Anda di halaman 1dari 12

PENGENDALIAN TERHADAP MANAJEMEN OPERASI

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen kelas CC yang diampu
oleh Ibu Wuryan

Oleh: Kelompok 10
Khansa Shahibah
Imam Mubyar Surastra (135020301111072)

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya

Malang

2016
PENDAHULUAN
Pengendalian tugas adalah proses untuk menjamin bahwa sebuah pekerjaan dilakukan dengan
cara yang efektif dan efisien. Pengendalian manajemen atas kegiatan operasi diperlukan karena
pandangan pengendalian tugas sempit, yaitu menjamin bahwa sebuah pekerjaan dilakukan dengan cara
yang efektif dan efisien. Kegiatan operasi yang efektif dan efisien belum menjamin tercapainya tujuan
perusahaan karena untuk sampai ke kegiatan operasional, tujuan perusahaan harus dijabarkan menjadi
strategi, program, dan anggaran. Kalau dalam satu atau lebih penjabaran tersebut terdapat kesalahan,
maka keberhasilan dalam kegiatan operasional dengan sendirinya belum tentu menjamin tercapainya
tujuan perusahaan. Dalam pengendalian tugas, manajemen mempunyai kewajiban untuk menjamin agar
setiap pekerjaan dikerjakan secara efektif dan efisien oleh orang lain. Agar setiap pekerjaan dapat
dikerjakan dengan efektif dan efisien, manajemen berkewajiban untuk mengusahakan timbulnya
lingkungan kerja yang mendukung. Tugas lain manajemen adalah melakukan seleksi pada penerimaan
tenaga kerja dan mengatur penempatan tenaga kerja yang diterima. Kewajiban lain manajemen adalah
menyelesaikan pertikaian dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya dan kalau diperlukan,
mengusahakan kerja sama dengan pimpinan pusat pertanggungjawaban lain, misalnya dalam hal
pengendalian mutu menyeluruh atau total quality control (TQC).
 Laporan Untuk Pengendalian
Informasi yang diperlukan oleh penyelia bagian produksi adalah informasi non keuangan.
Sebagai contoh, untuk mengukur efisiensi, penyelia bagian produksi lebih memfokuskan perhatiannya
pada jumlah (fisik) masukan untuk menghasilkan keluaran tertentu. Misalnya, berapa buah kompor yang
dapat dihasilkan dari satu lembar seng SII (Standar Industri Indonesia) dan berapa buah kompor yang
dapat dibuat oleh seorang pekerja. Harga seng maupun upah pekerja tidak menjadi minat bagian
produksi, karena bagian produksi tidak bertanggungjawab atas harga-harga tersebut.
 Laporan Realisasi Anggaran
Untuk memudahkan manajer produksi mengawasi berbagai pekerjaan penyelianya, kepadanya
dapat disajikan laporan yang sebagian besar terdiri dari informasi keuangan, yaitu laporan anggaran dan
realisasinya. Laporan yang dibuat untuk setiap pusat pertanggungjawaban tersebut secara rinci
menyajikan anggaran untuk berbagai biaya, realisasinya, penyimpangannya baik dalam rupiah maupun
dalam presentase untuk periode tertentu maupun kumulatif.
Untuk keperluan pengendalian manajemen, perlu dibuatkan ikhtisar laporan anggaran biaya dan
realisasinya. Dalam ikhtisar tersebut, berbagai jenis biaya tidak lagi dicantumkan dan diganti dengan
berbagai pusat pertanggungjawaban. Agar lebih bermakna, laporan perbandingan anggaran dan biaya
atau pendapatan dan realisasi harus disertai dengan analisis tentang sebab-sebab penyimpangannya
(analisis varian). Varian yang besar akan menarik manajemen untuk meneliti penyebabya. Akan tetapi,
varian yang kecil jumlahnya, tidak selalu bermakna baik karena yang menjadi dasar perhitungan adalah
anggaran yang belum tentu akurat. Selain itu, varian yang kecil jumlahnya mungkin merupakan hasil
sebuah rekayasa. Analisis varian juga mempunyai kelemahan lain yaitu :
1. Varian menunjukkan tempat terjadinya penyimpangan, tetapi tidak menunjukkan alasannya.
2. Sulit untuk menentukan apakah suatu varian signifikan secara statistik, karena diperlukan jumlah
frekuensi yang cukup.
3. Tidak menunjukkan dampak masa depan dari tindakan manajemen sekarang.
 Laporan Variabel Strategik
Variabel strategik adalah variabel yang mempunyai peran penting dalam menentukan kegiatan
operasi. Variabel strategik untuk sebuah pusat pendapatan sebuah perusahaan industri adalah penjualan,
pesanan yang terlambat dilayani, dan retur penjualan, pangsa pasar, perputaran sediaan.
Dengan mengetahui variabel strategik, perhatian manajemen dapat dipusatkan hanya kepada
beberapa variabel saja. Variabel strategik dapat juga didefinisikan sebagai presentase kecil dari kegiatan,
kejadian, peristiwa, orang, atau obyek lain dalam suatu kegiatan operasional, tetapi merupakan bagian
yang besar dari biaya atau masalah yang harus dihadapi oleh manajemen.
Pengendalian Mutu
Mutu penting bagi manajemen karena :
1. Jumlah biaya untuk menjaga mutu cukup besar
2. Kesuksesan dalam menjaga mutu dapat menghemat biaya dan meningkatkan penjualan
 Pengendalian Mutu Menyeluruh
TQC adalah sebuah konsep yang meletakkan tanggung jawab terhadap mutu produk tidak hanya
pada bagian produksi, tetapi pada seluruh organisasi. Teknik TQC memfokuskan pada peningkatan
mutu. TQC menyumbangkan perannya dengan jalan menghasilkan produk dan jasa dengan mutu yang
dirancang, dibangun, dipasarkan dan dipertahankan dengan biaya yang paling ekonomis dan
memberikan kepuasan total kepada seluruh konsumen.
Dalam pengendalian mutu konvensional (PMK), pengendalian mutu dilakukan bukan terhadap
proses produksi tetapi terhadap keluaran proses produksi. Pengendalian mutu berdasarkan TQC
berlainan sama sekali dengan konsep PMK. Pada teknik TQC, yang merupakan fokus pengendalian
mutu adalah proses produksi. Dengan perkataan lain, yang hendak dicapai TQC bukan hanya produk
yang terkendalikan. PMK hanya bertujuan untuk mencegah agar produk yang berada di bawah AQL
tidak sampai ke tangan konsumen, sedangkan pengendalian proses produksi bertujuan untuk mencegah
timbulnya produk cacat.
Pada TQC, pengukuran mutu pada produk akhir telah berubah fungsinya yaitu sebagai umpan
balik untuk mengendalikan proses manufaktur. Selain umpan balik yang diperoleh dari pengukuran
mutu produk akhir, pengendalian proses juga memerlukan informasi yang bersifat langsung (real time)
untuk menjamin bahwa proses produksi benar-benar 100% bebas cacat.
Informasi yang bersifat real time tersebut dilayani oleh statistical process control (SPC). SPC
merupakan suatu pengumpulan informasi yang berkaitan dengan tingkat mutu yang dihasilkan oleh
suatu proses produksi. Bedasarkan data yang dihasilkan oleh SPC, apabila ternyata ditemukan jumlah
cacat telah melampaui batas yang ditetapkan, maka proses produksi secara keseluruhan dihentikan. Hal
ini lebih menguntungkan daripada mencoba mengidentifikasi penyebab timbulnya cacat pada
pemrosesan tahap yang lebih lanjut. Apabila produk akhir telah mencapai mutu yang 100%, berarti
masing-masing proses produksi telah 100% bebas cacat. Produksi dengan tingkat cacat nol akan
menguntungkan perusahaan dari tiga segi, yaitu :
1. TQC akan meningkatkan kepuasaan pelanggan dan dengan sendirinya akan membantu dalam
persaingan.
2. TQC akan memperbaiki hubungan dengan pemasok, karena hanya akan dipilih pemasok yang
dapat diandalkan untuk memasok bahan baku.
3. TQC akan mempunyai dampak yang baik terhadap proses produksi serta biaya yang disebabkan
oleh timbulnya scrap, pengulangan, pekerjaan, keterlambatan dalam penjadwalan produksi,
keperluan akan sediaan cadangan serta mengurangi biaya garansi.
 Total Quality Management
Total quality management berbeda dengan TQC. TQC berusaha untuk mencapai itngkat cacat
0%, sedangkan TQM menggunakan mutu sebagai alat untuk bersaing. Dalam TQC, mutu menjadi salah
satu pusat manajemen, sebab kalau tidak, perusahaan akan memikul biaya lebih besar karena harus
melakukan pengerjaan kembali terhadap produk. Sebaliknya dalam TQM, mutu merupakan strategi
perusahaan untuk memenangkan persaingan. Konsep-konsep yang menjadi landasan TQM adalah
memahami kebutuhan konsumen, merumuskan strategi untuk memberikan manfaat kepada konsumen
dan terus-menerus memperbaiki sistem organisasi agar dapat memberikan manfaat kepada konsumen.
 Elemen Pendukung Kerja Efektif Dan Efisien
1. Kompensasi Tenaga Kerja
Ada tiga strategi pemberian kompensasi tenaga kerja yaitu strategi kompensasi tinggi, strategi
kompensasi rendah, dan strategi kompensasi pasar.
2. Pemberian Hukuman
Tujuan pemberian hukuman adalah untuk mendorong tenaga kerja agar mematuhi ketentuan kerja.
Pemberian hukuman harus dilakukan dengan hati-hati, karena kalau tidak, dapat mudah menimbulkan
rasa tidak senang pada tenaga kerja yang mendapat hukuman.
3. Fasilitas Produksi
Agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, kepada tenaga kerja harus disediakan fasilitas
kerja/produksi yang memadai.
4. Rekrutmen
Rekrutmen adalah salah satu bagian perencanaan tenaga kerja (manpower planning). Langkah-langkah
dalam perencanaan tenaga kerja adalah :
1. Menganalisis rencana perusahaan jangka pendek dan jangka panjang.
2. Menentukan seumber tenaga kerja sekarang.
3. Memperkirakan jumlah oengurangan tenaga kerja.
4. Membuat perkiraan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang akan tenaga kerja.
5. Melakukan kegiatan untuk menghadapi perkiraan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang
akan tenaga kerja.

INFORMASI YANG DIGUNAKAN DALAM PENGENDALIAN OPERASI


Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang terintegrasi antara manusia dan mesin
yang mampu memberikan informasi sedemikian rupa untuk menunjang jalannya operasi, jalannya
manajemen dan fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi. Sistem tersebut
menggunakan perangkat keras dan lunak (software dan hardware), prosedur manual, model-model untuk
analisa, perencanaan dan pengambilan keputusan juga database.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen Logistik adalah sistem
informasi yang terpadu antara manusia dan komputer dan berfungsi dalam pengelolaan persediaan
dalam tujuan menyediakan informasi untuk analisa, perencanaan, operasional, dan pengendalian, dalam
mendukung pengambilan keputusan manajemen dalam sebuah organisasi. Unsur-unsur sistem
informasi, antara lain meliputi:
- Sistem informasi pemroses transaksi
Merupakan sistem pengolah data yang tugas utamanya adalah sistem pemroses transaksi pada
tingkat operasional, dapat mempunyai input yang berasal dari luar (eksternal) maupun dari dalam.
- Sistem informasi untuk manajer
Sistem ini diciptakan untuk membangkitkan informasi yang dapat digunakan bagi manajer untuk
mengendalikan operasi, startegi, perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka pendek, pengendalian
manajemen dan pemecahan masalah khusus. Dalam sistemyang komputeris, program secara terus-
menerus memantau transaksi yang diproses atau yang baru digunakan untuk pengidentifikasian dan
secara otomatis melaporkan lingkungan manajemen yang perlu mendapat perhatian manajer. Dengan
bantuan sistem ini, manajer dapat dengan mudah mengendalikan operasional perusahaan/organisasi dan
manajer dapat mengambil keputusan bisnis dengan cepat dan tepat karena manajer tersebut memperoleh
informasi yang aktual.
- Sistem informasi intelijen
Merupakan sistem pendukung manajerial untuk penyusunan perencanaan jangka panjang dan
penganggaran operasi. Sistem ini bertugas mencari dan menganalisa informasi tentang lingkungan
sosial, politik, hukum, peraturan perundang-undangan dan ekonomi. Dari suatu negara/lebih, di samping
juga untuk mengetahui tentang kesehatan dan prospek industri dari perusahaan dimana perusahaan yang
bersangkutan berada. Di dalamnya juga berisi informasi tentang para pesaingnya. Sistem ini akan
memberikan informasi perencanaan dan akan mengurangi jumlah waktu yang harus dihabiskan manajer
untuk mengumpulkan informasi perencanaan sehingga manajer akan mempunyai waktu yang lebih
banyak untuk melakukan tugas-tugas lainnya.
- Sistem pendukung keputusan
Suatu sistem informasi yang dirancang untuk mendukung manajer dalam mengambil keputusan
manajemen/organisasi. Oleh sebab itu sistem ini cenderung dirancang untuk melayani manajer dalam
tingkat menengah (madya) maupun yang senior. Secara khusus, sistem ini menggunakan model. Model
adalah serangkaian program, biasanya berisi persamaan matematik, yang menggambarkan masalah
tugas manajemen khusus. Dengan sedikit mengubah model atau data yang dimasukkan, maka manajer
akan dapat menyelesaikan masalahnya.
Selama periode operasi aktual, dilakukan pencatatan tentang sumber daya yang secara aktual
digunakan, dinyatakan dalam bentuk biaya, serta mengenai pendapatan yang secara aktual diperoleh.
Catatan ini sudah sangat terstruktur sehingga data biaya dan pendapatan terkelompok baik menurut
program maupun menurut pusat tanggung jawab. Data yang dikelompokkan menurut program
digunakan sebagai dasar untuk pemograman yang akan datang, sedangkan data yang dikelompokkan
menurut pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur unjuk kerja atau prestasi manajer pusat
tanggung jawab. Untuk kepentingan yang terakhir ini, data tentang hasil aktual dilaporkan dengan cara
sedemikian hingga dapat dibandingkan langsung dengan cara seperti yang tertuang dalam anggaran.
Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis,
mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.
Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses
data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems).
Transaction processing systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti
penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems
menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh,
TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir
pajak, dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk
diproses lebih lanjut oleh SIM.
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional,
seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang
keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer. Kilang
minyak petroleum dan jalur perakitan (assembly lines) dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan
sistem ini.
Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan
informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word
processing, surat elektronik (electronic mail), teleconferencing, dan lain-lain.

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)


Pengertian
A. TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusi,
proses, dan lingkungannya (Tjiptono dan Diana, 2001).
B. TQM adalah suatu prosedur dimana setiap orang bekerja keras sacara terus menerus
memperbaiki jalan menuju sukses (Slamet, 1995 dalam Margono 2010).
C. TQM merupakan usaha terintegrasi total untuk mendapatkan manfaat kompetitif secara terus
menerus memperbaiki budaya organisasional (Tobing 1990, dalam Andie, 2010).
D. TQM merupakan system manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan
berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. (Santosa,
1992)
E. Pengertian TQM dapat dibedakan dalam 2 (dua) aspek. Aspek pertama mnguraikan apa TQM itu
dan aspek kedua membahas bagaimana mencapainya.
F. Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus – menerus atas jasa,
manusia, proses, dan lingkungannya.
Prinsip dan Unsur Pokok dalam TQM
Empat prinsip utama dalam TQM adalah sebagai berikut :
1. Kepuasan pelanggan : kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalamsegala aspek,
termasuk didalamnya harga, keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh karena itu segala aktivitas
perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan. Kualitas yang dihasilkan suatu
perusahaan sama dengan nilai (value) yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para
pelanggan. Semakin tinggi nilai yang diberikan maka semakin besar pula kepuasan pelanggan.
2. Respek terhadap setiap orang : setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi
kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.
3. Manajemen berdasarkan fakta : setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar
pada perasaan (feeling). Ada dua konsep pokok berkaitan dengan hal ini :
- Prioritas (prioritization) yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek
pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu dengan
menggunakan data maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada
situasi tertentu yang vital. 
- Variasi (Variation) atau Variabilitas kinerja manusia. Data statistic dapat memberikan gambaran
mengenai variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari setiap system organisasi. Dengan
demikian organisasi dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
4. Perbaikan berkesinambungan : melakukan proses secara sistematik dalam melaksanakan perbaikan
berkesinambungan. Konsep siklus PDCA (Plant-Do-Check-  Act),yang terdiri dari langkah-langkah
perencanaan, pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif
terhadap hasil yang diperoleh.
Sepuluh unsur utama TQM (Goetsch dan Davis, 1994, pp 14-18) sebagai berikut :
1. Fokus pada Pelanggan. Dalam TQM, pelanggan internal dan eksternal merupakan Driver. Pelanggan
eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan
internal berperan besar dalam menentukan kualitas manusia, proses, dan lingkungan yang berhubungan
dangan produk atau jasa.
2. Obsesi terhadap Kualitas. Dalam organisasi yang menerapkan TQM, penentu akhir kualitas
pelanggan internal dan eksternal. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, organisasi harus terobsesi
untuk memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan tersebut, maka berlaku prinsip “good enough is
never good enough”.
3. Pendekatan Ilmiah. Dalam penerapan TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang di desain
tersebut. Data diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun patok duga (benchmark), memantau
prestasi, dan melaksanakan perbaikan.
4. Komitmen Jangka Panjang. TQM suatu paradigm baru dalam melaksanakan bisnis, untuk itu
dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu, komitmen jangka panjang sangat
penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM berjalan dengan sukses.
5. Kerja Sama Tim (Teamwork), kemitraan, dan hubungan dijalin dan dibina baik antar karyawan
perusahaan maupun dengan pemasok lembaga-lembaga pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.
6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan. Setiap produk dan/atau jasa dihasilkan dengan
memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu system/lingkungan. Oleh karena itu system yang
ada perlu diperbaiki secara terus menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat meningkat.
7. Pendidikan dan Pelatihan, Setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis
dan keahlian profesionalnya.
8. Kebebasan yang Terkendali, dalam hal ini karyawan melakukan standarisasi proses dan mereka pula
yang berusaha mencari cara untuk meyakinkan setiap orang bersedia mengikuti prosedur standar
tersebut.
9. Kesatuan Tujuan, supaya TQM dapat diterapkan dengan baik maka perusahaan harus memiliki
kesatuan Tujuan.
10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan, usaha untuk melibatkan karyawan membawa
dua manfaat utama : 
- Meningkatkan hasil Keputusan , rencana, atau perbaikan yang lebih efektif.
- Meningkatkan “rasa memiliki” dan tanggung jawab atas keputusan dengan melibatkan orang-orang
yang harus melaksanakannya. 

COMPUTER INTEGRATED MANAGEMENT (CIM)


Computerized Integrated Manufacturing merupakan kepanjangan dari CIM terdapat beberapa
definisi diantaranya adalah :
Menurut CASA/SME, Computer Integrated Manufacturing adalah integrasi dari seluruh
usaha manufaktur dengan menggunakan sistem yang terintegrasi dan data komunikasi yang
berpasangan dengan filosofi manajerial yang baru yaitu peningkatan efisiensi organisasi dan
personal.
Menurut Wikipedia, istilah Computerized Integrated Manufacturing adalah metode
manufaktur dan nama dari sistem komputer yang otomatis dimana teknik individu, produksi,
pemasaran dan fungsi tambahan pada sebuah perusahaan manufaktur yang terorganisir. Dalam
sistem CIM bidang fungsional seperti desain, analisis, perencanaan, pembelian, akuntansi biaya,
pengendalian persediaan, dan distribusi dihubungkan melalui komputer dengan fungsi lantai
produksi seperti penanganan dan manajemen bahan, menyediakan kontrol langsung dan pemantauan
semua operasi.
Singkatnya definisi Computerized Integrated Manufacturing yaitu pendekatan dalam bidang
manufaktur yang menggunakan computer untuk mengontrol keseluruhan proses produksi. Proses
produksi menjadi sangat mudah dijalankan dengan integrasi software (program komputer) dan hardware
(mesin produksi).
Proses produksi pun menjadi lebih cepat dan produktivitas menjadi meningkat. Sebagai metode
menufaktur, tiga komponen membedakan CIM dari metodologi manufaktur lain yaitu :
 Sarana untuk data, pengambilan manipulasi penyimpanan, dan penyajian
 Mekanisme untuk sensing dan modifikasi proses
 Algoritma untuk menyatukan komponen pengolahan data dengan sensor/komponen
modifikasi.
Menurut Ang, CIM didefinisikan sebagai integrasi otomasi dalam sebuah perusahaan. CIM
bukan berarti bertujuan untuk membuat otomasi secara utuh atau keseluruhan akan tetapi memiliki
tujuan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dengan memperoleh keseimbangan produksi dari
adanya integrasi antara manusia dan otomasi. Selain  itu juga diperoleh dengan adanya penggunaan
teknologi sebagai database dan komunikasi data dalam mengintegrasikan desain, sistem manufaktur,
dan fungsi bisnis yang terotomasi. CIM pada setiap perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda dan
unik sesuai dengan pengaruh perusahaan yang berasal dari luar.  Menurut Novitasari, ada dua hal pokok
yang harus ada dalam CIM yakni sistem otomasi yang menjalankan fungsi aktivitas fisik dan sistem
komputer yang mengolah informasi. Sebuah sistem dikatakan mengaplikasikan CIM jika memenuhi
ketiga syarat dibawah ini :
(a) antar operator maupun antar divisi bisa mendapatkan informasi yang sama
(b) antar bagian maupun antar divisi dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lain
(c) setiap saat sistem dapat menyediakan gambaran umum kondisi perusahaan mulai dari level operasi
produksi manufaktur hingga level marketing.
  Sebuah perusahaan memiliki sistem yang unik dan berbeda sesuai dengan karakter perusahaan.
Untuk itu dalam implementasi sebuah proyek juga akan memiliki tahapan yang berbeda atau ada juga
yang sama. Penjelasan berikut ini didapatkan dari beberapa literatur jurnal internasional yang
menyajikan tahapan-tahapan dalam implementasi suatu proyek yaitu dalam bidang sistem otomasi dan
IT. Nantinya dari tahapan-tahapan implementasi yang disajikan dalam jurnal internasional tersebut akan
dipilih dan diadopsi untuk membentuk konsep identifikasi risiko pada penelitian ini.

DECISION SUPPORT SYSTEMS (DSS)


DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer
(termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah
bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana
penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambil
keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science.
DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk
mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur.
System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan
membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi dari
analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia penggunanya. Informasi yang
biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan melakukan :
 Mengakses semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional, kompulan data,
gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.
 Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.
 Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan produk baru.
 Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan pengalaman dalam
suatu konteks yang dirinci ulang.
DSS dibagi menjadi 6 bagian, yaitu :
·      Retrive information element (mengambil elemen informasi)
·      Analyze enteries fles (menganalisis semua file)
·      Prepare report form multiple files(menyiapkan laporan standart dari beberapa files)
·      Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
·      Propose decision (mengusulkan keputusan)
·      Make decisions (membuat keputusan)
DSS tersusun atas komponen sebagai berikut :
1. Database 
Merupakan kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format elektronik yang mudah
diolah oleh program komputer. Data yang digunakana adalah data yang relevan dengan permasalahan
yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
2. Model Base
Merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh
komputer. termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen-komponen
terkait,batasan-batasan yang ada (constraints) dan hal-hal terkait lainnya.
3. Software System 
Merupakan program utama dalam suatu DSS yang mengendalikan keseluruhan sistem.
4. Antar muka (user interface)  adalah tampilan program komputer.
Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :
·      Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
·      Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut.
·      Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan
efesiensi.
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah,
dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
Kelebihan utama dari DSS adalah kemampuannya untuk memanfaatkan sistem komputer untuk
membantu pengambil keputusan dalam mempelajari masalah dan mengambil kebijakan, dan
meningkatkan pemahaman mengenai kondisi lingkungan dimana kebijakan tersebut akan diterapkan
dengan mengakses data dan model yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan tersebut. DSS
berfungsi untuk mengembangkan dan mengevaluasi beragam alternatif solusi untuk memperoleh
pemahaman mengenai permasalahan, trade off antara obyektif-obyektif yang ada, dan mendukung
proses pengambilan keputusan. Manajer yang menggunakan model matematis dapat memperoleh
keuntungan sebagai berikut :
1. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar
2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam
jangka waktu yang singkat.
3. Model memberikan daya peramalan
4. Model membutuhkan biyaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.
5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
6. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
7. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan
secara intuisi).
8. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang
berpengalaman.
9. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
10. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk
berkomunikasi dengan lebih baik.
11. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
Sedangkan kerugian model adalah sebagai berikut:
1. Sulitnnya pemodelan system bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapat menangkap
semua pengaruh pada entity.
2. Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih
kompleks secara pribadi

Anda mungkin juga menyukai