bisnis dan Industri
2.7.6.1. Tugas pokok:
Melaksanakan kegiatan pengelolaan pengolahan dan manajemen teknologi informasi,
serta manajemen risiko.
2.7.6.2. Fungsi:
Perencanaan, koordinasi, pengendalian, dan evaluasi terhadap:
a. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan pengolahan
b. Pelaksanaan kegiatan manajemen teknologi informasi dan manajemen risiko
2.7.6.3. Sub bidang:
a. Seksi Pengolahan
b. Seksi Teknologi Informasi
2.7.6.4. Tugas setiap sub bidang:
a. Seksi Pengolahan
1. Melakukan kegiatan spesifikasi dan kualitas produk dan kemasan sesuai
permintaan dan kebutuhan pasar
2. Perencanaan dan penyiapan produk jual dan produk turunan; penyusunan
harga jual produk
3. Perencanaan operasional pengolahan gabah/beras dan pangan lain
4. Administrasi pengolahan gabah beras dan pangan lain
5. Administrasi penyiapan kemasan dan pengemasan untuk produk komersial
6. Pengajuan usulan pengembangan produk
7. Serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pengolahan
b. Seksi Teknologi Informasi
1. Melakukan kegiatan pelayanan teknologi informasi
2. Pemantauan ketersediaan layanan
3. Pemeliharaan sistem aplikasi dan infrastruktur teknologi informasi
4. Pengelolaan dan penerapan manajemen risiko
5. Serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan pengelolaan
teknologi informasi
2.7.7 Bidang Administrasi dan Keuangan
2.7.7.1. Tugas pokok:
Melaksanakan kegiatan pengelolaan SDM, hukum dan kepatuhan, manajemen
perubahan, sekretariat, umum, humas, keuangan dan akuntansi.
2.7.7.2. Fungsi:
Perencanaan, mengoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi:
a. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan SDM, hukum dan kepatuhan, serta
manajemen perubahan
b. Pelaksanaan kegiatan sekretariat, umum dan humas
c. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan
d. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan akuntansi
2.7.7.3. Sub bidang:
a. Seksi SDM, Hukum dan Manajemen Perubahan
b. Seksi Sekretariat, Umum dan Humas
c. Seksi Keuangan
d. Seksi Akuntansi
2.7.7.4. Tugas sub bidang:
a. Seksi SDM, Hukum dan Manajemen Perubahan
1. Melakukan kegiatan pengelolaan data dan sistem informasi SDM
2. Pendataan kebutuhan dan pengembangan SDM
3. Pengusulan rotasi, mutasi dan promosi karyawan
4. Pengelolaan administrasi dan kesejahteraan karyawan
5. Penerapan HI dan K3LH
6. Pemantauan kinerja individu dan unit kerja
7. Penyusunan dan penelaahan perjanjian/kontrak
8. Pelayanan konsultansi hukum dan pengajuan pelayanan bantuan hokum
9. Penyelesaian pelanggaran disiplin dan TGR
10. Pengelolaan dan penerapan kepatuhan, sosialisasi program manajemen
perubahan
11. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan pengelolaan SDM,
hukum dan manajemen perubahan
b. Seksi Sekretariat, Umum dan Humas
1. Melakukan kegiatan pengelolaan surat menyurat, ekspedisi, dokumentasi,
arsip, dokumen perusahaan
2. Pengelolaan kerumahtanggaan, sarana dan prasarana kanwil (bangunan,
kendaraan dan sarana lainnya)
3. Pengajuan usulan pengadaan sarana kantor dan sarana lainnya;
monitoring pembangunan sarana dan prasarana kanwil
4. Inventarisasi dan administrasi aset tetap
5. Pengusulan replacement and rehabilitation (rr) protokoler
6. Administrasi dan perjalanan dinas
7. Pengolahan berita dan informasi; menjalin komunikasi dengan media
massa, masyarakat, dan pemangku kepentingan (stakeholder)
8. Kegiatan pengelolaan arus dan isi informasi perusahaan melalui media
social
9. Pelaksanaan tjsl dalam rangka meningkatkan citra baik perusahaan serta
memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan sekretariat, umum
dan humas
c. Seksi Keuangan
1. Pengelolaan administrasi dan verifikasi seluruh proses penerimaan dan
pengeluaran transaksi keuangan
2. Penyusunan rencana anggaran kanwil
3. Penyelesaian tagihan/piutang usaha serta penanganan dan pemantauan
penyelesaian klaim; pengendalian dan realisasi anggaran
4. Administrasi dokumen penagihan penjualan
5. Serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pengelolaan
keuangan
d. Seksi Akuntansi
1. Melakukan pencatatan, pengecekan, pengoreksian dan pengarsipan
seluruh transaksi keuangan
2. Pencatatan transaksi buku tambahan terhadap akun/kodering uang muka,
piutang, aset tetap, hutang dan lainnya
3. Pengecekan, penghitungan, pemungutan, penyetoran, pelaporan dan
penyimpanan dokumen ppn, pph, dan pajak lainnya
4. Penyusunan laporan keuangan kanwil
5. Serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan akuntansi
BAB III
METODE DAN PELAKSANAAN

3.1. Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan


3.1.1. Waktu PKL
Pada saat pelaksanaan PKL, mahasiswa melakukan PKL di Perum BULOG
Kanwil Jakarta – Banten pada tanggal 18 Oktober 2021 – 31 Maret 2022 dengan
ketentuan waktu kerja
Hari Kerja Pukul Keterangan
sebagai berikut: Senin - Rabu 08.00 – 17.00 Waktu Kerja
12.00 – 13.00 Waktu Istiarahat
Jumat 08.00 – 17.00 Jam Kerja
11.45 – 13.00 Waktu Istirahat

3.1.2. Tempat PKL


Tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada Perusahaan Umum (Perum)
BULOG Kanwil Jakarta – Banten, dimana Perum BULOG Kanwil Jakarta – Banten
merupakan Kantor Wilayah dari Perum BULOG yang menangani khusus wilayan
Jakarta dan Banten. Perum BULOG Kanwil Jakarta – Banten merupakan perusahaan
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang berada di bawah koordinasi kementrian
BUMN dimana berfokus pada pengadaan dan pendistribusian pangan.
Nama Perusahaan : Perum Bulog Kanwil Jakarta – Banten
Alamat : Jalan Perintis Kemerdekaan RT 01/RW 06, Kelapa
Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta – 13260
Telepon : (021) 4501540
Fax : (021) 4500313
Website : divre_jaya@bulog.co.id
Bagian Penempatan : Bidang PBI (Pengembangan Bisnis dan Industri)
pada seksi Pengolahan, Bidang
4.2. Rencana Pelaksanaan PKL
Rencana pelaksanaan PKL mahasiswa terdiri dari beberapa tahap, yaitu: a)
Tahap Persiapan, b) Tahap Pelaksanaan c) Tahap Pelaporan, yang dijelaskan lebih
lanjut sebagai berikut:
4.1.1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini tidak banyak yang dilakukan, karena mahasiswa melakukan
Praktik Kerja Lapangan berdasarkan rekomendasi dari salah satu dosen. Pada tahap
awal, mahasiswa mengirimkan CV (Curiculum Vitae) kepada dosen yang
bersangkutan. Kemudian dilakukan penyaringan CV oleh dosen yang bersangkutan,
selanjurnya mahasiswa dihubungi oleh pihak Perum BULOG Pusat bahwa dapat
melaksanakan PKL selama 6 bulan dengan memakai kuota Program Magang
Bersertifikat yang merupakan Program Kerjasama BUMN dengan FHCI (Forum
Human Capital Indonesia).
Selanjutnya mahasiswa dihubungi oleh pihak Perum BULOG Kanwil Jakarta –
Banten khususnya oleh bidang Umum terkait penempatan yang dilakukan di Kanwil
Jakarta – Banten. Selanjutnya dilakukan berbagai arahan dan pemenuhuna berbagai
dokumen persyaratan sekaligus melakukan kontrak magang sekaligus PKL di Perum
BULOG Kanwil Jakarta – Banten.
4.1.2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini mahasiswa melakukan kegiatan magang sekaligus PKL selama
kurang lebih 6 bulan, yaitu mulai dari tanggal 18 Oktiber 2021 – 31 Maret 2021.
4.1.3. Tahap Pelaporan
Pada tahap ini mahasiswa diharuskan untuk menyusun laporan kegiatan PKL
sebagai bukti telah melaksanakan kegiatan PKL. Persiapan dan penyususnan laporan
ini dilakukan mulai dari mahasiswa melakukan PKL hingga selesai melakukan PKL.
Setiap hari mahasiswa menuliskan kegiatan yang dilakukan selama PKL.
Laporan ini digunakan sebagai salah satu pemenuhan syarat kelulusan D-III
Transportasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Dalam laporan ini berisis
berbagai pengalaman sekaligus ilmu yang diperoleh oleh mahasiswa selama
melakukan kegiatan kegiatan PKL
BAB IV
METODE DAN PELAKSANAAN

4.1. Periode I
1. Mulai Tanggal : 18 Oktober 2021 – 31 November 2021
2. Divisi : Pengembangan Bisnis dan Industri (PBI)
3. Pembimbing : Ibu Amalya Putri
4. Kompetensi Mata Kuliah :
a. Manajemen Mutu
b. Aplikasi Komputer
c. Pergudangan
5. Fokus Materi :
a. Proses pengolahan dan rebagging komoditi beras dan gula.
b. Biaya pengolahan dan rebagging komoditi beras dan gula.
c. Biaya transportasi, uitslagh, dan opslagh.
6. Sistem dan Prosedur :
a. Melakukan rebagging (pengemasan ulang) pada beras kemasan 50 kg
menjadi beras dengan kemasan yang lebih kecil (10 kg, 5 kg, 1kg).
b. Melakukan rebagging (pengemasan ulang) pada gula kemasan 50 kg
menjadi beras dengan kemasan 1kg.
c. Menentukan biaya transportasi, uitslagh (bongkar), dan opslagh (muat)
pada komoditi beras dan gula.
7. Target/sasaran :
a. Produk beras dalam kemasan siap jual.
b. Biaya transportasi
8. Faktor Eksternal :
a. Produsen kemasan
b. Tenaga kerja bongkar muat (TKBM) dalam hal ini buruh panggul
c. Pihak penyedia jasa angkutan (JP Logistik)

4.1.1. Penjabaran Proses Kegiatan


Bidang PBI (Pengembangan Bisnis dan Industri) mengurus 4 hal pokok yang
diantarannya adalah:
A. Pelaksanaan proses Rebagging beserta biaya yang dihasilkan.
Kegiatan rebagging bertujuan untuk mengemas ulang beras. Dalam proses
rebagging terdapat dua kegiatan, yaitu:
1. Rebagging Beras
Kegiatan ini bertujuan untuk mengemas ulang beras dari kemasan 50kg
menjadi beras kemasan yang lebih kecil lagi, yaitu 25kg, 20kg, 10kg, 5kg, dan
1kg. Berikut merupakan proses rebagging beras:
a) Penimbunan stok
Pada tahap ini beras kemasan ukuran 50kg yang berasal dari Gudang Induk
dengan kuantitas sesuai dengan permintaan rebagging beras, ditata pada pallet
yang berada di UP (Unit Pengolahan), khususnya di ruang kerja proses
rebagging beras.

Gambar

b) Pemasukkan beras ke mesin


Di tahap ini, beras dalam kemasan 50kg dibuka jahitannya secara manual
oleh seorang buruh. Kemudian beras tersebut dituangkan ke
dalam wadah yang Gambar ada pada bagian mesin, yang nantinya
wadah ini akan terhubung dengan mesin rebag beras.

Gambar
c) Pengemasan ulang beras
Selanjutnya pada tahap ini, beras yang sudah berada di dalam mesin,
dikeluarkan secara otomatis untuk segera dikemas ulang ke dalam kemasan baru
yang berukuran atau berbobot yang lebih kecil, misalnya saja ke dalam kemasan
5kg atau 1kg . Beras tersebut dikeluarkan sesuai dengan bobot yang telah
ditentukan dimana telah di-setting pada mesin rebagging beras.

d) Penjahitan
kemasan
Setelah
beras telah
masuk ke dalam
kemasan
baru, kemasan
beras tersebut
akan segera
dijahit untuk
menutup
kemasan
agar menjaga
beras tetap
dalam kondisi
yang baik.
Penjahitan
ini dilakukan
dengan
menggunakan mesin otomatis yang dilengkapi dengan sensor.
e) Penyusunan beras
Ini merupakan tahap akhir dari proses utama dalam hal rebagging beras.
Pada tahap ini, beras yang sudah dalam kemasan yang baru akan disusun diatas
pallet, namun sebelum disusun, akan dilakukan pengecekan secara manual yang
bertujuan untuk memastikan agar kondisi kemasan beras tidak mengalami
kerusakan.
f) Penempatan beras di penyimpanan
Setelah beras disusun di atas setiap pallet, maka selanjutnya pallet yang
berisi beras tersebut akan disatukan pada bagian gudang tempat penyimpanan
stok beras dengan kemasan yang sudah baru.

2. Rebagging Gula
Kegiatan ini bertujuan untuk mengemas ulang gula dari kemasan 50kg
menjadi kemasan 1kg.
B. Biaya opslagh
Kegiatan opslagh merupakan kegiatan untuk memasukkan barang ke gudang
mulai dari kegiatan bongkar barang dari alat angkut sampai barang masuk ke
gudang. Selanjutnya untuk biaya oplsagh merupaka biaya yang timbul dari
kegiatan oplsagh, yaitu biaya untuk upah tenaga kerja bongkar muat (TKBM)
yang dalam hal ini berupa buruh panggul.
C. Biaya Uitslagh
Kegiatan uitslagh merupakan kegiatan untuk mengeluarkan barang dari
gudang yaitu kegiatan bongkar barang dari gudang untuk dimuat di alat angkut.
Selanjutnya untuk biaya oplsagh merupakan biaya yang timbul dari kegiatan
oplsagh, yaitu biaya untuk upah tenaga kerja bongkar muat (TKBM) yang
dalam hal ini berupa buruh panggul.
D. Tranportasi
Kegiatan transportasi ini meliputi kegiatan transportasi untuk pengangkutan
komoditi beras atau gula dari Gudang Induk ke UP (Unit Pengolahan) dan
pengangkutan dari UP kembali ke Gudang Induk.

Berikut merupakan alur pelibatan berbagai bidang yang ada dalam proses
pengolahan beras dan gula:

Bidang KOMERSIL

Bidang PENGADAAN

Bidang PBI

Bidang OPP

GUDANG INDUK
Berikut penjelasan mengenai alur bidang yang menangani proses pengolahan beras
dan gula:
1. Bidang Komersial memberikan permintaan untuk melakukan pengadaan beras
atau gula kepada bidang Pengadaan. Dokumen yang digunakan adalah Nota
Intern.
2. Bidang Pengadaan menyiapkan komoditi sesuai dengan permintaan bidang
Komersil. Pengadaan komoditi bisa berupa beras dengan berapa ketentuan
yang medasarinya ataupun gula. Dokumen yang digunakan adalah Nota
Intern. Berdasarkan Nota Intern ini juga nantinya akan dibuatkan SPK/SPO
(Surat Perintah Kerja/Surat Perintah Olah).
3. Bidang PBI melakukan proses pengolahan yang bisa berupa rebagging beras
atau gula dan juga mixing beras (khusus untuk beras jenis Fortivit). Dokumen
yang digunakan adalah Nota Intern.
4. Bidang OPP akan melakukan plotting penempatan komoditi yang berupa
beras atau gula, dimana nantinya akan ditentukan beras tersebut ditempatkan
di GST (Gudang Sentra Timur) unit tertentu.

Berikut merupakan alur dokumen dalam pelaksanaan proses pengolahan beras dan
gula:

BA
SPK/SPO DO/SPPB SPTB
Rampung
Berikut penjelasan mengenai alur dokumen dalam pelaksanaan proses pengolahan:
1. SPK (Surat Perintah Kerja)
Surat ini dikeluarkan olem Pimpinan Wilayah kepada bidang PBI
(Pengembangan Bisnis dan Industri) dengan tertujunya Kepala UP (Unit
Pengolahan). Surat ini berisi perintah untuk melaksanakan proses rebagging
pada beras atau gula.
2. SPO (Surat Perintah Olah)
Surat ini dikeluarkan olem Pimpinan Wilayah kepada bidang PBI
(Pengembangan Bisnis dan Industri). Surat ini perintah untuk melaksanakan
kegiatan pengolahan, yaitu kegiatan mencapur beras alami dengan beras
muatan yang mengandung berbagai multivitamin, yang biasa disebut beras
FORTIVIT. Kemudian setelah di-mixing, beras tersebut melalui proses
rebagging.
3. DO/SPPB (Delivery Order/Surat Perintah Penyerahan Barang)
Surat ini dikeluarkan oleh bidang OPP (Operasional dan Pelayanan
Publik) dengan tertuju Kepala UP (Unit Pengolahan) melalui bidang PBI
(Pengembangan Bisnis dan Industri). Surat ini berisi perintah untuk
memindahkan beras dari tempat penyimpanan asal (gudang induk) ke unit
pengolahan untuk dilaksanakan proses rebag.
4. SPTB (Surat Perintah Terima Barang)
Surat ini dikeluarkan oleh bidang OPP (Operasional dan Pelayanan
Publik) dengan tertujunya gudang rebag (Unit Pengolahan). Surat ini berisi
perintah untuk terima barang atau hasil rebag ke gudang induk.
5. BA Rampung (Berita Acara Rampung)
Surat ini dikeluarkan oleh gudang induk yang berisi pemberitahuan bahwa
telah selesai melakukan rebag yang selanjutnya akan didistribusikan ke DC
(Distribution Center) untuk toko offline dan DCMP (Distriburion Center
Market Place) untuk toko online/ e-commerce.

4.1.2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Periode I


4.1.3. Hambatan dan Solusi PKL Periode I
No Deskripsi Posisi Hambatan Solusi
Kerja
1 Rebagging Timbangan otomatis Setelah beras dimasukkan
Beras. yang terdapat dalam ke dalam baru dan dijahit,
mesin rebag beras maka dilakukan
terkadang tidak akurat. pengukuran ulang
menggunakan timbangan
manual. Toleransi berat
yang diberikan untuk
misalnya kemasan beras 5
kg adalah 5.02, dengan 0.2
adalah berat kemasan.
Sensor mesin jahit Menjahit kemasan beras
terkadang mati sehingga menggunakan mesin jahit
tidak dapat mendeteksi listrik portable, yaitu
adanya kemasan beras di mesin jahit yang digerakan
depan mesih jahit. oleh tanggan namun
bersumber dari listrik dan
mudah dibawa kemana-
mana
Terkadang memerlukan Pengadaan kemasan untuk
waktu lama dalam rebag harus diadakan lebih
menunggu kemasan baru cepat lagi dan bila
untuk rebag karena perlu memungkinkan dapat
mencantumkan cap diadakan stok untuk
KEMTAN (Kementrian kemasan rebag.
Pertanian).
2 Rebagging Timbangan otomatis Setelah gula dimasukkan
Gula. yang terdapat dalam ke dalam baru dan di-
mesin rebag gula sealer, maka dilakukan
terkadang tidak akurat. pengukuran ulang
menggunakan timbangan
manual. Toleransi berat
yang diberikan untuk
contoh kemasan gula 1 kg
adalah 1.01, dengan 0.1
adalah berat kemasan.
Mesin rebag gula tidak Perlu dilakukan
selalu digunakan setiap peremajaan mesin atau
harinya karena kurang bila memungkinkan dapat
permintaan akan gula diadakan mesin baru. Jika,
sehingga proses pengadaan mesin baru
rebagging gula pun tidak tidak memungkinkan,
selalu dilakukan setiap maka perlu mendatangkan
hari. Kondisi ini tenaga ahli untuk
berpengaruh pada kondisi memperbaikinya.
mesin yang akan lebih
sering mati karena jarang
digunakan.
3 Sistem Alur proses setiap Perlu dilakukan perbaikan
administrasi pengerjaan kegiatan Standar Operasional
operasional misalnya Prosedur terkait alur
rebagging dan administrasi pada kegiatan
pengolahan lainnya, rebagging agar dapat
terkadang masih belum mengurangi tahap-tahap
cukup efisien karena proses yang dirasa bisa
tidak langsung kepada diminimalisir atau bahkan
pihak yang tertuju dihilangkan sehingga
sehingga dapat langsung tertuju pada
menghambat kegiatan kegiatan yang dimaksud.
operasional itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Indraswari, R. R., & Yuhan, R. J. (2017). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi


Penundaan Kelahiran Anak Pertama Di Wilayah Perdesaan Indonesia: Analisis
Data Sdki 2012. Jurnal Kependudukan Indonesia, 12(1), 1–12.
https://doi.org/10.14203/jki.v12i1.274
Saksono, H. (2013). Ekonomi Biru: Solusi Pembangunan Daerah Berciri Kepulauan
Studi Kasus Kabupaten Kepulauan Anambas. Jurnal Bina Praja, 05(01), 01–12.
https://doi.org/10.21787/jbp.05.2013.01-12

Anda mungkin juga menyukai