PENGERTIAN PERSEMAIAN
(NURSERY)
Persemaian (nursery) adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih (atau
bahan lain dari tanaman) menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan.
Persemaian memiliki pengertian yang juga sama dengan kegiatan pembibitan.
Kegiatan di persemaian merupakan kegiatan awal di lapangan dari kegiatan
penanaman hutan karena itu sangat penting dan merupakan kunci pertama di dalam
upaya mencapai keberhasilan penanaman hutan. Sebenarnya penanaman benih ke
lapangan dapat dilakukan secara langsung (direct planting) dan secara tidak langsung
yang berarti harus disemaikan terlebih dahulu di suatu lokasi persemaiaan.
TUJUAN PERSEMAIAN
Persemaian atau pembibitan berfungsi untuk menyediakan bibit yang berkualitas dalam jumlah
yang memadai, sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan, tata waktunya tepat dan bibitnya
dapat beradaptasi dengan tapak atau kondisi setampat.
Berdasarkan waktu dan tempatnya, jenis persemaian dibedakan menjadi 2 yaitu: persemaian
sementara (flyng nursery) dan jenis persemaian permanen.
1. Persemaian sementara (Flyng nursery)
Jenis persemaian ini biasanya berukuran kecil dan terletak di dekat daerah yang akan ditanami.
Persemaian sementara ini biasanya berlangsung hanya untuk beberapa periode. Persemaian sementara
(flyng nursery) kelebihannya yaitu:
a) keadaan ekologi selalu mendekati keadaan yang sebenarnya,
b) biaya pengangkutan bibit murah,
c) kesuburan tanah tidak terlalu menjadi masalah karena persemaian selalu berpindah tempat setelah
tanah menjadi miskin hara.
Persemaian Tetap
Jenis persemaian ini biasanya berukuran (luasnya) besar dan lokasinya menetap disuatu tempat, untuk
melayani areal penanaman yang luas.
UNTUK MEMPERBANYAK +
ALAT MAINTENANCE
• GREEN HOUSE
• SHADE HOUSE
PLANTING/
MAINTENANCE
SARANA PEMBIBITAN
- ALAT
•ALAT PEMBIBITAN
UV Plastic
Menjaga tanaman dari hujan dan sinar matahari secara
berlebihan
Spesifikasi :
-Tebal 160-200 micron
-Lebar 2.5m, 3m, 4m & 4.2m
-Panjang 100-125 m
-Berat per Roll 55-80 Kg
-Warna Putih transparan
MACAM-MACAM ALAT PEMBIBITAN
Spesifikasi : Spesifikasi :
Tahan sinar matahari dan hujan juga terhadap -Tersedia 32, 50, 72, 105, 128, 200 lubang/ holes
semprotan pestisida dan pupuk. Aplikasi luas -Dimensi : 54 x 28 cm kedalaman 5 cm
dapat ditempatkan dilahan terbuka, dibawah -Untuk lubang 32 tersedia juga dengan
paranet atau dalam greenhouse. kedalaman 10 cm
MACAM-MACAM ALAT PEMBIBITAN
Spon mampu menyimpan dan mengikat air juga memiliki rongga Ini adalah sejenis tanah liat yang sudah berisikan mineral penting
udara yang bagus bagi pertumbuhan tanaman muda.
Spon ini juga bagus sebagai media tanam, terutama dalam sistem Expanded Clay sangat cocok untuk penyemaian berbagai jenis
hidroponik tanaman
- BAHAN/MEDIA
Perlite
Kerikil
Laboratorium
Laboratorium merupakan faktor terpenting dalam
kultur jaringan. Di karenakan laboratorium adalah tempat
untuk melakukan kultur jaringan. Lokasi yang baik untuk
laboratorium adalah :
• Harus di lingkungan yang bersih
• Bebas polusi
• Dilengkapi dengan sarana dan prasarana utilities ( gas,
air dan listrik ) yang memadai
Dalam kultur jaringan pertumbuhan eksplan diusahakan dalam lingkungan yang aseptik dan terkendali,
makanya setiap langkah dalam pelaksanannya dilakukan di laboratorium .Laboratorium yang efektif ikut
menentukan keberhasilan daripada kultur jaringan.
Kegitan dalam kultur jaringan dibagi dalam 3 kelompok :
1. Persiapan baik persiapan media,alat,dan bahan.
2. Isolasi dan penanaman .
3. Inkubasi dan penyimpanan.
GREEN HOUSE
“Adalah pemanasan yang disebabkan karena pantulan cahaya yang tertahan di bumi”
Sudut tumpul
C
Bias cahaya masuk tegak lurus Energi cahaya terkumpul Energi panas yang dihasilkan
ke dalam green house menjadi satu di dalam green dapat dimanfaatkan oleh
house berubah menjadi energi tanaman
panas
TUJUAN GREEN HOUSE DI DAERAH 4
MUSIM
-Untuk meningkatkan suhu (memberi solusi pada tanaman pada saat musim dingin)
-Untuk memungkinkan pengaturan lingkungan pertumbuhan.
• Meningkatkan kelembaban
• Meningkatkan CO2
• Untuk mengatasi hama penyakit
• Untuk menyimpan koleksi tanaman
• Untuk penelitian
GREEN HOUSE
PERBEDAAN BIJI,BENIH,BIBIT
1. Biji
Biji merupakan suatu bentuk inti hasil dari persarian dan
bakal tanaman mini (embrio) yang masih dalam keadaan
perkembangan yang terkekang (dorman). Biji tersebut
dapat tumbuh menjadi tanaman tanpa campur tangan
manusia misalnya terbawa angin, air, atau melalui
perantaraan binatang.
Bagian-bagian Biji
Foundation seed (benih dasar), adalah benih yang langsung di perbanyak dari breeder seed.
Identitas genetis dan kemurniaan dari jenis dipertahankan di dalam foundation seed. Benih ini di
hasilkan dan di awasi secara teliti dan disahkan oleh lembaga penelitian atau
perwakilannya. Foundation seed adalah merupakan sumber dari semua kelas certified seed,
apakah langsung atau melalui registered seed.
Registered seed, adalah keturunan dari foundation seed atau registered seed. Mempertahankan
secara cukup identitas genetis dan kemurnian dari jenis untuk produksi certified seed.
Epigeal Hipogeal
-Dormancy lama Masa dormansi dapat dilakukan oleh biji sampai ratusan tahun
Contoh: Bunga teratai, lotus
PENYEBAB DORMANCY
Penyebab terjadinya dormansi dipengaruhi oleh 2 faktor diantaranya :fisik (dormansi fisik), misal
dari kulit bijinya dan fisiologis (dormnasi fisiologis), misal dari embrio.
• Air panas
Air panas mematahkan dormansi fisik pada leguminosae melalui tegangan yang menyebabkan
pecahnya lapisan macrosclereids. Metode ini paling efektif bila benih direndam dengan air panas.
Pencelupan sesaat juga lebih baik untuk mencegah kerusakan pada embrio karena bila perendaman
paling lama, panas yang diteruskan kedalam embrio sehingga dapat menyebabkan kerusakan. Suhu
tinggi dapat merusak benih dengan kulit tipis, jadi kepekaan terhadap suhu berfariasi tiap jenis.
Perlakuan kimia
Perlakuan kimia dengan bahan-bahan kimia sering dilakukan untuk memecahkan dormansi
pada benih. Tujuan utamanya adalah menjadikan agar kulit biji lebih mudah dimasuki oleh air
pada waktu proses imbibisi. Larutan asam kuat seperti asam sulfat dengan konsentrasi pekat
membuat kulit biji menjadi lunak sehingga dapat dilalui air dengan mudah.
Larutan asam untuk perlakuan ini adalah asam sulfat pekat (H2SO4) asam ini menyebabkan
kerusakan pada kulit biji dan dapat diterapkan pada legum maupun non legume (Coppeland,
1980). Tetapi metode ini tidak sesuai untuk benih yang mudah sekali menjadi permeable, karena
asam akan merusak embrio. Lamanya perlakuan larutan asam harus memperhatikan 2 hal, yaitu:
1). kulit biji atau pericarp yang dapat diretakkan untuk memungkinkan imbibisi
2). larutan asam tidak mengenai embrio.
Perlakuan temperature
- Rendah (stratifikasi).
Pemberian suhu rendah selama waktu tertentu (berbeda untuk setiap jenis tanaman) dapat
menghilangkan penghambatan pertumbuhan.
- Rendah dan tinggi.
Temperatur tinggi hanya radikelnya, diikuti temperature rendah untuk epikotilnya. Perbedaan tidak
boleh lebih dari 10-20oC.
Perlakuan cahaya
Jumlah cahaya, intensitas, panjang hari juga dapat memepengaruhi laju perkecambahan. Selain
meningkatkan % perkecambahan, juga dapat meningkatkan laju perkecambahan
Dormansi Fisiologis (dormansi sekunder)
Penyebabnya adalah embrio yang belum sempurna pertumbuhannya atau belum matang.
Benih - benih demikian memerlukan jangka waktu tertentu agar
dapat berkecambah (penyimpanan).
Jangka waktu penyimpanan ini berbeda-beda dari kurun waktu beberapa hari sampai beberapa tahun
tergantung jenis benih. Benih-benih ini biasanya ditempatkan pada kondisi temperatur dan
kelembaban tertentu agar viabilitasnya tetap terjaga sampai embrio terbentuk sempurna dan dapat
berkecambah (Schmidt, 2002).
2. Vegatative propagation
Jenis-jenis perkembangbiakan vegetatif
1.Pembelahan [ Membelah Diri ]
Pembelahan merupakan perkembangbiakan dengan cara membelah selinduk menjadi dua atau lebih sel
anak. Setiap sel anak yang dihasilkanakan menjadi individu baru. Sifat sel anak ini akan sama dengan
selinduk.
Pada tumbuhan, Contoh perkembangbiakan ini terjadi pada tumbuhan rendah/bersel satu seperti pada
ganggang biru.
2.Umbi lapis
Bagian tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan cadangan makanan disebut umbi. Umbi
lapis merupakan umbi yang berlapis-lapis dan tumbuh tunas di tengahnya. Umbi lapis baru yang berasal
dari ketiak terluar akan tumbuh membentuk tunas. Pada umbi lapis, tunas tumbuh di antara daun dan
cakram.
Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis di antaranya adalah bawang, bunga bakung,
bungan tulip, dan lain-lain.
3.Umbi akar
Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.
Umbi akar dapat tidak mempunyai tunas dan tidak berbuku-buku. Tanaman yang berkembang biak
dengan umbi akar.
Contohnya wortel dan dahlia
Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah. Bagian ini sesungguhnya merupakan
cadangan makanan yang disimpan pada bagian batang. Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan
menjadi tanaman baru.
Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.
5.Geragih (stolon)
Geragih adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah. Geragih tersusun atas ruas-ruas.
Setiap ruas yang menempel pada tanah akan membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Tanaman baru akan
tumbuh pada ruas-ruasnya dan tidak bergantung pada induknya.
Contoh Jenis tanaman yang berkembang biak dengan geragih di antaranya adalah stroberi, pegagan atau
antanan, dan rumput teki.
Geragih adalah batang yang tumbuh dan
menjalar di permukaan tanah.
Geragih tersusun atas ruas-ruas.
Setiap ruas yang menempel pada tanah akan
membentuk akar dan tumbuh tunas baru.
Tanaman baru akan tumbuh pada ruas-ruasnya dan
tidak bergantung pada induknya.
Jenis tanaman yang berkembang biak dengan geragih
di antaranya adalah stroberi.
6.Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh di luar bagian batang. Tunas ini tumbuh pada tepi daun, seperti
cocor bebek. Selain pada tepi daun, tunas ini dapat tumbuh pada akar, seperti sukun dan kesemek.
•Contoh Tunas batang : bambu, pisang, Aglaonema
•Contoh Tunas akar : cemara, sukun, kesemek
•Contoh Tunas daun : Cocor bebek (disebut juga tunas adventif)
7.Spora
Spora terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora terdapat di dalam kotak spora yang terletak
di tepi daun tumbuhan paku.
Contoh tumbuhan paku yang sering kita lihat untuk tanaman hias adalah suplir. Pada tepi daun suplir
terdapat butiran yang merupakan kotak spora. Spora ini merupakan alat perkembangbiakan tanaman suplir.
8.Rhizoma atau Rimpang
Rhizoma merupakan modifikasi dari batang yang tumbuh menjalar dibawah permukaan tanah. Salah satu ciri
rhizoma yang nampak adalah adanya ruas-ruas, sehingga dari setiap ruas tersebut dapat tumbuh individu
baru.
Contoh tumbuhan yang membentuk rhizome sebagai alat perkembangbiakan adalah Sansiveira, Jahe,
dan Lengkuas.
9.Fragmentasi
Perkembangbiakan secara fragmentasi adalah perkembangbiakan yangdilakukan dengan cara membelah
atau memotong tubuh menjadi beberapa bagian yang kemudian bagian tubuh yang terpotong tersebutakan
berkembang menjadi individu baru.
Comtoh: tumbuhan yangmelakukan perkembangbiakan dengan cara ini adalah ganggangSpirogyra
dan Oscilatoria
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN
1.Cangkok
Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah dan mempunyai sifat-sifat yang
sama dengan induknya. Jika tanaman induknya berbuah manis, maka cangkokannya menghasilkan buah
yang manis pula. Selain itu, mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan
menanam bijinya.
Contoh Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan
berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga.
2.Stek
Stek adalah cara mengembangbiakkan tanaman dengan menggunakan bagian dari batang tumbuhan
tersebut. Bagian tanaman yang dapat ditanam dapat berupa batang, tangkai, atau daun. Tidak semua
tumbuhan dapat disetek. Stek daun dapat dilakukan pada tanaman cocor bebek dan begonia. Stek akar
dapat dilakukan pada tanaman sukun dan stek batang dapat dilakukan pada tanaman singkong. Stek
tangkai dapat dilakukan pada tanaman mawar.
Contoh tanaman yang dikembangbiakan dengan stek adalah ubi kayu, tebu, kangkung kangkung,
dan mawar.
Cara stek
3.Sambung/Enten
Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang berbeda.
Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat. Sementara
untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki
produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi.
Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat dengan
terung
4.Tempel (Okulasi)
Menempel atau okulasi adalah menempelkan tunas pada batang tanaman sejenis yang akan dijadikan induk.
Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang kuat. Tempel (okulasi) bertujuan menggabungkan dua tumbuhan
berbeda sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau bunga yang berbeda
sifat.
Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna atau lebih yang berbeda. Tumbuhan
tersebut akan terlihat lebih indah karena bunganya berwarna-warni. Pada buah mangga, batang bawah
memiliki perakaran kuat dan dalam serta tahan terhadap penyakit akar
1.Lebih cepat menghasilkan atau cepet berbuah. 1.Untuk tanaman ini memiliki kelemahan
2.Pada tumbuhan bisa dikembangbiakan tanpa yakni tidak sekuat seperti tanaman yang
perlu menunggu berbuah. aslinya.
3.Menghasilkan tanaman baru yang seragam 2.Dan hanya menghasilkan sedikit keturunan
dan identik dengan induknya. baru.
4.Bisa mengembangbiakan tanaman yang tidak
menghasilkan buah/biji.
McCouch, S. (2004). “Diversifying selection in plant breeding”. PLoS Biol 2 (10): e347.
DOI:10.1371/journal.pbio.0020347.
Laman Bundesverband Deutscher Pflanzenzüchter e.V.
Gewin Virginia . 2003. Genetically Modified Corn— Environmental Benefits and Risks. PLOS Biology 1: e8.
DOI:10.1371/journal.pbio.0000008
Zohary, D. & Hopf, M. 2000. Domestication of Plants in the Old World. Oxford Univ. Press. London.
Purugganan, M.D. (2009-02-12). “The nature of selection during plant domestication” (pdf). Nature 457: 843-8.
DOI:10.1038/nature07895
https://kependidikan.com/perkembangbiakan-vegetatif-buatan/
https://www.gurupendidikan.co.id/perkembangbiakan-vegetatif/