Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing
Dosen Penguji
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan disetujui oleh:
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan disetujui oleh:
XXXXXX
NIP. 198911242019032017
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat kasih dan
kemurahan-Nya penulis bisa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) tanpa hambatan yang berarti
dan dengan tepat waktu. Penulisan laporan ini digunakan untuk memenuhi salah satu
syarat kelulusan setiap mahasiswa dalam menempuh tahap studi akhir di Universitas
Negeri Jakarta termasuk Program Studi D3 Transportasi. Selain dari tujuan di atas
yang telah disampaikan, penyusunan laporan ini juga bertujuan sebagai bentuk bukti
bahwa telah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Perusahaan
Umum BULOG Kanwil Jakarta – Banten dari tanggal 18 Oktober 2021 – 31 Maret
2021.
Telah berhasil diselesaikannya laporan ini tidak luput dari dukungan berupa
materil maupun bimbingan, nasehat, saran, serta motivasi dari beberapa pihak yang
membantu penulis untuk menyusun laporan ini, maka penulis mengucapkan
terimakasih yang sedalamnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa dimana telah memberikan kemurahan dan berkat-
Nya kepada penulis.
2. Kedua orang tua, keluarga besar, dan orang terdekat yang telah banyak
memberikan dukungan baik materil maupun dukungan motivasi selama
penulis berada di bangku kuliah dan juga saat melaksanakan PKL serta
menyusun laporan PKL.
3. Bapak Vivian Karim Ladesi, M.T sebagai koordinator Program Studi D-
III Transportasi.
4. Ibu Siti Sahara, S.Pd M.Pd sebagai dosen pembimbing PKL yang telah
banyak meluangkan waktu dan perhatiannya dalam memberikan
bimbingan dan ilmu dalam pelaksanaan PKL penulis serta menyusun
Laporan PKL
5. Bapak Gyandhika Sys Muhammad selaku KASI Pengolahan dan Ibu
Amalya Putri Wirawan selaku Staff Pengolahan pada Divisi
Pengembangan Bisnis dan Industri sebagai pembimbing lapangan di
Divisi Pengembangan Bisnis dan Industri yang telah meluangkan waktu
dan ilmunya kepada penulis selama melaksanakan PKL dan penyusunan
laporan PKL.
6. Karyawan Perusahaan Umum BULOG Kanwil Jakarta – Banten yang
telah membimbing penulis selama melaksanakan PKL dan membantu
memberikan data dalam rangka penyusunan laporan PKL.
7. Sahabat dan teman-teman di D-III Transportasi angkatan 2019 yang saling
mendukung dan memberi semangat serta dukungan selama perkuliahan
dan penyusunan laporan PKL.
8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam mendukung
penulis selama di bangku perkuliahan, melaksanakan kegiatan PKL, dan
menyusun laporan PKL
237.641.326 jiwa (Indraswari & Yuhan, 2017) yang tersebar di seluruh penjuru
Indonesia. Penduduk yang ada dalam jumlah besar ini akan menghasilkan
permintaan akan bahan pangan yang tinggi pula untuk memenuhi kebutuhan gizi
mereka sehari-hari. Pemenuhan gizi yang optimal dapat dicapai dengan pemenuhan
pangan yang minimal terdiri dari bahan pangan pokok. Pengadaan akan berbagai
kebutuhan pangan tersebut memerlukan adanya integrasi dari berbagai sektor yang
ada, mulai dari sektor perdagangan, ekonomi, pertanian, dan juga transportasi dalam
proses distribusi. Keberlangsungan transportasi
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia termasuk dalam negara yang
berada di kawasan Asia dimana memiliki budaya dalam pemilihan makanan pokok
yaitu nasi untuk pemenuhan gizi akan karbohidrat.
Pemimpin
Wakil Pemimpin
Asisten Kantor
Wilayah
Bidang Bidang
Bidang Pengembangan
Operasional dan Bidang Komersial A
Pengadaan Bisnis dan Industri
Pelayanan Publik
Seksi Pergudangan,
Seksi Pengadaan Seksi Penjualan Seksi Teknologi
Persediaan, dan
Pangan Lain RItel Informasi
Angkutan
Seksi Perawatan
Seksi Pengadaan Seksi Komunikasi
dan Pengendalian
Barang dan Jasa Pemasaran
Mutu
Kantor Cabang
Kantor Cabang
Pembantu
4.1. Periode I
1. Mulai Tanggal : 18 Oktober 2021 – 31 November 2021
2. Divisi : Pengembangan Bisnis dan Industri (PBI)
3. Pembimbing : Ibu Amalya Putri
4. Kompetensi Mata Kuliah :
a. Manajemen Mutu
b. Aplikasi Komputer
c. Pergudangan
5. Fokus Materi :
a. Proses pengolahan dan rebagging komoditi beras dan gula.
b. Biaya pengolahan dan rebagging komoditi beras dan gula.
c. Biaya transportasi, uitslagh, dan opslagh.
6. Sistem dan Prosedur :
a. Melakukan rebagging (pengemasan ulang) pada beras kemasan 50 kg
menjadi beras dengan kemasan yang lebih kecil (10 kg, 5 kg, 1kg).
b. Melakukan rebagging (pengemasan ulang) pada gula kemasan 50 kg
menjadi beras dengan kemasan 1kg.
c. Menentukan biaya transportasi, uitslagh (bongkar), dan opslagh (muat)
pada komoditi beras dan gula.
7. Target/sasaran :
a. Produk beras dalam kemasan siap jual.
b. Biaya transportasi
8. Faktor Eksternal :
a. Produsen kemasan
b. Tenaga kerja bongkar muat (TKBM) dalam hal ini buruh panggul
c. Pihak penyedia jasa angkutan (JP Logistik)
Gambar
Gambar
c) Pengemasan ulang beras
Selanjutnya pada tahap ini, beras yang sudah berada di dalam mesin,
dikeluarkan secara otomatis untuk segera dikemas ulang ke dalam kemasan baru
yang berukuran atau berbobot yang lebih kecil, misalnya saja ke dalam kemasan
5kg atau 1kg . Beras tersebut dikeluarkan sesuai dengan bobot yang telah
ditentukan dimana telah di-setting pada mesin rebagging beras.
d) Penjahitan
kemasan
Setelah
beras telah
masuk ke dalam
kemasan
baru, kemasan
beras tersebut
akan segera
dijahit untuk
menutup
kemasan
agar menjaga
beras tetap
dalam kondisi
yang baik.
Penjahitan
ini dilakukan
dengan
menggunakan mesin otomatis yang dilengkapi dengan sensor.
e) Penyusunan beras
Ini merupakan tahap akhir dari proses utama dalam hal rebagging beras.
Pada tahap ini, beras yang sudah dalam kemasan yang baru akan disusun diatas
pallet, namun sebelum disusun, akan dilakukan pengecekan secara manual yang
bertujuan untuk memastikan agar kondisi kemasan beras tidak mengalami
kerusakan.
f) Penempatan beras di penyimpanan
Setelah beras disusun di atas setiap pallet, maka selanjutnya pallet yang
berisi beras tersebut akan disatukan pada bagian gudang tempat penyimpanan
stok beras dengan kemasan yang sudah baru.
2. Rebagging Gula
Kegiatan ini bertujuan untuk mengemas ulang gula dari kemasan 50kg
menjadi kemasan 1kg.
B. Biaya opslagh
Kegiatan opslagh merupakan kegiatan untuk memasukkan barang ke gudang
mulai dari kegiatan bongkar barang dari alat angkut sampai barang masuk ke
gudang. Selanjutnya untuk biaya oplsagh merupaka biaya yang timbul dari
kegiatan oplsagh, yaitu biaya untuk upah tenaga kerja bongkar muat (TKBM)
yang dalam hal ini berupa buruh panggul.
C. Biaya Uitslagh
Kegiatan uitslagh merupakan kegiatan untuk mengeluarkan barang dari
gudang yaitu kegiatan bongkar barang dari gudang untuk dimuat di alat angkut.
Selanjutnya untuk biaya oplsagh merupakan biaya yang timbul dari kegiatan
oplsagh, yaitu biaya untuk upah tenaga kerja bongkar muat (TKBM) yang
dalam hal ini berupa buruh panggul.
D. Tranportasi
Kegiatan transportasi ini meliputi kegiatan transportasi untuk pengangkutan
komoditi beras atau gula dari Gudang Induk ke UP (Unit Pengolahan) dan
pengangkutan dari UP kembali ke Gudang Induk.
Berikut merupakan alur pelibatan berbagai bidang yang ada dalam proses
pengolahan beras dan gula:
Bidang KOMERSIL
Bidang PENGADAAN
Bidang PBI
Bidang OPP
GUDANG INDUK
Berikut penjelasan mengenai alur bidang yang menangani proses pengolahan beras
dan gula:
1. Bidang Komersial memberikan permintaan untuk melakukan pengadaan beras
atau gula kepada bidang Pengadaan. Dokumen yang digunakan adalah Nota
Intern.
2. Bidang Pengadaan menyiapkan komoditi sesuai dengan permintaan bidang
Komersil. Pengadaan komoditi bisa berupa beras dengan berapa ketentuan
yang medasarinya ataupun gula. Dokumen yang digunakan adalah Nota
Intern. Berdasarkan Nota Intern ini juga nantinya akan dibuatkan SPK/SPO
(Surat Perintah Kerja/Surat Perintah Olah).
3. Bidang PBI melakukan proses pengolahan yang bisa berupa rebagging beras
atau gula dan juga mixing beras (khusus untuk beras jenis Fortivit). Dokumen
yang digunakan adalah Nota Intern.
4. Bidang OPP akan melakukan plotting penempatan komoditi yang berupa
beras atau gula, dimana nantinya akan ditentukan beras tersebut ditempatkan
di GST (Gudang Sentra Timur) unit tertentu.
Berikut merupakan alur dokumen dalam pelaksanaan proses pengolahan beras dan
gula:
BA
SPK/SPO DO/SPPB SPTB
Rampung
Berikut penjelasan mengenai alur dokumen dalam pelaksanaan proses pengolahan:
1. SPK (Surat Perintah Kerja)
Surat ini dikeluarkan olem Pimpinan Wilayah kepada bidang PBI
(Pengembangan Bisnis dan Industri) dengan tertujunya Kepala UP (Unit
Pengolahan). Surat ini berisi perintah untuk melaksanakan proses rebagging
pada beras atau gula.
2. SPO (Surat Perintah Olah)
Surat ini dikeluarkan olem Pimpinan Wilayah kepada bidang PBI
(Pengembangan Bisnis dan Industri). Surat ini perintah untuk melaksanakan
kegiatan pengolahan, yaitu kegiatan mencapur beras alami dengan beras
muatan yang mengandung berbagai multivitamin, yang biasa disebut beras
FORTIVIT. Kemudian setelah di-mixing, beras tersebut melalui proses
rebagging.
3. DO/SPPB (Delivery Order/Surat Perintah Penyerahan Barang)
Surat ini dikeluarkan oleh bidang OPP (Operasional dan Pelayanan
Publik) dengan tertuju Kepala UP (Unit Pengolahan) melalui bidang PBI
(Pengembangan Bisnis dan Industri). Surat ini berisi perintah untuk
memindahkan beras dari tempat penyimpanan asal (gudang induk) ke unit
pengolahan untuk dilaksanakan proses rebag.
4. SPTB (Surat Perintah Terima Barang)
Surat ini dikeluarkan oleh bidang OPP (Operasional dan Pelayanan
Publik) dengan tertujunya gudang rebag (Unit Pengolahan). Surat ini berisi
perintah untuk terima barang atau hasil rebag ke gudang induk.
5. BA Rampung (Berita Acara Rampung)
Surat ini dikeluarkan oleh gudang induk yang berisi pemberitahuan bahwa
telah selesai melakukan rebag yang selanjutnya akan didistribusikan ke DC
(Distribution Center) untuk toko offline dan DCMP (Distriburion Center
Market Place) untuk toko online/ e-commerce.